Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 238514 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifqi Ramadhan Adhi Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas merger dan akuisisi terhadap underpricing saham perusahaan yang melakukan IPO. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2001-2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah ordinary least square regression dengan data crosssectional.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari aktivitas merger dan akuisisi terhadap underpricing harga saham perusahaan yang melakukan IPO menunjukkan bahwa semakin tingginya perusahaan melakukan aktivitas merger dan akuisisi maka kemungkinan perusahaan akan mengalami underpricing pada saat penawaran saham perdana.

This study aimed to analyze the effect of merger and acquisition activity to underpricing an IPO shares of companies. This study used a sample of companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2001-2014. This study uses a quantitative approach. The analytical method used is ordinary least squares regression with cross-sectional data.
Research shows that there are positive and significant impact of merger and acquisition activity towards the company's stock price underpricing an IPO shows that the higher the company conduct merger and acquisition activity, the possibility that the company will experience underpricing during the IPO."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qorry Aina Syafei
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap underpricing saham IPO yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012. Proksi utama dari manajemen laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal accruals. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan manajemen laba agresif selama periode sebelum IPO cenderung lebih underpriced dibandingkan dengan perusahaan lain. Hal ini konsisten dengan teori asimetri informasi dimana manajemen laba agresif meningkatkan ketidakpastian perusahaan IPO dan investor menuntut potongan harga atas harga saham IPO tersebut.

The aim of this study is to analyze the impact of earnings management on underpricing of IPO firms listed in Indonesia Stock Exchange in 2008-2012. The primary proxy of earnings management is abnormal accruals. This research is quantitative and used multivariate regression. This study finds evidence that firms with aggressive earnings management during pre-IPO period tend to be more underpriced than firms without it. It is consistent with the asymmetric theory of underpricing that aggressive earnings management increases the uncertainty of IPO firms and investor demands price discounts."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Kinanthi Sekardjagat
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital disclosure terhadap undepricing pada perusahaan yang melakukan IPO periode 2008-2018. Variabel intellectual capital disclosure diukur dari indeks intellectual capital milik Bukh et al yang terdiri dari 86 komponen intellectual capital yang dibagi menjadi tiga kategori yaitu human capital, structural capital , dan relational capital. Untuk variabel underpricing diukur dari initial return pada saat perusahaan tersebut listing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder dari prospektus perusahaan dengan total sampel 235 perusahaan yang melakukan IPO periode 2008-2018. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis deskriptif, uji normalitas, uji asumsi klasik, dan regresi berganda. Pengungkapan intellectual capital secara keseluruhan terbukti berpengaruh signifikan negatif dengan underpricing. Untuk pengungkapan komponen intellectual capital secara terpisah (structural capital, human capital, dan relational capital) terbukti semua berpengaruh negatif signifikan terhadap underpricing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin luas pengungkapan yang dilakukan, maka akan mengurangi tingkat undepricing.

ABSTRACT
This study aims to examine the effect of intellectual capital disclosure on undepricing in companies conducting an IPO for the 2008-2018 period. The variable intellectual capital disclosure is measured from the index of intellectual capital belonging to Bukh et al which consists of 86 components of intellectual capital divided into three categories, namely human capital, structural capital, and relational capital. The underpricing variable is measured from the initial return when the company is listed. This study use a quantitative approach, data collection is done through secondary data from prospectus companies with a total sample of 235 companies that conducted an IPO for the period 2008-2018. Data analysis in this study was conducted with descriptive analysis, normality test, classic assumption test, and multiple regression. Disclosure of intellectual capital as a whole is proven to have a significant negative effect on underpricing. For the disclosure of the components of intellectual capital separately (structural capital, human capital, and relational capital) all have a significant negative effect on underpricing. The results showed that the broader the disclosure made, it would reduce the level of undepricing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Diah Pertiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh relationship lending terhadap IPO underpricing. Relationship lending terjadi ketika perusahaan melakukan hubungan pinjam meminjam dengan bank sebelum go public. Kemudian ketika perusahaan memutuskan untuk IPO, perusahaan menggunakan underwriter yang terafiliasi dengan bank yang memiliki relatonship lending. Penelitian ini menggunakan 118 sampel perusahaan yang mengalami underpricing pada periode 2007-2016 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki relationship lending dengan bank yang terafiliasi dengan underwriter dan go public dengan underwriter tersebut dapat mengurangi tingkat underpricing.

This study aims to analyze the effect of relationship lending on IPO underpricing. Relationship lending occurs when a company has a relationship with a bank before going public. Then when the company decides to IPO, the company uses the underwriter affiliated with a bank that has relatonship lending. This paper uses 118 samples of firms experiencing underpricing in the period 2007-2016 at Indonesia Stocks Exchange. This is quantitative research using multiple regression. The results show that firms with a pre-IPO lending relationship with banks affiliated with underwriters and go public with them can reduce the level of underpricing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Hartanto Hadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh reputasi underwriter, reputasi auditor dan auditor spesialisasi industri terhadap IPO underpricing. Penelitian ini menggunakan 77 sampel perusahaan yang melakukan IPO pada periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini membuktikan bahwa:
1) tidak adanya pengaruh yang signfikan antara reputasi underwriter terhadap IPO underpricing,
2) tidak adanya pengaruh yang signfikan antara reputasi auditor terhadap IPO underpricing,
3) tidak adanya pengaruh yang signfikan antara auditor spesialis industri terhadap IPO underpricing.

