Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Riri Indriani
"Ketidaknyamanan masyarakat dapat dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan udara yang tinggi. Ketidaknyamanan beraktivitas di kota dan daerah sekitarnya dapat disebabkan oleh kenaikan suhu, padahal kenyamanan beraktivitas di kota sangat penting karena kota adalah pusat sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan indeks humidex dan indeks ketidaknyamanan untuk melihat ketidaknyamanan akibat suhu udara, selain melihat perbedaan suhu udara di siang dan malam hari yang mempengaruhi sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di kota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan suhu udara siang dan malam hari, adanya perbedaan antara suhu udara di udara dengan suhu udara yang dirasakan oleh masyarakat, dan tidak ada adanya hubungan antara sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat terhadap kenaikan suhu udara. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat walaupun hasil perhitungan kedua indeks menunjukkan adanya sensasi panas yang menyengat dan tidak nyaman beraktivitas di kota.

High temperature along with high humidity is one of many factors that causes inconvenient feeling to urban community. The increase of air temperature at daytime and nighttime could result in a education convenience in the activity of urban communities considering urban communities are residing inside a city which center of economic and social activities. This study uses humidex index and discomfort index to analyze and to correlate urban thermal sensation with discomfort sensation. Quantitative research method is used h the primary data from questionnaire and secondary data from BMKG. This study found that there is no correlation between the discomfort sensation from humidex index and discomfort index with urban community thermal sensation."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keenahansa
"Urban Canyon merupakan sebuah konteks dimana akses jalan pada area perkotaan dikelilingi oleh barisan bangunan pada kedua sisinya secara memanjang sehingga membentuk lembah. Aktivitas yang terjadi di dalam konteks urban canyon tersebut sebagian besar digunakan oleh kendaraan bermotor, pedestrian ataupun kegiatan keramaian manusia di dalamnya (crowd).
Peningkatan kepadatan penduduk perkotaan menyebabkan kebutuhan akan alat transportasi pada ruas-ruas kota. Hal tersebut dapat mempengaruhi atmosfer atau kondisi yang ada di dalam urban canyon tersebut, seperti bangunan, suhu udara maupun suhu permukaan yang ada akibat emisi yang dihasilkan. Dengan mengidentifikasi data berdasarkan studi literatur pada fenomena yang terjadi di dalam urban canyon, kemudian dilakukan simulasi angin untuk membuktikan faktor yang berperan dalam urban canyon tersebut dalam mendispersi polutan di dalamnya yang dapat mempengaruhi suhu yang ada.
Simulasi yang dilakukan secara komputasional kemudian dianalisis untuk mengetahui sejauh apa dampak geometri yang ada pada urban canyon terhadap suhu di dalamnya. Pada penulisan ini, studi kasus yang digunakan adalah konteks Urban Canyon Margonda. Penulisan skripsi ini juga menunjukkan bahwa perlu adanya kajian lebih lanjut terhadap fenomena yang terjadi pada urban canyon di Indonesia yang jarang diperhatikan baik dalam skala makro maupun mikro.

Urban Canyon is a context where the road access in urban areas is surrounded by rows of building on both sides lengthwise, forming a canyon. Most of the activities that occur in the urban canyon context are used by motorized vehicles, pedestrians, or human crowds. The increasing urban population density causes the need for transportation equipment on city segments. This can affect the atmospheric conditions in the urban canyon, such as buildings, air temperature and surface surface temperature due to the emissions produced.
By identifying data, based on literature studies on the phenomena that occur in urban canyons, wind simulations are used to prove the factors that play a role in the urban canyon in dispersing pollutants inside which can affect the existing temperature. Computational simulation analyzed to determine how far the geometry of urban canyon impacts to the inside of urban canyon temperatures itself.
