Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124532 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Vita Wihartanti
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pelayanan rekam medis rawat jalan di RSUD Gunung
Jati Kota Cirebon. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pelayanan rekam medis rawat jalan
serta mengidentifikasi hambatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama waktu
yang dibutuhkan adalah 151 menit. Proses terlama terdapat di tahap pencarian
rekam medis rawat jalan. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pelayanan rekam
medis rawat jalan yaitu > 10 menit, dipengaruhi oleh minimnya pelatihan tentang
penyimpanan, serta belum optimalnya lemari penyimpanan rekam medis dibagian
penyimpanan

ABSTRACT
This research analyzed the outpatient medical record services at RSUD Gunung
Jati Cirebon. The purposes of this study were to determine the length of time it
takes in a series of processes of outpatient medical record services and to identify
obstacles. The type of research employed was qualitative research. The results
showed that the average length of was 151 minutes. The longest process occurred
in the search stage of outpatient medical records. The time required in the process
of outpatient medical record services was still within the old category, i.e. >10
minutes, which was affected by the lack of training on storage, and the nonoptimum
use of medical record storage cabinets in the storage section"
2016
T45972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supinah
"Penelitian ini menganalisis alur proses pelayanan pasien poliklinik spesialis penyakit dalam rawat jalan di RSUD Kota Bogor tahun 2016 dengan konsep lean hospital. Hasil penelitian ini value added activity sebesar 3,7 % dan non value added sebesar 96,3 % hal ini menunjukkan tingginya pemborosan. Dari analisis melalui diagram tulang ikan dan 5 Why didapatkan hambatan : lamanya menunggu di pendaftaran, keterlambatan rekam medik, hambatan pada kedisiplinan dokter, serta hambatan pada lamanya mengambil obat. Melalui design usulan perbaikan terjadi peningkatan kegiatan yang mempunyai nilai tambah bagi pasien dari 3,7 % menjadi 38,4 % dan penurunan kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah dari 96,3 % menjadi 61,6 %.

A study was conducted to analyze the process flow of patient internist specialist policlinic outpatient services in the Public Hospitals Bogor 2016 by concept of lean. The research showed value added activity by 3.7%, and non value added activity by 96.3% showed a high waste. Fishbone diagram and 5 why analysis obtained obstacles : the long wait at registration, medical records delays, discipline doctors, as well as constraints on the length of taking the drug. Through design improvements proposed was expected to increase value added activity from 3,7 % to 38,4 % and decline non value added activity from 96,3 % to 61,6 %."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Suyanto
"Pimpinan rumah sakit dalam mengambil keputusan membutuhkan informasi yang memenuhi aspek kualitas memadai termasuk informasi akuntansi, agar keputusannya sesuai dengan kenyataan. Sistem pengendalian intern merupakan aspek yang penting untuk diteliti, karena merupakan faktor penentu keandalan kualitas informasi akuntansi. Tujuan penelitian adalah diperolehnya gambaran tentang keadaan dan hubungannya antara Sistem Pengendalian Intern dengan Kualin yang berlaku, sehingga dapat diketahui cara penanggulangannya.
Penelitian dilakukan secara sensus dengan populasi sebanyak 53 responden yang terdiri dari manajemen menengah dan manajemen bawah yang terlalui arus data dan informasi akuntansi pendapatan rawat jalan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur Kualitas informasi akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern yang berlaku dicek silang dengan observasi langsung.
Analisa persentase digunakan untuk mendapatkan gambaran baik tidaknya Kualitas Informasi Akuntansi Pendapatan Rawat Jalan dan kuat lemahnya Sistem Pengendalian Intern , analisa statistik digunakan untuk mengetahui derajat korelasi dan besarnya slope garis regresi serta indeks koefisien korelasi determinasi (r2). Bagan alir sistem digunakan disamping untuk mendukung analisa persentase dan analisa statistik juga digunakan untuk memungkinkan dalam penilaian secara cepat efektif tidaknya Sistem Pengendalian Intern yang berlaku.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut
1. Berdasarkan pendapat responden mengenai kualitas informasi akuntansi pendapatan rawat jalan memberikan gambaran kurang memenuhi aspek kualitas yang memadai.
