Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132354 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kresna Andika
"Skripsi ini mengangkat tema wacana multikulturalisme dalam karya sastra Migrantenliteratur di Jerman. Migrantenliteratur merupakan karya sastra yang dibuat oleh penulis yang memiliki latar belakang imigran di Jerman. Karena para penulis tersebut memiliki latar budaya yang berbeda dengan Jerman maka karya sastra mereka juga membawa aspek baru ke dalam sastra nasional Jerman, yaitu aspek multikultural. Dengan menggunakan analisis wacana dalam satu contoh cerita Migrantenliteratur dan 4 artikel berita online sebagai korpus data dapat disimpulkan bahwa Migrantenliteratur diterima sebagai hal positif di Jerman. Wacana multikulturalisme mengenai imigran di Jerman juga bersifat multidimensional dimana masalah identitas dan integrasi juga terkait didalamnya.

This thesis focuses on reading and analysing the discourse concerning multiculturalism in Migrantenliteratur in Germany. Migrantenliteratur is a type of literature that is written by writers with immigration origin on their root. Since those writers have different origin culture than Germany they can bring new aspect to German national literature, namely multicultural aspect. By analysing discourse found in one Migrantenliteratur story and four online German news article about Migrantenliteratur as data it can be seen that multiculturalism is positively accepted by the German society. Multiculturalism discourse about immigrant in Germany is also multidimensional and include identity and integration problem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64445
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Adinata Sardjono
"Sebagai negara yang memiliki sejarah menolak dirinya sebagai negara imigran, Jerman pada akhirnya harus mengakui adanya jarak antara warga asli dan warga dengan keturunan imigran. Kemunculan buku kontroversal karya Thilo Sarrazin hingga debat mengenai Leitkultur membuat posisi imigran di Jerman, khususnya imigran muslim terdesak. Krisis ekonomi yang melanda zona-euro juga turut menimbulkan sentimen terhadap para imigran, terlebih ketika banyak kepala negara di Eropa juga banyak yang menyerang ide mengenai multikulturalisme termasuk di Jerman, ketika Kanselir Angela Merkel menyatakan multikulti Jerman telah gagal.

As a country which has a history to deny themselves as an immigration country, Germany has to concede that there?s an enormous gap between Germans and the people with migration background. The publishing of a controversial book from Thilo Sarrazin to Leitkultur's debate puts the immigrants under pressure, especially to those Muslim's immigrants. The Economic crisis in euro-zone also increases the sentiment among the immigrants, especially when many European leaders condemn the idea of multiculturalism, including in Germany, when Chancellor Angela Merkel enunciated that Germany?s multikulti has failed.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nugraha Saputra
"Meningkatnya perkembangan teknologi informasi dan proses globalisasi yang terjadi di seluruh dunia mengakibatkan batas antarnegara, bangsa, maupun budaya seolah-olah hilang. Hal ini mendorong interaksi antara budaya, etnik, maupun bangsa yang berbeda seringkali menimbulkan konflik berdasarkan perbedaan identitas kelompok dan prasangka terhadap kelompok lain. Wacana multikulturalisme menjadi salah satu hal penting dalam upaya menghadapi isu-isu negatif dan konflik yang berhubungan dengan keberagaman. Salah satu upaya penyampaian wacana multikulturalisme tersebut dilakukan dengan berbagai strategi yang digunakan sutradara dalam film animasi anak-anak. Film animasi Die Biene Maja-Der Kinofilm merupakan film animasi yang memiliki wacana multikulturalisme yang sangat kuat. Dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif dan kajian pustaka, observasi secara mendalam terhadap film animasi Die Biene Maja-Der Kinofilm dilakukan dengan fokus terhadap permasalahan identitas dan prasangka yang dibentuk dalam film tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa sutradara film animasi Die Biene Maja-Der Kinofilm menggunakan empat strategi dalam menyampaikan wacana multikulturalisme, yaitu melalui kehadiran sosok inisiator dan mediator, interaksi di luar sarang, pengkhianatan in group dan kemunculan kelompok pahlawan, serta adanya kemenangan bersama. Keempat strategi tersebut digunakan untuk menyampaikan wacana multikulturalisme dalam film animasi Die Biene Maja - Der Kinofilm melalui permasalahan identitas, stereotip, dan konflik yang terbentuk di dalamnya.

