Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155838 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emir Abdallah
"ABSTRAK
Partisipasi masyarakat adalah faktor esensial dalam mencapai keberlanjutan. Penelitian ini akan mengkaji partisipasi masyarakat dalam pencapaian aspek keberlanjutan pada program Taman Tematik di Kota Bandung. Partisipasi masyarakat dinilai berdasarkan dua fokus utama, yaitu pemangku kepentingan di Kota Bandung sebagai pelaku dari masyarakat, serta bentuk partisipasi nya. Penilaian terhadap pencapaian aspek keberlanjutan akan dianalisa dengan menggunakan indikator yang diberikan pembobotan nilai. Persamaan dan perbedaan yang muncul dianalisa sebagai bentuk variasi keruangan. Hasil akhir pada penelitian ini akan menunjukan pola partisipasi masyarakat dan bagaimana variasi keruangan nya dalam mempengaruhi pencapaian aspek keberlanjutan Taman Tematik Kota Bandung.

ABSTRACT
Citizen participation is an essential factor to achieve sustainability. This research analyze the citizen participation in the process of achieving sustainability on Taman Tematik program in Bandung City. The participation been analyzed on two main focus, which the stakeholders as representatives of the citizens, and their participation in the development stages. The achievement of sustainability measured by valuating indicators which given weighted values based on past studies. Diversity that appears in the process, been analyzed as a form of spatial variation. The result of this research shown the form of citizen participation and how the spatial variation influence the sustainability achievement of Taman Tematik, Bandung City."
2016
S64089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damariska Levy Solianita
"Jumlah penduduk yang meningkat di Kota Bandung setiap tahunnya berdampak pada tingginya kebutuhan ruang sehingga terjadinya alih fungsi lahan. Pembangungan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung salah satunya yaitu Taman Tematik yang merupakan revitalisasi taman kota. Taman Tematik merupakan bagian penting bagi kehidupan di Kota Bandung yang mempunyai salah satu fungsi taman yaitu Fungsi Sosial. Konsep yang berbeda membuat masing-masing taman memiliki keunikan (ciri khas). Penelitian ini dilakukan di Taman Musik, Taman Superhero, dan Taman Skateboard yang memiliki keunikan fungsional masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana eksistensi Taman Tematik berdasarkan persepsi dan aktivitas pengunjung dengan karakteristik lokasi Taman Tematik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan keruangan yaitu membandingkan aktivitas dan persepsi pengunjung dengan karakteristik lokasi dari aspek site dan situation, serta metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis untuk melihat hubungan pengunjung dari segi karakteristik, aktivitas, dan persepsi pengunjung dengan karakteristik lokasi Taman Tematik yang terdapat pada ketiga taman kota tersebut. Hasil penelitian ini adalah eksistensi tematik Taman Musik sebagai ruang publik sudah kurang kuat berdasarkan persepsi dan aktivitas pengunjungnya, sedangkan Taman Superhero dan Taman Skateboard masih memiliki eksistensi yang cukup kuat.

