Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ade Mulya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tingkat ancaman dan kontra intelijen terhadap aksi
penyadapan yang dilakukan oleh intelijen negara asing terhadap Indonesia pada
tahun 2009. Akibat dari penyadapan tersebut menimbulkan kerugian pada
Indonesia sehingga perlu untuk kesiapsiagaan intelijen pada masa yang akan
datang sehingga dapat dilakukan pencegahan. Pendekatan Tesis menggunakan
penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Data yang diperoleh dari
sumber terbuka dan tertutup, dokumentasi, dan dari wawancara secara langsung
dengan pihak-pihak yang terkait dengan adanya penyadapan yang terjadi pada
tahun 2009. Narasumber dari IT VVIP, BIN, Lemsaneg, Kemenlu, Kominfo,
Cyber Crime Polri, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, serta dari staf
teknis luar negeri yang mengetahui detil permasalahan tersebut.
Upaya Kontra Intelijen diupayakan untuk menemukan solusi atas
penyadapan yang terjadi dan rencana respon pada masa yang akan datang.
Membahas penyadapan adalah persoalan yang relatif sensitif sehingga perlu
untuk upaya pendekatan untuk mengakses informasi yang ada. Kepentingan
negara asing relatif tinggi terhadap Indonesia yang memicu upaya memperoleh
informasi dengan cara penyadapan yang merupakan upaya intelijen. Kaitan
dengan hal tersebut, maka perlu diupayakan kesiapsiagaan dan kemampuan
untuk menangkis aksi penyadapan yang dilakukan oleh negara asing dengan
Pendekatan dan langkah-langkah kontra intelijen sehingga pada masa mendatang
dapat dicegah atau bahkan dilawan dengan menyerang balik

ABSTRACT
This thesis discusses the level of threat and counter-intelligence against
the action of intelligence wiretaps conducted by foreign countries against
Indonesia in 2009. As a result of the wiretapping causing losses in Indonesia so
the need for preparedness intelligence in the future so as to do prevention. Thesis
approach uses qualitative research methods descriptive analysis. Data obtained
from open and closed source, documentation, and from direct interviews with the
parties related to the wiretapping that took place in 2009. Speakers from VVIP IT,
BIN, Lemsaneg, Ministry of Foreign Affairs, Communications and Information
Technology, Cyber Crime Police, Regulatory Agency Telekomunikasi Indonesia,
as well as from foreign technical staff who know the details of the problem.
Efforts to Counter Intelligence attempted to find a solution on interception
happens and response plans in the future. Discussing the tapping is relatively
sensitive issues so it is necessary to approach attempts to access information. The
interests of a foreign country is high relative to Indonesia that triggered efforts to
obtain information by tapping an intelligence efforts. In this regard, it should be
pursued preparedness and ability to fend tapping action undertaken by a foreign
country with the approach and counter-intelligence measures so that in the future
can be prevented or even resisted by striking back."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wellza Ardhiansyah
"ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat pada semua bidang,
perkembangan dimaksud terutama dibidang ekonomi, keuangan, dan
perdagangan yang akan memberikan dampak pula terhadap hukum tidak satu
pun negara yang menutup diri, termasuk Negara Indonesia sebagai anggota
masyarakat internasional. Negara Indonesia sebagai anggota masyarakat
internasional telah meratifikasi konvensi internasional, salah satunya adalah
International Covenant On Civil And Political Rights (Kovenan Internasional
tentang Hak Sipil dan Politik), artinya mengesahkan dan mengundangkan
kovenan internasional tentang Hak Sipil dan Politik ke dalam hukum nasionalnya
dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2005. Bahwa
selanjutnya juga Negara Indonesia adalah negara hukum, yang mempunyai
kewajiban perlindungan hak asasi manusia dalam menjalankan kekuasaannya,
melalui konstitusinya yang diatur pasal 28 G ayat (1) Undang-Undang Dasar
1945, melalui Undang-Undang yang diatur pasal 32 Undang-Undang tentang
Hak Asasi Manusia dan melalui 3 (tiga) pertimbangan Putusan Mahkamah
Konstitusi yaitu, Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor
006/PUU-I/2003 tertanggal 30 Maret 2004, Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor: 012-016-019/PUU-IV/2006 tertanggal 19 Desember 2006 dan Putusan
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 5/PUU-VIII/2010 tertanggal 24
Februari 2011 telah melindungi hak privasi yang merupakan hak asasi manusia
warganegara Indonesia, namun pelaksanaan perlindungan hak privasi dalam
hukum nasional di Indonesia secara pratiknya masih terdapat konflik, khususnya
dikaitkan dengan pratek penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat penegak
hukum dan atau aparat negara yang lain khususnya dikaitkan dengan proses
penyadapan dalam kepentingan penegakan hukum dan kepentingan intelijen
negara. Oleh karena dari kesepuluh undang-undang yang mengatur kewenangan
penyadapan tersebut pengaturannya bersifat umum dan sektoral, serta tidak
secara jelas, terang dan tegas mengatur mengenai tata cara, mekanisme
pemantauan pelaksanaan penyadapan bahkan tidak mengatur mekanisme
komplain yang secara khusus disediakan untuk warganegara yang merasa
dirugikan atas pelaksanaan penyadapan tersebut. Maka dikuatirkan akan
melanggar hak privasi yang merupakan dasar dari perlindungan hak asasi
manusia.