The increasing development of information technology and globalization processes that occur around the world resulted the faded boundaries between countries, nations, and cultures. This encourages the interaction between different cultures, ethnicities, and nations often leads to conflict based on differences in group identity and prejudice against other groups. Multiculturalism discourse becomes one of the important things in the effort to face negative issues and conflicts related to diversity. One of efforts to deliver the discourse of multiculturalism is done with various strategies used by the director in the children animated film. The animated film Die Biene Maja Der Kinofilm is an animated film that has a very strong multiculturalism discourses. By using the qualitative approach and literature study, the in depth observation of the Die Biene Maja Der Kinofilm animation film was conducted with a focus on the issues of identity and prejudice formed in the film. The results of the analysis show that the director of the animated film Die Biene Maja Der Kinofilm uses four strategies in conveying the discourses of multiculturalism, namely through the presence of the initiator and mediator, interaction outside the nest, in group betrayal and the emergence of hero groups, and the joint victory. The four strategies are used to convey the discourses of multiculturalism in the animated film Die Biene Maja Der Kinofilm through the identity problems, stereotypes, and conflicts that formed in it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizma Angga Puspita
"Pengajaran bahasa, khususnya kompetensi wacana, dan pendidikan berkarakter merupakan dua hal yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini mengungkap bagaimana penjabaran konkret dari nilai kejujuran dalam teks drama di buku ajar dan nilai sosial budaya apa yang kemungkinan memengaruhi produksi wacana. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis memandang wacana sebagai praktik sosial yang produksinya dipengaruhi dan memengaruhi nilai-nilai di masyarakat.
Melalui penelitian ini, diketahui bahwa teks drama bermanfaat untuk pengajaran bahasa sekaligus sarana pendidikan berkarakter. Teks drama pada penelitian ini banyak menyampaikan nilai kejujuran dengan cara tidak langsung, yaitu tidak ada penanda kata tertentu yang memudahkan penandaan nilai kejujuran. Dalam penelitian ini, juga ditemukan nilai sosial budaya, yakni ajaran agama dan hukum adat, yang kemungkinan memengaruhi produksi teks. Kejujuran yang diajarkan sebagian besar berkaitan dengan konsep menjaga amanah.

Language teaching, especially the discourse competence, and building character education are the two factors behind this research. This study reveals how the concrete elaboration of the value of honesty at drama in textbook and social and cultural value which influence the production of discourse. The analysis in this study uses theory of critical discourse analysis. Critical discourse analysis looks discourse as social practice. As social practice, discourse is influenced and affected values in society.
Through this research, it is known that the drama useful for language teaching and building character education. Almost dramas in this study express the value of honesty in an indirect way, which are no specific markers that facilitate the tagging value honesty. In this study, also found socio-cultural values, namely religion and customary law, which may influenced the production of the text. Honesty is taught largely concerned with the concept of keeping mandate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Haryanto
"ABSTRAK
Kehadiran keturunan Cina seringkali menimbulkan rasa tidak suka dari beberapa kelompok di masyarakat mereka seringkali menjadi sasaran apabila terjadi sesuatu yang menyulitkan kehidupan bangsa Kerusuhan Mei 1998 menjadi salah satu contohnya peristiwa yang sedikit banyak disebabkan oleh ketidakmampuan pemerintah mengatasi krisis moneter justru menjadi ajang pelampiasan amarah bukan terhadap pemerintah sebagai pihak bertanggung jawab melainkan pada warga keturunan Cina Hal itu bukan muncul secara otomatis dan peneliti ingin mengupas peranan media massa dalam pengalihan isu dari anti Soeharto menjadi anti Cina pada harian Kompas dan Republika dengan menggunakan metode analisa wacana van Dijk Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan media dalam pengalihan isu tidak ada karena orde baru melakukan kontrol di segala bidang termasuk media membuat mereka hanya mengikuti keinginan pemerintah Jadi disini pemerintah merupakan pihak yang menciptakan sebuah simulacrum sejak dahulu sehingga pikiran rakyat menjadi takut terhadap orde baru dan menyalahkan kelompok masyarakat lainnya ketika terjadi sesuatu

