Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Wireless Local Area Network (WLAN) digunakan oleh trafik multimedia yang seharusnya memerlukan persyaratan jaringan yang lebih baik terhadap delay, jitter dan packet losses. IEEE 802.11 Task Group E memperkenalkan perbaikan protokol MAC 802.11, yaitu Hybrid Coordination Function (HCF), yang terdiri dari dua mekanisme akses: Enhanced Distributed Channel Access (EDCA) dan HCF Controlled Channel Access (HCCA) yang memberikan dukungan Kualitas Layanan/Quality of Service (QoS) bagi trafik multimedia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami algoritma protokol MAC IEEE 802.11e HCCA pada jaringan WLAN, dan menganalisis kinerja protokol MAC 802.11e HCCA pada aplikasi multimedia dengan menggunakan metode simulasi pada NS-2. Metrik kinerja yang diukur adalah jitter dan throughput-nya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa protokol MAC HCCA dapat memberikan jaminan QoS dibanding protokol MAC DCF, dimana jitter HCCA lebih stabil dari pada jitter DCF. Begitupula dengan throughput HCCA yang tidak berubah selama trafik berlangsung, tidak seperti pada DCF yang masih mengalami fluktuasi yang besar."
000 BPT 12:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Ilham
"Revolusi industri memiliki dampak dalam pengembangkan teknologi dari sisi sektor teknologi komunikasi dan munculnya pemain baru dalam layanan digital sektor telekomunikasi memiliki peluang untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Di Indonesia, pertumbuhan bisnis digital meningkat setiap tahunnya dengan menunjukkan tren konsumsi data yang ekponensial layanan data yang dimiliki operator telekomunikasi khususnya konsumen korporasi dan institusi. PT XYZ merupakan salah satu operator multinasional Indonesia memiliki segmentasi Business-to-Business (B2B) pada bagian ini memiliki layanan jaringan dengan nama layanan Access Private Network (APN) layanan khusus (privilege) yang ditawarkan kepada klien PT XYZ. Permasalahan yang terdapat pada APN yaitunya kebutuhan monitoring jaringan ketika terjadi kesalahan dan anomali pada jaringan untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan pengambilan keputusan yang sesuai terhadap layanan APN. Dalam penelitihan ini menggunakan Dalam metode Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) dalam peimilihan faktor yang berpengaruhi layanan APN. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor Software Development and Consultant yaitunya menjadi faktor yang berpengaruh pada layanan.

The industrial revolution have an impact on technological development in terms communication technology sector and emergence new players in digital services telecommunications sector have opportunity to adapt to market required. In Indonesia, the growth digital business increasing every year showing the exponential trend data consumption for data services owned by telecommunication operators, especially corporate and institutional consumers. PT XYZ is one of Indonesian multinational operators that has a Business-to-Business (B2B) segmentation in this section. It has a network service called Access Private Network (APN) privilege service offered to PT XYZ clients. The problems that exist in APN are required for network monitoring when errors and anomalies occur in the network. To overcome these problems, appropriate decision making is needed for APN services. In this research using the method the Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) method selection factors that affect APN services. The results of this study indicate that the Software Development and Consultant factor is a factor that influences APN network services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahid Ridho
"Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi menjadi tantangan untuk menyediakan layanan tersebut di Indonesia. VSAT Ku-Band salah satu teknologi yang dapat digunakan di negara kepulauan seperti Indonesia. VSAT Ku-Band memiliki ukuran yang lebih kecil dan harga yang terjangkau dibandingkan VSAT C-Band dengan power penerima yang lebih kecil namun kapasitas kecepatan internetnya yang lebih besar. VSAT Ku-Band memiliki kelemahan dimana amat rentan terhadap gangguan cuaca khususnya hujan dan melemahnya sinyal satelit pada daerah batasan kerja satelit. Antena VSAT Ku-Band salah satu perangkat yang menentukan ketahanan dan kualitas sinyal yang didapatkan. Pada penelitian ini dilakukan perancangan antena horn sebagai pencatu parabola pada kanal Ku-Band untuk mendapatkan gain yang tinggi pada aplikasi VSAT Ku-Band. Pencatu horn dirancang menggunakan wire medium berbentuk persegi yang diletakkan di dalam antena dan penambahan bagian pada awal aperture horn untuk meningkatkan parameter gain antena. Pada penelitian ini dilakukan studi literatur untuk mempelajari teori pendukung, simulasi pada CST Microwave Studio, fabrikasi dan pengukuran untuk memvalidasi kinerja dari antena tersebut. Dari penelitian ini telah didapatkan desain antena VSAT Ku-Band untuk frekuensi kerja 10,7-14,5 GHz dengan polarisasi linear, VSWR pada frekuensi kerja penerima 1,5 dan VSWR pada frekuensi kerja pengirim max 1,3 kemudian gain pada frekuensi kerja penerima 38 dBi dan gain pada frekuensi kerja pengirim 42 dBi.

