Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141973 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kestabilan suatu sistem merupakan hal yang perlu diperhatikan. Untuk menganalisis kestabilan suatu sistem dapat digunakan
metode lyapunov. Dengan menggunakan metode tersebut, analisis kestabilan dilakukan dengan cara mencari suatu fungsi lyapunov yang definit positif dan turunannya definit negatif. Diberikan sistem linear yang berubah terhadap waktu dengan parameter tak tentu. Kemudian akan dikemukakan syarat cukup untuk kestabilan kokoh dari sistem tersebut.
metode lyapunov digunakan untuk memperoleh batas-batas pada parameter tak tentu yang berubah terhadap waktu sehingga menjamin kestabilan sistem."
300 JIS 2:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Fitrianti Nur Rufaida
"Gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan dapat memberikan efek yang luar biasa bagi sistem tenaga listrik, karena dapat menyebabkan goyangnya sistem dalam suatu sistem kelistrikan. Gangguan yang terjadi pada sistem dapat mengakibatkan perubahan sudut rotor generator, sehingga akan menyebabkan terjadinya perubaha arus, tegangan, frekuensi, dan sudut daya. Apabila gangguan tidak segera diperbaiki, maka kondisi terburuk adalah terjadinya mati total (blackout) atau gagalnya pengoperasian sistem tenaga listrik tersebut Sebab apabila sistem kelistrikan itu goyang maka dapat menyebabkan tegangan dan frekuensi dari sistem akan mengalami drop. Dropnya tegangan dan frekuensi yang ada pada sistem kelistrikan akan menyebabkan rusaknya peralatan yang ada pada suatu sistem tersebut. Pada skripsi ini akan dianalisis kestabilan sistem kelistrikan pada Proyek Pengembangan Gas di Sulawesi setelah mengalami gangguan besar.

Disturbance on the electrical system can provide a tremendous effect for electric power systems, as it can cause a rocking system in the electrical system. Disturbance in the system can lead to changes in generator rotor angle, so it will lead to changes in current, voltage, frequency, and power angle. If the disorder is not immediately corrected, then the worst case is the total dead (blackout) or failure of the operation of the power system when the electricity system because it shake it can cause the voltage and frequency of the system will experience a drop. Drop voltage and frequency on the electrical system will cause damage to the equipment on the system. In this paper will be analyzed the stability of the electricity system in the Gas Development Project in Sulawesi after a big disturbance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linna Oktaviana Sari
"Sistem komunikasi berbasis code division multiple access (CDMA) dewasa ini berkembang sangat pesat. Untuk mendukung teknologi generasi ketiga atau third-generation (3G), CDMA diharapkan mampu memenuhi kebutuhan layanan audio, data, maupun video dengan kapasitas sistem yang besar. Layanan audio, data maupun video yang terdapat dalam suatu sistem CDMA dapat dipandang sebagai sistem multiclass CDMA. Pada kenyataannya, kapasitas CDMA dibatasi oleh interferensi, sehingga untuk meningkatkan kapasitas dilakukan dengan mengurangi interferensi.
Salah satu metode untuk mengurangi interferensi adatah sektorisasi dan pengendalian daya. Pada penelitian akan dianalisa pengaruh pengendalian daya tak sempurna (imperfect power control) dan sektorisasi tak sempurna (imperfect sectorization) pada kapasitas user dari sistem CDMA arah reverse-link berdasarkan signal to interference ratio (SIR) dengan menggunakan beamforming pada pengirim mobile station (MS) dan penerima base station (BS). Kapasitas user dipengaruhi oleh jumlah elemen antena beamforming, jumlah sektor, besar sudut overlap akibat sektorisasi tidak sempurna., dan pengendalian daya tidak sempurna.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas sistem multiclass CDMA menurun akibat pengendalian daya dan sektorisasi tak sempurna. Sektorisasi dengan antena beamforming menghasilkan kapasitas sistem multiclass yang lebih besar dibandingkan penggunaan antena beamforming tanpa sektorisasi. Peningkatan total jumlah elemen antena beamforming pada penerima BS dan pengirim CIS tidak selalu menghasilkan kapasitas sistem multiclass yang lebih besar, akan tetapi tergantung dari pendistribusian jumlah elemen antena beamforming pada penerima BS dan pengirim MS. Sektorisasi dengan antena beamforming menghasilkan kapasitas sistem multiclass lebih besar dibandingkan dengan sektorisasi tanpa antena beamforming. Kapasitas sistem multiclass optimum dicapai bila jumlah elemen antena penerima beamforming genap.

