Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sianipar, Espransa Hotnatiur
"PT Holcim Indonesia Tbk (PT HIL Tbk) merupakan perusahaan semen terbesar di Indonesia yang menggunakan bahan baku utama batu gamping (limestone). Secara positif, perusahaan ini telah memberikan kontribusi dalam bentuk devisa bagi negara, pendapatan asli daerah (PAD), membuka kesempatan lapangan pekerjaan, meningkatkan roda perekonomian sektor dan sub sektor lain di sekitarnya, namun juga menimbulkan dampak pengaruh terhadap lingkungan dan sosial ekonomi khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar areal pengusahaannya. Sebagai tanggung jawab terhadap seluruh pengaruh negatif yang ditimbulkan dan komitmen untuk mengurangi/menghapus citra buruk, perusahaan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program-program CSR PT HIL Tbk yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat di desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program implementasi program-program CSR PT HIL Tbk masih didominasi kegiatan yang bersifat charity dan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat masih belum berjalan efektif sebagaimana yang diharapkan.

PT Holcim Indonesia Tbk (PT HIL Tbk) is the largest cement company in Indonesia which uses limestone as the main raw materials. Positively, the company has contributed in the form of foreign exchange for the country, local revenue (PAD), employment opportunities, improve the economy sectors and subsectors around them, but also impacts on the environment and the influence of socio-economic, especially for community around the company area. As the responsibility of all the negative influences and commitment to reduce/remove the bad image, the company conduct the Corporate Social Responsibility (Corporate Social Responsibility/CSR).
This thesis aims to analyze the implementation of CSR programs of PT HIL Tbk related to community empowerment in Nambo Village, Klapanunggal Sub-District, Bogor District. This study used a qualitative descriptive approach. The results showed that the implementation of CSR programs of PT HIL Tbk still dominated activity that is related to charity and community empowerment is still not effective as expected.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Binsar
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh menurunnya jumlah mahasiswa pendaftar Unika Atma Jaya pada tahun 2015-2017. Hal ini tentu memerlukan strategi baru dalam melakukan komunikasi yang efektif terhadap pemangku kepentingan yang berhubungan dengan Unika Atma Jaya, yaitu siswa sekolah menengah atas.
Strategi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan melakukan community relations dan corporate social responsibility yang akan berpengaruh pada customer engagement dan pada akhirnya akan berdampak pada brand image yang positif terhadap produk ataupun jasa yang diberikan oleh institusi. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan apakah ada pengaruh community relations dan corporate social responsibility terhadap customer engagement dan brand image.
Dalam penelitan ini digunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan survei terhadap responden dengan cara simple random sampling. Penelitan menggunakan Structural Equation Modelling untuk menguji model yang dibentuk dari kerangka teoretik terkait community relations, corporate social responsibility, customer engagement dan brand image. Sebuah model diagram jalur (path diagram) dibuat dan dianalisa (path analysis) untuk mengukur faktor pengaruh dari tiap variabel terhadap variabel lainnya, sehingga diperoleh koefisien pengaruh tiap variabel.
Penelitian ini menemukan bahwa di community relations berpengaruh besar terhadap customer engagement yang pada akhirnya berpengaruh terhadap brand image institusi. Demikian halnya dengan corporate social responsibility yang ternyata dapat berpengaruh besar terhadap brand image baik secara langsung maupun melalui customer engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Laikmen
"Tesis ini membahas tentang implementasi tanggungjawab sosial perusahaan dalam pengembangan kewirausahaan melalui pemberdayaan masyarakakat pada program kemitraan yang dilakukan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mencapai penilain Proper Emas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dilaksanakan PTPN VII (Persero) sebagai wujud implementasi tanggungjawab sosial perusahaan, telah sesuai dengan konsep Triple Buttol Line dan Carroll`s CSR Pyramid. Namun, program kemitraan yang dilaksanakan untuk pengembangan kewirausahaan belum menunjukkan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang sesungguhnya.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar perusahaan memperhatikan secara utuh tentang penerapan pemberdayaan masyarakat dalam program kemitraan dengan melakukan perubahan pada SOP yang telah dibuat untuk mendukung pencapaian Proper Emas dengan membuka ruang musyawarah antara PTPN VII (Persero) bersama UMKM mitra binaan untuk melakukan analisis kebutuhan dan potensi UMKM mitra binaan, melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang lain seperti pemerintah, tokoh masyarakat lokal, perguruan tinggi dan LSM/NGO dalam pemberdayaan masyarakat, memulai program kemitraan yang memberikan fokus perhatian kepada pengembangan kewirausahaan bagi pemula.

