Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat dengan
merk-merk yang semakin banyak akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak
serta memberikan kontribusi terhadap pencemaran udara di Indonesia. Sampai saat ini
jumlah kendaraan bermotor di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 20 juta
dengan persentase sebesar 60% berasal dari sepeda motor sedangkan pertumbuhan
populasi untuk mobil sekitar 3-4% dan sepeda motor lebih dari 4% per tahun.
Untuk mengantisipasi dampak buruk yang ditimbulkan dari pertumbuhan jumlah
kendaraan di perkotaan, maka perlu dikembangkan suatu konsep transportasi
berkelanjutan. Transportasi berkelanjutan adalah sebuah konsep yang dikembangkan
sebagai suatu antithesis terhadap kegagalan kebijakan, praktek dan kinerja sistem
transportasi yang dikembangkan selama kurang lebih 50 tahun terakhir. Di Indonesia,
salah satu kebijakan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas udara di perkotaan
antara lain dengan memberlakukan kebijakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor
(HBKB), sasaran dari kegiatan HBKB tersebut adalah untuk memasyarakatkan
penggunaan angkutan umum massal yang ramah lingkungan bagi masyarakat/publik,
sehingga dapat mendukung serta mempercepat pemulihan mutu udara perkotaan agar
menjadi lebih baik."
620 DIR 11:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizki Rahmawati
"Berbagai aktivitas seperti merokok, memasak dan polutan dari luar rumah berpengaruh terhadap kualitas udara dalam rumah. Hal ini perlu menjadi perhatian karena balita menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam rumah. Terlebih, balita merupakan tahap pertumbuhan yang rentan terhadap gangguan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan untuk mengestimasi pajanan PM2,5 udara dalam rumah pada balita di wilayah dua kecamatan yaitu Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur dan Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Populasi penelitian adalah seluruh balita di dua wilayah kecamatan. Penentuan sampel menggunakan metode random multistage sampling dengan jumlah sampel untuk Duren Sawit sebanyak 71 rumah tangga dan Natar sebanyak 40 rumah tangga. Sampel lingkungan adalah udara dalam rumah di rumah tangga terpilih kemudian diukur konsentrasi PM2,5. Selain itu dilakukan pengambilan data antropometri balita berupa lama pajanan, frekuensi pajanan, durasi pajanan, dan berat badan. Dari perhitungan estimasi risiko didapatkan hasil bahwa tingkat risiko realtime dan lifespan balita di Kecamatan Natar lebih besar dibandingkan Kecamatan Duren Sawit meskipun berdasarkan uji t-test independen tidak terdapat perbedaan tingkat risiko yang bermakna secara statistik (p>0,05). Upaya manajemen risiko yang disarankan ialah dengan mengurangi konsentrasi PM2,5 dalam rumah dengan mengurangi aktivitas merokok di dalam rumah, mengurangi penggunaan obat nyamuk bakar, membuat lubang penghawaan di dapur, dan menanam tanaman di sekitar rumah.

Various activities such as smoking, cooking and outdoor pollutant affect to the indoor air quality. Its to be a concern because toddler spends most of their time in the house. Moreover, the growth stage of toddler is susceptible to health problems. This research use risk assessement analysis method to estimate risk level of PM2,5 exposure in indoor house air on toddler in two sub-district, Duren Sawit, East Jakarta and Natar, South Lampung. Population study is all toddler in two sub-district. Using random multistage sampling with sample size as much as 71 household in Duren Sawit and 40 household in Natar. The environment sample are consentration of PM2,5 in selected household. Anthropometric data are time, frequency, duration of exposure, and weigth collected by interview with toddler’s mother. Risk quotient (RQ) calculation showed that risk level in realtime and lifespan exposure in Natar are greater than Duren Sawit although there was no statistically significant difference based on independent t-test (p>0,05). The best risk management suggested to decrease consentration of PM2,5 in indoor house by reducing smoking activity in the house, reducing the use of mosquito coils, making kitchen ventilation, and planting around the house."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Marzia D.
"Dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum, perlu dilaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dengan memperhatikan kebutuhan generasi masa kini dan masa depan. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan pengelokaan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup yang serasi, selaras dan seimbang.
Aktivitas yang dilakukan oleh manusia telah banyak mengakibatkan perubahan pada lingkungan hidup. Perubahan yang tidak dapat ditoleransi oleh Iingkungan dapat menyebabkan turunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, bahkan dapat pula menimbulkan kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan lingkungan tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, setiap usaha dan latar kegiatan manusia yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan hidup atau yang berdampak besar dan penting pada lingkungan hidup perlu dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL).
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomori 17 tahun 2001, proyek konstruksi Underpass Ciputat - Ps. Jumat ini tidak wajib dilengkapi dengan AMDAL Berdasarkan Keputusan Guwmur Propinsi DKI Jakarta Nomar: 189 tahun 2002, proyek ini juga tidak wajib dilengkapi dengan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL).
Melalui Studi kasus yang dilakukan, akan diketahui apakah proyek penelitian ini memang benar tidak memerlukan dokumen AMDAL, atau dolcumen UPL/UKL, dilihat dari besarnya intensitas dampak yang dihasilkan oleh proyek tersebut, yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup.

In order to exploiting natural resources to move forward prosperity of public, require to be executed sustainable development which with vision of environment by paying attention requirement of present day generation and future. Therefore, require to be executed management of environment in order to sustainable development which with vision of compatible environment, harmony and is well-balanced.
Activity conducted by human being have resulting many change at environment. Change which cannot tolerant by environment can cause to go down energy environment support and energy accommodate environment, even earn also generate damage of environment resulting environment do not function again in sustainable supportin.
Therefore, every effort and/or activity of human being able to cause change of environment or affecting big and important at environment require to provide with analysis concerning environment impact ( AMDAL).
Pursuant to Decree Of The State's Minister Environment November: 17 year 2001, This Underpass Ciputat - Ps.Jumat construction project do not obliged to provide with AMDAL. Pursuant to Decision Of Govemor Province of DK1 Jakarta Number: 189 year 2002, this project nor obliged to provide with Environmental Effort Monitoring ( UPL) and Effort Management of Environment ( UKL).
Through conducted case study, will know that project of this research is true correctness do not need document of AMDAL, or document of UPL / UKL, seen from level of impact intensity yielded by project, which can decline the quality of environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Theophilus Artha
"Penelitian ini menganalisis dampak konstruksi dan jumlah penumpang MRT Jakarta terhadap tingkat polusi DKI Jakarta yang dihitung melalui ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara). Penelitian menggunakan regresi data panel pada data harian di 5 SPKU (Stasiun Pengukur Kualitas Udara) di setiap wilayah Jakarta. Hasil penelitian menemukan bahwa jumlah penumpang MRT belum signifikan mempengaruhi ISPU, sedangkan kegiatan konstruksi MRT Jakarta mampu menurunkan ISPU, terutama konstruksi bawah tanah memiliki pengaruh yang lebih besar. Secara umum, kegiatan Operasi MRT Jakarta belum berdampak pada ISPU secara signifikan di awal-awal pembukaan MRT dan masa COVID. Penelitian juga menemukan bahwa semakin jauh jarak antara SPKU dari MRT Jakarta, semakin tinggi tingkat ISPU di wilayah tersebut, menunjukkan bahwa akses ke transportasi public berhubungan dengan Tingkat polusi suatu area.

