Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130650 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rasyiqah Rezani
"Skripsi ini membahas perkembangan dan pengaruh pertambangan batubara Ombilin di Sawahlunto sebagai salah satu usaha pemerintah Orde Baru untuk memperkuat ketahanan energi dalam negeri selama tahun 1981-1990. Skripsi ini bertujuan untuk melengkapi kajian sejarah pertambangan di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sejarah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Tambang Batubara Ombilin (TBO) pada masa kolonial Belanda, 1891-1941, merupakan penghasil energi primer di Hindia Belanda, namun selama kurun waktu 1942-1973 TBO tidak terlalu berperan karena adanya peralihan teknologi yang tidak lagi menggunakan mesin uap.TBO mulai berperan sebagai sumber energi di Indonesia ketika pemerintah Orde Baru mengeluarkan rangkaian kebijakan energi tahun 1981-1990.

Ombilin Coal Mining, Sawahlunto: The Effort of Strenghtenning Energy Sustainability in Indonesia 1981-1990. The focus of this study is development and influence of Ombilin Coal Mining (OCM) in Sawahlunto as one of New Order government?s effort in strenghtenning domestic energy sustainability for 1981-1990. The purpose of this study is completing historiography of mining in Indonesia. This research is qualitative descriptive that uses mehodology of history. This study concluded that OCM in colonial era, 1891-1941, was primary energy sources for Nederlandsche Indies, meanwhile for 1942-1973 OCM was not taking important role since the transistion of techonology. OCM started taking primary role when New Orde Government made the energy policies in 1981-1990."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Normaina Avry Kartini
"Penurunan harga batubara dan volume penjualan yang disebabkan karena kondisi ekonomi global yang tidak stabil membuat perusahaan pertambangan batubara terancam. Oleh karena itu analisis sensitivitas terhadap perubahan harga dan volume penjualan batubara dengan membuat proyeksi keuangan dalam lima tahun mendatang berguna untuk mengetahui langkah apa yang harus dilakukan di masa depan. penelitian ini meneliti tentang kondisi lima perusahaan pertambangan batubara seperti ADRO, BUMI, DOID, INDY dan BRAU dalam lima tahun mendatang dengan melihat perubahan harga, volume penjualan serta biaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa jika harga batubara tetap dalam lima tahun mendatang dan biaya penjualan meningkat 0,5 maka BUMI, DOID dan BRAU tidak mampu bertahan dengan menghasilkan ROA minus. Sedangkan ADRO dan INDY mampu bertahan walaupun ROA semakin mengecil. Jika harga batubara menurun 2 dan biaya penjualan meningkat 0,5 maka BUMI, DOID, INDY dan BRAU tidak mampu bertahan dengan menghasilkan ROA minus sedangkan ADRO mampu bertahan walaupun ROA yang dihasilkan mengecil. Jika harga batubara menurun 15 dan biaya penjualan meningkat 0,5 maka BUMI, DOID, INDY, BRAU dan ADRO tidak mampu bertahan. Jika volume penjualan meningkat 6 dan biaya penjualan meningkat 0,5 maka BUMI, DOID, INDY, BRAU dan ADRO mampu bertahan. Jika volume penjualan tetap dan biaya penjualan meningkat 0,5 maka BUMI, DOID, BRAU tidak dapat bertahan dengan menghasilkan ROA minus sedangkan ADRO dan INDY mampu bertahan walaupun menghasilkan ROA semakin mengecil. Jika volume penjualan menurun 10 dan biaya penjualan meningkat 0,5 maka BUMI, DOID, INDY, BRAU dan ADRO tidak mampu bertahan.

