Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51305 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Made Gede Windu Saskara
"Munculnya musik rock'n'roll pada tahun 1950-an menjadi refleksi dari konsensus dalam struktur sosial masyarakat Amerika Serikat pasca Perang Dunia II. Rack n'roll muncul ketika masyarakat Amerika Serikat mapan secara ekonomi, tingkat konsumsi yang tinggi, jumlah populasi yang meningkat, terjadinya mobilitas ke pusat-pusat industri dan perkembangan teknologi yang meningkat. Dampak nyata akibat perubahan sosial tersebut pada industri hiburan adalah meningkatnya permintaan konsumen akan hiburan yang berarti adalah meningkatnya pendapatan dalam industri hiburan. Di industri musik, satu hal yang tidak bisa diabaikan setelah berakhirnya Perang Dunia II adalah munculnya perusahaan rekaman independen atau independent label yang mempunyai pasar musik yang kondusif melalui pasar musik rhythm and blues dan country and western. Banyak perusahaan rekaman independen ini berhasil menjaring konsumen tersendiri yang umumnya adalah para kaum urban yang masuk dalam tahapan orang kaya baru setelah perang. Musik rock'n'roll sendiri muncul sebagai suatu ide untuk membentuk pasar yang dapat menjaring konsumen secara nasional terutama segmen remaja kulit putih dengan mengakomodir musik rhythm and blues dan country and western yang sebelumnya hanya berada dalam lingkup lokal. Dalam konteks konflik, kemunculan musik rock'n'roll juga menjadi suatu refleksi dari adanya persaingan dan kepentingan ekonomi dalam industri musik antara perusahaan rekaman independen dengan perusahaan rekaman besar atau major label. Perusahaan-perusahaan tersebut berlomba menciptakan trend musik sebagai sebuah produk jual yang dapat meningkatkan pendapatan mereka. Selain faktor kepentingan ekonomi, konflik nilai budaya menjadi permasalahan yang dapat disoroti dalam musik rock'n'roll. Musik rock'n 'roll dihujat serta dikecam oleh golongan konservatif dan agamawan yang dianggap sebagai pengawal nilai budaya mapan pada saat itu. Alasan utamanya adalah ketidak sukaan terhadap substansi musik rock'n'roll yang mengandung pemberontakan, ketidak laziman, pendorong dekadensi moral dan prasangka rasial terhadap terhadap minoritas kulit hitam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Sammy
"Gerakan hak sipil terjadi Akibat adanya pandanagn Rasisme dan Xenophobia dari masayarakat Amerika terhadap msyarakat Afro Amerika. Hal ini mengakibatkan perlawanan dari kalangan kulit hitam dalam menyikapi masalah ini. Kemudian muncul tokoh-tokoh yang menjadi panutan dalam aksi perlawanan kulit hitam tahun 1950-1960-an yaitu Martin Luther King dan Malcom X. Kedua tokoh ini menginspirasi segala macam kalangan Afro Amerika tak terkecuali Musisi R&B. Musik R&B sendiri merupakan musik etnik masyarakat Afro-Amerika yang terbentuk akibat penerapan konsep Seperate but Equal. Dalam perjalanannya gerakan Hak-Hak Sipil dan musik R&B saling empengaruhi dimana gerakan hak sipil membuat musik R&B lebih kritis dalam penyampaian lagu dimana tema mengenai rasisme menjadi tema favorit musisi R&B tahun 1960-1990an. Sementara R&B berkembang menjadi media propaganda dalam Gerakan Hak-Hak sipil."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14588
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Ariska
"Penulisan ini membahas mengenai permasalahan perlindungan hak cipta atas lirik dari sebuah lagu terkenal, berjudul “Happy Birthday To You”. Lirik “Happy Birthday To You” merupakan karya turunan dari karya yang telah ada sebelumnya, yaitu lagu berjudul “Good Morning to All”, yang diciptakan oleh Mildred dan Patty Hill. Diketahui bahwa lirik “Happy Birthday” menggunakan melodi “Good Morning”, yang telah menjadi domain publik sejak lama. Namun, tidak diketahui apakah lirik tersebut dimaksudkan menjadi suatu joint work dengan melodi “Good Morning” atau tidak. Mempersulit permasalahan tersebut, pencipta sebenarnya dan pemilik hak cipta atas lirik “Happy Birthday” tidak diketahui dan tidak dapat diidentifikasi, sehingga lirik tersebut dapat dikatakan sebagai karya ‘yatim piatu’. Disebabkan tidak diketahui dan tidak dapat diidentifikasinya penciptaan dan kepemilikan atas lirik “Happy Birthday”, tidak terjadi pengalihan hak cipta yang sah dari Hill bersaudara kepada Summy Co., yang mengakibatkan lirik “Happy Birthday” tidak ada pemilik hak ciptanya dan saat ini menjadi domain publik. Dalam upaya memahami lebih lanjut mengenai permasalahan perlindungan hak cipta atas lirik “Happy Birthday”, penulis menganalisa tentang karya turunan, karya ‘yatim piatu’, dan kepemilikan hak cipta dan pengalihannya, melalui dua peraturan yang berbeda, yaitu Undang-Undang Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan U.S. Code: Title 17 – Copyrights.