Along with the highly growing population each year in Bandung, the need of land conversion space is increasing. The development of Green Open Space in Bandung consist of several types of development ones of them is Thematic Park, as revitalization of the city parks. Thematic Park is an important aspect for Bandung citizens that functions as a Social Function. The difference concept of each park makes their own characteristic. This research was conducted at Music Park, Superhero Park, and Skateboard Park which has their own characteristic according to their function. This research aims to analyze the existence of Thematic Park regarding to the visitor’s perceptions and their activities based on the characteristics of Thematic Park location. This research is descriptive study with a spatial approach which compare the activities and perceptions of visitors with the location’s characteristics from the aspect of the site and situation, and the method that been used for this research is qualitative method with a phenomenological approach to see the relationship between the visitors in terms of their characteristics, activities, and perceptions of visitors with Thematic Parks‘s location characteristics in the three different city park. The results of this research are, the existence of Tematic Music Park as a public space is not strong enough regarding to the perceptions and activities of visitors, while the Superhero Park and Skateboard Park still have a strong enough existence."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nourmasari
"Pada tahun 2013 akhir hingga awal 2014, Pemerintah Kota Bandung telah meresmikan 5 taman tematik, yakni Taman Jomblo, Taman Musik, Taman Fotografi, Taman Lansia, dan Taman Pustaka Bunga. Konsep yang berbeda membuat masing-masing taman memiliki temanya sendiri. Penamaan yang dipadupadankan dengan desain tempat membentuk identitas pada masing-masing taman. Penelitian ini akan menjabarkan bagaimana Pemerintah Kota Bandung mengemas taman sedemikian rupa sehingga tujuan dari pembuatan taman tematik ini bisa diterima oleh masyarakat. Lebih luas lagi, pembangunan taman tematik ini dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap masing-masing taman. Oleh sebabnya, dalam penelitian ini akan digunakan konsep framing yang dapat membantu kita menganalisis identitas taman. Pada analisis ini akan dijabarkan tentang 3 hal yang berperan dalam framing taman tematik. Pertama, aspek pemerintah yang berperan dalam pembuatan taman, meliputi penamaan dan tujuan khusus. Kedua, proses pengemasan taman sehingga sesuai dengan namanya, meliputi karakteristik fisik taman. Ketiga, dampak framing taman tematik yang meliputi persepsi pengunjung terhadap taman. Hasil dari penelitian ini adalah kesesuaian antara framing pada taman tematik dengan penamaan dan persepsi pengunjungnya.

In the end of 2013 up to early 2014, Bandung Government has built 5 thematic parks there are Taman Jomblo, Taman Musik, Taman Fotografi, Taman Lansia, and Taman Pustaka Bunga. Difference concepts of parks create their own theme. Name and design are combined to make identity which has uniqueness each others. This research will describe how the Government creates framing to each thematic park so that the civilization can support this program. Moreover, this framing can be able to change perception of civil to look at the parks. This research will use framing concept to analyze identity of the parks which describe 3 elements to create framing of thematic parks. First, in the Government side, we can see the name and the aim of the parks. Second is framing process which consists of physical characteristic of parks. Third is the framing impact of thematic parks which have difference perception from the civilization. The result of this research is seen by describing the process of framing to each park which has strength to change perception of civilization to look at thematic parks.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mauluddin
"ABSTRAK
Nama : Agus MauluddinProgram Studi : S2 Sosiologi RegulerJudul : Kontestasi Produksi Ruang Publik Taman Tematik di KotaBandungPembimbing : Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri Tesis ini bertujuan menunjukkan produksi ruang di dalam praktik ruang taman tematik khususnya taman Jomblo di kota Bandung terdapat kontestasi ruang spasial dan kontestasi ruang pada ranah ldquo;makna rdquo; aktor yang memproduksi ruang. Penelitian ini menggunakan gabungan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif observasi dan wawancara mendalam dilakukan kepada 17 informan dan metode kuantitatif survei dengan medium kuesioner dilakukan kepada 82 responden. Temuan dalam studi ini kontestasi ruang pada ranah ldquo;makna rdquo; yang diproduksi oleh aktor pemerintah representasi ruang tidak sesuai dengan makna yang diproduksi oleh aktor masyarakat ruang representasional . Temuan ini yang membedakan dengan studi-studi sebelumnya yang belum melihat secara tegas kontestasi ruang pada ranah ldquo;makna rdquo; aktor produksi ruang, secara mutlak mesti ldquo;dimenangkan rdquo; aktor masyarakat, yang terdapat negosiasi ruang di dalamnya. Ketika kontestasi di dalam produksi ruang telah menjadi ruang representasional, maka akan terciptanya ruang publik yang adil inklusif dan nyaman untuk lsquo;dihidupi rsquo; masyarakat di perkotaan urban livable . Kata kunci: produksi ruang, kontestasi ruang, praktik ruang, representasi ruang, ruang representasional, negosiasi ruang, urban livable.