The decline of coal prices and sales volume due to the global economic conditions are unstable making coal mining company threatened. therefore, a sensitivity analysis toward coal price and sales volume changes to make financial projections for the five years is useful to know what to do should be done in the future. This study examines the condition of five coal mining companies such as ADRO, BUMI, DOID, INDY and BRAU for next five years to see the changes in price, volume and cost of coal sales. The results showed that if coal price consist in the next five years and the cost of sales increase 0,5 , So BUMI, DOID and BRAU can 39 t to survive by generate ROA minus. And then ADRO and INDY able to survive despite the ROA has decrease. If coal price decrease 2 and the cost of sales increase 0,5 , So BUMI, DOID, INDY and BRAU can 39 t survive by generate ROA minus. And then ADRO still able to survive despite ROA decrease. If coal price decrease 15 and the cost of sales increase 0,5 , So BUMI, DOID, INDY, BRAU and ADRO can 39 t survive. If sales of volume increase 6 and the cost of sales increase 0,5 , So BUMI, DOID, INDY, BRAU and ADRO able to survive. If sales of volume consist and the cost of sale increase 0,5 , So BUMI, DOID, BRAU can 39 t survive by generate ROA minus. And then ADRO and INDY able to survive. If sales of volume decrease 10 and the cost of sales increase 0,5 , So BUMI, DOID, INDY, BRAU and ADRO can 39 t survive."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adri Yelni
"Pembangunan sektor industri pengolahan (Manufacturing industry) sering mendapat perhatian prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional kebanyakan negara berkembang, karena sector ini dianggap sebagai perintis dalam pembangunan ekonomi negaranegara tersebut. Industrilisasi harus mampu mendorong perkembangan industri.
Penelitian mengenai pertumbuhan jangka pendek maupun jangka panjang telah banyak dilakukan. Antara lain adalah Profesor Simon Kuznet dan Profesor Hollis Chenery dari Universitas Harvard. Penelitiannya menunjukkan bahwa secara umum peranan sektor industri semakin lama tumbuh jauh lebih pesat dari sektor industri semakin lama tumbuh jauh lebih pesat dari sektor pertanian. Hal ini bisa dilihat dari sumbangan sektor industri pada Gross National Product yang semakin meningkat. Sejak Repelita II, strategi pembangunan ekonomi diarahkan pada pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas nasional dan pemerataan pembangunan dengan penekanan pada kegiatan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Yang kemudian pada Repelita selanjutnya ditekankan pada bahan baku menjadi bahan jadi.
Dalam buku Repelita V (lima) buku II disebutkan bahwa pembangunan sektor industri harus mampu membawa perubahan-perubahan fundamental dalam struktur ekonomi Indonesia sehingga kontribusi sektor di luar sektor pertanian terhadap produksi nasional semakin besar, sektor mampu mendorong perkembangan sektor industri sebagai penggerak utama di dalam perluasan lapangan kerja maupun peningkatan laju pertumbuhan ekonomi.
Kemudian pada pembangunan jangka panjang berikutnya lebih ditekankan pada pembangunan industri, sebagai basis pertumbuhan ekonomi sebagaimana ciri-ciri negara berkembang lainnya. Pengalaman meunujukkan bahwa industrilisasi menjadi gambaran umum dari tranformasi struktur perekeonomian yang erat kaitannya dengan peningkatan taraf hidup masyarakat, oleh karena itu produktivitas industri terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu arah dan strategi industrilisasi di Indonesia mengarah kepada ekspor. Peningkatan produktivitas input dan kualitas input dari output perlu diperhatikan dalam rangka memasuki pasar dunia yang penuh daya penuh daya saing dan dapat merebut pangsa pasar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Pratiwi Putri
"Pemukiman Tangsi Buruh Tambang batubara adalah pemukiman kolonial yang berada di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat. Pembangunan Pemukiman Tangsi terpola mengikuti jalur ekploitasi pertambangan yang direncanakan oleh pemerintah Hindia Belanda.  Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan penelitian yang dikaji adalah Bagaimana bentuk dan hubungan antar Pemukiman Tangsi di Kota Sawahlunto? Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi bentuk Pemukiman Tangsi dan mengetahui gambaran perkembangan  Pemukiman Tangsi pada masa Hindia Belanda. Penelitian ini menggunakan metode analisis bersifat deksriptif yang terdiri dari analisis khusus dan analisis kontekstual. Analisis khusus terdiri dari bentuk bangunan, ukuran, teknologi, gaya fitur, dan objek, sedangkan analisis kontekstual akan menitikberatkan pada sebaran dari Pemukiman serta hubungan antar Pemukiman Tangsi. Berdasarkan hasil analisis di delapan Pemukiman Tangsi yang terdiri dari Pemukiman Tangsi Rantai, Pemukiman Tangsi Gunung Durian, Pemukiman Tangsi Kampung Surian, Pemukiman Tangsi Tanah Lapang, Pemukiman Tangsi Sungai Durian, Pemukiman Tangsi Baru, Pemukiman Tangsi Sikalang dan Pemukiman Tangsi Gunung Air Dingin menunjukkan adanya perkembangan bentuk bangunan Pemukiman Tangsi berdasarkan letak dan klasifikasi buruh tambang.

