Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178867 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Indonesia Journal of Dentistry 2006; Edisi Khusus KPPIKG XIV: 400-403
Leukemia is myeloproliferative disorders characterized by differentiation and poliferation of malignantly transformed hematopoetic stem cells, leading to suppresion of normal cells, causing anemia, thrombocytopenia, and deficiency of normally functioning leukocytes. It has been classified as either acute or chronic and by cell type. The etiology of leukemia, in most cases, is unknown. Dental management consideration of the leukemic patient should include history, examination, and screening laboratory tests. This case report is about dental management needs on several cases of hospitalized leukemic patients. Most of the patients have bad oral hygiene and need an invasive dental treatment. Although, base on laboratory test and patient overall condition, these patients considered as high risk patients, the dentists should perform dental to prevent further oral infection severity."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jequline Meiren Sagay
"Abstrak: Kualitas pelayanan yang baik berhubungan erat terhadap kepuasan pasien dalam perawatan kesehatan, salah satu indikator baiknya kualitas pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter gigi. Dimensi SERVQUAL dan domain Donabedian menjadi tolak ukur untuk mengukur kualitas pelayanan serta perbandingan persepsi dan harapan terhadap kepuasan pasien. Kepuasan pasien akan pelayanan kesehatan akan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan dan perawatan penyakit gigi dan mulut di Poli Gigi. Jenis penelitian Study Cross Sectional dengan convenience sampling, total sampel 105 responden. Metode penelitian yaitu kuantitatif. Kuesioner Google form atau dokumen sebagai instrument. Analisis univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi dengan rata-rata kepuasan pasien adalah 33,27 (± 5,95) dengan peresentasi puas 78,1% dan tidak puas 21,9%. Analisis bivariat karakteristik responden, terdapat hubungan yang signifikan antara umur, marital status, pekerjaan, metode pembayaran dan waktu tunggu dengan kepuasan pasien p<0,05 dan terdapat hubungan yang signifikan dengan korelasi linear sangat kuat antara kualitas pelayanan dilihat dari lima dimensi Servqual dan domain Donabedian dengan tingkat kepuasan pasien di poligigi RS Hermina Manado. Penelitian ini menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang baik berhubungan positif terhadap kepuasan pasien dalam melakukan perawatan gigi. Struktur yang baik meningkatkan proses dan hasil yang baik.

XAbstract: Good service quality is closely related to patient satisfaction in health care, one indicator of good quality health services is patient satisfaction with health services provided by dentists. The SERVQUAL dimension and the Donabedian domain are benchmarks for measuring service quality as well as a comparison of perceptions and expectations of patient satisfaction. Patient satisfaction with health services will have an impact on the health and welfare of society. This study aims to determine the level of patient satisfaction with the service and treatment of dental and oral diseases at the Dental Clinic. This type of research is Cross Sectional Study with convenience sampling, a total sample of 105 respondents. The research method is quantitative. Google form questionnaire or document as an instrument. Univariate and bivariate analysis used a correlation test with an average patient satisfaction of 33.27 (± 5.95) with a satisfied percentage of 78.1% and 21.9% dissatisfied. Bivariate analysis of respondent characteristics, there is a significant relationship between age, marital status, occupation, payment method and waiting time with patient satisfaction p<0.05 and there is a significant relationship with a very strong linear correlation between service quality seen from the five dimensions of Servqual and the domain Donabedian with the level of patient satisfaction in the dental clinic at Hermina Manado Hospital. This study states that good service quality is positively related to patient satisfaction in performing dental treatment. Good structure improves process and good results. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadia Utami
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26425
