Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42609 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Desnantri Hapsari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kegiatan penyimpanan arsip aktif maupun inaktif di sebuah instalasi rekam medis rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian ini adalah penyimpanan terhadap rekam medis merupakan salah satu kegiatan yang berfungsi sebagai tindak lanjut rekam medis untuk ke depannya menjadi acuan tenaga kesehatan maupun pihak lain yang berwenang dalam penggunaannya. Rumah sakit menyimpan rekam medis dalam institusinya sendiri untuk memudahkan temu kembali dan pengamanan lebih terpercaya. Saran penelitian ini yaitu pembenahan rekam medis secara menyeluruh agar tertata rapi.

ABSTRACT
This thesis discussed about the storage of medical record in a hospital.The research is the qualitative study in a case study.The result of this research is a depository to medical records is one of the that serves as a follow-up record medical to in the future is used to health workers and other parties that authorized the use of. The hospital keep medical records in institutional own to ease common ground back and security more credible. Advice for this research is to improve the slums of medical record in thorough that orderly."
2016
S65352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Rasita
"Pelayanan rekam medis di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati yang berkaitan dengan Respon Time Distribusi rekam medis terdiri dari Proses di Bagian Registrasi dan bagian penyimpan dan mendapat pengaruh dari proses di bagian pengolahan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambararan Respon Time distribusi rekam medis di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi yang dilihat dari input, proses dan output. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kualitatif. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Respon Time Distribusi rekam medis di Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi RSUP Fatmawati belum mencapai target pelayanan, baik target rumah sakit maupun target Standar Pelayanan Minimal penyiapan berkas rawat jalan.
Kesimpulan dari penelitian ini, penyebab belum tercapainya target Respon Time Distribusi rekam medis ini dipengaruhi oleh belum cukupnya SDM dibagian penyimpanan, minimnya pelatihan tentang penyimpanan belum optimalnya lemari penyimpanan rekam medis yang ada dibagian penyimpanan, serta jarak ruang penyimpanan dengan Instalasi Rawat Jalan.

Medical Record services in Medical Record and Center Data Information Installation RSUP Fatmawati relating to the Response Time Distribution of medical record consists of a process in the Registration section and storage section and under the influence of the process on the medical record processing.
The aims of this study is to get the description of distribution Response Time medical records in Medical Record and Center Data Information Installation from input, process and output. The research method has been used is a qualitative study. All of the data in this study were obtained from in-depth interviews and document review.
The results showed that the medical record Response Time Distribution in Medical Record and Center Data Information Installation RSUP Fatmawati has not reached the target, either the hospital’s target or the target Standards Minimum Serviceses of outpatient setup file.
The conclusion of this study, the cause of not achieving the target of Response Time Distribution of medical records is not influenced by the storage section of inadequate human resources, lack of training on storage cabinets storage, storage cabinets not optimal existing medical record storage section, and the distance between the storage space Outpatient Installation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sentari Shela Hapsari
"ABSTRACT
Proses pengembalian rekam medis pasien rawat jalan di RSUP Fatmawati masih belum optimal, ditunjukan dengan penyelenggaraan yang belum sesuai dengan peraturan, masih ada rekam medis yang terlambat, bahkan tidak kembali dari Instalasi Rawat Jalan IRJ ke Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi IRMPDI pada hari dimana rekam medis digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis proses pengembalian rekam medis pasien rawat jalan dari IRJ ke IRMPDI dengan pendekatan lean six sigma. Jenis penelitian ini adalah operational research, dengan desain penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian digambarkan dengan value stream mapping yang memperlihatkan lead time proses pengembalian rekam medis pasien rawat jalan selama 183,09 menit dengan value added 41,55 menit 22,7 dan non value added 141,54 menit 77,3, proses paling lama terjadi pada langkah pengembalian rekam medis dari IRJ ke IRMPDI karena menunggu petugas IRMPDI mengambil rekam medis. Waste paling besar yaitu waste waiting sebesar 124,16 menit atau 87,72 dari total seluruh waste yang ditemukan. Berdasarkan analisis fishbone diagram diketahui bahwa akar penyebab masalah paling banyak berasal dari kategori man. Berdasarkan analisis tersebut diberikan usulan berupa pembuatan standarisasi kerja, penghitungan beban kerja, melakukan rapat koordinasi, membagi pekerjaan ke dalam periode waktu tertentu heijunka, dan meningkatkan pengawasan.

