Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131497 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nova Tessalonika
"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah antecedents dari internal brand equity yang dikembangkan oleh Baumgarth dan Schmidt (2010) memiliki pengaruh secara signifikan terhadap internal brand equity dari suatu perusahaan dan apakah internal brand equity memiliki pengaruh terhadap customer-based brand equity. Pada penelitian ini menggunakan sampel 280 responden karyawan dan 280 responden konsumen Bank Syariah Mandiri. Pengolahan analisis data menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan software Lisrel.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh brand orientation secara langsung terhadap internal brand equity, terdapat pengaruh brand orientation terhadap internal brand commitment, internal brand knowledge, internal brand involvement, serta terdapat pengaruh juga dari internal brand commitment dan internal brand knowledge terhadap internal brand equity. Akan tetapi internal brand involvement tidak memiliki pengaruh terhadap internal brand knowledge dan internal brand equity. Temuan hipotesis sembilan menggunakan analisis independent sample t-test menunjukan bahwa terdapat perbedaan nilai mean antara internal brand equity dan customer-based brand equity.

This study aims to determine whether antecedents of internal brand equity developed by Baumgarth and Schmidt (2010) have significant effect on the internal brand equity and its relationship to customer-based brand equity. This study use sample from 280 respondents of employees and 280 respondents of consumers in Bank Syariah Mandiri. This study using Structural Equation Model (SEM) with software Lisrel to analyze the data.
The result show that brand orientation have a direct impact to internal brand equity, and then brand orientation have a significant impact to internal brand commitment, internal brand knowledge, internal brand involvement, and also internal brand commitment and internal brand knowledge has a significant impact on internal brand equity. Where as internal brand involvement proved to have no impact to internal brand equity and internal brand knowledge. For hypothesis nine, this study use independent sample t-test, proved to internal brand equity have different mean with customer-based brand equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alberta Dwisari Widya P.
"Tesis ini membahas mengenai perbandingan ekuitas merek iPad dan Galaxy Tab berdasarkan sumber-sumer ekuitas merek, yaitu kesadaran merek dan asosiasi merek yang berhubungan dengan produk dan non-produk, serta tingkat loyalitas konsumen terhadap merek yang digunakan. Penelitian eksploratori ini menggunakan metode kualitatif dengan mengadopsi langkah-langkah wawancara ZMET (Zaltman Metaphor Elicitation Technique) dianalisa dengan menggunakan metode charting context dan menggunakan program ATLAS.ti.6.2. Hasil dari penelitian ini menyarakankan agar iPad dan Galaxy Tab meningkatkan kegiatan pemasaran masing-masing merek untuk membangun ekuitas merek masing-masing produk tersebut.

The focus of this thesis research is to analyze the comparison of brand equity iPad and Galaxy Tab based on the sources of brand equity, brand awareness and brand associations that consist of product related and non-product related, and level of their brand loyalty. The objectives of this research are to explore the sources of brand equity two different tablet PC brands, iPad and Galaxy Tab, and to compare the strengths of each brand?s sources of brand equity. This exploratory study uses qualitative method that refers to the adoption of ZMET (Zaltman Metaphor Elicitation Technique) interview and analyzed by applying context charting as qualitative data analysis method and using qualitative analysis software (ATLAS.ti.6.2). The result of this study suggests each brand to increase their marketing activities in order to build their brand equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29942
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Kuswantiningsih
"Dalam tesis ini, dilakukan pengujian terhadap elemen bauran pemasaran yang dilakukan oleh Dian Pelangi sebagai merek pakaian muslim (hijab fesyen) terhadap ekuitas merek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis elemen bauran pemasaran yang mempengaruhi pembentukan ekuitas merek melalui dimensi-dimensi pembentuk ekuitas merek. Metode penentuan sampel yang digunakan non-probability sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik convenience sampling pada wanita muda baik mahasiswi maupun yang sudah bekerja dan menggunakan hijab. Teknik pengolahan data menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan aplikasi program LISREL 8.7. Hasil penelitian menunjukkan dari 330 responden ditemukan bahwa produk, distribusi, dan promosi berpengaruh positif terhadap pembentukan ekuitas merek, sedangkan harga tidak akan mempengaruhi persepsi kualitas target pasar Dian Pelangi.