The development of information and communication technology is a challenge to provide these services in Indonesia. VSAT Ku-Band is a technology that can be used in an archipelago such as Indonesia. VSAT Ku-Band has a smaller size and an affordable price compared to VSAT C-Band with smaller receiver power but greater internet speed capacity. VSAT Ku-Band has a weakness where it is very vulnerable to weather disturbances, especially rain and weakening of satellite signals in satellite boundaries. Ku-Band VSAT antenna is a device that determines the resistance and quality of the signal obtained. In this study the design of horn antennas as a satellite dish on the Ku-Band channel to get high gain in the Ku-Band VSAT application. Horn feeders are designed using a rectangular wire medium placed inside the antenna and the addition of parts at the beginning of the aperture horn to increase the antenna gain parameters. In this research, a literature study was conducted to study supporting theories, simulations on CST Microwave Studio, fabrication and measurements to validate the performance of the antenna. From this research, a Ku-Band VSAT antenna design has been obtained for a working frequency of 10.7-14.5 GHz with linear polarization, VSWR at the working frequency of the receiver is 1.5 and VSWR at the maximum working frequency of the sender is 1.3 then the gain is at the working frequency of the receiver 38 dBi and the gain at the sender's working frequency is 42 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temi Delizar Hudoyo
"
ABSTRAK
Saat ini error corection merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu sistem telekomunikasi terutama pada sistem telekomunikasi tanpa kabel dengan tingkat peluang terjadinya error cukup tinggi, maka dibutuhkan perangkat error correction untuk mengatasinya.
Pada rancang bangun error correction ini dipilih jenis Forward Error Correction dengan metode konvolusi-Viterbi yang mampu mengoreksi kesalahan pada bagian penerimanya tanpa pedu meminta penguangan sinyal dari pengirim bila tejadi kesalahan.
Perangkat yang mampu mendukung rancang bangun error correction jenis ini adalah IC Q1650 dari Qualcomm. Penggunaan IC ini dengan mode data peripheral akan mengurangi kerumitan rangkaian. Dengan pemilihan rate pengkodean 1/2 akan didapat opbmasi dari efisiensi pemakaian bandwidth dan gain pengkodean. Peripheral yang digunakan adalah mikrokontroler 8032.
Hasil pengolahan data oteh enkoder dan dekoder dari IC Q1650 dapat dipantau melalui komputer pribadi berdasarkan masukan data yang diberikan.
"
1997
S38926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christiany Juditha
"Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kini menjadi bagian dari masyarakat modern, tetapi tidak demikian pada masyarakat tradisional seperti suku Bajo. Bajo merupakan suku di Indonesia yang unik karena tinggal dan mencari nafkah di laut, sederhana dan tidak mudah menerima pengaruh dari luar wilayahnya. Mengadopsi sesuatu hal baru (difusi inovasi) termasuk TIK bukan perkara gampang dilakukan oleh masyarakat tradisional. Banyak kendala yang dialami seperti kearifan lokal yang dianut. Padahal penguasaan TIK akan membantu peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang difusi inovasi TIK pada nelayan tradisional Bajo di Wakatobi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan penelitian ini terdapat dua kelompok adopter. Kelompok pertama adopter TIK (telepon selular), jumlahnya sangat sedikit, terdiri dari nelayan berpenghasilan tinggi yang disebut Ponggawa (pemilik kapal/rnodal), Kelompok ini mas uk kategori late majority. Alasan mereka menerima inovasi ini karena pertimbangan ekonomi (bisnis perikanan). Kelompok kedua adalah nelayan biasa dan awi (nelayan yang bekerja kepada Ponggawa) yang mengetahui atau belum mengetahui tentang telepon selular dan tidak pernah menggunakannya. Sebagian besar nelayan Bajo di desa Mora Selatan masuk kelompok kedua ini dengan kategori laggards atau kelompok kolot karena masih tradisional, wawasan terbatas, bukan opinion leaders dan sumber daya terbatas. Kelompok ini cenderung lama dalam menerima inovasi ini karena sistem sosial yang ada (struktur sosial, sistem norma, budaya) dan TIK belum rnenjadi fungsional bagi rnereka. Sernentara untuk TIK lainnya (komputer dan internet) sebagian besar kelornpok pertama rnaupun kedua belurn rnengadopsinya dan rnasuk kategori laggards."
