Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116426 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Nowadays, the Minangkabau silek is waning interest and users. Technological
developments are considered to be the cause. This article describes the research
result of the presence of silek Kumango in Kanagarian Rao-Rao Tanah
Datar, West Sumatra. Using ethnographic methods and approaches, it’s
also obtained the inheritance and local genius in this silek. There are some
functions and symbols that show local content in silek Kumango which are
manifested in the succession process, control, and motion itself in this silek."
390 WE 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Facal, Gabriel
"On pencak silat, the traditional martial arts from Banten Province, Indonesia"
Jakara: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
796.81 FAC k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Charisma Permadi
"Skripsi ini membahas peranan Eddie Marzuki Nalapraya dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia atau IPSI pada tahun 1978-2003. IPSI sebagai organisasi induk pencak silat dibawah kepemimpinannya mampu mengembangkan beladiri pencak silat dari tingkat lokal sampai dengan ke tingkat internasional. Pencak silat sebagai beladiri asli Indonesia pada saat itu mampu berkembang dan dikenal oleh masyarakat secara luas hingga ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika, Australia dan berbagai negara di sekitarnya. Selain itu, pencak silat juga mampu menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam berbagai even besar, mulai dari kejuaraan di tingkat Nasional, yaitu PON dan di tingkat Internasional mampu dipertandingkan dan dipertunjukkan dalam Festival Pencak Silat Internasional, Invitasi Pencak Silat Internasional, Kejuaraan Eropa, SEA Games, dan Asian Games.

This writing describes the contribution of Eddie Marzuki Nalapraya in Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) from local to international level on 1978 until 2003. In that period IPSI was leaded by Eddie Mardjoeki Nalapraya and within that period he has been succeeded to develop it from the local level sport defense to the world wide level. Pencak silat is original sport defense of Indonesia since it had been fantastic growth up and it had been very famous in the Asia region countries, Europe , American, Australian, etc. Pencak Silat growth to International level and to be known as one of Indonesian sport through the main organization (IPSI) which leaded by Mr. Eddie Mardjoeki and his staff, they have delivered the Pencak Silat to the world wide level with their passion and hard work. In Mr. Eddie Mardjoeki hands, Pencak Silat became one of many sports to be competed in many big events, from local until international competition. Pencak Silat had known in international after it was able compete and show in International Pencak Silat Festive, SEA Games, Pencak Silat International Competition, Europe Competition and Asian Games."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Biadillah
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2021
796.8 REY s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Zachraina
"Dalam kehidupan sehari-hari penerapan Pasal 2 ayat (2) Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan), masih sering diabaikan karena pencatatan perkawinan hanya dianggap sebagai suatu tindakan administratif belaka, sehingga banyak pasangan yang tidak melakukan pencatatan perkawinan mereka, baik perkawinan biasa maupun perkawinan campuran yang dilakukan di dalam negeri maupun yang dilakukan di luar negeri. Apakah akibat hukum bagi perkawinan campuran yang telah lalai dicatatkan terhadap status istri dan anak? Bagaimanakah konsekuensi atas perkawinan tersebut apabila salah satu pihak akan mengajukan perceraian? Metode penelitian penulisan tesis ini bersifat yuridis normatif, dengan mempelajari, membaca, menelusuri kepustakaan tentang pencatatan perkawinan, keputusan pengadilan dan sumber relevan lainnya untuk mendapatkan landasan teori dan implementasinya. Akibat hukum bagi perkawinan campuran yang telah lalai dicatatkan pada lembaga pencatatan perkawinan terutama pada status istri dan anak yaitu: bahwa perkawinan tersebut dianggap belum sah dimata negara; apabila lahir anak-anak dalam perkawinan tersebut, mereka hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibu (Pasal 42 dan 43 UU Perkawinan) baik istri maupun anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan tersebut tidak berhak menuntut nafkah ataupun warisan dari ayahnya. Konsekuensi atas perkawinan tersebut apabila salah satu pihak akan mengajukan gugat perceraian adalah harus mencatatkan terlebih dahulu perkawinan yang dilakukan di luar negeri tersebut dengan tunduk kepada hukum positif Negara Kesatuan Republik Indonesia di lembaga pencatatan perkawinan diwilayah dimana ia melaksanakan perkawinannya saat itu, atau di wilayah Indonesia dimana ia berdomisili. Perlu dilakukan revisi terhadap Pasal 2 UU Perkawinan, yaitu agar ayat (1) dan (2) dijadikan satu pasal, sehingga tidak ada dua perbuatan hukum yang terpisah; diadakan sosialisasi kepada masyarakat luas di Indonesia tentang adanya Undang-undang lain selain UU Perkawinan yang mengatur pencatatan perkawinan, yaitu Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan agar ada keseragaman dalam prosedur pencatatan perkawinan.