ABSTRACT
Chinese descent presence makes few Indonesian society groups feels uncomfortable many times in few occasions they become the target when there rsquo s a problem with the country May 1998 riot is one of the example caused most likely because of the government can rsquo t handle the monetary crisis become a stage to anger impingement to Chinese descent That thing isn rsquo t come by itself and in this occasion researcher wants to find out mass media role on issue diversion from anti Soeharto become anti Chinese on Kompas and Republika reporting by using van Dijk rsquo s discourse analysis method The results shows if the media has no part in this issue diversion because the new order regime controls every single part of it rsquo s citizen life including massa media reporting so it makes the mass media just follow what the government wants and like to report In the end it affected how rsquo s the citizen mindset when facing this kind of problem it makes them fear of the government and as the outcome they blame another society group when something bad happens and this another group is Chinese descent "
2014
S60147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Winarsih Utami
"ABSTRAK
Krisis imigran yang melanda Eropa berdampak pada negara anggota, salah satunya Denmark. Denmark memberlakukan kebijakan dalam Asylum Packet 2016 untuk menghentikan Denmark sebagai negara yang menarik bagi para pencari suaka. Kebijakan Asylum Packet 2016 banyak menuai kontrovesi dengan adanya peraturan ldquo;Jewellery Law rdquo;. Kebijakan ini berkaitan dengan upaya pengendalian sosial dalam masyarakat Denmark. Keadilan dalam proses pembuatan dipertanyakan karena kebijakan ini melanggar hak asasi manusia dan diskiriminasi. Terdapat campur tangan politik sayap kanan dalam pembuatan kebijakan dan penyebaran stigma negatif imigran. Adapun pada perspektif multikulturalisme, hal ini menjadi penghambat proses integrasi, apabila pada prakteknya masyarakat dominan di Denmark tidak dapat mengakomodir fasilitas dan kebutuhan minoritas. Kymlicka menetapkan lima karakteristik dan jika kondisi fasilitas ini terpenuhi, maka multikulturalisme dapat dijadikan pilihan dengan risiko yang rendah dan hasil multikulturalisme dapat digunakan untuk mengakomodasi keragaman. Kebijakan ini juga telah menentang ketentuan directive Uni Eropa. Pada sisi lain, kebijakan Asylum Packet 2016 menunjukan bahwa hukum Uni Eropa memiliki kelemahan dan kelonggaran hukum di dalamnya.

ABSTRACT
Immigrant crisis that hit the European impact on the Member States, including Denmark. Denmark enacted a policy in Asylum Packet 2016 to stop Denmark as an attractive country for asylum seekers. The policy of Asylum Packet 2016 reaps a lot of controversy with the rule of ldquo Jewellery Law rdquo . This policy is concerned with the attempts of social control in Danish society. Justice in thr process of making make it questionable because this policy violates human rights and discrimination. There is a right wing political interference in policy making and the spread of negative stigma of immigrants. As for the perspektive of multiculturalism, it is becoming a barrier to the process of integration, if in practice the dominant society in Denmark can not accommodate the facilities and the needs of minorities. Kymlicka set five characteristics and if the conditions of this facility are met, then multiculturalism can be a low risk choice and multicultural result can be used to accommodate diversity. This policy has also opposed provisions of the EU directive. On the other hand, Asylum Packet 2016 policy indicate that EU law has weaknesses and legal looseness in it. "
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T51072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Nurhajati
"Kekerasan demi kekerasan atas nama agama makin sering terjadi di Indonesia, terutama dilakukan oleh kelompok Islam garis keras dan radikal.Nilai kemanusiaan dan demokrasi pun seolah diterabas dengan bebasnya, padahal selama ini masyarakat Indonesia selalu berbangga diri sebagai negara demokratis dengan jumlah penduduk sangat besar.
