Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168874 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Latar Belakang: Data penyebab kematian diperlukan untuk menyusun program kesehatan. Kebutuhan akan data ini
belum terpenuhi seluruhnya melalui sistem pelaporan dan perekaman data dari fasilitas kesehatan dan survei kesehatan nasional yang seharusnya dijalankan secara teratur. Tujuan: Menentukan tren penyebab kematian di masyarakat dari data Autopsi verbal. Metode: Bahan diambil dari hasil Surkesnas 1992, 1995, 2001, 2007 secara berurutan mencakup 65.664 RT, 206.240 RT, 211.168 RT, 258.366 RT yang dipilih dengan teknik sampel acak menggunakan sampel core dan modul
Susenas berdasarkan metode Proportional to Size. Data penyebab kematian telah dikumpulkan dengan kuesioner terstruktur yang menggunakan teknik AV dan diklasifikasikan berdasarkan ICD 9 dan ICD 10. Hasil: Pola penyebab kematian tahun 1992-2007 memperlihatkan penyakit tidak menular terus meningkat sedangkan penyakit menular cenderung menurun (infeksi, maternal dan perinatal, gizi kurang), namun beban penyakit masih berada pada ke dua kelompok penyakit tersebut.
Kesimpulan: Data AV (1992-2007) meskipun sedikit kurang akurat masih dapat menghasilkan pola penyebab kematian
nasional yang dapat digunakan sebagai masukan kepada para manajer perencana program kesehatan di Indonesia. "
613 BULHSR 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hajar Tiya Lestari
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai gambaran epidemiologi kematian pada
Jamaah Haji Indonesia (JHI) dan studi reliabilitas diagnosis penyebab kematian yang
tercatat didalam sertifikat kematian dibandingkan dengan verbal autopsi menurut dokter
spesialis dan diagnosis yang tercatat didalam verbal autopsi menurut dokter kloter
dibandingkan dengan verbal autopsi menurut dokter spesialis pada tahun 1431 H atau
2010 M. Penelitian ini menggunakan desain deskripstif cross sectional untuk melihat
gambaran epidemiologi kematian yang tercatat didalam sertifikat kematian sebanyak
451 orang, dan yang tercatat didalam verbal autopsi sebanyak 161 orang. Studi
reliabilitas dilakukan pada JHI yang tercatat didalam sertifikat kematian serta dilakukan
verbal autopsi, yaitu sebanyak 161 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kematian baik yang tercatat didalam sertifikat kematian dan verbal autopsi, paling
banyak terjadi pada umur diatas 60 tahun, berjenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan
SD, dan wafat saat pasca-armina. Kematian paling banyak terjadi didalam sertifikat
kematian, yaitu saat berada di Mekkah, sedangkan pada verbal autopsi saat berada di
pondokan. Jenis pekerjaan terbanyak berdasarkan sertifikat kematian adalah petani,
sedangkan pada verbal autopsi adalah ibu rumah tangga. Penyakit dikelompokkan
menurut ICD-10. Tingkat reliabilitas setiap penyakit yang terdiagnosis antara sertifikat
kematian – verbal autopsi (dokter spesialis) dan verbal autopsi (dokter kloter) – verbal
autopsi (dokter spesilais), dilihat dengan menggunakan nilai kappa

ABSTRACT
This study discuss about distribution epidemiology of death in Jamaah Haji
Indonesia (JHI) and reliability study of diagnose cause of death that registered in
certificate of death to compared with autopsy verbal of doctor specialis, and autopsy
verbal of kloter doctor to compared with autopsy verbal of doctor specialis on 1431 H
or 2010 M. Research design of this study is descriptive cross sectional design to know
distribution epidemiology of death that registered in certificate of death as many of 451
people, and that registered in autopsy verbal as many of 161 people. Reliability of study
is done of JHI who registered both of certificate of death and autopsy verbal as many of
161 people. The result of this study showed is the most death both of registered in
certificate of death and autopsy verbal, that happen in age on 60 years old, the gender is
man, degress of education is elementary school, and death moment is pasca-armina. The
most happen of death in certificate of death is present at Meccah, while in registered in
autopsy verbal is present at lodgings. The most job that registered in certificate of death
is farmer, while in registered in autopsy verbal is housewife. The disease to grouped of
ICD-10. The degrees of reliability of each disease that diagnoses between certificate of
death – autopsy verbal (doctor specialis) and autopsy verbal (doctor kloter) – autopsy
verbal (doctor specialis) and it showed with kappa value"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam rentang kehidupan manusia, terdapat periode dewasa menengah yaitu usia 40-
65 tahun. Komposisi penduduk usia ini merupakan yang terbesar jumlahnya di antara
kelompok usia lainnya dan memberikan kontribusi besar bagi kebijakan suatu negara.
Pada masa ini manusia umumnya berada di puncak karir dan kehidupan perkawinan
yang mantap. Namun, jika seseorang kehilangan pasangan hidupnya, ia akan
mengalami stress yang amat berat. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
korelasi yang bertujuan mengidentifikasi sejauh mana pengaruh kehilangan pasangan
pada dewasa menengah terhadap motivasi bersosialisasi. Penelitian dilakukan
terhadap 30 janda atau duda berusia 40-65 tahun yang kehilangan pasangannya akibat
kematian dan belum menikah lagi di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta
Timur. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti
berdasarkan konsep kehilangan Kuehler-Ross dan kisaran respons sosial Laraia &
Stuart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 73,33% responden tidak berada di tahap
penerimaan pada tahap berdukanya, sedangkan motivasi bersosialisasinya
menunjukkan tingkat sedang 50% dan tinggi 50%. Melalui perhitungan dengan rumus
korelasi Pearson Product Moment menghasilkan angka korelasi yang sangat rendah
yang berarti hubungan antara kehilangan pasangan dan motivasi bersosialisasi sangat
rendah."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5077
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, A. R Adelany
2001
S3041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Harvianti
"Data survey SDKI 2012 menunjukkan bahwa angka kematian bayi (AKB) di Indonesia adalah 34 per 1000 kelahiran hidup. Hasil ini menunjukkan bahwa AKB belum mencapai target MDGs dan masih terjadi kesenjangan antar provinsi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara faktor sosial ekonomi, ibu dan bayi, lingkungan, gizi, serta pengendalian penyakit pada setiap provinsi di Indonesia dengan AKB pada tahun 2012. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi ekologi (multiple group comparison) dengan uji statistik yang digunakan adalah korelais dan regresi linear sederhana.
Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara faktor sosial ekonomi (pendidikan ibu, penggunaan kontrasepsi, dan koefisien gini), faktor ibu dan bayi (jarak kelahiran, kehamilan remaja, BBLR), faktor lingkungan (ketersediaan alat cuci tangan dan pembuangan tinja), serta faktor pengendalian penyakit (perawatan antenatal, penolong persalinan, tempat persalinan, kunjungan neonatal pertama, dan imunisasi dasar lengkap) dengan AKB di Indonesia tahun 2012. Namun, faktor-faktor bias perlu diperhatikan, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan di tingkat individu.

IDHS 2012 survey data showed that the infant mortality rate (IMR) in Indonesia is 34 per 1,000 live births. These results indicate that the IMR not achieve the MDGs and still be a gap between the provinces in Indonesia. The purpose of this study was to determine the correlation between socioeconomic factors, maternal and infant, environment, nutrition, and disease control in every province in Indonesia with IMR in 2012. The study design used in this research is the design of ecological study (multiple group comparison) the statistical test used was correlation and simple linear regression.
The results show that there is a correlation between socioeconomic factors (maternal education, contraceptive use, and the Gini coefficient), maternal and infant factors (spacing births, teenage pregnancy, low birth weight), environmental factors (availability of hand washing and disposal of feces), as well as the controlling factor disease (antenatal care, birth attendance, place of delivery, neonatal first visit, and complete basic immunization) with IMR in Indonesia in 2012. However, these factors need to be considered biased, so more research is needed to determine the relationship at the individual level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purwadianto
"Otopsi terhadap korban mati sebagai bagian utama dari
pemeriksaan forensik di Jakarta masih sering ditolak oleh
keluarga korban, walaupun pihak penyidik telah memintanya.
Keluarga korban yang merupakan pemberi keputusan penolakan
ini berciri-ciri sebagian besar pria, berusia antara 30 - 49
tahun, adalah saudara bukan sekandung dari korban,
berpendidikan tamat SMTP atau SMTA , bersuku Jawa, Sunda atau
keturunan Cina dan bekerja sebagai karyawan swasta. Ciri-ciri
korban mati yang ditolak otopsinya pada umumnya adalah
pelajar atau mahasiswa, berusia 10 - 29 tahun, merupakan
golongan menengah ke bawah dengan kasus mati akibat
kecelakaan lalu lintas.
Alasan penolakan otopsi forensik ini sebagian besar
adalah faktor emosi berupa rasa sedih/kasihan (97,22%) dan
pasrah terhadap keadaan (80,56%) serta faktor belum
berpengalaman (merasa asing) karena baru pertama kali
mengurus pencabutan Visum et Repertum (88,89%), pertama kali
salah satu anggota keluarganya mati dengan permintaan harus
diotopsi (83,33%) dan belum pernah melihat jenazah pasca
otopsi (84,72%). Sedangkan faktor agama/kepercayaan dan adat
serta faktor ketidaktahuan kegunaan otopsi forensik dan aspek
medikolegal kasus keluarganya bukan merupakan alasan yang
menonjol dari penolakan otopsi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1983
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Hodder Arnold, 2010
616.0759 HOS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Velany
"Under heavy pressure to increase profit and be the noble among the crowd, a business entity should sharp-witted in selecting social issues as the cause of their corporate social responsibility (CSR) programme, to maintain customer and win the competition. Satu Untuk Sepuluh Programme is manifestation of Aqua`s social responsibility, delivered in a unique cause related marketing (CRM) programme.
The main objective is to study the customer`s perception on Aqua`s CRM, how is Aqua`s customer loyalty, correlate CRM to customer loyalty, and to study which of the necessary elements of CRM strongly effect customer loyalty. The study use the definition of CRM as stated by Landreth, in such the necessary elements to form the CRM are cause importance, cause proximity, participation effort, and cause congruency.
The research is descriptive with quantitative approach, using processing technique of questionnaire survey method with convenience sampling. Descriptive analysis is carried out to characterized the respondent, subsequently any auto correlated noise are screened by factor analysis. Finally, the effect of CRM to customer loyalty is measured employing multiple regression. During May to June 2008, as many as 120 students of University of Indonesia are selected as respondent, to sample customer`s opinion.
The result shows that in customer perception CRM is really appreciated and customer loyalty is at a good category. Customer loyalty effects the CRM. Cause proximity followed by cause congruency has factor highly effect customer loyalty. In view of this result, the CRM implemented by Aqua needs to continuously improve the existing CRM factor to serve the customers better CRM programme."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24591
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wagner, Scott A.
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
614.1 WAG d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"The first rank of cause of death is the circulatory system, followed by infection, respiratory, digestive, musculoskeletal, endocrine, neoplasm, accidents/injuries. The cause of deaths proportion of the circulatory system and endocrine are greater in urban than in urban areas, while deaths due to infectious diseases, respiratory system, and digestive were greater in rural than in urban areas."
BULHSR 15:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>