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Riady
"Ada dua permasalahan yang biasanya dihadapi yaitu pertama, mutu menurut standar provider kadang kala berbeda dengan mutu menurut standar setiap pasien. Agar usaha peningkatan mutu layanan dapat mencapai sasarannya secara optimal, dalam arti dapat memenuhi kepuasan pasien, seyogianya masalah mutu ini perlu juga ditelaah melalui pendekatan dari sudut pandang pasien (pengguna jasa).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor (variabel bebas) yang berhubungan dengan persepsi pasien rawat inap (variabel terikat) dalam menilai pelayanan faktor di RSQ. Di samping mengetahui varibel bebas apa saja yang berhubungan dengan .variabel terikat, juga bertujuan melihat bagaimana pola hubungannya yang kemudian dilakukan analisis terhadap pola hubungan dimaksud.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat variabel bebas (dari 14 variabel) yang berhubungan secara bermakna dengan persepsi pasien dalam menilai layanan & law, yaitu variabel Kelas Perawatan, Penjamin Biaya, Layanan Visite Dokter, dan Jumlah Jenis Layanan. Hubungan Kelas Perawatan dengan Persepsi Pasien terhadap Layanan Faktur (setelah uji ulang), menunjukkan pola hubungannya berbentuk linier dan berbanding terbalik dengan tingkatan kelas perawatan, yaitu semakin tinggi kelas perawatannya, semakin kecil proporsinya yang mengatakan layanan faktur di RSQ, cepat. Sebaliknya, semakin rendah kelas perawatannya, semakin besar proporsi yang mengatakan cepat. Pada variabel Penjamin Biaya Perawatan, pola hubungan yang terjadi adalah proporsi terbesar yang mengatakan cepat ditemukan pada pasien yang biaya perawatannya dijamin oleh lembaga, kemudian diikuti oleh pasien tanpa penjamin. Proporsi terkecil ditemukan pada pasien yang dijamin oleh perseorangan. Sedangkan pada variabel Layanan Visite.
Dokter, proporsi lebih besar dari pasien yang mengatakan layanan faktur cepat, terdapat pada pasien yang intensitas layanan visite dokter (pertemuan dokter - pasien) yang lebih banyak, dibanding pasien yang intensitas pertemuannya lebih sedikit. Terakhir, variabel Jumlah Jenis Layanan menunjukkan bahwa pasien yang mengatakan cepat, proporsinya lebih besar ditemukan pada pasien yang mendapat jenis layanan dengan jumlah lebih banyak, dibanding yang mendapat jenis layanan lebih sedikit."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T6302
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Shidqul Azmi
"Latar belakang: COVID-19 telah menyebabkan pandemi dengan angka mortalitas yang signifikan. Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kematian tertinggi akibat COVID-19. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan kematian pada pasien COVID-19 memiliki kesamaan dengan faktor risiko pada infeksi SARS-CoV dan MERS- CoV, seperti usia, komorbiditas, kadar neutrofil dan limfosit, d-dimer, serta jumlah lobus paru yang terlibat berdasarkan temuan rontgen toraks.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proporsi kematian dan faktor- faktor yang memengaruhi mortalitas pasien COVID-19 dalam perawatan ≤ 14 hari, dengan pendekatan komprehensif yang mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik dasar, dan pemeriksaan penunjang sederhana yaitu pemeriksaan laboratorium darah dan rontgen toraks.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain retrospektif observasional dengan menganalisis rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di RSUPN Cipto Mangunkusumo dari Januari 2021 hingga Januari 2024. Data dianalisis menggunakan program STATA versi 17.0 melalui metode analisis univariat, bivariat, dan regresi logistik.
Hasil: Sebanyak 142 subjek direkrut dan dianalisis, dengan angka mortalitas selama perawatan mencapai 29,57%. Mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (58,5%) dan berusia >60 tahun (52,8%), serta sebagian besar mengalami ketergantungan total (85,7%). Sebagian besar subjek memiliki status nutrisi obesitas (43%). Komorbiditas terbanyak adalah diabetes melitus (42,3%), hipertensi (39,4%), dan gangguan ginjal kronis (37,3%), sedangkan mortalitas tertinggi ditemukan pada pasien dengan gangguan ginjal kronis (34%), penyakit jantung koroner (33,3%), dan stroke (29,2%). Faktor signifikan yang memengaruhi mortalitas dalam ≤14 hari meliputi usia (OR 3,17, p = 0,016), D-dimer (OR 3,07, p = 0,015), CRP (OR 5,16, p < 0,001), dan SpO2 (OR 8,64, p < 0,001).