This thesis focused on corporate social responsibility implementation on entrepreneurship development through community empowerment by the partnership program conducted for Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) to achieve Gold Proper assessment. This research is qualitative descriptive. Results of study showed that Partnership and Community Development Program conducted by PTPN VII (Persero) as a form of corporate social responsibility implementation, has been accordance with the concept of Triple Buttom Line and Carroll`s CSR Pyramid. However, the partnership program implementation for entrepreneurship development has not shown the real implementation of community empowerment.
Based on results of study, the researcher suggests that the companies should pay attention to their implementation of community empowerment by making changes to SOPs have been made to support the achievement of Gold Proper with open space for discussion between PTPN VII (Persero) together with SMEs trained partners to analyze for needs and potential of SMEs trained partners, involving another stakeholders such as governments, local community leaders, universities and NGOs in empowering the community, start the partnership program that provides focused attention to entrepreneurship development for beginners."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aidina Mahriza
"ABSTRAK
Gagasan Corporate Social Responsibility (CSR) menekankan bahwa tanggungjawab perusahaan bukan lagi mencari profit semata, melainkan juga tanggungjawab sosial dan lingkungan. Pelaksanaan CSR bermanfaat untuk meningkatkan dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas memberikan kewajiban CSR. Namun pelaksanaan tidak sepenuhnya berjalan dengan baik karena tidak semua perusahaan paham dalam pelaksanaannya. Kagum Group merupakan salah satu perusahaan grup yang melakukan tanggung jawab sosial lingkungannya yang dinamakan Kagum Social Responsibility (KSR). Permasalahan yang diangkat dalam tesis ini adalah pemahaman CSR, implementasi CSR yang diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, dan analisis implementasi CSR Kagum Group terkait kegiatan community development KSR. Metode yang digunakan adalah yuridis normatif. Hasil dari penelitian ini yaitu CSR hanya melihat pada kewajiban yang diberikan oleh undang-undang saja dan bukan menjadi kesadaran moral dan etika bisnis dalam suatu perusahaan sehingga implementasi CSR masih terdapat kekurangan terutama program yang dilakukan dalam kegiatan CSR. Kagum Group tidak melaksanakan kegiatannya sesuai dengan undang-undang karena anggaran yang dilakukan hanya berasal dari salah satu anak perusahaannya yaitu Kagum Hotel dan masih bersifat sukarela.

ABSTRACT
The idea of corporate social responsibility (CSR) emphasize that financial profit has not been a company?s only duty but also responsibility to the community. CSR could give benefit for sustainable development. Companies are obliged by the law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability to implement CSR, however in the reality is far away from what regulations has been stated because many companies did not understand how to implement it. Kagum Group is one of many companies that implement the CSR, they called Kagum Social Responsibility (KSR). The issues in this research are about the understanding and implementation of CSR according to the Law and also the Analysis of the CSR implementation of the Kagum Group regarding KSR community development. Method that used in this paper is judicial normative. The result of this research is the company did CSR just because of the regulation instead of moral ethics in business so there are a lot of lacks in the CSR implementation especially programs for activities in CSR. CSR implemented by Kagum Group did not follow the regulations because the budget that used for CSR come from one of its subsidiary and it is not obliged.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"India's increasing population has attracted a host of multinational corporations (MNCs) to enter the country to tap its market. Because of their enthusiasm and the favorable market conditions, these MNCs get carried away and sometimes regulations are flouted. The absence of clear regulations leads to problems when government agencies find fault with MNCs products."
[s.l]: [s.n], 2006
300 APS 6:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitindaon, Fitri Jayanti
"[ABSTRAK
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan empiris tentang pengaruh corporate governance terhadap corporate social responsibility disclosure pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45. Pengukuran yang digunakan pada variabel dependen adalah indeks skoring CSRD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme CG dengan komponen variabel commissioners independence berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR, sebaliknya board independence berpengaruh positif, namun tidak signifikan. Selain itu, variabel manajerial ownership berpengaruh positif dan siginifikan terhadap pengungkapan CSR, namun pada foreign ownership berpengaruh positif dan tidak signifikan pada pengungkapan CSR. Pada variabel kontrol yang digunakan, yaitu umur perusahaan dan ROA berpengaruh positif dan tidak signifikan, sedangkan pada leverage dan ROE berpengaruh negatif, namun tidak signifikan terhadap pengungkapan CSR.
