Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risqi Kurniawan
"Suplai LNG berkembang lebih pesat dibandingkan dengan sumber gas yang lain, dimana rata-rata kenaikannya sebesar 7% per tahun sejak tahun 2000, dan akan terus meningkat porsinya di pasar gas sampai tahun 2020 (IGU, 2015). Optimasi energi dalam proses pencairan diperlukan untuk meningkatkan efisiensi proses dan meningkatkan produksi LNG. Dalam proses pencairan gas bumi, mixed component refrigerant (MCR) lebih banyak digunakan dikarenakan efisiensi energinya yang tinggi, desain yang compact dan transfer panas yang efisien, dibandingkan dengan proses lain yang menggunakan pure refrigerant. Proses Propane Pre-cooled Mixed Refrigerant (C3MR) yang menggunakan MCR adalah proses yang paling banyak digunakan dalam pencairan gas bumi. Proses ini dikembangkan oleh Air Product and Chemical Inc. (APCI).
Tesis ini menyajikan analisa untuk menentukan komposisi MCR pada unit pencairan gas bumi yang menghasilkan kerja kompresor yang minimum, yang dalam hal ini didefinisikan sebagai Specific Horse Power. Performa sistem refrijerasi C3MR tergantung pada komposisi MCR yang digunakan. Dari hasil optimasi menggunakan simulator proses diperoleh komposisi MCR yang optimum yaitu N2 = 0,3% ; CH4 = 41,7% ; C2H6 = 42% ; C3H8 = 16%. Dengan nilai Spesific Horse Power = 8,79 HP.jam/MMBTU dan Coefficient of Performance = 0,7638. Sehingga dengan kapasitas produksi sebesar 242 MMSCFD, diperoleh selisih/penghematan biaya pencairan sebesar Rp 315.474.212,08 per hari, jika dibandingkan dengan menggunakan komposisi awal (Bukacek, 1982) yaitu N2 = 2% ; CH4 = 40% ; C2H6 = 47% ; C3H8 = 11%.

LNG grow faster than others gas source. Increase 7% in average per years since 2000. And will continuosly increase in gas market until 2020 (IGU, 2015). Energy optimation in liquifaction process is needed to increase process efficiency and LNG production capacity. In liquifaction process, mostly used mixed component refrigerant (MCR) due to high energy efficiency, compact desain and efficient heat transfer, compare with other process which utilize pure refrigerant. Process Propane Pre-cooled Mixed Refrigerant (C3MR) which use mixed refrigerant is the best process for natural gas liquefaction. This process develop by Air Product and Chemical Inc. (APCI).
The thesis presents an analysis to determine composition of MCR which produce minimum compressor duty, in this case define as specific horse power. Perform of C3MR refrigeration system depend on composition of MCR used. The optimum composition of MCR are N2 = 0.3% ; CH4 = 41.7% ; C2H6 = 42% ; C3H8 = 16%. With Spesific Horse Power = 8.79 HP.hour/MMBTU dan Coefficient of Performance = 0.7638. So with capacity 242 MMSCFD, merit of liquefaction cost will be 315,474,212.08 IDR/day compare with former MCR composition (Bukacek, 1982) N2 = 2% ; CH4 = 40% ; C2H6 = 47% ; C3H8 = 11%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Henryawan
"Nitrogen Expander merupakan jenis pencairan gas bumi yang sering diaplikasikan dalam kilang produksi LNG karena beberapa karakteristiknya. Namun, masalah utama dalam pengaplikasian teknologi ini adalah efisiensi energi yang relatif rendah. Dalam penelitian ini, kegiatan optimisasi pencairan gas bumi skala kecil berjenis expander telah dilakukan dengan cara menambahkan sistem precooling
Fungsi objektif dari penelitian ini adalah total konsumsi energi dari sistem pencairan, dengan variabel keputusan berupa tekanan gas bumi pascakompresi, tekanan nitrogen pascakompresi, suhu nitrogen preekspansi, suhu pendinginan refrigeran precooling, dan jenis refrigeran precooling.