2. Baik pendapat responden, maupun hasil observasi langsung yang ditampilkan dalam diagram alir arus data dan informasi akuntansi, demikian pula bila dikaitkan dengan Perda No. 2 tahun 1968 menunjukkan Sistem Pengendalian Intern yang berlaku tergolong lemah.
3. Semua elemen Sistem Pengendalian Intern mempunyai korelasi positif dengan kualitas informasi akuntansi berkisar 0,26-0,41. Sedangkan urutan elemen Sistem Pengendalian Intern yang didasarkan pada koefisien korelasi determinasi (r2) adalah pertama Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan (17%), kedua Pegawai yang Ralevan dan Jujur (10%) , ketiga Struktur Orgainisasi (7%) dan yang terakhir Praktek yang sehat (6%). Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, disamping r2 yang terbesar juga mempunyai korelasi yang positif kuat dengan elemen Sistem Pengendalian Intern lainnya yaitu struktur organisasi sebesar 0,62 dan pegawai yang relevan dan jujur sebesar 0,80. Sedangkan besarnya slope garis regresi, maka pegawai yang relevan dan jujur yang terbesar yaitu sebesar 0,41, kemudia sistem otorisasi dan prosedur pencatatan sebesar 0,39, praktek yang sehat 0,31 dan struktur organisasi sebesar 0,30. Susunan prioritas intervensi yang didasarkan pada hasil analisa korelasi dan regresi sederhana tersebut diatas adalah pertama Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan kedua pegawai yang relavan dan jujur. Sedangkan dua elemen Sistem Pengendalian Intern lainnya pada urutan ketiga dan empat.
Bagan alir sistem mendukung juga hasil tersebut diatas yang menunjukkan adanya kelemahan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
Disarankan untuk dilakukan pengembangan Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dan dilakukan upaya untuk mendapatkan pegawai yang relevan dan jujur."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Sadeli
"Instalasi rawat inap RSUD Gunung Jati sebagai unit pelayanan perawat selama 24 jam sangat besar pengaruhnya dalam memberikan citra rumah sakit bagi pelayanan rumah sakit secara keseluruhan, karena pelayanan di ruang rawat inap harus diberikan mulai dari pasien masuk sampai dengan pasien pulang dan pelayanan yang diberikan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, terintegrasi, terkoordinasi dan berkolaborasi dari berbagai profesi.
Perawat sebagai salah satu profesi dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap tidak dapat di lepaskan dan perannya sebagai pemberi pelayanan, sebagai pendidik pasien untuk mandiri, serta memberikan konsultasi atas kesulitas yang dihadapi oleh pasien, sehingga pasien segera dapat bergabung dengan keluarganya dan kembali berkarya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepuasan pasien dan peran perawat sebagai pemberi pelayanan baik pelayan fisik, psikologis, sosial dan spiritual serta hubungannya dengan kepuasan pasien dengan penyediaan fasilitas ruang rawat inap di RSUD Gunung Jati Cirebon. Dengan rancangan penelitian cross sectional, data primer didapat melalui kuesioner.
Penelitian ini, bersifat survei dengan rancangan penelitian cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, analisis bivariat chi-square, untuk melihat adanya ada tidaknya hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan peran perawat dan penyediaan fasilitas pelayanan, analisis multivariat regresi logistik, untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa secara keseluruhan pasien rawat inap RSUD Gunung Jati periode Februari - Maret 2003 merasa puas, dengan variabel konsultan, lingkungan fisik, perawatan/obat-obatan dan pelayanan makanan/minuman yang berhubungan dengan kepuasan pasien.
Variabel perawatan /obat-obatan adalah variabel yang paling berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan peningkatan kemampuan manajemen data lapangan, pendidikan dan latihan, komunikasi interpersonal, dan komunikasi teurapatik, pelatihan SDM di lingkungan RSUD Gunung Jati, agar dapat meningkatkan kepuasan pasien secara berkesinambungan.
