Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manik, Herna, auhtor
"ABSTRAK
Proyek konstruksi saat ini cenderung dinamis dan menjadi lebih banyak
kebutuhan nya setiap hari. Dengan industrialisasi yang berkembang pekerjaan
konstruksi, peran peralatan di lapangan (onsite) dan mesin sangat penting dalam
mencapai produktivitas dan efisiensi serta informasi yang cepat. Adapun Tujuan
dari penelitian adalah untuk menentukan faktor sukses CRM (Customer
Relationship Management) dalam industri alat sewa dan jual alat berat dan dari
hasil faktor sukses tersebut dapat menghasilkan rekomendasi program CRM yang
menjadi prioritas dalam perusahaan Sewa dan Jual Alat Berat. Penelitian ini
menggunakan Metode kuesioner yang di sebarkan kepada Expert sebagai input
yang diolah menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Dari
Penelitian ini diperoleh hasil bahwa dalam Penerapan CRM di Perusahaan Sewa
dan Jual Alat Berat yang memiliki bobot yang paling tinggi adalah Senior
management?s commitment dengan kriteria utamanya yaitu faktor keterlibatan
management dalam setiap project CRM dan rekomendasi yang dihasilkan dalam
program kesuksesan CRM adalah melakukan Assesement Customer Needs melalui
field survey.

ABSTRACT
Contruction Project currently tends to be more dynamic depend its needs
everyday. With the growing indusrial contruction work everyday, the rule of the
equipment in the field or on site and the engine is very important in achieving the
productivity, efficiency and quickly information to customer. The aim of this
study is to determine success factor for Customer Relationship Management
(CRM) in rental dan sales heavy equipment company, and the succesfull outcome
may result recommendation CRM program as priority in rental dan sales heavy
equipment. This study uses questionare which asked to expert, and the data would
be process using AHP (Analytical Hierarchy Process). Based on this research, the
most high success factor is Senior Management?s Commitment for successful
implementation CRM in rental dan sales heavy Equipment, and recommendation
for result CRM program is doing customer assesment needs with field survey
"
2016
T46245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Niryono
"Persaingan industri di jaman era globalisasi sangat tergantung dari kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi organisasi. Kemampuan dalam melihat peluang bisnis menjadi arti yang sangat penting jika perusahaan akan terus bertahan dan bergerak sesuai dengan visi dan misi. Kemampuan dalam mengelolah proyek diharapkan akan mendapatkan benefit yang baik secara organisasi. Diperlukan Manajer proyek yang bisa mengidentifikasi, merencanakan, mengevaluasi serta memonitor seluruh proyek yang sedang dilaksanakan supaya mendapatkan benefit yang baik. Untuk mendapatkan seorang Manajer proyek yang handal diperlukan evaluasi yang kompeherenship terhadap kinerja Manajer proyek.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor-faktor sukses manajer proyek dan menentukan peringkat manajer proyek yang sesuai dengan faktor-faktor sukse. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mendapatkan nilai bobot prioritas yang paling signifikan terhadap kriteria yang sesuai dalam menentukan tingkat keberhasilan seorang Manajer proyek.
Penelitian ini menghasilan bobot nilai prioritas dari kriteria utama yang dijadikan faktor-faktor sukses yaitu Schedules and Plan 0.105, Communication 0.042, Project Mission 0.084 dan Managing Resources 0.077. Manajer proyek 9 (PM9) menjadi peringkat teratas dengan nilai 0.246. Manajer proyek dengan peringkat tertinggi diharapkan dapat menjalankan proyek-proyek saat ini dan masa yang akan datang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