Refrigeran yang digunakan sebagai precooling adalah beberapa senyawa hidrokarbon seperti propana, siklopropana, isobutana, nbutana, dan neopentana. Proses simulasi, regresi, dan optimisasi secara berurutan dilakukan dengan perangkat lunak UNISIM, Microsoft Excel, dan GAMS. Solver yang digunakan dalam penelitian ini adalah COUENNE.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan sistem precooling pada nitrogen expander dapat menurunkan total konsumsi energi hingga 25,24%, tergantung refrigeran yang digunakan. Lebih lanjut, berdasarkan hasil optimisasi yang dilakukan, propana merupakan refrigeran precooling yang paling optimal dalam menurunkan total konsumsi energi jika dibandingkan dengan refrigeran precooling lainnya.

Nitrogen expander is the liquefaction process which suitable for SSLNG production plant because its characteristic. However, the major issue of this technology is it has relatively low energy efficiency. In this study, optimization of small-scale natural gas liquefaction through nitrogen expander was will be conducted with attaching precooled cycle to the liquefaction process.
Unit consumption energy is chosen to be objective function, while decision variables of this study are natural gas pressure after compression, the nitrogen pressure after compression, the inlet temperature of the high-pressure expander, the evaporation temperature in precooling cycle, and type of precooling refrigerant.
The refrigerant which used for precooling cycle are propane, cyclopropane, isobutane, nbutane, and neopentane. Simulation, regression, and optimization process sequentially will be supported by UNISIM, Microsoft Excel, and GAMS software. Moreover, the solver which used for this study is COUENNE.
This study shows that adding precooling cycle to the nitrogen expander system can reduce total consumption energy up to 25,24%, depends on the refrigerant which used. Furthermore, based on optimization result, propane is the most effective precooling refrigerant to reduce total consumption energy if compared with others precooling refrigerant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Glorius Pasikki
"Inti dari suatu kilang pencairan gas alam terletak pada unit pendinginan dan unit pencairan gas alam Pemanliaatan energi yang optimal pada unit pendinginan dan unit pencairan akan sangat berpengaruh pada biaya produksi. Metode analisis yang dapat digtmakan untuk menganalisa eiisiensi energi dari suatu plant diantaranya aclalah basil produk utama., recovery produk utama, konsumsi energi spesilik, investasi, kemampuan beroperasi dan pemeliharaan.
Pada penulisan slcripsi ini metode yang digunakan untuk menganalisa eftsiensi energi pada unit pendinginan dan unit pencairan gas alam di kilang LNG PT Badak NGL Co. adalah konsumsi energi spesiiik atau lebih dikenal dengan specific horse power. Makin kecil harga speciic horse power dari suatu kondisi operasi, makin eiisien pula pemenfaatan energinya. Pada skripsi ini juga al-can dibahas langkah-langkah pefhitungan untuk mencari harga specific horse power dan menyusunnya dalam sebuah program komputer dalam bahasa pemrograman Borland Delphi 2.0.
Salah satu variahel yang menentultan besar kecilnya harga specific horse power adalah komposisi re5'igeran komponen ganda atau MCR (Mix Coponem Refigeranr), yang idealnya terdiri clari nitrogen, metana, etana dan propana. Namun pada kenyataannya di lapangan selalu terdapat impuritis dalam MCR yang berupa iso-butana dan nonnal butana. Pengaruh impuritis dan juga pengaruh kornposisi MCR secara keseluruhan terhadap ltarga specilic horse power pada daerah laju produksi LNG tertentu untuk train D yang mennpalcan train lama dan E yang merupakan train baru akan diamati, dan hasilnya akan dituangkan dalam makalah skripsi ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
SIHOTANG, SEVENNO
"Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang didominasi dengan metana dan mengandung sedikit jumlah gas lain seperti etana, propana, butana dan pentana. Gas alam ini diubah fasenya dari gas menjadi cair yang biasa disebut Liquefied Natural Gas (LNG). Volume LNG ini dapat diturunkan hingga 1:600 dari pada saat fase gas. Sehingga, ketika pada saat transport tidak menghabiskan waktu dan biaya jika gas alam dibawa dalam jumlah yang banyak. Penelitian ini bertujuan merancang alat penukar kalor pada proses cascade liquifikasi gas alam menjadi LNG. Pencairan gas alam ini menggunakan beberapa refrigerant, yaitu methane, ethylene, propane, dan sea water. Dalam studi Eiksun, Odmar [13], dijelaskan optimasi sistem pencairan gas alam dengan menggunakan refrigerant alami. Namun, dalam rancangan tersebut membutuhkan power yang besar. Oleh karena itu, dalam rancangan ini digunakan sistem cascade agar tenaga/power yang digunakan kompresor ataupun pompa pada setiap alat penukar kalor lebih kecil. Rancangan pencairan gas alam ini dengan proses cascade atau bertingkat menggunakan 10 alat penukar kalor yang berjenis shell and tube. Pada hasil rancangan alat penukar kalor, nilai koreksi koefisien perpindahan panas semua rancangan penukar kalor masih dibawah 30% dan pressure drop masih dalam batasan aman yaitu sebesar 10 psi atau 70 kPa.

