Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84404 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhika Audi Prathama
"Penerapan Knowledge Management di perusahaan nampaknya sudah menjadi suatu kebutuhan mendasar pada era globalisasi ini. Kurangnya pengelolaan pengetahuan di divisi Medical Representative PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk dapat menghambat proses pemerataan kompetensi karyawan. Hal ini terjadi karena terbawanya pengetahuan yang unik seiring dengan karyawan yang pensiun atau pindah ke perusahaan lain, sehingga dibutuhkan suatu solusi untuk menyimpan dan menyebarkan pengetahuan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model yang sesuai untuk sistem manajemen pengetahuan di perusahaan. Penelitian dilakukan pada divisi Medical Representative PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk dimana lokasi setiap pegawai tersebar di seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodologi contingency factor dari Sabherwal & Fernandez karena cocok diterapkan pada perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan empat proses manajemen pengetahuan, yaitu externalization, routines, socialization for knowledge discovery, socialization for knowledge sharing.
Berdasarkan proses-proses yang dianalisis, maka didapatkan lima teknologi, yaitu document management, article management, online library, forum discussion, dan chatting. Semua proses dan teknologi tersebut dijadikan dasar untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan.

Application of Knowledge Management in the company seems to have become a basic necessity in this era of globalization. Lack of knowledge management in the division Medical Representative PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk can hinder the process of equalization competence of employees. This happens because the entrainment unique knowledge as employees retire or move to another company, so company need a solution to store and disseminate such knowledge.
This study aims to obtain an appropriate model for the knowledge management system in the company. The study was conducted at the Medical Representative division of PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk where the location of each employee throughout Indonesia. This study uses a methodology contingency factor of Sabherwal and Fernandez as compatible to the company. Based on research conducted found four knowledge management process, namely externalization, routines, socialization for knowledge discovery, socialization for knowledge sharing.
Based processes are analyzed, it obtained five technologies, namely document management, article management, online library, discussion forums, and chat. All the processes and the technology is used as the basis for the development of knowledge management systems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuki Arsanti
"Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan adanya pengetahuan dan pemerataan pengetahuan antara pegawai akan meningkatkan kemampuan kompetensi dan kompetitif organisasi tersebut sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik secara langsung dan tidak langsung oleh semua pegawai. Dalam membangun sistem manajemen pengetahuan diperlukan penetapan prioritas dalam proses manajemen pengetahuan sehingga dapat dilihat baik kesesuaian pengetahuan yang dibutuhkan dengan teknologi yang akan dipakai. Sistem manajemen pengetahuan yang dikembangkan dalam bentuk prototipe akan menunjang proses manajemen pengetahuan yaitu combination, externalization, internalization dan exchange dengan menghasilkan fitur yang diambil berdasarkan kesesuaian teknologi yang dipilih yaitu manajemen dokumen, forum diskusi, chatting, dan wiki. Langkah-langkah yang dipakai sehingga menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan adalah dengan menggunakan solusi manajemen pengetahuan yang melihat faktor kontingensi yang ada di organisasi sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan manajemen pengetahuan yang spesifik untuk organisasi saat ini dan fasilitas untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan.