This thesis examined elements of the marketing mix which is done by Dian Pelangi as a brand of Muslim clothing (hijab fashion) on brand equity. This study aims to analyze the elements of the marketing mix affects as the formation of brand equity through dimensions of brand equity. Sampling methods is non-probability sampling with techniques of data collection using convenience sampling technique on both university students and young women who are already working and using hijab. Data analysis techniques is using Structural Equation Model (SEM) with LISREL 8.7 as an application program. The results showed that out of 330 respondents found the product, distribution, and promotion have positive influence on the formation of brand equity, while price will not affect the perceived quality of the target market Dian Pelangi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Easter Deashinta Harryputri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi store brand equity pada industri ritel fashion di Indonesia khususnya yang menerapkan strategi fast fashion. Data pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuisioner kepada konsumen ZARA, H&M dan UNIQLO yang pernah melakukan pembelanjaan selama 6 (enam) bulan terakhir. Data ini diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekuitas merek toko (store brand equity) dipengaruhi langsung secara positif oleh kesadaran merek toko (store brand awareness) dan loyalitas merek toko (store brand loyalty). Loyalitas merek toko (store brand loyalty) dipengaruhi secara langsung dan positif oleh persepsi kualitas merek toko (store brand perceived quality) dan kesadaran merek toko (store brand awareness). Kemudian, persepsi kualitas merek toko (store brand perceived quality) dipengaruhi langsung oleh citra komersial toko (store commercial image). Sementara kesadaran merek toko (store brand awareness) dipengaruhi oleh reputasi toko (store reputation), citra komersial toko (store commercial image), dan citra harga toko (store price image).

This study aims to analyze the antecedents of store brand equity in Indonesia Fashion Retail Industry, particularly those that implement fast fashion strategy. Data for this research were collected from ZARA, H&M, and UNIQLO consumers, specifically those who made purchasing in the last 6 (six) months. They were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this show that store brand awareness and store brand loyalty have positive effect on store brand equity. Then, store brand loyalty affected positively by store brand perceived quality and store brand awareness. Furthermore, store brand perceived quality affected by store commercial image, while store brand awareness affected positively by store reputation, store commercial image, and store price image."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Olivia
"Perkembangan dunia ekonomi dan bisnis sekarang mengalami pergeseran paradigma, mulai dari ekonomi berbasis sumber daya hingga ekonomi berbasis pengetahuan. Akibatnya, salah satu dari sekian banyak industri yang berpotensi untuk dapat dikembangkan dan dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia adalah sektor industri kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka konseptual ekuitas merek berbasis pengunjung dalam konteks festival.
Secara khusus, penelitian ini menguji praktik perilaku pengunjung festival berdasarkan hubungan antara dimensi ekuitas merek brand awareness, brand image, brand quality, perceived value dan brand loyalty dengan objek penelitian festival musik jazz tertua di Indonesia Jazz Goes to Campus dan Festival musik jazz terbesar di Indonesia Java Jazz Festival.
Hasilnya diuji dengan menggunakan structural equation model SEM dengan bantuan software LISREL 8.51. Temuan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara dimensi ekuitas merek kecuali interaksi antara brand awareness terhadap perceived value, brand image terhadap brand quality dan brand quality terhadap perceived value.

The world's development of economic and business is now experiencing a paradigm shift, from resource based economy into a knowledge based economy. As a result, one of numerous industries that have the potential to be able to develop and can contribute to the Indonesia's economy is the creative industry sector. This research aims to develop a conceptual framework of visitor based brand equity in the festival context.
Specifically, this study examines festival visitors behavioral practices based on the relationships among the brand equity dimensions brand awareness, brand image, brand quality, perceived value and brand loyalty with the research object of Indonesia's oldest jazz music festival Jazz Goes to Campus and Indonesia's biggest jazz music festival Java Jazz Festival.
