Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179832 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marlina Ika Marlina Ika
"6-Merkaptopurin (6-MP) merupakan agen kemoterapi kanker yang termasuk dalam golongan antimetabolit antagonis purin. 6-Merkaptopurin harus melalui jalur metabolisme oleh tiopurin S-metiltransferase (TPMT) untuk menjadi metabolit inaktifnya, yaitu 6-metilmerkaptopurin (6-MMP) untuk mengurangi efek sitotoksik dari 6-MP yang dapat menyebabkan mielosupresi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode optimum dan tervalidasi dalam menganalisis 6-MP dan 6- MMP secara simultan dalam sampel Dried Blood Spot menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi tandem spektrometri massa. Larutan kontrol kualitas dan kurva kalibrasi dibuat dengan menotolkan masing-masing sebanyak 40 μL pada kertas CAMAG DBS dan dikeringkan selama 3 jam. Kertas DBS dipotong dengan diameter 8 mm dan diekstraksi dengan larutan asetonitril-metanol (1:3) yang mengandung baku 5-fluorourasil (5-FU). Pemisahan dilakukan dengan kolom Waters Acquity UPLC Class BEH C18 1,7 μm (2,1 x 100 mm) dengan fase gerak berupa asam format 0,1% dalam air - asam format 0,1% dalam asetonitril dengan gradient elusi dan laju alir 0,2 mL/menit. Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD dengan Electrospray Ionization (ESI) positif untuk 6-MP dan 6-MMP dan ESI negative untuk 5-FU pada mode Multiple Reaction Monitoring. Deteksi 6- MP, 6-MMP, 5-FU berturut-turut adalah 153,09 > 119,09; 167,17 > 126,03; 129,09 > 42,05. Metode ini linear dalam rentang 26 ? 1000 ng/mL untuk 6-MP dan 13 - 500 ng/mL untuk 6-MMP dengan r berturut-turut adalah ≥ 0,998 dan ≥ 0,999. Nilai % diff dan koefisien variasi (KV) untuk akurasi dan presisi intra hari dan antar hari tidak lebih dari 15% dan tidak lebih dari 20% pada konsentrasi LLOQ. Metode ini memenuhi persyaratan selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, carry-over, dan efek matriks yang mengacu pada EMEA Guidelines.

6-Mercaptopurine (6-MP) is a cancer chemotherapeutic agent that belongs to a class of purine antagonist antimetabolite. 6-Mercaptopurine has to go through the metabolic pathway by thiopurine S-methyltransferase (TPMT) to become its inactive metabolite, 6-methylmercaptopurine (6-MMP) to reduce the cytotoxic effect of 6-MP which can cause myelosuppression. This study aimed to obtain an optimum and validated method in analyzing 6-MP and 6-MMP simultaneously in Dried Blood Spot samples using ultra high-performance liquid chromatography tandem mass spectrometry. The quality control and calibration curves solutions were made by respectively spot 40 μL at DBS CAMAG paper and dried for 3 hours. DBS papers were cut with a diameter of 8 mm and extracted with acetonitrilemethanol (1:3) containing internal standard 5-fluorouracil (5-FU). Separation was performed with Waters Acquity UPLC BEH C18 column Class 1.7 μm (2.1 x 100 mm) with a mobile phase consists of 0.1% formic acid in water ? 0.1% formic acid in acetonitrile with gradient elution and flow rate 0.2 mL/minute. Mass detection was done using Waters Xevo TQD with positive electrospray ionization (ESI) for 6-MP and 6-MMP and negative ESI for 5-FU in Multiple Reaction Monitoring mode. Detection of 6-MP, 6-MMP, 5-FU respectively was 153.09> 119.09; 167.17> 126.03; 129.09> 42.05. This method is linear with the range 26-1000 ng / mL for 6-MP and 13 to 500 ng / mL for 6-MMP with consecutive r value is ≥ 0,998 and ≥ 0,999. % Diff value and coefficient of variation (CV) for accuracy and precision of intra-day and inter-day are not more than 15% and not more than 20% at a concentration LLOQ. This method fulfilled the requirements of selectivity, linearity, accuracy, precision, carry-over, and matrix effects which refers to the EMEA Guidelines.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64281
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Lifia Rahmatul Ummah
"Risperidon (RIS) merupakan obat golongan antipsikotik generasi kedua yang bekerja dengan cara memblok reseptor serotonin (5-HT2A) dan dopamin (D2). RIS dan metabolit aktifnya, yaitu 9-Hidroksirisperidon (9-OH-RIS), menunjukkan tingkat variabilitas berdasarkan polimorfisme CYP2D6, sehingga berdampak pada variabilitas efektivitas terapi dan efek samping obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis yang optimum dan tervalidasi terhadap RIS dan 9-OH-RIS dalam Dried Blood Spot menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi – Tandem Spektrometri Massa. Preparasi sampel dilakukan dengan larutan pengekstraksi metanol–asetonitril dengan metode ekstraksi sonicated-assisted extraction. Pemisahan dilakukan dengan fase gerak asam format 0,1%–metanol 15:85, elusi isokratik, dan laju alir 0,1 mL/menit. Analisis kuantitatif menggunakan spektrometri massa dengan ESI positif serta mode analisis MRM. Deteksi RIS, 9-OH-RIS, dan Clozapin berturut-turut adalah 411,16 --> 191,12; 427,16 --> 207,11; dan 327,10 --> 270,10. Nilai LLOQ RIS dan 9-OH-RIS didapatkan sebesar 2,0 ng/mL. Nilai %KV dan %diff pada within run dan between run tidak lebih dari 15% pada QC dan tidak lebih dari 20% pada LLOQ. Hasil validasi menunjukkan hasil yang sensitif, selektif, dan valid untuk bioanalisis kadar RIS dan 9-OH-RIS dalam darah sesuai guideline FDA tahun 2018.