Tangsi Residence for coal miners is a colonial residence in Sawahlunto City, West Sumatera. The construction of Tangsi Residence for coal miners is patterned following the exploitation mining pathway planned by the Dutch government. Based on this background, the current study’s question is the shape and relationship among Tangsi Residence City Recent studies questions relationship between the shape and the relationship among Tangsi Resident. Focus of this study is reconstruct (the context of) the Tangsi Residence’s shape and discover the development illustration of Tangsi Residence during the Dutch era. the (this) study used a descriptive-analytical method comprising specific and contextual analyses. The specific analysis consists of building shapes, sizes, technologies, feature styles, and objects. Meanwhile, the contextual analysis focuses on residential distribution, the relationship among Tangsi Residence, and the relationship between Tangsi Residence and surrounding objects. Based on the analyses in eight Tangsi Residence areas, i.e., Tangsi Rantai, Tangsi Gunung Durian, Tangsi Kampung Surian, Tangsi Tanah Lapang, Tangsi Sungai Durian, Tangsi Baru, Tangsi Sikalang, and Tangsi Gunung Air Dingin, development was present in Tangsi Residence shape, such as barrack shape, koppel shape, and house shape based on the miner classification. Furthermore, the residential location displays a relationship between Tangsi Residence and surrounding objects, e.g., coal mine pits or other supporting buildings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper attempts to clarify the position of geological and mining conditions at Ombilin in comparison with those in Australia and the UK by examining both the technical strategy and its efficiency. A summary of this review is made to facilitate judgments on long wall layouts and strata control matters chosen during the stage of mine planning and design for purpose of the underground coal mine development in Indonesia."
IMJ 1:1 (1995)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Natalie Dinda Anasti
"Skripsi ini membahas tentang Gasifikasi Batubara sebagai sumber energi baru dalam diversifikasi atau Bauran Energi Nasional di Indonesia. Industri maupun teknologi Gasifikasi Batubara belumlah terkenal, padahal penggunaan teknologi tersebut sudah marak di negara lain. Gasifikasi batubara dilansir memiliki prospek yang bagus dalam memberikan solusi atas pemenuhan energi namun tetap memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana industri Gasifikasi Batubara di Indonesia dan di dunia. Selain itu Skripsi ini juga membahas bagaimana hukum Indonesia mengatur mengenai Gasifikasi Batubara sebagai teknologi dan industri dan bagaimana prospek Gasifikasi Batubara sebagai alternatif Energi Baru ditinjau dari pengaturan dan kebijakan Diversifikasi atau Bauran Energi Nasional. Skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dan penelitian ini bersifat Metodologis, Sistematis yaitu penelitian yang menganalisa dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai data primer. Skripsi ini menemukan bahwa teknologi gasifikasi batubara merupakan salah satu sumber energi yang sedang dipersiapkan untuk menjadi alternatif energi baru dalam diversifikasi energi di Indonesia. Kendala yang ditemui adalah salah satunya, hukum Indonesia belum mengatur secara khusus mengenai Gasifikasi batubara ini, dan prospek gasifikasi batubara yang sangat baik di Indonesia, mengingat teknologi gasifikasi batubara yang relatif ramah lingkungan dapat menjadi solusi dalam pemanfaatan sumberdaya batubara di Indonesia yang melimpah.

