Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118811 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deby Awalia Putri
"ABSTRAK
Sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mengatasi ketersediaan energi bagi program pembangunan diperlukan suatu pengembangan lapangan gas. Pengembangan lapangan gas dilakukan oleh PT. X yang berada di dalam dan di blok Matindok, berlokasi di area Sulawesi Tengah. Pengembangan ini dilakukan dengan fasilitas yang lengkap mulai dari memproduksi gas bumi dari sumur yang telah dieksplorasi maupun dari rencana sumur pengembangan yang berasal dari 5 lapangan gas bumi. Pipa flowline digunakan sebagai pipa penyalur dengan spesifikasi pipa berdiameter 4" s/d 6" di darat sepanjang sekitar 35 km dari sumur-sumur ke Block Station di masing-masing lapangan. Komposisi fluida dengan kandungan CO2 dan H2S yang cukup besar merupakan salah satu resiko yang perlu dilakukan penilaian untuk berlangsungnya operasi berjalan dengan standar. Metodologi penelitian yang dilakukan dengan mengidentifikasi bahaya dan menjabarkannya dalam kemungkinan dan konsekuensi serta melakukan strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko yang terjadi pada tingkat resiko tinggi. Analisa resiko ini menggunakan metode Risk Scoring Index dengan perangkat lunak Monte Carlo Simulation untuk mensimulasikan nilai resiko, pada model ini nilai probabilitas terdiri dari: korosi, operasi, gangguan pihak lain (third party), catatan kebocoran dan dikombinasikan dengan nilai konsekuensi yang terdiri dari: keselamatan, lingkungan, finansial, reputasi perusahaan. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan dengan simulasi Monte Carlo didapatkan nilai resiko 8,34 dan dengan dilakukannya evaluasi tindakan pencegahan dapat diturunkan menjadi 7,45 yang berada pada tingkat medium. Dari hasil analisa sensitivitas didapatkan nilai yang paling berpengaruh pada tingkat resiko adalah pada faktor operasi dimana bobot penilaian untuk kemungkinan faktor resiko operasi adalah lebih besar.

ABSTRACT
In accordance with the government policy to address the availability energy for the development program required gas field development. Gas field development by X company located in Central Sulawesi Area. The development was carried out with complete facilities ranging from producing natural gas from wells that have been explored and plan of development wells from 5 (five) gas field. Gas flowline is used for distribute gas with the specifications of pipe diameter of 4" until 6" onshore along the approximately 35 km from wells to Block Station in each field. Fluid composition contains CO2 and H2S with the large amount percentation is one of the risk management needs to do appraisal in order to operation ongoing with the standard. The Methodology of research conducted by identifying hazards and continues with likelihood and consquences as well as pursuing a strategy that can be done to reduce the risk that occurs at a high risk level. The risk analysis using the Risk Scoring Index with Crystal Ball software to stimulate the risk value, in this model, the probability value consisting of corrosion, operation, interference of other parties (third party) record of leaks and combined with the consequence that consists of safety, environmental, financial, corporate reputation. Based on the analysis and calculation of Monte Carlo simulation obtained the risk value 8,34 and with the evaluation of preventive measures can be lowered to 7,45 which are in the medium level. From the results of the sensitivity analysis, the most influential values obtained on the level risk is in operation where the risk ranking for probability of risk factors operation is greater than other probability."
