Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, implementasi serta evaluasi dari strategi
Marketing Public Relations yang ditetapkan PR MD Entertainment pada film Habibie & Ainun pada tahun
2012-2013. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif yang bertujuan melukiskan secara sistematis
fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Hasil penelitian
menunjukan PR MD Entertainment telah melakukan tahapan-tahapan atau Teknik PR pada film Habiebie dan
Ainun dengan melakukan perencanaan, implementasi serta evaluasi dari program tersebut dari tahun 2012–
2013. Kesimpulan penelitian ini adalah PR MD Entertainment melakukan perencanaan Strategi Marketing PR
Film Habibie & Ainun, telah dilakukan dengan baik dan melalui proses persiapkan yang sangat matang, tahap
implementasi strategi MPR MD Entertainment pada pemasaran Film Habibie & Ainun meliputi apa, siapa
dan bagaimana proses penyampaian pesan-pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat. Penggunaan
berbagai taktik MPR baik dalam bentuk Offline, Online dan Ground Activity yang menekankan pada Unique
Selling point dari tokoh yang diangkat, disertai advertising/iklan, publisitas, merchandising dan dibantu oleh
kekuatan word of mouth yang dilakukan oleh media serta Evaluasi Strategi juga dilakukan oleh PR MD
Entertainment, diawali dengan melakukan Media Monitoring, serta mencari apa kekurangan, kelebihan,
kendala yang dihadapi timnya dalam melaksanakan tugas.Saran penelitian ini dari semua kegiatan MPR
yang dilakukan, maka Merchandising tampaknya kurang begitu menarik perhatian. Hal ini disebabkan oleh
penjualan semua merchandise Film Habibie & Ainun yang hanya dijual melalui sosial media dan website MD
Entertainment, dan diharapkan setelah ini dilakukan penelitian lain mengenai pentingnya kegiatan Public
Relations dalam mendukung pemasaran Film yang lebih spesifik dan mendalam, terutama dari para pekerja
film Indonesia untuk semakin menggairahkan kembali perfilman nasional yang berkualitas."
384 JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertumbuhan Internet, menuntut praktisi Humas untuk mengembangkan media komunikasi humas yang
digunakan. Begitupula bagi praktisi humas pendidikan Universitas Katolik Widya Mandala (UKWSM).
E-magazine, adalah salah satu bentuk house journal berbentuk majalah elektronik yang dikembangkan
humas UKWMS sejak Agustus 2013. tulisan ini akan mengkaji : 1). Mengapa Humas UKWMS mengubah
bentuk Majalah House Journal-nya yang semula berbentuk cetak menjadi elektronik (e-magazine) 2).
Bagaimanakah cara pendistribusian majalah elektronik Potentia? 3. Bagaimanakah dampak elektronik magazine
(e-magazine) sebagai house journal di UKWMS. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan
teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini merupakan hasil penelitian yang dilatarbelakangi oleh permasalahan konstruksi identitas yang
saat ini banyak ditampilkan pada foto pre-wedding. Pada mulanya foto pre-wedding hanyalah foto yang
menampilkan sepasang laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk dipajang dalam resepsi pernikahan.
Dalam perkembangannya foto pre-wedding menjadi ajang dalam menampilkan identitas dari pasangan tersebut.
Dalam menampilkan identitas-identitas tersebut, setiap pasangan memiliki alasan-alasan (motif atau
account), bentuk-bentuk dan batasan identitas apa saja yang ditampilkan, serta dampaknya terhadap foto
pre-wedding yang ditampilkan. Peneliti mengintegrasikan teori fenomenologi, teori interaksionisme simbolik,
dan teori konstruksi sosial, serta menggunakan pendekatan subjektif-konstruktivis dengan metode penelitian
kualitatif dalam tradisi penelitian fenomenologi, atau paradigma interpretif (interpretive paradigm).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontruksi identitas pada foto pre-wedding menjadi fenomena bukan
semata karena kepentingan pasangan tetapi juga pihak-pihak lain yang berkepentingan dengannya seperti
fotografer. Dampaknya, disadari atau tidak oleh pasangan, identitas yang ditampilkan dapat mempengaruhi
psikologi pasangan tersebut. Dalam penelitian ini disarankan kepada pihak-pihak terkait untuk dapat memberikan
perhatian khusus pada foto pre-wedding dengan menampilkan identitas tertentu yang dapat lebih
menggambarkan diri dari pasangan."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tentang perilaku seksual mahasiswa yang dilaksanakan pada tahun 2013 ini, bertujuan untuk
mengetahui: (1) seberapa banyak mahasiswa yang melakukan aktivitas seksual; (2) bentuk-bentuk aktivitas
seksual yang dilakukan; (3) siapa yang terlibat dalam aktivitas seksual; (4) lokasi melakukan aktivitas
seksual dan (5) kuantitas melakukan aktivitas seksual. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan;
sedangkan populasi mahasiswa tingkat pertama hingga keempat dengan rentang umur 18 hingga 24 tahun;
penelitian dilakukan pada salah satu perguruan tinggi di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat. Melalui teknik stratified random sampling kemudian didapatkan responden berjumlah 100 mahasiswa.