Industry competition in the era of globalization depends on the ability of human resources in carrying out the functions of the organization. The ability to see a business opportunity be of great significance if the company will continue to sustain and move in accordance with the vision and mission. Ability to manage projects are expected to receive benefits that both organizations. Project Manajer required that can identify, plan, evaluate and monitor the entire project is being implemented in order to get a good benefit. To obtain a reliable Project Manajer required kompeherenship evaluation of the performance of the Project Manajer.
The purpose of this study is to get success factors Project Manajer and Project Manajer rankings. Analytic Hierarchy Process (AHP) is used to get the value of the most significant priority weight to the appropriate criterion in determining the level of success of a project Manajer.
This research resulted in the priority weighting of the main criteria that made success factors that schedules and plan is 0.105, Communication is 0.097, Project Mission is 0.084 and Managing resources is 0.077. Project Manajer 9 (PM9) is the best rank with a value of 0.246. Project Manajer with the highest ranking is expected to run projects current and future tailored to the needs of the organization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Geunta Geumasih Sifa
"PT. A adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri telekomunikasi di Indonesia. PT. A memiliki produk fisik berupa sim card yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dalam produksinya PT. A mengandalkan seluruhnya kepada pihak ketiga atau vendor. Hal tersebut membuat penting bagi PT. A untuk melakukan manajemen risiko. Pada penelitian ini PT. A memiliki enam permasalahan utama yang berdampak pada 10 akibat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mencegah permasalahan tersebut terjadi dengan melakukan analisis pada ke seluruhan aliran rantai pasok PT. A. Identifikasi menunjukan bahwa terdapat 20 tahapan pada proses bisnis PT. A yang memiliki 53 risk event dan 80 risk agent. Hasil pengolahan dari HOR fase 1 didapatkan 16 risk agent prioritas yang akan ditanggulangi oleh PT. A dengan melakukan identifikasi terhadap preventive action. Identifikasi menunjukan terdapat 17 preventive action yang dapat mitigasi risk agent prioritas. Hasil pengolahan HOR fase 2 didapatkan empat preventive action prioritas dan akan dilakukan pembobotan dengan menggunakan AHP dengan kriteria yang telah ditentukan. Hasil pembobotan AHP adalah preventive action prioritas yang memenuhi ketiga kriteria.

PT. A is a company engaged in the telecommunications industry in Indonesia. PT. A has a physical product in the form of a sim card that is used by all Indonesian people. In the production of PT. A rely entirely on third parties or vendors. This makes it important for PT. A to do risk management. In this study PT. A has six main problems that have 10 effects. Based on this, this study aims to prevent these problems from occurring by analyzing the entire supply chain fl ow of PT. A. Identification shows that there are 20 stages in the business process of PT. A which has 53 risk events and 80 risk agents. The results of the processing of HOR phase 1 obtained 16 priority risk agents which will be handled by PT. A by identifying the preventive action. Identification shows that there are 17 preventive actions that can mitigate priority risk agents. The results of HOR phase 2 processing obtained four priority preventive actions and will be weighted using AHP with predetermined criteria. The results of the AHP weighting are priority preventive actions that meet the three criteria.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edo Rinaldo
"Penelitian ini membahas tentang Pemilihan pemasok dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Penerapan AHP dalam penelitian ini adalah menentukan prioritas dari pemilihan supplier di Industri Otomotif. Terdapat kelemahan pada proses pemilihan pemasok pada Industri Otomotif. Industri Otomotif hanya memilih pemasok berdasarkan satu kriteria saja yaitu harga, sehingga mengalami beberapa keluhan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemilihan pemasok dengan pertimbangan yang lebih komprehensif dan obyektif sesuai dengan kebutuhan. Tahap pertama yang dilakukan agar dapat menentukan tingkat kepentingan kriteria dalam pemilihan pemasok. Terdapat 8 kriteria untuk pemilihan pemasok pada Industri Otomotif. Tahap kedua dilakukan untuk mendapatkan bobot kriteria,subkriteria dan alternatif dengan membandingkan secara berpasangan antara kriteria, subkriteria, dan alternatif. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi dalam memilih kriteria dan alternatif pada Industri Otomotif.