Kesimpulan: Proporsi mortalitas pasien COVID-19 dalam perawatan ≤ 14 hari adalah 29,57%. Mortalitas sebagian besar terjadi pada pasien berusia ≥60 tahun dengan ketergantungan total. Faktor usia, D-dimer, CRP, dan SpO2 terbukti sebagai faktor yang memengaruhi mortalitas pasien COVID-19 selama perawatan.

Background: COVID-19 has caused a pandemic with a significant mortality rate. Indonesia is among the countries with the highest death toll from COVID-19. Several risk factors contributing to mortality in COVID-19 patients are similar to those observed in SARS-CoV and MERS-CoV infections, such as age, comorbidities, neutrophil-to- lymphocyte ratio, D-dimer levels, and the number of lung lobes affected as identified through chest X-ray findings.
Aim: This study aims to identify the proportion of mortality and the factors influencing the mortality of COVID-19 patients within ≤ 14 days of care, using a comprehensive approach that includes medical history, basic physical examination, and simple supporting tests, namely blood laboratory tests and chest X-rays
Methods: This study employs a retrospective observational design by analyzing the medical records of COVID-19 patients treated at RSUPN Cipto Mangunkusumo from January 2021 to January 2024. The data were analyzed using STATA version 17.0 software through univariate, bivariate, and logistic regression analysis methods.
Results: A total of 142 subjects were recruited and analyzed, with a mortality rate of 29.57% during ≤14 days of treatment. Most patients were male (58.5%) and aged over 60 years (52.8%), with the majority experiencing total dependence (85.7%). Obesity was the predominant nutritional status among the subjects (43%). The most prevalent comorbidities included diabetes mellitus (42.3%), hypertension (39.4%), and chronic kidney disease (37.3%). The highest mortality rates were found in patients with chronic kidney disease (34%), coronary artery disease (33.3%), and stroke (29.2%). Significant factors affecting mortality within ≤14 days included age (OR 3.17, p = 0.016), D-dimer (OR 3.07, p = 0.015), CRP (OR 5.16, p < 0.001), and SpO2 (OR 8.64, p < 0.001).
Conclusion: The mortality proportion of COVID-19 patients during ≤14 days of treatment is 29.57%. The majority of mortality occurred in patients over 60 years old with total dependence. Age, D-dimer, CRP, and SpO2 were found to be significant factors influencing mortality in COVID-19 patients during treatment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Riandi
"Proses pemulangan pasien rawat inap merupakan bagian dari seluruh rangkaian pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien selama di rumah sakit. Pelayanan yang baik dan memuaskan selama proses perawatan bisa berubah menjadi persepsi yang tidak baik apabila pada akhir proses perawatan yaitu proses pemulangan mengalami hambatan dan membuat proses pemulangan menjadi sangat lama.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa alur proses yang ada sekaligus memberikan usulan perbaikan agar proses pemulangan pasien rawat inap menjadi lebih cepat. Desain penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan metode lean thinking melalui telaah dokumen, wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian didapatkan lead time atau waktu yang dibutuhkan untuk pemulangan pasien adalah 252,4 menit (4,2 jam). Total waktu kegiatan yang bersifat value added 168 menit, sedangkan total waktu kegiatan yang bersifat non value added adalah 84,4 menit. Dari identifikasi nilai yang dilakukan terhadap alur proses pemulangan pasien ini ditemukan waste sebesar 63,6 menit yang bila bisa dihilangkan akan memotong lead time menjadi 188,3 menit (3,1 jam).

