Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115916 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alex Fernandes
"ABSTRAK
Pangsa pasar suatu perusahaan pembangkit tenaga listrik ditentukan berdasarkan kontribusi daya mampu neto dengan mekanisme tata niaga listrik, melalui kompetisi harga energi listrik dan kesiapan daya mampu pembangkit atau dikenal dengan merit order pembangkit yang berdasarkan efisiensi pada pembangkit. PT. Indonesia Power yang bergerak di bidang pembangkit listrik telah mengalami penurunan pangsa pasar di Jawa Bali sampai dengan 2015 hanya tinggal 22%. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model yang dapat menyajikan gambaran visual tentang hubungan parameter ? parameter teknis dan keuangan yang saling berpengaruh dalam mengidentifikasi peluang-peluang teknik yang dapat menurunkan tara kalor pembangkit serta mengukur tingkat risiko masing-masing peluang. Selanjutnya model akan dikembangkan menggunakan sistem dinamik untuk memberikan gambaran kepada stakeholder tentang kinerja operasi dan keuangan dari peningkatan nilai tara kalor pembangkit pada profitabilitas perusahaan. Studi kasus adalah di PLTGU Priok blok 1 dan blok 2. Peluang teknik terhadap empat teknologi terbaru pembangkit dapat menurunkan nilai tara kalor pembangkit sebesar 10,369%. Sistem dinamik yang dibuat menunjukkan bukti adanya hubungan antara kenaikan pendapatan operasional dengan penurunan nilai tara kalor PLTGU Priok

ABSTRACT
The market share of an utility company are based on the contribution of its net capacity power in an electricity trade mechanism through electricity price competition and availability factor. It is also known that a power plant merit order is based on its efficiency. PT. Indonesia Power have a declining market share in Java Bali system, from 50% in 1995 to 22% in 2015. This thesis aims to build model that can present a visual representation of the relationship between technical and financial parameters to identify opportunities to reduce its plant heat rate and to assess the risk of each opportunity. Furthermore, the model is developed using dynamic system provide an overview for the stakeholders of the operating and financial performances decreasing the plants heat rate. It also impact company?s profitability Case study is done at Prioks Combine Cycle Power Plant Block 1 and Block 2. Opportunity techniques against four latest technologies, can decrease the plant heat rate up to 10.369%. The dynamic system built, shows the evidence of a relationship between the operating income increase and the decrease heat rate value in the Prioks Combine Cycle Power Plant"
2016
T44763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amin
"Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Listrik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia antara 2012-2016, nilai investasi telah meningkat sekitar 27% per tahun, dimana pada tahun 2016 adalah Rp 109 Triliun / tahun dan perkiraan mencapai Rp 227 Triliun / tahun di 2019. Ini adalah potensi besar bagi para pemangku kepentingan dalam bisnis listrik, salah satunya adalah kontraktor. Namun, dalam studi kasus yang dilakukan pada perusahaan XYZ yang telah terlibat dalam bisnis listrik sejak tahun 2008, ditemukan bahwa pencapaian laba per tahun sebagian besar tidak tercapai dengan target perusahaan tahunan dengan pencapaian rata-rata 87%. Metode penelitian ini untuk menguji faktor pengaruh pencapaian laba perusahaan dalam proyek pembangkit listrik menggunakan survei kuesioner untuk mengalami kontraktor. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa faktor utama yang berpengaruh dalam pencapaian laba dari proses tender adalah harga material/equipment dan dari proses pelaksanaan proyek adalah permasalahan desain.