ABSTRACT
The process of returning outpatient medical records at RSUP Fatmawati is not optimal enough, indicated by the process is not in accordance with existing regulations, medical records are late, and not returned from Outpatient Installation IRJ to Installation of Medical Record and Information Data Center IRMPDI at the same day when it used. The aim of this research is to get analysis result of outpatient medical records return process from IRJ to IRMPDI using lean six sigma approach. This research is operational research type that use quantity and quality design. The results of this research were described with the value stream mapping that showed lead time of outpatient medical records return process for 183,09 minutes, with value added 41,55 minutes 22,7 and non value added 141,54 minutes 77,3, the longest process occurs on returning of medical record form IRJ to IRMPDI due to the waiting of IRMPDI officers to take medical records. The biggest waste is waiting for amount of 124,16 minutes 87,72 of the total waste. Based on fishbone diagram analysis it is known that the root cause of medical record problem mostly comes from man category. Based on that analysis, an improvement proposal will be given as the following development of work standarization, workload calculation, coordination meeting, devide the work into a certain period of time implementation of heijunka, and improvement of supervision. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Rahmaniar
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perilaku prokrastinasi petugas penyimpanan dokumen rekam medis pada penyediaan dokumen rekam medis rawat jaan di RSUP Fatmawati Tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil analisis tingkat prokrastinasi serta faktor terkait individu, organisasi dan psikologi petugas penyimpanan rekam medis pada penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan di RSUP Fatmawati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang menggunakan desain studi survey dengan pendekatan cross sectional dengan bantuan kuesioner yang di isi oleh responden dan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara umum tingkat prokrastinasi petugas penyimpanan rekam medis berada dalam kategori sedang cenderung mengarah ke tinggi. Hasil penelitian juga menunjukan adanya keterkaitan antara faktor individu, organisasi, dan psikologi dengan perilaku prokrastinasi pada petugas penyimpanan dokumen rekam medis di RSUP Fatmawati Tahun 2017.

ABSTRACT
This research focuses on the procrastination behaviors of medical record officers in the provision of outpatient medical record files at Fatmawati Hospital in 2017. The aim of this research is to see the procrastination level of medical record officers and to analyze the individual, organizational, and psychological factors that may relate to the provision of outpatient medical record files at Fatmawati Hospital. This research uses quantitative methods using surveys with a cross sectional approach through a questionnaire, and also qualitative methods through in depth interviews. The results of this study concludes that generally, the level of procrastination of medical record officers is in the medium to high category and that there are individual, organizational, and psychological factors associated with procrastination behaviors of medical record officers in the provision of outpatient medical record files at Fatmawati Hospital in 2017."
2017
S67754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Witri Ambarukmi
"Tesis ini membahas tentang evaluasi sistem penyimpanan arsip rekam medis pasien. Pelayanan kesehatan yang baik harus dibarengi dengan kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Arsip rekam medis merupakan bagian dari bukti pertanggungan jawab rumah sakit untuk jasanya. Oleh karena itu, pengelolaan arsip rekam medis pada PT rumah sakit harus mematuhi ketentuan, petunjuk, dan pedoman pencatatan. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam memilih informan dengan menggunakan purposive sampling, Setelah data diperoleh, dilakukan analisis dan interpretasi terhadap data penelitian. Hasil Temuan dari penelitian ini adalah RS Prikasih belum cukup berhasil mengelola arsip rekam medis, karena kurangnya sumber daya manusia, latar belakang pendidikan, dan pengetahuan tentang pengelolaan arsip rekam medis yang baik, serta minimnya sarana dan prasarana yang mendukungnya penyimpanan arsip rekam medis.