Kepustakaan 40 (1981-2002)

Analysis on Patient's Satisfaction Level on Nurse's Role and Facilities Provided in Hospice Ward of Gunung Jati Hospital, Cirebon City As a 24 hour care unit, the hospice ward installation Gunung Jati Hospital has great influence to hospital image. Health care provided by this unit started from where the patient check in until check out, providing care in a continuous, integrated, coordinative, and collaborative involving varied professions.
Nurse as one profession among others who provide care to patient in hospice ward has role as care provider, patient's educator in self reliance, and consultant to assist patients to overcome their problem, as to prepare patients to join back their families and back to daily work.
This study aimed to understand the relationship between patient's satisfaction level and nurse's role as care provider in terms of physical, psychological, social, and spiritual aspects and its relationship to patient's satisfaction on hospice ward facilities provided by Gunung Jati Hospital Cirebon.
This study is a cross sectional survey, collecting data from patients through questionnaire. Statistical analysis used in this study included univariate analysis, bivariate analysis using chi-square test to investigate relationship between patient's satisfaction level with nurse's role and provided facilities, multivariate analysis using logistic regression to know the most dominant independent variable.
The study showed that overall, patients in hospice ward Gunung Jati hospital in the period of February to March 2003 felt satisfied with consultant, physical environment, care/medication, and care/foods variables showed significant relationship. The most dominant variable was care/medication variable.
Based on this study, it is suggested to improve field data management skill, education and training, interpersonal communication, therapeutic communication, and human resource training in Gunung Jati Hospital as to sustain the high satisfaction level among patients.
References: 40 (1981-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katibi
"Ditetapkannya PP No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang merupakan kebijakan pelaksanaan dari UU No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, khususnya pasal 68 dan 69 dari UU tersebut, di satu sisi menjadi landasan hukum bagi rumah sakit-rumah sakit pemerintah (RSP) untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum (PPK-BLU), di sisi lain mcmbcri harapan kcpada rumah sakit pemerintah untuk lebih otonorn di bidang pengeiolaan keuangan, sehinga peningkatan kinelja pclayanan dan keuangan rumah sakit dapat terjadi dan manfaat rumah sakit bagi masyarakat mcnjadai lebih baik. PP No. 23 lahun 2005 tcrsebut sudah ditctapkan sejak tanggal I3 juni tahun 2005, letapi sampai bulan juli 2007 ini RSUD Gunung Jali Kota Circbon beium menerapkan pola pengeiolaan keuangan badan layanan umum (PPK-BLU).
Penclitian ini ditujukan untuk mengctahui tingkat persiapan RSUD Gunung Jati Kota Circbon dalam mengimplcmentasi PP 23 tahun 2005. Dcngan penelitian ini diharapkan dapat merckomendasikan kebijakan kepada yang berwcnang untuk segera mengambil aksi kebijakan yang diperlukan dalam proses uansfomnasi pola pcngelolaan keuangan RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dari pola pcngelolaan Unit Swadana ke pola pengeloiaan badan layanan umum (PPK-BLU). Metode pcneiitian yang digunakan adalah metoda kualitatif di bidang kebijakan.
Hasil penelitian menunjukkan komunikasi kebijakan pengelolaan keuangan badan layanan umum belum bcrjalan efcktif, penyiapan sumber daya untuk implerncntasi kebijakan tersebut belum terencana dan tcrprogram secara sistematis. Secara substanlif dan teknis RSUD Gunung Jati Kota Circbon telah memenuhi syarat untuk menerapkan pola pengclolaan keuangan badan layanan umum (PPK-BLU).