ABSTRACT
The main objective of this study was to examine the empirical relationship of the influence of corporate governance on corporate social responsibility disclosure in companies incorporated in the LQ 45 index measurements used in the dependent variable is the index scoring CSRD. These results indicate that the mechanism of CG with a variable component of commissioners independence significantly negative effect on the disclosure of CSR, board independence otherwise positive effect, but not significant. In addition, variable managerial ownership and significantly positive effect on the disclosure of CSR, but on foreign ownership not significantly positive effect on CSR. In the control variables used, the age of the company and ROA is not significantly positive effect, whereas the effect of leverage and ROE is negative, but not significantly to the disclosure of CSR.
;The main objective of this study was to examine the empirical relationship of the influence of corporate governance on corporate social responsibility disclosure in companies incorporated in the LQ 45 index measurements used in the dependent variable is the index scoring CSRD. These results indicate that the mechanism of CG with a variable component of commissioners independence significantly negative effect on the disclosure of CSR, board independence otherwise positive effect, but not significant. In addition, variable managerial ownership and significantly positive effect on the disclosure of CSR, but on foreign ownership not significantly positive effect on CSR. In the control variables used, the age of the company and ROA is not significantly positive effect, whereas the effect of leverage and ROE is negative, but not significantly to the disclosure of CSR.
, The main objective of this study was to examine the empirical relationship of the influence of corporate governance on corporate social responsibility disclosure in companies incorporated in the LQ 45 index measurements used in the dependent variable is the index scoring CSRD. These results indicate that the mechanism of CG with a variable component of commissioners independence significantly negative effect on the disclosure of CSR, board independence otherwise positive effect, but not significant. In addition, variable managerial ownership and significantly positive effect on the disclosure of CSR, but on foreign ownership not significantly positive effect on CSR. In the control variables used, the age of the company and ROA is not significantly positive effect, whereas the effect of leverage and ROE is negative, but not significantly to the disclosure of CSR.
]"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nurdianty
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola hubungan yang terjadi diantara Pengungkapan Corporate Governance (CG) dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok industri high profile yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode content analysis atas laporan tahunan perusahaan sampel pada tahun 2006. Penelitian ini menguji dua buah model penelitian. Dimana, pada pengujian pertama, Pengungkapan CG berlaku sebagai variabel dependen dan Pengungkapan CSR berlaku sebagai variabel independen, pada pengujian kedua berlaku hal sebaliknya. Selain itu, untuk lebih mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan CG dan Pengungkapan CSR, penelitian ini menggunakan beberapa variabel independen yaitu Status Afiliasi, Komisaris Independen, dan Kepemilikan Manajemen serta Ukuran Perusahaan, Resiko, dan Profitabilitas sebagai variabel pengendali. Untuk menguji masing-masing variabel terhadap Pengungkapan CG maupun Pengungkapan CSR, dilakukan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian pertama, Pengungkapan CSR berhubungan positif dan signifikan terhadap Pengungkapan CG. Sedangkan, Resiko, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, serta Komisaris Independen berhubungan positif namun tidak signifikan dengan Pengungkapan CG. Sebaliknya, Kepemilikan Manajemen berhubungan negatif dan signifikan terhadap Pengungkapan CG. Selanjutnya, pada pengujian kedua hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengungkapan CG, Status Afiliasi, dan Kepemilikan Manajemen berhubungan positif dan signifikan terhadap Pengungkapan CSR. Sementara, Ukuran Perusahaan dan Komisaris Independen berhubungan positif namun tidak signifikan dengan Pengungkapan CSR. Sebaliknya, Resiko berhubungan negatif dan signifikan terhadap Pengungkapan CSR.

