Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
384 KOMAS 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Widodo
"Internet yang menghubungkan ratusan juta komputer di seluruh dunia dalam sebuah jaringan merupakan medium komunikasi yang berkembang paling pesat dalam satu dasawarsa terakhir. Dalam komunitas virtual di internet terjadi komunikasi antar-pribadi dalam bentuk yang sedikit berbeda dengan komunikasi antar-pribadi secara tatap muka.
Penelitian ini bertujuan mencari perbedaan antara komunikasi antar pribadi,di internet dengan komunikasi antar-pribadi secara tatap muka. Karena beberapa faktor yang berbeda di antara keduanya, model komunikasi yang terbentuk menjadi tidak sama persis.
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan antara dua model komunikasi tersebut antara lain kuatnya anonimitas dalam komunikasi virtual, rendahnya kendala psikologis karena komunikasi dilakukan tanpa melihat lawan bicaranya serta umpan balik yang tidak harus dilakukan secara serta merta dalam beberapa jenis piranti komunikasi. Perbedaan yang juga timbul adalah sulitnya menyampaikan bahasa non-verbal dalam komunikasi antar-pribadi di internet.
Untuk menjelaskan perbedaan tersebut, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode survei. Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah "komunitas internet Indonesia" yang terdiri dari pengguna internet di Indonesia dan warga negara Indonesia di !ear negeri yang mempergunakan internet.
Dari hasil penelitian ini diperoleh, rendahnya kendala psikologis menyebabkan terjadinya keberanian dan ketegasan dalam berkomunikasi (communication apprehension dan assertiveness) yang lebih besar dibandingkan komunikasi secara tatap muka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Hermawan
"Komunikasi pemasaran sosial dilakukan dengan tujuan akhir mengubah perilaku khalayak masyarakat agar menjadi lebih baik dari sebelumnya Komunikasi pemasaran sosial yang dilaksanakan akan lebih efektif hasilnya bila didasari pada strategi komunikasi dan perencanaan yang tepat.
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1996 ini sudah lama diterbitkan, diundangkan, dikomunikasikan, dan diinformasikan dalam bentuk sosialisasi dengan Program kegiatan komunikasi dan informasi yang telah dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Propinsi DKI Jakarta, namun hasilnya belum maksimal karena masih banyak anggota masyarakat yang belum mengetahuinya (hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya anggota masyarakat yang terjaring Operasi Yustisi Kependudukan).
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif evaluatif. Penelitian berusaha memberikan gambaran bagaimana program kegiatan komunikasi dan informasi sosialisasi yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Propinsi DKI Jakarta serta evaluasinya.
Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media, baik media massa tidak langsung maupun media langsung/tatap muka masih terbatas. Tidak tersedianya sumber daya manusia atau pegawai yang kompeten, tidak adanya pegawai yang memiliki latar belakang komunikasi, dan tidak adanya wawasan yang luas dibidang komunikasi masih menjadi hambatan, kondisi seperti ini akan berdampak pada kesempurnaan penerimaan pesan yang didapat masyarakat Peran serta masyarakat dalam mewujudkan tertib administrasi, registrasi, dan pengendalian penduduk masih belum sesuai harapan. Akhirnya proses pertukaran kebutuhan seperti yang diisyaratkan oleh Pemasaran Sosial sulit untuk terwujud.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk perbaikan program kegiatan komunikasi dan informasi, diawali dengan pembentukan dan penetapan blueprint strategi komunikasi terpadu yang diiringi dengan monitoring dan kontrol. Perencanaan strategi komunikasi sebaiknya didasari pada hasil segmentasi masyarakat agar apa yang dibutuhkan masyarakat dapat diketahui dengan pasti."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Kaya Hanjani