This research discuss about supplier selection with Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Application of AHP in this research is determine priority of supplier selection at Automotive Industry. Theres is weakness in supplier selection process at Automotive Industry. Automotive Industry chooses the suppliers with just one criteria which is price, so it had some complaints. Therefore, this study aims to perform the selection of suppliers with the consideration of a more comprehensive and objective as needed. The first phase is performed in order to determine the level of interest in the supplier selection criteria. There are 8 criterias for the selection of suppliers in the Automotive Industry. The second stage was to get the weight criteria, sub-criteria and alternatives by comparing in pairs between the criteria, sub-criteria, and alternatives. Results of this study was the recommendation in selecting the criteria and alternatives in the Automotive Industry.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S61445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Gardita Zoraya Viedra
"Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghadapi tantangan pesatnya pertumbuhan industri konstruksi adalah dengan selalu memonitor kinerja rekanan pada proses kerja sama. Ditemukan beberapa kendala yang dominan terjadi dalam penilaian kinerja rekanan penyedia barang dan jasa. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem penilaian pada evaluasi akhir CQSMS untuk meningkatkan kinerja rekanan penyedia barang dan jasa pada proyek konstruksi PT X menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Melalui pendapat pakar, penelitian ini memvalidasi 29 kriteria yang terbagi ke dalam 6 kelompok kriteria (X1) Kualitas Dokumen QHSE Plan, (X2) Implementasi QHSE Plan Tahap Pre Job Activity, (X3) Implementasi QHSE Plan Tahap Work In Progress, (X4) Komitmen Penanganan & Penyelesaian Defect, (X5) Lagging Indicator Kinerja QHSE, dan (X6) Dokumen Pendukung pada evaluasi akhir CQSMS yang berpengaruh terhadap kinerja mutu dan K3L. Kemudian diketahui bobot penilaian terbesar berada pada kriteria (X4.1) Tindak Lanjut Perbaikan Temuan sebesar 17%. Model sistem penilaian telah disusun dan disimulasikan pada 10 sampel penyedia barang dan jasa di PT X dan ditemukan rata-rata peningkatan nilai sebesar 15% dari hasil penilaian menggunakan model penilaian terdahulu.

ne way that can be used in facing the challenges of the rapid growth of the construction industry is to always monitor the performance of vendors in the collaboration process. Several dominant constraints were found in assessing the performance of vendors providing goods and services. This study discusses the development of an assessment system in the final evaluation of CQSMS to improve the performance of vendors on PT X construction projects using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Through expert opinion, this study validates 29 criteria which are divided into 6 groups of criteria (X1) Document of QHSE Plan, (X2) Implementation of QHSE Plan at Pre Job Activity, (X3) Implementation QHSE Plan at Work In Progress, (X4) Commitment of Defect Completion, (X5) Lagging Indicator QHSE Performance, (X6) Other Supporting Document in the final evaluation of CQSMS which affect quality and K3L performance. Then it is known that the largest weight of the assessment is in the criteria (X4.1) Improvement of Findings by 17%. An assessment system model has been developed and simulated for 10 samples of vendors at PT X and found an average value increase of 15% from the assessment results using the previous valuation model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Haldi
"Gerakan tanah merupakan bencana alam yang banyak menimbulkan kerugian harta benda, korban jiwa maupun luka-luka, kerusakan properti dan juga infrastruktur. Salah satu cara untuk mengurangi kerugian tersebut adalah dengan melakukan pemetaan potensi bencana gerakan tanah (slide hazard zonation). Pemetaan potensi bencana gerakan tanah dilakukan di Kabupaten Bandung Barat yang merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan frekuensi keterjadian gerakan tanah yang tinggi. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Pada penelitian ini digunakan 15 faktor pemicu terjadinya gerakan tanah, yaitu sudut lereng, arah lereng, kelas lereng, elevasi, elevasi relatif, Stream Power Index (SPI), Topographic Wetness Index (TWI), Normalized Differential Vegetation Index (NDVI), kerapatan liniasi, jarak terhadap liniasi, litologi, jenis tanah, curah hujan, kerapatan sungai, dan juga jarak terhadap sungai. Sedangkan faktor risiko gerakan tanah berupa penggunaan lahan, kerapatan bangunan, dan juga jarak terhadap jalan. Kabupaten Bandung Barat secara umum memiliki potensi kerentanan gerakan tanah moderate dengan persentase area sebesar 17,37%. Sedangkan kelas very low menyusun sekitar 15,97% luas daerah penelitian, low 16,96%, moderately high 16,75%, high 16,73%, dan juga very high 16,19%. Sedangkan untuk risiko gerakan tanah Kabupaten Bandung Barat didominasi area dengan tingkat moderately high dengan persentase area sebesar 22,36%. Sedangkan kelas very low menyusun sekitar 15,95% luas daerah penelitian, low 16,79%, moderate 18,70%, high 15,57%, dan juga very high 10,59%. Untuk potensi bencana gerakan tanah, Kabupaten Bandung Barat didominasi oleh tingkat moderate dengan persentase area sebesar 18,41%. Sedangkan kelas very low menyusun sekitar 15,22% luas daerah penelitian, low 15,20%, moderately high 16,88%, high 17,14%, dan juga very high 17,12%.

