Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156570 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusti Arya Wiriadhana
"Makalah ini bertujuan untuk menganalisa tokoh protagonist utama, Scout Finch, pada dua novel To Kill a Mockingbird dan Go Set a Watchman. Fokus utama makalah ini adalah mendekonstruksi penis envy melalui analisa interaksi sosial yang mempengaruhi perkembangan karakter, gender, dan identitas Scout Finch. Gagasan bahwa penis envy adalah simbol dari identifikasi dan preferensi gender adalah kerangka dari analisis makalah ini.
Hasil dari analisa yang ditemukan adalah adanya beberapa faktor yang membentuk identitas Scout Finch, yaitu norma sosial, norma agama, keterasingan dari laki-laki, dan pengalaman seksual. Dari faktor-faktor tersebut, makalah ini dapat memberikan sudut pandang baru terhadap perkembangan identitas Scout Finch terutama dalam novel kedua.

This research paper analyzes the main protagonist of two novels, To Kill a Mockingbird and Go Set a Watchman, Scout Finch. The main focus is how penis envy can be deconstructed by analyzing her social interactions and its effect on her character, gender, and identity development. The notions of penis envy as a symbol of power and gender identification as well as preferences are the frameworks of this analysis.
Research findings reveal that the factors that contribute in shaping Scout's behavior are social norms, religious laws, male exclusion, and experience on sexuality. This research gives a new insight on how Scout identity develops especially in the second novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sabrina
"Persaudaraan laki-laki di Senegal memiliki posisi yang kuat dalam berbagai aspek sehingga kebebasan perempuan Senegal belum sepenuhnya terlepas dari batas-batas yang dibentuk oleh sistem kasta dan tradisi. Melalui novel Celles qui attendent (2010), salah satu penulis perempuan Senegal, Fatou Diome, menunjukkan upaya perempuan untuk keluar dari stereotip gender dengan menuliskan narasi yang berpusat pada empat tokoh perempuan dan keempatnya hanya menunggu laki-laki yang pergi untuk berimigrasi. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana wacana gender dalam novel Celles qui attendent (2010) karya Fatou Diome menunjukkan ambivalensi. Metode yang digunakan adalah analisis struktural dengan teori naratologi Genette, Barthes, dan Greimas, serta didukung oleh konsep ambivalensi gender Glick dan Fiske sebagai konsep kunci. Temuan artikel ini menunjukkan bahwa diskusi tentang ambivalensi wacana gender yang dihadirkan dapat dimaknai sebagai kritik terhadap implementasi gagasan kesetaraan gender yang belum benar-benar memberikan ruang bagi pemberdayaan perempuan, khususnya di Senegal. Ide dasar ideologi patriarki hanya dipahami secara parsial dan posisi sebagai laki-laki dijadikan alasan untuk membenarkan penindasan terhadap perempuan.