Puslitbang Aptika IKP Balitbang SDM Kominfo, 2016
384 JPPKI 7:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kamaludin
"Advances in information and communication technology these days has affected to the librarys collection. Todayâ??s [U1] library collection is not only in printed media such as books and journals but also in the non printed media. As these changes, this study aims to determine the management of multimedia collections in Technical Implementation Unit for Technological Informasion Division - Indonesian Institute of Sciences library. From the reserach results revealed that the multimedia collection owned by the libraries is 208 titles. The procurement of multimedia collection is done by self-producing. Multimedia collection processing has been carried out in accordance with cataloging rules, but to date this research, the number is still as many as 117 titles. For further purpose, a video corner has been provided, for the visitors play the collection of packaging VCD/DVD with a video player. There is no lending policies of multimedia collection to be taken home by the visitors"
Bogor: Perpustakaan IPB, 2014
020 JPI 13:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Januar Eko Priyanto
"Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi bagaimana tipologi komunikasi deliberatif yang terdapat pada program sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui ruang digital. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian post positivistik dengan pendekatan campuran (mixed method), teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari dua kategori, untuk kategori pendekatan kuantitatif, pengumpulan data menggunakan survei kepada peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI secara daring, sedangkan secara kualitatif melalui wawancara mendalam kepada informan yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data keseluruhan dapat disimpulkan bahwa komunikasi deliberatif sudah terlaksana pada kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui ruang digital dan teridentifikasi berada pada dua tipologi dari empat tipologi yang ditawarkan oleh Beauvais (2020). Tipologi tersebut adalah Deliberasi (deliberation) dan komunikasi politik non-deliberatif (non-delibrative political communication).

The aim of this research is to identify and explore how deliberative communication typologies are present in the socialization program of the Four Pillars of MPR RI through digital spaces. This research employs a post-positivist research paradigm with a mixed-method approach. Data collection techniques in this study consist of two categories: for the quantitative approach, data is collected using surveys from participants of the online Socialization of the Four Pillars of MPR RI, while for the qualitative approach, in-depth interviews are conducted with informants who meet the criteria of this study. Based on the research results and overall data analysis, it can be concluded that deliberative communication has been implemented in the activities of the Socialization of the Four Pillars of MPR RI through digital spaces and has been identified in two of the four typologies proposed by Beauvais (2020). These typologies are Deliberation and Non-Deliberative Political Communication."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mar Atul Azizah
"Kebutuhan informasi dan semakin majunya perkembangan teknologi mendorong lahirnya Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dapat memberi efektifitas dan efisiensi kerja manusia. Akses internet yang juga mudah dijangkau, kapan saja, dan dimana saja memicu lahirnya integrasi semua teknologi dan aplikasinya. Telepon, e-mail, instant messaging, bahkan video conference, mulai didorong agar dapat saling terintegrasi dan sinkron sehingga berbagai jenis aplikasi dan coba.
Didapatkan bahwa QoS berupa delay, jitter, packet loss, dan throughput tidak mengalami perubahan yang signifikan dan masih memenuhi standar ITU-T. Nilai delay yang didapatkan sebelum pengamanan SIP sebesar 33,974 ms, sedangkan setelah implementasi secure-SIP naik menjadi 39,964 ms. Untuk nilai jitter dengan dan tanpa menggunakan secure-SIP sekitar 0,6 ms. Tidak ada paket yang hilang, dalam hal ini nilai packet loss sebesar 0%. Sedangkan nilai throughput sekitar 50 paket/detik.

Information needs and more advanced technological developments led to the establishment of information and communication technology which allowed human to work more effectively and efficiently. Internet access which available in anytime and anywhere, also triggered the integration of all means of technology and its applications. Telephone, e-mail, instant messaging, even video conference, are all begin to be integrated and synchronized so that they all could be accessed all at once, in a single device or application. As a new technological advancement, Unified Communications is expected to not only serve the business world, but
also education, to increase the effectiveness and efficiency in conducting their daily activities. But this integration and ease comes with some unfavorable aspect. Security aspect becomes a very important part to support quality of services. This final paper was implemented the IP telephony for VoIP application with security scenario on different SIP protocol: RTP (non-secure), SRTP, and SSL. Then, the the performance and security on IP Video Telephony after and prior to the implementation of secure-SIP method was analyzed.
