Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Adinda Janatry
"Apotek Hidup Baru adalah bagian dari sarana pelayanan kesehatan yang memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pelayanan kefarmasian. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kefarmasian dan kesehatan telah terjadi pergeseran paradigma dari pelayanan kefarmasian yang berorientasi kepada pengelolaan obat sebagai komoditi (drug oriented) menjadi pelayanan kefarmasian yang berorientasi ke pasien (patient oriented) dengan mengacu pada pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, kegiatan pelayanan kefarmasian mencakup pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik.
Kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi di apotek meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan sedangkan kegiatan pelayanan farmasi klinik terdiri dari kegiatan pengkajian resep, dispensing, Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, pelayanan kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care), Pemantauan Terapi Obat (PTO), dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO). Apoteker sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Apotek Hidup Baru is one of the health care facilities which plays an important role in terms of pharmacy services. Along with the development of science and technology in the field of pharmacy which has been a shift in the paradigm of pharmaceutical services oriented from management of the drug as a commodity (drug oriented) into pharmaceutical services oriented to the patient (patient-oriented). Based on the Ministry of Health Regulations No. 35 of 2014 on Standards of Pharmaceutical Services in Apothecary, pharmacy service activities include the management of pharmaceuticals and pharmaceutical care clinic.
Activities of pharmaceuticals in the pharmacy management includes planning, procurement, receipt, storage, destruction, control, recording and reporting while the activities of pharmaceutical care clinics consisting of assessment activity prescription, dispensing, Drug Information Service (PIO), counseling, Home Pharmacy Care, Therapeutic Drug Monitoring (PTO), and Monitoring Drugs Side Effects (MESO). Pharmacists is the main actors in pharmacy services who have the authority to provide direct services and responsible to the patients with regard to pharmaceutical preparations, in accordance with the competencies acquired education to improve the quality of life of patients.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaningtyas Nurifahmi
"Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Apotek merupakan lahan pekerjaan kefarmasian dengan fungsi ganda yaitu fungsi sosial sekaligus fungsi ekonomi. Selain berperan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup pasien atau kesehatan masyarakat, Apotek juga merupakan sebuah badan usaha yang harus memberikan keuntungan bagi pemilik sarana Apotek itu sendiri. Oleh karena itu dalam mengelola Apotek, seorang Apoteker penanggung jawab haruslah memiliki keterampilan yang khusus untuk menguasai segala macam bentuk kegiatan pengelolaan Apotek agar dapat memberikan keuntungan sebagai bisnis usaha dan memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal bagi masyarakat. Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Hidup Baru, mahasiswa mendapatkan ilmu mengenai manajemen pengelolaan Apotek serta standar pelayanan kefarmasian di Apotek. Mahasiswa juga mempelajari dan mempraktekkan pembuatan media informasi berupa leaflet dengan tema kolesterol untuk pengunjung Apotek.

Pharmacy is a means of pharmaceutical services conducted by a pharmacist. Pharmacy is a pharmacists work area with dual function of social functions at the same economic function. In addition to acting as a means to improve the quality of life of patients or public health, pharmacy is also a business entity that must provide benefits to the owner of the means of Pharmacy itself. Therefore, in managing the pharmacy, a pharmacist in charge must have special skills to master all kinds of pharmacy management activities in order to provide benefits as a business and provide maximum health services for the community. In the implementation of the Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) at the Hidup Baru Pharmacy, students gain knowledge regarding the management of pharmacy and pharmaceutical service standards in the pharmacy. Students also learn and practice making a information leaflets with cholesterol theme for the community.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dyah Adinda Janatry
"Pusat Kesehatan Masyarakat atau biasa disingkat menjadi Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja berdasarkan definisi yang tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang penyelenggaraan pembangunan kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Pelayanan kefarmasian seperti yang tercantum dalam Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas guna menjamin mutu pelayanan kefarmasian mencakup dua kegiatan, yaitu pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai meliputi kegiatan perencanaan kebutuhan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, pengarsipan, dan pemantauan serta evaluasi pengelolaan. Sedangkan pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat; Pelayanan Informasi Obat (PIO); konseling; ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap); pemantauan dan pelaporan efek samping obat; pemantauan terapi obat; dan evaluasi penggunaan obat.