isperidone (RIS) is a secondary generation antipsychotics drug that works by blocking serotonin (5-HT2A) and dopamine (D2) receptors. RIS and its active metabolite, 9-Hydroxyrisperidone (9-OH-RIS) showed a variability based on the CYP2D6 polymorphism, thus impacting variability in therapeutics efficacy and drug side-effects. This study aimed to obtain an optimum and validated analytical method for RIS and 9-OH-RIS in Dried Blood Spot using Ultra High Performance Liquid Chromatography – Tandem Mass Spectrometry. Sample preparation was carried out using methanol–acetonitrile extraction solution by sonicated-assisted extraction method. Separation was carried out using a mobile phase consist of 0.1% formic acid– methanol 15:85, isocratic eluti,on and flow rate of 0.1 mL/minute. Quantitative analysis was carried out using mass spectrometry with ESI positive and MRM analysis mode. Detection of RIS, 9-OH-RIS, and Clozapine were 411.16 --> 191.12; 427.16 --> 207.11; and 327.10 --> 270.10. The LLOQ of RIS and 9-OH-RIS was the same, 2.0 ng/mL . The value of %CV and %diff at within-run and between-run were no more than 15% for QC and not more than 20% at LLOQ. The validated result performed sensitive, selective, and valid for bioanalysis of RIS and 9-OH-RIS levels in the blood according to the 2018 FDA guidelines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlita Gustiyanti
"Siklofosfamid adalah kemoterapi yang bekerja sebagai agen pengalkilasi dan merupakan prodrug sehingga membutuhkan aktivasi oleh enzim sitokrom P450 untuk berubah menjadi metabolit aktifnya, yaitu 4-hidroksisiklofosfamid 4-OHCP. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh metode optimum dan tervalidasi untuk analisis siklofosfamid dan 4-OHCP dalam dried blood spot menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi-Tandem Spektrometri Massa KCKUT-SM/SM. Penelitian siklofosfamid dan 4-hidroksisiklofosfamid secara simultan ini dikembangkan pertama kalinya dalam sampel dried blood spot. Metabolit 4-OHCP bersifat tidak stabil dalam cairan biologis, sehingga prosedur derivatisasi dilakukan sebelum analisis, yaitu menggunakan semikarbazid hidroklorida. Pemisahan dilakukan pada kolom UPLC Class BEH C18 menggunakan fase gerak asam format 0,01 dalam air-metanol 50:50 dengan mode elusi isokratik pada laju alir 0,3 mL/menit selama 4 menit. Deteksi massa dilakukan pada Waters Xevo TQD dengan Electrospray Ionization positif untuk siklofosfamid, 4-OHCP, dan heksametilfosforamid sebagai baku dalam dengan nilai m/z berturut-turut adalah 260,968 > 139,976; 338,011 > 224,979; dan 180,17 > 92,08. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode pengendapan protein dengan pelarut metanol ? ?asetonitril 2:1. Metode ini linear pada rentang 50-30.000 ng/mL untuk siklofosfamid dan 10-1.000 ng/mL untuk 4-OHCP dengan r berturut-turut adalah 0,9972 dan 0,9984. Nilai LLOQ untuk siklofosfamid dan 4-OHCP berturut-turut adalah 50 ng/mL dan 10 ng/mL. Nilai diff dan KV untuk akurasi dan presisi intra hari dan antar hari tidak melebihi 15 dan tidak melebihi 20 pada konsentrasi LLOQ. Secara keseluruhan metode ini telah memenuhi persyaratan validasi yang mengacu pada European Medicines Agency Guidelines 2011.