Knowledge is an important thing to be owned by organization. With knowledge sharing among employees improves the competence and competitiveness of an organization and employees will benefit from that. Knowledge Management System development need priority of the process and technology compatibility of the Knowledge Management that will be used. Knowledge Management System will be developed in prototype and including process knowledge management such as combination, externalization, internalization, and exchange with feature like document management, forum discussion, chatting, and wiki. The steps to develop knowledge management using knowledge management solutions that apprehend contingency factors within the organization so it can be identified spesific current needs and facilities for the development"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiemas Rangga Yonathan Sembor
"PT XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri keamanan identitas. Penelitian ini mengangkat tema permasalahan pengelolaan pengetahuan yang kurang efektif di Unit Bisnis MO PT XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan Knowledge Management System (KMS) di Unit Bisnis MO PT XYZ serta merancang sistemnya. Analisis kebutuhan knowledge management system menggunakan metodologi Becerra-Fernandez dan analisis Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed method) dalam pengumpulan dan analisis data. Instrumen pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, focus group discussion, dan survei kuesioner. Analisis OCAI pada penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi memiliki budaya pasar. Selain itu, analisis metodologi Becerra-Fernandez menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan di organisasi penelitian, yaitu sosialisasi baik itu knowledge discovery maupun knowledge sharing, pertukaran, arahan, dan kombinasi. Fitur KMS yang dikembangkan pada penelitian ini adalah grup chat, manajemen dokumen, dan case-based reasoning. Perancangan KMS menggunakan metode prototyping, diagram UML, dan arsitektur sistem Tiwana. Diagram UML yang digunakan meliputi use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, dan behavioral state machine diagram. Rancangan sistem menghasilkan 12 use-case dan 4 aktor. Arsitektur sistem yang dirancang meliputi interface layer, access and authentication layer, collobarative intellignce and filtering, application layer, transport layer, middleware and legacy integration layer, dan repository layer. Prototipe sistem divalidasi dengan menggunakan pendekatan user acceptance test.

.XYZ is a company engaged in the identity security industry. This study raises the theme of less effective knowledge management problems in MO Business Unit. This study aims to analyze the needs of Knowledge Management System (KMS) in MO Business Unit XYZ and design the system. The analysis of the knowledge management system used the Becerra-Fernandez methodology and analysis of the Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI). This study used a mixed method in data collection and analysis. The data collection instruments used included interviews, focus group discussions, and questionnaire surveys. The OCAI analysis in this study shows that organizations have a market culture. In addition, the analysis of the Becerra-Fernandez methodology resulted in a priority of knowledge management processes in research organizations, namely socialization for both knowledge discovery and knowledge sharing, exchange, direction, and combination. The KMS features developed in this study are chat group, document management, and case-based reasoning. KMS design used prototyping methods, UML diagrams, and Tiwana system architecture. UML diagrams used include use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, and behavioral state machine diagram. The system design produced 12 use cases and 4 actors. System architecture are designed include interface layer interface, access and authentication layer, collobarative intelligence and filtering, application layer, transport layer, middleware and legacy integration layer, and repository layer. The system prototype is validated using the user acceptance test approach."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Univeristas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilatifah Nur Hidayat
"Knowledge merupakan aspek penting di dalam suatu perusahaan. Knowledge juga menjadi dasar yang dalam proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan knowledge yang buruk dapat berdampak pada kinerja perusahaan. Divisi Information Technology (DIT) merupakan salah satu divisi di Telkom yang menyadari akan pentingnya pengelolaan knowledge. Saat ini pengelolaan knowledge di DIT belum dilakukan secara merata dan terstruktur. Hal tersebut berakibat pada banyaknya pengetahuan yang hilang, sulitnya mencari dan mengakuisisi pengetahuan, tidak ada repositori pengetahuan, dan proses pembelajaran terhambat. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk merancang KMS yang sesuai dengan kebutuhan DIT Telkom. Penelitian ini menggunakan KMS design method dari Becerra Fernandez untuk mengidentifikasi KM solution. Kemudian untuk mendapatkan kebutuhan fungsional dan non-fungsional KMS, penulis melakukan wawancara dengan pihak terkait. Setelah requirement didapatkan, penulis merancang KMS dengan menggunakan teknik prototyping. Untuk analisis gamification, penulis menerapkan kaleidoskop gamification. Hasil rancangan KMS dievaluasi dengan menggunakan teknik PSSUQ. Penulis juga merancang arsitektur KMS dengan menerapkan seven-layer arsitektur KMS dari Tiwana. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa proses KM yang dibutuhkan oleh DIT Telkom adalah socialization (for knowledge discovery), direction, routines, dan combination. Kemudian elemen gamification yang dibutuhkan adalah point, reward, dan leaderboard. Hasil evaluasi rancangan KMS menunjukkan nilai PSSUQ sebesar 2,783 yang berarti rancangan dapat diterima oleh pegawai DIT.