This thesis discusses about coal gasification as an Alternative Energy in Indonesia National Energy Diversification. Coal Gasification uses tend to be less known in Indonesia, both in industrial and technology sector compared to other countries. Coal gasification is highly potential to bring solution on energy issues that have arisen in Indonesia, including to meet energy end based in sustainable development principle.the purpose of this research is to find out about coal gasification industry and technology nowadays both in Indonesia and other countries, how law in Indonesia regulate Coal Gasification in industry and technology sector, as well as the prospects and potentials of Coal Gasification as an alternative energy in Indonesia National Energy Diversification to bring cleaner air while meeting the energy end. This research uses normative method and is descriptive analytical research, which analyses and uses literature as primary data. This thesis has found that coal gasification technology is being prepared to be an alternative energy in Indonesia Energy Diversification considering its relatively environment friendly technlogy, and positively can be a solution in the utilization of abundant low ranked coal resources in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhianisa Igatama
"Persaingan yang semakin kuat mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan competitiveness. Competitiveness merupakan hal penting dalam persaingan. Melalui penilaian competitiveness, perusahaan dapat mengetahui penilaian pada kemampuan operasional dan manajemen perusahaan, menganalisis kelebihan, kekurangan, dan posisi kompetitif perusahaan dalam industri. Penelitian ini membahas mengenai penilaian competitiveness pada perusahaan AM dengan menggunakan metode factor analysis dan metode cluster analysis, untuk mengetahui main competitor dan cluster dimana perusahaan dapat bersaing. Terdapat 13 variabel yang di ambil dari annual report perusahaan sebagai indikator penilaian competitiveness. Data yang digunakan adalah data annual report tahun 2009 - 2012 dari 28 perusahaan dalam industri pertambangan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan AM berada pada cluster moderate capital and moderate competition. Main competitor dari perusahaan AM adalah perusahaan TINS. Prioritas faktor yang harus diperhatikan perusahaan AM untuk meningkatkan competitiveness yaitu business efficiency, company size, dan company sustainability.

In recent years mining industry is becoming more competitive that makes company improves its competitiveness. Competitiveness is one of the important things in competition. Through competitiveness assesment is to make value judgments on company’s operations and ability of management, additionally, analyze the company realtive competitive strengths, weakness, and competitive position in the industry. This research will explain about competitiveness assesment in AM company by using the method of factor analysis and cluster analysis, to figure out its specific position also its competitor. Research data was obtained from annual report since 2009 to 2012 of 28 mining companies in Indonesia. 13 variables were examined for competitiveness assesment based on study literature and expert rating. Factor analysis and cluster analysis shows that AM company is part of moderate capital and moderate competition cluster and its main competitor are TINS company. Further review in analysis indicates the important factors to improve competitiveness are business efficiency, company size, and company sustainability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valeryan Bramasta Kelana Putra
"Konteks reformasi regulasi secara tepat menjadi penting untuk menunjang agenda
reformasi birokrasi di Indonesia. Eksistensi regulasi di Indonesia saat ini tidak terlepas
dari isu tumpang tindih yang tidak menjamin kepastian hukum terutama di sektor
pertambangan, mineral, dan batu bara. Adapun hal ini dapat dibenahi melalui strategi
reformasi regulasi sebagai upaya dalam mencapai tujuan nasional. Maka dari itu, skripsi
ini bertujuan untuk menganalisis regulatory reform pada sektor pertambangan, mineral
dan batubara di Indonesia menggunakan konsep Modern Mining Code yang
dikembangkan oleh Nguyen, Boruff & Tonts (2019). Penelitian ini menggunakan
paradigma post-positivist dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa
regulatory reform pada sektor pertambangan, mineral, dan batubara telah memberikan
beberapa manfaat mengenai kepastian investasi, hukum, dan simplifikasi permasalahan
yang ada sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan hanya terdapat 5 indikator yang
tidak sesuai dengan regulatory reform perspektif modern mining code yaitu Foreign
exchange access, Elimination of political pressure, Arbitration of impacts on local
peoples, Address indigenous issues, dan Stipulate rights of regulatory authority,
sedangkan 24 indikator sisanya dari 10 dimensi yang ada pada teori Modern Mining code
sudah sesuai dan terakomodir pada upaya regulatory reform sektor mineral dan batubara.

