Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3598 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sin, Chae-guk
Soul: KBS Media, 2013
KOR 791.437 5 SIN u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sin, Chae-guk
"Using 3D technology, this KBS documentary film revives the 8 books of Chosŏn Dynasty's 22nd King Chŏngjo's 8-day festival."
Seoul: KBS Media, 2013
791SINU002
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Sin, Chae-guk
"Using 3D technology, this KBS documentary film revives the 8 books of Chosŏn Dynasty's 22nd King Chŏngjo's 8-day festival."
Seoul: KBS Media, 2013
791SINU001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Firdha Amelia
"Tema LGBT, khususnya gay atau boys love, marak diangkat untuk drama serta film Korea Selatan akhir-akhir ini. Beberapa di antaranya mengisahkan perjuangan kaum gay untuk bisa hidup bebas menunjukkan identitas mereka serta terhindar dari stigma negatif dan diskriminasi yang dilayangkan oleh masyarakat. Piteopaenui Kkum dipilih oleh penulis sebagai film yang mewakili representasi identitas kaum gay di Korea Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan representasi identitas gay dalam film Piteopaenui Kkum. Identitas kaum gay yang terdapat dalam film Piteopaenui Kkum diperoleh dengan menggunakan semiotika model John Fiske melalui metode analisis deskriptif. Penulis menganalisis para tokoh dalam film dengan menggunakan teori penokohan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film pendek Piteopaenui Kkum merepresentasikan identitas kaum gay yang sulit mengekspresikan diri, mengalami perundungan secara fisik dan verbal, dan mendapat label stereotip yang cenderung buruk sehingga pada akhirnya kedua tokoh utama ini menyerah pada keadaan dengan mengorbankan hubungan mereka.

LGBT themes, especially gay or boys love, have been widely used in South Korean dramas and films recently. Some of them tell the story of the struggle of gay people to be able to live freely, show their identity and avoid negative stigma and discrimination posted by the community. Piteopaenui Kkum was chosen by the writer as a film that represents the representation of gay identity in South Korea. The purpose of this study is to describe the representation of gay identity in the film Piteopaenui Kkum. The identity of the gay people in the film Piteopaenui Kkum is obtained by using the semiotic model of John Fiske through descriptive analysis method. The author analyzes the characters in the film by using the theory of characterization. The results show that the short film Piteopaenui Kkum represents the identity of gay people who find it difficult to express themselves, experience physical and verbal abuse, and get stereotyped labels that tend to be bad so that in the end these two main characters give up on the situation at the expense of their relationship."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Miko
"ABSTRAK
Kebertahanan suatu praktek sosial dalam suatu komunitas dapat dianggap sebagai pencerminan kebermaknaan tindakan sosial tersebut bagi komunitasnya. Tabuik Piaman merupakan salah satu dari sejumlah khazanah ritual dalam masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Namun demikian, ia tidak menjadi kekhasan bagi masyarakat Minangkabau umumnya, melainkan hanya bagi komunitas terbatas di daerah Pariaman. Margaret Kartomi (1986) menamakan tipe ritual tabuik ini sebagai ritual ala Perso -Indian. Penamaan ini berkaitan dengan anggapan bahwa muasal tabuik di Pariaman merupakan produk difusi yang bermula dari persentuhan kultural antara kebudayaan Persia dengan India, untuk kemudian India dengan Indonesia.
Ritual sebagai sebuah peristiwa sosial dapat dipandang sebagai kesatuan struktural yang terdiri dari unsur mitos, ritual dan komunitas pendukungnya. Hakikat mitos dipandang merupakan representase dari sistem pengetahuan dan keyakinan komunitas, sedangkan ritual merupakan tindakan simbolik yang memperlihatkan cara bagaimana komunitas mengaktualisasikan apa yang dikatakan oleh sistem pengetahuan dan keyakinan komunitasnya. Sementara itu, dalam kedudukannya sebagai pendukung suatu kebudayaan, komunitas adalah subyek penerima, pemaham mitos serta petindak ritual. Bagaimana terbentuk signifikansi kesalingterkaitan antara cakrawala mitos, ritual dan orientasi komunitas terhadap unsur lain di luar sistem mitos merupakan soal yang ditelusuri. Perwujudan relasi struktural antara mitos, ritual dan orientasi komunitas terhadap sistem tradisional dan nasional tersebut dipandang merupakan pencerminan dari perubahan sosiokultural masyarakat.