At this writing, the case study used is the context of Urban Canyon Margonda. At this writing also, shows that there is a need for further study of the phenomena that occur in urban canyons in Indonesia which are rarely noticed both on a macro and micro scale.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Oktavianingrum
"Kota Tangerang Selatan merupakan kota dengan pertumbuhan penduduk paling tinggi di Provinsi Banten dan salah satu kota dengan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan lahan di Kota Tangerang Selatan yang membuat semakin banyaknya perubahan lahan menjadi lahan terbangun di Kota Tangerang Selatan. Gedung-gedung dan aspal yang ada di perkotaan memberikan kontribusi besar terhadap suhu permukaan yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kota Tangerang Selatan tahun 2004, 2008, 2013, dan 2018, serta pengaruhnya terhadap suhu permukaan darat dan tingkat kenyamanan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat TM (2004 dan 2008) dan OLI-TIR (2013 dan 2018) untuk melihat tutupan lahan, kerapatan bangunan, kerapatan vegetasi, dan suhu permukaan darat; dan data lapangan berupa suhu udara dan kelembapan udara untuk mendapatkan indeks kenyamanan.
Penelitian ini menggunakan metode decision tree, NDBI, NDVI, LST, dan THI dalam pengolahan data. Hasil menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan menjadi lahan terbangun menyebabkan peningkatan suhu permukaan darat sekitar 0,4-0,7°C per tahun di Kota Tangerang Selatan, yang kemudian berdampak pada penurunan tingkat kenyamanan. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Paramastri Sarifah Al Khudri
"Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan wilayah yang padat penduduk sehingga hal ini menuntut adanya pembangunan tempat tinggal. Hal ini yang mengakibatkan adanya perubahan tutupan lahan yang terjadi setiap tahun. Perkembangan kota yang diiringi dengan meningkatnya lahan terbangun berpotensi meningkatkan suhu udara di sekitar lingkungan. Di samping itu, adanya hutan kota, turut membantu menurunkan degradasi lingkungan perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan LST dan NDVI akibat perubahan tutupan lahan dan mengetahui tingkat kenyamanan termal menggunakan pengukuran Thermal Humidity Index (THI). Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu tahap pertama pra pengolahan citra dengan melakukan proses koreksi atmosferik dan cropping. Tahap kedua yaitu perhitungan algoritma LST, NDVI, maximum likelihood, kenyamanan termal, dan interpretasi citra digital. Tahap ketiga yaitu analisis peta LST, NDVI, tutupan lahan, dan pengukuran nilai THI. Hasil penelitian menunjukkan banyaknya perubahan luas tutupan dalam kurun waktu 10 tahun akibat perkembangan perkotaan, seperti berubahnya tutupan lahan vegetasi dan lahan terbuka menjadi permukiman. Berkurangnya lahan bervegetasi mempengaruhi turunnya indeks kerapatan vegetasi. Sementara itu, perubahan suhu permukaan daratan terjadi secara fluktuatif pada bulan kering dan bulan basah tahun 2013 dan 2023. Umumnya, LST yang tinggi terjadi di area permukiman dan lahan terbuka diakibatkan oleh tidak adanya atau kurangnya objek penghalang sinar matahari. Tipe tutupan lahan vegetasi (mangrove), badan air, dan vegetasi (non-mangrove) kurang lebih memiliki pengaruh yang berbeda terhadap perubahan suhu permukaan daratan. Adapun perhitungan statistik antara NDVI dan LST menunjukkan hubungan yang berkorelasi negatif tapi rendah. Selain itu, hasil pengukuran nilai THI terhadap data iklim mikro menunjukkan bahwa kenyamanan termal di wilayah penelitian termasuk didominasi kategori cukup nyaman.