ABSTRACT
Development of science and technology is fast on all fronts, especially in the field
is the development of economic, financial, and trade that will give effect to the
law also states that none of them shut down, including the State of Indonesia as a
member of the international community. State of Indonesia as a member of the
international community has ratified international conventions, one of which is
the International Covenant On Civil And Political Rights, that passed and enacted
international covenants on Civil and Political Rights into domestic law by the Act
Republic of Indonesia Number 12 of 2005. Furthermore state that Indonesia is a
country of law, which has the protection of human rights obligations in the run
rule, governed by its constitution Article 28 Paragraph G (1) of the Constitution of
1945, through Act that regulated article 32 of Law on the Right Human Rights
and through three (3) consideration of the Constitutional Court, Decision of the
Constitutional Court of the Republic of Indonesia Number 006/PUU-I/2003 dated
March 30, 2004, the Constitutional Court Decision No. 19 dated 012-016-
019/PUU-IV/2006 December 2006 and Decision of the Constitutional Court of
the Republic of Indonesia Number 5/PUU-VIII/2010 dated February 24, 2011 has
been protecting the privacy rights of a citizen of Indonesia human rights, but
implementation of the protection of privacy rights in national laws in Indonesia
are practical there are conflicts, particularly associated with practical conducted
by law enforcement officers or law enforcement and other state officials,
especially associated with the process of tapping the interests of law enforcement
and intelligence interests of the state. Because of the ten laws governing
wiretapping authority is general and sector arrangements, and not as clear, bright
and clear set of procedures, implementation of monitoring mechanisms do not
even regulate wiretapping complaint mechanisms that are specifically provided
for citizens who feel aggrieved over implementation of these intercepts. Then the
concern would violate the privacy rights that are the foundation of human rights
protection."
2012
T30645
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Centre for the Study of Intelligence and Counterintelligence (CSICI),
340 IKI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Nyi Raden Rania Shalyssa Andira
"Intelijen adalah entitas yang telah eksis sejak awal peradaban manusia. Sejak zaman Nabi Musa hingga saat ini, intelijen telah memengaruhi jalannya hubungan internasional dengan fungsi dan perannya yang esensial bagi keberadaan negara. Akan tetapi, pada kenyataannya, kajian intelijen dalam studi Hubungan Internasional masih terbilang minim. Oleh sebab itu, tulisan ini berusaha untuk memetakan perkembangan literatur mengenai intelijen dalam bahasan HI. Tinjauan literatur ini menghimpun dan meninjau 40 literatur akademik yang kemudian dikategorisasikan berdasarkan metode taksonomi ke dalam tiga tema utama, yakni: (1) karakteristik umum intelijen; (2) peran intelijen dalam Hubungan Internasional; dan (3) kegagalan intelijen dan pecahnya perang. Tinjauan literatur ini berupaya untuk menyajikan konsensus, perdebatan, dan refleksi mengenai kesenjangan literatur yang muncul dalam topik ini. Selain itu, tulisan ini turut menunjukkan sejumlah tren dalam literatur pengkajian intelijen dalam HI seperti persebaran tren historis, persebaran asal penulis, tren perspektif, serta juga menyajikan peta sitasi. Tinjauan literatur ini menemukan bahwa perkembangan literatur HI mengenai intelijen tidak mencerminkan signifikansi yang dipegangnya di dalam dunia politik internasional. Tulisan ini menggarisbawahi bagaimana literatur HI belum banyak mengkaji intelijen dengan menggunakan kerangka pemikiran HI.