This thesis discusses the evaluation of the storage system archive of patient medical records. Good health services must be accompanied by good quality medical services and in accordance with applicable regulations. Medical record archives are part of the proof of home liability ill for his service. Therefore, management of medical record archives at the hospital must comply with the provisions, instructions, and records guidelines. Researchers used data collection techniques through observation, interviews, and documentation. In selecting informants using purposive sampling, After the data is obtained, analysis and interpretation of the research data are carried out. Result The findings of this study are Prikasih Hospital has not been quite successful managing medical records archives, due to lack of human."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grahyta Dhamayanti
"Latar Belakang: Informasi yang tidak efektif disebabkan oleh adanya keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan pengisian data rekam medis. Kepmenkes Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit menetapkan waktu pengembalian dokumen rekam medis yaitu 1x24 jam dan kelengkapan dokumen rekam medis harus 100%. Di RSUP Fatmawati Jakarta terdapat peningkatan prosentase keterlambatan pengembalian dan ketidaklengkapan dokumen rekam medis rawat inap.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi alur, kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan, serta merancang sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap di RSUP Fatmawati.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan secara bertahap sesuai tahapan SDLC, serta menggunakan pendekatan metode prototype.
Hasil: Adanya masalah-masalah pada sistem informasi rumah sakit saat ini yang membuat petugas masih harus melaksanakan pekerjaannya secara manual. Sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap dirancang melalui penyusunan alur sistem, perancangan basis data, tampilan antarmuka (userinterface), SPO, dan manualbook.
Kesimpulan dan Saran: Sistem informasi yang baru dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, mempercepat dan mempermudah pekerjaan petugas, serta menghasilkan laporan yang bermutu. Sehingga capaian SPM rumah sakit dan indikator mutu IRMIK meningkat. Sebaiknya ada dukungan penyediaan sarana dan prasarana dari rumah sakit untuk pengembangan sistem informasi monitoring dokumen rekam medis rawat inap, perlu adanya sosialisasi SPO dan manualbook, proses uji coba sistem kepada user, serta sebaiknya dilakukan upaya perawatan basis data secara berkala.

Background: In the hospital, ineffective information is caused by late referral and incomplete medical records. Decree of the Minister of Health No. 129/2008 of Hospital Minimum Service Standards explained this case. The standard said that medical record documents must be returned in 1x24hours and its completeness must be 100%. Nevertheless, Fatmawati Jakarta Hospital underwent an increase of late returns and incomplete inpatient medical record documents percentages.
Objectives: Aims of this study are determining and identifying flow and needs of the development of an information system. Also, this study aims to design an information system for monitoring inpatient medical record documents.
Methods: This study used a qualitative method, SDLC stages, and a prototype method approach.
Results: There are problems in the current hospital information system. Also, it makes employees still need to do their works manually. Therefore, an inpatient medical record document monitoring information system was designed through some stages. Those are the system flow, database, user interface, OPS, and manualbook formings.
Conclusions and Recommendations: The new information system provides some improvements in the hospital. Those are particularly in achievement and enhancement of quality indicators and standards. This is because it can overcome problems and produce quality reports. Also, it makes employees do their works efficiently. For recommendations, the hospital should support this development by facilities and infrastructure provision. They also need to socialize the operational procedure standard and manualbook. Then, they should do the process of testing the system to users and database maintenance efforts regularly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paul Boekitwetan
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data/ informasi dari rekam medik. Indikator mutu rekam medik yang baik adalah kelengkapan isiannya, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum.
