Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satryo Wibisono
"Tingginya angka permintaan transportasi udara memicu dibutuhkannya suatu sistem pengaturan volume penerbangan yang disebut slot time. Slot Time adalah izin suatu pesawat untuk beroperasi yang sudah diberikan oleh pihak berwenang dengan tujuan untuk mengatur dan menjaga ketepatan waktu dari suatu penerbangan. Diterapkannya sistem slot time tidak menjadikan keterlambatan tidak terjadi. Penelitian ini mengambil lokasi di bandar udara tersibuk nomor 3 di Indonesia, yaitu I Gusti Ngurah Rai. Dalam penelitian ini juga menganalisa jenis keterlambatan berdasarkan intenstias permintaan izin keterlambatan untuk kemudian diklasifikasikan menjadi keterlambatan yang bersifat acak atau sudah menjadi sistemik. Semua data yang didapatkan merupakan data yang dikeluarkan oleh Airnav cabang Denpasar kemudian pengolahan data yang dilakukan menggunakan pendekatan statistik dengan bantuan aplkasi SPSS 23. Adanya hubungan positif antara volume slot time dengan lama waktu keterlambatan serta adanya keterlambatan sistemik adalah hasil dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penerbangan yang ada melalui peningkatan dari kualitas sistem slot time yang dilaksanakan.

The high level of the demand of air transportation make a system to control the number of flights is needed. The system itself called slot time. Slot time is a permit of an airline to operate that given from the authorities. The purpose of slot time is to control and to keep the punctuality of a flight. Although the slot time system has been applied, doesn't mean there's no delay at all. The high volume of flights make there are some volume diffarances at certain hours. This volume will analyse the correlation between the volume of slot time and the length of delay time during peak time and normal time. This study takes place at the third busiest airport in Indonesia, I Gusti Ngurah Rai airport. In this study also analyze the type of delay in to random delay or systemic delay. All data obtained is the data issued by Airnav Denpasar then processing with SPSS23. There is a correlation and slightly a systemic delay during this observation. The result of this study is expected to improve the quality of existing flight through the improvement quality of the slot time system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aidil Akbar
"Penelitian ini membahas mengenai risiko operasional yang muncul akibat ditetapkanya peraturan menteri yang mengatur keterlambatan penerbangan lebih dari 4 jam. Sebagai peraturan yang baru diterapkan maka setiap maskapai tidak dapat menghitung risiko secara langsung karena belum adanya data historis mengenai kerugian atas kegiatan tersebut. Namun, dengan menggunakan data historis data keterlambatan dan jumlah penumpang maka peneliti mencoba untuk menghitung kerugian yang timbul akibat peraturan tersebut. Dengan melakukan pengujian chi square, kolmogorov smirnov dan anderson darling didapatkan bahwa data frekuensi terdistribusi secara geomet dan data severitas terdistribusi lognormal. Dan dengan menggunakan aggregation method melalui pendekatan loss distribution didapatkan nilai VaR pada tingkat keyakinan 95% sebesar 83.306.690 untuk skenario tanpa penumpang re-route serta nilai VaR pada tingkat keyakinan 95% Rp 80.933.100 untuk skenario penumpang re-route. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan kupiec test maka diketahui bahwa perhitungan VaR menggunakan metode tersebut adalah valid dan dapat digunakan untuk perhitungan selanjutnya.