Knowledge is a fundamental component within a corporation. Insufficient management of knowledge can adversely affect firm performance as it serves as the foundation for the decision-making process. The Information Technology Division (DIT) is a division within Telkom that recognizes the significance of knowledge management. Presently, the implementation of knowledge management in DIT lacks uniformity and organization. Consequently, there is a significant loss of knowledge, challenges in locating and obtaining knowledge, absence of a knowledge repository, and hindered learning process. In order to address this issue, a study was carried out with the objective of developing a Knowledge Management System (KMS) that is tailored to the specific requirements of DIT Telkom. This study employs Becerra Fernandez's KMS design methodology to discern appropriate Knowledge Management (KM) solutions. To obtain the functional and non-functional requirements of KMS, the author conducted interviews with relevant stakeholders. Once the requirements were acquired, the author developed the KMS utilizing prototyping methodologies. The author utilized kaleidoscopic gamification for the purpose of analyzing gamification. The outcomes of the KMS design were assessed utilizing the PSSUQ methodology. The author implemented the KMS architecture by utilizing Tiwana's seven-layer KMS architecture. The research findings indicate that the KM processes required by DIT Telkom include socialization (for knowledge discovery), directions, procedures, and combination. The necessary gamification components are points, awards, and leaderboards. The evaluation findings of the KMS design indicate a PSSUQ value of 2.783, signifying that the design is acceptable to DIT personnel. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Fritz Irvan
"ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk meneliti nilai perusahaan dengan menggunakan suatu pendekatan yang komprehensif untuk mencoba mendapatkan true value dari suatu perusahaan. Model yang dipilih adalah Model McKinsey. Model ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan model Free Cash Flow, karena model ini menyediakan secara jelas ukuran kinerja operasi tahunan.
Dengan tersedianya ukuran ini, interpretasi akan kinerja periodik perusahaan dapat
menjadi lebih baik. Dengan melihat kinerja dan sudut pandang economic profit dapat
diketahui apakah perusahaan sedang menciptakan nilai atau merusak (destroy) nilai. Mengapa
demikian. Dapat ditelusuri dengan meneliti value driver dari perusahaan tersebut.
Disamping ¡tu, adjustments yang dilakukan di dalam model ini akan memberikan
gambaran yang lebih baik terhadap true operating performance dari perusahaan. Sehingga
dalam membandingkan ukuran kinerja perusahaan dan sudut pandang return on invested
capital dan kornponen-komponennya dengan kompetitomya. kita dapat lebih baik melihat
phenomena-phenomena dan trends yang ada dalam industri dimana perusahaan-perusahaan ¡ni
beroperasi. Selanjutnya, judgment terhadap asumsi-asumsi yang dilakukan pada perioda
proyeksi diharapkan akan lebih baik.
Model ini diperkenalkan oleh Tom Copeland, Tim Koller dan Jack Murrin yang
merupakan pengembangan dan model Free Cash Flow yang juga merupakan pengembangan
ataupun modifikasi dan model EVA dan Joel Stern (dan Stern Steward & Co.).
Perusahaan yang diteliti adalah PT Darya-Vania Laboratoiia yang beroperasi di dalam
lingkungan industri farmasi.
Sebagaimana kita ketahui, prospek bisnis suatu perusahaan berkaitan erat dengan
Iingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. Oleh sebab itu, dalam membangun model ini
akan dilakukan analisis lingkungan bisnis yang mencakup analisis ekonomi makro, analisis
industri dan juga analisis pasar serta analisis internal perusahaan.