Penjaringan District, North Jakarta, is a densely populated area that requires residential development. This results in changes in land cover that occur every year. City development, which begins with increasing built-up land, has the potential to increase the air temperature in the surrounding environment. On the other hand, the existence of urban forests also helps reduce urban environmental degradation. The aim of this research is to analyze changes in LST and NDVI due to changes in land cover and determine the level of thermal comfort using the Thermal Humidity Index (THI) measurement. This research was carried out in 4 stages, namely the first stage of image pre-processing by carrying out atmospheric correction and cropping processes. The second stage is the calculation of the LST algorithm, NDVI, maximum likelihood, thermal comfort, and digital image interpretation. The third stage is analysis of LST, NDVI, land cover maps and measuring THI values. The results of the research show that there have been many changes around cover over a period of 10 years due to urban development, such as changes in vegetation land cover and open land into organizations. The reduction in vegetated land affects the decline in the vegetation density index. Meanwhile, changes in land surface temperature fluctuate in the dry and wet months of 2013 and 2023. Generally, high LST occurs in organizational areas and open land due to the absence or reduction of objects blocking sunlight. Vegetation land cover types (mangroves), water bodies, and vegetation (non-mangroves) have different influence on changes in land surface temperature. Statistical calculations between NDVI and LST show a negative but low deteriorating relationship. In addition, the results of measuring THI values on microclimate data show that thermal comfort in the research area is dominated by the quite comfortable category."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Azzahra
"Perkembangan perkotaan yang pesat ditandai dengan perubahan tutupan lahan berperan dalam menaikkan suhu permukaan daratan dan memicu fenomena Urban Heat Island (UHI). Tingginya suhu perkotaan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi penghuninya. Universitas Indonesia (UI) dan kelurahan sekitarnya dipilih sebab memiliki tutupan lahan yang beragam dan terdapat banyak pembangunan yang terjadi terutama di rentang tahun 2014-2023. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan yang terjadi di UI dan kelurahan sekitarnya kemudian mengetahui pengaruhnya terhadap suhu permukaan daratan. Selanjutnya, dianalisis perubahan suhu permukaan daratan dan kaitan antara suhu permukaan daratan dengan suhu udara permukaan darat. Kemudian, didapatkan hubungan antara suhu permukaan daratan dan suhu udara permukaan darat dengan tingkat kenyamanan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terjadi perubahan tutupan lahan yang mempengaruhi suhu permukaan daratan. Namun, terdapat juga faktor lain yakni aktivitas manusia. Suhu permukaan daratan memiliki hubungan positif dengan suhu udara permukaan darat. Tingkat kenyamanan dihitung menggunakan metode Humidex dan memiliki hubungan dengan suhu permukaan yakni semakin tinggi suhu maka semakin tidak nyaman. Jika dilihat dari tutupan lahannya, tutupan lahan dengan vegetasi dan badan air cenderung memiliki suhu yang lebih rendah dan relatif lebih nyaman, sedangkan tutupan lahan berupa lahan terbangun dan terbuka memiliki suhu yang lebih tinggi dan relatif tidak nyaman. Hal tersebut diperkuat dengan persepsi kenyamanan dari individu.