Intelligence is an entity that has existed as early as the human civilization. Since the era of Moses until today, intelligence has influenced international relations with its essential function and role for the nation states. However, it is found that the study of intelligence in international relations is still lacking at best. This paper aims to map the literature development of intelligence in IR. It collects and reviews 40 literatures and divides them into three themed-based categories based on the taxonomy method which then consist of: (1) basic characteristics of intelligence; (2) the role of intelligence in IR; (3) intelligence failures and the outbreak of war. This literature review seeks to present the conventional wisdoms, the debates, and the gap of this topic. Furthermore, it also seeks to show some trends in the writings of intelligence in IR such as the distribution of the historic trends, the distribution of its authors’ affiliation, the distribution of the perspective trend, and a citation map is included. The literature review found that the development of intelligence study in IR literatures does not reflect the significance of intelligence in international politics. This study emphasizes how the IR literature has not study intelligence with proper IR analytical frameworks."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nicky Fachrizal
"ABSTRAK
Tesis ini mendeskripsikan diskursus pandangan politik, antara; kelompok yang
menginginkan penguatan peran negara yang tercermin di dalam peran organisasi
intelijen dan jaminan perlindungan kebebasan warga negara; mengkaji reformasi
intelijen dalam kerangka negara hukum demokratis di Negara Indonesia; serta
menganalisa wewenang khusus yang ada pada Badan Intelijen Negara (BIN) yang
sesuai dengan prinsip-prinsip negara hukum demokratis. Penelitian tesis ini
mengunakan metode penelitan yuridis-normatif dengan pendekatan perundangundangan,
konsep, sejarah, dan analisi hal ini sejalan dengan karakter dari ilmu
hukum, yakni preskriptif. Penelitian tesis ini juga memperoleh data berdasarkan
studi lapangan serta studi kepustkaan. Hasil dari penelitian tesis ini menyarankan
untuk (i) melindungi kebebasan warga negara tanpa mengurangi peran intelijen
negara dalam menunjang pencapaian kepentingan nasional dan menegakkan
keamanan nasional, diperlukan suatu pengawasan berlapis yang melibatkan
mekanisme internal organisasi intelijen, lembaga eksekutif, lembaga legislatif,
lembaga yudikatif, auditor negara (BPK), lembaga independen negara (KPK), dan
dari masyarakat (media massa serta lembaga swadaya masyarakat), (ii) disamping
itu juga diperlukan diferensiasi struktur dan spesialisasi fungsi dari organisasi
intelijen agar intelijen dapat bekerja secara efektif di dalam negara hukum
demokratis, (iii) selanjutnya diperlukan Undang-Undang Keamanan Nasional
sebagai payung hukum bagi kegiatan aktor keamanan di Indonesia termasuk
intelijen, dan Undang-Undang Penyadapan untuk melindungi hak privasi setiap
warga negara.

Abstract
This thesis describes the discourse of political views, including: the groups who
want a strengthening the role of state that is reflected in the role of intelligence
organizations and the guarantee of freedom of citizens; assess the intelligence
reform within the framework of a democratic constitutional state in Indonesia, as
well as analyzing existing special authority on Intelligence State Agency (BIN) in
accordance with the principles of a democratic constitutional state. This thesis
research using normative-juridical research methods, approach to legislation, the
concept, history, and this analysis is in line with the character of legal science,
which is prescriptive. This thesis study also obtained data based on field studies
and literature studies. The results of this thesis research is (i) suggested to protect
the freedom of citizens without reducing the role of intelligence in supporting the
achievement of national interest and upholding national security requires; a
multilayered oversight mechanism involving internal intelligence organization,
the executive, legislature, judiciary, the state auditor (BPK), an independent state
agency (KPK), and from the public (mass media and non-governmental
organizations), (ii) as it also required the differentiation of specialized structures
and functions of intelligence for intelligence organizations to work effectively in
the democratic constitutional state, (iii) then required The National Security Act
as a legal umbrella for the activities of security actors in Indonesia, including
intelligence, and Interception Communication Act to protect the privacy rights of
every citizen."