ABSTRACT
Name Agus MauluddinStudy Program Magister SociologyTitle Contesting Productions of Public Space The Case of Thematic Park inBandung City, IndonesiaCounsellor Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri This thesis aims to show the productions of space in the practice of thematic parks especially ldquo Jomblo Park rdquo in Bandung there is contestation of space in it. Spatial contestation and contestation in the realm of meaning of actors that produce spatial space. This research uses qualitative and quantitative approach. Qualitative methods of observation and in depth interviews were conducted on 17 informants and the quantitative method of survey with medium questionnaire was conducted to 82 respondents. The findings in this study of spatial contestation in the realm of meaning produced by government actors representations of space do not match the meaning produced by public actors representational space . This finding distinguishes from previous studies that have not yet seen explicit spatial contestation in the space of meaning of space production actors, which absolutely must be won by public actors, where there is spatial negotiation. When contestation in the production of space has become a representational space, it will create urban justice and comfortable public space to be 39 lived 39 urban livable .Keywords production of space, contesting space, spatial practice, representations of space, representational space, spatial negotiation, urban livable "
2018
T51284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindang Muharza Viawan
"ABSTRAK
Salah satu produk wisata Kota Bandung yang berpotensi berkembang pesat adalah kuliner. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang bagian-bagian Kota Bandung sebagai model yang menjelaskan sebaran produk wisata kuliner yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan berupa suasana menikmati kuliner bagi wisatawan. Memahami lokasi dan pola ruang produk wisata ini akan dapat membantu dalam mengenal kapasitas wilayah dalam pembangunan wisata kuliner melalui perspektif ruang. Secara khusus penelitian ini dilakukan untuk memperoleh pola keruangan wisata kuliner yang dikaitkan dengan fasilitas wisata, aksesibilitas, dan organisasi keruangan kota. Analisis yang dipergunakan adalah analisis proses keruangan dari wilayah dalam membentuk suasana dan pola ruang dari variabel fasilitas wisata dan aksesibilitas dalam penentuan lokasi. Hasil penelitian mendapatkan tiga suasana, yaitu terbentuk suasana sejarah (historic ambient), transisi perkotaan (urban transition), dan gentrifikasi peripheral (gentrification-perpheral). Produk wisata kuliner di Kota Bandung menyebar dari pusat kota dengan suasana sejarah menuju arah timur laut pinggir kota dengan suasana gentrifikasi peripheral dan pada kawasan transisi kotanya merupakan wisata kuliner dengan suasana transisi perkotaan. Produk wisata Kuliner dengan suasana sejarah membentuk pola acak, suasana transisi perkotaan membentuk pola mengelompok linear dan suasana gentrifikasi peripheral membentuk pola acak.

ABSTRACT
Culinary is one of potentially developing tourism product in Bandung City. This study is aiming to provide an overview of part of city spaces as a model to describe distribution of culinary tourism product which meets needs and desire of tourist to experiencing ambient cluster to enjoying the culinary. Understanding the spatial patterns and location preferences of culinary tourism product would escalated knowledge of carrying capasities in developing culinary tourism through space perspectives. In particular, this study is carried on in order to figure out spatial patterns where this research observing with city spatial organization, accessibility, tourism facilities as variable. It uses spatial process analysis to detemine how and where the ambient clustered and pattern analysis to describe the spatial interaction between variable. This study come to outcome that has been three ambient which is called as historic, urban transition, and gentrification-peripheral ambient. Culinary tourism product spreading in one direction from city core on historic ambient to peripheral zone in east north on gentrification-peripheral ambient and in transition zone on urban transition ambient. Historic ambient culinary tourism product forming a random pattern, urban transition ambient form a linear clusttered pattern, and gentrification-peripheral forming random pattern.
"
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifda Marwa Ufaira
"Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memahami tujuan dan bagaimana taman kota berfungsi. Mengambil Taman Tematik yang sedang gencar dibangun di Bandung sebagai objek studi kasus, tulisan ini mencoba menganalisa dan mengkritisi bagaimana pemberian tema pada taman kota tidak selalu berdampak positif dalam meningkatkan kualitas sosial yang seharusnya taman kota tawarkan. Dengan memahami cara kerja dan tujuan taman, kita dapat memahami bagaimana mendesain dan merencanakan taman kota yang hidup dan mengundang orang untuk datang. Studi tentang taman ini akan dilandasi dengan teori mengenai taman kota dan membandingkannya dengn kondisi pada Taman Tematik yang berada di Bandung. Untuk mendapatkan pemahaman tentang tujuan taman kota Bandung, telah dilakukan juga wawancancara dengan Walikota Bandung.