Cyclophosphamide is a chemotherapy that acts as an alkylating agent and a prodrug that requires activation by the cytochrome P450 enzyme to convert into its active metabolite, 4 hydroxycycrophosphamide 4 OHCP. The purpose of this research is to obtain the optimum and validated method for the analysis of cyclophosphamide and 4 OHCP in dried blood spots using Ultra Performance Liquid Chromatography Tandem Mass Spectrometry UPLC MS MS. This simultaneous cyclophosphamide and 4 OHCP study was developed for the first time in dried blood spot sample. The 4 OHCP metabolite is unstable in biological fluids, so the derivatization procedure was performed prior to analysis, using semicarbazide hydrochloride. The separation was performed on UPLC Class BEH C18 column using mobile phase of 0.01 formic acid in water methanol 50 50 with isocratic elution mode at 0.3 mL minute for 4 min. Mass detection was performed on Waters Xevo TQD with Positive Electrospray Ionization for cyclophosphamide, 4 OHCP, and hexamethylphosphoramide as internal standard with m z values respectively are 260.968 139.976 338.011 224.979 and 180.17 92.08. Extraction was performed using protein precipitation method with methanol acetonitrile 2 1. This method was linear in the range of 50 30,000 ng mL for cyclophosphamide and 10 1,000 ng mL for 4 OHCP with r respectively are 0.9972 and 0.9984. The LLOQ values for cyclophosphamide and 4 OHCP were 50 ng mL and 10 ng mL. The value of diff and CV for accuracy and precision intra days and between days did not exceed 15 and did not exceed 20 of LLOQ concentrations. Overall this method has met the validation requirements that refer to European Medicines Agency Guidelines 2011.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiral Hafidz
"Akrilamida merupakan senyawa karsinogen yang dapat ditemukan pada makanan, kopi, dan asap rokok. Ketika masuk ke dalam tubuh manusia, akrilamida akan dimetabolisme oleh CYP2E1 menjadi glisidamida yang kemudian dapat bereaksi dengan DNA membentuk DNA adduct. Analisis akrilamida dan glisidamida secara simultan dalam darah, teknik biosampling yang biasa digunakan adalah venipuncture yang bersifat invasif dan membutuhkan keahlian khusus. Pada penelitian ini, teknik biosampling yang digunakan adalah dried blood spot (DBS) yang mudah dan tidak invasif. Metode untuk menganalisis akrilamida dan glisidamida secara simultan menggunakan DBS belum pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode analisis akrilamida dan glisidamida secara simultan yang optimal dan tervalidasi dengan menggunakan propanamida sebagai standar internal. Sampel dipreparasi dengan pengendapan protein menggunakan metanol dan air (1:1). Pemisahan senyawa menggunakan kromatografi fase terbalik dengan kolom Acquity® UPLC BEH C18 (1,7 μm; 2,1 mm x 100 mm), dielusi dengan laju alir 0,20 mL/min dengan kondisi gradien dengan fase gerak 0,2% asam formiat dalam air dan asetonitril selama 5 menit. Deteksi analit dilakukan menggunakan spektrometri massa triple quadrupole dengan mode electrospray ionization positif dan multiple reaction monitoring (MRM) diatur pada m/z 72,0 > 55,02 untuk akrilamida, 88,1 > 44,0 untuk glisidamida, dan 74,01 > 57,1 untuk propanamida. Batas kuantitasi terendah yang diperoleh adalah 1 µg/ml untuk akrilamida dan glisidamida. Rentang konsentrasi linier antara 1 - 40 µg/ml. Metode analisis tervalidasi sesuai pedoman FDA 2018.