Communications systems based on code division multiple access (CDMA) are growing fast this day. To support third generation technology (3G), CDMA has been expected to fulfill requirements of audio, data, and video services with higher system capacity. Audio, data and video services in CDMA systems can be viewed as multiclass CDMA system. In practice, capacity of CDMA is limited by interferences, so that any reduction of the interference will directly cause capacity increases.
Methods, such as sectorization and power control could reduce the interference. In this research, the impact of imperfect power control and imperfect sectorization to reverse-link user capacity of CDMA system based on signal to interference ratio (SIR) by using beamforming at mobile station (MS) transmitter and base station (BS) receiver will he analyzed. User capacities are influenced by number of antenna beamforming elements, number of sectors, overlap angle due to imperfect sectorization, and imperfect power control.
Results of this research indicate that capacity of multiclass CDMA system decreases caused by the imperfect power control and imperfect sectorization. The system with sectorization using beamforming has large capacity of multiclass system than the system using beamforming without sectorization, The total addition of antenna beamforming elements at SS receiver and MS transmitter not always has large capacity of multiclass system, however depend on distribution of antenna beamforming elements at BS receiver and MS transmitter. The system with sectorization using beamforming has large capacity of multiclass system than the system with sectorization without beamforming. Optimum capacity of multiclass system achieved, when beamforming has even number of receive antenna elements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatot Budi Santoso
"Pengembangan perangkat lunak sistem waktu-nyata membutuhkan banyak tahapan mulai dari penganalisisan, perancangan, sampai implementasi. Tahapan penganalisisan dan perancangan adalah tahapan yang penting, karena disini akan dilakukan pemodelan perangkat lunak yang akan dibuat. Setelah melewati kedua tahapan ini baru dapat dilakukan proses penulisan program (implementasi) dan pengujian yang akan menentukan apakah rancangan sesuai kebutuhan atau tidak. Tahapan analisis dan perancangan acapkali membutuhkan waktu yang lama dan dengan dernikian akan menghabiskan biaya dan usaha yang besar.
Tesis ini mencoba melakukan pemodelan terhadap sistem proses pembuatan slab steel di PT. (Persero) Krakatau Steel dengan menggunakan metode penganalisisan dan perancangan Ward dan Mellor. Metode Ward dan Mellor adalah salah satu metode penganalisisan dan perancangan sistem waktu-nyata terstruktur yang baku. Untuk memvisualisasikan model yang telah dibuat dan mengetahui apakah hasil penganalisisan dan perancangan yang dilakukan sudah benar atau tidak, dibuat sebuah simulator proses pembuatan slab steel yang dibangun berdasarkan model di atas. Simulator ini dilengkapi dengan nilai-nilai parameter proses yang besarnya disesuaikan dengan nilai parameter proses sesungguhnya yang terdapat di pabrik slab steel PT. (Persero) Krakatau Steel. Simulator diterapkan pada beberapa komputer yang saling terhubung untuk menggambarkan bagian-bagian proses yang ada di pabrik. Simulator juga dilengkapi dengan tampilan grafis teranimasi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Imam Ramadhan
"Tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik merupakan tolok ukur keberhasilan dari program-program yang ada di pemerintahan. Oleh karena itu pemerintah sebagai pelaku utama dalam proses pembangunan dapat bersifat transparan dan akuntabel, maka proses pemerintahan tersebut harus didukung oleh teknologi informasi. Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) adalah sebuah unit kerja setingkat Eselon I yang berada dibawah Kementrian Komunikasi dan Informatika yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis dibidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. Sesuai dengan tugas dan fungsinya didalam menetapkan regulasi telekomunikasi serta didalam memberikan pelayanan publik terhadap masyarakat, maka Ditjen SDPPI melakukan investasi Teknologi Informasi (TI) dengan membangun Sistem Nota Dinas Elektronik (SNDE) untuk membantu menangani urusan persuratan dan disposisi dengan menggunakan sarana teknologi informasi. Berdasarkan data yang didapat dari Audit Sistem TI yang dilakukan oleh Bagian Perencanaan Ditjen SDPPI pada tahun 2012 menunjukkan masih minimnya user yang menggunakan SNDE. Hal inilah yang merupakan dasar bagi penulis untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi para pegawai Ditjen SDPPI dalam menggunakan SNDE. Desain penelitian merupakan hasil modifikasi dari teori UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan pengolahan data serta penarikan kesimpulan menggunakan Structural Equation Model dengan Partial Least Square sebagai alat untuk melakukan analisis data. Dari hasil pengujian data menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan SNDE yaitu ekspektasi performa (Performance Expectancy), kemudahan penggunaan (Effort Expectancy), pengaruh rekan kerja (Peer Influence), niat untuk menggunakan (Behavioral Intention), kondisi fasilitas (Facilitating Condition), Actual Usage dan 2 variabel moderat Age dan Gender.

