Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26367 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Fly ash (abu terbang) batubara biasanya masih mengandung komponen-komponen/senyawa diantaranya terdiri dari SiO2, Al2O3, FE2O3, CAO dan sebagian kecilnya adalah unsur-unsur seperti Na2O, MgO dan K2O serta pengotor lainnya. Unsur-unsur utama tersebut merupakan bahan pozzolan, yaitu bahan yang mengandung senyawa silica alumina, dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak mempunya sifat mengikat seperti semen, karena mempunyai bentuknya yang halus dan masih mengandung kadar air."
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Albertus Giovanni Dewanto
"Roller Compacted Concrete (RCC) telah menjadi material pilihan dalam berbagai aplikasi konstruksi karena keunggulannya dalam hal kekuatan, durabilitas, dan efisiensi biaya. RCC termasuk ke dalam no-slump concrete yang memiliki konsistensi kering dan dipadatkan menggunakan alat berat seperti roller, sehingga memberikan karakteristik unik dibandingkan dengan beton konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara hasil pengujian kuat tekan dan UPV sampel silinder RCC dengan pemanfaatan 60% fly ash dan semen tipe PCC. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah pengujian destruktif untuk kuat tekan beton dan pengujian non destruktif untuk UPV. Hasil dari penelitian ini adalah nilai kuat tekan sampel RCC yang meningkat seiring pertambahan cepat rambat gelombang. Sampel RCC yang diuji sampai umur 28 hari nilai kuat tekannya 2.84 MPa dan belum memenuhi target kuat tekan fc’ 15 MPa. Dari grafik hubungan kuat tekan dan cepat rambat sampel RCC didapatkan persamaan fc'(v) = 0.3392e^(0.5951v).

Roller Compacted Concrete (RCC) has become the material of choice in various construction applications due to its advantages in terms of strength, durability, and cost efficiency. RCC is classified as no-slump concrete, having a dry consistency and compacted using heavy equipment such as rollers, thus providing unique characteristics compared to conventional concrete. This study aims to determine the correlation between the results of compressive strength and UPV testing of RCC cylinder samples with the utilization of 60% fly ash and PCC type cement. The method used in this research is destructive testing for concrete compressive strength and non-destructive testing for UPV. The result of this research is the compressive strength value of RCC samples which increases as the wave propagation speed increases. RCC samples tested until the age of 28 days the compressive strength value is 2.84 MPa and has not met the target compressive strength fc' 15 MPa. From the graph of the relationship between compressive strength and propagation speed of the RCC sample, the equation is obtained fc'(v) = 0.3392e^(0.5951v)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Budiman
"ABSTRAK
Limbah industri yang setiap tahun selalu bertambah jumlahnya dapat menimbulkan masalah bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Salah satu Iimbah yang jumlahnya banyak dan belum termanfaatkan adalah Iimbah PLTU yang berupa abu terbang.
Dalam penelitian mi abu terbang dimanfaatkan untuk pembuatan semen Portland. Pemanfaatan abu terbang sebagai bahan alternatif pembuatan semen Portland dikarenakan kebutuhan semen terus meningkat setiap tahunnya dan keterbatasan bahan baku ( lempurig sebagal sumber Al 203 , pasir sHika sebagai sumber Si02 dan kapur sebagai sumber CaO ) yang biasa dipakai dalam pembuatan semen Portland.
Penelitian dilakukan dengan cara mencampurkan kapur tohor Padalarang dengan abu terbang Suralaya sehingga memiliki komposisi 50%, 60%, 65% clan 72% CaO, kemudian dibakar dalam tanur listrik pada suhu 1300°C ( pembakaran 1 ) clan suhu 1400°C ( pembakaran 2 ) serta diakhin dengan pendiriginan dalam udara terbuka.