The aim of this writing is to understand the purpose and how a city park works. By taking the emerging Taman Tematik in Bandung as a case study, this writing criticize how giving theme to the parks may harm the park rather than promoting the social quality of the parks. By understanding the purpose and how parks works, we can understand how to design and plan a lively parks in the city that invites the people in rather than blocking them out with their visible or invisible fences. The study will based on theories about parks and compared it to the condition in Taman Tematik of Bandung. An interview is also conducted to get an insight on how parks in Bandung are planned and designed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Bidara
"Pengelolaan DAS terpadu di Indonesia telah didorong oleh pemerintah untuk melibatkan partisipasi masyarakat. Sehubungan dengan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan DAS Ciliwung, sejak tahun 2009 terjadi fenomena tumbuhnya komunitas masyarakat di sepanjang Ciliwung dari hulu hingga ke hilir dengan nama Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). Dengan mengunakan metode purposive sampling dan analisis pola keruangan deskriptif, penelitian ini diarahkan untuk mengetahui pola keruangan partisipasi masyarakat melalui KPC dalam pengelolaan DAS dilihat berdasarkan segmentasi DASnya. Hasilnya, kegiatan KPC secara umum terbagi ke dalam 4 jenis yaitu: (a) Kualitas Sumber Daya Air, (b) Kebersihan Sungai (Sampah), (c) Kendali Banjir, dan (d) Biodiversiti. Adapun kegiatan di masing-masing segmentasi DAS yaitu Segmen Hulu pada kualitas sumber daya air, Segmen Tengah pada kebersihan sungai dari sampah dan kendali banjir (advokasi ke Pemda), dan Segmen Hilir pada keanekaragaman hayati dan kendali banjir (berupa program/kegiatan). Dalam menjalankan kegiatan di masing-masing KPC, belum ada koordinasi terpusat antar-KPC dari hulu hingga ke hilir, baru terbatas pada program yang bersifat eventual atau berupa acara besar tahunan saja.
Integrated watershed management in Indonesia has been driven by the government to involve public participation. Relate to the community involvement in the management of Ciliwung watershed, since 2009 occurred the phenomenon in the communities along the Ciliwung River from upstream to downstream with the name Community Care of Ciliwung (KPC). By using purposive sampling and analysis of spatial patterns , this study is directed to determine the spatial pattern through KPC's participation in watershed management based segmentation of watershed. As a result, KPC activities are generally divided into 4 types:(a) Quality of Water Resources, (b) River Cleanliness from Garbage, (c) Flood Control, and (d) Biodiversity. The activities in each watershed segmentation is Upstream Segment on the quality of water resource, the Middle Segment on river cleanliness (garbage) and flood control (advocacy to local government), and the Downstream Segment on biodiversity and flood control (in the form of programs/activities). In carrying out the activities in each of KPC, there is no centralized coordination of inter-KPC from upstream to downstream, which is limited only to the eventual program or a major annual event."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruslan Nuryadin
"[Pemberlakuan sistem jaminan kesehatan secara nasional, diprediksi akan
meningkatkan lonjakan kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan, baik berupa
dokter pribadi, klinik, puskesmas maupun rumah sakit. Agar lonjakan ini dapat
terkendali dan beban layanan setiap fasilitas kesehatan dapat tetap terjaga
keseimbangannya, diperlukan sistem rujukan dan regionisasi layanan kesehatan.
Penelitian ini menggunakan model rujukan dan regionisasi dengan
memperhatikan aspek spasial, meliputi sebaran populasi dan sebaran fasilitas
kesehatan serta aksesibilitasnya. Aksesibilitas diwakili oleh waktu tempuh
terpendek antara lokasi populasi dengan lokasi fasilitas kesehatan. Penentuan
prioritas rujukan menggunakan indeks peluang berbasis Model Huff, dengan
waktu tempuh terpendek dan ketersediaan tenaga medis (dokter, perawat, bidan)
sebagai parameter ketertarikan. Cakupan wilayah studi meliputi Kota Bandung,
Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat., The implementation of nation-wide health care insurance system in
Indonesia, is expected to lead to a surge in access to health facility services,
including private doctors, clinics and hospitals. In order to keep the high demand
under control, a referral and regionization system for health care acess is
required.