Acrylamide is a carcinogenic compound that can be found in food, coffee, and cigarette smoke. When it enters the human body, acrylamide will be metabolized by CYP2E1 to glycidamide which can then react with DNA to form DNA adducts. To analyze acrylamide and glycidamide simultaneously in the blood, the biosampling technique commonly used is venipuncture which is invasive and requires special expertise. In this study, the biosampling technique used is dried blood spot (DBS) which is easy and non-invasive. Methods for analyzing acrylamide and glycidamide simultaneously using DBS have not been carried out in previous studies. Therefore, this study aims to obtain an optimal and validated method of acrylamide and glycidamide simultaneous analysis using propanamide as an internal standard. Samples were prepared by protein precipitation using methanol and water (1: 1). Separation of compounds used reverse phase chromatography with the Acquity® UPLC BEH C18 column (1.7 μm, 2.1 mm x 100 mm), eluted at a flow rate of 0.20 mL/min under gradient conditions with a mobile phase of 0.2% formic acid in water and acetonitrile for 5 minutes. Quantification was performed using triple quadrupole mass spectrometry with positive electrospray ionization and multiple reaction monitoring (MRM) mode set at m / z 72.0> 55.02 for acrylamide, 88.1> 44.0 for glycidamide, and 74.01> 57.1 for propanamide. The lowest limit of quantification is obtained at 1 μg / ml for both acrylamide and glycidamide. The range of linear concentration is between 1 - 40 µg / ml. The analysis method is validated according to FDA 2018 guidelines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cheputri Rahma Astrini
"6-Merkaptopurin 6-MP adalah obat kemoterapi golongan antimetabolit purin yang digunakan dalam terapi leukemia limfositik akut. 6-Merkaptopurin di dalam tubuh di metabolisme menjadi metabolit aktifnya. 6-Tioguanin nukeotida. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode optimum dan tervalidasi dalam menganalisis 6-Merkaptopurin dan 6-Tioguanin 6-TG secara simultan dalam sampel Dried Blood Spot menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi tandem spektrometri massa. Larutan kontrol kualitas dan kurva kalibrasi dibuat dengan menotolkan masing-masing sebanyak 40 L pada kertas CAMAG DBS dan dikeringkan selama 3 jam. Kertas DBS dipotong dengan diameter 8 mm dan diekstraksi menggunakan larutan metanol yang mengandung 5-fluorourasil 5-FU sebagai baku dalam. Analisa dilakukan dengan kolom Waters AcquityTM UPLC BEH Amide 1,7 m 2,1 x 100 mm dengan fase gerak berupa asam format 0,2 dalam air ndash; asam format 0,1 dalam asetonitril ndash; metanol dengan gradient elusi dan laju alir 0,2 mL/menit. Deteksi massa dilakukan dengan Waters Xevo TQD dengan Electrospray Ionization ESI positif untuk 6-MP dan 6-TG dan ESI negative untuk 5-FU pada mode Multiple Reaction Monitoring. Deteksi 6MP, 6-TG, 5-FU berturut-turut adalah 153,09 > 119,09; 168,09 > 107,06; 129,15 > 42,05. Metode ini linear dalam rentang 25 ndash; 1000 ng/mL untuk 6-MP dan 6-TG, nilai r berturut turut adalah ge; 0,996 dan ge; 0,995. Nilai diff dan koefisien variasi KV untuk akurasi dan presisi intra hari dan antar hari tidak lebih dari 15 dan tidak lebih dari 20 pada konsentrasi LLOQ. Metode ini memenuhi persyaratan validasi sesuai Guideline on bioanalytical Method Validation oleh European Medicines Agency tahun 2011.

6 Mercaptopurine 6 MP is a chemotherapeutic drug that belongs to a class of purine antagonist antimetabolite used for acute lymphocytic leukemia. 6 Mercaptopurine has to go through the metabolic pathway to become it rsquo s active metabolites 6 Thioguanin nucleotide. This study aimed to obtain an optimum and validated method for analyzing 6 Mercaptopurine and 6 Thioguanine 6 TG simultaneously in Dried Blood Spot samples using ultra high performance liquid chromatography tandem mass spectrometry. The quality control and calibration curves solutions were made by respectively spot 40 L at DBS CAMAG paper and dried for 3 hours. DBS papers were cut with a diameter of 8 mm and extracted with methanol containing internal standard 5 fluorouracil 5 FU. Separation was performed with Waters AcquityTM UPLC BEH Amide column 1.7 m 2.1 x 100 mm with a mobile phase consists of 0.2 formic acid in water ndash 0.1 formic acid in acetonitrile ndash Methanol with gradient elution and flow rate 0.2 mL minute. Mass detection was done using Waters Xevo TQD with positive electrospray ionization ESI for 6 MP and 6 TG and negative ESI for 5 FU in Multiple Reaction Monitoring mode. Detection of 6 MP, 6 MMP, 5 FU respectively was 153,09 119,09 168,09 107,06 129,15 42,05. This method is linear with the range 25 1000 ng mL for 6 MP and 6 TG with consecutive r value is ge 0,996 and ge 0,995. Diff value and coefficient of variation CV for accuracy and precision of intra day and inter day are not more than 15 and not more than 20 at a concentration LLOQ. This method fulfilled the requirements of validation which refers to the European Medicines Agency guideline.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supandi