This study discusses about operational risks arising from the establishment of ministerial regulations which regulates flight delay of more than 4 hours. As the new regulations, each airline can not directly calculate the risk. It is because of the lack of historical data from these activities. However, using historical delay frequency and number of passengers, the researcher tried to calculate the losses resulting from these regulations. By chi-square test, Kolmogorov smirnov and anderson darling test, researcher found that the frequency of delay distributed geometrically and the severity data distributed lognormal. And by using the aggregation method through the loss distribution approach (LDA), Value at Risk ​​using 95% confidence level is Rp 83,306,690 for the scenario without re-route passengers, and the value of VaR at 95% confidence level is Rp 80,933,100 for re-route passengers scenario. After testing by using kupiec test, it is known that the VaR calculation method is valid and can be used for further calculations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osi Febryan Mardhotillah
"Tesis ini membahas mengenai perjanjian kerjasama usaha antara PT Angkasa Pura I Persero dengan PT Execujet Indonesia tentang pengelolaan pelayanan general aviation di bandara internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali. Permasalahan dalam Tesis ini adalah bagaimana perjanjian kerjasama usaha tersebut dilihat berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dan bagaimana seharusnya KPPU menyikapi adanya bisnis General Aviation Terminal yang merupakan bisnis perintis yang belum ada pengaturannya di Republik Indonesia. Metode yang digunakan dalam penulisan Tesis ini adalah yuridis-normatif. Dalam penelitian yuridis-normatif ini, penelitian akan mengacu pada semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang ditangani. Setelah itu, akan dilihat mengenai penerapan dari peraturan-peraturan tersebut. Perjanjian tersebut bukan merupakan pelanggaran berdasarkan UU No. 5/1999. Akan tetapi, tindak lanjut dari Perjanjian tersebut yaitu tindakan penetapan harga secara sepihak oleh PT Execujet Indonesia lah yang merupakan tindakan yang dilarang berdasarkan UU No. 5/1999 dikarenakan tindak lanjut tersebut tergolong ke dalam praktik monopoli penyalahgunaan posisi monopoli sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1 UU No. 5/1999. KPPU mempunyai tugas sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 35 angka 5 UU No. 5/1999 yaitu memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Dikarenakan bisnis GAT ini merupakan bisnis perintis yang belum ada pengaturannya di Indonesia, seharusnya KPPU menjalan tugas tersebut. Dalam hal ini seharusnya KPPU melakukan pembinaan terlebih dahulu kepada PT Angkasa Pura I Persero dan PT Execujet Indonesia agar dalam melakukan kegiatan usahanya mewujudkan iklim usaha yang kondusif.

This thesis discuss the cooperation agreement between PT Angkasa Pura I Persero and PT Execujet Indonesia regarding management of general aviation services at I Gusti Ngurah Rai International Airport. The issues of this Thesis are how the cooperation agreement reviewed based on Law Number 5 of 1999 and how should KPPU have responded to the business of General Aviation Terminal which is a pioneer business that currently has no regulation in the Republic of Indonesia. The method that used in this Thesis is juridical normative. This method will refer to the prevailing laws and regulations pertaining to legal issues being addressed. After that, will be viewed about the application of these laws and regulations. Such agreement is not a violation based on Law No. 5 1999. However, the follow up of such agreement that is a unilateral pricing action by PT Execujet Indonesia which is an act that is prohibited under Law No. 5 1999, hence, such follow up is categorized into monopolistic practice abuse of monopoly position as regulated in Article 17 paragraph 1 of Law No. 5 1999. KPPU has duties as mandated by Article 35 number 5 of Law No. 5 1999 which provides advice and consideration to government policies related to monopolistic practices and or unfair business competition. GAT business is the pioneer business that has no regulation in Indonesia, KPPU should conduct its duty. In this case, KPPU should conduct guidance to PT Angkasa Pura I Persero and PT Execujet Indonesia in order to create a conducive business climate."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T48545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Theresia Febrianne L.
"ABSTRAK
KRL Jabodetabek merupakan salah satu moda transportasi yang tersedia di Jabodetabek untuk melayani masyarakat yang melakukan aktivitas commuter. Meningkatnya pengguna layanan KRL Jabodetabek mengakibatkan PT. KAI Commuter Jabodetabek meningkatkan frekuensi perjalanan. Hal ini menyebabkan terjadinya antrian kereta di Stasiun Manggarai yang merupakan stasiun transit terbesar. Antrian ini dipicu oleh tingkat kedatangan yang besar namun tingkat pelayanan kecil karena lamanya waktu berhenti di Stasiun Manggarai yang tidak sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Melalui model matematis, antrian berlangsung selama 10 menit, dan hal ini akan mengakibatkan efek beruntun kepada kereta selanjutnya.