RSUP Fatmawati Jakarta adalah rumah sakit kelas B pendidikan, seyogyanya petugas yang menangani penderita rawat jalan maupun rawat inap menyelenggarakan rekam medik yang bermutu. Untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan mutu rekam medik Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta, telah dilakukan penelitian cross sectional, dengan telaahan rekam medik dari 1 Januari 1994 hingga 31 Desember 1994, secara retrospektif untuk memperoleh gambaran mutu rekam medik, serta wawancara petugas pengisi rekam medik untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor karakteristik petugas pengisi rekam medik (dokter/paramedis perawatan), faktor pemantauan yang berhubungan dengan mutu rekam medik Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa didapatkan rekam medik yang kurang bermutu sebesar 76,4% di Instalasai Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta. Hal ini terutama disebabkan oleh karena pengisian rekam medik yang kurang lengkap (77,8%). Sedangkan karakteristik dokter yang berhubungan dengan mutu rekam medik adalah, tambahan pengetahuan, beban kerja akibat tugas tambahan di Bagian lain dan pemantauan dari Kepala Staf Medis Fungsional. Dari karakteristik paramedis perawatan yang berhubungan dengan mutu rekam medik adalah faktor pelatihan, beban kerja jumlah penderita rata-rata yang dilayani perharinya.
Perlu adanya prosedur kerja tetap rekam medik (SOP) yang sangat membantu peningkatan mutu rekam medik. Selain itu perlu diadakan pemberian pelatihan dan tambahan pengetahuan rekam medik yang berkelanjutan, penghargaan dan sangsi terhadap petugas pengisi rekam medik perlu dibudayakan, pembagian tugas yang merata, pemantauan pengisian rekam medik perlu ditingkatkan. Rekam medik yang diisi oleh dokter, paramedis perawatan dan mahasiswa perlu diisi lengkap, karena rekam medik adalah bukti pertanggungjawaban hukum dalam pelayanan dan proses belajar/ mengajar.

ABSTRACT
Factors Correlated With The Quality Of Inpatient Medical Record In The Department Of Internal Medicine, Fatmawati Hospital Jakarta.Rapid advances in the medical science and technology and the improvement in social economic conditions and education increase public awareness for high quality of health care. Good health care quality in hospital is reflected by good medical record. Good medical record must be complete, accurate, timely and must comply with the legal requirements.
Fatmawati hospital is a class B teaching hospital, therefore it should maintain a high quality of medical record. To obtain overview correlating factors of the quality of medical record in the inpatient unit, Department of Internal Medicine, Fatmawati Hospital Jakarta. A cross sectional retrospective study of the medical record has been performed from 1 January through 31 December 1994. This effort is directed towards determining the correlation between the quality of the medical record and the characteristics of the health personal involved (medical doctor, nurses) in producing the medical record and monitoring health personal. It is concluded from this study that about 76,4% the quality of the medical record there is still unsatisfactory, the majority of which {77,8%) is caused by the incompleteness of the medical record.
Characteristics of medical doctor, correlated with the medical record quality are the knowledge transverse to colleques, workload ( addition work in outpatient clinic) and monitoring by the Department head. Characteristics of nurses correlated with medical record quality are training in medical record and workload (numbering of patient handle a day).
It is recommended that there should be a standard operating procedure in the medical record which will improve the quality of the medical record. Additionally, there should be a continuous training and transverse of knowledge on medical record. Adequate rewards and sanctions should be gives to personnel who is responsible for the filling the medical record. Equal workload assignments and increase monitoring of the medical record should be instituted. The medical record should be completed by the doctor, nurse and student, because medical record is an evidence of legal accountability in services and education.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
O`om Komariah
"Rumah sakit Fatmawati merupakan rumah sakit vertikal kelas B Pendidikan milik Departemen Kesehatan RI, merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Jakarta Selatan. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 117 tahun 2000, maka Rumah Sakit Fatmawati ditetapkan sebagai rumah sakit pemerintah dengan status Perusahaan Jawatan.