"Perkembangan industri hiburan dalam penyiaran Indonesia telah melahirkan satu profesi baru yaitu penonton bayaran Fenomena ini menginspirasi penulis untuk mengangkat fenomena ini kedalam sebuah tayangan televisi Hasil riset menunjukan bahwa format terbaik untuk mengembangkan ide cerita tentang penonton bayaran ini adalah drama dan bentuk tayangan yang paling sesuai adalah komedia situasi Untuk itu penulis memutuskan untuk membuat prototype program komedi situasi tentang penonton bayaran Manfaat utama pengembangan prototype ini adalah untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat yang menontonnya karena bercerita tentang perjuangan mimpi Tujuan utama pembembangan prototype ini adalah untuk membuat suatu program hiburan di televisi Indonesia yang tidak hanya menghibur namun juga menginspirasi Prototype yang dikembangkan adalah prototype tayangan komedi situasi berjudul ldquo The Penontons rdquo yang bercerita tentang perjuangan mimpi tiga sekawan penonton bayaran yaitu Ririn Oncom dan Benita Program ini diproyeksikan untuk tayang di Trans TV pada jam 17 00 17 30 Untuk mendapatkan pembuktian ilmiah bagi pengembangan prototype ini dilakukanlah pre test dan evaluasi Pre test dilakukan dengan mengolah data Nielsen dan melakukan wawancara pakar Sementara evaluasi dilakukan dengan metode survey kepada 50 sample target khalayak walaupun pada prakteknya metode evaluasi prototype semacam ini jarang dilakukan kecuali program tersbut bersifat eksperimental Anggaran pembuatan prototype ini sebesar Rp 1 200 000 Rencana anggaran produksi program untuk satu episode sebesar Rp 76 800 000 Penghitungan pendapatan program bukannya dihitung melainkan ditetapkan berupa Target Revenue Anggaran pelaksanaan evaluasi prototype sebesar Rp 2 640 000

Development of the entertainment industry in Indonesia has made a new profession called paid audience This phenomenon inspired the writer to make a programme based on the story of the paid audience Research said the best television format of television programme is Drama and the best form of drama is situational comedy sitcom So the writer decided to produce a prototype of sitcom based on comedic experience of the paid audience The main benefits of the developing prototype is to inspire the viewer because this programme tells us the lessons learned of the paid audience The main goal of this developing prototype is to make a programme that not only entertaining but also inspiring The development of prototype is a sitcom narrates the stories of Ririn Oncom and Benita as paid audience This program called ldquo The Penontons rdquo and planned to be aired on Trans TV at 5 5 30 pm Pre test of this prototype is conducted to analyse the data from Nielsen and to emphasize the using sitcom by having interview with the experts Then evaluation is by handing out questionnaire to 50 respondents However this kind of evaluation is actually rare in the real television industry except if the programme is experimental The prototoype budget is Rp 1 200 000 The estimation of program production is Rp 76 800 000 for each episode The revenue estimation of a program doesn rsquo t need to be counted it is set and called as Target Revenue The prototype evaluation budget is Rp 2 640 000
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S54658
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raizuli A. Narra
"Permasalahan di Indonesia sudah sangat kompleks dan mencakup berbagai bidang, mulai dari hukum, ekonomi, sosial, budaya dan kemasyarakatan. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, diperlukan pembenahan Karakter Bangsa yang tidak hanya menjadi program pemerintah, melainkan menjadi tiap individu masyarakat Indonesia. Hasil riset memperlihatkan jika pembenahan karakter Bangsa bisa dilakukan melalui tayangan yang mendidik dan bernilai positif, untuk itu penulis memutuskan untuk membuat pilot episode program "Menjadi Indonesia" yang mengusung tema sosial, melalui salah satu saluran komunikasi terbesar sekarang ini, yakni internet.
