Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5317 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arif Ardiansyah
"Disertasi ini mengkaji Senjang sebagai Tradisi Lisan Musi Banyuasin Sumatra Selatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan tradisi lisan Senjang sebagai salah satu bentuk media seni budaya yang menghubungkan antara orangtua dengan generasi muda atau dapat juga antara masyarakat dengan pemerintah di dalam penyampaian aspirasi yang berupa nasihat, kritik maupun penyampaian strategi ungkapan rasa gembira. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk memelihara, memanfaatkan dan mengembangkan tradisi Senjang melalui, sekolah, sanggar dan festival seni tradisi. Senjang yang hadir saat acara-acara adat seperti perkawinan, syukuran, dan lainnya merupakan identitas budaya Musi Banyuasin.

This dissertation examines Senjang as the Oral Tradition Musi Banyuasin South Sumatra. This study used qualitative research with the ethnographic approach. The results showed that the oral tradition of Senjang is as media forms of cultural arts that connect parents with young generation or it can be also between the society and government in delivering the aspiration such as the advice, criticism or even the delivery strategy of happiness feeling. Some attempts have been made to preserve, utilize and develop Senjang tradition through schools, galleries and arts tradition festival. Senjang is present in traditional events such as marriage, thanksgiving, and the other which becomes a cultural identity of Musi Banyuasin.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2229
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezialie
"Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menyumbang kebutuhan batubara negara dalam jumlah yang cukup besar. Formasi Muara Enim merupakan salah satu cekungan di Sumatera Selatan yang menghasilkan sumberdaya batubara. Salah satu metode untuk menghitung estimasi sumberdaya batubara yaitu menggunakan metode pemodelan geologi 3 dimensi (3D Geological Modelling) untuk membentuk model struktur geologi dan bagaimana bentuk dan volume seam batubara itu terlihat. Untuk perhitungan volume sumberdaya batubara dapat dilakukan dengan metode circular yang kemudian mengacu kepada prinsip SNI 5012:2011, berdasarkan kondisi geologi pada daerah penelitian. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Model seam batubara menunjukkan luas area 617.859,514 m2 dengan strike/dip N317°E/10°, dan ketebalan rata-rata batubara sebesar 3.7 meter dari seluruh titik bor. Berdasarkan model yang dihasilkan dan pembuatan subcrop, persebaran batubara di daerah penelitian memiliki orientasi Timur Laut – Barat Daya. Estimasi sumber daya batubara dari model seam batubara mencapai 16211.03 ton. Sementara itu, metode circular menghasilkan tonase batubara sebanyak 8492.97 ton untuk sumber daya terukur, 4904.15 ton untuk sumber daya tertunjuk, dan 2813.91 ton untuk sumber daya tereka dalam IUP daerah penelitian.

South Sumatra is one of the provinces in Indonesia which contributes quite a large amount to the country's coal needs. The Muara Enim Formation is one of the basins in South Sumatra that produces coal resources. One method for calculating coal resource estimates is using the 3-dimensional geological modeling method (3D Geological Modeling) to create a model of the geological structure and how the shape and volume of the coal seam looks. Calculating the volume of coal resources can be done using the circular method which then refers to the principles of SNI 5012:2011, based on the geological conditions in the research area. The results obtained from this research are that the coal seam model shows an area of 617,859.514 m2 with a strike/dip of N317°E/10°, and an average coal thickness of 3.7 meters from all drill points. Based on the model produced and the subcrop made, the distribution of coal in the research area has a Northeast – Southwest orientation. The estimated coal resources from the coal seam model reached 16211.03 tons. Meanwhile, the circular method produces coal tonnage of 8492.97 tons for measured resources, 4904.15 tons for indicated resources, and 2813.91 tons for inferred resources in the research area of IUP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septa
"Makalah proyek akhir ini membahas proses preservasi pengetahuan Batik Gambo Muba di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin. Preservasi pengetahuan Batik Gambo muba di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin memiliki kendala dalam kurangnya sumber daya manusia, sehingga dengan adanya kendala tersebut menjadikan proses preservasi pengetahuan batik Gambo Muba perlu untuk diteliti. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan periode pengambilan data selama 3 bulan terhitung dari September-Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses preservasi pengetahuan dilalui dengan 3 tahapan, yaitu identifikasi, penyimpanan dan transfer pengetahuan. Tahapan identifikasi dilalui dengan proses observasi dan validasi pengetahuan, tahapan penyimpanan dilalui dengan proses dokumentasi pengetahuan serta temu kembali, serta tahapan terakhir transfer pengetahuan melalui proses socialization, job shadowing dan penyebaran pengetahuan. Dari hasil penelitian bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin perlu meningkatkan tahap identifikasi dengan menemukan narasumber yang lebih banyak, kemudian tahapan penyimpanan dan temu kembali Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin juga perlu meningkatkan jumlah koleksi Batik Gambo Muba dengan menelusur sumber-sumber lain yang valid. Selanjutnya pada tahapan transfer pengetahuan diharapkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Musi Banyuasin juga mengoptimalkan dan membentuk sarana regenerasi agar pengetahuan mengenai Batik Gambo Muba tetap terjaga dan berlanjut sampai generasi selanjutnya.