This study analyzes the impact of construction and ridership of the Jakarta MRT on DKI Jakarta's pollution levels as measured by the Air Pollution Standard Index (ISPU). The study used panel data regression on daily data at 5 AQMS (Air Quality Measurement Stations) in each region of Jakarta. The results found that the number of MRT passengers has not significantly affected the ISPU, while the Jakarta MRT construction activities are able to reduce ISPU, especially underground construction has a greater influence. In general, the number of Jakarta MRT passengers has not significantly impacted ISPU in the early days of MRT opening and the COVID period. The study also found that the greater the distance between SPKUs from the Jakarta MRT, the higher the level of ISPU in the area, suggesting that access to public transportation is related to the pollution level of an area."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristin Indriyani
"Penelitian ini melakukan investigasi terhadap faktor-faktor ergonomi yang berhubungan dengan Indoor Health and Comfort/IHC (dengan indikator keluhan gejala SBS dan kenyamanan kerja) dan keluhan MSS yang dialami oleh pegawai fungsional dan staf di Kantor X. Penelitian ini dilakukan di Kantor X dengan objek penelitian yaitu pegawai fungsional dan staf yang bekerja menggunakan komputer/laptop dan berada di ruangan staf bertipe cubicle (ruangan A, B, C, D, dan E). Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan, wawancara, pengukuran kualitas lingkungan kerja di dalam ruangan serta pengisian kuesioner kenyamanan kerja, keluhan gejala SBS dan keluhan MSS. 53,85% pegawai memiliki tingkat kenyamanan kerja tinggi dan 46,15% pegawai memiliki tingkat kenyamanan kerja rendah. 53,85% pegawai merasakan keluhan gejala SBS dengan keluhan paling banyak ditemui 33,85% mata lelah dan 33,85% lelah atau mengantuk. 78,57% pegawai mengalami keluhan MSS. Faktor-faktor ergonomi yang tidak sesuai dengan standar meliputi: dimensi kursi, dimensi meja, penggunaan perangkat komputer, postur kerja, dimensi ruangan, layout ruangan, warna ruangan, serta faktor lingkungan berupa kebisingan, pencahayaan, temperatur, kelembaban, karbondioksida, formaldehyde, dan VOCs. Ditemukan adanya hubungan signifikan antara faktor level aktivitas dengan kenyamanan kerja; serta faktor konsentrasi VOCs dengan keluhan gejala SBS. Tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor-faktor ergonomi yang diteliti dengan keluhan MSS.

This study presents our investigations of ergonomic factors that related to Indoor Health and Comfort/IHC (with indicators Sick Building Syndrome (SBS) symptoms and work comfort) and Musculaskeletal Symptoms (MSS) suffered by functional and staff workers in Office X year 2017. Conducted in X Office in Indonesia, with the object study are functional and staff workers who work using computer or laptop in staff room which cubicle type (room A, B, C, D, and E). This study perform via walktrought observation, interview, measure indoor air quality/environment factors and fill indoor comfort quesionaire, SBS symptoms quesionaire and Nordic Body Map (NBM) quesionaire . 53,85% of workers have a high level of work comfort and 46,15% of workers have a low level of work comfort. 53,85% of workers suffered complaint of SBS symptoms with at most complaint of SBS symptoms be found are 33,85% tired or strained eyes and 33,85% fatigue or drowsiness. 78,57% of workers suffered MSS complaint. Ergonomic factors that not comform to standard include seat dimensions, table dimensions, computer used, work posture, room dimensions, room layout, room colors, and noise, lighting, temperature, humidity, carbon dioxide , formaldehyde, and VOCs. There is significant relationship between activity level factors and work comfort; VOCs concentration and complaint of SBS symptoms. There is no significant relationship between ergonomic factors are studied and MSS complaint."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andithio Khairifatan
"ABSTRAK
Studi ini membahas mengenai peran kesadaran lingkungan yang dimiliki masyarakat Universitas Indonesia terhadap perilaku berkendara mereka. Hubungan perilaku tersebut diprediksi dengan bantuan model theory of planned behavior (TPB) dengan mengikutsertakan variabel kebiasaan berkendara dalam model. Pengujian dilakukan dengan menggunakan structural equation modeling (SEM). Ditemukan adanya hubungan kesadaran lingkungan dengan keinginan masyarakat Universitas Indonesia secara umum untuk menggunakan transportasi umum. Selain itu, terdapat hubungan negatif kebiasaan berkendara masyarakat Universitas Indonesia yang menggunakan transportasi pribadi dengan keinginannya untuk menggunakan transportasi umum. Studi ini merekomendasikan pendekatan koersif untuk menekan kebiasaan berkendara pengguna transportasi pribadi agar beralih ke transportasi umum.