"ABSTRAK
6-Merkaptopurin merupakan agen kemoterapi yang termasuk golongan antimetabolit analog purin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara simultan 6-merkaptopurin 6-MP ,6-metilmerkaptopurin 6-MMP , dan 6-tioguanosin-5 39;-monofosfat 6-TGMP pada sampel darah kering dengan menggunakan kromatografi cair kinerja ultra tinggi-tandem spektrometri massa KCKUT-SM/SM . Sebanyak 60 ? ? L darah utuh ditotolkan pada kertas DBS-CAMAG, ditambahkan baku dalam 5-fluorourasil 5-FU kemudian diekstraksi menggunakan metanol 90 v/v . Analisis dilakukan dengan kolom Waters Acquity UPLC BEH AMIDA 1,7 ? ? m 2,1 x 100 mm dengan fase gerak campuran 0,2 v/v asam format dalam air minus;0,1 v/v asam format dalam asetonitril-metanol, elusi secara gradien dan laju alir 0,2 mL/menit. Deteksi massa dilakukan menggunakan Waters Xevo TQD dengan ionisasi electrospray ESI positif untuk 6-MP, 6-MMP, 6-TGMP dan ESI negatif untuk 5-FU dengan mode multiple reaction monitoring. Deteksi 6-MP, 6-MMP, 6-TGMP, 5-FU masing-masing adalah m/z 153,09 > 119,09; 167,17 > 126,03; 380,16 > 168,00 ; 129,09 > 42,05. Metode ini linier dengan kisaran 25,5 ndash;1020 ng/mL untuk 6 MP, 6-MMP, dan 6-TGMP. Metode ini valid untuk analisis 6-MP, 6-MMP, dan 6-TGMP pada sampel darah kering secara simultan secara in vitro sesuai dengan pedoman European Medicines Agency

ABSTRACT
6-Mercaptopurine is a chemotherapeutic agent of the antimetabolite class. This study aims to analyze simultaneous validation of 6-mercaptopurine 6-MP , 6-methylmercaptopurine 6-MMP , and 6-thioguanosine-5 rsquo;-monophosphate 6-TGMP in dried blood spot DBS using ultra performance liquid chromatography-tandem mass spectrometry UPLC-MS/MS . An accurate volume of 60 ? ? ? ? ? ? ? ? L blood was spotted onto DBS-CAMAG paper and then extracted using methanol 90 v/v containing an internal standard of 5-fluorouracil 5-FU . Separation was performed using a Waters Acquity UPLC BEH AMIDA column 1.7 ? ? ? ? ? ? ? ? m 2.1 x 100 mm with a mobile phase mixture of 0.2 v/v formic acid in water minus;0.1 v/v formic acid in acetonitrile-methanol with gradient elution and flow rate of 0.2 mL/min. Mass detection was done using Waters Xevo TQD with positive electrospray ionization ESI for 6-MP, 6-MMP, 6-TGMP and negative ESI for 5-FU, in multiple reaction monitoring mode. Detection rates of 6-MP, 6-MMP, 6-TGMP and 5-FU were m/z 153.09 > 119.09; 167.17 > 126.03; 380.16 > 168.00 ; 129.09 > 42.05, respectively. This method is linear across the range 25.5 ndash;1020 ng/mL for 6-MP, 6-MMP and 6-TGMP. This method is valid for the in vitro simultaneous analysis of 6-MP, 6-MMP and 6-TGMP in DBS, based on European Medicine Agency guidelines."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
D2494
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Maria Vianney
"Siklofosfamid merupakan salah satu obat kemoterapi golongan nitrogen mustar yang merusak DNA melalui alkilasi pada basa DNA dan menghasilkan DNA adducts. Alkilasi yang terjadi pada posisi N7 basa guanin menimbulkan efek sitotoksik yang berguna untuk terapi kanker. Akan tetapi, alkilasi yang terjadi pada posisi O6 basa guanin dapat memberikan efek mutagenik dan karsinogenik yang dapat memicu terbentuknya kanker sekunder. Senyawa karsinogenik tersebut dapat ditemukan dalam kadar yang sangat rendah pada pasien yang memperoleh terapi kanker agen pengalkilasi. Analisis O6-metilguanin dapat menjadi salah satu cara pemantauan terapi obat untuk menghindari risiko kanker sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode analisis yang sensitif dan selektif serta tervalidasi menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Ultra Tinggi-tandem Spektrometri Massa (KCKUT-SM/SM). Analisis O6-metilguanin dilakukan menggunakan sampel Dried Blood Spot (DBS) dan allopurinol sebagai baku dalam. Kondisi analisis optimum diperoleh dengan menggunakan kolom C18 Acquity® Bridged Ethylene Hybrid (BEH) 1,7 µm, 100 mm x 2,1 mm; fase gerak larutan asam formiat 0,05%-asetonitril (95:5 v/v); laju alir 0,1 mL/menit; elusi gradien selama 6 menit; dan deteksi pada m/z 165,95 > 149 untuk O6-metilguanin dan m/z 136,9 > 110 untuk allopurinol. Metode analisis tervalidasi berdasarkan Food and Drug Administration (FDA) tahun 2018 dengan rentang konsentrasi linear antara 0,5-20 ng/mL.