2016
T45788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Farah Dita Gunawan
"Dalam beberapa tahun terakhir, menjamurnya SPBU mini, yang biasa dikenal dengan nama “Pertamini”, telah menjadi tren usaha kecil yang menonjol di seluruh Indonesia. Meskipun kehadiran dan popularitasnya tersebar luas, banyak dari pompa bensin mini ini tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran yang ditetapkan. Sebaliknya, SPBU yang terorganisir dengan baik atau SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), yang merupakan stasiun pengisian bahan bakar standar di Indonesia, mematuhi peraturan keselamatan kebakaran yang ketat. Analisis terfokus mengenai penilaian risiko kebakaran pada SPBU dan SPBU mini akan dibahas dalam tulisan ini dengan menggunakan metode FLAME, beserta simulasinya menggunakan software ALOHA. Metode Penilaian Risiko Kebakaran untuk Perusahaan (FLAME) adalah metode penilaian risiko kebakaran semi-kuantitatif yang dirancang sederhana, efisien, dan dapat disesuaikan untuk berbagai perusahaan. Metode FLAME menggunakan pendekatan penilaian untuk menetapkan tingkat risiko pada berbagai faktor, dan kemudian menggabungkan skor tersebut untuk menghitung skor risiko keseluruhan untuk area, bangunan, atau fasilitas yang menjadi fokus. ALOHA adalah program perangkat lunak pemodelan bahaya dari rangkaian perangkat lunak CAMEO yang biasa digunakan untuk merencanakan dan merespons keadaan darurat bahan kimia/bahan berbahaya. Rincian pelepasan bahan kimia/zat berbahaya yang aktual atau potensial dapat dimasukkan ke dalam ALOHA dan perkiraan zona ancaman akan dihasilkan untuk berbagai jenis bahaya. Pool fire adalah nyala api difusi yang dipicu oleh genangan cairan yang mudah terbakar secara horizontal, seperti tumpahan bahan bakar atau tangki penyimpanan. Api di kolam biasanya menyala secara turbulen, dengan nyala api yang membumbung ke atas permukaan kolam karena daya apung dan pelepasan panas. Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik pembakaran api kolam antara lain jenis bahan bakar, diameter kolam, suhu awal bahan bakar, tekanan, konsentrasi oksigen, dan radiasi. Faktor-faktor ini secara signifikan mempengaruhi parameter seperti geometri api (tinggi), laju pelepasan panas, dan denyut api. Selain faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, kondisi lingkungan juga dapat memberikan dampak yang besar terhadap perilaku kebakaran.

In recent years, the proliferation of mini gas stations, commonly known as "Pertamini," has become a notable small business trend across Indonesia. Despite their widespread presence and popularity, many of these mini gas stations do not meet established fire safety standards. In stark contrast, well-organized gas stations or SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), which are the standard fuel stations in Indonesia, adhere to stringent fire safety regulations. The focused analysis about fire risk assessment in a gas station and mini gas stations will be discussed in this paper using the FLAME method, along with the simulation using ALOHA software. The Fire Risk Assessment Method for Enterprises (FLAME) method is a semi-quantitative fire risk assessment method that is designed to be simple, efficient, and adaptable to a wide range of enterprises. The FLAME method uses a scoring approach to assign risk levels to different factors, and it then combines these scores to calculate an overall risk score for the focused area, building, or facility. ALOHA is a hazard modeling software program from the CAMEO software suite that is commonly used to plan and respond to chemical/hazardous materials emergencies. Details of actual or potential releases of chemicals/hazardous substances can be entered into ALOHA and threat zone estimates will be generated for different types of hazards. Pool fire is a diffusion flame fueled by horizontal pools of flammable liquids, like fuel spills or storage tanks. Pool fire characteristically burns in a turbulent manner, with flames rising above the pool surface due to buoyancy and heat release. The factors that affect the burning characteristics of pool fire include fuel type, pool diameter, initial fuel temperature, pressure, oxygen concentration, and radiation. These factors significantly influence parameters like flame geometry (height), heat release rate, and pulsation of fire. Other than the mentioned factors before, environmental conditions can also heavily give impact to the fire behavior."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadani Arnur
"Risiko kebakaran dan ledakan mengakibatkan kerugian terhadap keselamatan pekerja, pencemaran lingkungan, kerusakan perangkat kerja dan kredibilitas perusahaan. Fasilitas gas memiliki risiko kebakaran dan ledakan karena natural gas merupakan highly flammable dari campuran metana (utama : 70-90%), etana dan sedikit senyawa lain. Oleh karena itu, sebagai dasar upaya pencegahan dan pengendalian terhadap konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko kebakaran dan ledakan dengan menurunkan dampak/konsekuensi ketingkat yang bisa diterima (aceptable level) pada fasilitas pengolahan gas (separation system, gas processing system dan fuel gas system), diperlukan analisis semi-kuantitatif risiko kebakaran dan ledakan.