ABSTRACT
This study discusses the role of the environmental concern of University of Indonesia society on their commuting behavior. The behavioral relationship is predicted with the help of the theory of planned behavior (TPB) while including driving habits variable to the model. There is a relationship between environmental concern and intention to use public transportation in the society of Universitas Indonesia, found in this study using the structural equation modeling (SEM) method. Furthermore, this study also finds a negative relationship between the driving habits of Universitas Indonesia people, particularly those who use private transportation, in their intention to use public transportation. Therefore, this study recommends a coercive approach to suppress the driving habits of private transportation users and switch to public transportation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Amanda H.
"Dalam era globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat; salah satu teknologi yang cukup banyak digunakan adalah teknologi nuklir. Teknologi nuklir dimanfaatkan dalam penelitian-penelitian dan pengembangan kegiatan di berbagai bidang kehidupan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi (P3TIR) adalah salah satu bagian dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Di tempat itu banyak dilakukan penelitian-penelitian dan kegiatan-kegiatan yang menggunakan zat radioaktif. P3TIR yang berlokasi di Jalan Raya Cinere, Pasar Jum'at, terletak di dekat daerah perumahan yang cukup padat penduduknya. Dari kegiatan dan penelitian yang dilakukan di tempat itu, akan dihasilkan limbah. Limbah yang terjadi harus dikelola dengan baik agar tidak mencemari dan merusak lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis, sumber dan berapa besar limbah radioaktif yang terjadi pada kegiatan yang ada, dan kemudian meminimalkan pengelolaan limbah tersebut.
Metodologi yang akan digunakan adalah dengan pengisian kuesioner oleh tiap kepala kelompok kegiatan di P3TIR dan wawancara langsung kepada kepala sub bidang pengelolaan limbah, serta studi literatur dari beberapa buku referensi, yang berhubungan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa P3TIR telah melaksanakan pengelolaan limbah radioaktif dengan baik dan teratur sesuai prosedur yang seharusnya. Selain itu, P3TIR juga selalu melakukan pemantauan secara berkala terhadap lingkungan sekitarnya, memberikan pelatihan kepada para pegawainya dan memberikan penyuluhan dan pendidikan pada masyarakat tentang radioaktif.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bartiana Sari
"Ekspor maupun PMA merupakan pendorong peningkatan output (pertumbuhan ekonomi). Namun ekspor dan PMA Indonesia yang masih banyak dilakukan pada sektor industri pengolahan, dapat menimbulkan dampak buruk salah satunya berupa pencemaran udara dari berbagai jenis polutan yang dikeluarkan oleh aktivitas sektor industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspor dan PMA industri penyumbang polusi terhadap pencemaran udara di Indonesia menggunakan data 26 kota di Indonesia. Periode pengamatan dilakukan secara bulanan sejak Agustus 2019 hingga Februari 2020 yaitu saat stasiun pemantauan kualitas udara telah memiliki titik pantau di 26 kota. Dari pengolahan data menggunakan metode data panel fixed effect, diperoleh hasil bahwa ekspor dari total pelaku Ekspor di 7 industri penyumbang polutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap polusi udara O3. Sementara itu aktivitas ekspor di 7 industri dari hasil produksi PMA di wilayah pengamatan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan pada semua variabel polutan yang diamati. PMA signifikan mempengaruhi polusi PM2,5. Pertumbuhan ekonomi signifikan meningkatkan polusi O3, PM10 dan PM2,5. Adanya aktivitas industri di wilayah dengan pangsa PDRB Industri pengolahan yang tinggi dan memiliki Pelabuhan ekspor utama menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kenaikan polusi CO, PM10 dan PM2,5. Sementara itu kepadatan penduduk tidak memberikan pengaruh signifikan pada dependen variabel. Meskipun rata-rata partikulat O3 serta PM10 masih berada di bawah ambang batas KLHK dan WHO, namun pemantauan tetap perlu ditingkatkan diantaranya melalui pemanfaatan kendaraan umum serta terus menggalakkan ketentuan yang dapat mengakselerasi penggunaan energi ramah lingkungan di sektor industri.