Analisis ekonomi makro bertujuan untuk melihat kondisi ekonomi secara keseluruhan
dan bagaimana arah perekonomian di masa datang ini akan sangat berfaedah untuk membantu
memperkirakan pertumbuhan industri atau pangsa pasar industri di masa yang akan datang
serta untuk memperkirakan dampaknya terhadap profitabilitas perusahaan. Sebagai pelengkap,
setelab analisis ekonomi makro, juga dilakukan analisis pasar untuk memberikan gambaran
mengenai pasar farmasi global dan Asia, pasar farmasi Indonesia akhir-akhir ini seria prospek
pasar farmasi Indonesia di masa depan.
Namun demikian, analisis ekonomi makro dan analisis pasar di atas belumlah
memuaskan untuk meramalkan kinerja masa depan dari perusahaan. Untuk tujuan ini, masih
diperlukan analisis industri. Analisis industri ini berguna untuk mengidentifikasi beberapa
karakteristrik penting dari industri sebagaimana juga untuk mencoba mengidentifikasi
competitive advantage perusahaan, ini juga bermanfaat untuk melihat bagaimana posisi
perusahaan saat ini dan bagaimana kemampuan perusahaan tersebut untuk mempertahankan
ataupun bahkan memperbesar pangsa pasarnya di masa yang akan datang, di tengah
lingkungan persaingan yang ketat untuk saling memperebutkan pangsa pasar ini.
Selanjutnya dilakukan analisis internal perusahaan untuk melihat antara lain
manajemen perusahaan, produk-produk perusahaan dan strategi saat ini yang dilakukan
perusahaan untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya.
Dengan mengintegrasikan analisis-analisis lingkungan bisns di atas dengan analisis
kinerja finansial historis perusahaan (historical growth and ROIC components), maka
dikembangkan asumsi-asumsi yang akan dipergunakan untuk meramal kinerja finansial masa
depan penisahaan, pertumbuhan industri dimana perusahaan beroperasi serta pertumbuban
penjualan perusahaan. Untuk yang bersifat kualitatif, maka dalarn menterjemahkan faktor
faktor kualitatif ini kedaam kuantitatif diperlukan judgement dan analis, dimana judgment
ini sendiri akan sangat objektif tergantung dan bagaimana anahs melihatnya, dan argumen
yang logis dan rasional terhadap dibalik judgement tersebut.
Model yang dikembangkan adalah model yang berdasarkan pada satu skenario, dìmana
pada model ini akan dilakukan analisis sensitivitas untuk melihat seberapa sensitif nilai
perusahaan tersebut terhadap generic value driver perusahaan growth, ROIC components dan WACC).
Hasil temuan menunjukkan bahwa harga saham DVLA per 1 November 2001 adalah
under valued. Hal ini sebagai akibat berbagal faktor yang membentuk harga pasar saham,
antara lain misalnya, faktor spekulatif atau juga mungkin disebabkan oleh karena pasar
belum melihat semua potensi yang ada pada DVLA.
Dari analisis sensitivitas, terlihat bahwa nilai saham DVLA paling sensitif terhadap
perubahan pada margin laba perusahaan Artinya, efisiensi pada value driver ini memiliki
prospek paling besar untuk meningkatkan nilai pemsahaan. Oleh sebab itu, untuk
memperbaiki kinerjanya, DVLA harus berfokus pada area ini ataupun business manager harus
memberikan perhatian yang lebih terhadap value driver ini agar organisasinya dapat mencapai
target yang diharapkan."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chipta Perdana
"Indonesia sebagai internasional telah tujuan pembangunan internasional. Agar dapat mewujudkan komitmen ini, kapasitas pembangunan internal Indonesia harus diperkuat terlebih dahulu. Oleh karena itu, diperlukan sebuah organisasi negara untuk mengelola pengetahuan yang tersebar di banyak lokasi di Indonesia dan menyebarkannya ke lokasi lain untuk direplikasi. Pada gilirannya, pengetahuan yang telah direplikasi di banyak tempat dan menjadi center of excellence Indonesia dapat dibagikan ke lingkungan internasional. Organisasi semacam ini disebut oleh Bank Dunia sebagai Country- Led Knowledge Hubs (CLKH).