Teknik yang digunakan adalah melakukan analisis data sekunder (studi HAZID, studi HAZOP, Bow-tie Analysis dan simulasi PHAST). Hasil penelitian ini sebagai dasar upaya mengetahui faktor-faktor dominan yang menyebabkan kejadian kebakaran dan ledakan pada fasilitas pengolahan gas. Dari hasil simulasi crystal ball didapat total forecast memiliki angka 4.30 dimana jika dilihat di matriks resiko maka berada dilevel medium risk yang berati bahwa fasilitas pengolahan gas termasuk katagori risiko masih dapat diterima. Untuk sensitivity, perubahan tekanan (16.0%), perubahan suhu (15.9%) dan kelebihan tekanan (15.8%) merupakan faktor yang paling sensitif terhadap perubahan dibandingkan faktor-faktor lainnya. Selain itu, dapat membantu dalam menentukan rekomendasi yang tepat untuk diterapkan pada fasilitas pengolahan gas tersebut.

Risk of fire and explosion resulted in the loss of the worker safety, environmental pollution, damage to the work and credibility of the company. Gas facility has a risk of fire and explosion because natural gas is a highly flammable mixture of methane (major: 70-90%), ethane and a bit of other compounds. Therefore, as a basis for prevention and control of the consequences arising from the risk of fire and explosion by reducing the impact / consequences to the level that can be accepted (aceptable level) with a precise cost on gas processing facilities (separation systems, gas processing system and fuel gas system), a semiquantitative analysis is required the risk of fire and explosion.
The technique used is to conduct a secondary data analysis (HAZID and HAZOP studies, Bow-tie Analysis and PHAST simulation). The results of this study as a basis for efforts to determine the dominant factors that cause the occurrence of fire and explosion at a gas processing facility. From the simulation results obtained crystal ball that total forecast has the number 4.30 which when seen in the risk matrix was at medium risk which means that the gas processing facility including the safe category/tolerable risk. For sensitivity, pressure changes (16.0%), themperature changes (15.9%) and excess pressure (15.8%), are the factors that are most sensitive to change than other factors. In addition, it can assist in determining the appropriate recommendations to be applied to the gas processing facility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-43402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihad Oktova AR
"Pengoperasikan jalur pipa penyalur gas oleh Perusahaan Migas yang dibangun tahun 1989 sepanjang 13,3 km memiliki resiko antara lain : ada aliran fluida yang mudah terbakar, pipa telah dioperasikan lama, degradasi/penurunan material selama operasi, meningkatnya jumlah dan aktivitas masyarakat di sekitar pipa, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan perawatan, operasi dan inspeksi.
Analisa resiko ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko-risiko yang akan timbul pada kegiatan penyaluran gas melalui sistem perpipaan dan hasilnya diharapkan dapat memberikan masukan bagi Perusahaan maupun pihak-pihak terkait yang berkaitan dengan proses pembuatan kebijakan dan sistem pengoperasian pipa yang handal, aman dan selamat.
Analisa resiko ini menggunakan metode Risk Scoring Index menggunakan perangkat lunak Crystal Ball untuk mensimulasikan nilai resiko, pada model ini nilai probabilitas terdiri dari: korosi, operasi, gangguan pihak lain (third party), catatan historis kebocoran dan dikombinasikan dengan nilai konsekuensi yang terdiri dari: keselamatan, lingkungan, finansial, reputasi perusahaan.

Gas pipeline operation route by the Oil and Gas Company. which was built in 1989 along 13.3 km have risk, among others: there is a flammable fluid flow, the pipe has long operated, degradation / decrease in the material during the operation, increasing the number and communities activity around the pipe, and the problems associated with treatment , operation and inspection.
The risk analysis was conducted to anticipate the risks that would arise on the distribution of gas through the piping system and the results are expected to provide input to the Company or related parties associated with the process of policy making and operation of pipeline systems reliable, secure and safe.