Pergulatan atas nama agama yang dipertentangan dengan nilai-nilai demokrasi kemudian pun menghadirkan sebuah permasalahan tersendiri yakni: bagaimana wacana demokrasi dalam public sphere komunikasi politik di organisasi Islam di Indonesia? Bagaimana menjelaskan kemungkinan adanya nilai-nilai demokrasi dalam masing-masing organisasi Islam di Indonesia, dengan konsep, pemikiran, dan bahasa yang digunakan oleh masing-masing organisasi Islam tersebut.
Habermas mengatakan bahwa dengan komunikasi yang emansipatoris maka komunikasiyang ideal akan tercapai. Tindakan komunikatif, yakni saling berdiskusi, memberi keyakinan dengan bebas tanpa tekanan dari pihak manapun, tanpa ada pemaksaan kehendak, dan tanpa kekerasan, akan menciptakan ruang publik (public sphere) yang kondusif, sebagai cikal bakal dari demokrasi yang memiliki kandungan nilai otonomi dan kebebasan. Hal ini seharusnya berlaku di Indonesia, namun yang yang terjadi sebaliknya, masih banyak kekerasan atas nama ideologi dan agama, di negara yang dianggap sudah demokratis ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma kritis konstruktifis, dengan teknik wawancara mendalam pada beberapa informan yang mewakili organisasi-organisasi Islam di Indonesia, seperti NU, Muhammadiyah, HTI dan FPI. Penelitian ini pada akhirnya menunjukkan degradasi keragaman wacana demokrasi yang ada ada di berbagai kelompok Islam di Indonesia. Meskipun wacana demokrasi sudah sangat berkembang di berbagai organisasi Islam tersebut, namun public sphere komunikasi politik yang sudah mulai dibangun dan diharapkan berjalan oleh berbagai organisasi tersebut tidak sepenuhnya berhasil.

Violence in the name of religion increasingly frequent in Indonesia, mainly carried out by Islamic hardliners and radical. The humanity values and democracy was passed freely, although the people of Indonesia has always pride itself as a democratic state with a very large number of people.
Struggling comparasion in the name of religion with democratic values, which brings its own problems: how democratic discourse in the public sphere of political communication in the organization of Islam in Indonesia? How to explain the possibility of democratic values within each Islamic organization in Indonesia.
Habermas says that emancipatory communication could be achied of ideal communication. Communicative action, namely mutual discussions, give faith freely without pressure from any party, without any coercion of the will, and without violence, would create a public space (public sphere) are conducive, as a forerunner of democracy that contains the value of autonomy and freedom.
This study used a qualitative method with the critical constructivism paradigm, with in-depth interview technique on several informants who represent Islamic organizations in Indonesia, such as NU, Muhammadiyah, HTI and FPI. This study shows the diversity of democratic discourse in the various Islamic groups in Indonesia. Although the discourse of democracy is highly developed, but the public sphere of political communication that has begun to be built and are expected to run by various Islamic organizations, not entirely successful."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1907
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggar Saputra
"Tesis ini meneliti tentang konsep dan implementasi gaya kepemimpinan multikulturalisme dalam organisasi kepemudaan nasional dengan mengambil studi kasus pada Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia periode 2011-2014. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan design penelitian deskriptif-analitis.
Hasil penelitian ini adalah kepemimpinan multikulturalisme sudah cukup dijalankan dengan baik dalam organisasi KNPI. Hal itu dapat terlihat dengan terciptanya perasaan saling menghargai keberagaman suku, agama, budaya, latar belakang organisasi dan lainnya yang ada dalam kepengurusan. Selain itu para pemimpin organisasi ini sudah berusaha maksimal mempengaruhi dan mengajak anggota atau kader lain untuk menjalankan kepemimpinan multikultural.