Natural gas is a fossil fuel that is dominated by methane and contains a small amount of other gases such as ethane, propane, butane and pentane. This natural gas is phased from gas to liquid which is commonly called Liquefied Natural Gas (LNG). This volume of LNG can be lowered up to 1:600 from the time of the gas phase. Thus, when at the time of transport does not consume time and costs if natural gas is carried in large quantities. In Eiksun's study, Odmar [13], described the optimization of natural gas liquefaction systems using natural refrigerants. However, in the design requires a large amount of power. Therefore, in this design a cascade system is used so that the power / power used by the compressor or pump on each heat exchanger is smaller. This natural gas liquefaction design is a cascade or multistage process using 10 heat exchangers of the shell and tube type. In the results of the design of the heat exchanger, the correction value of the heat transfer coefficient of all heat exchanger designs is still below 30% and the pressure drop is still within the safe limit of 10 psi or 70 kPa.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"From its regional beginnings, the liquefied natural gas (LNG) business has transformed into a broad international industry spanning several continents. This guide covers the legal, regulatory, political and practical elements of the LNG chain."
London: Globe Law, 2006
665.73 LIQ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sanny Astari
"Pengeboran dua sumur produksi (Kln-14 dan Kln-15) akan diterapkan pada proyek pengembangan lapangan gas "A" yang berada di Papua. Gas ini akan digunakan untuk umpan LPG plant. Penambahan jumlah produksi gas akan mempengaruhi kapasitas maksimum separator dan daya kompresor yang ada saat ini sebelum masuk LPG plant. Permasalahan yang akan terjadi adalah tidak optimalnya kinerja separator yang digunakan saat ini. Oleh sebab itu perlu perubahan kapasitas (resizing) separator.
Dari hasil perhitungan didapat disain separator dengan kapasitas maksimum 43 MMSCFD dan daya kompresor sebesar 1115 HP. Dengan penambahan jumlah produksi gas ini, tingkat pengembalian investasi dari alat tersebut di tahun kedua. Analisis biaya juga dilakukan untuk menilai kelayakan dari pengembangan lapangan gas "A" ini terhadap pengaruh harga, jumlah produksi, biaya investasi dan biaya opera.

Two (Kln-14 and Kln-15) production wells will be drilled and applied to the gas field development project at gas field "A" in Papua. It will be used for LPG feed plant. Thus, the increasing of gas production will give affect maximum capacity of separator and horse power of compressor before distribute to LPG plant. The problem due to will be happen is separator performance unoptimal. Therefore, the changes of capacity maximum design (resizing) for a new separator needs to be done.