Manfaat utama dari pengembangan pilot episode ini adalah untuk menyediakan tontonan alternatif pada masyarakat yang dapat menjadi bahan pembelajaran terhadap karakter Bangsa yang ideal. Tujuannya menjadi salah satu tayangan inspiratif, sekaligus menghibur yang membawa pesan positif untuk merubah karakteristik Bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Pilot episode yang dikembangkan adalah tayangan webseries dengan genre reality show yang mempunyai misi utama mengajak para pemuda Indonesia untuk ikut ke dalam berbagai kegiatan positif yang diadakan oleh organisasi sosial dan menunjukkan kepedulian mereka melalui aksi nyata.
Metode pre-test yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner pada target khalayak. Untuk evaluasi, penulis menggunakan metode Focus Group Discussion untuk mengetahui apakah program sudah sesuai dengan harapan target khalayak.
Anggaran dalam pembuatan pilot episode menghabiskan dana sebesar Rp. 210.000. Untuk anggaran penerbitan media membutuhkan biaya sebesar Rp. 8.200.000 (per musim) dan Rp.1.640.000 (per episode). Anggaran Evaluasi diperkirakan akan memakan dana sebesar Rp. 3.300.000.

Problem in Indonesia have become very complicated, covering a numbers of aspects such as law, economics, social, culture, and the citizen itself. In order to solve the problems, there is a need of building the nation’s character, witch is the responsibilities not only for government, but also for every Indonesian people in general. The research shows that an improvement in character of a nation can be done by giving a good program to the people. In order to do that, writer decided to make a pilot program “Menjadi Indonesia”, a program about delivering some social problems through the biggest communication channel nowadays, internet.
The main function of developing this prototype is to provide an alternative show for people that can be considered as an ideal character for the nations. Afterwards, the purpose is to become an inspirational program for people in common and also to entertain them by delivering some positive messages. Some social organizations will hold that activity to show their care by doing some real actions.
The prototype is about a reality show in web series program, that has a main mission to guide the young generation so that they will join a certain positive activities. Some social organizations will hold that activity to show their care by doing some real actions.
Pre test method of this project was using quantitative research. It was done by giving some questionnaire to the public as the target. For evaluation, writer will used Focus Group Discussion Method to know whether their program is already fit with what people want.
To finish this prototype, the writer has to spend Rp 210.000 in total. To publish the program, the writer spent for about Rp 8.200.000 for each season and Rp 1.640.000 for each episode. The Budget for evaluation is predicted to be about Rp3.300.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S54181
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widiani Budiarti
"BAGIAN I
Analisis Situasi: Kondisi media di Indonesia kini sangat membahayakan kondisi anak. Sebagai khalayak khusus, anak perlu mendapatkan tayangan yang aman untuk mereka konsumsi. Tayangan yang aman bagi mereka adalah tayangan yang mengandung tema pro sosial, seperti sikap antikorupsi. Sikap antikorupsi perlu ditanamkan sejak dini supaya nantinya terbentuk generasi baru yang bersih dari korupsi. Mengingat kondisi media di Indonesia tidak dapat mengakomodir kebutuhan anak, penulis akhirnya memilih webseries sebagai medium alternatif untuk menyampaikan sikap antikorupsi.
BAGIAN II
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot: Manfaat utama dari pilot ini adalah untuk menjadi media yang aman dikonsumsi oleh anak. Tujuan utama pengembangan pilot ini adalah ingin menanamkan sikap antikorupsi kepada anak-anak sejak dini.
BAGIAN III
Pilot yang Dikembangkan: Pilot yang dikembangkan adalah webseries anak yang memuat konten sikap antikorupsi. Untuk pilot ini, penulis akan menyampaikan pesan tentang kejujuran mengingat itu adalah sikap awal dalam memberantas korupsi.
BAGIAN IV
Pre-test dan Evaluasi: Pre-test yang dilakukan penulis adalah riset pustaka, wawancara mendalam dengan pakar, dan melakukan focus group discussion. Untuk evaluasi, penulis akan menggunakan FGD dan YouTube Analytics yang memiliki fungsi hampir sama dengan Nielsen.