Rekam medis adalah salah satu sarana pendukung untuk pelayanan kesehatan pasien di rumah sakit, di mana penyelenggaraan rekam medis dimulai saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan dengan kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien mendapat pelayanan medis di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta. Hasil dari pemantauan waktu pelayanan rekam medis terhadap 151 berkas rekam medis pasien menunjukan bahwa 95,4 % berkas rekam medis pasien berada di rak penyimpanan berkas rekam medis aktif, 2,6 % berkas rekam medis berada di rak penyimpanan berkas rekam medis in aktif, dan masing - masing 0,7 % berada di ruang rawat dan polildinik. Sedangkan pengembalian berkas rekam medis ke sub bagian rekam medis 61,6 % dilaksanakan setelah seluruh pasien selesai diperiksa oleh dokter, 22,5 % segera setelah pasien selesai diperiksa, dan 15,9 % dilakukan diluar jam kerja. Rata - rata waktu yang diperlukan untuk pelayanan rekam medis di Instalasi Rawat Jalan mulai dari pendaftaran sampai dengan berkas rekam medis diterima di poliklinik adalah 24,82 menit. Rata - rata waktu dari setiap tahapan kegiatan pelayanan rekam medis bervariasi, di mana lama waktu dari pendaftaran sampai persiapan rekam medis adalah 2,67 menit, lama waktu untuk pencatatan pada buku register adalah 3,89 menit, lama waktu untuk pengambilan kembali berkas rekam medis adalah 5,02 menit, lama waktu untuk pencatatan pada buku ekspedisi adalah 4,28 menit, lama waktu untuk penginiman berkas rekam medis adalah 5,42 menit, dan lama waktu penerimaan berkas rekam medis adalah 3,72 menit. Faktor - faktor yang berhubungan dengan kelancaran waktu pelayanan rekam medis antara lain persiapan berkas rekam medis, pencatatan pada buku register, penyeleksian berkas rekam medis per poliklinik pencatatan pada buku ekspedisi, kepadatan rak penyimpanan, keberadaan berkas rekam medis di ruang rawat, keberadaan berkas rekam medis di SMF, keberadaan berkas rekam medis di poliklinik jarak sub bagian rekam medic dengan ruang rawat, jarak sub bagian rekam medis dengan ruang penyimpanan berkas rekam medis in aktif jumlah pasien rawat pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani peminjaman apabila diperlukan untuk kepentingan pasien dan keperluan lainnya.
Dampak nyata dari terjadinya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia adanya peningkatan pengunjung di Instalasi Rawat Jalan pada tahun 2000 sebesar 35 % dibandingkan tahun 1999. Di mana rata - rata pengunjung per hari 1200 orang. Hal ini tentu saja merupakan suatu beban yang cukup berat bagi rumah sakit Fatmawati khususnya dalam hal penanganan berkas rekam medis pasien. Salah satu indikator mutu pelayanan pasien di rumah sakit Fatmawati adalah waktu tunggu pasien. Waktu tunggu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berkaitan erat dengan waktu pelayanan rekam medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang waktu yang diperlukan untuk pelayanan rekam medic di Instalasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Fatmawati dan bagairnana persepsi pasien dan petugas kesehatan serta faktor - faktor apa yang berhubungan dengan waktu pelayanan rekam medis. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pengamatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan lembar formulir pemantauan waktu pelayanan rekam medis selama tiga hari dengan harapan jumlah sampel minimal yang diperlukan tercapai. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat yaitu untuk melihat distnibusi variabel bebas dan variabel terikat. Dan analisa bivariat dengan menggunakan uji Pearson's Correlation untuk melihat hubungan waktu pelayanan rekam medis dengan persepsi pasien dan juga persepsi petugas kesehatan. Sedangkan untuk melihat perbedaan persepsi pasien dan persepasi petugas kesehatan terhadap waktu pelayanan rekam medic dilakukan uji statisti ?t sampel berhubungan? (t paired samples correlations) jalan, kerja sama petugas kesehatan dengan petugas rekam medis, ruang kerja petugas rekam medis menjadi satu dengan ruang penyimpanan berkas rekam medic.