This risk analysis using the Risk Scoring Index using Crystal Ball software to simulate the risk value, in this model, the probability value consisting of: corrosion, operation, interference of other parties (third party), the historical record of leaks and combined with the consequence that consists of: safety, environmental, financial, corporate reputation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27863
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Saputra
"

Dalam kegiatan operasional pengeboran gas lepas pantai  yang merupakan kegiatan industri hulu migas dimana diawali dengan kegiatan Survei Pendahuluan untuk menentukan tempat atau kegiatan pengeboran gas tersebut. Dalam hal  ini banyak ditemukan potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kegagalan dilakukan survei pendahuluan Pada penelitian ini, analisa risiko dilakukan pada kegiatan survei pendahuluan proses pengeboran gas di lepas pantai dengan metode analisa semi kuantitatif yang mana menjadi early warning system untuk memperoleh working permit (izin melakukan pekerjaan) Dalam penelitian ini, scenario effect yang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menyebabkan terjadinya top event (pada model bow-tie) lalu dianalisis dengan metode event tree analysis.  Metode pengambilan data tersebut dilakukan dengan cara pengamatan manual dan digitalisasi. Tinggi gelombang tertinggi terjadi pada bulan Desember 2017 dan November 2018 dengan tinggi maksimal 3,4 m (Desember 2017) dan 3,9 m (November 2018), curah hujan maksimal dan rata – rata tertinggi pada bulan Januari 2018 (137,7 mm/hari – Sangat Lebat) dan September 2018 (117,8 mm/hari – Sangat Lebat), nilai rata – rata kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan November 2018 (9 knot) dan disusul pada bulan Januari 2018 (8 knot), skenario effect yang akan menyebabkan top event tersebut, lalu dilanjutkan dengan analisis event tree berdasarkan hasil survei yang didapat dari literature, tinggi gelombang di Laut Natuna Utara tertinggi pada 3,9 meter (Minggu ke-2 November 2018) termasuk kategori gelombang air laut cukup tinggi (2 – 4 meter) dan kecepatan angin tertinggi pada 15 knot (Minggu ke-1 November 2018) termasuk kategori kecepatan angin medium (11 – 30 knot) sehingga menghasilkan potensi dampak level 2. Sebagai upaya pencegahan dampak tersebut adalah dengan malakukan pemasangan peralatan inovasi yang berupa AWS Maritime (Authomatic Weather Station) sebagai early warning signal di perairan maupun lepas pantai dan Alat Pengaman Diri pada pekerja sehingga mampu meminimalisasi resiko kegiatan survei pendahuluan yang diakibatkan oleh pembangkitan ketinggian gelombang karena pengaruh kecepatan angin.


Activities Operations upstream oil and gas in offshore gas drilling is Preliminary Survey activity to determine the location or activity of gas drilling. In this case, there are many potential hazards that may result in the failure of the preliminary survey. In this research, risk analysis is carried out on preliminary survey of gas drilling process offshore by semi-quantitative analysis method which becomes an early warning system to obtain working permit  in the implementation of the preliminary survey. in this study, scenario effects that have a higher probability of causing a top event (in the bow-tie model) are analyzed by the event tree analysis method. The method of retrieving all three data is done by manual observation and digitalization. The highest wave height occur in December 2017 and November 2018 with a maximum height of 3.4 m (December 2017) and 3.9 m (November 2018), maximum rainfall and the highest average in January 2018 (137.7 mm /day- very heavy) and September 2018 (117.8 mm / day - very heavy), the highest average wind speed occurred in November 2018 (9 knots) and followed in January 2018 (8 knots), the effect scenario will cause the top event, then proceed with an analysis of event tree based on the survey results obtained from the literature, the wave height in the North Natuna Sea was highest at 3.9 meters (Second Weeks of November 2018) including a fairly high sea water wave category (2 - 4 meters) and the highest wind speed at 15 knots (1st week of November 2018) including medium wind speed categories (11 - 30 knots) resulting in a level 2 potential impact. As an effort to prevent these impacts is to install innovative equipment in the form of AWS Maritime (Authomatic Weather Station) as an early warning signal in the sea water and platform offshore and Self Safety Equipment for workers so as to minimize the risk of preliminary survey activities caused by the generation of wave heights due to influence wind velocity.