Based on calculation, the design of separator which capacity maximum is 43 MMSCFD and horsepower of compressor which power is 1115 HP. Due to increasing of total gas production, the payback period from it is at second year. Cost analysis was also performed to assess the feasibility of developing a gas field "A" to the price influence, the production, investment costs and operational costs."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Agrisylva Shalihati
"Gas alam diubah menjadi LNG (Liquefied Natural Gas) untuk memudahkan dalam pendistribusian gas alam jarak jauh. LNG ini memiliki volume sekitar 1/600 dari volume gas alam sehingga dapat mengangkut jauh lebih banyak dibandingkan pada saat berbentuk gas alam. Sebelum pendistibusiannya ke konsumen, LNG tersebut akan diubah kembali menjadi gas. Proses diubahnya LNG kembali ke bentuk gas disebut sebagai regasifikasi. Pada proses regasifikasi dibutuhkan alat penukar kalor sebagai alat penukar kalor. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil sebuah rancangan alat penukar kalor pada proses regasifikasi LNG dengan mempertimbangkan aspek termal dan mekanik. Metode yang digunakan untuk aspek termal adalah metode kern sedangkan untuk aspek mekanik menggunakan TEMA (Turbular Exchanger Manufacturer Association) sebagai standar. Pada metode kern akan didapat diameter sebesar 2.03 m dengan panjang dari tube sebesar 6 m, diameter dalam tube 0.037 m dan diameter luar tube 0.04 m berdasarkan standarnya. Selain itu, didapatkan juga besar diameter shell yang akan menjadi acuan pada bagian mekanik menggunakan TEMA sehingga mendapatkan dimensi pada bagian shell seperti ketebalan shell sebesar 2.43 x 10-2 m, ketebalan tube sheet sebesar 0.112 m, diameter nozzle 0.254 m, dan diameter luar shell 2.08 m. Untuk hasil akhir merupakan sebuah design dari alat penukar kalor sesuai dengan metode yang digunakan dengan kapasitas 7 kg/s. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triputri Syarifah
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menentukan dimensi Shell and Tube Vaporizer (STV)
pada pengembangan fasilitas regasifikasi berkapasitas 500 MMSCFD (~ 3.593
MWe) yang akan dipasang di ex-pengolahan LNG dengan keterbatasan lahan (30
x 30 m2). Diperoleh lima kelompok STV dengan media pemanas propana dan air
laut dan dimensi terbesar STV adalah 7,32 m (panjang) dan 1,45 m (diameter).
Parameter NPV, IRR, dan PBP atraktif untuk biaya regasifikasi 2-3
USD/MMBTU, cukup optimum saat biaya regasifikasi sebesar 2.75
USD/MMBTU, dengan NPV USD 38 M, IRR 23,9% dan PBP 4,59 tahun.
Berdasarkan analisis sensitivitas, biaya investasi lebih sensitif terhadap parameter
keekonomian dibandingkan harga sewa.

ABSTRACT
The objective of this thesis is to determine dimension of Shell and Tube Vaporizer
(STV) at regasification facility development with capacity of 500 MMSCFD (~
3.593 MWe) which will be installed at a location of ex-facilities of LNG
production that has area limitation (30 x 30 m2). There are five STV groups with
heating media of propane and sea water and the largest dimension is 7,32 m
(length) and 1,45 m (diameter). Parameters NPV, IRR, and PBP are attractive for
regasification cost of 2-3 USD/MMBTU, optimum enoughwhen the regasification
cost is 2.75 USD/MMBTU, result in NPV of USD 38 M, IRR of 23,9%, and PBP
of 4,59 years. Based on sensitivity analysis, investation cost is more sensitive to
the economic parameter compare with the rent cost"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doli Hasyda Bragoba
"Pemanfaatan gas di lapangan plant X menjadi LPG akan dilakukan analisis teknologi dan ekonomi karena kontrak distribusi gas ke PT.B akan berakhir di tahun 2014. Dalam rangka meningkatkan nilai tambah pada pemanfaatan gas pada plant X, untuk itu perlu analisis tekno-ekonomi ekstraksi gas LPG yaitu pertama dengan evaluasi teknologi metode proses Isopressure open refrigerant (IPOR), Cascaded refrigerant dan Cryogenic turbo expander refrigerat. Kedua dengan skenario atau skema bisnis yang meliputi membangun investasi fasilitas proses LPG, menyewa fasilitas proses LPG dan memperpanjang kontrak (jual putus).