Tetapi, persyaratan administratif yang dipcrlukan untuk penerapan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum di RSUD Gunung Jati, belum selesai disiapkan. Lebih lanjut, dari hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kebijakan-kebijakan teknis, selain yang menjadi persyaratan administratif di atas, yang diperlukan dalam pengclolaan kcuangan badan layanan umum sepcrti tarif layanan yang berdasarkau pcrhitungan biaya satuan per unit pelayanan atau per investasi dana; pengelolaan keuangan yang khas pola pengelolaan keuangan badan layanan umum; kelembagaan, pejabat pengelola, dan kepegawaian BLU; pembinaan dan pengawasan BLU; dan remunerasi beium selesai disiapkan.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa bclum sdesainya kebijakan-kebijakan teknis yang diperlukan dalarn pengelolaan keuangan badan layanan umum disebabkan karena belum ditetapkarmya pctunjuk pelaksanaan dan tcknis dalam penerapan pola pengclolaan keuangan badan layanan umum daerah. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah cmpat masalah kebijakan yang meliputi : komunikasi kebijakan; penyiapan sumbcr daya ; penyiapan persyaralan administralif 1 dan penyiapan kebijakan-kebijakan teknis yang diperlukan untuk implemcnlasi pengclolaan keuangan badan layanan umum di RSUD Gunung Jati belum optimal dan belum selesai disiapkan oleh RSUD Gunung Jati.
Untuk itu sebagai saran dari penelilian ini adalah sambil menunggu dikeluarkannya pedoman pelaksanaan dan tcknis tcntang pengelolaan keuangan BLUD, agar RSUD Gunung Jati membuat pcrencanaan kegiatan (POA : plan of acriory atas cmpat kegiatan yang rneliputi komunikasi kebijakan, penyiapan sumber daya untuk implemcntasi kebijakan, penyiapan pcrsyaratan administratii dan pcnyiapan kcbijakan-kebijakan teknis yang diperlukan dalam penclolaan kcuangan BLU secara sislematis, efektitl dan efisien.

To settled the govemment's rules (PP) No. 23 year 2005 concerning Pattem of Finance Mangement of 'Badan Layanan Umum' which is policy of execution from UU No I year 2004 concerning Exchequer Of State, specially section of 68 and 69 of UU, in one side become basis law for government's hospitals to apply the pattem of financé management of 'badan layanan Umum', and the other's gives hope to government's hospitals to be more otonom in management of iinance. So that increasing of service and financial performance of government's hospital can be occurred, and increasing of hospital`s benefit to public. PP No. 23 year 2005 the have been specitied commencing from the date of 13 j uny year 2005, but until month of July 2007 this RSUD Gunung Jati Kota Cirebon not yet apply pattern of finance management of "Badan Layanan Umum".
This research addressed to know level of preparation of RSUD Gunung Jati Cirebon in implementation PP 23 year 2005. With this research expected can recommend policy to in charge to soon take policy action which required in process of p transformation of pattern of finance management of RSUD Gunung Jati Cirebon from pattern of finance management 'Unit Swaclana' to pattem of finance management of Badan Layanan Umum' (PPK-BLU). Research method which applied is qualitative method in policy area.
Research result indicate that policy communication about patem of of finance finance management of 'Badan layanan umum' is unef`f`ective activity , resources preparation to implement the policy isn't plant and program systematically. Beside substantively and technically clauses, RSUD Gunung Jati Cirebon have been is up to standard to apply pattern of finance management of 'Badan Layanan Umum" (PPK-BLU). But, from clauses is administrative is unfinished RSUD Gunung Jati.
Further, from this research result also lay open that technical policys, besides becoming administrative clauses above, what is required in finance management of 'Badan Layanan Umum" like service tariff which based on calculation expense of identity per service unit or per fund invesment; management of finance which typical pattem of finance management of 'Badan Layanan Umum'; institute, organizer functionary, and officer BLU; construction and observation of BLU; and remuneration prepared is unfinished.
This research explain that the inchoate of technical policys which required in finance management of 'Badan Layanan Umum' by not yet specify him (it executions guides and technical in applying of pattems ofiinance management of BLUD).
As conclusion of This research are four's policy problem : policy communications; preparation of resource ; and preparation of technical policy, preparation of clauses administrative which needed by is implementation of finance management of 'Badan Layanan Umum' in RSUD Gttnung Jati not yet is optimal and untinissed. As suggestion from this research is at the same time await the spent / specified of execution guide and technical in applying of pattern of finance management of 'Badan Layanan Umum Daerah' RSUD Gunung Jati have to make planning of action (POA) to solute the four's policy problem.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Munada
"ABSTRAK
Dengan adanya era globalisasi dan deregulasi di Indonesia banyak dibangun Rumah Sakit, terutama oleh swasta sehingga persaingan antar rumah sakit menjadi makin ketat. Oleh karena itu rumah sakit perlu melakukan upaya agar selalu dapat tetap beroperasional dengan meningkatkan kemampuan organisasi dan managemennya. Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon telah berubah statusnya sebagai Rumah Sakit Swadana sejak I April 1996.
