Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Salah satu jenis sampah atau limbah yang banyak ditemukan disekeliling kita adalah kaleng bekas kemasan dari berbagai berbagai produk kemasan. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan jenis sampah/limbah tersebut diantaranya adalah membentuk ulang untuk dijadikan suatu produk baru. Sifat drawability material merupakan salah satu hal yang penting Dalam proses pembentukan logamlembaran"
620 JTEK 8:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Puji Astuti
"Bahan aseptik merupakan bahan yang sulit untuk didaur ulang, dan proses daur ulangnya harus dengan cara hydra pulping (pemisahan lapisan) dimana dibutuhkan biaya yang cukup mahal sehingga jarang sekali dimanfaatkan untuk didaur ulang. Skripsi ini membahas mengenai genteng yang terbuat
dari proses daur ulang cacah kotak aseptik dengan ukuran cacah campuran 50 mm x 5 mm dan 25 mm x 5 mm dengan menggunakan persentase perbandingan berat 50% : 50%. Genteng ini terbuat dari bahan aseptik kemasan minuman kotak yang terdiri dari kertas, plastik dan alumunium.
Kotak aseptik dicacah dan dikempa dengan tekanan 30 kg/cm2 dan suhu pemanasan 170 oC sehingga terbentuk genteng dengan ukuran cacah campuran 50 mm x 5 mm dan 25 mm x 5 mm dan genteng ukuran cacah 50 mm x 5 mm (100%) sebagai pembanding untuk penelitian ini. Dari penelitian ini, hal yang ingin ditinjau adalah kemampuan menyerap air, ketahanan
terhadap rembesan air dari genteng daur ulang dan kuat lentur genteng daur ulang, sehingga dapat dijadikan produk genteng. Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa genteng dengan ukuran cacah campuran 50 mm x 5 mm : 25 mm x 5 mm (50% : 50%) dan genteng ukuran cacah 50 mm x 5 mm (100%) tidak memenuhi persyaratan peraturan genteng beton SNI-
0096-2007 dan genteng keramik SNI-2095-1998. Maka dilakukan pelapisan genteng dengan waterproof untuk kemampuan daya serap air.

Aseptic carton material is difficult material to be recycled where the only possible
recycling process available is by conducting hydra pulping process (separation
layer). Aseptic beverage box consist of paper, plastic and alumunium layers.
However as it requires a significant financial cost, it is rarely used for recycling.
This final project discusses the investigation of roof tile which was made from the
recycling of aseptic boxes. For the roof material Shredded aseptic boxes of size 50
mm x 5 mm and 25 mm x 5 mm were mixed with a percentage ratio of weight
50% : 50%. Another mix using 100% of size 50 mm x 5 mm was used as a
comparison material. Shredded aseptic boxes were compressed with a pressure of
30 kg/cm2 and heating temperature 170 oC in order to make solid roof tile. This
research has reviewed the tile absorption to water, the resistance to water ingress
and its flexural strength. The result of this investigation showed roof tile made
from recycled shredded beverage cartoon using two combined size 50 mm x 5
mm : 25 mm x 5 mm (50% : 50%) and roof tile using 100% of size 50 mm x 5
mm do not fulfill the requirements of concrete tile regulation SNI-0096-2007 and
ceramic tile regulation SNI-2095-1998. However resistance to water can be
improved by coating the tile with waterproofing materials. Therefore, its ability to
with stand water and bending loads are better then, thus the improved tile can be
catagories as quality tile grade two SNI-2095-1998 tile ceramic regulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42236
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baron Rifky Abdillah
"Pesatnya perkembangan industri membuat jumlah limbah plastik meningkat. Sulitnya limbah plastik untuk terdegradasi membuat penanganannya menjadi penting guna menghindari pencemaran lingkungan. Penelitian ini mengubah limbah plastik menjadi produk karbon bernilai ekonomi dalam upaya meningkatkan penerapan metode daur ulang sekaligus mendorong penggunaan energi terbarukan dengan menjadikan karbon tersebut sebagai bahan anoda baterai membentuk komposit LTO/C. Li4Ti5O12 memiliki keunggulan sebagai baterai litium ion seperti tingkat keamanan dan stabilitas termal yang baik namun konduktivitasnya buruk. Karbon hasil daur ulang tersebut diaktifasi menggunakan NaOH untuk mendapatkan struktur berpori yang dapat meningkatkan konduktifitas komposit tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari pengaruh penambahan karbon aktif hasil daur ulang terhadap kinerja baterai keseluruhan. Penelitian ini mensintesis LTO/C menggunakan metode ball mill dengan variasi waktu 90 menit, 120 menit, dan 150 menit guna mengetahui waktu sintesis komposit yang optimum untuk baterai. Uji EIS menunjukan penambahan karbon aktif hasil daurulang mampu meningkatkan konduktivitas LTO. Berdasarkan hasil uji EIS, CV dan CD waktu ball mill optimal adalah 90 menit untuk menghasilkan baterai dengan kinerja terbaik dan memiliki hambatan terendah dan kapasitas spesifik sebesar 149,8 Ω.