This study uses a referral and regionization modeling with attention to
spatial aspects, including the distribution of the population and health care
facilities, and accessibility among them, which is represented by the shortest
travel time between population location and health care facility location.
Prioritization of referrals utilizing access probability index based on Huff model,
with the shortest travel time and the availability of medical personnel (doctors,
nurses, midwives) as the parameter of attractiveness. Scope of the study area
includes Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung and Kabupaten
Bandung Barat.]"
Universitas Indonesia, 2015
T44440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Muhammad Fajrin
"Tesis ini membahas Pembinaan Sektor Informal yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung studi kasus pedagang kaki lima yang berada di wilayah Kota Bandung. Metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung sudah cukup Baik sesuai dengan amanat Perda Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2011, tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima, Manfaat dari pembinaan pedagang kaki lima yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung adalah menciptakan kebersihan, ketertiban dan keindahan Kota Bandung dan kehadiran sektor informal ini menciptakan lapangan kerja yang dapat mengurangi tingkat penganguran dan kemiskinan yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi terciptanya ketahanan daerah yang kondusif.

The purpose of this thesis discusses the Informal Sector Development undertaken Government of Bandung case study of street vendors who were in the city of Bandung. Qualitative research methods with techniques of data collection through interview, observation and documentation studies.
The results showed that the coaching is done by the Government of Bandung is quite good in accordance with the mandate of Bandung City Regulation Number 04 Year 2011 on Planning and Development of Street Vendors, Benefits of coaching vendors conducted by the City of Bandung is creating cleanliness, order and the beauty of the city of Bandung and the presence of the informal sector is creating jobs that can reduce the level of unemployment and poverty, which in turn have a positive impact for the creation of a conducive regional resilience.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denis Gangsar Nuari
"Pencurian sepeda motor di Kota Depok adalah salah satu kejahatan yang angkanya tinggi dan tidak menurun. Skripsi ini menjelaskan bagaimana variasi keruangan pencurian sepeda motor yang dilihat berdasarkan hotspot dan coolspot dalam hubungannya dengan guardian, offender, penggunaan tanah, kelas jalan, dan faktor sosial. Metode yang digunakan adalah Kernel Density Estimation yang dianalisa menggunakan pendekatan komparasi keruangan. Selanjutnya untuk mengetahui faktor sosial yang berpengaruh digunakan uji Chi Square.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa variasi keruangan berupa hotspot berpola mengelompok di wilayah permukiman tidak teratur dan perdagangan pada periode pagi hari. Kemudian berpola acak pada periode siang hari, periode sore hari, dan periode malam hari di wilayah perdagangan dan wilayah permukiman. Wilayah coolspot cenderung berada di wilayah pertanian, industri, dan prasarana transportasi. Berdasarkan uji chi square, variasi hotspot terletak pada wilayah yang memiliki jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan jumlah sepeda motor pada kelas sedang dan tinggi. Sedangkan petugas keamanan dan pos keamanan tidak memiliki hubungan dengan variasi hotspot.

Motorcycle theft in Depok City is one of the crimes which the number of event is always high and not decreasing. This research explains about the spatial variation of motorcycle theft that view based on hotspot and coolspot region in association with guardian, offender, land use, road classification, and social factors. The method is Kernel Density Estimation, which analyzed using a spatial-comparative approach. Furthermore, to determine the association of social factors this research also using Chi Square test.
The result is spatial variation that made clustered hotspot in disorganized settlement area and trade area on morning period. There’s also random patterned hotspot that happened in commercial area and settlement area on day, evening, and night period. Cool spot area is having tendency in farming area, industrial area, and transportation infrastructures. Based on chi square test, hotspot variation is located in an area that has moderate or high numbers on population, density, and number of motorcycles. While guardian and security post unrelated with hotspot variation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>