BAGIAN V
Anggaran:
Pembuatan pilot ini menghabiskan anggaran sebesar Rp
2.101.500. Untuk penerbitan media, penulis mengeluarkan anggaran sebesar Rp 4.460.000 per episode. Dibanding membuat film atau program TV, anggaran yang dikeluarkan terbilang kecil.

PART 1
Situation Analysis: Media nowadays are really harmful for children's condition. Children should have a safe TV program to be watched. Kind of safe program must consists pro-social theme, such as anti-corruption attitude. Anti-corruption attitude must be built since children to generate an anticorruption generation. Therefore, the writer decided to make a pilot which content is about anti-corruption attitude. Since Indonesia media can’t provide children's needs, writer choose webseries as an alternative media.
PART 2
Benefits and Goals The Developing Pilot: The main benefit of this program is to become a safe media for children. The main goal of this program is to built an anti-corruption attitude in children.
PART 3
The Developing Pilot: The developing pilot is a webseries contains an anticorruption attitude. For the pilot, the writer wants to deliver a message about honesty as the root of anti corruption attitude.
PART 4
Pre-test and Evaluation: The pre-test held by the writer is a literature review, depth interview with expert, and focus group discussion. For evaluation, the writer will use FGD and Youtube Analytics which function is the same as Nielsen.
PART 5
Budget: To make this pilot the cost is Rp 2.101.500. The cost of
media publication is Rp 4.460.000 per episode. The production cost is much less than TV program production cost. This is an advantage in making webseries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54179
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Aziz
"BAGIAN SATU
Analisis Situasi: Program drama masih sangat digemari khalayak Indonesia. Terutama untuk drama sinetron dan FTV. Program drama juga menghasilkan belanja iklan paling banyak dibandingkan genre lain. Penulis ingin membuat program drama keluarga yang mempunyai hubungan erat dengan kehidupan sehari-hari penonton untuk khalayak dengan SES A dan B. Drama komedi keluarga sudah tertidur selama dua tahun dan penulis menganggap, dengan tanggapan para pakar, bahwa drama komedi keluarga sudah siap dimunculkan lagi ke dalam belantika pertelevisian Indonesia.
BAGIAN DUA
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Pilot Episode: Manfaat utama pengembangan pilot episode ini adalah menjadi salah satu alternatif program drama yang berbeda dengan program-progam drama yang sedang tayang. Tujuan utama pengembangan pilot episode ini adalah nenjadi salah satu tayangan yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan dan mengingatkan pemirsa akan nilai-nilai kekeluargaan sebenarnya, kerja keras, dan kebersamaan.
BAGIAN TIGA
Pilot Episode yang Dikembangakan: Pilot Episode yang dikembangkan adalah program drama bergenre drama komedi berjudul “The Armands”. Program ini menceritakan tentang keluarga Armand yang anggotanya individualis, mencoba untuk mendekatkan diri dengan satu sama lain dan memecahkan masalahmasalah para anggota dengan bantuan keluarga.
BAGIAN EMPAT
Pre-Test dan Evaluasi: Pre-test dilakukan dengan mengolah data laporan riset Nielsen dan melakukan FGD kepada 18 khalayak sasaran.
BAGIAN LIMA
Anggaran: Anggaran pembuatan pilot episode ini sebesar Rp 2.290.000,-
Rencanaanggaran produksi penerbitan media satu episode sebesar Rp 73.376.000,-
Untuk pelaksanaan evaluasi pilot episode mempunyai anggaran sebesar Rp 490.000,-

CHAPTER ONE
Situation Analysis: Drama programs is still popular of Indonesian viewers. They watch mostly soap operas and films for TV. Drama also generates the most share of ad spend, compared with other genres. Producing a family drama can relate closely to the daily lives of the viewers, especially viewers coming from SES A and B. Family comedy-drama has been dormant for the last couple of years, with the opinions of experts, family drama-comedy is ready to air once again in Indonesia.