"
2019
T52142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patria Wiratama
"Selama masa operasional pada instalasi Onshore Receiving Facility ditemukan potensial hazard yang dapat mengakibatkan kegagalan pada peralatan utama penunjang operasional. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis risiko dengan cara mengidentifikasi hazard, menentukan probabilitas kegagalan dan konsekuensi kegagalan serta melakukan perhitungan risiko sehingga profil risiko pada operasional instalasi ORF dapat diketahui beserta akibatnya terhadap keselamatan, lingkungan, asset, dan reputasi perusahaan. Dari hasil analisis risiko didapat nilai total forecast risiko pada instalasi Onshore Receiving Facility sebesar 3,86. Jika mengacu pada matriks risiko termasuk ke dalam low risk level yang menunjukkan bahwa profil risiko pada instalasi ORF dapat diterima dan instalasi dapat berfungsi dengan aman. Untuk analisis sensitivitas didapat faktor-faktor yang paling berkontribusi terhadap risiko kegagalan pada operasional ORF yaitu laju korosi (29,4%), pengaruh usia (18,4%), dan kelebihan tekanan (11,4%). Hal ini dapat membantu untuk menentukan rekomendasi yang tepat untuk diterapkan pada fasilitas sehingga risiko dapat dikendalikan.

During the operational period of the Onshore Receiving Facility installation, potential hazards were found which could result in failure of the main operational equipment. Therefore, it is necessary to carry out a risk analysis by identifying hazards, determining the probability of failure and the consequences of failure and performing risk calculations so that the risk profile of the ORF installation operation can be known and its consequences to safety, environment, assets, and company reputation. Based on the results of the risk analysis, the total risk forecast value for the Onshore Receiving Facility installation is 3.86. Refers to the risk matrix, it is included in the low risk level which indicates that the risk profile of the ORF installation is acceptable and the installation can function safely. For sensitivity analysis, the factors that most contribute to the risk in ORF operations are the corrosion rate (29.4%), equipment service life (18.4%), and excess pressure (11.4%). This result can be used as a reference to determine appropriate recommendations to be applied to the facility so that risks can be controlled. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Sriadi
"Pengembangan lapangan minyak dan gas dilakukan oleh PT X yang berada di dalam Blok Offshore North West Java, berlokasi di area Laut Utara Jawa Barat. Sumur Y adalah salah satu sumur pengembangan yang dibor oleh PT X dengan tujuan untuk memproduksikan gas guna meningkatkan perolehan produksi perusahaan. Pada Tahun 2019 dilakuan kegiatan rektivasi sumur tersebut yaitu kegiatan perforasi. Pada saat kegiatan re-perforasi muncul gelembung gas di anjungan lepas pantai dan Rig Z. Untuk mengatasi masalah blowout maka dibuatlah Relief Well. Metodologi Penelitian dalam Tesis ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi bahaya dalam proses perencanaan dan eksekusi Relief Well dan menjabarkankannya dalam kemungkinan dan konsekeuensi serta melakukan penyusunan strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran risiko yang mungkin terjadi dalam pengeboran relief well, mitigasi risiko, dan mengetahu penilaian risiko sebelum dan sesudah mitigasi. Analisis risiko dalam tesis ini menggunakan Risk Scoring Index menggunakan perangkat lunak Crystal Ball untuk mensimulasikan nilai risiko. Pada model Risk Scoring Index, nilai probabilitas tertinggi terdiri dari: subsurface condition, NPT (Non Productive Time) dari peralatan pengeboran, munculnya blowout dan dikombinasikan dengan nilai konsekuensi yang terdiri dari: keselamatan, lingkungan, dampak finansial yang mungkin timbul, dan reputasi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dengan simulasi didapatkan nilai risiko sebesar 12,3 dan dengan dilakukannya evaluasi serta mitigasi tindakan pencegahan maka nilai risiko dapat diturunkan menjadi 7,3 yang berada pada tingkat medium. Dari hasil analisis sensitivitas didapatkan nilai yang paling berpengaruh pada tingkat risiko adalah faktor ketidakpastian kondisi subsurface dimana bobot penilaian untuk kemungkinan faktor risiko tersebut adalah tinggi.