A high level of public satisfaction towards public service is a measure of the success of the programs that exist in government. Therefore the government as the main actors in the development process can be transparent and accountable, then the government must be supported by information technology. Directorate General of Resources and Equipment Post and Information Technology (Ditjen SDPPI) is a business unit of First Echelon level under the Ministry of Communications and Information Technology which has the task to formulate and implement policies and technical standardization in the field of Resources and Equipment Post and Information. In accordance with their mandate to impose regulations in telecommunications and in providing public services to the community, the Directorate General SDPPI investing Information technology (IT) to build Electronic Systems Office Memorandum (SNDE) to assist with the correspondence and disposition by means of information technology. Based on the data obtained from the IT System Audit conducted by the Department of Planning and program in 2012 showed that still lack of user who uses SNDE. It is this which is the basic for the author to determine the factors that influence employees of Ditjen SDPPI in using SNDE. The study design is a modified version of the theory UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Collecting data using questionnaires and data processing and drawing conclusions using Structural Equation Models with Partial Least Square as a tool to perform data analysis. From the results of the test data showed that the factors influencing the use of SNDE are Performance Expectancy, Effort Expectancy, Peer Influence, Behavioral Intention, Facilitating Condition, actual Usage and 2 (two) moderate variables Age and Gender.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tumbur Haris Suwandi
"Kapal container pada saat ini menjadi daya tarik bagi para customer dalam mengirimkan muatan melalui laut. Hal ini dirasakan semenjak dunia pelayaran nasional semakin berkembang dan untuk mendapatkan keuntungan maksimal kapalkapal konvensional dirasakan kurang memadai untuk transportasi laut bila dibandingkan dengan kapal - kapal container.
Penelitian kali ini dilakukan untuk mendapatkan waktu siklus kapal yang optimum dengan mempertimbangkan jumlah muatan yang tersedia dan armada kapal container. Perhitungan yang dilakukan antara lain waktu berlayar kapal dan waktu di pelabuhan. Kemudian dibuat model matematis dengan pendekatan program linear yang merupakan cabang ilmu dari teori operation research.
Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa dengan pemodelan optimasi waktu siklus yang dibuat dapat dihitung jumlah perjalanan kapal per tahun dan menentukan jumlah armada kapal container yang beroperasi dengan waktu siklus yang optimal untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan melakukan teknik peramalan jumlah muatan.

Container ships become pull power for sending cargo by sea. This circumstance is expanding in line with the growing of the national shipping in their effort to maximize the profit through the cargo they carry. Therefore, conventional ships are becoming less competitive compared to the container ships.
This research is aimed to get optimum cyclus ship time of container ships by consider the amount of available cargo and container ship fleet. The calculation is based on the sea time and port time. Then, the mathematics modeling with linear programming approach is carried out.