Based on data from the Directorate General of Electricity Ministry of Energy And Mineral Resources of Republic Indonesia between 2012-2016, the value of investment has increased approximately of 27% per year, where in 2016 is Rp 109 Trillion/year and estimates reached Rp 227 Trillion/year in 2019. This is great potential for stakeholders in electrical business, one of whom is contractor. However, in a case study conducted on company XYZ that has been involved in the electricity business since 2008, it was found that the achievement of profit per year is largely not achieve with the annual corporate targets with average achievement of 87%. The method of this research has to examine influential factor of corporate profit achievement in power plant project using questionnaire survey to experience contractor. The final objective of this research is to define main influence factor on strategies in order to improve the profit achievement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niko Lastarda
"Dalam melayani sebuah sistem kelistrikan dibutuhkan pembangkit yang handal dan efisien. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap PLTGU merupakan salah satu pilihan pembangkit thermal yang mempunyai kriteria tersebut. Terdapat beberapa jenis konfigurasi PLTGU. Khusus untuk PLTGU dengan dua turbin gas memliki dua jenis konfigurasi, yaitu konfigurasi 2G-2H-3S dua turbin gas, dua HRSG, tiga turbin uap dan konfigurasi 2G-2H-1S dua turbin gas, dua HRSG, satu turbine uap . Mode operasi dari setiap jenis konfigurasi menghasilkan keandalan dan efisiensi yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung efisiensi dan keandalan dari dua jenis konfigurasi PLTGU yang menggunakan dua turbin gas, sehingga dapat menentukan pengaruh jenis konfigurasi terhadap efisiensi dan keandalan PLTGU. Dengan menggunakan metode energi input ouput untuk menentukan besar efisiensi dan dengan menghitung Equivalent Availability Factor EAF untuk mendapatkan faktor kesiapan atau keandalan pembangkit.
Dari hasil perhitungan didapatkan konfigurasi 2G-2H-1S memliki nilai efisiensi yang lebih tinggi dari konfigurasi 2G-2H-3S, terhitung Untuk mode operasi Full Blok Cycle konfigurasi 2G-2H-1S memliki efisiensi maksimum 55.5 sedangkan konfigurasi 2G-2H-3S efisiensi maksimum 53.5 . Sedangkan untuk nilai keandalan konfigurasi 2G-2H-3S lebih handal dibandingkan dengan konfigurasi 2G-2H-1S. Untuk mode operasi Full Blok Cycle memliki 93.39 EAF, sedangkan konfigurasi 2G-2H-3S 92.62 EAF. Dari segi keekonomian kedua jenis konfigurasi memiliki nilai kelayakan, dimana untuk konfigurasi 2G-2H-1S lebih ekonomis dilihat dari NPV 371,286,536 USD dan IRR 12 serta waktu pengembalian modal yang relative lebih cepat 9 tahun. Dengan mengetahui konfigurasi PLTGU yang handal, efisien dan ekonomis dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk pemilihan konfigurasi PLTGU yang sesuai dengan kebutuhan beban dasar, beban menengah, atau beban puncak di sebuah sistem kelistrikan.Kata Kunci : EAF, Efisiensi, Keandalan, Konfigurasi PLTGU, PLTGU.