Process of discharging hospitalized patient is part of service given by the hospital. A Good and satisfying service during hospitalization can turn into unsatisfied perception if at the end of hospitalization there is obstacle in discharging patient and make the process longer.
This research is to analyze the process and give a good suggestion for discharging inpatient process in order to make it more efficient. Design of this research is lean thinking method using document analysis, interview, and observation.
Result of the research indicating lead time or time needed for discharging patient is 252.4 minutes (4.2 hours). Total activity time which is value added is 168 minute, while total activity time which is non value added is 84.4 minute. Base on this value identification found waste value time 63.6 minute can be diminished and cutting lead time to 188.4 minute (3.1hour).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririek Andri Christianto
"Dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat serta kemudahan mengakses dan mendapatkan informasi ditunjang dengan meningkatnya tingkat pendidikan , maka saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang diterimanya harus bermutu diantaranya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, sebagai pelayanan yang bersifat jasa maka mutu diterjemahkan menjadi kepuasan akan pelayanan yang diberikan.
Instalasi rawat jalan merupakan gerbang dan rumah sakit, jadi menggambarkan citra rumah sakit, karena dalam segi jumlah pasien bagian ini yang umumnya paling banyak dalam melayani pasien. Instalasi rawat jalan RSUD Majenang relatif masih muda usianya yakni 2 tahun dan sebagaian besar merupakan warisan dari bentuk puskesmas sebelumnya. Pada tahun 2000 terjadi penurunan jumlah pasien yang berkunjung ke instalasi rawat jalan yang berimbas pada penurunan pendapatan instalasi ini. Oleh pimpinan rumah sakit diperkirakan karena pasien tidak puas akan pelayanan yang diberikan apalagi telah beredar rumor di masyarakat bahwa karyawan rumah sakit kurang ramah dalam melayani pasien. Hal yang menjadi inti penelitian ini yakni ingin menganalisa kepuasan pasien dengan pasien dan karyawan instalasi rawat jalan sebagai obyek penelitian.
Dasar teori yang dipergunakan ada dua yakmi dari servequal dan ultimate patient satisfaction yang digabungkan menjadi satu. Servequal mewakili sudut pandang pelanggan dalam hal ini pasien sedangkan UPS mewakili sudut pandang karyawan rurnah sakit. Alasan penggabungan ini karena dalam pelayanan terdapat dua sisi yang saling berkaitan, yakni karyawan sebagai pihak yang memberikan pelayanan dan disisi lain pasien sebagai yang menerima pelayanan yang diberikan. Maka dalam penelitian ini saya mencoba melihat dua sisi tersebut dalam menganalisa kepuasan pasien. Instrumen penelitian digunakan kuesioner yakni kuesioner A dan B diambil clan UPS sedangkan C 1 dan C 2 diambil dari servequal yang disebarkan ke pasien dan karyawan di tiga poliklinik yakni poli umum, poli kebidanan dan kandungan, serta poli anak.
Hasil penelitian adalah bahwa pasien kurang puas akan pelayanan yang diberikan di instalasi rawat jalan RSUD Majenang ( 49%) dan karyawan kurang memahami pentingnya sikap/perilaku dalam melayani pasien sehingga pasien kurang puas akan pelayanan yang diberikan. Usulan dari penelitian ini adalah perbaikan sikap/perilaku karyawan dalam melayani pasien dan pembentukan team gugus kendali mutu.
Semoga saran ini dapat membantu RS UD Majenang mengembalikan citra rumah sakitnya sehingga jumlah kunjungan pasien diharapkan dapat meningkat.

The Analysis of Patient Satisfaction in Policlinic Installation of District Hospital Majenang, 2000.With the growth up of society consciousness, openness accessibility, information and supported by education level of Society, now the society demand high quality of services, including health services provided by hospital. Then, as services product, hospital services are defined as satisfaction on services, provided by hospital.