The rapid development of the industry makes the amount of plastic waste increase. The difficulty of plastic waste to be degraded makes its handling important to avoid environmental pollution. This research converts plastic waste into carbon products with economic value in an effort to increase the application of recycling methods while encouraging the use of renewable energy by making the carbon as an anode material for batteries to form LTO/C composites. Li4Ti5O12 has advantages as a lithium ion battery such as a good level of safety and thermal stability but poor conductivity. The recycled carbon is activated using NaOH to obtain a porous structure that can increase the conductivity of the composite. This study aimed to study the effect of adding recycled activated carbon to the overall battery performance. This study synthesized LTO/C using the ball mill method with variations in time of 90 minutes, 120 minutes, and 150 minutes in order to determine the optimum composite synthesis time for the battery. The EIS test showed that the addition of recycled activated carbon was able to increase the LTO conductivity. Based on the results of EIS, CV and CD the optimal ball mill time is 90 minutes to produce a battery with the best performance and has the lowest resistance and a specific capacity of 149.8 Ω."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Dian Ferdinand
"Masalah lingkungan menjadi tantangan besar dalam industri fesyen, terutama terkait limbah tekstil. Peningkatan kesadaran konsumen terhadap fesyen berkelanjutan menciptakan peluang bagi produk pakaian berbahan daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perceived customer value, environmental concern, dan e-social interaction terhadap sikap dan niat pembelian pakaian berbahan daur ulang di Indonesia. Dengan metode kuantitatif, data dikumpulkan melalui survey online terhadap 202 responden dan dianalisis menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa epistemic value, environmental concern, e-WOM, dan social media information berpengaruh positif terhadap sikap konsumen dan niat pembelian. Sikap konsumen juga diketahui memediasi hubungan environmental concern dan e-WOM terhadap niat pembelian. Temuan ini menegaskan pentingnya edukasi dan informasi tentang nilai lingkungan dari produk daur ulang, serta pemanfaatan media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan niat konsumen.