Pengumpulan data dilakukan melalui angket, wawancara dan observasi. Fakta penting yang muncul dalam
penelitian, yaitu: (1) pada umumnya mahasiswa menyatakan pernah melakukan aktivitas seksual; (2) bentuk
aktivitas seksual yang dilakukan secara berurut berdasarkan jumlah ialah kissing, necking, petting, intercourse
dan masturbasi; (3) sebagian besar melakukan aktivitas seksual melibatkan pacar, sebagian kecil melibatkan
teman, PSK, dan lainnya yaitu “pecun” (perempuan cuma-cuma) serta tetangga atau anak tetangga rumah
maupun kos/kontrakan; (4) rumah menjadi salah satu tempat dimana biasanya aktivitas seks dilakukan,
menyusul tempat kos/kontrakan, kampus, hotel/penginapan, mobil, bioskop, dan pantai atau tempat-tempat
rekreasi lainnya; (5) aktivitas seksual dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu (hampir setengahnya) bahkan
ada yang melakukan setiap hari (sebagian kecil)."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pembagian ruang dalam rumah memiliki tujuan dan berdasarkan pada adat istiadat tertentu. Konsep rumah
bahkan mencerminkan status penghuninya. Konsep ruang rumah adat Bugis kaitannya dengan tingkatan
status dan penggunaan ruang dan waktu yang digunakan oleh mereka dalam prosesi perkawinan adat Bugis,
khususnya tradisi ”mappacci”.Tujuannya untuk mengetahui seni ruang dan waktu dalam “mapacci” pada
upacara perkawinan adat Bugis. Untuk tujuan tersebut metode yang digunakan adalah metode penelitian
etnografi. Etnografi adalah penelitian untuk mendeskripsikan kebudayaan sebagaimana adanya. Penelitian
ini berupaya mempelajari peristiwa kultural, yang menyajikan pandangan hidup subyek sebagai obyek studi.
Hasilnya adalah upacara “mappaci” perkawinan adat bugis tentang proksemik dengan pembagian ruang dalam
rumah dapat memberikan gambaran bahwa semakin dekat jarak sosial seseorang dengan pemangku hajat
menentukan ruang mana dia ditempatkan dan menentukan juga lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti
prosesi perkawinan adat tersebut. Semakin dekat jarak sosial semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengikuti prosesi tersebut."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk mengetahui kualifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia kerja, perguruan tinggi seyogyanya
aktif melakukan pendekatan serta penelitian terhadap dunia kerja. Penelitian ini diarahkan untuk
mengetahui serta merumuskan kualifikasi sumber daya manusia di bidang jurnalistik radio yang dibutuhkan
oleh radio siaran dalam aspek pemahaman terhadap filosofi jurnalistik, karakter media, kemampuan mengolah
pesan untuk siaran radio, serta pemahaman etika profesi.Penelitian dilakukan terhadap tiga stasiun radio
siaran di Bandung yaitu Radio PR FM, Radio Republik Indonesia, dan Radio Litasari FM. Penelitian menggunakan
metode deskriptif kualitatif dimana data diperoleh melalui pengamatan dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwajurnalis radio yang dibutuhkan adalahyang memahami filosofi perannya
sebagai pembawa pesan serta memahami karakteristik radio siaran agar optimal mengolah pesan untuk radio.
Mereka juga diharapkan dapat menjunjung tinggi etika profesi. Sejalan dengan perkembangan teknologi
berbasis internet, para jurnalis radio juga dituntut bekerja dalam pola kerja media konvergensi. Pengelola radio
menyadari kesenjangan antara kondisi ideal dan real kualifikasi jurnalis radio,namun mengaku kesulitan
mengatasinya. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perguruan tinggi untuk menyediakan
calon jurnalis radio dengan kualifikasi yang memadai."
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) adalah organisasi nirlaba yang mengampanyekan pemberian
ASI eksklusif dan mendukung kegiatan menyusui yang bertumpu pada pemanfaatan perkembangan TIK
dan media sosial. Hal tersebut cukup unik sehingga peneliti merasa perlu untuk mempelajari lebih lanjut
proses membangun dan menggerakkan aktivisme komunitas yang dilakukan AIMI melalui akun-akun media
sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi pemaknaan pengurus AIMI tentang
pemanfaatan media sosial dan menjelaskan proses pembangunan dan penggerakkan aktivisme komunitasnya.
Dinamika proses ini diteliti dengan metode studi kasus dari Stake dengan menggunakan kerangka Teori Difusi
Inovasi yang dikembangkan Everett M. Rogers. Hasil penelitian menunjukkan konstruksi makna pengurus
AIMI tentang TIK dan media sosial ditanslasikan dalam pemanfaatan yang berhasil membesarkan AIMI.