The oil and gas field development was carried out by PT X which is located in the Offshore North West Java Block, located in the North Sea area of West Java. Y Well is one of the development wells drilled by PT X with the aim of producing gas to increase the company's production. In 2019 the well reactivation activity was carried out using perforation method. During the reactivation activity, gas bubbles appear in the surface of offshore platform and Rig Z, which is located in the sea operating area. To overcome the problem of blowout, Relief Well was drilled. Research Methodology in this Thesis is carried out by identifying hazards in the process planning and executing of Relief Well and describing them in possibilities and consequences also developing strategies and mitigations that can be carried out to reduce the risks that might occur at the level with a high risk assessment. The purpose of this research is to know the description of the risks that may occur in relief well drilling, risk mitigation, and to know the risk assessment before and after mitigation. Risk analysis in this thesis uses Risk Scoring Index using Crystal Ball simulation software to simulate the risk value. In the Risk Scoring Index model, the significant probability risk value consists of: subsurface risk, NPT (Non Productive Time) of drilling equipment, blowout and combined with the consequences consisting of: safety, the environment, financial impacts that may arise, and the company's reputation. Based on calculation results simulation, the average risk value of 12,3 at the high level is obtained and by evaluating and mitigating preventive measures, the risk value can be reduced to average of 7,3 at the medium level. From the results of sensitivity analysis, it is found that the most influential value on the level of risk is the uncertainty factor in the subsurface condition, where the weight of the assessment for the possibility of risk factors is considered high."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paksi Pujianto
"ABSTRAK
Analisis risiko dan evaluasi risiko pada fasilitas industri gas digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapat berdampak pada aspek keselamatan, pencemaran lingkungan, finansial dan reputasi perusahaan. Demikian juga pada fasilitas Liquid to Compressed Natural Gas (LCNG Station), analisis risiko dan evaluasi risiko harus dikaji dan dievaluasi secara kontinyu untuk mengetahui apakah level resiko masih berada pada tingkat yang aman atau tidak, serta digunakan sebagai acuan dalam menentukan langkah-langkah mitigasi risiko secara efektif dan tepat sasaran. Penelitian ini melakukan kajian analisis risiko pada fasilitas operasi LCNG Station dengan menggunakan metode Analisis Risiko Semi Kuantitatif (SQRA) untuk mengetahui faktor-faktor risiko dan mengevaluasi risiko pada fasilitas operasi LCNG Station menggunakan perangkat lunak Crystall Ball. Penentuan faktor-faktor risiko mengacu pada data sekunder LCNG Station dan merujuk pada standar internasional sebagai data pendukung dalam penelitian ini. Perhitungan nilai risiko dilakukan dengan menjabarkan faktor-faktor risiko kedalam kriteria likelihood dan consequence yang dirangking dari nilai skala 1 sampai 5 sesuai dengan Matriks risiko skala 5 x 5. Hasil perhitungan nilai risiko menggunakan perangkat lunak Crystall ball menunjukkan bahwa nilai resiko fasilitas operasi LCNG Station masih berada dalam level "low risk" dan acceptable.

ABSTRACT
Risk analysis and Risk evaluation on industrial facilities is used to see the risk value and the risk level that may impact on worker safety, environmental pollution, operating facilities, financial, and company credibility. Thus, risk analysis and risk evaluation on LCNG Station operating facilities must be assessed and evaluated continuously to know whether the risk level is at a safe level or not, and to determine strategic steps to be taken to reduce the critical risk effectively. This study conducted a risk analysis study on LCNG Station operating facilities using the Semi Quantitative Risk Assessment (SQRA) method to determine risk factors and evaluate the risk level of LCNG Station operating facilities using Crystall Ball software. Determination of risk factors using secondary data of LCNG Station and international standards as supporting data that used in this study. Risk value calculation is carried out by describing risk factors into Likelihood and Consequence criteria that be ranked from ​​1 to 5 values using a 5 x 5 scale Risk Matrix. The results of risk value calculation and Crystall ball simulation show that the risk value on LCNG Station operating facilities is at the level of "low risk" and "acceptable" category."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Herman R.