Penelitian ini bertujuan untuk membuat solusi, model sistem, dan prototipe manajemen pengetahuan yang dapat membantu CLKH Indonesia dalam mengelola pengetahuan pembangunan demi memperkuat kapasitas pembangunan dalam negeri dan menyebarkannya ke lingkungan internasional. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proses manajemen pengetahuan yang dibutuhkan oleh CLKH Indonesia adalah externalization, routines, internalization, dan exchange. Selanjutnya, proses manajemen pengetahuan ini diwujudkan dalam bentuk model sistem manajemen pengetahuan yang terdiri dari 14 fitur utama. Prototipe dari 14 fitur ini disajikan sebagai hasil penelitian dalam bentuk screen design sistem manajemen pengetahuan CLKH Indonesia.

Indonesia as one of the countries that have actively participated in international activities has stated its commitment to taking part in realizing international development goals. In order to realize this commitment, Indonesia has to increase its internal development capacity. Therefore, the existence of a state organization that governs the knowledge from every corner of the country and disseminates it to other location to be replicated is needed. In turn, knowledge that has been replicated in many locations and has become Indonesia?s center of excellence can be disseminated to international neighborhood. This kind of organization is called by World Bank as Country-Led Knowledge Hubs.
The goal of this research is to design the knowledge management solution, knowledge management system model, and knowledge management system prototype that help Indonesia?s CLKH govern the development knowledge in order to increase internal development capacity and help disseminate the knowledge to international neighborhood. In this research, it is found that knowledge management processes needed by Indonesia?s CLKH are externalization, routines, internalization, and exchange. These processes are realized as knowledge management system model in the form of 14 main features. Prototypes of these 14 features are presented as result of the research in the form of Indonesia?s CLKH knowledge management system?s screen design.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
"Dewasa ini, semakin banyak perusahaan baru yang bergerak dalam bidang pengembangan aplikasi. Ketika perusahaan mulai berkembang, yang ditandai banyaknya proyek, bertambahnya jumlah pegawai baru, pembagian divisi perusahaan yang semakin kompleks, serta platform baru yang digunakan, maka manajemen pengetahuan yang semulanya dikesampingkan harus sudah mulai untuk dipikirkan. Pengetahuan yang diperoleh dapat menjadi tidak teroganisir atau bahkan hilang seiring berjalannya waktu. Padahal pengetahuan yang diperoleh bisa saja berguna untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat solusi, model sistem, dan prototipe manajemen pengetahuan yang cocok dan dapat diterapkan pada perusahaan software house, di mana yang menjadi studi kasusnya adalah PT. Altrovis Tekno Global yang juga merupakan perusahaan startup. Solusi manajemen pengetahuan yang dihasilkan bertujuan untuk mengelola pengetahuan yang ada dan meningkatkan efisiensi penggunaannya dalam kegiatan perusahaan sehari-hari.
Penelitian ini menemukan bahwa proses utama manajemen pengetahuan yang dibutuhkan oleh PT. Altrovis Tekno Global adalah sosialisasi, pertukaran, internalisasi, dan kombinasi. Berdasarkan penemuan tersebut kemudian dibuat model dari sistem manajemen pengetahuan yang terdiri dari lima fitur. Kemudian dibuat prototipe sistem manajemen pengetahuan yang menerapkan kelima fitur tersebut dengan menggunakan mockup desain tampilan sistemnya.

Nowadays, a lot of new companies are working on developing applications as their main business. When such companies grow larger, usually hinted by the increasement of projects, new employees, complex structure of division, and utilitzing new platforms, they would have to consider about managing their knowledge. Acquired knowledge could get unorganized, or gone without a trace. It would be unfortunate since that knowledge could have increased.