Sebagai akibat perubahan status tadi maka Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati mengalami perubahan dari segi organisasi dan manajemen keuangannya. Perubahan yang sangat penting adalah yang menyangkut tentang struktur organisasi, sistem akuntansi, prosedur kerja, ketenagaan, laporan, formulir, dana, dan sarana prasarana.
Struktur organisasi harus lebih fungsional. Sistem akuntansi harus menggunakan sistem yang berbasis aktual. Tenaga dan fasilitas harus ditambah agar sesuai dengan bertambahnya pekerjaan. Perubahan ini perlu bila seluruh rumah sakit berubah menjadi swadana.
Penelitian ini juga menemukan bahwa perubahan swadana memerlukan sejumlah biaya. Hal ini ternyata masih kurang diantisipasi.

ABSTRACT
The Analysis Of Implementation Of Swadana Financial Accounting System In Gunung Jati District General Hospital Cirebon 1996
Globalization and deregulation in Indonesia have facilitated new hospitals, primarily the private ones. To increasing competition force's hospital to increase their profesionalisme in managing the hospital.
At this time, the Gunung Jati District General Hospital has changed its status into "Swadana? (self-financed) since April 1, 1996. As a result, the hospital has to change its organizations and management. The process of change of this hospital has the objects of this study. The important change's are organization structure, accounting system, personnel, report, form, cost, data, and facilities.
The organization structure had to be changed to more functional. The accounting system had to implement the accrual based system. Personnel and facilities had to be added to adjust with additional jobs. Report and form were to be new system. Those changes were necessary for any hospitals to become self-financed.
However, it was also observer that the changes take a considerable cost. In the reality this cost often not anticipated.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Wirjanto
"Lean adalah upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk, baik barang ataupun jasa kepada pelanggan. Penelitian ini menganalisis alur proses pelayanan resep dan mendesain usulan perbaikannya dengan mengaplikasikan lean thinking. Dengan desain penelitian operational research, dilakukan observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan kegiatan non value added 64% dan value added 36%. Data tersebut menunjukkan telah terjadi pemborosan (waste). Simulasi usulan perbaikan dilakukan untuk meminimalkan pemborosan dan terbukti ada peningkatan value added yang menunjukkan ada efisiensi pelayanan.

Lean is a continuous effort to eliminate waste and increase the value added of product, whether goods or services to customers. This study analyzes the service process flow of prescription and designing the proposed improvement by applying lean thinking. With the design of operational research studies, observations, in-depth interviews and review documents. The results showed non-value added activities 64% and 36% value added. The data shows there has been a waste. Simulation of the proposed improvements were made to minimize waste and proved there was an increase in the value added showed efficiency."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purwanto
"Terselenggaranya pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat ditentukan oleh tersedianya sarana rumah sakit yang dikelola secara baik agar selalu laik pakai dan mampu menjamin pelayanan rumah sakit yang berkualitas.
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon kelas B Pendidikan merupakan rumah sakit rujukan di wilayah Cirebon yang memiliki pelayanan kesehatan tingkat lanjut yang padat teknologi. Pengguna alat elektromedik mengeluhkan berlarut-larutnya proses perbaikan alat elektromedik yang rusak.
Menurut pihak rumah sakit tersebut, hingga saat ini belum pernah dilakukan penelitian tentang kepuasan pelanggan internal IPSRS dalam pemeliharaan alat elektromedik di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan pelanggan internal IPSRS dalam pemeliharaan alat elektromedik di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon pada tallun 2003 dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Penelitian ini menemukan bahwa pelanggan internal IPSRS merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan IPSRS karena seringnya terjadi keterlambatan pelayanan perbaikan alat elektromedik yang dilakukan oieh IPSRS, hal ini terjadi karena pimpinan rumah sakit tidak mengalokasikan dana untuk IPSRS, sehingga IPSRS tidak mampu membeli spare part untuk mengganti alat elektromedik yang rusak. Selain itu jumlah tenaga yang hanya seorang dan jauh dari standar Depkes menyebabkan perbaikan tidak bisa cepat.

