Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135508 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afrida Maharani Timala
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh konektivitas fisik dan konektivitas institusi dalam Master Plan ASEAN Community terhadap kinerja perdagangan intra-ASEAN. Analisa dilakukan terhadap tujuh negara anggota ASEAN dengan data panel periode 2006-2014 dan diestimasi dengan Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konektivitas fisik tahun sebelumnya di negara eksportir dan importir akan meningkatkan ekspor intra-ASEAN. Peningkatan konektivitas institusi ASEAN akan meningkatkan ekspor intra-ASEAN. Untuk masing-masing negara anggota ASEAN, peningkatan konektivitas fisik eksportir dan importir tahun sebelumnya akan meningkatkan ekspor Indonesia dan Thailand ke intra-ASEAN. Peningkatan konektivitas institusi eksportir dan importir akan meningkatkan ekspor Malaysia dan Thailand ke intra-ASEAN.

ABSTRACT
This thesis aims to analyze the effect of physical and institutional connectivity which define in Master Plan ASEAN Connnectivity on intra trade of ASEAN. The analysis conducted seven ASEAN Countries by using panel data regression with Fixed Effect Model during 2006-2014. The research found that better physical connectivity from previous year in importing and exporting country increasing intra-ASEAN export. Better institutional connectivity in ASEAN increasing intra-ASEAN export. While in each ASEAN country, better physical connectivity from previous year of exporting country increasing Cambodia, Singapore and Phillipines export. Better physical connectivity of exporting and importing country from previous year increasing Indonesia and Thailand export to intra-ASEAN. Better institutional connectivity of exporting country increasing Malaysia and Thailand export to intra-ASEAN."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Thea
"Suatu graf sederhana dapat direpresentasikan dalam bentuk matriks Laplacian. Nilai eigen kedua terkecil dari matriks Laplacian, didefinisikan sebagai konektivitas aljabar, memiliki peranan dalam menunjukkan keterhubungan dari graf. Dalam tugas akhir ini, pertama-tama dicari batas atas dari jumlah kuadrat derajat pada suatu graf sederhana. Dari hasil yang diperoleh, kemudian ditentukan batas atas dan bawah dari konektivitas aljabar pada graf. Lebih lanjut dibahas pula batas bawah dari konektivitas aljabar pada graf berbobot.

A simple graph can be represented by a Laplacian matrix. The second smallest eigenvalue of Laplacian matrix, defined as algebraic connectivity, is used to show the connectivity of graphs. In this skripsi, first we find some upper bounds on the sum of the squares of the degrees in a simple graph. Using these results, we obtain some upper and lower bounds on the algebraic connectivity of graph. In addition, a lower bound on the algebraic connectivity of a weighted graph is also presented."
2016
S62454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriasa Septama
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh teknologi informasi dan telekomunikasi terhadap ekspor Intra-ASEAN-7 selama periode 2005-2013 dengan menggunakan metode estimasi fixed effect model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel indeks akses teknologi informasi dan telekomunikasi dan variabel indeks penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi dalam bisnis di negara eksportir dan negara importir, yang mana digunakan untuk melihat peranan teknologi informasi dan telekomunikasi, memiliki dampak positif dan signifikan terhadap ekspor Intra-ASEAN selama periode 2005 ? 2013. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini seperti GDP, remoteness dan dummy crisis juga ditemukan berpengaruh terhadap ekspor Intra-ASEAN selama periode penelitian ini.