Community Health Center or commonly abbreviated as Puskesmas is a technical implementation unit health districts which responsible for organizing health development in a work area based on the definitions in the Regulation of the Minister of Health No. 30 of 2014 on Standards of Pharmaceutical Services in the Community Health Center. Pharmacy services is one activity that can support the implementation of health development to improve health status in Indonesia. Pharmaceutical services as listed in the Standards of Pharmaceutical Services at the Community Health Center in order to guarantee the quality of pharmacy services includes two activities, such as the management of drugs and medical materials consumables and clinical pharmacy services. Management of drugs and medical consumables materials includes planning needs, demand, acceptance, storage, distribution, control, record keeping, reporting, archiving, and monitoring and evaluation of management. While clinical pharmacy services include assessment prescription, drug delivery, and administration of drug information; Drug Information Service (PIO); counseling; round / visite patients (inpatient specialized health centers); monitoring and reporting drug side effects (MESO); Therapeutic Drug Monitoring (PTO); and evaluation of drug use (EPO).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Rahmawati
"ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di bidang kefarmasian telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan kefarmasian dari pengelolaan obat sebagai komoditi kepada pelayanan yang komprehensif. Hal ini berarti peran Apoteker tidak saja sebagai pengelola obat namun dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku agar dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Oleh sebab itu, setiap calon Apoteker perlu dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman, salah satunya dengan praktek kerja profesi. Tujuan utama dalam praktek kerja profesi calon Apoteker di Apotek adalah untuk mengetahui dan memahami peran serta tanggung jawab Apoteker di Apotek. Penulis melakukan praktek kerja profesi di Apotek Hidup Baru, Gandaria Utara, Jakarta Selatan selama 5 minggu, sebagai Apoteker Pendamping (Aping). Kesimpulan dari praktek kerja profesi di Apotek Hidup Baru ini dapat dipahami bahwa seorang Apoteker di sebuah Apotek memiliki peran dan tanggung jawab dalam seluruh pelayanan kefarmasian yang meliputi kegiatan yang bersifat non teknis kefarmasian, seperti keuangan dan manajerial, serta pelayanan farmasi klinik berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

ABSTRACT
Pharmacy is one of pharmaceutical care facilities for Pharmacist undertake pharmaceutical practice. In line with the development of science and technology, in the field of pharmacy has been a shift in the orientation of pharmaceutical care from medicine management as a commodity to a comprehensive care. It shows that Pharmacist role not only as medicine manager, but have to improve knowledge, skills and behavior in order to permit interaction with patient directly. Therefore, a Pharmacist candidate needs provided with knowledge and experiences, one of them is internship. The main purpose internship at Pharmacy to learn and understand about Pharmacist roles and responsibilities at Pharmacy. The author has undertook the internship at Apotek Hidup Baru, Gandaria Utara, Jakarta Selatan for 5 weeks, as Apoteker Pendamping (Aping). The conclusion from this internship at Apotek Hidup Baru could be understand that a Pharmacist at Pharmacy has roles and responsibilities with the overall pharmaceutical care which consist of non- pharmaceutical activities, such as finance dan managerial, and clinical pharmaceutical care based on applicable legislation."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Handayani
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi di Apotek Atrika bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek dan melakukan praktik pelayanan kefarmasian, memiliki wawasan, pengetahuan, dan pengalaman praktis dalam melakukan praktik kefarmasian di apotek, dan memahami permasalah yang dapat terjadi dalam pelaksanaan praktik kefarmasian dan strategi untuk menghadapinya. Praktek kerja profesi dilakukan selama satu bulan yang terdiri atas manajemen apotek dan pelayanan kefarmasian pada pasien meliputi swamedikasi, pelayanan resep dokter, dan tes kesehatam. Pada pelaksanaan praktek kerja terdapat tugas khusus berupa analisis rancangan klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang terdiri atas 3 orang dokter umum dan 1 orang dokter gigi dengan waktu pelayanan kurang dari 24 jam.

ABSTRACT
The aims of internship at Apotek Atrika was to know about the functions and responsibilities of pharmacist in pharmacys managerial and clinical pharmaceutical practices, to have knowledge and experience about clinical pharmaceutical practices, and to understand about the challenges and their solutions in clinical pharmaceutical practices. The internship was held in one month which is divided into two sub majors: pharmacys managerial and clinical pharmaceutical practices such as swamedikasi, prescription, and healthcare. The specific assignment was about design analysis of clinic-BPJS collaboration. The clinic were designed with 3 doctors, 1 dentist, and less than 24 hours working time."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Afriyanti
"ABSTRAK
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Berdasarkan hal tersebut maka seorang Apoteker
dituntut untuk memiliki kompetensi dalam mengelola sebuah Apotek baik dari segi manajerial maupun seluruh pelayanan kefarmasian yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu, penulis melakukan PKPA di Apotek Hidup Baru sebagai salah satu sarana dalam usaha meningkatkan kemampuan manajerial dan praktik kefarmasian di dunia kesehatan pada umumnya dan di Apotek khususnya. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan selama melakukan kegiatan PKPA di Apotek Hidup Baru yaitu kegiatan yang bersifat manajerial dan pelayanan farmasi klinik. Tugas khusus dari PKPA di Apotek Hidup Baru yaitu membuat Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayananan Informasi Obat melalui studi literatur yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan di dalam peraturan pemerintah dan peraturan menteri kesehatan tentang standar pelayanan di apotek. Pelaksanaan PKPA di Apotek Hidup Baru memberikan gambaran nyata mengenai keseluruhan pekerjaan kefarmasian yang membutuhkan peran seorang Apoteker di sebuah apotek termasuk melatih kemampuan dalam kegiatan manajerial, pelayanan klinik, serta administrasi.