Cyclophosphamide is a nitrogen mustard chemotherapy drug that damage DNA through alkylation in the DNA base and produce DNA adducts. Alkylation that occurs in the N7 position of guanine base has a cytotoxic effect which is useful for cancer therapy. However, the alkylation that occurs in the O6 position of guanine bases can have mutagenic and carcinogenic effects that can trigger secondary cancer. This carcinogenic compound can be found in very low concentration in cancer patients who had been receiving alkylating agent as their anticancer therapy. Analysis of O6-methylguanine can be one of the ways of therapeutic drug monitoring to avoid secondary cancer risk. The aim of this study is to develop a sensitive, selective and validated analytical method using Ultra-High-Performance Liquid Chromatography-Tandem Mass Spectrometry (UHPLC-MS/MS). In this study, analysis of O6-methylguanine was done in Dried Blood Spot (DBS) and using allopurinol as an internal standard. The optimal analysis conditions were obtained using a C18 Acquity® Bridged Ethylene Hybrid (BEH) column (1.7 µm, 100 mm x 2.1 mm); mobile phase was 0.05% formic acid-acetonitrile (95:5 v/v); flow rate 0.1 mL/minute; gradient elution for 6 minutes; and detection at m/z 165.95 > 149 for O6-methylguanine and m/z 136.9 > 110 for allopurinol. The validated analysis method is based on the Food and Drug Administration (FDA) in 2018 with a linear concentration range between 0.5-20 ng/mL."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zenshiny Starlin
"Akrilamida adalah senyawa karsinogen yang dapat secara mudah ditemukan diclingkungan kerja, makanan, kontaminasi udara, dan asap tembakau. Senyawa ini oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) ditetapkan sebagai probable human carcinogen (grup 2A). Substansi ini dapat terdistribusi secara cepat keseluruh kompartemen tubuh dan ditemukan pada serum, plasma, urin, jaringan tubuh lainnya, air susu ibu, maupun plasenta. Kadar senyawa ini dalam darah belum diketahui. Penetapan kadar akrilamida dalam darah membutuhkan metode analisis yang sensitif dan selektif. Hal ini dikarenakan komponen darah yang beragam sehingga dapat mengganggu analisis. Pada penelitian ini teknik pengambilan darah yang digunakan yaitu tekik biosampling sampel darah kering. Teknik ini sedang secara luas dikembangkan untuk penentuan kadar senyawa dalam darah. Teknik ini memiliki banyak kelebihan seperti tidak invasif, tidak membutuhkan tenaga ahli, serta mudah penyimpanan dan distibusinya. Penelitian untuk
menentukan kadar akrilamida dalam darah menggunakan teknik biosampling sampel darah kering belum dilakukan pada penelitian sebelumnya. Selain itu, pada penelitian sebelumnya mengunakan baku dalam D3 akrilamida yang memiliki harga yang cukup mahal. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini memperoleh metode analisis akrilamida dalam sampel darah kering yang optimum dan tervalidasi dengan menggunakan propranolol sebagai baku dalam.
Sampel dipreparasi menggunakan teknik pengendapan protein hasil optimasi. Larutan pengeksraksi yang digunakan metanol dengan volume 500 μL dan direkonstitusi menggunakan fase gerak. Pemisahan senyawa menggunakan kromatografi fase terbalik dengan kolom Acquity UPLC BEH C (1.7 μm, 2.1 mm x 100mm), dielusi dengan laju alir 0.20 mL/min dengan kondisi gradien dengan fase gerak 0.1% asam formiat dalam air dan asetonitril selama 3 menit. Kuantifikasi analisis dilakukan menggunakan sepktrometri massa triple quadruple dengan mode electrospray ionization (ESI) yaitu ESI positif. Pada multiple reaction monitoring (MRM) diatur 71.99 > 55.23 (m/z) untuk akrilamida dan 260.2 > 116.2 (m/z) untuk propranolol. Rentang konsentrasi linier pada konsentrasi 2,5-100 μg/mL.(akurasi presisi) Metode analisis tervalidasi mengikuti US FDAs Bioanalytical Method Validation Guidance.

