Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188510 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ibnu Soeprijo
"Tesis ini membahas evaluasi strategi komunikasi PKP INDONESIA dalam menjaring calon anggota legislatif perempuan. Kekuatan dan kendala dalam menjaring calon anggota legislatif perempuan pada pemilu 2009. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Visi dan Misi serta infrastruktur menjadi strategi mendasar bagi PKP INDONESIA, Faktor Meutia Hatta menjadi kekuatan partai ini kemudian Faktor kendala kurang minatnya kaurn perempuan menjadi calon anggota legislatif. Penelitian ini menyarankan bahwa diperlukan kebijakan yang lebih kongkrit, keterbukaan dalam proses penjaringan, dan pendidikan politik khususnya terhadap perempuan yang menjadi calon anggota legislatif agar strategi komunikasi partai politik dapat mencapai hasil yang maksimal.

This thesis discusses the strategy of evaluation in communication PKP INDONESIA member legislative candidates encompass women. Strengths and potential obstacles in the selectivity of women members in the legislative elections in 2009. The approach of this research is descriptive qualitative research. Results of this research concluded that the Vision and Mission and infrastructure to become a fundamental strategy for PKP INDONESIA, Mrs. Meutia Hatta factor into the strength of this party and then less interest factor constraints of women to become candidates for legislative members. Research suggests that this policy needed a more concrete, crawl in the process of scrutiny, and political education, especially against women who become candidate members of legislative communication strategy so that political parties can achieve maximum results."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33947
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Purwanti
"Studi ini berangkat dari dipertanyakannya kinerja Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai pemelihara kerukunan umat beragama di Indonesia. Adaptive Structuration Theory (AST) yang digagas oleh DeSanctis & Poole digunakan peneliti untuk melihat interaksi sosial para agen dengan struktur yang ada untuk memperlihatkan struktur yang diproduksi dan direproduksi. Melalui wawancara dengan para informan, diketahui bahwa apropriasi struktur ditentukan oleh interaksi sosial para agen. Jika apropriasi struktur dilakukan secara faithful sesuai dengan spirit struktur maka decission outcomenya menjadi lebih predictable. Resources akan berubah dan berkembang sesuai dengan kapasitas agen. Resources yang melekat pada diri agen dapat menjadi jaring pengaman bagi organisasi. Impikasinya, dalam pengambilan keputusan, mengingat dinamika dan kompleksnya permasalahan kerukunan kehidupan beragama, setiap anggota kelompok kerja dalam proses pengambilan keputusan haruslah memahami proses strukturasi dimana rules dan resources diterapkan sehingga nantinya anggota dapat berperan aktif, lebih demokratik, dan berdaya.

This study departs from the performance of the Forum for Religious Harmony (FKUB) in carrying out its functions maintaining religious harmony. Adaptive Structuration Theory (AST), initiated by DeSanctis & Poole used to see the social interaction of the agents with the existing structure to show the structure produced and reproduced. Through interviews, it is showed that the appropriation of the structure is determined by the interaction of social agents. If the appropriation structure done faithfully accordance with the spirit, the decission outcome will be more predictable. Resources will change and evolve in accordance with the capacity of the agent. Resources inherent in the agent can be a safety net for the organization. For pratical impication, in decision-making, given the dynamics and the complex problems harmony of religious life, each member of the working group in the decision-making process must understand the process of structuration where rules and resources will be applied so that the members can play an active role, more democratic, and empowering."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Riyanti
"Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan turunan dari sistem perencanaan pembangunan nasional jangka menengah yang dikembangkan berdasarkan potensi dan keunggulan daerah. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing melalui pembangunan pendidikan dan kesehatan merupakan isu strategis dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Utara 2016-2021. Karakteristik wilayah Sulawesi Utara yang terdiri dari beberapa pulau dengan tipologi daerah yang berbeda menyebabkan perlunya klasifikasi wilayah agar program pembangunan dapat dioptimalkan. Indikator sosial ekonomi yang dipakai untuk klasifikasi wilayah di Sulawesi Utara antara lain adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), persentase penduduk miskin, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran terbuka (TPT). Analisis yang digunakan untuk identifikasi wilayah dalam penelitian ini adalah analisis biplot dan dilanjutkan dengan analisis diskriminan. Analisis biplot digunakan untuk memberikan gambaran keragaman peubah, kedekatan antar objek dan keterkaitan peubah dalam suatu grafik dua dimensi. Analisis diskriminan digunakan untuk mengklasifikasikan suatu observasi ke dalam kelompok yang saling bebas berdasarkan sejumlah variabel penjelas. Hasil penelitian ini menunjukan terbentuknya dua kelompok wilayah. Salah satu kelompok wilayah terdiri dari Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamubagu,Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara. Kelompok wilayah ini merupakan kabupaten/ kota dengan kriteria nilai IPM dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta persentase penduduk miskin rendah serta tingkat pengangguran terbuka yang tinggi"
Sragen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan, 2018
306 SUK 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Christopheria Vera Lusiana
"Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran bagaimana komunitas rukun Sulawesi Utara memberikan bantuan atau dukungan pada setiap individu yang berada di dalamnya yaitu terutama memberikan dukungan sosial pada invidu yang sedang mendapatkan kesulitan ketika baru tiba di Jakarta dan individu yang belum mendapatkan pekerjaan begitu juga dengan individu yang sedang sakit. Penelitian ini juga membahas dan mengkaji bentuk dukungan yang diberikan komunitas kedaerahan rukun Sulawesi Utara pada pendatang sedaerah yang baru tiba di Jakarta, dan membahas modal sosial yang berperan pada komunitas kedaerahan rukun Sulawesi Utara. Penelitian ini fokus pada individu ? individu yang berada dalam komunitas rukun Sulawesi Utara di rumah susun sindang koja Jakarta Utara.
Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep komunitas yang dikemukakan oleh Kenneth Wilkinson (1991) dalam karya Green & Hainnes (2002 : 4), konsep modal sosial menurut Francis Fukuyama (1999), konsep stress, konsep stressor dan konsep coping yang bersumber dari The sociology of health, healing and illness menurut Frederick D. Wolinsky, dan konsep dukungan sosial (social support) yang dikemukakan oleh Jacobson (1986). Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan 6 orang informan. Wawancara mendalam dilakukan pada pengurus rukun komunitas, anggota rukun komunitas danpengurus RT rumah susun. Selanjutnya untuk mempertajam analisis penelitian ini didukung oleh data sekunder yaitu melalui studi pustaka, dan sumber media.
Temuan penelitian ini ada dua yaitu adanya dukungan sosial yang diberikankomunitas kedaerahan rukun Sulawesi Utara terhadap anggotanya dan terdapatnya modal sosial dalam komunitas kedaerahan rukun Sulawesi Utara. Bantuan atau dukungan sosial yang diberikan ada tiga yaitu dukungan emosional, dukungan kognitif dan dukungan material. Komunitas rukun Sulawesi Utara memiliki modal sosial yaitu adanya nilai-nilai, kepercayaan, jaringan sosial juga bonding dan bridging capital. Modal sosial ini berguna untuk perkembangan dan kebertahanan suatu komunitas didalam kehidupan sosial yang beranekaragam di lingkungan masyarakat.

This study aims to provide an overview of how harmonious communities of North Sulawesi to provide assistance or support to any individual in it is mainly to give social support to invidu're having difficulty when it arrived in Jakarta and individuals who have not gotten the job as well as individuals who are sick . The study also discuss and review the form of support provided regional community harmony in North Sulawesi regional migrants newly arrived in Jakarta, and discusses the role of social capital in regional communities get along North Sulawesi. This study focused on individuals - individuals who are in a harmonious community housing project in North Sulawesi Sindang Koja, North Jakarta.
Theories and concepts used in this study is the concept of community that put forward by Kenneth Wilkinson (1991) in the work of Green & Hainnes (2002: 4), the concept of social capital according to Francis Fukuyama (1999), the concept of stress, the concept of stressors and coping concepts originating of The Sociology of health, healing and illness according to Frederick D. Wolinsky, and concepts of social support (social support) proposed by Jacobson (1986). This type of research is descriptive. The research method used by a qualitative approach through in-depth interviews with six informants. In-depth interviews conducted on board the community pillar, pillars of the community members and administrators RT flats. Furthermore, to sharpen the analysis of this research is supported by secondary data through literature studies, and media sources.
The findings of this research there are two, namely the existence of social support provided the community of North Sulawesi regional pillars of its members and the presence of social capital in communities of North Sulawesi provincial harmony. Assistance or social support provided there are three of emotional support, cognitive support and material support. Community pillar of North Sulawesi has a social capital that is the values, beliefs, social networks are also bonding and bridging capital. Social capital is useful for the development and viability of a community in which diverse social life in society.
"
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29274
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jan Felarius Tata
"ABSTRAK
Studi ini terfokus pada stuktur sosial dalam kelompok etnik (suku) pelaku dan komoditi di kawasan PIK Pulogadung Jakarta Timur dimana didalamnya tertambat kapital sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa studi kasus,
dengan teknik wawancara, observasi visual, serta studi dokumen.
Penelitian ini menggunakan konsep dan teori dari pemahaman Dimensi Kapital Sosial pada kesamaan kelompok etnik(suku) dan komoditi dengan melihat struktur sosial baik dalam cakupan mikro, mezzo, dan makro. Dengan melihat fungsi fasilitas kapital sosial dalam kasus ini ditemukan bahwa kapital sosial yang menonjol dalam pengembangan industri kecil adalah dimensi bonding, bridging, dan linking.