Landslide is a natural disaster that causes a huge loss in properties, fatalities, and public utilities. One of the ways to decrease those loss is by mapping the landslide susceptibility area (landslide hazard zonation). The landslide susceptibility mapping was applied in West Bandung Regency because the area has high landslide occurence frequency. The method used in this research is the Analytical Hierarchy Process (AHP). There are 15 landslide triggering factors considered in this research, such as: slope angle, slope aspect, slope curvature, elevation, relative elevation, Stream Power Index (SPI), Topographic Wetness Index (TWI), Normalized Differential Vegetation Index (NDVI), lineaments density, distance to lineaments, lithology, soil types, rainfall intensity, drainage density, and distance to drainage. As for the risk triggering factors, there are land use, building density, and distance to roads. In general, landslide hazard in West Bandung Regency is in moderate class with 17,37% total area. The very low class is about 15,97% of total area, low 16,96%, moderately high 16,75%, high 16,73%, and very high 16,19%. Besides, the landslide risk in West Bandung Regency dominated by moderately high class with 22,36% total area. The very low class is about 15,95% total area, low 16,79%, moderately 18,70%, high 15,57%, and very high 10,59%. Finally, the landslide susceptibility in West Bandung Regency dominated by moderate class with 18,41% total area. The very low class is about 15,22% total area, low 16,20%, moderately high 16,88%, high 17,14%, and very high 17,12%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Juliastri
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria kinerja supplier bahan baku yang ramah lingkungan sebagai mitra perusahaan dalam jangka panjang yang berkelanjutan dan menghitung nilai optimum jumlah bahan baku yang perlu dipesan dengan menyeimbangkan berbagai aspek manufaktur dan green supply chain management GSCM.
Penelitian ini melibatkan responden sebagai pengambil keputusan yang merupakan representasi dari perusahaan dengan instrumen pengambilan data yang dilakukan dengan dua fase yaitu in-depth interview dan penyebaran kuesioner tiga tahap. Dengan menggunakan Fuzzy Analytic Hierarchy Process F-AHP dan Goal Programming GP didapatkan bobot prioritas dan solusi optimal jumlah pembelian yang lebih akurat dan spesifik dengan mempertimbangkan ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam masalah yang disebabkan oleh kurangnya informasi ataupun kesubjektivitasan oleh para pengambil keputusan.
Dari hasil perhitungan dengan F-AHP, didapatkan bahwa komitmen manajemen 28,57 adalah kriteria yang paling penting dalam pemilihan green supplier, di mana dampak lingkungan 26,48 dan kualitas 18,78 menempati peringkat setelahnya. Dan dari hasil perhitungan GP, didapatkan bahwa utilitas maksimum terjadi pada empat dari enam variabel yang ada yaitu kualitas yang baik, harga yang rendah, pengiriman yang handal, dan dampak lingkungan yang positif. Pada akhirnya, fokus perusahaan pada pemilihan green supplier dengan keempat kriteria ini sebaiknya dilakukan dan dipertahankan seoptimal mungkin demi terciptanya sinergi supply dan demand dalam upaya keberlangsungan bisnis jangka panjang dan memiliki keunggulan daya saing.

This study aims to determine the performance criteria in selecting environmentally friendly suppliers as strategic partners for a long term and sustainable alliance and to calculate an optimum quantity of raw materials need to be ordered by considering various aspects of manufacturing and green supply chain management GSCM.
The study involved decision makers as representatives of the case company by adopting a two phase survey approach, which interviews and three stage questionnaire survey were undertaken. By using Fuzzy Analytic Hierarchy Process F AHP and Goal Programming GP , priority weights and optimum solution of quantity order were obtained in a way more accurate and specific that considered the vagueness and uncertainty of the problems caused by either lack of information or subjective views by decision makers.
The result of the F AHP study lays on management commitment 28.57 as the most important criteria in selecting green suppliers, with the environmental impact 26.48 and quality 18.78 rank consecutively. From the calculation model of the GP, it was found that the maximum utility occurs on four out of six variables good quality, low cost, reliable delivery, and the positive environmental impact. At the end of the day, the company 39 s focus in selecting green suppliers to these four criteria should be performed and maintained as optimal as possible in order to deliver the synergies of supply and demand for business sustainability and competitive advantage.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Lamani
"Pengambilan keputusan dalam sebuah strategi adalah suatu usaha yang melibatkan banyak proses. Strategi adalah sususan tujuan dan sasaran dari organisasi dengan krangka waktu yang berisi apa yang perlu dicapai dan kapan mencapainya. Untuk pertimbangan pengembangan strategi yang dapat meraih klien & mempertahankan klien sebanyak-banyaknya adalah dengan pendekatan CRM (Customer relationship Management). Pada salah satu perusahaan jasa sertifikasi atau dapat disebut badan sertifikasi di Indonesia yang baru berdiri, menjadi tantangan bagaimana mengembangkan strategi yang dapat bersaing dengan para kompetitornya. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi, analisis & pengembangan strategi berdasarkan nilai daya saing & database pelanggan, yang akan dianalisis untuk membantu penyusunan pengembangan strategi. Penelitian ini menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk membuat keputusan mengenai strategi yang akan dibuat.

