Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40203 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Sistem komunikasi radio HF yang sampai saat ini masih merupakan sarana komunikasi
andalan di berbagai daerah yang belum terjangkau layanan sistem komunikasi modern, dapat
ditingkatkan kemampuannya dari komunikasi suara menjadi komunikasi data, dengan menambahkan
personal komputer, TNC, dan program aplikasinya seperti MixW misalnya. Dengan peningkatan
kemampuan ini, data atau informasi dapat disampaikan secara cepat dan serentak ke berbagai pihak.
Program aplikasi MixW pada dasarnya berfungsi untuk merubah data digital menjadi analog
dan sebaliknya, sehingga data dapat dikirimkan dengan cara ditumpangkan pada gelombang radio HF
dan dikembalikan ke dalam bentuk aslinya pada sistem penerima. Pengoperasian sistem ini yang
relatif sederhana dan dapat diimplementasikan pada kebutuhan administrasi sehari-hari seperti
pengiriman surat, laporan berkala secara cepat dan efisien, akan membantu dan meringankan kegiatan
administrasi perkantoran"
620 DIRGA 10:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada makalah ini dibahas tentang percobaan pengiriman data dalam bentuk file komputer
menggunakan perangkat lunak HamPAL. Percobaan pengiriman file menggunakan perangkat lunak
yang dapat diperoleh secara gratis ini, dicatat berdasarkan waktu pengiriman dan jumlah pengulangan
pengiriman yang diperlukan agar file dapat diterima secara utuh oleh penerima. Dari hasil yang
diperoleh, 2 hingga 3 kali pengulangan pengiriman perlu dilakukan untuk menjamin diterimanya file
secara utuh. Besarnya ukuran sebuah file dapat diatasi dengan menggunakan bantuan perangkat lunak
lain seperti Winrar atau Winzip sehingga radio yang digunakan tidak memancar lebih dari 2 menit yang
dapat menyebabkan kemungkinan kerusakan pada radio."
620 DIRGA 10:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Res Roberto
"Tugas Akhir ini akan merancang sistem komurukasi Data Gelombang Radio Line Of Sight Komunikasi data ini bertujuan untuk pengontroianiarak jauh antara Plant-plant yang mempunyai frekuensi radio yang sama pada Lokasi VYCO Kalimantan. Dalam perencanaan ini akan dihitung mulai dari tinggi antena serta parameter-parameter yang akan diperlukan dalam mendisain Komunikasi Data Gelombang Radio Line Of Sight. Juga akan dihitung days minimum yang harus dipancarkan dari sebuah pemancar. Dalam perhitungan ini akan mengambil lokasi pada Semberah 14,Semberah 13 serta Badak sebagai Pusat pengontrolan seluruhnya. Dalam togas akhir ini juga dihitung berbagai alternatif yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang Optimal serta ekonomis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Teknologi komunikasi radio menggunakan frekuensi HF pada saat ini telah berkembang pesat. Kendala terputus atau terganggunya komunikasi karena sifat ionosfer yang selalu berubah, dapat diatasi dengan pemilihan frekuensi kerja yang tepat. Sistem ALE (Automatic Link Establishment) melakukan pemantauan kualitas sinyal untuk berbagai frekuensi secara rutin dan ketika diperlukan untuk berkomunikasi akan memilih secara otomatis frekuensi kerja yang digunakan. Sistem ini
membuat komunikasi dapat berlangsung dengan baik, menggunakan kanal/frekuensi yang tepat."
621 DIRGA 9 (1-4)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dengan menggunakan metode secant, frekuensi minimum (fmin) yang merupakan salah satu parameter dari hasil pengamatan lapisan ionosfer, dapat digunakan untuk menentukan esarnya frekuensi kerja terendah suatu sirkit komunikasi radio HF (high frequency). Terjadinya perubahan fmin akan berdampak pada perubahan besarnya batas frekuensi kerja terendah suatu sirkit komunikasi radio HF. Dari hasil simulasi, terlkihat bahwa kenaikkan nilai fmin pada lapisan ionosfer berimbas pada kenaikkan frekuensi kerja terendah sirkit komunikasi radio. Semakin jauh jarak suatu sirkit komunikasi radio, maka besarnya frekuensi kerja terendah akan semakin tinggi. Contoh kasus yang terjadi pada tanggal 29 Oktober 2003, menunjukkan adanya perubahan fmin yang berimbas pada kenaikkan frekuensi kerja terendah suatu sirkit radio komunikasi. Dengan kenaikkan frekuensi tersebut, maka hal ini berdampak pada perubahan yang harus dilakukan pada saat pengoperasian radio apabila radio bekerja pada frekuensi yang berada di bawah frekuensi kerja terendah. Perubahan yang dilakukan yaitu perubahan antena yang harus disesuaikan dengan frekuensi di atas frekuensi terendah. Namun tidak serta merta perubahan tersebut dapat dilakukan karena harus memperhatikan alokasi frekuensi yang dapat digunakan. Peristiwa ini dapat dinyatakan sebagai bentuk gangguan yang terjadi pada komunikasi radio."