ABSTRACT
KRL Jabodetabek is one of the modes transportation that available on Jabodetabek to serve the people doing commuter activities. The increase of KRL Jabodetabek users make PT. KAI Commuter Jabodetabek increasing its travel frequencies. This led to the queue of trains at Manggarai Station which is the largest transit station. This queue is triggered by a large arrival rate but the service level is small due to the dwelling time at Manggarai Station which is not according to the schedule already made. Through mathematical model, the queue length lasts for 10 minutes, and this will effected the next train.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ktut Sudiri Panyarikan
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1983
920.71 SUD i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kus VIrgantari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variabel yang mempengaruhi Capital Flight di Indonesia dan mengkaji hubungan kausalitas serta dampak Capital Flight terhadap variabel makroekonomi Indonesia. Hasil analisis Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa variabel Lagged CFRatio, nilai tukar efektif riil, hutang luar negeri pemerintah, tingkat pertumbuhan ekonomi, peringkat kredit (rating) Indonesia dan kondisi ketidakstabilan ekonomi maupun sosial politik, signifikan secara statistik mampu menjelaskan perubahan Capital Flight Indonesia.
Analisis VAR/VECM termasuk hasil estimasi IRF menggunakan data perekonomian Indonesia (1996:1 ? 2009:1) menunjukkan bahwa umumnya terdapat hubungan satu arah dari Capital Flight terhadap variabel makroekonomi Indonesia yang diteliti. Hasil penelitian ini didukung pula oleh analisis variance decomposition yang menunjukkan bahwa proporsi terpenting dan terbesar yang mempengaruhi keragaman (variasi) pada variabel Capital Flight adalah shock variabel Capital Flight itu sendiri (berkontribusi sebesar 63,47%-91,3%), diikuti variabel SBI (4,63%-15,9%), REER (2,51%-12,3%) dan Growth (1,13%-8,68%).
Hasil ini menunjukkan bahwa fenomena Capital Flight di Indonesia dalam jangka panjang ternyata direspon atau berdampak terhadap perekonomian Indonesia dan variabel non ekonomi seperti rating serta kondisi ketidakstabilan ekonomi dan sosial politik secara empiris terbukti berpengaruh terhadap pelarian modal di Indonesia. Untuk itu, pengendalian aliran modal di Indonesia yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian dalam negeri perlu dilakukan melalui penerapan kebijakan yang efektif dari institusi terkait.

This study aims to identify the determinants of Capital Flight in Indonesia and its impact on the economy. Applying Ordinary Least Square (OLS) analysis, Capital Flight in Indonesia is influenced by Lagged CFRatio, real effective exchange rate (REER), foreign debt, economic growth, sovereign rating, and political/economic instability condition.
Using a VAR/VECM analysis on quarterly Indonesia economic data during period of 1996.1 ? 2009.1., we find that there is Granger Casuality one-way relationship from Capital Flight to almost all macroeconomic variables used in this study. The result of impulse response function analysis also supports these findings.
The result of variance decomposition shows that Capital Flight contributes 63.47%-91.3% on the variable itself and other variable contribute less percentage on Capital Flight fluctuation (SBI 4,63%-15,9%, REER 2,51%-12,31% and Growth 1,13%-8,68%). These findings assert that Capital Flight seems to have more influence on Indonesia economy than the economic fluctuation affecting the flow of capital from Indonesia. Also, non macroeconomic factor such as sovereign rating and instability economic, social and political condition have ability to explain capital flight phenomenon happened in Indonesia. Therefore, controlling the flow of capital in Indonesia, especially capital flow which could adversely affect the economy, must be done through effective implementation of policies from the government."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27833
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isdarmadi Ismail
"ABSTRAK
Ketinggian jelajah pesawat terbang harus dikendalikan tetap pada koridor rute yang ditentukan untuk memenuhi pengaturan lalu lintas udara di ruang udara.
Performansi gerak longitudinal N 250 produksi PT IPTN pada ketinggian jelajah dengan kecepatan 250 Knot bila dikenai masukan impulse pada elevatornya sangat osilatif dengan lewatan maksimal meneapai 2000 meter dan error ketinggian jelajah yang akan dapat menyebabkan ketinggian terbangnya keluar dari koridor rutenya.
Kendall otopilot N 250 untuk regulator ketinggian jelajah pesawat terbang dirancang dengan kriteria indek performansi kuadratik linier dengan umpan balik keadaan. Pemilihan regulator kuadratik liner ini dimaksudkan untuk memperoleh kendali elevator minimal, dengan menetapkan harga-harga gain umpan balik keadaan untaian tertutupnya secara simultan dan terjadwal pada setiap kondisi-kondisi terbang jelajahnya .
Dengan menggunakan observer keadaan dan memilih matrik pemberat keadaan kuadratik Q = diag([10 3750 10 3750 0 10 0]) dan matrik pemberat kuadratik kendali pR = [0.001] , didapatkan gain-gain umpan batik keadaan yang mampu mengendalikan ketinggian jelajah dengan lewatan maksimal tidak lebih dari 0,042 meter dengan faktor redanian minimal 0,7563 dan waktu penetapan kurang dari 1,0 detik, pada kondisi terbang dengan kecepatan 150 Knot sampai dengan 250 Knot dan dengan ketinggian jelajah dari 20.000 Ft sampai dengan 30.000 Ft.
Dengan memperhitungkan kemungkinan ketidak akuratan pemodelan sistem dan prakiraan terjadinya gangguan putih proses dan pengukuran yang bersifat stokastik, aplikasi Filter Kalman sebagai estimator keadaan pada rancangan regulator ketinggian jelajah kuadratik linier, menghasilkan performansi ketinggian jelajah N 250 tetap tangguh walaupun faktor redamannya turun menjadi 0,50 dengan lewatan maksimalnya 5,0 meter dan waktu penetapan 5 detik.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mujirudin
"Pembahasan dalam tesis ini diawali dengan membuat model matematika gerak pesawat terbang berdasarkan teori Euler dan hukum Newton tentang gaya dan momen, dari model tersebut dapat diketahui parameter kendali yang akan digunakan. Secara teoritis gerak pesawat terbang terdiri dari dua jenis gerak yaitu gerak longitudinal dan gerak latera. Gerak longitudinal merupakan sistem satu masukan satu keluaran dengan pasangan masukan defleksi elevator dan keluaran pitch angle. Gerak lateral merupakan sistem dua masukan dua keluaran dengan pasangan masukan yaitu defleksi rudder keluaran yaw rate, dan pasangan masukan defleksi aileron dan keluaran hank angle. Berikutnya adalah pembahasan perancangan sistem kendali dengan Nonlinear Predictive Control berbasis Neural Network dengan menggunakan algoritma BFGS dan kriteria minimasi General Predictive Control, Simulasi sistem pengendalian dengan Nonlinear Predictive Control menggunakan program matlab versi 6.1. dan hasilnya dibandingkan dengan hasil simulasi pengendalian dengan pengendali PID. Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa pengendalian gerak pesawat terbang, dengan pasangan defleksi elevator dan pitch angle, menggunakan Nonlinear Predictive Control menghasilkan tanggapan yang mempunyai overshoot lebih kecil, rise time, peak time dan settling time lebih cepat. Dan dengan pasangan defleksi rudder dan yaw rate, serta defleksi aileron dan bank angle menghasilkan tanggapan yang mempunyai overshoot lebih kecil, settling time lebih cepat, rise time dan peak time lebih lambat dibandingkan dengan menggunakan pengendali PID.