The results are tested using structural equation modelling with the help of LISREL 8.51 software. Findings from the result showed that there is interactions among brand equity dimensions except for interaction between brand awareness to perceived value, brand image to brand quality and brand quality to perceived value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Mulyono
"ABSTRAK
Pemahaman awal tentang merek adalah sebuah tanda agar konsumen bisa
membedakan satu produk dengan lainnya, tetapi dalam perkembangannya merek
menjadi hal yang sangat penting karena semakin banyaknya merek dengan
kategori jenis produk yang sama bersaing memperebutkan konsumen yang ada.
Kekuatan sebuah merek memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan,
sehingga setiap perusahaan harus membangun dan memelihara merek, karena
dengan merek yang kuat maka konsumen akan semakin susah untuk
meninggalkan merek tersebut.
Selain itu, perkembangan kehidupan konsumen yang semakin maju, membuat
konsumen merasa waktu yang dimiliki semakin sempit, sehingga mereka
memerlukan segala sesuatu yang praktis dengan tetap memperhatikan
kehigienisan suatu produk.
Produk yang dikemas secara modern dan higienis yang memperhatikan kebutuhan
dan keinginan konsumen akan kepraktisan dan kehigienisan semakin banyak
bermunculan, salah satunya adalah pada kategori seasoning seperti produk terasi.
Terasi MamaSuka adalah produk kategori seasoning yang merupakan produk me
too dari terasi ABC. Terasi MamaSuka adalah salah satu produk dari PT. Jico
Agung yang memiliki market share yang cukup besar setelah terasi ABC. Dalam
kompetisinya dengan terasi ABC, maka PT. Jico Agung sebagai pemegang merek
MamaSuka harus mengelola merek MamaSuka dengan baik, agar semakin kuat
dan bisa mengalahkan terasi ABC.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis brand equity terasi MamaSuka pada
elemen brand awareness, brand association, perceived quality ,dan brand loyalty.
Penelitian ini diadakan di daerah Jakarta, dengan metode pengambilan sampel
Purposive sampling. Sedangkan untuk alat analisis, Skala likert, Skala semantic
differential dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada elemen brand awareness merek
MamaSuka adalah merek kedua yang selalu diingat oleh konsumen setelah ABC.
Pada elemen brand association menunjukkan asosiasi dibuat dari udang asli dan
harganya terjangkau merupakan asosiasi yang paling kuat. Penilaian konsumen
pada perceived quality menunjukkan bahwa terasi MamaSuka dinilai tinggi pada
atribut mudah didapatkan, rasanya enak, dan kualitas terjamin. Analisa brand
loyalty menunjukkan bahwa terasi MamaSuka belum memiliki brand loyalty yang
belum kuat, hal ini tercermin dari bentuk piramida brand loyalty yang mengecil
pada tingkatan liking the brand dan committed buyer.

ABSTRACT
An initial understanding of the brand is a sign that consumers can distinguish one
product to another product. In its development, the brand becomes very important
because brands from the same category of products will compete each other for
getting existing customers.
The power of a brand provides many benefits for the company, so that each
company must build its brand and maintain it. With a strong brand, consumers
will be more difficult to leave the brand.
In addition, the development of more advanced consumer life, consumers don’t
have enough time so they require practically everything and maintaining about
hygienic product.
Products are packaged in a modern and hygienic packaging to the needs and
desires of consumers to be practical and hygienic more and more popping up, one
of which is the seasoning kategori such as fish paste products. In shrimp paste
condiment products, MamaSuka is me too products which is from ABC shrimp
paste. Terasi MamaSuka is one product of the PT. Jico Agung which has huge
market share after ABC shrimp paste. By the competition with ABC shrimp paste,
then PT. Jico Agung as the MamaSuka brand holder must manage MamaSuka
brand so well, to be more powerful and can beat ABC shrimp paste.
The purpose of this study was to analyze brand equity elements condiment of
MamaSuka on brand awareness, brand association, perceived quality, and brand
loyalty. The research was conducted in Jakarta with Purposive sampling method.
As for the analytical tools, researcher Likert scale, semantic differential scale and
descriptive analysis.