This study addresses the issue of copyright protection against the lyrics of a famous song, titled “Happy Birthday To You.” “Happy Birthday To You” lyrics was initially a derivative works created from a preexisiting work, a song titled “Good Morning To All” created by Mildred and Patty Hill. It is known that the “Happy Birthday” lyrics use the melody of “Good Morning,” which has been in the public domain for long. However, it is unknown whether those lyrics are meant to be a joint work with the melody of “Good Morning” or not. To complicate the matter further is both the original creator and owner of “Happy Birthday” lyrics are unknown and unidentified, thus the lyrics can be considered as an orphan works. Due to the unknown authorship and ownership of “Happy Birthday” lyrics, there had been no valid copyright assignments of it from Hills to Summy Co., which resulted in “Happy Birthday” lyrics has no copyright owner and now in public domain. In an effort to comprehend further the problem of copyright protection against the lyrics of “Happy Birthday”, this author analyzes about derivative works, orphan works, and copyright ownership and assignment, from two different copyright acts, which are Indonesian Law No. 28 of 2014 on Copyright and U.S. Code: Title 17 – Copyrights.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S64509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandana Anggaraksa
"Musik jazz menjadi salah satu alat perjuangan kesetaraan ras khususnya bagi masyarakat Afro-Amerika di Amerika. Masyarakat Afro-Amerika di Amerika sendiri kebanyakan adalah budak impor dari negara dunia ketiga, dan selayaknya budak mereka dipekerjakan dengan bayaran yang murah. Sejak sebelum kemerdekaan Amerika (tahun 1776), banyak budak afrika yang dikirim ke Amerika hingga penghapusan perdagangan budak impor awal abad 19. Secara kasta sosial mereka cenderung sama dengan suku indian. Mereka menyebar ke seluruh negara bagian, sebenarnya masyarakat kulit hitam ini cukup banyak namun harus diakui bahwa supermasi kulit putih menjadi penghalang untuk menciptakan kesetaraan sosial Musik jazz berkembang di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 di New Orleans, dekat muara Sungai Mississippi, memainkan peran kunci dalam perkembangan musik jazz. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, yang terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini menggunakan sumber primer salah satunya surat kabar sezaman yang sudah terdigitalisasi dan kebaruan akan penelitian ini terletak pada pembahasan mengenai kaitan musik jazz dengan pergerakan masyarakat Afro-Amerika khususnya di New Orleans, Louisianna.