HasH pembakaran berupa klinker ( terak ), lalu dianalisa dengan mikroskop refleksi clan XRD untuk mengidentifikasi terbentuknya senyawa utama semen Portland kemudian dianalisa dengan XRF, uji kapur bebas serta uji kuat tekan untuk menganalisa kualitas dari semen yang dihasilkan. Hasil yang didapat untuk pembakaran 1300°C kurang memuaskan, tetapi untuk pembakaran 1400°C hasflnya cukup baik, uji kapur bebasnya untuk sampel 65 % sebesar 0,437 %, sampel 72 % sebesar 10,408 %. Kernudian uji kuat tekannya sampel 65% sebesar70,77. 104 Kg /M2 clan sampel 72% sebesar72,20. 10 4 Kg /M2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Alamanda
"Beton merupakan suatu campuran yang didapat dari berbagai material seperti semen, agregat kasar, agregat halus dan air. Campuran ini bila mengeras akan memberikan suatu kekuatan tertentu. Kekuatan ini diperoleh dari hasil berbagai interaksi baik secara kimia maupun secara mekanis dari berbagai partikel penyusunnya. Pada dasarnya kekuatan ini diperoleh karena melekatnya agregat kasar yang satu dengan yang lainnya dengan bantuan semen. Hal ini disebabkan karena semen memiliki sifat adhesif dan kohesif. Dalam tugas akhir ini akan dilakukan suatu studi mengenai efek penggunaan fly ash pada campuran beton mutu sedang dengan mempertahankan nilai slump.
Penelitian ini berupa kelanjutan dari penelitian sebelumnya hanya saja menitikberatkan pada nilai slump yang tetap dan pengaruhnya terhadap rancangan campuran beton juga terhadap kekuatannya. Selain itu ingin diketahui pula nilai konversi rancangan campuran beton antara beton tanpa fly ash dan beton dengan fly ash. Adapun parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio air semen 0,5 dan penggantian semen dengan fly ash dengan kadar 0%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% dan berat semen. Sedangkan untuk menghitung nilai konversi, dicoba dengan penambahan total semen dan fly ash sebanyak 4%, 6% dan 8% dari rancangan campuran beton yang menggunakan fly ash dengan kuat tekan yang optimum. Penelitian yang dilakukan adalah uji slump dan uji kuat tekan beton pada saat beton berumur 7, 14, 21, 28 dan 56 hari agar terlihat secara jelas perkembangan kekuatan tekan beton tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"An investigation of fly ash (FA) produced from various blend of coal and petroleum coke (pet coke) fired at Belledune Generating Station New Brunswick , Canada, was conducted to establish its performance relative to FA derived from coal-only combustion and its compliance with CSA A3000. The FA samples were beneficiated by an electrostatic separation process to produce samples for testing with a range of loss-on-ignition (LOI) values. The results of these studies indicate that the combustion of pet coke results in very little inorganic residue ( for example, typically less than 0,5% ash) and the main impact on FA resulting from the co-combustion of coal and up to 25% pet coke is an increase in the unburned carbon content and LOI Values. The testing of FA after benification indicates that FA produced from fuels with up to 25% pet coke performs as good as FA produced from the same coal without pet coke."
507 ACI 104:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Feny Acelia
"Perkembangan teknologi beton terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatkan penggunaan material beton dalam dunia konstruksi di Inonesia. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi dalam teknologi beton untuk mengatasi permasalahan ketersediaan bahan-bahan penyusun beton. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Cangkang kelapa sawit merupakan salah satu limbah dalam industri kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan penyusun beton.
Penelitian ini membahas mengenai beton ringan dengan agregat kasar berupa cangkang kelapa sawit dengan penggunaan bahan tambah 5 fly ash dan variasi Superplasticizer sebesar 1 , 1.1 , 1.2 dan 1.3 . Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas, daya serap air, dan susut beton. Beton ringan cangkang kelapa sawit dengan kuat tekan dan kuat lentur terbesar terdapat pada variasi campuran 5 silica fume dan 1.1 Superplasticizer. Beton ringan cangkang kelapa sawit dengan modulus elastistas dan susut terbesar serta daya serap air terkecil terdapat pada beton dengan variasi campuran 5 silica fume dan 1 Superplasticizer.