The results showed that MamaSuka brand awareness is the second model which is
remembered by the consumer after the ABC’s brand awareness. Brand association
shows made from native shrimp and affordable price which are the most powerful
associations. Consumer ratings on perceived quality showed that MamaSuka
shrimp paste has high rating on easily obtainable attributes, it feels good, and
quality assured. Analysis shows that MamaSuka’s brand loyalty do not have a
strong brand loyalty yet, which is reflected from a pyramid shape of brand loyalty
decreases on the level of liking the brand and committed buyer."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Benardin Jordanus
"The popularity of a company is mainly determined by its customers, as consumers provide a view of how the brand is felt by them. Not uncommonly company have been ensnared with cases involving sexual harassment. This study will try to explain how cases of sexual harassment affect the companys brand popularity, especially the Grab company. This research explains that consumers attachment to the brand is influenced by cases of sexual harassment committed by company members.

Popularitas sebuah perusahaan terutama ditentukan oleh pelanggannya, sebagai konsumen memberikan pandangan tentang bagaimana merek dirasakan oleh mereka. Tidak jarang perusahaan telah menentang kasus-kasus yang melibatkan pelecehan seksual. Studi ini akan coba jelaskan bagaimana kasus pelecehan seksual berdampak pada merek perusahaan popularitas, khususnya perusahaan Grab. Penelitian ini menjelaskan bahwa konsumen keterikatan pada merek dipengaruhi oleh kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arry Bharata
"Industri perbankan di Indonesia saat ini adalah industri yang mempunyai tingkat persaingan cukup berat, karena tidak seperti dulu, dimana membuat dan menjalankan sebuah bank adalah relatif lebih mudah. Saat ini jumlah bank di Indonesia menurun secara drastis, tetapi secara kualitas tenjadi peningkatan yang cukup menggembirakan. Seperti halnya Bank BTN yang merupakan Bank BUMN, yang pada saat masih disediakan subsidi bunga pemmahan oleh pemerintah sempat mencapai masa keemasannya karena merupakan satu-satunya Bank yang ditunjuk pemerintah untuk penyaluran KPR bersubsidi. Tetapi saat seperti itu sudah berlalu, saat ini yang diperlukan adalah kerja keras untuk memenangkan kompetisi yang berat, karena saat ini pasarlah yang menentukan baik tidaknya suatu bank, berbanding lurus dengan pelayanannya.
Saat ini di Indonesia terdapat empat Bank BUMN yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank BTN. Dalam menjalankan usahanya khususnya di bidang pengumpulan dana pihak ketiga, keempat Bank ini selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Bank BTN dalam hal ini cukup menyadari apa yang terjadi di lingkungan bisnisnya, oleh karena itu Bank BTN pada tahun 2002 melakukan modemisasi besar-besaran pada basis teknologinya dengan melakukan online di seluruh cabang-cabangnya di Indonesia Sering dengan hal tersebut tidak Iupa ditambahkan beberapa fasilitas pada Tabungan Batara dan Batara Prima yang dianggap dapat mendongkrak pengumpulan dana ketiga via tabungan. Yang menjadi pertimbangan disini adalah bagaimana usaha-usaha tersebut dapat mendongkrak merek Bank BTN ke arah yang lebih dapat diperhitungkan, mengingat ketiga Bank BUMN saingannya begitu agresif dan ekspansif. Tidak dapat pula diabaikan peran Bank swasta seperti Bank BCA yang dapat memenuhi kebutuhan bagi masyarakat pengguna jasa bank di Indonesia, sehingga menimbulkan ketergantungan pada Bank tersebut.