Hasil uji statistik menunjukan bahwa semakin pendek waktu pelayanan rekam medis maka semakin baik persepsi pasien atas pelayanan rekam medis ( r = -0,112 dengan p = 0,000 ). Hal yang sama juga terjadi dengan persepsi petugas kesehatan, semakin pendek waktu pelayanan rekam medis ternyata semakin baik pula persepsi petugas kesehatan atas pelayanan rekam medis ( r = - 0,121 dengan p = 0,000 ). Jika persepsi pasien dibandingkan dengan persepsi petugas kesehatan, ternyata di antara keduanya ada perbedaan persepsi (t = 0,451 dengan p = 0,000 ). Maka hasil penelitian menyimpulkan bahwa rata - rata lama waktu pelayanan rekam medis adalah 24,82 menit. Semakin pendek waktu pelayanan rekam medis maka semakin baik persepsi pasien atas pelayanan rekam medis. Hal yang sama juga terjadi dengan persepsi petugas kesehatan, semakin pendek waktu pelayanan rekam medis ternyata semakin baik pula persepsi petugas kesehatan atas pelayanan rekam medis. Jika persepsi pasien dibandingkan dengan persepsi petugas kesehatan, ternyata di antara keduanya ada perbedaan persepsi.
Dengan diketahui rata-rata waktu pelayanan rekam medis di Instalasi Rawat Jalan, maka dapat dipakai sebagai dasar oleh manajemen rumah sakit Fatmawati untuk menetapkan suatu kebijakan tentang standar waktu pelayanan rekam medis di Instalasi Rawat Jalan.

The Fatmawati hospital is categorized as the B class hospital in vertical education owned by the Indonesian Health Department where the hospitals remarry for south Jakarta territory. This hospital has a capability to perform all kinds of specialist and sub specialist services.
Medical record is a supporting tool for health services at this hospital. The performance of medical records begins since the acceptance of a patient in the hospital, continued with registering all patients? data during he gets medical services at the hospital, and finally handling filing in and filing out patient record. One of the impacts of the Indonesian economic crisis increased visitors in Outpatient Department in year 2000 about 35 % compared to 1999. The average visitor comes per day is about 1200 people. This situation absolutely makes a burden to the Fatmawati hospital specifically to the patient's medical record filling. One of the indicators of the patient service quality at Fatmawati Hospital is duration time of waiting for a patient. The waiting time is very connected to the medical record waiting time.
The objectives of this research is to have a picture of time needed by the medical record at the Outpatient Department at Fatmawati Hospital, what is patient's and health official perceptions, and what factors are connected to the medical record services time. The methodology research used is survey using cross sectional descriptive. Data collecting used questioner forms that is based on patient's medical records taken for samples. Data collection took 3 days in July 2001. The data is analyzed by univariat to see the distribution of independent and dependent variables. Bivariant analysis uses Pearson's Correlation to see a correlation time services between patient's and health official perceptions. To see the differences patient's and health official's perceptions towards medical record services using "t paired samples correlation". The samples collected and analyzed in this research are 151 medical record's cards. The results of the univariat analysis shows that 95,4 % medical record's patient are at the filing selves of the active medical records, 2,6 % at the filing selves of inactive medical record, and 0,7 % at inpatient rooms and outpatient rooms. The return medical records to medical record department is 61,6 % after all patient services has finished to physical examination by doctors, 22,5% soon after a patient has finished to physical examination by doctor, and 15,9% return medical record after out of working time. Average time of medical record services on outpatient department at Fatmawati hospital is 24.82 minutes, It is distributed by 2.67 minutes for preparing medical records, 3.89 minutes for registration in registration books, 5.02 minutes for retrieving medical, 4.28 minutes for registration of expedition book, 5.42 minutes for sending medical record, and 3.72 minutes for receiving medical record by nurse at the polyclinic. The factors which are correlated with medical record services time are: preparing medical record, registration on registration and expedition book, selection of medical record by policlinic, the density of filing selves, the existing of medical record at inpatient and outpatient rooms, the existing medical record at doctor's office, the distance between medical record department with inpatient room and the filing selves of in active medical records, the sum outpatient per day, coordinating between health staff and medical record staff and the working room of medical record staff and file room medical record becomes one.