Ditemukan bahwa jenis kapital berhubungan dengan periode perkembangan PIK. Pada jaman Orde Baru, kapital yang lebih menonjol adalah dimensi kapital sosial adalah dimensi bonding, bridging, dan linking. Selanjutnya, pada jaman Reformasi dimensi yang lebih menonjol adalah bonding.

ABSTRAK
This study focuses on the social structure in which social capital embedded inside the ethnic groups (tribes) and commodities produced in PIK Pulogadung, East Jakarta. This study is a qualitative study using a case study approach with interview, visual observation, and study documents.
This research uses the concepts and theories of Social Capital Dimensions on shared ethnic groups (tribes) and commodities to see both the social structure within the scope of the micro, mezzo, and macro. By looking at the function of social capital facility, it is found that prominent social capital in the development of small industries is the dimension of bonding, bridging, and linking.
It is also found that the type of capital was related to the political era. In the New Order era, the more prominent social capital dimensions was bonding, bridging, and linking. Furthermore, at the time of the Reformation of the more prominent dimension is bonding."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1494
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Misbach Ardian
"Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan membahas implementasi program Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna dan Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna di Kelurahan Kampung Lalang.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya fenomena implementasi program Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna, oleh remaja/pemuda Karang Taruna di Kelurahan Kampung Lalang bertujuan untuk mencegah dan mengatasi permasalahan sosial seperti penyalahgunaan narkoba, perkelahian dan lain-lain dikalangan remaja/pemuda khususnya dan masyarakat pada umumnya, akibat pengangguran dan putus sekolah. Menciptakan lapangan kerja kolektif sektor informal bagi para remaja/pemuda di wilayah Desa/ Kelurahan.
Memperhatikan betapa besarnya manfaat kegiatan UEP Karang Taruna dalam proses pembinaan pemuda maka yang menjadi pertanyaan penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana sebenarnya pelaksanan Usaha Ekonomis Produktif dan factor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna tersebut?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, studi kepustakaan, dan wawancara tidak berstruktur. Pemilihan informan ini menggunakan snow ball technique.
Karang Taruna adalah wadah Pembinaan dan Pengembangan generasi muda, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggungjawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda wilayah desa/kelurahan, bergerak terutama dalam bidang kesejahteraan sosial.
Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna (UEP) adalah salah satu program pokok Karang Taruna dalam menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial generasi muda di Desa/Kelurahan melalui kegiatan pelatihan ketrampilan kerja, pemberian modal kerja dan kegiatan Kelompok Usaha Bersama dalam mengelola jenis-jenis Usaha Ekonomis Produktif tertentu yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan kemampuan anggota serta dapat memberi penghasilan kepada anggotanya.
Secara umum implementasi program Usaha Ekonanus Produktif Karang Taruna di Kelurahan Kampung Lalang sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tercapainya tujuan dari pelaksanaan Usaha Ekonomis Produktif yaitu mampu memberikan lapangan perkerjaan, keterampilan, pengalaman bagi para remaja/pemuda diwilayahnya, dan terhindar dari berbagai hal yang dapat menjerumuskan para remaja dan pemuda, seperti antara lain penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, kehidupan seks bebas dan perilaku kriminal yang dapat menimbulkan keresahan sosial.
Implementasi program Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna di Kelurahan Kampung Lalang juga menghadapi kendala-kendala seperti usaha-usaha kecil lainnya yaitu : Keterbatasan modal usaha disebabkan karena modal berasal dari sumbangan banyak pihak seperti: swadaya para anggota, donatur, Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan, Dinas Sosial serta berbagai instansi pemerintah lainnya. Pemasaran juga kurang berhasil hal ini disebabkan karena keterbatasan modal usaha sehingga kualitas yang dihasilkan kurang diminati.
Hasil analisa menunjukkan bahwa Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna adalah salah satu model usaha kesejahteraan sosial generasi muda yang berbasis pada produktivitas dan efisiensi yang terbentuk dari fenomena kehidupan sosial generasi muda yang timbul dari masalah-masalah putus sekolah, waktu lowong remaja yang tidak terisi secara positif, keterbatasan kemampuan tenaga kerja usia muda, dan keterbatasan lapangan kerja. UEP Karang Taruna juga termasuk dalam golongan usaha kecil, hanya saja pada pelaksanaannya lebih ditekankan pada aspek sosial, namun diharapkan mampu menjadi usaha komersil seperti usaha kecil lainnya.