Description of Internal Customer Satisfaction of IPRS on Maintaining The Electro Medical Tools in Hospital Gunung Jati, City of Cirebon 2003The running process of hospital services is highly determined by availability of hospital that is need to be managed properly so it always ready to use and is able to assure qualified hospital services.
General Hospital Gunung Jati of City of Cirebon is a B - Education Class is a referal hospital in Cirebon region that is provide advance health services and equipped it with high technology. The user of electro medical tools is complaining the prolonging process of repairmen of broken electro medical tool.
According to hospital party, up to at present there is no study about internal customer satisfaction of IPRS on maintaining electro medical tool in the General Hospital Gunung Jati, City of Cirebon.
In general, this research aims at getting description of internal customer satisfaction of IPRS on maintaining electro medical tool in the General Hospital Gunung Jati, City of Cirebon for the year 2003 by using descriptive qualitative method.
This research found that the internal customer of IPRS is not satisfy the the service of 1PRS due to often delay of service on maintaining electro medical tool that is used by IPRS. This situation is happened due to the management of hospital did not allocated fund for IPRS, so IPRS could not purchase spare parts to replace a broken electro medical tool. Aside from that, the personnel is only one day very far to meet with standard of Department of Health and causing the repairmen could not faster.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aah Aminah
"Eklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu di dunia, dan insidennya bervariasi sampai 40% kematian ibu di beberapa negara. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu adalah dengan diketahuinya faktor-faktor terjadinya kematian ibu karena Eklampsia tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian ibu karena Eklampsia di RSUD Gn. Jati Cirebon tahun 1999-2003. Desain yang digunakan adalah kasus kontrol, dimana kasus adalah semua ibu yang meninggal karena Eklampsia sedangkan kontrol adalah semua ibu hamil yang Eklampsia yang tidak mati dan di rawat di RSUD Gunung Jati yang tercakup data rekam medik. Besar sampel yang digunakan dengan perbandingan 1 kasus (40 orang) dibandingkan dengan kontrol 2 kali kasus yaitu (80 orang) atau jumlah seluruh sampel sebanyak 120 ibu. Data yang dipergunakan adalah data rekam medik di unit pelaksanaan fungsional kebidanan dan kandungan RSUD Gn. Jati Cirebon.
Hasil penelitian didapatkan; dari 8 variabel yang diteliti diduga berhubungan dengan kematian ibu Eklampsia hanya 2 variabel yang hipotesisnya terbukti yaitu variabel penanganan eksternal dan waktu terminasi, juga didapatkan adanya variabel interaksi antara penangana eksternal dan waktu terminasi. lbu yang tidak mendapatkan penanganan eksternal RS berpeluang untuk mati sebesar 10,09 kali (95% Cl: 2,32-43,88) dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan penanganan eksternal, setelah dikontrol variabel waktu terminasi dan variabel interaksi antara lama penanganan eksternal dengan waktu terminasi. Ibu yang waktu terminasinya > 65 menit berpeluang untuk mati sebesar 0,12 kali (95% CI: 0,03-0,48) dibandingkan ibu yang waktu terminasinya < 65 menit, setelah dikontrol variabel penanganan eksternal dan variabel interaksi antara lama penanganan eksternal dengan waktu terminasi. Ibu yang waktu terminasinya > 65 menit berpeluang untuk mati sebesar 0,12 kali (95% CI: 0,03-0,48) dibandingkan ibu yang waktu terminasinya < 65 menit pada kelompok ibu yang tidak mendapatkan penanganan eksternal. Ibu yang waktu terminasi > 65 menit berpeluang untuk mati sebesar 2,27 (0,22-23,01) dibandingkan ibu yang waktu terminasinya < 65 menit pada kelompok ibu yang mendapatkan penanganan eksternal. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kematian ibu eklampsia adalah penanganan eksternal.