The main objective of this research is to analyze the effect of underwriter reputation, auditor reputation and industry differentiation auditor on IPO underpricing. This study uses sample of 77 IPO company in Indonesia Stock Exchange for the period 2008-2012.
This research finds that:
1) there is no significant relationship between underwriter reputation and IPO underpricing.
2) there is no significant relationship between auditor reputation and IPO underpricing.
3) there is no significant relationship between industry differentiation auditor and IPO underpricing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Chandra Rajasa
"ABSTRAK
Underpricing adalah salah satu permasalahan yang sering terjadi pada saat perusahaan melakukan Initial Public Offerings (IPO). Permasalahan ini merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa mempengaruhi besaran underpricing, serta melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan jika saham tersebut masuk ke dalam kriteria saham syariah atau tidak. Selain itu, penelitian ini juga bermaksud untuk mengetahui apakah terdapat underpricing pada saat IPO di pasar modal Indonesia khususnya pada saham perusahaan syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kuantitatif dengan menggunakan metode regresi sederhana (ordinary least square). Sampel penelitian ini terdiri dari 97 perusahaan dengan kriteria saham syariah dan 70 perusahaan yang tidak memiliki kriteria saham syariah, yang melakukan IPO pada kurun waktu 2011-2018, serta mengalami underpricing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan risiko penawaran memiliki hubungan yang signifikan terhadap besaran tingkat underpricing pada harga IPO, sedangkan saham dengan status syariah, ukuran penawaran, dan kondisi pasar tidak memiliki hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, diharapkan hasil studi ini dapat berkontribusi dalam memperkaya literatur terkait saham dan dapat digunakan sebagai masukan khususnya bagi perusahaan yang akan melakukan IPO.

ABSTRACT
Underpricing is one of the problems that often occurs when companies carry out Initial Public Offerings (IPOs). This problem is one of the things that can cause the company not get the maximum profit. Therefore, this study aims to determine the factors that may influence the amount of underpricing, and see whether there are significant differences if the shares are included in the criteria of Islamic stocks or not. In addition, this study also intends to determine whether there is underpricing when companies doing IPO in the Indonesian capital market, especially in the shares of Islamic companies. This study uses a quantitative study approach using simple least square methods. The sample of this study consisted of 97 companies with criteria for sharia shares and 70 companies that did not have criteria for sharia shares, which conducted IPOs in the period 2011-2018, and experienced underpricing. The results of this study indicate that the variable company size, firm age, and offering risk have a significant relationship to the magnitude of the level of underpricing on IPO prices, while variable sharia status, offering size, and market condition do not have a significant relationship. Therefore, it is expected that the results of this study can contribute to enriching literature related to stocks and can be used as advice especially for companies that will conduct IPOs.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashri Rahmania
"Skripsi ini membahas tentang underpricing pada saat Initial Public Offering (IPO) dan performa jangka panjang paska IPO tersebut di Indonesia. Skripsi ini mencoba membuktikan bahwa memang terjadi underpricing pada saat IPO periode tahun 2000 ? 2007. Kemudian penelitian ini juga menekankan analisis pada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing yang terjadi, khususnya faktor reputasi underwriters. Namun penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing yang terjadi hanya akan dibatasi pada sampel pada periode tahun 2000 ? 2004 saja, yang disebabkan oleh ketidaktersediaan data. Faktor lain yang diuji untuk melihat pengaruhnya terhadap tingkat underpricing yang terjadi antara lain adalah usia perusahaan, ukuran perusahaan, retained ownership, dan rasio book value terhadap market value. Selanjutnya faktor-faktor tersebut juga akan dilihat dan dianalisis pengaruhnya terhadap performa jangka panjang return saham selama tiga tahun paska IPO. Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian tersebut adalah dengan menggunakan regresi linear dengan menggunakan data cross section. Hampir seluruh penelitian sebelumnya yang serupa untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara mengindikasikan terjadinya underpricing pada hari pertama perdagangan, yaitu pada saat IPO, dan underpricing yang terjadi tersebut diikuti dengan negative long term performance pada jangka panjang. Penelitian ini akan mencoba membuktikan apakah fenomena tersebut juga terjadi di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Meishera Panglipurjati
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh IPO underpricing dan kepemilikan blockholder terhadap aftermarket liquidity IPO di Indonesia. Penelitian ini menggunakan tiga pengukuran likuiditas yaitu trading volume, bid ask spread dan illiquidity. Pengujian ini dilakukan sebanyak 116 perusahaan termasuk perusahan keuangan yang melakukan IPO dan tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006-2014. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa IPO underprcing berpengaruh positif dan signifikan terhadap aftermarket liquidity IPO. Kepemilikan blockholder terhadap aftermarket liquidity.;