The results show that QoS in forms of delay, jitter, packet loss and throughput, did not reveal significant changes and is still within the standard of ITU-T. Delay measurement prior to the SIP securing is 33,974 ms, whereas after the implementation of secure SIP, it increase to 39,964 ms. As for the jitter measurement, with or without secure-SIP, is approximately 0,6 ms. No packets are lost, so the value of packet loss is 0%. Throughput is about 50 packet/second
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisma Maulani
"Dalam skripsi ini dirancang dan dibuat sebuah sistem pensinyalan pada bagian pelanggan untuk menerima nomor telepon yang dipanggil menyesuaikan dengan nomor telepon yang bersangkutan. Selanjutnya jika sama maka mikrokontroler pada pelanggan yang dipanggil menghubungkan bel sebagai tanda bahwa line tersambung, kemudian telepon diangkat maka bel akan berhenti berbunyi. Sistem pensinyalan pelanggan ini diterapkan pada teknologi Power Line Communication, yang memanfaatkan aliran listrik sebagai media transmisi sinyal suara dimana carrier yang digunakan 300 - 400 KHz.
Power Line Communication (PLC). Sistem pensinyalan ini menggunakan mikrokontroler sebagai pengontrol penerimaan panggilan telepon . Di dalam sistem ini, mikrokontroler mengatur beberapa tugas diantaranya adalah menganalisis panggilan apakah sudah sesuai dengan nomor pelanggan yang dipanggil dan sama dengan bit-bit pada DIP switch, memberi tanda bahwa ada pelanggan lain yang melakukan panggilan, mengatur nada pada saat kondisi offhook dan on hook, maupun nada dialling pelanggan lain dan diterima dalam kondisi di matikan. Keluaran dari system ini akan disimulasikan oleh bunyi pada Buzzer , Tampilan pada LCD dan LEDsebagai indicator. Hasil akhir dari pembuatan alat ini sesuai dengan yang diinginkan.

This final Project has designed a signaling for subscriber to receiver called on Power Line Communication. System of subscriber signaling is a system can followed information who need a subscriber for connected to the other.This Sytem used on Power Line communication, which the carrier 300 - 400 KHz.
This system used microcontroller as controller for called incoming in the subscriber.The microcontroller managed many tasks namely to analisys called the number phone subscriber and called phone number that has correct with dipswitch, controller for condition is Off Hook or On Hook, checking the frequency channel of every electrical phase which is called. This system simulated by buzzer and LED as signal was connect or not the telephone subscriber on the Power Line Communication.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.137 Mau r
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Wadyo P.
"Saat ini dunia sudah memasuki era ekonomi berbasis pengetahuan (Drucker.P, knowledge based economy atau knowledge economy). Knowledgeeconomy hadirsebagai suatu sistem ekonomi yang dikarakterisasi oleh faktor-faktor seperti globalisasi pasar dan teknologi, demokrasi dari informasi dan ekspektasi, konektifitas universal, intensitas kompetisi yang bersifat eksponensial meningkat, pergeseran penciptaan kekayaan dari uang ke manusia dan knowledge workermarket yang makin bebas. Dalam era tersebut, setiap perusahaan harus selalu belajar dan mengelola pengetahuan yang dimilikinya agar menemukan cara untuk menumbuhkan dan membangun keunggulan sebagai suatu budaya organisasi sehingga mampu untuk terus beradaptasi dan mendapatkan keuntungan.
Ikujiro & Nonaka (ikujiro and nonaka, The Knowledge Creating Company,1995) mengemukakan Dalam teorinya, MODEL SECI , suatu model yang memposisikan pengetahuan sebagai sebuah proses manusiawi yang dinamis, menyangkut pembenaran terhadap keyakinan pribadi atas sesuatu yang diyakini benar adanya. Selanjutnya sebagai dasar yang fundamental dari teori tersebut, memfokuskan perhatiannya kepada aktivitas subyektif alami dari gambaran suatu pengetahuan, seperti komitmen dan kebenaran, yang berakar dari dalam sistem-sistem nilai individu.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa baik informasi maupun pengetahuan adalah kondisi spesifik dan saling terkait yang tergantung kepada situasi serta interaksi sosial antara manusia yang terbentuk secara dinamis dalam suatu populasi seperti organisasi. Penciptaan pengetahuan dalam suatu organisasi dapat dipahami sebagai sebuah proses dimana organisasi memperbesar penciptaan pengetahuan yang dihasilkan oleh individu sebagai anggota organisasi. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa pengetahuan hanya diciptakan oleh individu dan organisasi tidak dapat menciptakan pengetahuan tanpa individu tersebut. Dengan Kesadaran akan hal tersebut harmonisasi antara keberadaan karyawan dan kebutuhan organisasi untuk mencapai sustainability development niscaya dapat terwujud. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>