Rapid urban development characterized by changes in land cover plays a role in increasing land surface temperatures and triggering the Urban Heat Island (UHI) phenomenon. High urban temperature can cause discomfort for residents. Universitas Indonesia (UI) and its surrounding sub-districts were chosen because they have diverse land cover and a lot of development can be occurred, especially in the 2014-2023 period. This research aims to determine changes in land cover that occur in UI and surrounding sub-districts and then determine their effect on land surface temperature. Next, changes in land surface temperature and the relationship between land surface temperature and air surface temperature are analysed. Then, the relationship between land surface temperature and air surface temperature and comfort level was obtained. The results obtained in this research show changes in land cover that affect land surface temperature. However, there are also other factors, namely human activity. Land surface temperature has a positive relationship with air surface temperature. The comfort level is calculated using the Humidex method and is related to surface temperature, namely the higher the temperature, the more uncomfortable it is. Land cover with vegetation and water bodies tends to have lower temperature and is relatively more comfortable, while land cover in the form of built-up and open land has higher temperature and is relatively uncomfortable. This is reinforced by the individual's perception of comfort."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fathony
"Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahun, dengan Indonesia sebagai negara keempat dengan jumlah penduduk terbanyak. Pertumbuhan populasi yang cepat mengakibatkan masalah kurangnya ketersediaan lahan. Perubahan pemanfaatan ruang terutama di wilayah perkotaan mengakibatkan alih fungsi lahan dan perubahan tutupan lahan. Perubahan tutupan lahan mempengaruhi suhu permukaan darat. Penelitian ini mengamati perubahan tutupan lahan di Kabupaten Sumedang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengamati perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kabupaten Sumedang tahun 2012, 2017, dan 2022, serta pengaruhnya suhu permukaan darat terhadap tingkat kenyamanan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit dari Landsat-7 ETM+, Landsat-8 OLI/TIRS, dan Landsat-9 OLI-2/TIRS-2 untuk memperoleh tutupan lahan, kerapatan vegetasi, kerapatan bangunan, dan suhu permukaan darat; dan untuk data survey lapangan berupa suhu udara dan kelembaban relatif untuk mendapatkan tingkat kenyamanan. Pada penelitian ini pengolahan data yang dilakukan dengan metode random forest, NDVI, NDBI, dan Discomfort Index (DI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan yang terjadi pada lahan terbangun menyebabkan peningkatan suhu permukaan darat sekitar 2-4 per tahun di Kabupaten Sumedang. Kenaikan suhu tersebut mempengaruhi pada tingkat kenyamanan yang semakin menurun.

The world's population continues to increase every year, with Indonesia being the fourth most populous country. Rapid population growth leads to a lack of available land. Changes in land use, especially in urban areas, result in land conversion and land cover changes. Changes in land cover affect land surface temperature. This study examines land cover changes in Sumedang Regency. The objective is to observe the changes in land cover that occurred in Sumedang Regency in 2012, 2017, and 2022, as well as their influence on land surface temperature and comfort levels. Satellite imagery from Landsat-7 ETM+, Landsat-8 OLI/TIRS, and Landsat-9 OLI-2/TIRS-2 was used to obtain land cover, vegetation density, building density, and land surface temperature data. Field survey data, including air temperature and relative humidity, were collected to assess comfort levels. The data were processed using random forest, NDVI, NDBI, and Discomfort Index (DI) methods. The results of the study indicate that land cover changes in built-up areas have led to an annual increase in land surface temperature of approximately 2-4℃ in Sumedang Regency. This temperature rise effects decreasing comfort levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhaneswara Nirwana Indrajoga
"Laporan Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) dan World Meteorological Organization (WMO) memperkirakan kenaikan suhu global akan mencapai ambang kritis 1,5 derajat celsius yang berdampak luas bagi kesehatan, ketahanan pangan, pengelolaan air dan lingkungan. Seluruh negara didorong mengantisipasi, memitigasi, dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di tingkat lokal, regional, nasional, global. Melalui National Determined Contribution (NDC) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) perlu kolaborasi antara Tujuan 11) kota dan permukiman yang berkelanjutan, dan Tujuan 13) penanganan perubahan iklim. Pemahaman urban energy balance, microclimate, thermal comfort, dan home comfort terhadap konteks perkotaan (a biological analogy, the image of the city, the garden city, the sustainable city) harus responsif terhadap perubahan iklim. Bagaimana hubungan modifikasi iklim mikro dengan tingkat kenyamanan termal pada rumah perkotaan? Apa dampak strategi KDB dan KDH terhadap modifikasi iklim mikro dan tingkat kenyamanan termal pada rumah perkotaan? Bagaimana peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengaturan KDB dan KDH pada rumah perkotaan? Melalui simulasi pemodelan iklim (Envi-met), instrumen penelitian berupa variabel temperatur udara (T), kelembaban (RH), dan kecepatan angin (V), untuk menilai iklim mikro dan kenyamanan termal (MRT), akan melihat efektivitas strategi KDB dan KDH secara berimbang pada lahan rumah perkotaan, dengan studi kasus rumah hunian di Limo, Depok. Penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal menciptakan iklim mikro dan kenyamanan termal kota yang responsif terhadap perubahan iklim.