In serving the electrical systems required a reliable and efficient plants. Combined Cycle Power Plant CCPP is one of the thermal power plants that have a selection criteria. There are several types of CCPP configurations. Especially for CCPP with two gas turbines have two types of configurations, the configuration of 2G 2H 3S two gas turbines, two HRSG, three steam turbines and the configuration of 2G 2H 1S two gas turbines, two HRSG, one steam turbine , The mode of operation of each type of configuration produces a different reliability and efficiency.
This study aimed to quantify the efficiency and reliability of two types of power plant configuration that uses two gas turbines, so as to determine the effect of this type of configuration on the efficiency and reliability of the CCPP. By using the input energy ouput to determine the efficiency and to calculate Equivalent Availability Factor EAF to obtain readiness factors or reliability of the power plant. From the results of the calculation.
Calculation resulting from the configuration of 2G 2H 1S has a higher efficiency values of configuration 2G 2H 3S, accounting for full block cycle operating modes configuration 2G 2H 1S discount maximum efficiency of 55.5 , while the configuration of 2G 2H 3S efficiency a maximum of 53.5 . As for the value of reliability configuration 2G 2H 3S is more reliable than the configuration of 2G 2H 1S. For full block cycle operating modes discount EAF 93.39 , while the configuration 2G 2H 3S 92.62 EAF. In terms of economics both types of configurations have a feasibility value, which for configuration 2G 2H 1S more economical views of NPV 371,286,536 USD and IRR 12 and the payback time is 9 years faster. By knowing the configuration of a reliable, efficient and economical power plant can be used as a basis for a decision on the selection of CCPP configurations in accordance with based load, medium load, or peak load requirements in an electrical system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najmi Afriandini
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan skema Feed in Tariff PLTM yang dapat dijadikan acuan dalam jual beli listrik dari swasta kepada PLN. Nilai Feed in Tariff PLTM saat ini dirasa masih terlalu tinggi sehingga belum dapat dijadikan acuan dalam perjanjian jual beli listrik antara PLN dan swasta atau Independent Power Producer IPP. Penelitian berfokus pada perhitungan nilai Feed in Tariff PLTM dengan skema tetap dan menurun.Dasar dari perhitungan nilai Feed in Tariff ini adalah Levelized Cost of Energy LCOE atau biaya untuk memproduksi listrik setiap kWhnya. Hasil perhitungan nilai Feed in Tariff PLTM yang didapatkan dengan skema tetap maupun menurun menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan nilai Feed in Tariff PLTM yang diberikan oleh pemerintah. Apabila skema Feed in Tariff PLTM baru ini akan dilaksanakan maka dibutuhkan pula peran subsidi dari pemerintah.

The purpose of this research to obtain the ideal scheme Feed in Tariff for mini hydro power plant that can be used as a reference for setting Feed in Tariff between private sector that build mini hydro power plant to PLN. The current Feed in Tariff is considered too high by PLN. Therefore, it cannot be used as a fair reference to create an agreement among PLN and private sector. The research focus on the calculation of the Feed in Tariff value using constant and decreasing scheme. Levelised Cost of Energy LCOE or the cost to produce electricity per kWh will be used as the baseline in the calculation. A lower Feed in Tariff value that the current value from the government is found using this calculation scheme. If the new Feed in Tariff will be implemented that it will require subsidies from the government."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Joshua Ariel
"ABSTRAK
Skripsi ini meninjau rencana perubahan jumlah pembangkit yang pada
jaringan sumur minyak bumi dan gas alam yang berada dibawah pengelolaan
CNOOC SES Ltd yang berlokasi di Blok Widuri, Laut Jawa. Perubahan jumlah
pembangkit sebuah sistem tenaga listrik dapat mengakibatkan koordinasi rele
yang sudah ditetapkan sejak awal menjadi terganggu. Hal ini dikarenakan
perubahan suplai daya di jaringan mengakibatkan perubahan besar arus hubung
singkat yang mungkin terjadi. Arus hubung singkat adalah salah satu parameter
utama dalam menentukan setelan rele arus lebih agar dapat berkoordinasi dengan
baik. Bila besar arus hubung singkat maksimum dan minimumnya mengalami
perubahan sementara setelan rele tetap sama, maka koordinasi antar rele akan
terganggu.
Untuk menentukan setelan rele arus lebih, diperlukan analisis aliran daya
untuk mendapatkan arus beban maksimum yang dialami rele. Kemudian
dilakukan analisis hubung singkat untuk menentukan arus hubung singkat
minimum yang akan menjadi patokan dalam setelan rele yang digunakan. Setelah
itu sistem proteksi akan disimulasikan untuk mengevaluasi koordinasi antar rele.
Baik analisis maupun simulasi koordinasi proteksi akan dilakukan dengan bantuan
perangkat lunak ETAP 7.
Skripsi ini akan menghasilkan setelan rele untuk rele arus lebih gangguan
fasa dan gangguan tanah pada jaringan dengan kondisi terbaru, berupa arus
setelan (Ipickup) rele, waktu kerja (time dial) rele, dan kurva karakteristik rele."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1030
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aninda Maharani
"Tesis ini membahas tentang evaluasi keandalan PLTGU menggunakan teori graph yang dibagi dalam 15 sistem serta keterkaitannya. Peta Kesehatan Unit (PKU) digunakan untuk mengidentifikasi sistem dan sub sistem PLTGU. Berdasarkan pembagian 15 sistem tersebut dibuat System Structure Graph (SSG) dan system reliability graph. Dengan graph tersebut dapat diketahui bentuk matrik dan persamaan matematis untuk permanent function PLTGU (VPF-r). Melalui data gangguan work order, dapat diketahui nilai keandalan sistem dan sub sistemnya yang kemudian disubtitusikan ke permanent function untuk mengetahui indeks keandalan PLTGU.