520 DIRGA 10:3 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada makalah ini dibahas tentang hasil pengujian parameter komunikasi radio HF hasil prediksi menggunakan paket program ASAPS (Advanced Stand-Alone Prediction System). Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan persentase keberhasilan frekuensi hasil prediksi dengan persentase keberhasilan frekuensi kerja sebagai data uji. Data uji yang digunakan adalah kondisi propagasi sirkit komunikasi radio di lingkungan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) selama tahun 2005. Dari pembahasan dapat diambil empat kesimpulan. Pertama, pada umumnya prediksi frekuensi HF menggunakan ASAPS untuk siang hari sesuai dengan kenyataan. Kedua, untuk pagi hari dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 07.00 WIB umumnya prediksi ASAPS terlalu rendah. Ketiga, pada malam hari prediksi ASAPS terlalu tinggi dibandingkan dengan hasil pengamatan. Keempat, kecenderungan prediksi ASAPS yang terlalu rendah ini kemungkinan sebagai akibat belum banyaknya data ionosfer lintang rendah yang digunakan untuk membangun model ionosfer yang digunakan."
620 DIRGA 10:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Gelombang radio dapat sampai ke penerima dengan cara langsung, merambat dekat permukaan bumi, dan melalui pemantulan ionosfer. Cara perambatan yang terakhir inilah yang digunakan untuk komunikasi jarak jauh, menggunakan frekuensi tinggi (HF: 3 – 30 MHz), dengan memanfaatkan pemantulan lapisan ionosfer. Antena yang umum digunakan dalam komunikasi radio HF adalah antena dipole setengah panjang gelombang (½ λ). Tiga komponen yang menentukan keberhasilan komunikasi dengan gelombang antariksa adalah frekuensi, sudut elevasi, dan daya pancar. Frekuensi berkaitan dengan kerapatan elektron di lapisan ionosfer, sudut elevasi ditentukan oleh jarak komunikasi dan ketinggian lapisan ionosfer, dan menentukan ke arah mana gelombang radio harus dipancarkan, sedangkan daya pancar menunjukkan besarnya energi gelombang radio yang dipancarkan. Ketinggian antena menentukan pola radiasinya, yaitu distribusi energi gelombang radio yang dipancarkan, oleh karena itu berperan dalam menentukan sampainya gelombang radio di tujuan komunikasi."
621 DIRGA 9 (1-4)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lovering, W.F.
London : Longmans, 1966
621.384 1 LOV r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Uji komunikasi radio perlu dilakukan selama 24 jam penuh untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai data pendukung kegiatan penelitian di tahun 2009. Namun, hal ini terbentur dengan kendala teknis seperti sumber daya manusia dan kemampuan sistem yang digunakan. Sumber daya manusia dan sistem yang telah ada, tidak dapat menjamin diperolehnya data uji komunikasi selama 24 jam penuh secara utuh, sementara itu data tersebut sangat penting untuk dijadikan data dasar dalam kegiatan penelitian. Pada makalah ini dibahas penggunaan perangkat lunak pendukung yang dapat diperoleh secara gratis guna optimalisasi pengamatan uji komunikasi radio. Dengan mengimplementasikan perangkat lunak tersebut data dari kegiatan uji komunikasi radio yang dilakukan 24 jam penuh dapat tersimpan dengan baik."
620 DIRGA 10:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ketergantungan penggunaan frekuensi HF (high frequency : 3-30 MHz) pada kondisi alam menyebabkan diperlukannya prediksi frekuensi, untuk mendapatkan acuan tentang frekuensi yang sebaiknya digunakan untuk komunikasi pada saat ini. Selain membrikan gambaran tentang frekuensi yang dapat digunakan untuk komunikasi, prediksi frekuensi komunikasi radio HF dapat dimanfaatkan untuk penjadwalan penggunaan frekuensi, pemilihan frekuensi kerja, dan perencanaan frekuensi kerja. Kegiatan inilah yang disebut manajemen frekuensi."
621 DIRGA 7:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>