In everyday activities, the implementation of Article 2 paragraph (2) of Law
No.1 Year 1974 regarding Marriage (Marriage Law), is quite often being ignored
because the registration of marriage is merely considered as an administrative
process, therefore there are many couples who do not register their marriage, both
normal marriage and mixed marriage which was performed in Indonesia as well as
abroad. What would be the legal aspect of a mixed marriage which is not registered
toward the status of the wife and the children? What consequences on such marriage
if one of the spouses would file a divorce? The writing method of this thesis is
normative jurisdiction by reviewing, reading and observing literatures of marriage
registration, court rulings and other relevant reading materials to obtain the
theoretical background and its implementation. The legal consequence of the mixed
marriage which was not registered in the registration institution especially to the
status of the wife and children is that such marriage is not considered valid by the
state; the children from such marriage are only considered as only having a
relationship with the mother and the mother's family (Articles 42 and 43 Marriage
Law),and the wife and children borne do not have the right to ask for financial
support or being the heirs of the father. The consequences of such marriage should
one of the spouses want to file a divorce is to first register their marriage performed
abroad in the country where the marriage is performed shall be bound to Indonesian
positive law in the registration institution where she/he he/her domiciles. A revision
to Article 2 of the Marriage Law must be carried out in which paragraph (1) and
paragraph (2) should be merged into one article, therefore there will be no two
separate legal actions; a socialization should be held for the general public regarding
other law, apart from the Marriage Law, that stipulates marriage registration, which
is Law No. 23 Year 2006 regarding Population Administration so there will be a
uniformity on the procedure of marriage registration.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T24714
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: BPNB, 2013
305.8 KEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibawarta
"ABSTRAK
Hubungan Jepang-Indonesia sudah berlangsung sejak lama, jauh sebelum perang dunia II. banyak aspek dalam hubungan Jepang dan Indonesia yang luput dari perhatian, salah satunya adalah hubungan dalam bidang seni beladiri.
Seni beladiri Jepang masuk ke Indonesia melalui beberapa jalur atau cara. Namun yang paling fenomenal ketika banyak mahasiswa Indonesia memperoleh beasiswa untuk belajar di Jepang, sebagai hasil dari perjanjian pembayaran pampasan perang. Tak diduga ternyata banyak mahasiswa Indonesia yang mempelajari berbagai seni beladiri Jepang dan membawanya pulang ke Indonesia.
Di Indonesia, seni bela diri Jepang, seperti karate dan judo, dengan cepat merebut perhatian masyarakat dan menjadi sangat populer, bahkan mampu menggusur seni beladiri asli Indonesia, pencak silat.
Dalam perjalanannya, seni beladiri Jepang telah berhasil menegakkan eksistensinya, sekalipun masalah-masalah organisasi, teknik dan dana tetap ada."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2003
297.267 SIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Surakarta: Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), 2004
GELAR 1:1 (2003)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Identity can have diverse meanings, social identities (class, race, ethnicity, gender, and sexuality) and political identities (nationally and citizenship). Political identity is conceptually differ from the politics of identity."
300 JWISOS 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>