Decision-making in a strategy is an effort that involves many processes. Strategy is the arrangement of the goals and objectives of the organization with a frame that contains the time what needs to be accomplished and when to achieve it. For consideration of development strategies that can reach clients and retaining clients as much as possible is to approach CRM (Customer Relationship Management). At one of the company's services can be called a certification or certification bodies in Indonesia recently founded, a challenge of how to develop a strategy that can compete with its competitors. It is necessary for the evaluation, analysis and development strategy is based on the value of competitiveness and customer database, which will be analyzed to help shape the development of the strategy. This study uses AHP (Analytical Hierarchy Process) to make decisions concerning the strategy to be made."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faqi Mudaffa
"Dengan melihat tingginya arus pelayaran dan banyaknya hal terkait operasional kapal yang harus dilakukan pada setiap hari nya, membuat beberapa pemilik kapal melakukan kerja sama dengan sebuah SMC untuk membantunya dalam memanajemen opersional kapal yang dimiliki. SMC dibutuhkan untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan harias operasional kapal atas nama pemilik kapal seperti pengawakan, perawatan dan perbaikan berkala, administrasi hingga penyewaan. Melihat pentingnya kerjasama dan keberagaman layanan yang diberikan oleh sebuah SMC dibutuhkan evaluasi untuk setiap faktor penentu oleh pemilik terhadap pemilihan sebuah SMC untuk membantu pemilik dalam memilih sebuah SMC yang sesuai dengan yang mereka butuhkan, serta meningkatkan layanan dari faktor-faktor yang dijadikan prioritas pemilik oleh SMC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu pemilihan SMC dari perskpetif pemilik, mengevaluasi kepentingan setiap faktor tersebut, serta untuk mendapatkan perbedaan perspektif antara pemilik dan SMC didalam pemilihan sebuah Ship management. Dalam mengevaluasi faktor yang ditentukan digunakan metode fuzzy AHP untuk pembobotan berdasarkan pendapat dari para pemilik dan SMC yang berpengetahuan ahli pada bidangnya. Kemudian, perbedaan perspektif antara pemilik dan SMC didapatkan dari hasil pengolahan. Hasil menunjukan bahwa pemilik menempatkan prioritas utama kepada faktor-faktor yang bisa mereka dapatkan secara maksimal dari SMC, seperti faktor sumber daya manusia dan layanan yang dapat diberikan. Sedangkan, SMC lebih mempertimbangkan faktor biaya dan juga layanan yang menggambarkan hal-hal yang harus mereka kelola secara baik dan pengoptimalan yang dapat diberikan.

Looking at the high flow of shipping industri and many things related to the ship operations that have to be done everyday, several ship owners have collaborated with SMC to assist them in managinh their ships operations. SMC is required to be responsible for the daily operational management of the ship on behalf of the ship owner such as crewing, technical management, administration and also chartering. Seeing the importance of collaboration and the diversity of services provided by the SMC, it is necessary to evaluate each determinant factor by the ship owner for the selection of a SMC to assist ship owner in choosing a SMC that suits their needs, also as well as improve the service of the factors that are prioritized by the owner to SMC’s. The aim of this research is to identify the determinant factors of SMC selection from the owner”s perspective, evaluate the importance of each of these factors, and to obtain different perspectives between the owner and SMC in the selection of ship management. In evaluating the determined factors, the fuzzy AHP method is used for evaluating weight based on opinions of the owners and SMC who are knowledgeable experts in their fields. Then, the difference perspective between the owner dan SMC obtained from the processing result. The results shows that owners placed tehir top priority on factors that they can get the most from SMC, such as human resource factors and services that can be provided. Meanwhile, SMC placed their prioritize on cost and their services factors that described the things they must manage well and optimization that can be provided to owners."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>