Terhadap Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna Kelurahan Kampung Lalang yang dinilai berhasil dan perlu dikembangkan perlu diberikan dukungan kebijakan kredit perbankan yang sesuai dengan karakter usaha, perlu dirumuskan strategi pemasaran produk yang meluas dan efisien melalui keijasama "bapak angkat" dengan para pengusaha atau perusahaan-perusahaan yang peduli pada masalah-masalah kepemudaan di Kota Medan, caranya dengan mengajukan proposal kerjasama yang feasible, tranrsparanis, dan accouniables, dengan dukungan rekomendasi dan pemerintah setempat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikbal Dewi
"Penelitian ini didasari oleh kenyataan bahwa orsos memiliki arti yang sangat strategis dalam mengembangkan kemaslahatan manusia secara umum. Orsos memainkan peran dan fungsi yang sangat berarti dalam menyediakan berbagai pelayanan yang tidak disiapkan oleh. organisasi atau unit sosial lainnya. Keberadaan orsos tidak hanya menjadi indikator kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam penanganan masalah sosial yang terjadi di masyarakat, tetapi sekaligus dapat menjadi mitra pemerintah yang efektif dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial. Kehadirannya menjadi semakin strategis, dimana pada akhir PJPT II diproyeksikan 75 % dari sasaran pembangunan kesejahteraan sosial bertumpu masyarakat.
Tujuan penelitian ini diarahkan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi sosial dalam mengembangkan misi dan visinya serta memberikan gambaran tentang efektivitas organisasi sosial yang menjadi subyek dalam penelitian ini.
Untuk mengkaji efektivitas organisasi pelayanan, dalam penelitian ini digunakan perspektif teori institusianal teory and effektiveness dengan model penekanan pada struktur perilaku, penerapan teknologi dan pertukaran sumber-sumber yang dipergunakan dalam menjalankan roda organisasi (Thomas D'Aunno). Selanjutnya untuk memperjelas aspek-aspek yang dijadikan variabel, digunakan konsep yang dikemukan oleh Jones dan John yang mengatakan efektivitas organisasi pelayanan pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh : kejelasan teknologi dan prosedur kerja yang diterapkan, tingkat kompetensi staf dan sumbersumber organisasi, penghargaan secara ekonomi dan kualitas sarana dan prasarana yang dikuasai oleh organisasi.
Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melaksanakan studi kasus pada empat orsos di Kotamadya Jakarta Pusat. Adapun yang menjadi sasaran penelitian adalah pimpinan/ketua organisasi dan staf lainnya yang termasuk dalam struktur kepengurusan.
Dalam penelitian ini terungkap efektivitas organisasi pelayanan masih sangat bervariasi mulai dari organisasi sosial yang dipandang relatif siap untuk menjadi mitra kerja pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan sosial secara konsisten dan sistimatis, hingga orsos yang sama sekali belum siap, kegiatannya masih bersifat karitatif dan tradisional. Keberadaannya sangat lemah, karena teknologi pelayanan yang masih sederhana, sisi pengelolaan organisasi secara kekeluargaan, penggalian dan pengelolaan sumber yang statis, keterbatasan sumberdaya manusia yang profesional.
Temuan lain yang perlu dikemukakan bahwa dalam mempertanggung jawabkan kegiatan organisasi, sudah ada pengurus orsos yang melaksanakan `audit' melalui Akuntan Publik. Demikain pula bahwa krisis ekomoni tidak langsung berpengaruh terhadap bantuan dan dukungan yang diterima oleh orsos, bahkan ada orsos yang mengakui dalam kondisi krisis ekonomi ternyata kualitas dan kuantitas bantuan dan masyarakat meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T1429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumin, Melvin M.
Englewood Cliffs, NJ,: Prentice-Hall, 1967
305 Tum s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Laki-laki dalam masyarakat Bali khususnya di lingkungan puri, memiliki kedudukan tinggi. Oleh sebab itu, keluarga puri khususnya ketururnan raja sangat mengharapkan keturunan laki-laki dari para istrinya. Fajar Putu Arcarna melalui “Sulasih” menggambarkan atau melukiskan tokoh Gung Aji sebagai pewaris puri berusaha dalam memperoleh anak laki-laki dari Sulasih. Seorang perempuan berkasta sudra, yang mengakibatkan dirinya harus berurusan dengan instansi kepolisan terkait dengan tindakannya yaitu menukar bayinya. Penelitian ini membahas tentang kedudukan laki-laki dan perempuan dalam cerpen “Sulasih”.
Man Balinese society, especially in the neighborhood of the castle, has a high position. There for, the family castle in particular is expecting a descendant of the royal family man from his wife. Putu Fajar Arcarna through “Sulasih” describe or depict figures Gung Aji as heir to the castle trying to acquire boys man of Sulasih. Shudra castle woman, which resulted in his having to deal with police agencies associated with the action that is swapping her baby. This research discusses the position of man and woman in the short story “Sulasih”."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>