The proper context of regulatory reform is important to support the bureaucratic reform
agenda in Indonesia. The existence of regulations in Indonesia today is inseparable from
overlapping issues that do not guarantee legal certainty, especially in the mining, mineral,
and coal sectors. This can be addressed through a regulatory reform strategy as an effort
to achieve national goals. Therefore, this thesis aims to analyze regulatory reform in the
mining, mineral, and coal sector in Indonesia using the Modern Mining Code concept
developed by Nguyen, Boruff & Tonts (2019). This study uses a post-positivist paradigm
with data collection techniques carried out through in-depth interviews and literature
study. Research findings indicate that regulatory reform in the mining, mineral, and coal
sectors has provided several benefits regarding investment certainty, law, and
simplification of previous problems. The research results show that there are only 5
indicators that are not by regulatory reform from the perspective of modern mining code,
namely Foreign exchange access, Elimination of political pressure, Arbitration of impacts
on local peoples, Address indigenous issues, and Stipulate rights of regulatory authority,
while the remaining 24 indicators are from The 10 dimensions in the Modern Mining
code theory are appropriate and accommodated in the regulatory reform efforts of the
mineral and coal sector.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Khohar
"Seluruh negara di dunia, pasti membutuhkan energi, tidak terkecuali Indonesia. Pada banyak pembangkit listrik yang ada, salah satu sumber utama bahan bakarnya adalah batubara. Namun untuk mendapatkan batubara ini memerlukan energi yang cukup besar, mulai dari pembersihan tanah, pengupasan lapisan penutup, penimbunan lapisan penutup, penambangan batubara,pengangkutan batubara dari areal tambang, pengolahan batubara, sampai menjadi batubara produk. Dalam hal ini energi yang dimaksud adalah penggunaan minyak diesel untuk kendaraan kegiatan penambangan. Tidak hanya itu, emisi karbon yang dikeluarkan seharusnya menjadi tanggung jawab perusaahan penambangan. Oleh sebab itu perlu dilakukan adanya kesetimbangan energi agar tidak terjadi kerugian energi antara energi dari batubara yang dihasilkan dengan energi yang dibutuhkan dari pengeksplorasian berupa minyak diesel. Sehingga ini dapat diimplementasikan oleh pemerintah untuk dibuat kebijakkan bagi penambang batubara jika energi yang dihasilkan batubara lebih besar dari energi pengeksplorasian. Hasil dari penelitian ini dari 4 lokasi berbeda didapatkan bahwa rasio energi yang dikonversi ke listrik yang paling kecil, yakni site Tanjung sekitar 1:18,8, sedangkan total emisi karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan sebesar 5.583.909.149 kg dengan total pengeluaran dari sumber bahan bakar batubara 2.257.946 ton dan minyak diesel 13.692.897 liter yang dilakukan dalam 1 bulan.

All countries in the world, desperately needs an energy, including Indonesia. In many existing power plants, a major source of fuel is coal. But to get this coal requires considerable energy, ranging from land clearing, overburden stripping, stockpiling overburden, coal mining, coal transportation from mining areas, coal processing, coal product to be. In this case the energy in question is the use of diesel oil for mining vehicles. Not only that, their carbon emissions should be the responsibility of company mining. Therefore it is necessary for the energy balance in order to avoid energy losses between the energy of the coal produced by the energy it needs from exploring the form of diesel oil. So this can be implemented by the government to be made to the policy of coal miners if coal generated energy greater than the energy exploring. In this case the energy is generating electric power plants. The results of this study from 4 different locations showed that the ratio of electrical energy is converted to the smallest, which is around the Tanjung’s site 1:18,8, while total emissions of carbon dioxide (CO2) emitted by 5,583,909,149kg with a total expenditure of the source material 2,257,946 tons of coal and 13,692,897 liters of diesel oil were carried out in 1 month."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Rachmansyah
"[ABSTRAK
Lahirnya harga patokan batubara (HPB) merupakan sebuah kebijakan yang penting dalam rangka menata kembali manfaat yang optimal dalam pengelolaan batubara di Indonesia. Indonesia memiliki sumberdaya dan cadangan yang cukup besar, yaitu cadangan saat ini sekitar 41 miliar ton. Sedangkan produksi tahun lalu sudah mencapai sekitar 450 juta ton sehingga telah menjadi negara pengekspor batubara no.1 di dunia. Oleh karena itu HPB merupakan sebuah kebijakan yang diharapkan dapat menguntungkan beberapa pihak. Pihak pelaku baik produsen dan konsumen telah memiliki alat bantu yang cukup jelas dalam penentuan harga batubara baik untuk harga spot atau kontrak. Sedangkan bagi pemerintah, tentu saja salah satu pusat perhatiannya adalah ketentuan harga untuk penetapan penerimaan negara semakin jelas dan transparan. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan untuk mengkaji keefektifan perhitungan harga patok batubara yang telah ditetapkan oleh Kementrian ESDM melalui Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara.