The report of the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) and the World Meteorological Organization (WMO) estimates that global temperature rise will reach a critical threshold of 1.5 degrees Celsius with broad implications for health, food security, water management and the environment. All countries are encouraged to anticipate, mitigate and adapt to climate change at the local, regional, national and global levels. Through the National Determined Contribution (NDC) and Sustainable Development Goals (SDGs), collaboration is needed between Goal 11) sustainable cities and settlements, and Goal 13) tackling climate change. The understanding of urban energy balance, microclimate, thermal comfort, and home comfort in the urban context (a biological analogy, the image of the city, the garden city, the sustainable city) must be responsive to climate change. What is the relationship between microclimate modification and the level of thermal comfort in urban homes? What is the impact of the BCR and GBC strategies on microclimate modification and the level of thermal comfort in urban homes? What are the roles of the government, the private sector and the community in managing BCR and GBC in urban homes? Through climate modeling simulations (Envi-met), research instruments in the form of air temperature (T), humidity (RH), and wind speed (V) variables, to assess the microclimate and thermal comfort (MRT), will see the effectiveness of the BCR and GBC strategies in a balanced way on urban residential land, with a residential house case study in Limo, Depok. This research is expected to be the first step in creating a city's microclimate and thermal comfort that is responsive to climate change."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viky Muruatut Toyyibah
"Kondisi lingkungan di pintu tol yang buruk membuat operator berpotensi merasa tidak nyaman sehingga mempengaruhi performa kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh polusi udara, kebisingan, dan getaran yang dianggap sebagai faktor lingkungan paling mengganggu, dengan menggunakan peralatan Haz dust IV, Noise Dosimeter, HVM 100, time study, dan kuisioner. Dengan menggunakan metode statistik regresi linear berganda, diperoleh ketiga faktor lingkungan berbanding lurus dengan waktu transaksi operator (time study), dimana polusi udara merupakan faktor yang paling signifikan secara statistik diikuti oleh getaran dan kebisingan.

The poor environment will make the toll booth operators feel uncomfortable so that affect their performance. The research objective is to analyze the effect of air pollution, traffic noise, and vibration considered as the most disturbing factors by using Haz dust IV, Noise Dosimeter, HVM 100, time study, and questionnaire as the tools. By using multiple regression linear analysis, obtained the relationship of the environmental factors and transaction time (time study) is linear in which air pollution is the most significant factor, followed by vibration and noise respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Satrio Utomo
"Baterai merupakan alat penyimpan energi dalam bentuk muatan listrik. Baterai kini menjadi perhatian karena memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan teknologi energi terbarukan. Pada skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada baterai, terutama baterai lead acid dengan cara mengatur ambient temperature dari 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C yang dihubungkan ke beban resistif murni berupa lampu pijar 120 watt dan 240 watt. Jenis baterai yang digunakan memiliki rating 12 V, 45 Ah dengan merk Global. Tegangan baterai akan dirubah terlebih dahulu dengan menggunakan inverter agar dapat mensuplai lampu pijar. Besarnya tegangan dan arus akan dicatat dengan menggunakan alat ukur berupa voltmeter dan amperemeter yang akan dicatat pada setiap menitnya. Selanjutnya, data yang diperoleh akan direpresentasikan dalam bentuk grafik untuk melihat perubahan yang terjadi akibat perubahan ambient temperature.
Dari hasil penelitian, ambient temperature mempengaruhi penurunan level tegangan, waktu baterai dalam mensuplai beban, dan energi yang disuplai baterai selama pembebanan berlangsung. Semakin tinggi ambient temperature, maka laju penurunan tegangannya akan semakin cepat. Pada beban 120 watt, baterai dapat mensuplai beban selama 193 menit dan energi yang dapat dikirim oleh baterai mencapai 476,3 Wh. Sedangkan pada beban 240 watt, baterai hanya mampu mensuplai beban selama 76 menit dan energi yang dapat dikirim oleh baterai mencapai 353,77 Wh.