The result from the bivariat analysis using Pearson correlation is to know how is the correlation between medical record services time to patient's and health official's perceptions, to show correlation coefficient ( r ) between - 0,112 and - 0,121 and p value = 0,000, means that the shorter medical record services time, the better the perceptions of patient's and the health officials' with patient's perceptions compared to health official?s perception, in fact that both has differences perceptions (t = 0.451 and 0.000). Conclusion of the research is that the average medical record services time on outpatient department at Fatmawati hospital is 24.82 minutes, if comparing with the average visitors per day about 1200 peoples, it shows that the shorter medical record services time will be the better patient perception on medical record services. And so the shorter medical record services time will be the better health official perception on medical record services. By knowing the average of medical recording services time, the management can make a policy to decide a standard of medical record services time on outpatient department at Fatmawati Hospital.
Medical record linkage
"
2001
T3636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riati Anggriani
"Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosia! ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di namah sakit adalah data/informasi dari rekam medis. Indikator mutu rekam medis adalah kelengkapan isiannya, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum.
Ada 9 peraturan yang mengatur rekam medis terdiri dari Undang-undang ( 1 buah) , Peraturan Pemerintah (2 buah ), Permenkes/ Kepmenkes (4 buah ), Keputusan Direktur Jenderal ( Ibuah ) dan Keputusan Direktur Rumah Sakit (1 buah ).
Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUP Persahabatan pada bulan Mei sampai Juli 2001 dengan pendekatan penelitian hukum kesehatan secara normatif dan sosiologis menggunakan metode penelitian kualitatif ekploratoris deskriptif , pengumpulan data melalui wawancara mendalam, diskusi kelbmpok terarah, dan studi dokumen serta analisa kelengkapan pengisian rekam medis.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pelaksanaan peraturan rekam medis dalam pengisian rekam medis di Instalasi Rawat Inap RSUP Persahabatan sehingga dapat digunakan sebagai alat bukti dalam tuntutan hukum, bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan perlindungan hukum.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/1989 tentang Rekam Medis, isi rekam medis untuk pasien rawat inap memuat :
a. Identitas pasien.
b. Anamnese.
c. Riwayat penyakit.
d. Hasil pemeriksaan laboratorik.
e. Diagnosis.
f. Persetujuan tindakan medik.
g. Tindakan/pengobatan.
h. Catalan perawat.
i. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan.
j. Resume akahir dan evaluasi pengobatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kesehatan sebenarnya mengetahui ada peraturan perundang-undangan rekam medis namun isinya belum begitu dipahami sehingga penerapan di lapangan berdasarkan pengalaman selama dan masih ada ketentuan yang belum dapat terlaksana dengan baik . Peraturan perundang-undangan yang ada sekarang masih cukup memadai, namun ke depan dalam mengantisipasi perkembangan teknologi perlu dibuat aturan yang baru baik hasil revisi peraturan yang sudah ada maupun membentuk peraturan yang baru.
Salah satu kegunaan rekam medis adalah aspek legal. Rekam medis dapat menjadi alat bukti bagi dokter dan perawat yang terkena tuntutan kelalaian. Dokter dapat melindungi diri sendiri dari tuntutan ataupun gugatan melalui apa yang dia tulis.Rekam medis dapat menjadi alat bukti yang kuat bagi dokter dan perawat apabila rekam medis diisi secara tengkap, akurat, tepat waktu dan memenuhi persyaratan hukum.
Perlu disarankan untuk mengisi rekam medis yang lengkap, akurat, tepat waktu dan memenuhi persyaratan hukum yang akan meningkatkan mutu rekam medis.Selain itu perlu disefenggarakan pelatihan dan tambahan pengetahuan rekam medis yang berkelanjutan, penghargaan dan sanksi terhadap tenaga pengisi rekam medis perlu dlbudayakan, dan pemantauan pengisian rekam medis perlu ditingkatkan.