Acrylamide is a carcinogenic compound that easily found in the working environment, food, air contamination, and tobacco smoke. This compound was being classified by International Agency for Research on Cancer (IARC) as a probable human carcinogen (group 2A). These substances can distribute rapidly to all compartments in the body and was found in serum, plasma, urine, other biological tissue, breast milk, and placenta. The acrylamide level in the blood is still unknown. A sensitive and selective
method for the determination of the acrylamide level in the blood is needed. This is because of other components in the blood which can disturb acrylamide analysis. In this study, dried blood spots (DBS) are used as the bio-sampling method. Nowadays, this method is widely developing to determine compound levels in the blood. This method has a lot of advantages such as less invasive, no need a professional assistant to take the
blood, and simple for saving and distribution. The study about determining the acrylamide level in the blood using dried blood spots as the bio-sampling method has not been done before. Besides, the other study that has been done using D3-acrylamide as the internal standard which is very expensive. Therefore, the aim of this study is to get an analytical method of acrylamide in dried blood spots that optimized and validated with propranolol as the internal standard. The sample was prepared using a protein precipitation technique that has been optimized. Methanol is used as an extraction solvent with volume 500 mL and reconstituted with the mobile phase. Separation of compounds using reversed phase chromatography with Acquity UPLC BEH C column(1.7 mm, 2.1 mm x 100mm), eluted at flow rate 0.20 mL/min under a gradient of the mobile phase of 0,1% formic acid in water and acetonitrile within 3 minutes. Quantification analysis was using triple quadrupole mass spectrometry with electrospray ionization (ESI) in positive mode. The multiple reaction monitoring (MRM) was set at m/z 71.99 > 55.23 (m/z) for acrylamide and 260.2 > 116.2 (m/z) for propranolol. The range of concentration was linear within 2,5-100 mg/mL. The analytical method was validated refers to US FDAs Bioanalytical Method Validation.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Egah Mustika Sunanto
"Siklofosfamid merupakan obat antikanker berupa pro-drug yang diaktifkan oleh enzim sitokrom P450 menjadi 4-hidroksisiklofosfamid 4-OHCP. Kadar 4-OHCP dalam tubuh dapat menggambarkan pembentukan fosforamid mustar yang dapat mengalkilasi DNA dan memberikan efek sitotoksik terhadap sel kanker. Analisis siklofosfamid dan 4-OHCP dilakukan pada Dried Blood Spot DBS 17 pasien kanker Rumah Sakit Kanker Dharmais yang diberikan rejimen siklofosfamid secara KCKUT-SM/SM sebagai upaya pemantauan terapi obat. Pengambilan darah dilakukan pada jam ke-2 dan ke-4 setelah pemberian kemoterapi melalui ujung jari.
Hasil validasi metode bioanalisis parsial menghasilkan akurasi dan presisi intra hari dengan diff dan koefisien variasi KV tidak lebih dari 15 dan tidak lebih dari 20 pada konsentrasi LLOQ. Kurva kalibrasi yang linear didapat pada rentang 50-30.000 ng/mL untuk siklofosfamid dan 10-1000 ng/mL untuk 4- OHCP. Metode ini telah memenuhi syarat akurasi dan presisi intrahari sesuai European Medicines Agency EMEA tahun 2011. Hasil analisis pada 17 pasien kanker menunjukkan kadar siklofosfamid berkisar antara 6045,980 ng/mL hingga 37024,403 ng/mL dan 4-OHCP berkisar antara 33,155 ng/mL hingga 246,362 ng/mL. Hasil yang diperoleh dapat menjadi salah satu parameter pemantauan terapi siklofosfamid.

Cyclophosphamide is an anticancer in the form of prodrug activated by cytochrome P450 enzyme into 4 hydroxycyclophosphamide 4 OHCP. 4 OHCP levels in the body can describe formation of phosphoramide mustard that can alkylate DNA and give cytotoxic effects to cancer cells. Analysis of cyclophosphamide and 4 OHCP was performed on 17 Dried Blood Spots DBS of cancer patients who received cyclophosphamide as chemotherapy regiment from Dharmais Cancer Hospital by KCKUT SM SM for therapeutic drug monitoring. Samples were taken at 2nd and 4th hours after drug administration with finger prick method.