The Policlinic is a gateway of hospital, and describing the hospital image, because in quantity of patients, this part gives much more services than another parts. The Policlinic of District hospital of Majenang, relatively new at age, 2 years. And most parts of it are heritage of last Puskesmas. On the years of 2000, the decreasing quantity of patients visited this policlinic, gives impact to the revenue of this installation. The Director of the hospital assumed its all because the patients dissatisfaction with services provided by hospital, and the rumors of policlinic employee inhospitality in servicing patients. This research focusing on analysis to patients satisfaction and patients and employee as the object of this research.
There are two basic theory used for this which are servequal and ultimate patient satisfaction combine to unite. Servequal represent patient, on other hand ultimate patient satisfaction represent hospital staffs. The reason for this is because in the service area, there are two parts interrelated, employee as a party provides services and patients as a part who accept the services. So, in this research I tried to look this both parts on analysis of patients satisfaction. The research instrument used questioner A and B taken from ultimate patient satisfaction, while C 1 and C 2 taken from servequal gives to patient and hospital staffs in three installation which are general policlinic, pediatric policlinic and abstetric and gynecologic policlinic.
The result of this research shows, the patients are not satisfied with the policlinic services of district hospital Majenang (49 %) and the employee less understand with the importance of attitude in servicing patients. so it makes dissatisfaction of services that had given.
This research proposed recovery of employee attitude in order of servicing the patients and the establishing of quality control committee.
I hope my suggestion may support the district hospital Majenang recover its image and then may increasing the quantity of patients visiting this hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Farmasita Budiastuti
"Leukemia merupakan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian tertinggi pada kasus kanker anak. Pasien Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) anak rentan mengalami masalah terkait obat (MTO) selama menjalani kemoterapi maupun proses terapi penyakit penyerta. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi intervensi apoteker terhadap penurunan jumlah dan jenis MTO pada pasien LLA anak yang menjalani rawat inap maupun one day care chemotherapy di RSU Kabupaten Tangerang bulan Januari-Maret 2017. Penelitian ini dilakukan dengan pre-post test design pra eksperimental secara prospektif. Penelitian dilakukan terhadap 138 pasien yang sedang menjalani pengobatan, kemudian diidentifikasi MTO berdasarkan sistem klasifikasi Pharmaceutical Care Network Europe versi 6.2, lalu dilakukan intervensi apoteker ke dokter, pasien dan tenaga kesehatan terkait berupa rekomendasi penyelesaian masalah sesuai penyebabnya. Jumlah MTO yang teridentifikasi sebanyak 177 masalah. Berdasarkan jenis MTO teridentifikasi sebanyak 164 jenis masalah. MTO yang terjadi meliputi efektivitas terapi 9,04%, reaksi obat yang tidak dikehendaki 29,1%, biaya pengobatan 0% dan masalah lain 61,02%. Intervensi apoteker berpengaruh terhadap penurunan jumlah MTO secara bermakna dari 177 menjadi 10 MTO (p<0,05). Intervensi apoteker juga berpengaruh terhadap penurunan jenis MTO secara bermakna dari 164 menjadi 10 jenis MTO (p<0,05). Faktor risiko status gizi, jenis LLA, jumlah penyakit penyerta, jumlah item obat dan jenis perawatan tidak berpengaruh bermakna terhadap penurunan jumlah dan jenis MTO (p>0,05).