This research is conducted to develop an understanding of the relationship between Corporate Governance (CG) Disclosure and Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure involving companies that are included within the high profile industry that are listed in the Indonesian Stock Exchange. The method used in developing this research is through content analysis based on companies? annual report samples taken from the year 2006. This study investigates two different model, where in the first model the consequences of CG act as an dependent variable and CSR act as an independent variable. While, in the second model the two variables act vice versa. Beside other than the interaction between those two variables, there are other independent variables that also affect CG Disclosure and CSR Disclosure such as Affiliation Status, Independent Commissioners and Management Ownership in addition to the Size of the company, Risk and Profitability as controlling variables. To test each variable?s effect towards the CG Disclosure and CSR Disclosure, a multiple linear regression analysis was done. The result in the first model shows that CSR Disclosure has a positive and significant effect to CG Disclosure. Meanwhile, Risk, Profitability, Size, and Independent Commissioners have a positive effect but insignificant to CG Disclosure. On the other hand, Management Ownership have a negative effect and significant to CG Disclosure. Then, on the second model show that CG Disclosure, Affiliation Status, and anagement Ownership have a positive and significant effect to CSR Disclosure. Meanwhile, Size and Independent Commissioners have a positive but insignificant effect to CSR Disclosure. On the other hand, Risk has a negative and significant effect to CSR Disclosure."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferial Rizkia
"The main idea of Corporate Social Responsibility (CSR) which has become a hot topic at the present is that companies doing businesses are not only committed to their shareholders but also their stakeholders. This commitment is shown from the contribution to develop a sustainable economy by contributing to the environment and working with employees, their families, the local community and society at large to improve their lives in ways that are good for business and for development. Through CSR, the establishment of good corporate governance will be supported. It is one of the means in realizing the principles of corporate governance established by the Organization for Economic and Co-operation andDevelopment (OECD) in 2004. OECD listed these principles which are:
1. Ensuring the basis for an effective corporate governance framework
2. The rights of shareholders and key ownership functions,
3. The equitable treatment of shareholders,
4. The role of stakeholders in corporate governance,
5. Disclosure and Transparency,
6. Responsibilities of the Board.
The principles were first endorsed back in 1999 by OECD ministers and since then they have become an international benchmark for investors, policy makers, corporations and stakeholders worldwide.
The discussion on the matter of CSR reheated in Indonesia when there were rumors that a new law will be established on the requirement and details in conducting CSR.Eventually it became the main discussion due to the approval of the draft of the much fearful new law ; Company Law article 74 (UU Perseroan Terbatas pasal 74) on July 20th, 2007 one of which paragraph states that every company operating in areas relating to natural resources is obliged to fulfill its social and environment responsibilities. The approval of this new law surely invites pros and contras from many constituents. It seems that many still feel that CSR is not necessary and only should be voluntary. The problem is when CSR was a voluntary activity, only a few are willing to carry it out furthermore to give their best to contribute on the matter. Unilever as one of the companies realizing the importance of CSR has been executing CSR since it was first established. Its reputation in the CSR implementation is recognized nationally and internationally; many have awarded Unilever for its outstanding achievements. Programs are approached using the triple bottom-line approach so that it covers the three perspectives, namely social, economy and environmental. Thus, the company formulates CSR programs mainly in three areas environment, small and medium enterprises and health and hygiene. The programs have been enormously successful and have contributed significantly to the sustainable operations of the company and its position as a market leader and as the brand preferred by the people. This excellent implementation of CSR is a mirror image of the commitment made by the company to its stakeholders; an emphasis on the growing awareness in the industry to alter companies? point of views in their purpose of existence from maximizing shareholders? value to stakeholders? value. It has also helped the implementation of good corporate governance at Unilever as CSR is one of the elements of supporting good corporate governance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S5866
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kiroyan, Noke
"Good Corporate Governance (GCG) mendapatkan perhatian luas setetah terjadinya berbagai /crisis seperti Krisis Moneter di Indonesia ataupun skandal Enron di Amerika Serikat. Lima eiemen GCG, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Pertonggungjawafaan, Kemandirian dan Kewajaran baik dalam arti sempit dan tuas. Dalam arti tuas GCG berkaitan dengan para stakeholders perusahaan. Di sisi lain Corporate Social Responsibility merupakan komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat. Dengan kata lain, GCG dan CSR merupakan wujud nyata hubungan perusahaan dan masyarakat setaku stakeholders"
2006
EBAR-III-SeptDesl2006-45
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Dian Nurani
"ABSTRAK
Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility -
CSR) merupakan isu hangat beberapa tahun terakhir ini, baik di seluruh dunia
maupun di Indonesia. Beragamnya konsep, definisi dan pemahaman mengenai
CSR menimbulkan perbedaan dalam menilai keberhasilan, keefektivan dan
manfaat program CSR, baik bagi perusahaan pelaksananya, maupun bagi
penerima program (beneficiaries), dan bagi Iingkungan hidup. Peraturan yang
disusun oleh pemerintah untuk memberikan kepastian dalam pelaksanaan CSR,
justru ditolak oleh kalangan bisnis karena ketidakjelasan dan ketidakkonsistenan
pasal-pasalnya serta ketidakpastian yang ditimbulkannya bagi kalangan
pengusaha. Sementara itu secara internasional, sedang disusun panduan
standar, yaitu ISO 26000 Guidance on Sociai Responsibility yang diharapkan
mampu menjadi dasar bagi pelaksanaan CSR di setiap negara.