The results of partial validation method produced intra day accuracy and intra day precision with diff and coefficient of variation CV were not more than 15 and not more than 20 in LLOQ concentration. Linear calibration curves were obtained in the range of 50 ndash 30,000 ng mL for cyclophosphamide and 10 1000 ng mL for 4 OHCP. This method has been fulfilled for intra day accuracy and precision according to European Medicines Agency EMEA Guidelines, 2011. The results of the 4 OHCP concentration analysis in 17 cancer patients showed that cyclophosphamide levels ranging from 6045.980 ng mL to 37024.403 ng mL and 4 OHCP was in the range of 33.155 ng mL to 246.362 ng mL. The results could be one of the monitoring parameters of cyclophosphamide therapy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldhi Anarta
"Doksorubisin merupakan obat antikanker golongan antrasklin yang digunakan sebagai lini pertama pengobatan kanker payudara. Doksorubisin akan dimetabolisme dalam tubuh membentuk doksorubisinol sebagai metabolit utama. Berdasarkan penelitian yang ada,  akumulasi doksorubisinol dalam tubuh dapat menimbulkan kardiotoksisitas. Oleh sebab itu, diperlukan suatu metode analisis yang mampu mengukur kadar doksorubisin dan doksorubisinol di dalam darah. Sejauh ini metode analisis yang telah dikembangkan masih menggunakan sampel plasma yang pengambilannya bersifat invasif. Dewasa ini, telah dikembangkan suatu metode biosampling baru yaitu  dried blood spot dengan berbagai kelebihan yaitu tidak invasif, lebih mudah dilaksanakan, dan kestabilan sampel yang lebih bak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi metode analisis doksorubisin dan doksorubisinol secara simultan dalam dried blood spot yang optimum dan tervalidasi menggunakan heksametilfosforamid sebagai baku dalam. Preparasi sampel menggunakan pengendapan protein dengan air dan metanol. Pemisahan dilakukan secara kromatografi fase terbalik menggunakan kolom Acquityâ UPLC BEH C18 (2,1 × 100 mm; 1,7 μm), dengan laju alir 0,15 mL/menit, dan elusi gradien menggunakan fase gerak asam asetat 0,1% dan asetonitril selama 7 menit. Analisis kuantitatif analit dilakukan menggunakan spektrometri massa triple quadrupole dengan electrospray ionization (ESI) mode ion positif. Nilai multiple reaction monitoring (MRM) diatur pada m/z 544,22>397,06 untuk doksorubisin; m/z 546,22>363,05 untuk doksorubisinol; dan m/z 180,03>135,16 untuk heksametilfosforamid. Rentang konsentrasi diperoleh sebesar 10–200 ng/mL untuk doksorubisin dan 4–100 ng/mL untuk doksorubisinol. Metode ini telah berhasil memenuhi persyaratan validasi yang mengacu pada EMEA (2011) dan FDA (2018).

Doxorubicin is an antracycline anticancer drug which is used as the first line therapy of breast cancer. Doxorubicin will be metabolized to the main metabolite named doxorubicinol. According to some studies, doxorubicinol that accumulates in human body could increase the risk of  cardiotoxicity. Therefore, an analysis method is needed to determine doksorubicin and doxorubicinol concentration. Nowadays, there is one biosampling technique known as dried blood spot (DBS) which is being developed because some advantages of this technique such as less invasive, easier procedure, and better stability. This study aims to develop validated analysis method of doxorubicin hydrochloride and coxorubicinol simultaneously in dried blood spot with hexamethylphosphoramide as the internal stanndard. Sample preparation  was performed by protein precipitation using water and methanol. The separation was performed on UPLC Class BEH C18 Acquityâ UPLC BEH C18 (2.1 × 100 mm; 1.7 μm), with 0.15 mL/menit flow rate and using acetic acid 0.1% and acetonitrile as mobile phase in gradient elution for 7 minutes. Quantification analysis was performed by a triple quadrupole mass spectrometry with electrospray ionization (ESI) in positive ion mode. The multiple reaction monitoring (MRM) was set at m/z 544.22 > 397.06 for doxorubicin hydrochloride; m/z 546.22>361.05 for doxorubicinol; and m/z 180.03>135.16 for  hexamethylphosporamide. Concentration range acquired is 10–200 ng/mL for doxorubicin and 4–100 ng/mL for doxorubicinol. This method successfully fulfilled validation requirement refers to EMEA (2011) and FDA (2018)"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>