Jazz music became one of the tools to fight for racial equality, especially for the Afro-American community in America. Afro-Americans in America were mostly imported slaves from third-world countries, and as slaves they were employed with low pay. Since before American independence (1776), many African slaves were sent to America until the abolition of the imported slave trade in the early 19th century. In terms of social caste, they tended to be the same as the Indians. They spread throughout the state, actually this black community is quite a lot but it must be recognized that white supremacy is an obstacle to creating social equality Jazz music developed in the United States in the early 20th century in New Orleans, near the mouth of the Mississippi River, played a key role in the development of jazz music. This research uses the historical method, which consists of four stages, namely heuristics, verification, interpretation, and historiography. This research uses primary sources, one of which is digitized contemporaneous newspapers and the novelty of this research lies in the discussion of the relationship between jazz music and the Afro-American community movement, especially in New Orleans, Louisianna."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Miftahul Jannah
"Jazz sebagai suatu jenis musik tidak hanya menarik untuk dinikmati, karena pada musik jazz kita tidak nya memperoleh musik yang baik, tetapi juga musik yang memiliki kreativitas tinggi. Seperti halnya jazz, konsep inovasi berhubungan dengan kreativitas dan invention. Inovasi adalah perubahan
,,etahuan menjadi uang, ilmu pengetahuan adalah konversi uang menjadi pengetahuan. Apabila kedua konsep ini,jazz dan inovasi digabungkan, kita akan memiliki suatu konsep baru yang disebut sebagai the jazz of Innovation. Dalam lingkungan yang kompleks dan senantiasa berubah, suatu organisasi harus melakukan pembelajaran. The Jazz of Innovation mengajarkan kepada kita bagaimana suatu organisasi"
2009
TA-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deelder, J.A.
Amsterdam: De Bezige Bij, 1993
BLD 839.36 DEE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Heryatni
"ABSTRAK
Musik menipakan suatu karya seni yang dapat dinikmati oleh siapa saja, kapan saja
dan dimana saja. Musik menimbulkan respons pada pendengamya. Respons terhadap
musik berdasarkan domain afektif dan estetis terdiri dari tiga tahap, yaitu respons
emosional, respons berdasarkan preferensi, dan respons berdasarkan selera musik.
Ketiga respons ini tidak dapat saling dipisahkan, melainkan merupakan suatu proses
yang berkelanjutan, yang sejalan dengan proses intemalisasi dari Krathwohl, Bloom,
dan Masia (dalam Abeles dan Chung, 1996). Beberapa peneliti mengatakan bahwa
pendengar memilih untuk mendengar musik tertentu karena memiliki karakteristik
kepribadian tertentu. Hal ini menimbulkan ketertarikan untuk dilakukannya penelitian
yang menggambarkan kepribadian dari penikmat musik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui ciri khas kepribadian pada individu yang menyukai musik klasik,
jazz, dan dangdut.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan membuat daftar
pertanyaan berdasarkan teori respons terhadap musik dari Abeles dan Chung (1996)
dan kepribadian dari Allport (1961). Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap 2
orang penikmat musik klasik, 2 orang penikmat musik Jazz, dan 2 orang penikmat
musik dangdut. Dari hasil wawancara didapat gambaran mengenai respons terhadap
musik dan gambaran kepribadian dari setiap subyek. Kemudian dilakukan
perbandingan dari keenam subyek untuk dibuat kesimpulan.
Saran yang diberikan adalah untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut pada
subyek dengan seleia musik selain musik klasik. Jazz, dan dangdut. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kepribadian dari penikmat jenis musik
selain yang dipaparkan dalam penelitian ini."
2004
S2812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Adi Chandra
"Musik dan arsitektur merupakan dua bidang seni yang memiliki kaitan satu sama lain dalam aspek tertentu. Salah satunya pada prinsip dalam mendesain yaitu komposisi. Komposisi pada musik dibentuk dari elemen dasarnya yaitu melodi, harmoni dan ritme. Jazz sebagai salah satu jenis musik memiliki keunikan pada komposisinya yaitu improvisasi dimana melodi yang dimainkan merupakan ekspresi kebebasan dari sang pemain. Skripsi ini akan menganalisa komposisi pada arsitektur untuk mencari tahu apakah komposisi pada musik Jazz dapat ditemui dalam arsitektur.

Music and architecture are two different disciplines of art that related each other in some ways. Musical composition is formed by its elements; melody, harmony and rhythm. Jazz as one of musical style has a distinctive sound of its composition which is formed by improvisation, an expressive form of freedom from players. This thesis will analyze composition in architecture to find out whether jazz composition can be found in architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatterman, Meridel I.
St. Louis, Missouri: Elsevier Mosby, 2012
615.5 GAT w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>