This study attempted to identify the effects of information and telecommunications technology on exports performance of Intra-ASEAN-7 during the period 2005-2013 by using fixed effect model as the estimation model. The result showed that variable of access index to information and telecommunications technology and variable of business use index of information technology and telecommunications in the exporter and importer countries, which are being used to mitigate the role of information and telecommunications technology, have positive and significant impacts on export Intra-ASEAN during the period 2005-2013. In additon, control variables that being used in this study such as GDP, remoteness and the dummy crisis are also significantly influenced intra-ASEAN exports during the period of this study."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arwidya Tantri Agtusia
"Permasalahan pergeseran dan hilangnya patok perbatasan di Wilayah Indonesia merupakan salah satu masalah yang dapat mengancam kedaulatan negara Indonesia. Pengawasan terhadap patok perbatasan tersebut tidak dapat dilakukan dengan patroli terus menerus, dikarenakan medan yang dilaluinya cukup berat. Penggunaan teknologi Low Power Wide Area Network (LPWAN) dapat membantu menyelesaikan permasalahan sistem pengawasan pada perbatasan. Teknologi LPWAN yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Long-Range Wide Area Network (LoRaWAN). LoRaWAN memiliki tingkat efisiensi energi yang tinggi, konektivitas yang tinggi dan jangkauan area yang luas. Namun, skema konfigurasi jaringan yang tepat penting dilakukan untuk proses pertukaran data agar semua node data terhubung dengan memiliki konsumsi energi yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi node pada LoRaWAN dengan menjaga tingkat konektivitas lebih dari 99% dengan menggunakan pembagian kluster circular arc yang berbasis skema multi-hop virtual ring, serta penambahan aggregasi data pada setiap tahapan pengiriman datanya. Dengan menambahkan aggregasi data efisiensi energi dapat naik hingga 73% bila dibandingkan dengan tanpa aggregasi data. Analisis dan simulasi dilakukan menggunakan model matematis dengan menggunakan parameter spesifikasi modul LoRa SX1272.

The issue of boundary marker displacement and loss in the Indonesian territory is one of the problems that can threaten the sovereignty of Indonesia. Surveillance of these boundary markers cannot be continuously conducted through patrols, as the terrain is quite challenging. The use of Low Power Wide Area Network (LPWAN) technology can help solve the real-time monitoring issues at the borders. The LPWAN technology used in this research is Long-Range Wide Area Network (LoRaWAN). LoRaWAN offers high energy efficiency, high connectivity, and wide area coverage. However, proper network configuration schemes are essential for efficient data exchange and low energy consumption among all connected data nodes. This research aims to improve the energy efficiency of nodes in LoRaWAN while maintaining connectivity levels above 99% by using a circular arc cluster division routing scheme based on a multi-hop virtual ring scheme, as well as adding data aggregation at each data transmission stage. By adding data aggregation, energy efficiency can increase up to 73% compared to without data aggregation. Analysis and simulation are performed using a mathematical model with the specifications of the LoRa SX1272 module."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Ismaharli
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fasilitasi perdagangan terhadap ekspor Indonesia dengan Intra ASEAN dengan menggunakan 2 (dua) indikator fasilitasi perdagangan yaitu lingkungan peraturan dan infrastruktur sektor jasa. Analisis dilakukan dengan menggunakan data panel dari 6 (enam) Negara Anggota ASEAN (Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina Singapura, dan Thailand) periode 2006-2015 dan diestimasi dengan Fixed Effect Model. Hasil empiris menunjukkan bahwa infrastruktur sektor jasa berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan ekspor Indonesia dengan Intra ASEAN dan lingkungan peraturan tidak berpengaruh signifikan. Faktor lain yang meningkatkan ekspor Indonesia secara signifikan adalah GDP Indonesia dan dummy ATIGA, sementara populasi Indonesia, GDP Negara Anggota ASEAN, dan tarif, berdampak menurunkan ekspor Indonesia.