Melalui studi kasus ritual tabuik di Pariaman, ditemukan pandangan bahwa sistem mitos berfungsi sebagai kode kultural bagi pelaksanaan ritual, di satu pihak, akan tetapi struktur ritual itu sendiri terwujud dalam suatu kekhasan, di lain pihak. Kekhasan struktur ritual itu sendiri merupakan manifestasi dari orientasi komunitas terhadap sistem tradisional dan nasional yang menjadi bagian dari lingkungan sosial masyarakat. dengan kata lain, cakrawala tabuik adalah perwujudan yang khas dari perpaduan cakrawala mitos dan ritual serta sikap kultural komunitas terhadap khazanah tradisional dan suasana-suasana nasional di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yi, Jae-kyu
"Disc 1, Movie. --
disc 2, Special features."
Korea: Video Travel, 2014
KOR 791.437 5 YIJ y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Yasmina Putriningrum
"Ajaran Konfusianisme di Korea telah membawa dampak yang besar terhadap perubahan nilai-nilai budaya tradisional masyarakat Korea, di antaranya adalah perayaan ulang tahun pertama (Doljanchi) yang mendapat pengaruh dari ajaran Konfusianisme. Perayaan ini pada awalnya dilakukan karena keadaan sosial-ekonomi masyarakat Korea yang masih terbelakang. Perayaan Doljanchi dilakukan sebagai bentuk ekspresi rasa terima kasih kepada dewa-dewa dan juga sebagai representasi simbol harapan bagi sang bayi saat tumbuh dewasa. Seiring dengan berjalannya waktu, perayaan ini mengalami perubahan bentuk dan pergeseran nilai budaya di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan nilai budaya yang terdapat pada perayaan Doljanchi di dalam masyarakat modern Korea. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian ini mennjukkan bahwa telah terjadi perubahan nilai budaya dalam perayaan Doljanchi di masa modern akibat transformasi dan perubahan sosial budaya dalam masyarakat Korea. Ini berdampak pada perayaan Doljanchi, seperti perayaan yang hanya mengundang keluarga dan kerabat terdekat, beragamnya barang yang diikutsertakan dalam Doljabi, dan berkurangnya proses ritual yang dijalankan.

Confucianism in Korea has had a great impact on changes in the traditional cultural values of Korean society, including the traditional celebration on the first birthday (Doljanchi) which was influenced by Confucianism. Doljanchi was originally carried out because of the socio-economic conditions of the Korean society which is still underdeveloped. Doljanchi’s celebration is done as a form of expression of gratitude to the gods ans also as a symbol of hope for the baby as the baby grows up. Over time, the celebration of Doljanchi has changed its form and shifted the cultural values in it. This study aims to identify changes in cultural values in Doljanchi celebrations in modern Korean society. This study uses qualitative methods with interview techniques and literature study. The results of this study indicate that there has been a change in cultural values in the Doljanchi celebration in modern times due to social cultural transformation and change in Korean society. This has an impact on Doljanchi celebrations, such as celebrations that only include family and closest relatives, the variety of items included in Doljabi, and the reduced process of rituals carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Priscilla Aisha
"ABSTRAK
Pertumbuhan komoditas kopi di Indonesia membuat kesempatan kerja yang baru. Hal ini menciptakan peluang bagi perempuan untuk bekerja di industri kopi yang meliputi berbagai macam profesi. Fenomena ini membuktikan bahwa perempuan dapat memberdayakan diri mereka dalam industri yang dulu identik dengan maskulinitas. Di satu sisi anak muda di Indonesia saat ini banyak menghabiskan waktu menonton video online. Sementara itu tayangan online online dalam bentuk web series turut berkembang di internet. Akan tetapi tayangan dokumenter masih kurang populer di internet karena kurangnya jumlah konten tersebut. Oleh karena itu program ini dibuat dalam bentuk dokumenter dengan format web series dan disebarkan melalui Youtube.
Tujuan dari program ini adalah untuk menambah tayangan dokumenter lokal di internet serta meningkatkan minat anak muda terhadap tayangan dokumenter Program ini membahas kehidupan perempuan pekerja kopi dengan menggunakan pendekatan feminis dan diproduksi dengan tehnik verite.

ABSTRACT
The growth of coffee comodity in Indonesia opens new working opportunities. This creates a chance for women to work in the coffee industry that covers a wide range of professions and requires skills. This phenomenon proves that women can empower themselves in an industry that rhymed with masculinity On the other hand youngsters in Indonesia spends a lot of time watching online videos. Meanwhile online videos in the form of web series are growing on the internet However documentary is still less popular on the internet due to the small numbers of documentaries available. Therefore this programme is made as a documentary in the form of web series and shared via Youtube.