This thesis discusses about how to evaluate reliability of combined cycle power plant using graph theory that devided into 15 systems by considering the interrelation one system to each other. Peta Kesehatan Unit (PKU) used to identify the system and sub systems of combined cycle power plant. Based on the division of 15 systems previously, System Structure Graph (SSG) dan system reliability graph are created to indicates systems and sub systems configuration. Using graph theory, matrix form will be known and permanent function (VPF-r) can be obtained. Based on failure data in work order, reliability value of systems and their sub systems can be calculate then substitute it into permanent function to determine combined cycle power plant reliability index."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Widowati
"Dalam penelitian ini disimulasikan post firing section dalam HRSG dengan pembakar duct burner, bahan bakar syngas serta oksigen yang berasal dari Thermal Exhaust Gas (TEG) menggunakan computational fluid dynamics dengan program COMSOL Multiphysics. Model menggunakan neraca massa dilengkapi dengan laju reaksi kinetik, neraca momentum aliran turbulen k-ɛ, dan neraca energi. Dibuat variasi geometri ruang bakar, kecepatan syngas, konsentrasi O2 dalam TEG, serta suhu masukan fluida. Berdasarkan simulasi, baffle dan kecepatan alir sygas menjadi faktor penentu bentuk nyala. Kecepatan alir syngas sebesar 8 m/s merupakan nilai yang paling optimum sebab api tidak menempel pada pembakar dan suhu rata-rata yang dihasilkan mencapai 1.500 K. Baffle dengan kemiringan 30o memberikan profil nyala terbaik sebab tidak menyebabkan akumulasi panas di sudut baffle. Konsentrasi O2 serta suhu masukan syngas dan TEG menunjukkan pengaruh terhadap suhu maksimum yang dicapai namun tidak terlalu berpengaruh terhadap bentuk nyala. Suhu tertinggi sebesar 3.151 K dicapai dengan konsentrasi O2 14%. Suhu nyala lebih dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi O2 dibandingkan oleh perubahan suhu masukan fluida. Suhu 3.151 K juga dicapai dengan mengkondisikan rasio TEG dan syngas pada stoikiometri.

In this research, post firing section in HRSG was simulated with duct burner as burner, syngas as fuel, and oxygen that came from Thermal Exhaust Gas (TEG) using computational fluid dynamics by program COMSOL Multiphysics. The model is being used with kinetics reaction rate, mass balance, momentum balance, turbulent k-ɛ fluid flow, and energy balance with variation of furnace geometry, syngas inlet velocity, O2 concentration in TEG, and also fluids inlet temperature. Based on simulation result, baffle and syngas inlet velocity relative to TEG velocity do affect flame shape. Syngas velocity 8 m/s is the most optimum since the flame did not stick the burner and distributed temperatur reach 1.500 K. Baffle slope 30o gives best profile for no accumulation occurred. Oxygen concentration as well as syngas and TEG input temperature give impact to the maximum temperature but not to the flame shape. Highest temperature 3.151 K can be achieved by using 14% O2 concentration. Flame temperature influenced more by O2 concentration change rather than fluids inlet temperature. Temperature 3.151 K also can be achieved by putting TEG and syngas in stoichiometry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Sofian
"ABSTRAK