"Pemanfaatan gas alam di Indonesia belum dilakukan secara optimal, walaupun Indonesia mempunyai sumber gas yang melimpah. Gas alam memiliki potensi yang menjajikan, baik dari segi teknis maupun ekonomis. Pabrik pengolahan gas alam akan didirikan di kecamatan Batui, kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sumber gas alam akan diambil dari lapangan gas Matindok dan Senoro. Pabrik ini akan mempunyai kapasitas produksi sebesar 86.400 MMSCF/tahun dan akan beroperasi selama 20 tahun. Pemrosesan gas alam akan dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah sweetening, dilakukan untuk mengurangi kadar C02 dan H2S dalam gas. Pelarut yang digunakan adalah MEA {tnonoethanolamine). Tahap kedua adalah dehidrasi, untuk mengurangi kadar air, dilakukan dengan memakal TEG (Triethylene Giycol). Tahap terakhir adalah fraksionasi, yaitu penusahan gas berdasarkan fraksi beratnya. Berdasarkan perhitungan ekonomi, pabrik pengolahan gas alam yang akan dibangun ini membutuhkan investasi US$ 188,857,944.64 dan biaya manufaktur sekitar US$54,811.532.99. Setelah dilakukan analisa kelayakan pabrik didapatkan nilai dari parameter kelayakan pabrik yaitu NPV (US$ $125,760,066.06), IRR (28.22%), dan PBP (5 tahun 5 bulan) yang memenuhi syarat kelayakan ekonomi. Analisa sensitivitas yang dilakukan faktor harga beli gas alam, harga jual gas kota, harga jual elpiji. dan kapasitas produksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Industri pengolahan gas alam di Indonesia merupakan industri yang layak untuk investasi, hal ini karena gas alam merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah di Indonesia dan merupakan sumber energi alternatif yang menjanjikan. Pabrik yang akan dirancang ini direncanakan akan didirikan di kecamatan Batui, kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dengan kapasitas produksi 224,000 MMSCF/Tahun selama 43 tahun. Umpan gas alam yang digunakan berasal dari ladang gas Donggi dan Senoro yang memiliki cadangan gas alam 6.1 TCFG untuk ladang gas Donggi dan 4 TCFG untuk Senoro. Gas alam akan diolah menggunakan beberapa proses yaitu, proses sweetening, dehidrasi glycol, dan fraksionasi. Proses sweetening merupakan proses pembersihan gas dari pengotor yang berupa H2S dan CO2, sedangkan dehidrasi glycol merupakan proses pembersihan gas dari pengotor yang berupa air. Proses fraksionasi merupakan proses yang akan memisahkan gas alam menjadi gas kota dan kondensat. Berdasarkan perhitungan ekonomi, pabrik pengolahan gas alam yang akan dirancang ini membutuhkan investasi sekitar US$ 325 Juta dan biaya manufaktur sekitar US$ 526 Juta. Nilai NPV untuk proyek ini sekitar US$ 227 Juta, IRR sebesar 29.81%, dan PBP sekitar 5 Tahun. Perubahan kapasitas pabrik merupakan perubahan yang paling sensitif terhadap kelayakan pabrik, produksi pabrik tidak boleh kurang dari 158,153.6 MMSCF/tahun (494.23 MMSCFD) atau 70.60% dari kapasitas produksi dasar pabrik. Analisa Resiko dengan metode Monte Carlo berdasarkan parameter IRR lebih besar dari tingkat diskonto (11%) menyatakan peluang kelayakan pabrik adalah sebesar 82.20% Berdasarkan Analisa yang telah dilakukan, maka pabrik ini telah memenuhi tingkat kelayakan secara ekonomi dan layak untuk dibangun."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>