Brotherhood in Senegal has a strong position in various aspects so that the freedom of Senegalese women has not been completely separated from the boundaries formed by the caste system and tradition. Through the novel Celles qui attendent (2010), one of the female Senegalese writers, Fatou Diome, shows women's efforts to get out of gender stereotypes by writing a narrative centered on four female characters and the four of them are just waiting for men who go to immigrate. This article aims to discuss how gender discourse in the novel Celles qui attendent (2010) by Fatou Diome shows ambivalence. The method used is structural analysis with Genette, Barthes, and Greimas’s theory of narratology, supported by Glick and Fiske’s concept of gender ambivalence as the key concept. The findings of this article show that the discussions about the ambivalence of gender discourse that have been presented can be interpreted as criticism of the implementation of gender equality’s idea which has not really provided space for women's empowerment, especially in Senegal. The basic idea of patriarchal ideology is only partially understood and the position as a man is used as an excuse to justify the oppression of women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sariah
"Kajian ini membahas kesetaraan gender dalam tuturan yang digunakan pada novel Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. yang dikaji secara pragmatik untuk merekam jejak kesetaraan gender dalam novel sejarah. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara menyimak dan mencatat tuturan yang mengandung kesetaraan gender yang terdapat dalam novel tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam tuturan yang digunakan pada novel tersebut mengandung empat tuturan ilokusi dalam sumber penelitian pada novel Kuantar ke Gerbang, yaitu asetif, ekspresif, direktif, dan komisif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur ilokusi Searle (1979). Tindak tutur asertif, ekspresif, direktif, dan komisif yang digunakan mengekspresikan bentuk dan makna kesetaraan gender melalui tokoh Inggit dan Kusno yang merupakan dua tokoh sentral dalam novel tersebut. Sebagai novel yang berhubungan dengan peristiwa sejarah, pergerakan pemuda meraih kemerdekaan Indonesia mengalami banyak tekanan dari penguasa, Pemerintah Hindia Belanda. Tokoh Inggit sebagai seorang perempuan memiliki pemikiran dan perilaku yang menunjukkan kemajuan dan antikejumudan. Wanita ulet dan merdeka yang lebih mengutamakan kebahagiaan bukan kemewahan. Tuturan yang digunakan dalam novel tersebut mengandung makna kesetaraan gender yang menjadi dasar bahwa sejak awal berdirinya Republik Indonesia sudah didasarkan pada isu-isu kemandirian dan kemajuan wanita meskipun tuturan tersebut hanya terekam dari dua tokoh Inggit dan Kusno."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2023
400 BEBASAN 10:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Joanna Deborah
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kaitan antara memori dan opresi gender yang dialami tokoh utama perempuan di dalam novel The Teardrop Story Woman (1998) karya Catherine Lim dengan menggunakan konsep seks/gender Kate Millett dan teori
memori Daniel Schacter. Analisis memperlihatkan bahwa memori berperan
sebagai sarana internalisasi konstruksi sosial yang bersifat gender-oppressive
yang menghalangi tokoh utama perempuan untuk keluar dari opresi gender.
Namun, di saat yang bersamaan, memori ? melalui proses seleksi ? juga dapat
digunakan sebagai strategi pertahanan tokoh utama perempuan dalam menghadapi
opresi gender ketika perlawanan secara nyata tidak mungkin dilakukan

ABSTRACT
This thesis is aimed at finding out the connection between memory and gender
oppression that is experienced by the female protagonist in Catherine Lim?s The
Teardrop Story Woman (1998). Using Kate Millett?s concept of sex/gender and
Daniel Schacter?s memory theory, the analysis shows that memory serves as a
means of internalizing gender-oppressive social constructions that eventually
prevent the female protagonist from rebelling against gender oppression.
However, at the same time, memory ? through selection process ? also serves as a
defense strategy that helps the female protagonist cope with gender oppression in
a situation where real resistance is not possible"
2016
T44767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Marhaeni Pudji Astuti
Semarang: Universitas Negeri Semarang Press, 2008
305.3 TRI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Anggita Rini
"Penelitian ini membahas novel Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani karya Dewi Linggasari. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adat-istiadat yang terkait hubungan laki-laki dan perempuan suku Dani serta menjelaskan pengaruhnya terhadap ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel Sali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan gender, intrinsik, serta antropologis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adat-istiadat Suku Dani yang terkait dengan hubungan laki-laki dan perempuan telah mengakibatkan tampilnya laki-laki sebagai sosok superior sehingga mendominasi dan menindas perempuan Dani

This research discusses the novel of Sali: Kisah Seorang Wanita Suku Dani authored by Dewi Linggasari. The aim of research is explaining customs associated to man and woman relation of Dani tribe, also describing its influence on gender injustice experienced by the characters in the novel Sali. The method used in this research is analytical descriptive method with gender, intrinsic, and anthropological approach. The conclusion of this research is the Dani tribe customs associated to man and woman relation has caused the emergence of man as superior figure to dominate and oppress woman of Dani tribe"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S10889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Harper
"Twenty years after the trial of Tom Robinson, Scout returns home to Maycomb to visit her father and struggles with personal and political issues as her small Alabama town adjusts to the turbulent events beginning to transform the United States in the mid-1950s."
Bandung: Mizan Pustaka, 2015
813 LEE g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Anindya
"Penelitian ini berawal dari keresahan peneliti atas pembagian gender maskulin dan feminin yang membuat laki-laki dan perempuan dalam beberapa hal menjadi pihak yang harus tunduk dengan tatanan sosial dan budaya masyarakat. Laki-laki, mengalami krisis identitas terkait posisinya secara personal dan komunal di dalam masyarakat dan karakter androgini menjadi pilihan dalam menunjukkan identitasnya. Identitas gender androgini dapat dilihat melalui gender performativity dan fashion. Untuk itu, penelitian ini menggunakan fenomenologi dalam melihat pengalaman laki-laki androgini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, androgini merupakan identitas gender dan juga androgini secara psikologis merupakan bentuk kecerdasan emosi; kedua, keluarga yang konvensional dan lingkungan yang sex-type memunculkan identitas gender androgini; ketiga, media cenderung mengkomodifikasi androgini salah satunya melalui fashion; dan keempat, setiap individu memiliki keunikan dalam mengekspresikan fashion dan gender performativity.