CHAPTER TWO
Benefits and Goals of the developing Pilot Episode: The main benefit of this pilot episode is to to be the alternative to other TV programs. The main purpose of the development of this pilot episode is not only to entertain but also to enlight and enrich the viewers about real family values, hard work, and togetherness.
CHAPTER THREE
The Development of Pilot Episode: The drama-comedy called “The Armands” whose stories are about individualist members of The Armand family living their lives and trying to solve one and each other’s problems as a family.
CHAPTER FOUR
Pre-Test and Evaluation: Pre-test was conducted by processing the Nielsen research report data and conducting FGD consisted of 18 models of the target market coming from SES A and B.
CHAPTER FIVE
Budgeting:
The budget of making this pilot episode is as big as Rp. 2.290.000,-.
Production budget plan of media publishing for one episode is as big as Rp. 73.376.000,-. And for the implementation for pil
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54183
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper has designed a system to use PASIS architecture and BlumGoldwasser algorithm to raise security and durability. A data file will be encrypted using Blum-Goldwasser algoritm and then will be divided to be several files using PASIS algoritm...."
004 CJTK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Elida Magabe
"Bagian 1 : Analisis
Situasi Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang besar. Namun, potensi tersebut tidak dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat dan penambah devisa negara. Tingkat konsumsi ikan di Indonesia sangat rendah dan ternyata, Indonesia masih mengimpor ikan. Informasi yang minim tentang manfaat ikan menjadi salah satu alasan kenapa ikan tidak dimaksimalkan.
Bagian 2 : Manfaat dan Tujuan
Pengembangan Prototype
Majalah digital tentang perikanan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang segala hal terkait perikanan kepada masyarakat.
Bagian 3 : Prototype yang dikembangkan
Majalah digital bernama SIRIP yang dilengkapi dengan video sebagai bentuk penggunaan media multiplatform
Bagian 4 : Evaluasi
Sebagai dasar redaksi untuk meningkatkan kualitas majalah digital setelah produk dikeluarkan. Pendapat khalayak menjadi sesuatu yang penting bagi pengembangan majalah digital SIRIP.
Bagian 5 : Anggaran
Rincian pendanaan, mulai dari modal awal yang dibutuhkan, pengeluaran hingga target pendapatan yang diharapkan akan tercapai.

Part 1 : Situation Analysis
As marine country, Indonesia has so many potential resources to develop. But, that resources didn’t became the main project to raise the economy of Indonesia and to make Indonesian people more wealth than before. The consumption grade of fish in Indonesian people are so low and Indonesian government still importing fishes from another country. Minimum information about the uses of the fish become a reason why this potential resources are not well known in public.
Part 2 : Benefits and Goals
The goals of digital magazine about fish are to informed all things about sea resources and how to maximized benefits from this sector.
Part 3 : Developed Prototype
The name of this digital magazine is SIRIP because (in Indonesia language), SIRIP is the crucial part of fish to control the fish move. Also this magazine will be completed with video as the alternative way to educate and entertain the readers.
Part 4 : Evaluation
The organizations role model to raise the quality of this digital magazine after production step. Public opinions are the most important things to help the developing this digital magazine in every edition.
Part 5 : Budgets
All information about budgets, starts from first money, expenditures, and how to get the income.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S54188
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Purwanto
"Penelitian ini berangkat dari masalah yang dihadapi oleh Badan Keluarga Berencana Nasional yaitu cukup banyak wanita kawin (Pasangan Usia Subur) usia 15-45 tahun yang belum bersedia dan tidak menggunakan alat kontrasepsi untuk pengaturan kelahiran.
Keikutsertaan wanita kawin untuk mengikuti KB (menggunakan alat kontrasepsi) dikarenakan mereka mengetahui ada program KB (yang sebelumnya tidak ada) dan adanya tindakan (menerima/meniru atau menolak). Faktor-faktor tersebut berhubungan erat dengan aspek komunikasi, baik komunikasi melalui media massa, maupun komunikasi non media massa seperti komunikasi intra pribadi, antar pribadi dan komunikasi kelompok, serta faktor diluar unsur komunikasi (demografi) seperti umur, jumlah anak hidup dan pendidikan.