This study aimed to analyze the effect of trade facilitation on Indonesian exports performance to Intra ASEAN by using 2 (two) indicators of trade facilitation which are regulatory environment and services sector infrastructure. Analyses were performed using panel data from six (6) ASEAN Member States (Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Philippines Singapore, and Thailand) during the period of 2006-2015 and estimated by Fixed Effect Model. The empirical results show that infrastructure services are affecting positively and significantly in improving Indonesia's exports to the Intra ASEAN and the regulatory environment does not have substantial impact. Another factor that increases Indonesia?s export significantly is Indonesia's GDP and dummy ATIGA, meanwhile, population of Indonesia, GDP of the ASEAN Member States and tariff are the factors that reducing Indonesia?s export."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thailand: ASEAN and Private Enterprise studies Chiang Mai University, 1986
338.61 ROL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Maulana
"Association of South-East Asian Nation ASEAN merupakan organisasi regional Asia Tenggara yang berhasil membentuk area perdagangan bebas AFTA. Meskipun AFTA telah berhasi menurunkan tarif internal untuk anggotanya, hambatan perdagangan lain berupa hambatan non-tariff NTB di kawasan tersebut terus meningkat. Disisi lain, ASEAN memiliki tingkat demokrasi yang beragam antar negara anggotanya, yang berimplikasi pada perbedaan motif politik antar negara ASEAN dalam menetapkan kebijakan perdagangan dan pada akhirnya memengaruhi pola perdagangannya. Studi bertujuan untuk mencari tahu dampak dari tingkat demokrasi negara ASEAN terhadap pola impornya dengan negara ASEAN lainnya maupun negara non-ASEAN.
Dengan menggunankan data panel perdagangan dari tahun 2005-2014 dan Polity Score sebagai representasi demokrasi dan melakukan analisis inferensial menggunakan model yang didasari oleh Gravity Model of Trade, ditemukan bahwa demokrasi memiliki dampak yang berbeda terhadap perdagangan intra-ASEAN dengan perdagangan extra-ASEAN, dimana demokrasi berpengaruh negatif pada perdagangan intra-ASEAN namun berdampak negatif bagi perdagangan ekstra-ASEAN. Dari hasil ini, ditemukan bahwa demokrasi negara ASEAN menyebabkan terjadinya trade diversion dari negara ASEAN menuju negara non-ASEAN yang berimplikasi pada berkurangnya integrasi ASEAN.

Association of South East Asian Nation ASEAN is a regional organization that have successfully form a free trade agreement AFTA. Despite of AFTA rsquo s success on decreasing internal tariff between it member countries, other form of trade barrier, which is non tariff barrier NTB has increased over time. On the other side, ASEAN member country have a diversed level of democracy which imply a difference of political motives on trade policy determination, which in turn affect its trade pattern. This study attempt to explore the effect of ASEAN member countries democracy on ASEAN trade with other ASEAN country and non ASEAN country.
By utilizing data panel of trade form 2005 2014 and Polity Score as the proxy for democracy and conducting a inferential analysis based on Gravity Model of Trade, it was found that democracy have different effect on intra ASEAN trade and extra ASEAN trade, where democracy have negative effect on ASEAN intra regional trade yet have positive effect on ASEAN extra regional trade. From these two results, it was found that democratization of ASEAN country caused a trade diversion from ASEAN country to non ASEAN country, which in turn imply a decrease on regional economic integration.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Christopher
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan institusi independen dalam mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen tunai pada perusahaan di Indonesia. Investor institusional, terutama investor institusional yang independen adalah pihak yang terdepan dalam usaha mereformasi corporate governance di dunia. Kemudian, dari perspektif masalah keagenan, pembayaran dividen tunai dapat digunakan sebagai alat untuk menurunkan arus kas bebas yang berada dalam control manajemen, agar dapat mengurangi masalah keagenan. Penelitian ini menemukan bahwa investor institusional yang independen dapat mempengaruhi manajemen untuk membayarkan dividen tunai yang lebih besar, sesuai dengan teori yang relevan. Lebih lanjut, investor institusional independen asing lebih dapat mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen tunai dibandingkan dengan investor institusional independen lokal.

ABSTRACT
This research is conducted to examine the ability of independent institutional investor to influence cash dividend payment of companies in Indonesia. Institutional investor, especially independent institutional investors have become the leading players of corporate governance reform across the globe. From agency theory perspective, dividend payment can be used as a tool to reduce free cash flow at management rsquo s control, to reduce potential agency problem. This research figures out that independent institutional investors have the ability to influence higher cash dividend payment, which is consistent with relevant theories. Moreover, foreign independent institutional investor has greater ability to influence cash dividend policy compared to local independent institutional investor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudyatmanto
"Tesis ini membahas pengaruh dari determinan institusional terhadap kinerja Pemerintah. Determinan yang digunakan adalah tingkat desentralisasi fiskal, penerapan e-government di Indonesia, tingkat pendidikan Kepala Daerah serta kemungkinan terpilih kembalinya Kepala Daerah. Penelitian dilakukan untuk periode tahun anggaran 2012 dan 2013 dengan menganalisis Pemerintah Kota dan Kabupaten di Indonesia. Teknik yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kemandirian fiskal dan penerapan e-government yang mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja Pemerintah Daerah. Variabel tingkat pendidikan Kepala Daerah dan kemungkinan terpilih kembalinya Kepala Daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja Pemeritah Daerah.