Yang perlu dikaji disini adalah apakah usaha-usaha-marketing yang dijalankan selama ini dapat menambah atau justru mengurangi nilai produk yang akan berasosiasi dengan merek Bank BTN atau yang lebih dikenal dengan Ekuitas Merek. Hal ini sangat berkaitan langsung dengan konsumen potensial Bank BTN dan masyarakat pada umumnya Perlu juga dikaji bagaimana Ekuitas Merek Bank BTN dipersepsikan oleh nasabahnya khususnya nasabah dana, sebab jika Ekuitas Merck Bank BTN masih dianggap mengurangi nilaj produk tabungan di mata nasabahnya maka sebaiknya diambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk membangun Ekuitas Merek Bank BTN ke arah yang positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana sebenamya Ekuitas Merek yang dimiliki. Bank BTN dimata nasabah tabungan Batara dan Batara Prima dengan pendekatan teori Aaker yang meliputi Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality dan Brand Loyalty dan kemudian merekomendasikan kepada pihak manajemen Bank BTN untuk penyempurnaan layanan guna peningkatan Ekuitas Merk Bank BTN didasarkan pada persepsi konsumen Tabungan Batara dan Batara Prima.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa asosiasi yang paling kuat muncul untuk Bank BTN adalah sebagai Bank BUMN yang arnan dan terjamin. Tetapi hal ini kontradiktif pada apa yang menjadi keinginan responden dan sebuah produk tabungan, dimana mereka menjawab bahwa fasilitas dan pelayanan adalah sesuatu yang sangat diutamakan baru kemudian diikuti dengan bunga yang tinggi, dan ternyata dari hasil kuesioner yang didapat ternyata alasan menjadi nasabah Bank BTN adalah rasa aman, diikuti pelayanan, sedangkan bunga di urutan ke empat, sedangkan bila dilihat dari produknya tidak dilihat sebagai produk yang inovatif ada di urutan terakhir.
Dari keinginan responden di atas yang mengutamakan fasilitas dan pelayanan, Bank BTN belum dapat mengakomodir secara maksimal, dan baru dapat memenuhi unsur keamanan sebagai bank BUMN yang ternyata tidak mengakomodir kenginan sebagian besar nasabah tadi
Selain itu bila dikonfirmasikan kepada kelompok responden yang cukup besar di Bank BTN, dimana mereka tidak ingin berpindah bank karena masalah tinggi rendahnya bun ga, ternyata mereka tetap konsisten lebih mementingkan fasilitas dan pelayanan, dan tidak terlalu mementingkan pertimbangan aman karena BUMN. Disini dilihat adanya potensi ketidak stabilan prinsip nasabah antara bunga yang relatif lebih tinggi dan fasilitas serta kemudahan yang didapatkan. Hal ini sesuai dengan fungsi tabungan yang seharusnya lebih mementingkan pelayanan dan fasilitas dibandingkan bunga yang tinggi, karena produk tabungan bukanlah produk untuk investasi tetapi produk yang lebih sesuai untuk mempermudah transaksi keuangan.

Within the last few years banking industry in Indonesia has been facing a moderately high competition, a quite difterent situation previously where incorporating and operating a bank is relatively easy. Although the number of active banks has been dramatically decreased, the quality of overall services offered has increased. The same situation with BTN, a government bank reached its golden age during the period where it was appointed by the Indonesia govemment as the only bank to provide subsidized housing loan. However, those golden times are no longer exist, currently every bank require so much effort to stay above the competition since market will determine the service level of a bank?s quality.
Currently there are four government banks in Indonesia, which are Bank Mandiri, BNI, BRI and BTN. On the process of collecting third party fund, these banks are always tried to adjust with the evolving customer demand. Realizing this, BTN also tries to catch up by having major changes on 2002 with its core banking technology and change its branches into online connectivity. Other features were also incorporated into Batara and Batara Prima savings in order to achieve third party fund target for savings. In this case, BTN need to consider their overall effort to increase BTN brand awareness into a much higher level, since other three govemment banks are expanding and their efforts are also very aggressive. Not to mention that there are other private banks such as BCA which has been very aggressive and successfully meet customers demand, leading them as successfully penetrated bank in Indonesian.
As a result, BTN needs to consider their overall marketing effort whether it has been successfully increased or whether it has been unsuccessfully decrease products values which have association with BTN brand, or Brand Equity. This is important because brand equity is highly related to increase potential and current customers. Parallel to this, BTN also need to consider how their customers perceive BTN?s brand equity, especially their savings account customers, to prevent decreasing product value due to BTN?s brand equity and to take important steps to increase overall BTN?s brand equity. Hence, the purpose of this research is to analyze how BTN?s brand equity in Batara and Batara Prima savings account customer?s point of view, using Aaker approach which includes Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality and Brand Loyalty, to come up with recommendation result for BTN?s management to improve BTN?s service which could result in increasing BTN?s brand equity.
Result of BTN?s brand equity research is that BTN?s strongest association is a safe and secure government bank. Contradictory to this result, savings account respondents mention that bank facilities and services are their highest priorities, followed by high saving interest.