Exports and FDI are drivers of increased output (economic growth). However, Indonesia's exports and FDI, which are still mostly carried out in the industrial processing sector, can have adverse effects, one of which is air pollution from various types of pollutants released by industrial sector activities. This study aims to determine the influence of exports and FDI of polluting industries on air pollution in Indonesia using data from 26 cities in Indonesia. Our monthly observation begins from August 2019 until February 2020, this is the period when the air quality monitoring stations have already been set up in 26 cities in Indonesia. From data processing using the fixed effect panel data method, the result is that exports from a total of export actors in 7 pollutant contributing industries have a positive and significant effect on O3 air pollution. Meanwhile, export activities in 7 industries from FDI production in the observation area did not show a significant relationship to all the pollutant variables observed. FDI significantly affects PM2.5 pollution. Significant economic growth increases O3, PM10 and PM2.5 pollution. The presence of industrial activity in areas with a high share of GRDP in the manufacturing industry and having major export ports shows a positive and significant relationship with CO, PM10 and PM2.5 pollution. Meanwhile, population density does not have a significant effect on the dependent variable. Even though the average O3 and PM10 particulates are still below the KLHK and WHO thresholds, monitoring still needs to be improved, among others through the use of public transportation and continuing to promote provisions that can accelerate the use of environmentally friendly energy in the industrial sector."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Stia Pusporini
"ABSTRAK
Polusi udara dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan manusia. Ibu hamil merupakan
salah satu kelompok yang rentan terpapar polusi udara. Kurangnya informasi menyebabkan ibu
tidak mengetetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek polusi udara pada
kehamilan, dan adanya ancaman pada kehamilannya menyebabkan ibu mengalami kecemasan.
Ketidaktahuan dan adanya kecemasan yang dialami oleh ibu hamil dapat diintervensi oleh
intervensi keperawatan yang sesuai sehingga pengetahuan ibu meningkat khususnya tentang
upaya perawatan kehamilan terhadap efek polusi udara dan kecemasan ibu menurun. Tujuan
studi ini adalah untuk mengetahui efektivitas paket kasih ibu terhadap tingkat pengetahuan dan
kecemasan tentang efek polusi udara bagi kehamilan pada ibu hamil yang terpapar polusi udara.
Jumlah responden ada 130, yang terdiri dari 65 responden kelompok kontrol dan 65 responden
kelompok intervensi. Penelitian ini menggunakan metoda kuasi eksperimen, pre test and posttest
with control group design. Hasil penelitian menunjukkan paket kasih ibu efektif terhadap tingkat
pengetahuan dan tingkat kecemasan ibu tentang efek polusi udara bagi kehamilan pada ibu hamil
yang terpapar polusi udara di Wilayah Kotamadya Cilegon (p<0,05). Hasil penelitian
direkomendasikan bahwa paket kasih ibu diperlukan sebagai salah satu cara dalam
menyampaikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan menurunkan kecemasan pada
ibu hamil yang terpapar polusi udara sehingga ibu dapat secara mandiri melakukan perawatan
kehamilan selama tinggal di wilayah yang terpapar polusi udara.

ABSTRACT
Air pollution can result healty trouble of human being. Pregnant mother is the one of group which have a risk contaminated air pollution. The impact during a period of pregnancy not only experience of mother but also fetus. Lack of information cause pregnant mother don’t know effort able to be conducted to decrease air pollution effect, and threat of her pregnancy cause anxiety. The nursing intervension intervention increase the knowledge of pregnant women specially about treatment of preganancy and to overcame unknown and anxiety about air pollution effect. The purpose of this study in to know the effectiveness package of mother care to knowledge level and anxiety about air pollution effect to pregnant mother who contaminated. Change of knowledge level and anxiety of intervensiongroup compared to consist of 65 group responden control and 65 intervention group renspondent. This research result use kuasi experiment, pre test and post tes with control group design. The result show there is different meaning of knowledge level and anxiety of mother at group before and after as one of the way in submitting information to increase knowledge and decrease anxiety at pregnant mother about air pollution effect so that mother self supporting do treatment during living in region which contaminated air pollution effect. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>