Leukemia is a non-communicable disease that causes death with the highest number of cases in childhood cancer. Childhood Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) are susceptible to drug-related problems (DRPs). The objective of the study was to evaluate the pharmacist intervention in lowering the number and type of DRPs in childhood ALL patients in Tertiary Hospital Tangerang District from January-March 2017. Pre-post test design was prospectively used as a method in this study. The study was conducted on 138 patients, then identified DRPs based on Pharmacy Care Network Europe (PCNE) classification system V6.2, then pharmacist intervention to doctors, patients and health workers gave problem solving recommendations. The number of identified DRPs was 177 problems. Based on identified types of DRP as many as 164 types. The DRPs that occurs include 9.04% the effectiveness of therapy, 29.1% adverese drug reactions and 61.02% other problems. The pharmacist intervention significantly affected the decrease in DRPs from 177 to 10 DRPs (p<0.05). The pharmacist intervention also had an effect on the decrease type of DRPs significantly from 164 to 10 types of MTO (p<0.05). Risk factors for nutritional status, type of ALL comorbidities, number of drug items, and type of care did not significantly affect (p>0.05) to decrease the number and type of DRPs."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Setiowati
"ini membahas tentang Pengaruh Gangguan Psikososial pada Pasien Leukemia Yang Menjalani Kemoterapi terhadap Ketahanan Hidup Pasien Leukemia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Kanker “Dharmais”. Data didapatkan dari data Rekam Medis dan Observasi penilaian Asuhan Keperawatan pasien Leukemia Acute di RS. Kanker “Dharmais” yang didiagnosa tahun 2007 – 2012, data yang diambil adalah data sejak pertama pasien didiagnosa hingga pengamatan berakhir Mei 2012. Dari 136 pasien didapatkan median lama ketahanan hidup pasien leukimia adalah 25 bulan dengan standar deviasi 22,11 bulan, CI 95% (27,05 - 34,55), yang mengalami gangguan psikososial median lama ketahanan hidup 47 bulan CI 95% (37,57-56,43), umur ≤ 40 tahun median lama ketahanan hidup 53 bulan CI 95% (37,47-68,53), jenis kelamin perempuan 47 bulan CI 95% (27,99-66), Tidak relaps 74 bulan CI 95% (67,36-80,64), Remisi 47 bulan CI 95% (34,06-59,94), jenis leukemia AML 47 bulan CI 95% (35,87-58,13), Kelengkapan pengobatan 53 bulan CI 95% (36,07-69,93) dan asuhan keperawatan kurang baik 56 bulan CI 95% (39,59-72,41). Pada analisa multivariat didapatkan variabel yang berpengaruh terhadap ketahanan hidup adalah jenis kelamin, relaps dan remisi.

This thesis discusses the influence of Psychosocial Disorders in patients of Leukemia Undergoing Chemotherapy for Leukemia Patient Survival Inpatient “Dharmais” Cancer Hospital. Data obtained from Medical Record and Observation of patient assessment nursing care of Acute Leukemia in the hospital which was diagnosed in 2007 - 2012, is data since the first patients were diagnosed up to the observation expires May 2012. Of the 136 patients had a median survival time of patients of Leukemia Acute is 25 months with SD 22,11months, CI 95% (27,05-34,55), psychosocial disorders 48 months CI 95% (37,57-56,43), age ≤ 40 years old CI 95% ((37,47-68,5), no relaps 74 months CI 95% ((67,36-80,64), Remission 47 months CI 95% (34,06-59,94), a type of leukemia AML CI 95% ((35,87-58,13), completeness treatment 53 months CI 95% (36,07-69,93) dan nursing care less well 56 bulan CI 95% (39,59-72,41). On Multivariate analysis found is variables effect on survival gender, relaps, remission.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Indonesian Journal of Dentistry 2006; Edisi Khusus KPPIKG XIV: 343-347
Dentists could be the first health provider who detect the oral manifestation of early symptoms of leukemia. The management of three cases of acute leukemia which had intra oral manifestations that were annoticed by the dentists are discussed. Before being referred to the Oral Medicine Departement, these patients had undergone invasive dental treatment by their dentist which had caused complication such as bleeding. After being referred, the patients had undergone non-invasive dental examination and hematologic examination which revealed leukemia, and instruction of non-invasive daily oral hygiene procedure were performed on the patients. Dentist should work in a team with physician who treat the systemic conditions of the leukemic patiens with dental problems. This report stresses the need in increasing dentists' awareness on the importance of noticing and reviewing systemic condition of their patients prior to dental treatment."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>