Environmental issues pose a significant challenge to the fashion industry, particularly concerning textile waste. The growing consumer awareness of sustainable fashion creates opportunities for recycled clothing products to thrive. This study aims to analyze the influence of perceived customer value, environmental concern, and e-social interaction on attitudes and purchase intentions toward recycled content clothing in Indonesia. Using a quantitative approach, data were collected through an online survey of 202 respondents and analyzed using SEM-PLS. The findings reveal that epistemic value, environmental concern, e-WOM, and social media information positively affect consumer attitudes and purchase intentions. Moreover, consumer attitudes mediate the relationship between environmental concern and e-WOM on purchase intentions. These findings highlight the importance of education and information on the environmental value of recycled products, as well as leveraging social media to enhance consumer awareness and purchase intentions. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Paduan 333.0 merupakan paduan aluminium standar Aluminium Assocciation yang setara dengan paduan aluminium AC4B dalam standar JIS (Jepang). Paduan ini merupakan paduan aluminium seri 3.xxx dengan unsur penyusun utamanya Al-Si-Cu. Paduan ini merupakan bahan dasar utama yang dipakai dalam proses pengecoran komponen sepeda motor yaitu cylinder head. Permasalahan yang dihadapai adalah tingginya tingkat kegagalan produk yang dihasilkan karena ting/cat porositas yang tinggi dan rendahnya sifat mampu alir paduan AC4B. Porositas menyebabkan turunnya sifat mekanik dari paduan, sedangkan sifat mampu alir yang rendah menyebabkan cacat misrun mudah terjadi pada produk yang dihasilkan. Penambahan unsur strontium sebagai modifier dapat meningkatka'n sifat mampu alir paduan dan sifat mekaniknya. Namun permasalahan dari penambahan strontium adalah jumlah porositas yang meningkat. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian pengaruh penambahan 0.0015 % Sr dan temperatur injek terhadap sifat fisik dan mekanik dari produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan dikarakterisasi dengan pengujian sifat mekanik dan pengamatan struktur mikro. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan penambahan 0.0015 % Sr terjadi peningkatan pada sifat mampu alir dan kekuatan tarik dari paduan AC4B yang disebabkan oleh penurunan temperatur awal pembekuan dan persebaran fasa-fasa intermetalik yang terbentuk (ukuran DAS menurun). Namun tingginya porositas yang terjadi menyebabkan kekerasan mengalami penurunan, sehingga diperlukan adanya proses degassing yang tepat. Peningkatan temperatur injek meningkatkan sifat mampu alir namun menurunkan jumlah silikon yang termodifikasi."
[Depok, Depok]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zain Saidy
"ABSTRAK
Paduan Aluminium-Seng (Al-Zn) dikenal sebagai paduan yang
banyak digunakan pada Romponen-komponen otomotif, konstruksi,
dehorasi, peranghai penerbangan maupun peralatan tranportasi
lainnya. Paduan AL-Zn bila ditambahan unsur Mg dikenal
mempunyai respon yang tinggi terhadap perlakuan panas.
Penelitian ini dilakuhan untuh mengetahui sejauhmana
pengaruh penambahan kadar Mg hingga 2 % terhadap sifat-sifat
mekanis yang meliputi uji carik dan uji keherasan maupun
struktur mikro paduan. Perlakuan yang dilakukan terdiri dari
kondisi as-cast, perlakuan pelarusan pada temperatur 480 OC,
500°C dan 520 °C selama f2 jam kemudian diquench serta penuaan
buatan pada temperaaur 175 °C selama 10 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan
kadar Mg akan meningkathan sifat-sifat mekanis paduan pada
hampir seluruh kondisi. Peningkatan tersebut juga terjadi pada
perlakuan penuaan buatan secara lebih nyata bila dibandingkan
kondisi as-cast maupun perlakuan pelarutan yang dilakukan. Hasil
kekerasan dan kekuatan tarik tertinggi didapat pada penambahan
kadar Hg 2 % dengan hondisi perlakuan pelarutan pada temperatur
500 OC disertai penuaan buatan. Pada kondisi tersebut
dihasilkan kekerasan 106 BHN dan UTS sebesar 36 kg/mm2.

"
1996
S41181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Iskandar
"Paduan AIMg9 dan AIMg5 dilebur dalam dapur krusibel lift out kapasitas 80 kg dengan variabel Fe 0,5 %, 1 % 1,5 %. Pengujian sifat mekanis kecuali pada kondisi as-cast, juga dilakukan setelah hasil solution treatment 430 ºC selama 12 jam yang diquench di dalam air. Proses penuaan buatan dilakukan pada 150 ºC dan 175 ºC selama 2 dan 4 jam. Bertambahnya kadar Fe pada AIMg5 menunjukkan tidak ada kenaikan sifat mekanis yang berarti, sedangkan untuk paduan AIMg9 dengan bertambahnya kadar Fe menunjukkan kenaikan sifat mekanis, walaupun pada beberapa kondisi kenaikan sifat mekanis tidak begitu menyolok yaitu berkisar antara 76,5 - 79 HB.