This thesis discusses the process of preserving knowledge of Batik Gambo Muba at the Musi Banyuasin Library and Archives Service. Knowledge preservation of Gambo Muba Batik at the Musi Banyuasin Library and Archives Service has problems in the lack of human resources, so that with these obstacles the process of preserving Gambo Muba batik knowledge needs to be researched. This research is a qualitative research with a case study approach with a data collection period of 3 months starting from September-December 2021. The results show that the knowledge preservation process is carried out in 3 stages, namely identification, storage and transfer of knowledge. The identification stage is passed by the process of observation and validation of knowledge, the storage stage is passed by the knowledge documentation and retrieval process, and the last stage of knowledge transfer is through the process of socialization, job shadowing and knowledge dissemination. From the results of the study, the Musi Banyuasin Library and Archives Service needs to improve the identification stage by finding more sources, then the storage and retrieval stage. The Banyuasin Library and Archives Service also needs to increase the number of Gambo Muba Batik collections by searching other valid sources. Furthermore, at the knowledge transfer stage, it is hoped that the Musi Banyuasin Library and Archives Service will also optimize and form a regeneration facility so that knowledge about Batik Gambo Muba is maintained and continues to the next generation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeff Danipranata
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S33991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hajar
"Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Kabupaten Musi Banyuasin adalah tulang punggung bagi pelaksanaan pengembangan daerah berwawasan kesehatan. Salah satu produk dari SIK Kabupaten Musi Banyuasin merupakan bentuk data dan informasi yang dapat menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan adalah Data Umum Puskesmas.
Pengelola data di Seksi Informasi dan Data pada Dinas Kesehatan Kab. Musi Banyuasin selama ini mengalami kesulitan dalam mengelola Data Umum Puskesmas menjadi informasi yang diinginkan disamping begitu banyak data yang harus dianalisis. Hal ini disebabkan karena belum dikembangkannya basis data dan Sistem Infonnasi Data Umum Puskesmas tersebut. Pengelolaan Data Umum Puskesmas yang diserahkan kepada Seksi Inforrasi dan Data, selama ini dilakukan hanya sekedar pengumpulan data yang kemudian diarsipkan. Jika terjadi permintaan kebutuhan informasi, proses analisanya selama ini hanya dalam bentuk penjumlahan yang dilakukan secara manual, demikian pula dengan bentuk penyajiannya berupa tabel dan grafik juga belum pernah dilakukan.
Ruang lingkup penelitian ini meliputi pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas yang dirancang khusus untuk tingkat Kabupaten/Kota, dan sebagai model adalah Dinas Kesehatan Kab. Musi Banyuasin.
Pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas ini merupakan pengembangan sistem berskala kecil yang tahapan pengembangannya terdiri dari tahap analisis sistem, desain sistem, klasifikasi indikator rasio, dan tersedianya aplikasi Sistem Informasi Data Umum Puskesmas.
Teknik analisa data pada pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas menggunakan analisa rasio sesuai indikator kesehatan yang ditetapkan oleh Depkes RI dan profil UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) di Dinas Kesehatan Kab. Musi Banyuasin, dengan rata-rata hitung (mean) sebagai standar indikator pengklasifikasian.
Dari analisis sistem yang dilakukan pada Pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas, laporan Data Umum Puskesmas diharapkan analisanya rutin dilaporkan, dimana sebagian besar informasi digunakan untuk perencanaan. Sedangkan permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi yang lama dapat dijadikan sebagai acuan suksesnya pe!aksanaan pengembangan sistem yang baru.
Tahap desain pada Pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas ini, meliputi komponen desain model, desain masukan, desain keluaran, dan desain teknologi.
Dari pengklasifikasian berdasarkan rata-rata hitung (mean) diperoleh distribusi wilayah berdasarkan sarana, tenaga, dan peralatan kesehatan yang kurang atau baik pola distribusi wilayahnya.
Tersedianya aplikasi Sistem Informasi Data umum Puskesmas ini merupakan alat hantu yang akan meringankan tugas pengelola data yang memudahkan dalam proses pemasukan data, pemrosesan data, dan penyajian data.
Penggunaan standar indikator sesuai Kabupatenl Kota akan lebih baik dalam implementasi Pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas di Dinas Kesehatan Kab, Musi Banyuasin.