The discussion in this thesis is started by building mathematical model of flight vehicle motion based on Euler theory and Newton low about force and moment, from the model controlled parameter will be known. Theoretically, flight vehicle motion is composed of longitudinal motion and lateral motion. The longitudinal motion represents single input single output system with the elevator deflection and pitch angle as the input output pairs. The lateral motion represents two input two output system, which input output pairs are the rudder deflection and yaw rate, and the aileron deflection and bank angle. The next step is to design controller based on Neural Network with Nonlinear Predictive Control architecture by using BFGS algorithm and minimization of the General Predictive Control criterion. The simulation of control system with Nonlinear Predictive Control is using Matlab program version 6.1 and the results are compared to the results of simulation system with PLO controller. The comparison indicates that the control of flight vehicle motion using the pairs elevator deflection and pitch angle, yields batter responses having smaller overshoot, faster rise time, peak time and settling time. Using control pairs rudder deflection and yaw rate, aileron deflection and bank angle, controlled by Nonlinear Predictive Control, yields responses having smaller overshoot, faster settling time, slower rise time and peak time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Muhammad Alif
"Penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan tanggung jawab pelaku usaha penerbangan terhadap penumpang dalam hal terjadinya pembatalan penerbangan secara sepihak. Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah pelanggaran hukum apa yang terjadi dalam pembatalan penerbangan secara sepihak oleh pelaku usaha, bagaimana bentuk pertanggungjawaban dari pelaku usaha tersebut terhadap konsumen, serta apakah putusan No. 441/PDT.G/2013/PN.JKT.PST berkaitan dengan tanggung jawab PT Lion air terhadap Mauliate yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini sudah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan metode penelitian yuridis normatif dimana penulis menganalisis menggunakan data sekunder atau berupa norma hukum tertulis. Analisis dilakukan dengan dasar hukum Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, dan peraturan Menteri Perhubungan yang terkait dengan tanggung jawab terhadap pembatalan penerbangan.

This study discusses the implementation of the responsibilities of business operators flying to passengers in case of flight cancellations unilaterally. In this study, the problem is lawlessness that happened in the flight cancellation unilaterally by businesses, how to shape the accountability of businesses to consumers, as well as whether the verdict No. 441 / PDT.G / 2013 / PN.JKT.PST relating to the responsibility of PT Lion Air to Mauliate as the case studies in this study are in accordance with the provisions of applicable regulations.
To answer these problems used normative juridical research method in which the authors analyzed using secondary data or in the form of written legal norms. The analysis was performed with the legal basis of Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection, Law No. 1 Year 2009 on Aviation, and Minister of Transportation regulations relating to responsibility for flight cancellations."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S59934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>