ABSTRACT
The objective of this research is to analyze the effect of IPO Underpricing and Blockholders Ownership on Aftermarket Liquidity IPO in Indonesia. This research uses multiple regsression with 116 companies including finance company listed at Indonesia Stock Exchange taken as a sampel. The result of this research shows that IPO Underpricing have positive effect and significantly influence aftermarket liquidity. Blockholders ownership do not influence aftermarket liquidity IPO in Indonesia., The objective of this research is to analyze the effect of IPO Underpricing and Blockholders Ownership on Aftermarket Liquidity IPO in Indonesia. This research uses multiple regsression with 116 companies including finance company listed at Indonesia Stock Exchange taken as a sampel. The result of this research shows that IPO Underpricing have positive effect and significantly influence aftermarket liquidity. Blockholders ownership do not influence aftermarket liquidity IPO in Indonesia.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Wahyu Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur corporate governance terhadap underpricing pada saat perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO). Penelitian ini didasarkan pada teori sinyal (signaling theory) yang menyatakan bahwa keberadaan struktur corporate governance yang baik pada saat perusahaan melakukan IPO akan memberikan sinyal kualitas perusahaan yang tinggi kepada investor potensial. Struktur corporate governance yang diuji meliputi jumlah anggota dewan komisaris, tingkat independensi dari dewan komisaris, dan keberadaan komite audit. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi berganda dengan sampel 95 observasi dari perusahaan yang melakukan IPO yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2012.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa: (1) jumlah anggota dewan komisaris berkorelasi negatif dan berpengaruh terhadap underpricing, (2) tingkat independensi dari dewan komisaris tidak memiliki pengaruh terhadap underpricing, (3) keberadaan komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap underpricing, (4) struktur corporate governance (jumlah anggota dewan komisaris, independensi dewan komisaris, dan keberadaan komite adit) secara simultan memiliki korelasi positif dan memiliki pengaruh signifikan terhadap underpricing.

This objective of this research is to examine the effect of corporate governance structure on underpricing at initial public offering (IPO). This study is based on signaling theory to suggest that the existence of properly corporate governance structured at the time of the IPO may signal high firm quality to potential investors. The corporate governance structure tested include board size, board independence, and existence of audit committee. Testing hypotheses are conducted using multiple regression models with observations from 95 sample IPO companies listed in Indonesian Stock Exchange during the period of 2005-2012.
The empirical result show that: (1) board size have negative correlation and have effect on underpricing, (2) board independence have no effect on underpricing, (3) the existence of audit committee have no effect on underpricing, (4) corporate governance structure (board size, board independence, and the existence of audit committee) simultantly have positive correlation and have effect on underpricing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhenia Keumala
"ABSTRAK
Penelitian mengenai IPO underpricing telah banyak dilakukan oleh peneliti tetapi belum menjadi kesimpulan yang sama mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya IPO underpricing. Penelitian ini bertujuan menganalisis underpricing yang diproksikan oleh initial return dan market adjusted abnormal return dan pengaruh variabel firm age, issue size, listed board, lag period, investor sentiment, IPO volume, hot and cold issue period, market volatility, offer risk, offer price, privatization, dan industry effect terhadap underpricing. Sampel penelitian terdiri dari 229 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2018. Penelitian ini menggunakan metode analisis stepwise multiple regression. Hasil penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan antara ukuran penawaran, volume IPO, risiko penawaran, usia perusahaan, jeda waktu, papan pencatatan, volatilitas pasar, dan hot market dengan underpricing. Penelitian ini juga menemukan hubungan yang tidak signifikan antara harga penawaran, sentimen investor, privatisasi, dan jenis industri dengan underpricing. Secara rata-rata IPO di Indonesia mengalami underpriced sebesar 29.83%, underpricing lebih umum terjadi di pasar saham Indonesia. Investor dapat memanfaatkan kondisi ini untuk mendapatkan capital gain dan perusahaan yang berniat go public perlu mengantisipasi terjadinya underpricing.

ABSTRACT
Research on IPO underpricing has been done by many researchers but it has not been the same conclusion regarding what factors influence the occurrence of underpricing IPO. This study aims to analyze the underpricing proxied by initial returns and market adjusted abnormal returns and the influence of firm age, issue size, listed boards, lag periods, investor sentiment, IPO volumes, hot and cold issue periods, market volatility, offer risk, offer price, privatization, and industry effect on underpricing. The research sample consisted of 229 companies which made an initial public offering on the Indonesia Stock Exchange in the period 2009-2018. This study uses a stepwise multiple regression analysis method. The results of this study found a significant relationship between issue size, IPO volume, offer risk, firm age, time lag, listed board, market volatility, and hot market with underpricing. This study also found an insignificant relationship between offer price, investor sentiment, privatization, and industry effect with underpricing. On average, IPOs in Indonesia experience an underpriced of 29.83%, underpricing is more common in the Indonesian stock market. Investors can take advantage of this condition to get capital gains and companies that intend to go public need to anticipate underpricing."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>