This research aims to develop knowledge management solution, model, and system, with its prototype as the output, that is suitable and applicable for a software house company. The case study is PT. Altrovis Tekno Global, a startup company and a software house. The goal of the resulting knowledge management solution is to manage existing knowledge and increase its utilization within the company's daily activities.
The result is that the required knowledge management process for PT. Altrovis Tekno Global are socialization, exchange, internalization, and combination. Based on those processes, a knowledge management system was developed which include five features. Finally, a prototype of the system was made by using mockup to show how it would have looked like.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cholid Ridwan
"PT Indonesia Power Unit Jasa Pemeliharaan (UJH) menyadari pentingnya mengelola pengetahuan yang dimiliki oleh para pegawainya, khususnya dalam hal pemeliharaan pembangkit, agar menjadi aset perusahaan yang dapat berguna bagi kelangsungan bisnis perusahaan. Salah satu upaya menjaga pengetahuan ini adalah dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan Indonesia Power Knowledge Management System (IPKMS) atau lebih dikenal dengan Knowlede Center sebagai sarana untuk berbagi pengetahuan. Namun demikian, antusias para pegawai dalam penggunaan aplikasi ini dirasakan masih kurang, dimana baru sekitar 30% dari total pegawai yang menggunakan aplikasi ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi para pegawai dalam menggunakan Knowledge Center beserta rekomendasi perbaikannya. Pendekatan mixed method digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan model penerimaan teknologi unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) dan tambahan variabel organizational factors (budaya perusahaan dan struktur organisasi) serta KMS self-efficacy. Jumlah data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 174 buah, kemudian dianalisis menggunakan metode partial least squares structural equation modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi para pegawai dalam penerimaan aplikasi Knowlede Center adalah effort expectancy, organization culture, organization structure, facilitating condition, KMS self-efficacy dan behavioral intention. Focus Group Discussion dilakukan dengan bidang terkait untuk menguatkan hasil penelitian dan penyusunan rekomendasi perbaikannya.

PT Indonesia Power Unit Jasa Pemeliharaan (UJH) realizes the importance of managing the knowledge possessed by its employees, especially in terms of plant maintenance, to become a company asset that can be useful for the continuity of the company's business. One effort to maintain this knowledge is using Indonesia Power Knowledge Management System (IPKMS) known as the Knowledge Center as a means to share knowledge. However, the enthusiasm of the employees in the use of this application is felt to be lacking, where only about 30% of the total employees use this application. This research was conducted to determine factors are influencing employees in using the Knowledge Center along with recommendations for improvement. The mixed method approach is used in this study by using the model of the unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) and additional variables of organizational factors (organization culture and organization structure) and KMS self-efficacy. About 174 data was collected and analyzed by PLS-SEM method. Results of this study conclude that the factors influencing employees in Knowledge Center application acceptance are effort expectancy, organization culture, organization structure, facilitating condition, KMS self-efficacy and behavioral intention. Focus Group Discussion was then conducted with representatives of related fields to strengthen the results of research and formulation of recommendations for improvement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lesika Suharita
"Pelayanan merupakan tugas utama sebuah organisasi pemerintahan tidak terkecuali dengan Departemen Komunikasi dan Informatika. Biro Kepegawaian dan Organisasi merupakan satuan kerja di bawah unit Sekretariat Jenderal Departemen Komunikasi dan Informatika. Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 25/P/M.KOMINFO/7/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika, salah satu fungsi yang diselenggarakan oleh Biro Kepegawaian dan Organisasi yaitu penyelesaian masalah-masalah kepegawaian. Dalam menyelesaikan masalah kepegawaian, pengetahuan dan pengalaman seorang pegawai sangat dibutuhkan sehingga diperlukan sebuah knowledge management system untuk mengelola dan mendistribusikan pengetahuan serta pengalaman tersebut kepada pegawai lainnya agar pelayanan prima pun dapat terwujud. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah rancangan model knowledge management system yang sesuai dengan kondisi Biro Kepegawaian dan Organisasi dalam mewujudkan pelayanan prima melalui analisis dan perancangan prototipe dari model yang dikembangkan. Model knowledge management system dihasilkan dari analisis faktor-faktor kontingensi yang kemudian dipetakan ke dalam SECI model dari Nonaka dan Takeuchi. Model knowledge management system yang dikembangkan pada Biro Kepegawaian dan Organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya termasuk ke dalam penangkapan pengetahuan yaitu melalui proses internalisasi dan eksternalisasi. Aplikasi dari model knowledge management system dapat digunakan untukmengevaluasi model tersebut serta diperlukan strategi dalam pengimplementasiannya. Database knowledge management system dapat.