The purpose of this research is to analyze the influence of institutional determinants toward local governments'performance. The determinants are the degree of fiscal decentralization, e government implementation, head of the region's education level, and the head of the region's chance to be reelected for the second term. This research uses data of the year 2012 and 2013 with samples of city and regency local governments. The research technique used is multiple regression analysis.
The result shows that the degree of fiscal decentralization and e government implementation have significant influence toward the performance, while the other two determinants do not influence the performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Fachry Permana
"Regionalisme merupakan konsep yang berevolusi seiring dengan perkembangan studi dan dinamika Hubungan Internasional. Regionalisme acapkali diasosiasikan dengan integrasi dan kerja sama regional sehingga dalam perkembangannya, muncul istilah “konektivitas” sebagai turunan dari regionalisme. Melihat perkembangan ini, ASEAN memutuskan untuk mengadopsi konektivitas sebagai kerangka integrasi dan kerja sama regional. Uniknya, Konektivitas ASEAN didasari oleh mekanisme kerja sama sukarela yang difasilitasi oleh prinsip “ASEAN Way” dengan menghindari keterikatan politik yang kuat. Tulisan ini kemudian merupakan sebuah tinjauan pustaka yang memiliki tujuan untuk mengeksplorasi pembahasan Rancangan Konektivitas ASEAN sebagai instrumen integrasi dan kerja sama regional Asia Tenggara. Dengan menelaah 30 literatur akademik melalui metode taksonomi, penulis kemudian mengklasifikasikan literatur-literatur terpilih ke dalam dua tema utama, antara lain: (1) Konseptualisasi Konektivitas ASEAN; dan (2) Perkembangan Rancangan dan Implementasi Konektivitas ASEAN. Alhasil, tulisan ini menemukan bahwa Konektivitas ASEAN merupakan upaya kolektif yang perlu dijalankan melalui koordinasi tiga arah antara badan regional ASEAN, negara-negara anggota ASEAN, dan pihak eksternal yang terlibat. Upaya perwujudan Rancangan Konektivitas ASEAN pun dijumpai berbagai hambatan, yaitu keterbatasan kapasitas finansial dan teknologi, kesenjangan pembangunan antara negara-negara ASEAN, komitmen politik yang rendah, perbedaan persepsi dan potensi persaingan antarnegara, dan inefisiensi koordinasi badan regional pemantau Konektivitas ASEAN.

Regionalism is a concept that has evolved along with the development of the study and dynamics of International Relations. Regionalism is commonly associated with regional integration and cooperation. Therefore, the term “connectivity” appears as a derivative of regionalism. Against this background, ASEAN has adopted connectivity as a framework for regional integration and cooperation. Uniquely, the ASEAN Connectivity has implemented a voluntary cooperation mechanism facilitated by the “ASEAN Way” principle to avoid strong political ties among the institution. Accordingly, this paper constitutes a literature review which aims to explore the discussion of the Master Plan on ASEAN Connectivity as the instrument of Southeast Asia regional integration and cooperation. By examining 30 pieces of academic literature through the taxonomic method, the selected writings will be classified into two main themes: (1) The Conceptualization of the ASEAN Connectivity; and (2) The Development of the Master Plan of ASEAN Connectivity and its Implementation. As a result, this paper finds that ASEAN Connectivity is a collective effort that needs to be carried out through the three-way coordination between the ASEAN regional bodies, the ASEAN Member States, and external parties involved. However, the efforts to realize the Master Plan of ASEAN Connectivity have encountered various obstacles, specifically limited financial and technological capacity, development gaps between ASEAN Member States, low political commitment, differences in perceptions and the potential of competition between member states, and inefficiency in regional bodies monitoring the ASEAN Connectivity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>