Dalam persoalan multikulturalisme yang berkaitan dengan pola komunikasi antar budaya, para pengurus berusaha mengelola dinamika yang terjadi dalam kepengurusan selama tiga tahun. Ada beberapa kekurangan yang harus dibenahi seperti masih adanya pandangan kepemimpinan dijalankan dengan sistem politik uang, belum adanya standar baku kepemimpinan setiap kepengurusan, masih adanya program yang belum berjalan, pola komunikasi yang harus lebih efektif lagi dan masih menguatnya maskulinitas dalam kepengurusan sehingga posisi perempuan atau pemudi belum mendapatkan porsi yang seimbang dalam kepengurusan.

This thesis examines the concept and implementation of leadership style multiculturalism in the national youth organization with a case study on the Central Executive Board of the National Committee of Indonesian Youth 2011-2014 period. This study is a qualitative study with descriptive-analytic study design.
Results of this study are leadership multiculturalism run well enough in the organization KNPI. It can be seen with the creation of mutual respect diversity of tribe, religion, culture, background organizations and other that exist in the management. Besides the leaders of this organization has been trying to maximum affect and invite members or other cadres to run a multicultural leadership.
In issues related to multiculturalism intercultural communication patterns, officials are trying to manage the dynamics that occur in the management for three years. There are some shortcomings that need to be addressed such as the persistence of the view of leadership is run by the political system of money, lack of leadership each management standards, there still exists a program that has not worked, communication patterns must be more effective and still the strengthening of masculinity in the management so that the position of women or girls not getting a balanced portion in the management."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Humairoh
"ABSTRAK
Pemberantasan korupsi di Indonesia belum berdampak secara signifikan
untuk mengurangi angka korupsi di Indonesia, sementara korupsi semakin
disadari menjadi faktor penghambat perkembangan di Negara ini, baik ekonomi
maupun sosial. Karena korupsi dipandang sebagai masalah utama menghadapi
transisi ekonomi dan Negara berkembang, banyak organisas internasional seperti
United Nation (UN), World Bank (WB), International Monetary Fund (IMF), dan
juga organasasi non-pemerintah seperti Transparency International (TI)
meluncurkan program-program anti-korupsi.
Jika sebelumnya pemerintah, sektor privat, akuntan, dan media dijadikan
sebagai aktor penting dalam ranah anti-korupsi, maka sekarang pemuda
ditegaskan sebagai aktor anti-korupsi. Perkembangan fokus pemuda dalam antikorupsi
ini juga Nampak pada program kerja Transparency International
Indonesia (TII), cabang dari TI di Indonesia.
Dengan menggunakan metode analisis wacana kritis, penelitian ini
mencoba untuk mengungkap bagaimana pemuda dikonstruksi dalam tarikan dua
kepentingan yang berbeda, yaitu kepentingan global yang diwakili oleh TII dan
kepentingan nasional.
Kesimpulan dari dokumen yang telah dianalisa adalah, pemuda
dikonstruksikan dengan sudut pandang yang sangat positif, seperti grup kolektif
yang penuh dengan energy dan idealisme, sebagai agen perubahan, dan agen
reformasi. Namun di sisi lain pemuda dianggap sebagai sosok anarkis. Dalam
konteks sosiokultural, pemuda dalam aksi pemberantasan korupsi terbelenggu
dalam dualism pemahaman dan pemaknaan.

ABSTRACT
The corruption eradication in Indonesia has yet to create a significant
impact in lowering the corruption in Indonesia, and it’s increasingly recognized
that corruption hinders development in this country, both economic and social.
Since the issue of corruption is viewed as one the main problems facing transition
economies and developing countries, there are many international organizations
such as United Nation (UN), World Bank (WB), International Monetary Fund
(IMF), and also non-governmental organizations (NGO) like Transparency
International (TI) launched anti-corruption programmes.
If in the past years, government, the private sector, accountants, and media
are emphasized as important participants in the anti-corruption field, but now,
youth is emphasized as an actor of anti-corruption. This developing focus on
youth in anti-corruption also represents in the work of Transparency International
Indonesia (TII), a chapter of TI in Indonesia.
By using critical discourse analysis method, we seek to uncover how youth
are constructed by two different interests; global interest (which is represented by
TII) and national interest.