The service was the main task of an organization of the government including with the Department of Communication and Informatics. The bureau of Employment and Organization is a part of Secretariat General in Department of Communication and Informatics. Based on Minister Communications and Informatics regulation number 25/P/M.KOMINFO/7/2008 about the Organization and managerial in Department of Communication and Informatics, one of the functions that was held by the Bureau of Employment and Organization that is solving the employment problems.In resolving the problem of the employment, knowledge and the experience of an employee really were needed so we needed Knowledge Management System to manage and distribute knowledge as well as this experience to the other employee so that the good service could be then realized. This research aim to getting model of Knowledge Management System according with condition at Bureau of Employment and Organization in realizing good service through analysis and develop prototype from developed model. Knowledge Management System Model is yielded from contingency factor analysis and then mapped into Nonaka and Takeuchi SECI model.Knowledge management system model what is developed at Bureau of Employment and Organization as according to fundamental duty and its function representing in knowledge capture that is internalization and externalization process. Knowledge management system application from model can be used to evaluated that model and also strategy needed for implementing that knowledge - management. Knowledge management system database can applicable to helpdesk employment application."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Puspa Wijayanti
"Pengetahuan menjadi suatu hal penting yang sangat mendukung perkembangan dan kemajuan organisasi. Hal ini dirasakan juga oleh RSUD Pasar Rebo Jakarta, pengetahuan menjadi hal penting bagi rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang model knowledge management system yang sesuai bagi RSUD Pasar Rebo dalam mengelola pengetahuan yang ada di RSUD Pasar Rebo. Metode yang digunakan adalah observasi, penyebaran kuisioner dan wawancara di lingkungan RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini mengadopsi metodologi perancangan knowledge management system milik Fernandez & Shaberwal dengan menganalisis aspek faktor kontingensi, teknologi, proses, infrastruktur, dan mekanisme knowledge management, serta menggabungkan dengan aspek arsitektur knowledge management system milik Amrit Tiwana. Hasil akhir penelitian berupa rancangan knowledge management system RSUD Pasar Rebo dengan proses knowledge management yaitu social for knowledge sharing, social for knowledge discovery, internalization, externalization, exchange, routines dan direction. Selain itu juga menghasilkan prototipe knowledge management system RSUD Pasar Rebo dengan fitur manajemen berita/artikel, manajemen pengetahuan, manajemen dokumen dan forum diskusi

Knowledge becomes a vital resource that supports organization's development and improvement. It is also occurred in RSUD Pasar Rebo Jakarta where knowledge is important for providing high quality health services to patients. The objective of this research is designing compatible knowledge management system for RSUD Pasar Rebo in managing available knowledge. Methods used in the research are observation, questionnaires distribution, and interview within RSUD Pasar Rebo environment. This research adopts knowledge management system design methodology by Fernandez & Sabherwal by analyzing contingency factor aspect, technology, process, infrastructure, and mechanism of knowledge management, as well as combining them with knowledge management system architecture aspect by Amrit Tiwana. The final result is design of RSUD Pasar Rebo's knowledge management system with knowledge management process which are social for knowledge sharing, social for knowledge discovery, internalization, externalization, exchange, routines and direction. Other than that, this research also generates knowledge management system prototype for RSUD Pasar Rebo featuring news or article management, knowledge management, document management, and discussion forum."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>