Dari hasil penelitian ternyata pengaruh penambahan Mg dan Fe meningkatkan sifat mekanis paduan Al-Mg-Fe. Kemudian juga didapatkan komposisi ideal untuk paduan Al-Mg-Fe yaitu dengan AIMg9 dengan proses perlakuan panas pelarutan 430 ºC diikuti proses penuaan buatan pada temperatur aging 175 derajat C dengan waktu aging 4 jam. Setelah dilakukan proses perlakuan pelarutan pada temperatur 430 ºC dilanjuti dengan proses penuaan buatan (artificial aging) pada temperatur 150 ºC dan 175 ºC didapatkan nilai kekerasan maksimum pada kondisi Quench dan pada kondisi temperatur aging 175 ºC waktu 4 jam untuk komposisi 9 % Mg, dan 1,5 % Fe yaitu sebesar 105,5 HB dan 107 HB. Dari data ini berarti untuk komposisi 9 % Mg, dan 1,5 % Fe termasuk paduan dapat dilaku panaskan (Heat treatable)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Wicaksono
"Aluminum magnesium seri 5083 H112 banyak diaplikasikan untuk industri perkapalan. Hal tersebut dikarenakan aluminum memiliki kekuatan spesifik yang tinggi serta ketahanan korosi yang baik. Namun pada proses penyambungan berupa pengelasan banyak terjadi permasalahan berupa porositas serta menurunnya sifat mekanis terutama daerah terpengaruh panas. Mengacu kepada pengecoran, pemberian getaran pun diaplikasikan pada penelitian pengelasan dengan menggunakan kawat las ER 4043 ini. Sumber getaran berasal dari sebuah meja getar dan diatur getarannya sebesar 30 Hz. Pengujian yang dilakukan yakni pengujian tarik, metalografi, kekerasan mikro, radiografi-visual, dan image analysis. Dari hasil penggetaran nilai kekerasan daerah las dan juga kekuatan tarik meningkat dengan butir dari lasan yang halus pada tiap kecepatan las, 300 mm/menit dan 400 mm/menit. Jumlah porositas pun berkurang dengan dilakukannya penggetaran sebesar 30 Hz.

5083 series aluminum magnesium is widely used for marine industrial. It is caused aluminum has high spesific strength and good corrosion resistance. However, at process of welding many of porosity occured in the aluminum and it decrease the mechanical properties especially in HAZ (Heat Affected Zone). At casting process of aluminum, there is one method that can reduce the porosity by giving vibration while casting is performed. So this method is tried to be aplicated at this research which is using ER 4043 as welding wire. Vibration that used is around 30 Hz. Tensile test, metallography, micro hardness, radiography-visual test, and image analysis was used for characterize mechanical properties and porosity content at weldment. The higher average result of tensile test and microhardness for ER 4043 filler weldment for vibrated specimen and porosity content decreased for specimen with welding speed 300 mm/minute and 400 mm/minute. And finer grain has found at microstructure of weldment after welded with vibration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In this handbook, the editors systematically present the maximum possible number of known eco-materials, including ”cyclic” materials; materials for ecology and environmental protection; materials for society and human health; and materials for energy based on two main criteria: their sources and their functions. Eco-materials (also called “environmentally friendly materials” or “environmentally preferable” materials) are materials that enhance, or refrain from damaging, the environment throughout their life cycles.
The chapters are written by global leaders in their fields. The book will cater to the strong and ever-increasing demand for energy, benign materials, and cost efficiency. Eco-materials is arguably one of the most important fields of modern science & technology. "
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20503017
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"In this handbook, the editors systematically present the maximum possible number of known eco-materials, including ”cyclic” materials; materials for ecology and environmental protection; materials for society and human health; and materials for energy based on two main criteria: their sources and their functions. Eco-materials (also called “environmentally friendly materials” or “environmentally preferable” materials) are materials that enhance, or refrain from damaging, the environment throughout their life cycles.
The chapters are written by global leaders in their fields. The book will cater to the strong and ever-increasing demand for energy, benign materials, and cost efficiency. Eco-materials is arguably one of the most important fields of modern science & technology. "
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20503344
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>