The research is concluded that by this modeling time cyclus optimation we can calculate the container ship voyage in a year and to decide a number of container ships that operate in cyclus time optimally to achieve market requirements based on forecasting method of loading.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey : Prentice-Hall, 1980
003 LIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Di dalam proses pembelajaran, seorang pengajar tentunya membutuhkan tolak ukur yang mengindikasikan tingkat penyerapan murid-muridnya atas proses belajar mengajar yang terjadi dengan melakukan ujian, baik dengan format pilihan ganda, isian singkat, maupun esai. Dari kesemua format yang ada, ujian esai lah yang dianggap paling mampu merepresentasikan tingkat pemahaman siswanya. Namun ujian esai tersebut memiliki keterbatasan di dalam penilaian ujiannya. Sementara itu. sistem penilaian yang menggunakan komputer sampai saat ini masih terbatas untuk ujian pilihan ganda. Oleh karena itu, pada skripsi ini akan dikembangkan sistem aplikasi penilaian esai otomatis dengan menggunakan metode penilaian Latent Semantic Analysis (LSA) yang berbasis web. Metode LSA dipilih karena dalam menilai ujian hanya menitikberatkan pada kata-kata yang terkandung di dalam tulisan tanpa memperhatikan karakteristik linguistiknya. Di dalam pengembangan sistem ini, program aplikasi sistem dibagi menjadi beberapa modul. Sedangkan untuk pengembangan keamanan sistem, diterapkan aplikasi session dan cookie agar akses ke dalam sistem lebih terkontrol serta teknik enkripsi SHA-1 pada password user agar password seseorang tidak dapat diketahui oleh siapapun. Pengujian kecepatan akses dilakukan pada sistem dengan tujuan untuk melihat tingkat performa dari sistem yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan panjang jawaban, jumlah kata kunci, dan jumlah soal. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa pengaruh jumlah kata kunci dan panjang kalimat jawaban terhadap kecepatan akses sistem adalah antara 4e pangkat -3 - 0,8 ms, sedangkan pertambahan sebuah soal pada satu ujian akan mengakibatkan pertambahan waktu akses sebesar 1 detik. Sedangkan implementasi peningkatan keamanan sistem telah berjalan dengan baik."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarsono Hardjosoekarto
Jakarta: UI-Press, 2012
003 SUD s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sausan Nurnadya
"Perkembangan industri fashion mampu berkontribusi sekitar Rp166 triliun, atau setara dengan 18,15% terhadap PDB industri kreatif dan berada pada posisi kedua sebagai penyumbang terbesar. Apabila ditelaah lebih lanjut, dalam hal fashion muslim, Indonesia merupakan negara dengan konsumen busana muslim terbesar ketiga setelah Turki dan Uni Emirat Arab. Konsumsi fashion muslim di Indonesia berada di angka 21 miliar US dengan laju pertumbuhan sebesar 18,2% per tahunnya. Adanya karakteristik khusus pada fashion muslim, terutama seperti momentum keagamaan di bulan Ramadhan, juga turut berkontribusi dalam meningkatkan konsumsi fashion muslim di Indonesia. Selama pandemi, terjadi percepatan pertumbuhan e-commerce di Indonesia sebesar 91% dibanding tahun sebelumnya yang hanya 54%. Pandemi COVID-19 membuat 17,5% konsumen beralih ke platform belanja online dan mengurangi kebiasaan berbelanja offline. Perubahan perilaku konsumen memaksa perusahaan untuk dengan cepat menggeser saluran pemasarannya. Ketika saluran baru seperti internet meningkat dan ditawarkan kepada konsumen, pengalaman konsumen menjadi lebih digital dan menghasilkan peningkatan jumlah dan kompleksitas konsumen. Melihat adanya fenomena ini, penelitian difokuskan untuk menganalisis efektivitas saluran pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumen ritel fashion muslim. Hasil dari penelitian ini adalah strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk dapat memaksimalkan saluran pemasarannya.

The development of the fashion industry can contribute around Rp. 166 trillion, or equivalent to 18.15% of the GDP of the creative industry, Moreover, it is in the second position as the largest contributor of GDP. In terms of Muslim fashion, Indonesia is the country with the third largest consumer of Muslim clothing after Turkey and the United Arab Emirates. Consumption of Muslim fashion in Indonesia is at US 21 billion with a growth rate of 18.2% per year. The existence of special characteristics in Muslim fashion, especially such as the religious momentum in the month of Ramadan, also contributes to increasing the consumption of Muslim fashion in Indonesia. During the pandemic, there was an acceleration of e-commerce growth in Indonesia by 91% compared to the previous year which was only 54%. The COVID-19 pandemic has made 17.5% of consumers switch to online shopping platforms and reduce their offline shopping habits. Changes in consumer behavior are forcing companies to quickly shift their marketing channels. As new channels such as the internet are offered to customers, the customer experience becomes more digital and results in an increase in the number and complexity of customers. Seeing this phenomenon, the research is focused on analyzing the effectiveness of marketing channels in increasing the number of Muslim fashion retail consumers. The results of this study are strategies that can be applied by companies to maximize their marketing channels.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>