Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Emisi semburan radio matahari memerlukan waktu 8,3 menit untuk sampai atmosfer Bumi, sementara CME dan muka gelombang kejut memerlukan waktu 40 sampai dengan 80 jam (bahkan lebih). Adanya keterkaitan proses fenomena semburan radio matahari dan CME, maka semburan matahari merupakan informasi awal tentang aktivitas matahari dan menjadi peringatan dini gangguan di antariksa dan atmosfer Bumi. Kejadian flare matahari akan meningkatkan intensitas radiasi UV,X-ray, fenomena semburan radio (radio burst), dan intensitas lontaran masa korona (CME). CME yang merupakan gerakan gelombang kejut (shock wave) dan partikel energetik akan memiliki implikasi munculnya badai magnetik bumi (geomagnetic storm) yang berakibat adanya gangguan di atmosfer Bumi.
"
621 DIRGA 8 (1-4)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kata cuaca antariksa sangat erat hubungannya dengan perubahan yang terjadi pada matahari,magnetosfer, ionosfer dan atmosfer. Matahari sebagai sumber energi di lingkungan antariksa memberikan pengaruh terbesar pada cuaca antariksa. Energi matahari yang sampai ke bumi dapat berasal dari angin matahari, flare dan CME. NOAA telah membuat skala mengenai besarnya energi
radiasi, efek pada wahana antariksa dan manusia, frekuensi gangguan selama 1 siklus matahari dan lama waktu gangguan untuk mengetahui kondisi cuaca antariksa saat itu.
"
621 DIRGA 9 (1-4)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Cuaca antariksa meliputi kopling antara berbagai daerah yang terletak antara matahari dan bumi. Penelitian yang terkait dengan cuaca antariksa meliputi usaha yang intensif dalam memahami proses-proses fisis dasar yang mempengaruhi kondisi matahari, angin surya, magnetosfer, ionosfer,dan atmosfer, terutama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan untuk memprakirakan cuaca antariksa. Studi tentang kopling antar daerah-daerah yang terkait harus terus dilakukan, ditambah dengan penelitian secara teoritis yang akan memperkuat model-model yang operasional.
"
621 DIRGA 9 (1-4)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perubahan cuaca antariksa dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan bumi. Untuk mengantisipasi dan meminimalisasi dampak kerugian yang diakibatkan oleh variabilitas cuaca antariksa ini perlu diberikan informasi, baik berupa peringatan (nowcast)maupun prakiraan (forecast). Untuk dapat memberikan informasi semacam ini, diperlukan pemahaman yang baik pada kopling antara matahari, magnetosfer, ionosfer, dan atmosfer atas. Sebagai pemicu timbulnya variabilitas pada cuaca antariksa, matahari merupakan topik penting yang perlu dipahami dan diteliti untuk mengetahui proses yang terjadi di matahari dan bagaimana energi dan medan magnet ditransfer ke ruang antar planet dan ke ruang angkasa dekat bumi."
520 DIR 10 (1) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Data curah hujan selama 105 tahun telah digunakan untuk empelajari efek korelatif antara siklus matahari dengan kejadian curah hujan di Indonesia. Untuk siklus yang berbeda, diperoleh koefisien korelasi dan signifikasi koefisien korelasi pada data bulan Desember, Januari, Februari (DJF), Maret, April, Mei (MAM), Juni, Juli, Agustus (JJA), September, Oktober, November (SON), dan bulanan. Dapat diketahui bahwa: (i) Luas siklus matahari mempengaruhi curah hujan 3 bulanan di Indonesia, di mana makin sempit luas siklus, korelasinya dengan curah hujan semakin tinggi, kecuali curah hujan bulanan dan, (ii) Pengaruh aktivitas matahari untuk curah hujan jangka panjang (per siklus) adalah lebih baik dibandingkan dengan curah hujan jangka pendek (bulanan). Hal ini, selain disebabkan oleh matahari sebagai penyumbang energi terbesar bagi bumi, juga terakumulasi dengan energi lain, termasuk energi yang tersimpan dalam awan sebagai sumber hujan. Semua itu membutuhkan waktu, dan dengan terkumpulnya energi tersebut selama satu siklus, maka energi yang dihasilkan dapat mempengaruhi curah hujan di Indonesia. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui suatu kemungkinan adanya hubungan fisis antara kejadian curah hujan dan aktivitas matahari (bilangan sunspot), dan perubahan partikel â?galactic cosmic raysâ? ke bumi."
620 DIR 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan metode analisis korelasi dan analisis spektral untuk mengetahui sinyal aktivitas matahari dan El Nino Southern Oscillation (ENSO) pada pola liputan awan di Indonesia. Dengan menggunakan data Southern Oscillation Index (SO!) sebagai indikator ENSO yang dikorelasikan dengan data liputan awan total masing-masing untuk daerah dengan pola iklim monsun, ekuatorial serta lokal diperoleh koefisien korelasi berturut-turut sebesar 0.8, 0.49 dan 0.85. Sinyal aktivitas matahari muncul pada spektral liputan awan terutama pada saat faktor lain melemah. Sinyal 11 tahun pada spektral SO! mengindikasikan adanya pengaruh tidak langsung aktivitas matahari pada ENSO."