The development of Indonesia 39 s infrastructure in many islands is significantly increase through the years. Based on this condition, the natural resource mining of concrete materials is over exploited and becoming rare slowly, so the demand of alternative materials become urgent. The Oil Palm Shell OPS can achieve environmentally sustainable structures, but to optimalize it as structural concrete, using additives is necessary.
This paper investigated the effects of Superplasticizer and fly ash proportion to lightweight concrete characteristics, which are compressive strength, flexure strength and also modulus of elasticity. The study did extra treatments for OPS to be coarse aggregates and used 4 types of mix proportions, from 1 , 1.1 , 1.2 , 1.3 of superplasticizer together with 5 fly ash. It was found that OPS lightweight concrete using this type of additives have compressive strength up to 21.58 MPa in 28 days, flexural strength up to 2.54 MPa, and modulus of elasticity up to 13274.64 MPa. This study shows that using 5 fly ash and 1.1 Superplasticizer effectively increasing concrete behaviour better. In general, OPS lighweight concrete with 5 fly ash and variation of superplasticizer are applicable and ready to being produced as green structural lightweight concrete alternative in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ruby Rubiono Atmoprawiro
"Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil pengujian kuat tekan beton inti dan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) pada sampel Roller Compacted Concrete dan beton konvensional dengan penggunaan Semen Portland Slah (PSC) dan Semen Portland Komposit (PCC) yang akan digunakan dalam proyek bendungan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan data yang sesuai dalam ACI 228.1R-19 terkait adanya data penelitian untuk setiap proyek yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimental laboratorium yang melibatkan uji destruktif (kuat tekan) dan non destruktif (UPV). Penelitian telah mengungkapkan bahwa kuat tekan beton inti dan cepat rambat UPV memiliki korelasi yang tinggi dimana semakin tinggi cepat rambatnya akan memberikan kuat tekan beton inti yang lebih tinggi juga. Persamaan empiris yang didapatkan pada penelitian ini adalah fc’(x) = 1.1665x pada Roller Compacted Concrete, fc’(x) = 6.1484x pada beton konvensional dengan semen PSC, dan fc’(x) = 6.9937x pada beton konvensional dengan semen PCC.

This research was conducted to examine the results of core concrete compressive strength and Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) tests on Roller Compacted Concrete samples and conventional concrete using Portland Slah Cement (PSC) and Composite Portland Cement (PCC) which will be used in solidification projects. This is to fulfill the appropriate data requirements in ACI 228.1R-19 regarding the existence of research data for each project carried out. This research was carried out in an experimental laboratory involving destructive (compressive strength) and non-destructive (UPV) tests. Research has revealed that the compressive strength of core concrete and the creep speed of UPV have a high correlation, where the higher the creep speed, the higher the compressive strength of the core concrete too. The empirical equation obtained in this research is fc’(x) = 1.1665x in Roller Compacted Concrete, fc’(x) = 6.1484x in conventional concrete with PSC cement, and fc’(x) = 6.9937x in conventional concrete with cement PCC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Rizky Nugroho
"ABSTRAK
Pemanfaatan kembali limbah beton untuk dijadikan bahan konstruksi telah banyak dilakukan di negara-negara lain. Sayangnya, pemanfaatan limbah beton di Indonesia barulah sebatas untuk timbunan. Penggunaan limbah beton sebagai agregat halus akan mengurangi kuat tekan dan meningkatkan daya serap air. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memelajari sifat mekanis mortar dengan agregat halus daur ulang dan bahan tambah abu terbang. Variasi abu terbang yang akan menggantikan semen adalah 0 , 5 , 10 , 15 , 20 , 25 . Pengujian yang dilakukan adalah uji kuat tekan, lentur, modulus elastisitas, susut, dan daya serap air. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa kuat tekan dan lentur terbesar didapat oleh mortar dengan variasi 10 dengan kuat tekan 33,39 MPa yang memenuhi target mortar tipe M 17,2 MPa . Modulus elastisitas terbesar ditunjukan oleh mortar dengan variasi 15 . Nilai susut terbesar dihasilkan oleh mortar dengan variasi 20. Dan nilai daya serap air terkecil dihasilkan oleh mortar dengan variasi 25.
