Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Unun Nadiah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang akhiran penutup kalimat (jonggyeol eomi) dan gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan cerita rakyat berjudul Uri Geonguk Sinhwa karya Yang Hee-sung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jonggyeol eomi dan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode tinjauan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jonggyeol eomi yang digunakan berasal dari periode kuno, pertengahan, modern, dan kontemporer. Pengarang lebih dominan menggunakan jonggyeol eomi periode modern dan kontemporer dalam korpus data. Sementara, jonggyeol eomi kuno dan pertengahan digunakan hanya sebagai penuansaan dalam cerita. Selain itu, terdapat gaya bahasa lama dan gaya bahasa kontemporer yang juga digunakan oleh pengarang dalam cerita.

ABSTRACT
This undergraduate thesis describes about sentence final endings (jonggyeol eomi) and speech style in Korean folklore titled Uri Geonguk Sinhwa by Yang Hee-sung. The purpose of this research is to determine the types of jonggyeol eomi and speech style that used by author. This research used qualitative- descriptive approach with literature review method. The result of this study shows that the jonggyeol eomi used by the author are from old period, middle period, modern period, and contemporary period. The author dominantly used jonggyeol eomi from modern and contemporary period in corpus data. Meanwhile, jonggyeol eomi from the old and middle period are used for the nuance purpose only. Besides, there are some old speech styles and contemporary speech style that also used by the author."
2016
S63520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allen, Horace Newton
New York: G.P. Putnam's Sons, 1889
KOR 398.205 19 ALL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bethania Bunga Ardani
"Penelitian ini membahas tentang idiom bahasa Korea yang berkaitan dengan anggota tubuh bagian kepala dengan menggunakan sumber data yang diambil dari buku 우리말 숙어 1000 가지 (Urimal Sugeo 1000 Gaji, 1000 Jenis Ungkapan Idiom Bahasa Korea). Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur anggota tubuh bagian kepala yang digunakan sebagai unsur pembentuk dalam idiom bahasa Korea beserta bentuk dan makna pada idiom-idiom tersebut. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa: (1) terdapat 9 unsur anggota bagian kepala yang digunakan dalam idiom bahasa Korea, yaitu: 입/아가리 ‘mulut’ (terbanyak), 눈 ‘mata’, 얼굴/낯/안면 ‘wajah’, 코 ‘hidung’, 귀 ‘telinga’, 고개/머리 ‘kepala’, 이/치 ‘gigi’, 혀 ‘lidah’, dan 하관 ‘rahang’ (paling sedikit); (2) terdapat 105 idiom berfrasa verbal, 41 idiom berfrasa adjektival, dan 3 idiom berfrasa nominal yang merupakan frasa endosentris atributif; (3) terdapat 146 idiom berjenis 용언형/서술형 ‘bentuk konjugasi nomina’ dan 3 idiom berjenis 체언형 ‘bentuk nomina’; serta (4) seluruh idom mengandung baik makna referensial maupun makna konotatif yang didominasi dengan idiom dengan konotasi negatif sebanyak 105 idiom.

This research discusses about the existing Korean idioms related to human’s body-part in the head section from the book 우리말 숙어 1000 가지 (Urimal Sugeo 1000 Gaji, 1000 Kinds of Korean Idioms). The research method applied in the arrangement is qualitative method using descriptive elaboration. The main purpose of this research is to analyze the components of human’s body-part in the head section used as Korean idioms’ constituent, alongside the meaning implied behind the idioms themselves. The conclusions derived from the result of the information analysis are: (1) 9 elements of human’s head-part involved as Korean idioms’ constituent are found in the data resource, namely 입/아가리 ‘mouth’ (the most), 눈 ‘eye’, 얼굴/낯/안면 ‘face’, 코 ‘nose’, 귀 ‘ear’, 고개/머리 ‘head’, 이/치 ‘teeth’, 혀 ‘tongue’, and 하관 ‘jaw’ (the least); (2) there are 105 verbal phrase idioms, 41 adjectival phrase idioms, and 3 nominal phrase idioms which are endocentric attributive phrases; (3) there are 146용언형/서술형 ‘conjugated noun ’ idioms and 3 체언형 ‘noun form’ idioms; also (4) the whole idioms contain both referential meaning and connotative meaning which dominated by 105 negative connotated idioms."
2015
S62165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yu, Hyo Jin
Seoul: Sung Chul Dan Sa, 2002
KOR 398.21 YU e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Eun Hee
"Tesis ini membahas penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku yang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Data penelitian ini adalah buku-buku percakapan bahasa Korea yang berjudul Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. Teori yang dipakai untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam percakapan bahasa Korea tersebut adalah teori kata sapaan oleh S. Ervin-tripp, teori SPEAKING yang dikemukan oleh Dell Hymes yang menghasilkan konteks percakapan, teori konteks sosial dan Interaksi di antara penutur dan mitra tutur oleh Holmes. Untuk melihat penggunaan kata sapaan ini buku-buku percakapan bahasa Koreayang ditulis oleh orang Korea dipakai sebagai pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea dan penyebabnya. Ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan sistem kata sapaan bahasa Korea dan bahasa Indonesia dan juga konteks sosial. Kata sapaan bahasa Korea ini merupakan bagian dari konteks sosial budaya Korea yang mempengaruhi penggunaan bahasa. Penelitian ini bermanfaat dalam pengajaran bahasa Korea di Indonesia karena memberikan informasi bahan ajar bahasa Korea yang baik.