Daftar Bacaan: 45 (1978-2002)

Developing Information System of General Data of Health Center in Health Office of District of Musi Banyuasin, Province of Sumatra Selatan Health information system (SIK) in district of Musi Banyuasin is a backbone for developing a healthy view area. One of product of S1K district Musi Banyuasin that could be basic of decision-making is general data of health center.
Data manager in Information and Data Section in Health Office of District of Musi Banyuasin has difficulties in processing general data of health center to produce information, besides there is a lot of data that should be analyzed. This is because no databases that have develop from information system of general data in this health center. General data of health center delivered to section of Information and data, until now the data only to be collected and stored to archive. When there is demand for information needs, the analysis only in adding form and manually, also for presenting on never using tables or graphics.
Scope of this study is developing information system of general data of health center, which specially designed for district level, and the model is Health Office of district of Musi Banyuasin.
This development is small-scale system development, stage of the development consist of system analysis, system design, indicator ration classification, and availability of information system of general data of health center.
Data analysis technique in this system information using ratio analysis as the health indicator that have determined by Depkes RI and UKBM (Health Efforts by Human Resources) profile in Health Office of district of Musi Banyuasin, with mean as classification indicator standard. From system analysis that has been done, general data report of health center hoped the analysis reported routinely, where most of information used for planning. While problems that have been found in old information system, could be made as a reference to successfulness of new system development.
Design steps in system information of general data of this health center, including model design, input design, output design, and technology design.
From classification based on mean, it is found that area based on facility, manpower, and health instruments which inadequate or well pattern of area distribution
Availability of system information application of general data of health center is instrumenting that help data manager to do their job easier in input, processing, and presenting data.
Indicator standard usage that suitable for district or city would be better to do in implementing information system of general data health center development in Health Office of Musi Banyuasin.
References: 45 (1978-2002)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herawaty
"Derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga, sangat ditentukan oleh derajat kesehatan ibu dan anak, yang merupakan kelompok penduduk yang rawan terhadap gangguan kesehatan. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi. Menurut SDKI 1994 390 per 100.000 kelahiran hidup dan SKRT 1995 373 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun ada penurunan, tetapi masih berada jauh di atas rata-rata.AKI di negara tetangga (ASEAN). Penyebab utama tingginya AKI adalah perdarahan, keracunan dan infeksi, sedangkan faktor lain yang dapat menambah resiko kematian adalah umur ibu yang terlalu muda atau terlalu tua, jumlah paritas yang tinggi dan jarak antar kehamilan yang pendek. Menurut Menteri UPW (1996) faktor lain yang dapat mempengaruhi tingginya AKI adalah pendidikan dan pengetahuan ibu, sosial ekonomi, sosial budaya, geografis, lingkungan dan aksesibilitas ibu pada fasilitas kesehatan modern.
Sejak tahun 1989/1990 pemerintah menetapkan kebijaksanaan pengadaan dan penempatan bidan di desa, dalam rangka meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu dan kelahiran bayi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penerimaan masyarakat - khususnya ibu hamil - terhadap keberadaan bidan di desa di Kabupaten Musi Banyuasin.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif karena masalah yang dikaji merupakan suatu proses dari kesatuan yang menyeluruh. Informan penelitian ini. adalah ibu hamil, tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat. Tehnik pengumpulan data dengan fokus grup diskusi dan wawancara mendalam. Pengolahan data dengan menggunakan analisis tema.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil menerima keberadaan bidan di desa dengan perasaan senang, dapat mengikuti kegiatannya dengan jelas. Namun masih ada kegiatan bidan yang kurang menyenangkan. Waktu pemeriksaan telah dijadwalkan, ibu hamil mematuhinya, tempat pemeriksaan di rumah bidan, Motivasi ibu hamil memeriksakan dirinya dengan bidan karena kemauan sendiri, tidak ada yang memaksa. Persiapan menghadapi persalinan dilakukan ibu hamil dengan mengikuti petunjuk dan nasehat yang diberikan. Banyak manfaat dan perubahan yang diperoleh masyarakat setelah ada bidan di desa. Sebagian kecil ibu hamil menyatakan bidan jarang di tempat, pelayanan kurang menyenangkan dan kegiatan administrasi kurang dilaksanakan.
Masyarakat khususnya ibu hamil sangat berkepentingan dengan keberadaan bidan di desa. Oleh karena itu perlu tambahan fasilitas dan sarana pelayanan kegiatan bidan dan perlu dipikirkan pengembangan karier bidan yang lebih dari 3 tahun. Pada pelaksanaan pendidikan bidan, perlu ditambah beban materi pengajaran untuk ilmu kesehatan masyarakat dan sosial budaya.