2012
T31860
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitah Handayani
"Kemampuan knowledge creation untuk menghasilkan produk intelijen yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan organisasi intelijen keamanan. Organisasi intelijen keamanan Polri (Polisi Republik Indonesia) menarik untuk dikaji, karena kemampuan knowledge creation-nya selama ini. Untuk memahami bagaimana knowledge creation terjadi di organisasi, penelitian ini mengangkat tiga masalah, yaitu: 1) bagaimana pola knowledge creation yang terjadi di dalam organisasi intelijen keamanan Polri; 2) bagaimana karakteristik knowledge creation di dalam organisasi intelijen keamanan Polri; dan 3) bagaimana dari knowledge creation di organisasi intelijen keamanan Polri.
Menggunakan model knowledge creation SECI (Socialization, tempat terjadinya kreasi pengetahuan, penelitian ini memberikan manfaat: 1) pemahaman teoritis tentang karakteristik dan pola-pola proses knowledge creation di organisasi intelijen; dan 2) pengetahuan praktis bagaimana mengelola knowledge creation di dalam organisasi intelijen bagi anggota organisasi dalam pelaksanaan tugas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode systems thinking-system dynamics untuk memahami fenomena kompleksitas dinamik melalui analisis struktur reinforcing & balancing loop.
Penelitian ini menyimpulkan: pertama, pola knowledge creation yang terjadi di dalam organisasi intelijen keamanan Polri memiliki kekhasan tersendiri, dimana proses SECI terjadi dalam pola umpan balik dan tidak membentuk pola spiral; kedua, knowledge creation organisasi ini memiliki karakteristik yang dominan pada tacit knoweldge, struktur dominan reinforcing loops, dan peran teknologi yang relatif signifikan; ketiga, karakteristik Ba pada proses knowledge creation, terutama tahap sosialisasi dan internalisasi, efektif dilakukan pada saat pelaksanaan tugas di lapangan atau justru di luar kantor.

Knowledge creation capability to produce quality intelligence is the key for successful security organization. Police security intelligence organization (Indonesian Police) is interesting to be studied, because of its knowledge creation capability so far. To understand how knowledge creation occurs in the organization, this study raised three issues, namely: 1) how the patterns of knowledge creation that occurs in the organization of the Polri security intelligence; 2) how the characteristics of knowledge creation in the Polri security intelligence organization; and 3) how the 'Ba' characteristics of the knowledge creation in Polri security intelligence organization.
Using a model of SECI knowledge creation (Socialization, Externalization, Combination, Internalization) and the concept of 'Ba' or place of the knowledge creation, this study provides the benefits: 1) a theoretical understanding of the characteristics and patterns of knowledge creation process in intelligence organization, and 2) practical knowledge of how to manage knowledge creation in the security intelligence organization for the organization members in the performance of duties by utilizing optimal support of 'Ba' organization. This study used a qualitative approach and systems thinking-system dynamics method for understanding the phenomenon of dynamics complexity by analysing the structure of reinforcing and balancing loops.
The study concluded: first, the pattern of knowledge creation that occurs in Polri security intelligence organization has its own exclusiveness, which SECI process occurs in a pattern of feedback and does not form a spiral pattern; second, knowledge creation in this organization has a dominant characteristic of the tacit knoweldge, dominant structure in reinforcing loops, and a relatively significant role of technology; third, characteristics of Ba in the process of knowledge creation, especially the socialization and internalization, effectively carried out during the implementation of tasks in the field or just outside the office.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1911
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: Elsevier Science, 1992
AR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Vernon, Philip E.
London : Methuen, 1972
153.9 VIR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Taylor&Francis, 1994
AAI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>