Based on the document analyzed, we conclude that youth are constructed
in a very positive point of view, such as a collective group with full of energy and
idealism, as an agent of change, and an agent of reformation. But in the other
hand, youth are viewed as the anarchists . In a sociocultural context, youth in anticorruption are fettered in a dualism of meaning."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdha Yunizar Ramadhani
"[Skripsi ini membahas tentang proses konstruksi yang dilakukan oleh media massa, yaitu majalah Islam SABILI. Konsep jihad disini akan dibahas dalam kacamata kriminologi, jihad di dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagianarti sempit yang terpaku pada perang, invasi, perlawanan, radikalisme, dan kekerasan lainnya, juga jihad dalam arti luas, yaitu jihad yang cinta damai demi menegakkan agama Islam yang rahmatan lil alamin, jihad yang moderat yang mau menerima dan berjalan beriringan dengan kelompok berbeda agama lainnya. Konsep jihad akan dibahas dalam pembahasan skripsi ini. Begitupula konstruksi wacana yang terdapat pada artikel majalah SABILI. Wacana yang ada pada majalah SABILI akan dibedah dengan teori yang dipaparkan oleh Esposito, tentang pengkategorian jihad dan memakai metode analisis wacana kritis dengan konsep dari Ferrell yang merupakan ahli kriminologi, serta metode analisis konten dari Vincent F. Sacco. Kesimpulan dari penelitian ini ditetapkan adanya
konstruksi jihad baik dalam makna yang sempit maupun jihad yang lebih luas pada SABILI. Dekonstruksi tentang jihad yang sempit pada akhir analisis diharapkan efek buruk tentang jihad yang sempit, seperti maraknya terorisme,
radikalisme, dan ekstrimisme dapat ditekan. Dengan kemudian citra Islam menjadi agama yang penuh rahmat serta mengibarkan bendera perdamaian dapat terwujud.

This undergraduate thesis discusses the construction process that has been done by the mass media, particularly Islam magazine SABILI. Using criminology perspective, this undergraduate thesis will define the concept of jihad; which later divided into two parts; narrow definition of jihad which sticks to war, invasion, rebellion, radicalism, and other act of violence; also wide definition of jihad that is peace jihad of which Islam that rahmatan lil alamin will be uphold, moderate jihad that accepts different religions and walks together with it. Along with the jihad concept, this undergraduate thesis will also discuss the discourse construction in the SABILI’s magazine article. Discoursein the SABILI magazine
will be analyzed with Esposito’s theory of jihad categorizing, using the critical discourse analysis method and Vincent F. Sacco methodof content analysis, as well as Ferrell’s explanation of criminology. This research found that SABILI commits a jihad construction, both in narrow definition and the wide definition. Deconstruction of jihad in narrow definition causes good effects, such as terrorism acts, radicalism, and extremism that could be decreased. By that, Islam’s images could be the religion that rahmatan lil alamin, also the raise of peace fla., This undergraduate thesis discusses the construction process that has been done
by the mass media, particularly Islam magazine SABILI. Using criminology
perspective, this undergraduate thesis will define the concept of jihad; which later
divided into two parts; narrow definition of jihad which sticks to war, invasion,
rebellion, radicalism, and other act of violence; also wide definition of jihad that
is peace jihad of which Islam that rahmatan lil alamin will be uphold, moderate
jihad that accepts different religions and walks together with it. Along with the
jihad concept, this undergraduate thesis will also discuss the discourse
construction in the SABILI’s magazine article. Discoursein the SABILI magazine
will be analyzed with Esposito’s theory of jihad categorizing, using the critical
discourse analysis method and Vincent F. Sacco methodof content analysis, as
well as Ferrell’s explanation of criminology. This research found that SABILI
commits a jihad construction, both in narrow definition and the wide definition.
Deconstruction of jihad in narrow definition causes good effects, such as terrorism
acts, radicalism, and extremism that could be decreased. By that, Islam’s images
could be the religion that rahmatan lil alamin, also the raise of peace fla]
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>