Perception Community Acceptance to Midwives' Existance in Rural Areas of Musi Banyuasin Regency, South SumateraPublic health status, especially of the family's is greatly determinated by the health level of mothers and children as they are the group who are prone to sickness. Maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is relatively high. According to SDKI 1994, it is 390 out of 100.000 life at birth, and to SKRT 1995, 373 out of 100.000. It has decreased, yet, it's still far above the average MMR in other ASEAN countries. The main reason has been haemorage, drugged and infection, while other factors increasing mortality are that the mothers are either too young as too old, the parity is too high, and the short time span between pregnancies. According to the Minister of UPW (1996) other factors may have affected the high MMR are mother's education and knowledge, socio-economy, socio-culture, location, environment, and their accessibility to modern health facilities.
Since 1989/1990, the government's policy has been educating and placing midwives in rural areas in order to enhance the equalization of health services, and decreasing the MMR and BR (birth rate) as well as increasing the social awareness of healthy life behaviors.
This research has been intended to gain the description of public acceptance - especially the pregnant mothers' - to the presence of midwives in rural areas in Musi Banyuasin regency. Qualitative method has been used in this study because the problems studied have been a process of wholistic unity. Data resources have been pregnant mothers, medical staff and social figures. Techniques for data collection were focused on group discussion and indepth interviews, while the data analysis have implemented thematic analysis.
The result of the research show that (1) most pregnant mothers welcome the presence of midwives in rural areas, and can follow their activities well. (2) However, some of their activities are less accepted. (3) Examination is scheduled, well followed by the pregnant mothers, located in the midwives' home. (4) The pregnant mothers have come for examination voluntarity. (5) Preparation for giving birth has been conducted by following the instructions and advices given, (6) Many advantages and changes have been attained by mothers since the exixtance of midwives in rural areas. Yet, few mothers hope that improvement should be made in midwives' presence in clinic and services, and the administration.
The people, mainly pregnant mothers, are very concerned in midwives' presence in the villages. For that reason, facilities and equipment for service should be improved and midwives' career development - should be thought of In the education for midwives, the load of teaching items on public health and socio-culture subjects should be increased.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F. Abu Rajabto
"Dengan persaingan antar rumah sakit baik pemerintah, swasta, dan asing yang semakin keras untuk merebut pasar yang semakin terbuka bebas, rumah sakit dituntut dapat menyajikan data dan informasi yang akurat, tersaji secara tepat waktu bagi pihak-¬pihak yang memerlukan (Depkes, 2003).
Tujuan penelitian ini adalah mencari sistem informasi yang sesuai untuk dikembangkan dalam rangka memperbaiki efisiensi penyelesaian biaya rawat inap di RSUD Sekayu.
Metoda penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) dengan cara wawancara mendalam dengan informan, telaah dokumen dan observasi.
Hasil penelitian didapatkan masih lambatnya penyelesaian biaya rawat inap, tidak adanya protap yang mengatur pekerjaan administratif dan penyelesaian biaya rawat inap belum memanfaatkan sistem informasi yang terotomatisasi dengan menggunakan komputer.
Sistem informasi biaya rawat inap dikembangkan dengan rancangan prototipe input dan tampilan output yang berisi rincian jenis layanan dan besarnya biaya layanan.
Sistem yang sudah dirancang harus terus selalu dikembangkan sesuai kebutuhan pengelolaan sistem informasi di masa datang.

Competition between government hospital, private hospital, and international hospital are getting louder to grab market which progressively free opened, hospital claimed can present accurate information and data, presented on schedule for proper sides (Health Department, 2003).
The objective of this research is looking for appropriate information systems to be developed for repair the efficiency of solving inpatient fee in Sekayu Hospital.
The research method is through by approaching of Systems Development Life Cycle (SDLC) with deep interview to informant, document research and observation.
The results of study found that the solving of inpatient fee is still tardy, inexistence of fixed procedure which arranging administrative work and the solving of inpatient fee is not using computer automatically information systems yet.
Information Systems of inpatient fee to be developed with input prototype model and output appearance that contained of service type detail and level of service fee.
The systems had been performed should continuously improved depend on the needed of information systems in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"At present, ecosystem function in Lake Ulak Lia can be found as i.e.: recreation area, fisheries, and retention basin of Musi River. Meanwhile, the basis data of these ecosystem function was limited and difficult to assess so far. Therefore, initiate study compose of plankton composition, tropic level, and water quality of Lake Ulak Lia was compulsory. Based on the index diversity of the plankton; it was indicated that Lake Ulak Lia was have had lightly to intermediate disturbance, in addition related to the tropic level, the lake can be classified as oligarchical (nutrients poor) to tropic level. Furthermore, the water quality of this lake was appropriate for recreation area and fisheries except parameters pH, lead, and copper."
551 BKMIKPK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"At present, ecosystem function in lake ulak lia can be found as i.e. : recreation area, fisheries and retention basin of music river.Meanwhile , the basis data of these ecosystem function was limited and difficult to assess so far...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>