Ketidakseimbangan antara beban dan kapasitas pembangkit pada sistem jaringan listrik dapat memicu terjadinya peningkatan/penurunan frekuensi pada sistem, termasuk pada sisi pembangkitan, yang pada kondisi tertentu dapat mematikan unit pembangkit. Jika unit-unit pembangkit tersebut mati secara serentak saat tarjadi gangguan frekuensi, maka hal tersebut dapat mengakibatkan blackout pada sistem. House load operation mode pada pembangkit listrik merupakan salah satu skenario yang dapat diterapkan guna mempercepat proses pemulihan saat blackout. Tesis ini akan memaparkan mekanisme pengujian house load pada sistem pembangkit PLTGU Blok 2 Muara Karang. Berdasarkan  pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa house load operation mode pada pembangkit dapat mempercepat waktu untuk kembali menyuplai listrik ke jaringan hingga 97%. Hal ini akan sangat berguna saat proses pemulihan kondisi blackout pada sistem jaringan listrik. Selain itu, house load operation mode juga memberikan keuntungan secara ekonomis dan menurunkan aspek risiko kegagalan pada pembangkit.


ABSTRACT


The imbalance between the load and generating capacity of the electricity network system can trigger an increase / decrease in the frequency of the system, including on the generation side, which in certain conditions can turn off the generating unit. If the generating units trip simultaneously when there is a frequency disturbance, then this can lead to blackout on the system. House load operation mode in power generation is an scenario that can be applied to speed up the recovery process when blackout. This thesis will explain the testing mechanism of house load operation mode on PLTGU Blok 2 UP Muara Karang system. Based on the tests conducted, the results obtained that the house load operation mode on power plant can speed up the time to re-supply electricity to the network up to 97%. This will be very useful on the process of recovering blackout conditions in the electricity network system. In addition, house load operation mode also benefits economically and reduces the risk aspects of failure in the power plant.

"
2019
T51975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rakhmawan
"Tantangan utama dalam proses pendistribusian gas di wilayah Indonesia Timur adalah kondisi geografis daerahnya dimana terdiri dari berbagai pulau yang tersebar, variasi jumlah kebutuhan gas dan ketersediaan infrastruktur perpipaan yang kurang memadai. Transportasi gas bumi dalam bentuk rantai suplai Mini LNG sampai ke titik pembangkit listrik adalah salah satu opsi yang potensial untuk menggantikan minyak diesel sebagai bahan bakar. Optimisasi logistik digunakan untuk mendapatkan skenario transportasi LNG yang terbaik dengan biaya suplai terendah.
Berdasarkan analisa dan hasil perhitungan optimisasi logistik disimpulkan bahwa pembagian 4 zona distribusi di Indonesia Timur adalah yang paling optimal dengan menggunakan metode transportasi Milk and Run. Kapasitas kapal pengangkut LNG untuk daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan masing-masing adalah 1 buah kapal berkapasitas 30.000 m3. Daerah Maluku memiliki 1 buah kapal berkapasitas 19.000 m3 dan untuk daerah Papua adalah 3 buah kapal masing-masing berkapasitas 30.000 m3, 10.000 m3 dan 2.500 m3.
Jumlah dan kapasitas Tangki Regasifikasi untuk daerah Sulawesi Tengah adalah 4 buah tangki berkapasitas 7.000 m3, 5.000 m3, 4.000 m3 dan 4.500 m3. Daerah Sulawesi Selatan terdiri dari 2 buah tangki 4.000 m3, 2 buah tangki 3.000 m3, dan 2 buah tangki 5.000 m3. Daerah Maluku terdiri dari 2 buah tangki 2.300 m3, 8 buah tangki 1.200 m3 dan 4 buah tangki 600 m3. Untuk Daerah Papua memiliki 4 buah tangki 7.500 m3, 1 buah tangki 2.500 m3, 9 buah tangki 1.200 m3 dan 1 buah tangki 600 m3. Biaya suplai tertinggi untuk 4 wilayah tersebut sebesar 13,48 USD/MMBTU (Maluku) yang mana masih dibawah harga suplai minyak diesel sebesar 15.6 USD/MMBTU.