Mengingat penanganan Eksternal dan waktu terminasi merupakan faktor prognosis terjadinya kematian ibu dengan Eklampsia maka di harapkan kepada Dinas Kesehatan dan RSUD Gn. Jati Cirebon bekerja sama dengan limas sektor terkait, karena untuk mengatasi masalah ini sangat erat kaitannya dengan sektor lain, termasuk organisasi profesi. Sedangkan kepada peneliti lain perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh apakah faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kematian ibu Eklampsia dalam penelitian ini juga berlaku untuk daerah lain di wilayah III Cirebon dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pustaka: 47 (1990-2004)

Factors Related to Maternal Death Caused by Eclampsia in Gunung Jati Hospital Cirebon Year 1999-2003Eclampsia is one main cause of maternal death in the world. Its incidence is varied, but in several countries it caused as many as 40% of maternal mortality. One important effort to reduce maternal mortality rate is by investigating factors related to maternal death caused by eclampsia.
This study aimed at investigating factors related to maternal death caused by eclampsia in Gunung Jati Hospital Cirebon year 1999-2003. Design of this study was case-control where cases were all mothers who died due to eclampsia while controls were mothers who survived; all subjects were obtained from medical record data in the obgyn unit of Gunung Jati Hospital. There were 2 controls (80 mothers) for each case (40 mothers), thus total number of sample was 120 mothers. The study shows that out of 8 variables, there were two variables which could be proven true, i.e. external handling and termination time variables. There was also interaction between those two variables. Mothers who did not receive hospital external handling had 10.09 (95%CI: 2, 3.2-43.88) greater risk of death compared to those who receive the handling, after controlled by termination time and interaction between external handling and termination time. Mothers with termination time >65 minutes had 0.12 times (95% CI: 0.03-0.48) risk of death compared to those with termination < 65minutes in the group of mothers who did not receive external handling. Mothers with termination time >65 minutes had 2.27 times (0.22-23.01) times risk of death compared to those with termination time <65 minutes in the group of mothers who did receive the external handling.
Considering that external handling and termination time were prognostic factors of maternal death caused by eclampsia, it is suggested to Health Office and Hospital to collaborate with other sectors including professional organizations. It is also suggested to conduct other research to further investigate other factors not covered in this study.
References: 55 (1990-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hadiyani
"ABSTRAK
Mutu pMutu pelayanan keperawatan merupakan hal yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Penerapan metode penugasan yang tepat diharapkan mampu mengurangi permasalahan mutu pelayanan keperawatan terutama yang terkait dengan kesalahan obat dan phlebitis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh penerapan MPKP terhadap pencapaian indikator mutu pelayanan keperawatan : phlebitis, kesalahan pemberian obat. Desain penelitian ini quasi exsperiment pre and post test control group desain. Pengamatan prosedur pemberian obat 404 prosedur, pemasangan infus 404 prosedur dipilih dengan consecutive sampling. Ada perbedaan yang signifikan kelompok yang menerapkan MPKP dengan kelompok yang tidak menerapkan MPKP terhadap kejadian kesalahan pemberian obat (p=0,00 ;OR =6,4;CI=2,81-14,75).Tidak ada perbedaan yang signifikan kejadian phlebitis pada kelompok yang menerapkan MPKP dengan kelompok yang tidak menerapkan MPKP (p=0,874). Perlunya evaluasi rutin tentang metode penugasan di ruangan, Desiminasi pengetahuan tentang metode penugasan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit.

ABSTRACT
The quality of nursing services is very crucial in health services. Application of nursing assignment methods is expected to reduce problems of service especially which associated with medication errors and phlebitis. This study aimed to identify influence of the application of Professional Nursing Practice Model on the achievement of indicators of nursing service quality: phlebitis and medication. This study design was quasi experiment using pre-post tests and control group. A number of 404 medication and infusion administrations were selected with consecutive sampling and then were observed. There was a difference incidence of medication errors between groups of which applying PNPM and control (p = 0,001; OR = 6,4; CI = 2.81 to 14.75). There was no difference on phlebitis case between 2 groups (p = 0.874). It is necessary to perform routine evaluation and to disseminate knowledge about methods of nursing assignment in order to improve quality of nursing service."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>