Selain itu penelitian ini dilakukan guna memberikan manfaat terhadap perusahaan tambang batubara untuk bagaimana melakukan aktivitas kegiatannya agar dapat tetap bertahan di dalam menghadapi dan mengantisipasi perubahan harga batubara yang fluktuatif dan semakin cenderung menurun. Penelitian ini menggunakan data amatan perusahaan energi yang beroperasi di salah satu area tambang di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu model perhitungan untuk menentukan keefektifan dan kelayakan keekonomiannya dalam usaha pertambangan batubara. Model perhitungan dan analisa dalam penelitian ini juga bertujuan memberikan gambaran pengaruh penetapan harga jual batubara terhadap eksistensi perusahaan tambang batubara pemegang IUP atau PKP2B sumberdaya alam batubara di wilayah Indonesia pada khususnya.

ABSTRACT
The emergence of reference price (HPB) is an important policy in order to reorganize the optimum benefit in the management of coal in Indonesia. Indonesia has the resources and reserves are large enough, the current reserves of about 41 billion tons. While last year's production has reached about 450 million tons that has become the no.1 coal exporting country in the world. Therefore HPB is a policy that is expected to benefit some parties. The offender both producers and consumers have had a fairly clear tools in determining the price of coal is good for spot prices or contracts. As for the government, of course, one of the central concern is the conditions for the establishment of state revenues increasingly clear and transparent. Therefore this research should be conducted to assess the effectiveness of stakes coal price calculation set by the Ministry of Energy through the Director General of Mineral and Coal.
In addition, research is conducted for the benefit of the coal mining companies to how to perform their activities in order to survive in the face and anticipate changes in coal price fluctuations and increasingly cenderun decreased. This study uses data observations energy company that operates in one area of ​​the mine in Indonesia. This research is expected to produce a model of computation to determine the effectiveness and economical feasibility in the coal mining business. Model calculations and analysis in this study also aims to provide an overview influence setting the selling price of coal on the existence of a coal mining company IUP holder or PKP2B natural resources of coal in Indonesia in particular.
;he emergence of reference price (HPB) is an important policy in order to reorganize the optimum benefit in the management of coal in Indonesia. Indonesia has the resources and reserves are large enough, the current reserves of about 41 billion tons. While last year's production has reached about 450 million tons that has become the no.1 coal exporting country in the world. Therefore HPB is a policy that is expected to benefit some parties. The offender both producers and consumers have had a fairly clear tools in determining the price of coal is good for spot prices or contracts. As for the government, of course, one of the central concern is the conditions for the establishment of state revenues increasingly clear and transparent. Therefore this research should be conducted to assess the effectiveness of stakes coal price calculation set by the Ministry of Energy through the Director General of Mineral and Coal.
In addition, research is conducted for the benefit of the coal mining companies to how to perform their activities in order to survive in the face and anticipate changes in coal price fluctuations and increasingly cenderun decreased. This study uses data observations energy company that operates in one area of ​​the mine in Indonesia. This research is expected to produce a model of computation to determine the effectiveness and economical feasibility in the coal mining business. Model calculations and analysis in this study also aims to provide an overview influence setting the selling price of coal on the existence of a coal mining company IUP holder or PKP2B natural resources of coal in Indonesia in particular.
, he emergence of reference price (HPB) is an important policy in order to reorganize the optimum benefit in the management of coal in Indonesia. Indonesia has the resources and reserves are large enough, the current reserves of about 41 billion tons. While last year's production has reached about 450 million tons that has become the no.1 coal exporting country in the world. Therefore HPB is a policy that is expected to benefit some parties. The offender both producers and consumers have had a fairly clear tools in determining the price of coal is good for spot prices or contracts. As for the government, of course, one of the central concern is the conditions for the establishment of state revenues increasingly clear and transparent. Therefore this research should be conducted to assess the effectiveness of stakes coal price calculation set by the Ministry of Energy through the Director General of Mineral and Coal.
In addition, research is conducted for the benefit of the coal mining companies to how to perform their activities in order to survive in the face and anticipate changes in coal price fluctuations and increasingly cenderun decreased. This study uses data observations energy company that operates in one area of ​​the mine in Indonesia. This research is expected to produce a model of computation to determine the effectiveness and economical feasibility in the coal mining business. Model calculations and analysis in this study also aims to provide an overview influence setting the selling price of coal on the existence of a coal mining company IUP holder or PKP2B natural resources of coal in Indonesia in particular.
]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>