ABSTRACT
Pharmacy is a palce where pharmaceutical care is done through pharmaceutical practice by pharmacists. Because of that, a pharmacist is required to have competence in managing a pharmacy in terms of both managerial and entire pharmacy service in it. Therefore, profession internship in Hidup Baru Pharmacy is one of effort to improve the managerial capacity and practice of pharmacy in the world of health in general and in particular pharmacy. Pharmaceutical services performed during profession internship activities in the Hidup Baru Pharmacy are managerial activities and clinical pharmacy services. The special task of profession internship in Hidup Baru Pharmacy is create a Standard Operating Procedures (SOPs) Drug Information Services through the study of literature relating to provisions in government rules and regulations concerning health minister standard of care in pharmacies. Implementation of profession internship in Hidup Baru Pharmacy gives a real picture of the overall pharmacy job that requires the role of a pharmacist in a pharmacy, including training capabilities in managerial activities, clinical services, and administration."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Husniati
"Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) harus memiliki kemampuan baik dalam bidang kefarmasian dan manajemen. Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Safa bertujuan agar mahasiswa memahami peran Apoteker Pengelola Apotek (APA) dalam kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek dan memahami kegiatan pengelolaan dan administrasi di Apotek.
Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi Penolakan Permintaan Resep Bulan Februari 2016 dan Barang Non Resep Bulan Februari 2016 di Apotek Safa.
Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui data sepuluh jenis obat resep terbanyak ditolak pada bulan Februari 2016, barang non resep terbanyak yang ditolak pada bulan Februari 2016, omzet yang seharusnya diperoleh jika tidak terjadi penolakan tersebut, jenis barang yang paling sering ditolak serta alasan penolakannya.

Pharmacy is a place for pharmacists to do their pharmaceutical care. The pharmacy is organized by a pharmacist called Apoteker Pengelola Apotek (APA). Apoteker Pengelola Apotek (APA) should have a good ability in pharmacy knowledge and management. Apothecary Profession Internship at Apotek Safa aims to make students understand the role of Apoteker Pengelola Apotek (APA) in the activities of pharmacy service at Pharmacy and understand the management and activities at Pharmacy.
A special assignment report which is given has title Recapitulation of Rejection Request of Prescription in February 2016 and Non Prescription Goods in February 2016 at Apotek Safa.
The purpose of spesial assignment is to determine data ten types of prescription drugs most rejected in February 2016, non prescription goods that most rejected in February 2016, the turnover of which should be obtained in the absence of such rejection, the most frequent type of goods rejected and reason for refusal."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Kurniasih
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Safa bertujuan agar mahasiswa dapat memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai perundang-undangan dan etika yang berlaku, sehingga mahasiswa memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman untuk melakukan praktek kefarmasian di Apotek, mahasiswa juga akan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan dalam praktik kefarmasian serta dapat mempelajari kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian.
Tugas khusus yang diberikan berjudul Perencanaan Pengadaan dan Pengendalian Sediaan di Apotek Safa pada Bulan April Tahun 2016. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis, untuk mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan pengadaan dan pengendalian yang efektif dalam pengelolaan sediaan di apotek.

Pharmacist Internship Program at Apotek Safa aims to allow students to understand their duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management as well as to practice pharmacy services appropriate legislation and ethics, so that students have the insight, knowledge, skills and experience to practice pharmacy in pharmacy , students also will have a real picture of the problems in the practice of pharmacy and can learn activities that can be done in order to develop the practice of pharmacy.
My spesific assignment is Procurement Planning and Control of Pharmaceutical dosage in Safa. The purpose are to increase the knowledge of the author, to determine the factors that need to be considered in conducting procurement planning and effective control in the management of the stocks in pharmacy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>