Battery is energy storage device in the form of electric charge. Nowadays, battery has an important role for the development of renewable energy technologies. In this thesis, writer conducted research on battery, especially to lead acid battery by regulating the ambient temperature of 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C which is connected to purely resistive load such as incandescent bulbs of 120 watt and 240 watt. The type of battery that used has rating 12 V, 45 Ah by Global. Battery will be converted into AC voltage by using inverter in order to supply the load. The magnitude of voltage and current will be recorded by using a measuring instrument such as voltmeter and amperemeter every minute. Furthermore, the data obtained will be represented in the form of graph to see the changes that occur due to change of ambient temperature.
From the research, the ambient temperature affect the drop voltage level, battery time to supply the load, and the energy supplied during the load. The higher temperature, the rate decrease in the voltage will be faster. At 120 watt, the battery can supply the load for 193 minutes and the energy that can be delivered reaches 476,3 Wh. While the load of 240 watt, the battery is only able to supply the load for 76 minutes and the energy that can be delivered reaches 353,77 Wh.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Ma`rufatin
"ABSTRAK
Dalam upaya mendukung pembangunan kota rendah karbon, pemantauan konsentrasi gas rumah kaca GRK telah dilakukan. Peningkatan GRK di atmosfer dapat berkontribusi pada peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi sehingga mengubah kenyamanan termal manusia. Riset ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara tingkat konsentrasi GRK dan kenyamanan termal di kawasan urban. Kenyamanan termal dihitung menggunakan Humidex. Analisis dilakukan dengan mengolah data observasi dan survei persepsi masyarakat terhadap kenyamanan termal. Sumber data observasi dalam riset ini berdasarkan dua lokasi stasiun pemantauan GRK yaitu di Kota Tangerang Selatan GRK1 dan Kota Bogor GRK2 . Hasil riset ini menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi GRK di kedua wilayah tersebut dipengaruhi oleh parameter meteorologi dan karakteristik lingkungannya. Tingkat kenyamanan berdasarkan nilai Humidex di stasiun GRK1 yaitu 30,5 ndash;41,5 sedangkan di stasiun GRK2 yaitu 29,4 ndash;38,5. Persepsi masyarakat terhadap kenyamanan termal mungkin dipengaruhi aktivitas, perilaku, dan pakaian yang dikenakan. Ada pengaruh konsentrasi GRK pada kenyamanan termal di kawasan urban secara tidak langsung yang ditunjukkan oleh pengaruh konsentrasi GRK pada suhu udara dan suhu udara tersebut sebagai bagian dari kenyamanan temal.

ABSTRACT
In supporting low carbon city development, the monitoring of greenhouse gases GHGs concentrations was conducted. Increasing GHGs in the atmosphere contribute to increasing average temperature earth rsquo s surface that influences human thermal comfort. This research investigated relationship between concentration levels of GHGs and thermal comfort in urban areas. The thermal comfort was assessed by using Humidex. The analysis was done by examinations of the observational data and subjective investigation of thermal comfort perception. The sources of observational in this research obtained from two monitoring stations of GHGs located in South Tangerang City GRK1 and Bogor City GRK2 . The results showed that the difference of GHGs concentration was influenced by meteorological parameters and each station rsquo s environmental characteristics. Comfort level according to Humidex in GRK1 station was 30.5 ndash 41.5 whereas in GRK2 station was 29.4 ndash 38.5. The public perception to thermal comfort might be influenced by activities, behaviour, and clothing worn. The effect of GHG concentration on thermal comfort in urban areas was indirectly indicated by the effect of GHG concentration on air temperature and the air temperature as part of thermal comfort."
2018
T51230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>