ABSTRACT
The re use of concrete waste to be used as construction material has been done in many other countries. Unfortunately, the utilization of concrete waste in Indonesia is only limited to embankment. The use of waste concrete as a fine aggregate will reduce the compressive strength and increase water absorption. Therefore, this study aims to study the mechanical properties of mortar with recycled fine aggregate and fly ash materials. The variations of fly ash that will replace the cement are 0 , 5 , 10 , 15 , 20 , 25 . Tests conducted are test of compressive strength, flexural, elastic modulus, shrinkage, and water absorption. From the test results it was found that the largest compressive strength and flexure was obtained by mortar with a 10 variation with a compressive strength of 33.39 MPa that meets the target of M type mortar 17.2 MPa . The greatest elasticity modulus is shown by mortar with a variation of 15 . The greatest shrinkage value was produced by mortar with a variation of 20 . And the smallest water absorption value is produced by mortar with 25 variation."
2017
S69896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Thariq
"Persediaan kayu yang terus menipis namun permintaan yang tinggi membuat dunia beralih kepada papan partikel. Eceng gondok dikenal sebagai gulma perairan merupakan serat alam yang berpotensi sebagai bahan dasar papan partikel. Sifat mekanik yang tinggi dan ketersediaan yang melimpah dapat menjadikan eceng gondok sebagai serat dalam komposit papan partikel. Fly ash merupakan hasil pembakaran batubara yang terbukti dapat meningkatkan sifat pada komposit papan semen partikel. Pada penelitian ini eceng gondok diberi tambahan fly ash dan dibuat menjadi papan partikel dengan mencampurkannya dengan resin urea formaldehid. Papan partikel 30% eceng gondok dan 70% resin urea formaldehid merupakan papan partikel yang memiliki kekuatan patah yang paling baik. Sedangkan penambahan fly ash menurunkan sifat mekanis pada papan partikel eceng gondok dengan urea formaldehid.

Supply of wood is constantly decreases but the demand is increase, makes people move from wood to particle board. Water hyacinth is an aquatic weed which has potential of natural fiber as raw material particle board composite. High mechanical properties and availability are the reason water hyacinth can be natural fiber in particle board composite. Fly ash from coal combustion can be used to increase mechanical characteristics of particle cement board composites. Water hyacinth is added with fly ash and mix with urea formaldehyde to be particle board. 30% water hyacinth and 70% urea formaldehyde particle board shows the best characteristics. Besides adding fly ash decrease the mechanics characteristics of water hyacinth with urea formaldehyde particle board."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yana Sutisna
"Stabilitas tanah dasar memerlukan perhatian yang lebih baik, dimana hal ini panting didalam kondisinya sebagai dasar kontruksi suatu bangunan. Stabilitas tanah dasar dapat ditentukan dari kepadatan dan kekuatannya, dimana sejumlah kriteria dan persyaratannya diterapkan. Salah satu solusi dan alternatif yang dicoba adalah pengujian tanah dasar dengan semen abu terbang (Fly Ash Cement) dan tanah dasar dengan pasir serta rangkaian percobaan di laboratorium.
Hasil penelitian di laboratorium ini menunjukkan bahwa penambahan sejumlah kecil semen abu terbang, pasir dapat menurunkan Indeks Plastisitas, sehingga tanah tersebut lebih baik mutunya, juga diperoleh kekuatan yang makin meningkat dilihat dari pengujian CBR.
Kesimpulan yang didapat bahwa semen abu terbang dan pasir dapat digunakan sebagai bahan campuran stabilitas tanah. Walaupun metode perbaikan tanah ini bukan merupakan konsep baru, namun penggunaannya masih belum lazim digunakan di negara berkembang, khususnya penggunaan semen abu terbang (Fly Ash Cement), tetapi tidak ada salahnya metode ini digunakan sebagai uji coba pemanfaatan semen abu terbang (Fly Ash Cement)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>