The purpose of this program is to create more local documentary programme on the internet and to raise youngsters rsquo interest in documentary This programme will tell the lives of women coffee workers using feminism approach and will be produced with verite technique.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titis Wasilia
"ABSTRAK
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAGIAN 1 Analisis Situasi
Pengabdian masyarakat merupakan salah satu butir Tridharma Perguruan Tinggi yang harus dipahami dan diamalkan oleh mahasiswa. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki ketertarikan untuk ikut serta dan aktif dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang ada di kampusnya. Oleh karena itu, dibutuhkan media untuk mengenalkan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memicu khalayak terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
BAGIAN 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat dari program ini adalah memberikan informasi mengenai kegiatan pengabdian masyarakat yang ada di kampus UI sehingga khalayak dapat terpicu untuk terlibat di dalam kegiatan pengabdian masyarakat sehingga berkontribusi dalam menebar manfaat kepada masyarakat.
BAGIAN 3 Prototipe yang Dikembangkan
Program ini adalah program dokumenter televisi berjudul ldquo;Kita Mengabdi rdquo; berdurasi 24 menit. Program ini mengangkat kegiatan pengabdian masyarakat dalam berbagai bidang. Rencana tayang di Maka Internet TV hari Minggu pukul 19.00, sebulan sekali. Target khalayak primer adalah pemuda usia 18-29 tahun yang berprofesi sebagai mahasiswa.
BAGIAN 4 Evaluasi
Pre-test dan evaluasi dilakukan dengan metode focus group discussion FGD serta youtube analytics.
BAGIAN 5 Anggaran
Realisasi anggaran pembuatan prototipe program dokumenter `Kita Mengabdi ` ini sebesar Rp 650.000,-. Untuk Rancangan Anggaran pembuatan per episodenya adalah Rp 500.000,- Jabodetabek dan Rp 1.790.000,- Luar Jabodetabek dan rencana pemasukan sebesar Rp 978.630,- Jabodetabek dan Rp 1.378.630,- Luar Jabodetabek. Untuk anggaran evaluasi sebesar Rp 240.000,-
ABSTRAK
EXCECUTIVE SUMMARY
PART 1 Situation Analysis
Community service is one of the points of Tridharma Perguruan Tinggi that must be understood and practiced by the students. However, not all students have an interest to participate and active in various community service activities on their campus. Therefore, it takes media to introduce community service activities to trigger audiences involved in community service activities.
PART 2 Advantages and Purposes Of Prototype Development
The benefits of this program is to provide information about community service activities in campus UI so that the audience can be triggered to engage in community service activities so as to contribute in spreading the benefits to the community.
PART 3Developing Prototype
This program is a 24-minute television program titled Kita Mengabdi . This program promotes community service activities in various fields. Plans aired on Maka Internet TV Sunday at 19:00, once a week. The primary target audience is young people aged 18-29 years who work as college students.
PART 4 Evaluation
Pre-test and evaluation are done by focus group discussion FGD method and youtube analytics.
PART 5 BUDGETING
The realization of prototype budget of documentary program Kita Mengabdi is Rp 650.000, -. For the draft budget per episode is Rp 500.000, - Jabodetabek and Rp 1.790.000, - Outside Jabodetabek and income plan of Rp 978.630, - Jabodetabek and Rp 1.378.630, - outside Jabodetabek. For an evaluation budget of Rp 240,000, - "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Maharetsi
"Perkembangan tren vaporizer di Indonesia sudah menjamur dimana-mana. Namun, sebagai tren yang menghasilkan uang jutaan rupiah, pemerintah ingin memberikan payung hukum dalam bentuk penerapan nilai cukai sebesar 57%. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk mengedukasi masyarakat luas terhadap tren vaporizer, dan menjadi alternative hiburan bagi para penonton. Program dokumenter ini akan menayangkan dunia rokok elektrik dan perspektif para narasumber yang terkait. Durasi dari program dokumenter ini kurang lebih 24 menit.

Vaporizer has been a trend in Indonesia lately. As a trend that generates millions of Rupiahs, the government wants to regulate this trend by applying an excise tax of 57 . The purpose of this documentary program is to educate the society about the vaporizer trend in Indonesia and being able to serve the society with an alternative form of entertainment. This program will bring you into the world of vaporizer with the perspective of interviewees related to this topic. The duration of this program is approximately 24 minutes."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>