This research come from researcher restless thought about masculine and feminine binary. This gender binary somehow makes men and women as part of the society have to adjust themselves to social and cultural norms. Men gets identity crisis on their personal and communal life, therefore they create androgini identity gender. Androgini identity gender can be seen on gender performativity and fashion. This research use phenomenology to observe androgyny men life experience.
The result shows, first, androgyny is emotional intellectual that is related to psychological character development; second, conventional family and sex-type environment create androgynous person; third, media shows androgyny on fashion as commodity; and fourth, every human being has her/his own uniqueness on fashion and gender pervormativity; one of their appearance shows androgynous characteristics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Nabila Widyaningrum
"Konstruksi gender merupakan sebuah masalah yang sudah ada sejak dulu hingga sekarang. Permasalahan tersebut muncul antara laki-laki dan perempuan karena adanya banyak perbedaan dalam peran yang dimiliki, fungsi, dan tanggung jawab. Konstruksi gender bahkan sudah terlihat saat bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan mencari tahu bagaimana perbandingan konstruksi gender dalam poster iklan rokok Belanda (Caballero 1980, Caballero 1995, dan Marlboro 1999) dengan poster iklan rokok dari Indonesia (Djarum Super 1985, Djarum Super 1989, dan Gudang Garam 1999). Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori semiotika Roland Barthes mengenai makna denotasi dan konotasi, penelitian ini membandingkan representasi konstruksi gender berdasarkan teori J. MacInnes pada tiga poster iklan rokok Belanda dengan tiga poster iklan rokok Indonesia. Analisis menghasilkan kesimpulan bahwa poster iklan rokok Indonesia lebih banyak memunculkan konstruksi gender dibandingkan poster iklan rokok Belanda. Poster iklan rokok Belanda memperlihatkan nilai toleransi lebih tinggi karena tokoh dengan gender yang berbeda digambarkan sebagai individu yang setara.

Gender construction is a problem that has existed until now. These problems arise because of the differences in roles, functions and responsibilities between men and women. Gender construction can even be seen when a new baby is born. This study aims to compare gender construction in Dutch cigarette advertising posters (Caballero 1980, Caballero 1995, and Marlboro 1999) with cigarette advertising posters from Indonesia (Djarum Super 1985, Djarum Super 1989, and Gudang Garam 1999). This research uses a descriptive qualitative method and Roland Barthes' semiotic theory which discusses the meaning of denotation and connotation. This study compares the representation of gender construction based on J. MacInnes theory on three Dutch cigarette advertisement posters with three Indonesian cigarette advertisement posters. The analysis concludes that Indonesian cigarette advertisement posters generate more gender constructs than Dutch cigarette advertisement posters. Dutch cigarette advertisement posters show a higher tolerance value because characters with different genders are depicted as equal individuals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Febriana Santoso
"Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji korelasi gender dan perumahan dengan melihat identitas gender yang dapat terefleksikan dalam rumah. Refleksi ini dapat dilihat dari dua sisi. Sisi pertama membahas bagaimana ideologi gender masyarakat di ruang domestik dapat mempengaruhi rancangan rumah sebagai upaya untuk memahami perilaku, keinginan, dan kebutuhan penghuni dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan gender mereka. Sisi kedua membahas bagaimana identitas gender juga dapat tercermin dari proses menghuni. Ditemukan bahwa dengan adanya kedua refleksi identitas gender ini, seseorang dapat mempunyai preferensi perumahan terkait gender. Pada akhirnya adanya gender dalam kehidupan kita dapat memiliki pengaruh besar dalam mengalami dan memandang perumahan.

This paper aims to discuss the correlation between gender and housing by looking at gender identities that can be reflected in homes. These reflections will be seen from two sides. The first side discusses how the gender ideology of society in the domestic space can influence the design of a house as an effort to understand the behavior, desires, and needs of the occupants in daily life based on their gender.The second side discusses how gender identity can also be reflected in the process of inhabiting. It was found that with these two reflections of gender identity, a person can eventually gain a gender-related housing preference. In the end, the presence of gender in our lives has a huge influence on how we experience and perceive housing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>