Sinar Mas Group adalah satu dari sedikit perusahaan di Indonesia yang
aktif dalam pengembangan draft ISO 26000 dan dalam tim kajian Ps. 74 UU No.
40/2007. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses
pemahaman dan penentuan sikap (organizationai information processing) terjadi
di Sinar Mas Group terhadap standar dan peraturan tersebut, serta bagaimana
peran boundary spanner. Hasilnya diharapkan dapat berkontribusi bagi
pengembangan ilmu komunikasi, khususnya komunikasi organisasi, serta dapat
digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi perusahaan Iain dalam
meningkatkan kemampuannya memahami informasi Iingkungan sehingga
mampu bertindak dengan tepat demi mempertahankan hidup dan keunggulan
kompetitifnya sambil pada saat yang sama membenkan manfaat bagi
masyarakat dan Iingkungan hidup. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai
bahan rekomendasi bagi pemerintah dalam upayanya mendorong perusahaan
melakukan Ianggung jawab sosialnya, tanpa bertentangan dengan instrumen
Internasional dan tanpa mengurangi, bahkan meningkatkan daya saing
Indonesia. Hasil penelitian juga bisa digunakan sebagai bahan rekomendasi bagi
NMC SR, LSM, dan asosiasi bisnis dalam upaya mereka melakukan sosialisasi
dan advokasi mengenai tanggung jawab sosial dengan Iebih efektif dan efisien.
Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah: organisasi sebagai suatu
institusi, dituntut tetap hidup dan bertumbuh di dalam situasi yang terus berubah
dengan kecepatan dan akselelasi yang semakin tinggi. Pemrosesan inforrnasi
mengenai Iingkungan eksternal merupakan aktivitas kunci manajerial organisasi
Hal ini penting bagi adaptasi dan periahanan hidup jangka panjang. Isu
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR)
dengan standarisasi dan peraturannya, merupakan salah satu isu Iingkungan
yang perlu diperhatikan perusahaan sebagai bagian dari upayanya untuk
bertahan hidup dan berkembang.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik
pengumpulan data dengan observasi partisipasi moderat, wawancara mendalam,
wawancara tidak terstruktur, dan studi dokumentasi. Sampel sumber ditentukan
secara purposive, yaitu GM CSR Enhancement, GM Comorate Govemance, GM
Public Relations, dan Komisaris lndependen. Analisis data dilakukan dengan
data reduction, data display dan verification.
Hasil penelitian menunjukkan proses pemahaman dan penentuan sikap
teljadi melalui tahapan yang nampak sederhana, namun sesungguhnya
kompleks dan merupakan proses iterasi terus-menerus. Penentu dari proses ini
adalah kesiapan dari boundary spanner secara individu dan kesiapan organisasi
tempat ia bekerja. Di Sinar Mas proses ini terjadl dengan menggunakan berbagai
media komunikasi, baik yang berfungsi untuk menginformasikan, mengatur,
membujuk, dan mengintegrasikan dengan menggunakan pesan task,
maintenance, human, dan pesan inovatif. Arah komunikasi ke atas, ke bawah,
dan ke samping, baik secara formal maupun informal. ISO 26000
diinterpretasikan merupakan peluang keunggulan kompetitif sekaligus tantangan,
dengan respons: perubahan internal dan mempengaruhi kondisi Iingkungan.
Sementara Pasal 74 UU No.40l2007 diintepretasikan merupakan tantangan
dengan respons: mempengaruhi kondisi Iingkungan. Dari hasil penelitian
didapatkan ternyata peran boundary spanner dan peran change agent
dibawakan oleh orang yang sama sehingga hasilnya tidak optimal.
Berdasarkan penelitian tersebut diberikan rekomendasi perbaikan dalam strategi
komunikasi internal dan eksternal, serta strategi komunikasi untuk memperbaiki
kesalahan persepsi yang terjadi. Rekomendasi lain yang diberikan adalah
perlunya dimasukkan aspek sustainability, yang rnerupakan jiwa ISO 26000, ke
dalam visi misi setiap unit bisnis Sinar Mas, serta dalam media komunikasi
internal dan eksternal. ETF sebagai wadah pelaksana tanggung jawab sosial di
Sinar Mas juga disarankan untuk memperjelas identitas dirinya. Rekomendasi
bagi perusahaan lain, pemerintah maupun bagi Iembaga-Iembaga yang berminat
melakukan kampanye kepada perusahaan-perusahaan agar mau melakukan
CSR, juga diberikan."
2007
T17364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>