Pengurus memiliki karakteristik yang termasuk kategori early adopters. Prosesnya tergambar dalam tahapan
innovation-decision process yang terdiri dari langkah mengoptimalisasi pengetahuan, persuasi, keputusan,
implementasi dan konfirmasi. Semua tahapan ini berlangsung terus menerus dan timbal balik sebagai upaya
merespon kebutuhan komunitas sekaligus mendorong efektivitas dan efisiensi dalam interaksi komunitas.
Dari hasil tersebut, disarankan agar AIMI harus dapat terus memanfaatkan karakteristik pengurus untuk
menjangkau kalangan late adopters dan laggard yang belum terjangkau oleh kampanye online dan offline.
AIMI juga perlu mengoptimalisasi jejaringnya agar tujuan aktivisme sosialnya tercapai."
384 JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Media massa sebagai media informasi publik menjadi media promosi bagi artis untuk mendapatkan
popularitas dan keuntungan secara finansial. Seringkali artis menuntut dirinya sendiri untuk kooperatif
dengan wartawan, awak media yang akan menampilkan realitas simbol-simbol yang diterimanya pada saat
melakukan wawancara. Bagaimana artis memahami citra dirinya yang ditampilkan di media massa, bagaimana
artis mempersiapkan penampilan citra dirinya di hadapan wartawan (back stage region), bagaimana artis
menampilkan citra dirinya di hadapan wartawan (front stage region), dan bagaimana artis memahami
popularitasnya di publik sebagai dampak dari pemberitaan yang dibingkai wartawan di media massa (out
stage region) menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini. Untuk mengungkapkan pengelolaan kesan
artis dalam media massa, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori dramaturgi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling mempengaruhi citra diri artis adalah orang-orang sekitar
yang berinteraksi dengan dirinya, karena interaksi tersebutlah yang akan menjadi realita. Realita tersebut
harus mampu dibingkai artis menjadi bagian dari citra dirinya. Sebelum berhadapan dengan wartawan untuk
diwawancara, artis melakukan beberapa persiapan untuk menampilkan citra diri yang positif di hadapan
wartawan. Artis memahami sepenuhnya makna popularitas bagi dirinya. Citra diri yang ditampilkan oleh
artis, jika dibingkai secara positif oleh wartawan dalam berita di media massa, maka akan memberi kesan
positif juga oleh publik. Jika sebaliknya, maka publik juga yang akan menolaknya. Berita di media massa
membawa dampak popularitas yang besar bagi artis. Artis membutuhkan popularitas untuk dapat bertahan
dalam menjalankan profesinya. Selain itu, artis juga mendapatkan berbagai keuntungan baik secara materi
maupun immateriil sebagai dampak dari popularitas yang diperolehnya. Artis selalu berupaya memelihara
hubungan baik dengan wartawan sebagai mitra kerjanya."
384 JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang dilaksanakannya Program League
Of Change, pola komunikasi pada program League Of Change dan dampak yang dirasakan oleh ODHA
setelah mengikuti program League Of Change. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif,
dengan paradigma konstruktivisme dan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah orang-orang
yang mempunyai peran dalam program League Of Change yang dipilih secara purposif. Pengumpulan data
diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh akan melewati
tahapan triangulasi sebagai sarana pengecekan, pemeriksaan dan perbandingan kembali dengan derajat
kepercayaan suatu informasi yang dilakukan oleh seseorang yang ahli dalam bidang HIV/AIDS. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang dilaksanakannya program League Of Change berasal dari
tiga faktor kepentingan yaitu ODHA, organisasi, dan masyarakat. Pola komunikasi pada program League
Of Change terjadi melalui dua proses komunikasi yaitu dari komunitas kepada ODHA, dan dari komunitas
kepada masyarakat. Dampak yang dirasakan oleh ODHA setelah mengikuti program League Of Change
dibagi menjadi dua bagian yaitu dampak internal, dan dampak eksternal."
384 JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertemanan antarbudaya remaja di sekolah secara umum beperan untuk mendukung pengembangan identitas
diri, tetapi belum maksimal untuk mendukung pengembangan identitas etnik remaja. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui dan menganalisa peranan pertemanan antarbudaya remaja dalam pengembangan identitas
diri dan identitas etnik. Melalui penelitian kualitatif diperoleh hasil bahwa (1) remaja memiliki dua konteks
relasi pertemanan antarbudaya dengan sepuluh tema interaksi yang berperan dalam pengembangan identitas
diri; (2) terkait pengembangan identitas etnik, remaja berada dalam tahapan unexamined identity, yang menempatkan
identitas etnik bukan sebagi prioritas dalam pertemanan antarbudaya di sekolah."
384 JKKOM 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>