Daftar bacaan: 35(1966-2000)

The medical record science and technology and the improvement in sosial economic conditions and education increase public awareness for high quality of health care. Good health care quality in hospital is reflected by good medical records. Good medical records must be complete, accurate, timely and must comply with the legal requirements.
There are 9 ( nine ) regulations that manages medical records, who consist of Act (1 pcs ) Goverment Regulations (2 pcs ), Minister of Health Decrees ( 4 pcs ), Director General Decree ( 1 pcs) and Director of Hospital Decree ( 1 pcs ).
The research tookplace at Inpatient Ward of Persahabatan Hospital, Jakarta during May untill July 2001with the approaching legal of health normatively and sosiologic by using qualitative method exploratories discriptive. Data collecting was carried out by indept interview, document study as well analysis to determine the completeness of medical records.
The purpose of this research was to analysis regulations of medical records in the fullfilt of medical records Inpatient Ward Persahabatan Hospital so that its can be useful! as evidence tool in legal claim, to increase quality hospital services and to give law protecting both for health personnel and hospital.
Based on Regulation of Minister Of Health Number 749a/1989 concerning Medical Record the standard of inpatient health or medical record require the records include the following information:
a. patient identification data;
b. anamnesis.
c. relevant history of the illness;
d. record and finding's of the patient's assesment
e. diagnosis;
f. evidence of appropriate informed consent;
g. treatment / theraupetic order.
h. nursing record;
i. clinical observation including the results of treatment;
j. conclutions at termination of hospital izati on or evaluaations/ treatment.
The result from the researh showed that most of all informen actually knows threre are regulations concerning medical records but the contain they did not understand yet so implementation the regulations based on they experience and there are still many more stipulations could not effective yet. The regulation that exist already sufficient, however in the future of anticipating technology development it is necessary to make new regulations both the already revision or to form new regulations.
One of purposes medical records is legal aspect. Medical records is be able to be evidence tool for phisician and nurse who have negligence issues. A physician can protect himself from the appearance of negligence by the care and deligence which he writes his note. The medical records can be strong evidence tool for phisician and nurse if the medical records are fill up complete, accure and. timely and to comply with the legal requirements. It is recomanded that there should be fullfill medical records in complete, accure and timely as well comply with legal requirement to improve the quality of the medical records. Additionally there shoud be a continous training and transfering of knowledge on medical records. Adequate reward and punishment shoul be give to personnel who is responsible for the filling medical records, and monitoring of the medical records should be increased. Bibliography : 35 ( 1966-2000)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Soleha
"Skripsi ini membahas mengenai kegiatan penyusutan arsip rekam medis di Rumah Sakit Haji Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis proses penyusutan arsip rekam medis dan kendala yang dihadapi Rumah Sakit Haji Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif berbentuk studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Rumah Sakit Haji Jakarta belum mempunyai Jadwal Retensi Arsip JRA dan kegiatan pemusnahan arsip rekam medis sejak Rumah Sakit Haji Jakarta berdiri. Oleh karena itu penggunaan JRA di Rumah Sakit Haji Jakarta sangat disarankan dalam kegiatan penyusutan agar kegiatan penyusutan dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga meningkatkan peran arsiparis dalam kegiatan penyusutan rekam medis serta meningkatkan pemahaman pegawai mengenai penyusutan arsip rekam medis.

This research conducts an in depth analysis of the medical records disposal activity in Rumah Sakit Haji Jakarta. The purpose of this research is to identify and analyze the disposition process of medical record archives and the obstacles faced by Rumah Sakit Haji Jakarta. The method used in this research is descriptive method in form of case study by using qualitative approach.
The result of this research shows that at Rumah Sakit Haji Jakarta does not have Archive Retention Schedule Jadwal Retensi Arsip JRA and the diminishing process of the medical record archives has not been done. Based on these results it is suggested that Rumah Sakit Haji Jakarta should use JRA for their disposal activity improve the role of archivists in the medical record disposal process and improve the employees understanding related to the medical record archives disposal process. In addition the hospital has to provide profer facilities for the disposal process of medical record archives disposal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>