This thesis discusses the use of Korean address terms found in Korean conversation books which are written by Indonesian. This research is a qualitative research which aims to analyze the use of Korean address terms. Data of this research are Korean conversation books written by Indonesian, entitled Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. In analyzing the data, this research uses Address Term Theory by S. Ervin-tripp, SPEAKING theory of Dell Hymes, Social Context and Interaction between interlocutors by Holmes.
The result of this analysis shows that there are some inappropriatenesses found in those conversation books related to the use of Korean address terms. These inappropriatenesses are caused both by the difference of addressing system between Korean and Indonesian and by the difference of social context from two countries which influences the use of language. This thesis is useful to enable Indonesian learn Korean
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jo, Hyon Yung
Seoul: Doseo Chulpan Hav, 2009
R KOR 495.731 JOH u
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Phi, Chon-dek
Seoul: Elyumunhwasa, 2009
KOR 895.740 PHI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmita Kusumadewi
"Penelitian ini mengkaji kata slang komunitas pemain gim Korea dengan berfokus pada asal kata dan pembentukan kata. Penelitian ini dirancang untuk menjawab dua pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana kata slang komunitas pemain gim Korea dalam komik digital Hadeukaeri diklasifikasikan berdasarkan jenis asal kata? dan bagaimana kata slang komunitas pemain gim Korea komik digital Hadeukaeri diklasifikasikan berdasarkan jenis pembentukan kata?. Sumber data penelitian ini adalah komik digital Hadeukaeri (하드캐리) episode 1-172. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menemukan 115 kata slang pada sumber data. Klasifikasi data temuan berdasarkan jenis asal kata, terdapat 68 (59.1%) kata serapan, 35 (30.4%) kata campuran, 10 (8.7%) kata Sino-Korea, dan 2 (1.7%) kata asli. Klasifikasi data temuan berdasarkan jenis pembentukan kata, terdapat 44 (38.3%) akronim, 27 (23.5%) kata tunggal, 23 (20%) kata majemuk, 12 (10.4%) kata derivasi, 5 (4.3%) kata penggalan, dan 4 (3.5%) kata campuran. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kata berdasarkan asal kata didominasi oleh kata serapan, sedangkan klasifikasi kata berdasarkan pembentukan kata didominasi oleh akronim.

This study examines the slang words in the Korean gamer community by focusing on the study of word origin and word formation. This research is designed to answer two research questions, there are how are the Korean gamer community slang words in the Hard Carry webtoon classified based on the type of the word origin? and how are the Korean gamer community slang words in the Hard Carry webtoon classified based on the type of the word formation?. The data source of this study is the Hard Carry webtoon episodes 1 - 172. This research uses descriptive quantitative and qualitative methods. The results of this study found 115 slang words in the data source. The classification of the findings based on the type of word origin, there are 68 (59.1%) loan words, 35 (30.4%) hybrid words, 10 (8.7%) Sino-Korean words, and 2 (1.7%) native words. Classification of the findings based on the type of word formation, there are 44 (38.3%) acronyms, 27 (23.5%) single words, 23 (20%) compound words, 12 (10.4%) derivation words, 5 (4.3%) clipped words, and 4 (3.5%) blend words. From these results, it can be concluded that word classification based on word origin is dominated by loan words, while word classification based on word formation is dominated by acronyms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mellyana Murtanu
"Dalam bahasa Korea, kata geurae berposisi sebagai kata seru dalam sebuah kalimat, namun penggunaannya dalam komunikasi lisan memiliki berbagai makna dan fungsi. Berdasarkan beberapa penelitian, dapat diketahui bahwa terlepas dari makna dasarnya, kata geurae juga sering digunakan sebagai pemarkah wacana (Discourse Marker/DM), khususnya dalam sebuah percakapan. Pemarkah wacana merupakan kata yang digunakan oleh penutur untuk mengekspresikan perasaan dan pandangan penutur terhadap suatu konteks pembicaraan ke mitra tutur. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk menganalisis bentuk, makna, dan fungsi kata geurae sebagai pemarkah wacana dalam percakapan Bahasa Korea. Penelitian ini merupakan penelitian linguistik deskriptif yang bersifat studi literatur. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa kata geurae memiliki tujuh fungsi wacana yang dapat dikategorikan ke dalam dua kategori, yaitu kata reaktif dan kata progresif. Geurae sebagai kata reaktif memiliki fungsi wacana afirmasi, jawaban, rasa kaget, konfirmasi, dan tanggapan, sedangkan kata geurae sebagai kata progresif berfungsi untuk menarik perhatian dan penekanan.

In Korean, the word geurae is positioned as an exclamation point in a sentence but its use in oral communication has diverse meanings and functions. Based on various references from previous researches, it is shown that apart from its basic meaning, the word geurae is also often used as a Discourse Marker (DM), especially in a conversation. Discourse markers are words use by speakers to express their feelings and view of a conversation context to a speech partner. The purpose of this study was to analyze the form, meaning, and function of the word geurae as a discourse marker in Korean conversation. This study is a descriptive linguistics study of literature. From the results of data analysis, it can be concluded that the word geurae has seven discourse functions that can be categorized into two categories, namely reactive words and progressive words. Geurae as a reactive word has a discourse function of affirmation, answer, surprise, confirmation, and response, whereas the word geurae as a progressive word serves to attract attention and emphasis. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yi, Son-i, 1967-
Seoul: Hangugmunhwasa, 2011
KOR 951.9 YIS o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>