The main challenge in the process of gas distribution in Eastern Indonesia is the geographical conditions of the region which consists of scattered islands, a variety of natural gas demand and the lack of the existing piping infrastructure. Gas transportation in the form of supply chain with small scale LNG delivered to the Power Plant is a potential option replacing diesel oil as a fuel. Logistics optimization is used to find the best scenario of LNG transportation with the lowest supply cost.
Based on analysis and the results of the logistic optimization calculations concluded that 4 distribution zones in the Eastern Indonesia are the most optimal distribution area by using of Milk and Run?s transportation methods. The Small LNG carrier capacity for Sulawesi Tengah and Sulawesi Selatan region each are 1 unit of 30.000 m3. Maluku region has 1 unit of 19.000 m3 and Papua region has 3 vessels which has a capacity of 30.000 m3, 10.000 m3 and 2.500 m3 respectively.
The number and capacity of LNG Storage Tank in the Regasification Terminal for Sulawesi Tengah are 4 Tanks which has a capacity of 7.000 m3, 5.000 m3, 4.000 m3 and 4.500 m3 respectively. Sulawesi Selatan region consists of 2 units of 4.000 m3, 2 units of 3.000 m3, and 2 units of 5.000 m3. The Maluku region consists of 2 units of 2.300 m3, 8 units of 1.200 m3 and 4 units of 600 m3. And for Papua region has 4 units of 7.500 m3, 1 unit of 2.500 m3, 9 units of 1.200 m3 and 1 unit of 600 m3. The highest Supply Cost of each region is 13,48 USD/MMBTU (Maluku) which is still lower than supply cost of diesel oil about 15.6 USD/MMBTU.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Ardhanayudha Aditya
"Kekurangan batubara akan mengakibatkan PLTU berhenti beroperasi dan memiliki dampak yang besar terhadap kinerja operasional perusahaan dan sistem kelistrikan Jawa dan Bali. Batubara biasanya disimpan dalam jumlah yang berlebih untuk menjaga tingkat pelayanan service level tetap tinggi. Namun batubara yang tersimpan dapat mengakibatkan tingginya beban biaya untuk menyimpan dan memelihara batubara selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan tingkat persediaan aman optimum batubara di PLTU sehingga mampu melayani sistem dengan andal dengan biaya operasional yang serendah mungkin. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yang dipakai dalam pembuatan model yaitu telaah kontinu continuous review dan telaah berkala periodic review.
Hasil penelitian ini mampu menurunkan tingkat persediaan batubara di PLTU XYZ menggunakan pendekatan telaah kontinu, namun tidak cocok dengan pendekatan telaah berkala. Dengan model ini dapat dihasilkan diagram sensitivitas yang berguna untuk penyusunan kebijakan rencana pengadaan batubara di PLTU XYZ. Perencanaan batubara menggunakan model pendekatan telaah kontinu dapat menurunkan rencana biaya persediaan batubara hingga 14 untuk periode tahun 2013.

The shortage of coal will stop coal fired power plant operation and have a big impact on the company rsquo s operational performance and also the electricity system. Coal inventory is usually stored in excess amounts to maintain service level. But excessed coal inventory may result in high costs to store and maintain coal during storage. The objective of this research is to plan the optimum coal safety stock level in coal fired power plant so it can serve the system with the operational cost as lowest as possible. There are two approaches used in this research continuous review and periodic review.
This study can reduce the coal stock level at XYZ coal fired power plant using continuous study approach. This model can produced sensitivity diagramm which is useful for the procurement plan policy in XYZ coal fired power plant. Coal planning using continuous review model approach was able to reduce the cost of coal inventory plan by 14 in 2013 period.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>