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh faktor pengetahuan, persepsi, sikap dan faktor demografi serta untuk mengetahui perbedaan pengaruh (faktor penentu) antara komunikasi media massa dengan faktor komunikasi non media massa terhadap keikutsertaan wanita kawin dalam Keluarga Berencana.
Menurut Rogers dan Svenning (1969) bahwa komunikasi merupakan suatu aspek penting dalam perubahan sosial, dan bahkan komunikasi merupakan kunci dari perubahan itu sendiri. Peran media massa sangat dominan pada tahap awal untuk menumbuhkan `awarness' terhadap suatu inovasi ham. Untuk mencapai tahap pengenalan yang lebih dalam terhadap KB dan bahkan sampai pada tindakan mengadopsi KB, maka peran komunikasi intra, antar pribadi maupun kelompok sangat penting. Komunikasi intra personal, seseorang melakukan adaptasi biologik yaitu belajar mengenai aspek fisik dan biologik dalam lingkungan (Miler,1966).
Komunikasi antar pribadi lebih merupakan proses `kebersamaan' karena keberhasilan tergantung pada ada tidaknya pengertian bersama (Rogers dan Kincaid, 1995). Sedangkan untuk mcncapai maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan atau pemecahan masalah, dan untuk menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya secara akurat maka komunikasi kelompok sangat berperan (Michael Burgoon dan Michael Ruffner, 1990).
Faktor non komunikasi (pendidikan dan pengetahuan inovasi) mempunyai pengaruh terhadap keikutsertaan dalam KB dan menentukan kemampuan seseorang untuk dapat memperhitungkan untung ruginva mengadopsi suatu inovasi (Rogers, 1976).
Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil penelitian SDKI tahun 1994 yang dilakukan di 27 propinsi di Indonesia. Responden penelitian ini adalah wanita kawin usia 15-49 tahun dengan jumiah sampel penelitian sebesar 28,168 responden. Pengolahan data menggunakan SPSS Window, dan teknik analisis data menggunakan Analisis Diskriminan, yaitu untuk mengetahui secara sekaligus variabel independen atau diskriminator yang paling berperan menentukan variabel dependen atau kreterionnya. Terdapat 10 variabel independen. Hasil analisis diskriminan terhadap 10 variabel indpenden tersebut diatas menunjukan:
1. Lima variabel dari 10 variabel independen mempunyai tingkat signifikasi (< 0,05) dengan keikutsertaan keluarga berencana. Variabel tersebut adalah jumlah anak lahir hidup, pengalaman KB (PENGKB), pengetahuan KB (PENGETKB), komunikasi kelompok (KOMKEL), dan variabel wilayah/geografis (Jawa Bali dan Luar Jawa Bali).
2. Dilihat dari derajat hubungan dengan fungsi diskriminan, hanya variabel `Pengalaman KB (KOMKEL) yang mempunyai hubungan/korelasi 'sangat kuat' atau `sangat tinggi' (r = 0.98). Variabel jumlah anak hidup (CEB), komunikasi kelompok (KOMKEL) dan pengetahuan KB (PENGETKB) mempunyai korelasi yang `cukup' (r = 0.41 -- 0.70), Sedangkan variabel 'wilayah' korelasinya hampir tidak ada yaitu r = < 0.20.
3. Tampak jelas perbedaan pengaruh antara wilayah Jawa Bali dan Luar Jawa Bali (variabel wilayah sebagai variabel kontrol), dimana variabel pengalaman KB (PENGKB) lebih dominan-perannya di Jawa Bali, sedangkan variabel CEB, pengetahuan KB (PENGETKB) dan komunikasi kelompok (KOMKEL) lebih dominan pengarunya di wilayah Luar Jawa Bali."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>