Most Respondents whom voted facilities and services as their highest priority provide feedback that BTN currently only able to accommodate security, but not yet able to provide good facilities and high quality of services to their customers. Also, according to survey results, majority of respondents infomi that they do not want to switch to other bank just for the sake of higher interest rates, but rather for better facilities and services and also not for the sake of sense of security in government bank. In this case, there is a potential of customers instability in choosing between higher interest rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Aditama
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh antara dua elemen program komunikasi pemasaran yaitu iklan dan promosi penjualan dan dampak keduanya pada penciptaan brand equity. Fokus penelitian menyelidiki pengaruh persepsi pengeluaran iklan sikap individu terhadap iklan dan pengaruh dua jenis promosi penjualan yaitu monetary promotions dan non monetary promotions terhadap setiap dimensi pada ekuitas merek.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk membuktikan pengaruh advertising dan sales promotions dalam mengembangkan strategi pemasaran untuk mendorong pertumbuhan ekuitas merek. Penelitian ini berhasil mengumpulkan 200 data melalui kuesioner survei dan menguji hubungan antar variabel untuk menganalisis dampak iklan dan promosi penjualan terhadap ekuitas merek.
Berdasarkan studi kasus penelitian ini hasil uji statistik menunjukkan bahwa sikap individu terhadap iklan menjadi peran utama dalam mempengaruhi dimensi ekuitas merek sedangkan persepsi pengeluaran iklan hanya mempengaruhi kesadaran akan merek. Penelitian ini juga menemukan bahwa sales promotions tidak mempengaruhi dimensi ekuitas merek. Selain itu dalam hubungan dan urutan dimensi ekuitas merek penelitian ini menemukan bahwa kesadaran merek menjadi dasar utama dalam mengembangkan dan menumbuhkan ekuitas merek.

This study discusses about the influence between two elements of marketing communications programs advertising and sales promotions and their impact on brand equity creation. The focus of this study investigates the influence of perceived advertising spend individuals attitude towards the advertisements and two kinds of sales promotions monetary promotions and non monetary promotion on brand equity dimensions.
The purpose of this study is to prove the influence of advertising and sales promotions in order to developing marketing strategies to encourage brand equity growth. This study successfully collected 200 data through a questionnaire survey and tested relationship between variables to analyze the impact of advertising and sales promotions in brand equity.
Based on study case research statistical results show that perceived advertising spend individuals attitudes toward the advertisement play as a key role influencing brand equity dimensions whereas perceived advertising spend affect only on brand awareness. This research also found that monetary promotions and non monetary promotions do not affect brand equity dimensions. In addition in relationship and the order dimensions of brand equity this study found that brand awareness is a means of main foundation in order to developing and growing brand equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Luthfi
"Tesis ini membahas perjalanan transformasi PT. Bostonprice Asia dari perusahaan perorangan menuju perusahaan dengan corporate brand yang baik. Pembahasannya dari model perubahan, urgensi pendorong, dan proses transformasinya. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif studi kasus. Hasil penelitian menyarankan perusahaan perlu menanamkan dan menumbuhkan kesadaran semua orang untuk berubah lebih mendalam lagi sehingga hasil transformasi bisa lebih maksimal; model transformasi PT. Bostonprice Asia diupayakan bisa menjadikan branding perusahaan yang bagus dengan tanpa menyampingkan personal branding pemilik perusahaan sebagai salah satu sumber daya saing perusahaan; perusahaan perlu merumuskan nilai yang berkembang dalam buku dokumentasi agar perubahan terjaga dan menjadi budaya perusahaan.

This thesis discusses the transformation journey of PT. Bostonprice Asia from personal company to good corporate brand company. The discussion is about the change model, the driving urgency, and the transformation process. Researcher used a qualitative research with case study approach. The results suggest the company to emphasize and build strong sense to change to all people so that the transformation output can be more maximized The transformation model of PT. Bostonprice Asia is attempted to make a great corporate branding without leaving the personal branding of the company owner as one of competitive advantage resources The company needs to formulate the growing value in a book documentation to keep the change and to become company culture."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>