Dari 3 simulasi teknologi NGL recovery yang mempunyai produksi LPG terbanyak, efisiensi recovery propane & butane tertinggi dan CAPEX & OPEX rendah yaitu pada simulasi Isopressure open refrigerant (IPOR) dengan hasil produksi LPG sebesar 384.1 ton/day, efisiensi LPG recovery sebesar 99.99%, CAPEX sebesar U$ 97,141,680.10 dan OPEX sebesar U$ 13,409,703.93. Untuk analisis keekonomian yang skema dengan NPV tertinggi yaitu skema kontrak jual putus karena komposisi propane dan butane pada gas umpan rendah 4.4% mol. Sedangkan analisis sensitivitas menunjukan pasokan gas umpan, gas komposisi dan harga LPG yang paling berpengaruh terhadap terjadinya perubahan IRR dan NPV.

Gas utilization at field plant X becomes LPG product need to review technology and economic analysis because of the contract will be end flow to PT.B in 2014. In order to increase the value added in the gas utilization plant X, it is necessary techno-economic analysis of LPG gas extraction are first, evaluation technologies process method Isopressure open refrigeration (IPOR), Cascaded refrigeration and Cryogenic turbo expander refrigeration. Second, scenarios or business scheme includes building a process facility LPG, hire LPG processing facility and extend the contract.
The results from 3 simulations NGL recovery is IPOR simulation with LPG production with 384.1 ton/day, high efficiency LPG recovery with 99.99%, CAPEX with U$ 97,141,680.10 and OPEX with U$ 13,409,703.93. For the economic analysis of the scheme highest NPV is extend contract because of the lowest propane and butane on feed gas with 4.4% mol. Meanwhile sensitivity analysis economic are showing of the supply feed gas, composition gas and LPG prices that involved impact to IRR and NPV values.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Riefky Harsya
"Pengembangan kilang LNG Arun yang masa pengoperasiannya akan berakhir pada 2014 menjadi terminal penerima gas dapat membantu memenuhi kebutuhan gas di daerah Aceh dan Sumatera Utara. Kilang ini dapat dimodifikasi mejadi terminal penerimaan dan regasifikasi LNG karena sejumlah fasilitas yang tersedia masih baik dan layak untuk digunakan. Untuk mengetahui kelayakan proyek ini, dilakukan kajian keekonomian serta sensitivitas dengan masa pembangunan dan perbaikan selama 2 tahun, operasional selama 20 tahun serta pasokan LNG sebesar 400MMSCFD untuk tahun pertama dan meningkat sebesar 50 MMSCFD setiap tahunnya hingga mencapai 350 MMSCFD sebagai kapasitas produksi maksimum.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengkaji kelayakan proyek ini antara lain menganalisa kebutuhan peralatan tambahan untuk proses regasifikasi, menghitung kelayakan keekonomian melalui 4 parameter NPV, IRR, PBP, dan BC Ratio, serta uji sensitivitas dengan menggunakan random number generation simulator untuk mengetahui komponen yang paling sensitif terhadap perubahan.
Adapun hasil analisis keekonomian pemanfaatan kilang Arun menjadi receiving gas terminal menunjukkan bahwa proyek ini layak dijalankan dengan NPV sebesar 454.097.000 USD, IRR 15,4% terhadap MARR 15%, BC ratio sebesar 4, dan payback period jatuh pada tahun ke-6 bulan ke-2 pengoperasian. Hasil uji sensitivitas menunjukkan bahwa tax merupakan faktor yang paling mempengaruhi perubahan.

Utilization of LNG Arun refinery plant, which it’s operational contract will end on 2014, as a receiving gas terminal can help meet the needs of gas in Aceh and North Sumatera. This plant can be modified into a receiving gas terminal and LNG regasification because of some of the existing facilities are still in a good condition and ready to use. Economic analysis should be done to know the feasibility of this project with the construction time for 2 years, 20 years of operational, and 150MMSCFD of LNG supply for start up and increased as much as 50 MMSCFD each year until reach 350 MMSCFD as maximum production capacity.
The steps done to know the feasibility of the project are additional equipment for regasification process study, calculate the economic feasibility through 4 parameter of NPV, IRR, PBP and BC ratio, as well as sensitivity analysis using random number generation simulator to determine the component that is most sensitive to change.
The economic analysis result shows that this project is feasible with NPV of 454.097.000USD, 15,4% of IRR with MARR as much as 15%, BC ratio of 4, and the payback period falls on 2nd month of the 5th year of operational. Sensitivtiy analysis result shows that tax is the most influencing factor to change.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>