620 DIR 2:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The type III solar radio bursts is an indicator of solar X-ray flare phenomena. The effect of solar X-ray flares to the ionospheric layer is the increasing of minimum frequency (fmin) which indicates the absorption of incoming high frequency (HF) radio wave. Further impact is a disturbance of high frequency radio communications. The number and flux density of type III bursts and X-ray flare can used as an information of ionospheric disturbance possibility. The correlation analysis shows that the number of X-ray flare is related to the number of ionospheric absorption and the time duration of these absorption. The serial event of type III bursts and solar X-ray flare occures during February 6th to 12th, 2010 are an example cases of the early warning of possibility of radio communications disturbances."
600 JADIR 8:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"LAPAN A2 satellite will be placed at 650 km altitude and inclination of 8ï‚° at the beginning of year 2012 based on the initial scenario. This satellite has structure with the size and weight are 60 cm x 60 cm x 80 cm and 65 kg consecutively. Space environment analysis on this satellite using space weather pattern method showed that geomagnetic activity levels, represented by Kp and Dst indices, had range of 2 to 4 and -40 to -9 nT consecutively. It means that the effect of geomagnetic activity will not significantly impact the satellite system. Simulation using SPENVIS also showed small impact of proton and electron on satellite structure. Analyzing on atmospheric drag showed that this satellite has stable orbit. The only possibility of LAPAN A2 satellite experiences charging come from charged particles trapped in South Atlantic Anomaly (SAA) that contain high flux of particles."
600 JADIR 8:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marque, Christophe, editor
"This book presents current research in solar radio astronomy and shows how well it fits in the exceptional scientific context brought by the current space solar observatories. It essentially contains contributed research and review papers presented during the 2010 Community of European Solar Radio Astronomers (CESRA) meeting, which took place in Belgium in June 2010. "
New York: [Springer, ], 2012
e20425156
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Apsari
"Skripsi ini mengkaji variasi reinterpretasi kosmologi yang tertuang dalam pranata mangsa yang merupakan acuan bercocok tanam yang dipakai oleh petani di pulau Jawa secara turun temurun. Selain itu, skripsi ini juga menjabarkan mengenai reinterpretasi pengetahuan lokal petani mengenai cuaca atau yang disebut sebagai weather lore, yaitu ujaran-ujaran mengenai tanda-tanda alam untuk membaca cuaca yang disampaikan secara lisan. Reinterpretasi yang dilakukan oleh petani yang tergabung dalam anggota kelompok Tani Mulya, Desa Segeran Kidul tersebut merupakan respon mereka dalam menghadapi kondisi perubahan cuaca yang ekstrem atau yang biasa dikenal sebagai fenomena El-Niño dan La-Niña yang menyebabkan kondisi alam menjadi tidak lazim. Keberagaman reinterpretasi tersebut secara individual, dituangkan dalam strategi bercocok tanam yang dilakukan oleh petani kelompok Tani Mulya.
Skripsi ini juga mendeskripsikan bagaimana kelompok Tani Mulya memperoleh sebuah introduksi pengetahuan baru berupa pengukuran curah hujan dan analisis agroekosistem. Meskipun program pengukuran curah hujan tersebut belum mampu membentuk sebuah skema baru berupa analisis mendalam mengenai curah hujan dan implikasinya pada lahan dan pertumbuhan tanaman, namun hal tersebut mampu membuat para petani termotivasi untuk menafsirkan ulang pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya dan memunculkan minat mereka untuk mempertajam kemampuan pengamatan dan analisis mendalam terhadap lingkungan mereka. Dalam mendeskripsikan kisah para petani pengukur curah hujan itu, skripsi ini juga ditunjang oleh data sekunder melalui studi pustaka.

This article probes cosmological reinterpretation variation that occurred in pranata mangsa. Those cosmological reinterpretation becomes a guide to farming. which used by Javanese farmers hereditarily. Moreover, this thesis explains the reinterpretation of farmer’s local knowledge about the weather or commonly referred to as weather lore that is the knowledge of natural sign for predicting the weather that delivered orally. The reinterpretation which done by the farmers in the group Tani Mulya, Segeran Kidul Village is their response to face the changes of weather condition which causes the unstability of natural conditions. The variety of reinterpretation applied individually with on the farming strategy of the group Tani Mulya.
This thesis also describes how the Tani Mulya group get the introduction for new knowledge such as measuring the rainfall. Even though that rainfall measurement program could not form the new schema like deep-analysis of rainfall, it motivates the farmers to reinterprate their knowledge and raises their interest to improve their observation and deep-analytical skill on their environment. In describing the story of those rainfall measuring farmers, this thesis also supported by secondary data which obtained from literature.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>