Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Fajar Sejati
"Skripsi ini membahas dinamika kehidupan penghuni Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok. Penghuni Asrama UI Depok berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang beragam, seperti suku, asal daerah, fakultas, hobi, agama, dan lain-lain. Keberagaman ini menyebabkan penghuni asrama untuk memiliki strategi adaptasi selama tinggal di sana. Selain strategi adaptasi, interaksi sosial juga menjadi perhatian dalam dinamika kehidupan penghuni asrama. Penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan untuk mendapatkan hasil deskriptif pola interaksi masing-masing individu penghuni asrama dan kelompok-kelompok yang terdapat di dalamnya, cara kelompok-kelompok tersebut terbentuk, dan proses adaptasi para penghuni terhadap lingkungan baru. Hasil analisis skripsi ini dapat dijadikan referensi bagi penghuni Asrama UI Depok tentang kehidupan di asrama serta bagi pengelola asrama untuk menciptakan lingkungan asrama yang lebih kondusif untuk para penghuninya.

This thesis discusses the dynamics of the resident?s life in Student Dormitory of Universitas Indonesia (UI) Depok. The resident of Student Dormitory UI Depok derived from diverse social and cultural backgrounds, such as ethnic, national origin, faculty, hobbies, religion, and others. This diversity led the resident to have adaptation strategies for staying there. In addition to adaptation strategies, social interaction is also a concern in the dynamics of the resident. This study was done by using in-depth interviews and observations to obtain descriptive results of the interaction patterns of each individual residents and groups present in the dorm, the way these groups are formed, and the process of adaptation of the resident to the new environment. The result of the analysis of this thesis can be used as a reference for the occupants of Student Dormitory UI Depok about life in the dorm and the dormitory manager to create an environment more conducive to dormitory resident.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabiola Nadhira Maharani
"Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk melihat interaksi sosial dan ruang interaksi sosial yang ada di Pasar Tradisional Depok Jaya. Pada pasar terdapat aspek fisik dan aspek sosial, aspek sosial mendukung aspek fisik sebuah pasar agar berhasil sebagai pasar yang berfungsi dengan baik. Aktor utama interaksi sosial adalah pedagang dan pembeli. Penulis membandingkan dengan kebutuhan ideal pasar tradisional dengan standar nasional. Melalui studi ini didapat kesimpulan bahwa interaksi sosial dipengaruhi oleh aktor di dalam pasar, jenis interaksi, dan ruang interaksi. Interaksi sosial yang terjadi di pasar adalah antara pedagang-pedagang, pedagang-pembeli, dan pembeli-pembeli. Ruang interaksi dan fasilitas di Pasar Depok Jaya sudah memenuhi sebagian besar kriteria yang ditentukan oleh Badan Standarisasi Nasional. Namun perlu ditingkatkan kebersihan, pencahayaan, perawatan toko untuk meningkatkan kenyamanan di pasar.

The purpose of writing this thesis is to see the social interaction and social interaction space in Pasar Depok Jaya traditional market. In the market, there are physical aspects and social aspects, social aspects support the physical aspects of a market in order to succeed as a well-functioning market. The main actors of social interaction are sellers and buyers. The author compares the ideal needs of traditional markets with national standards. Through this study, it is concluded that social interaction is influenced by actors in the market, the type of interaction, and the interaction space. Social interactions that occur in the market are between sellers, sellers-buyers, and buyers-buyers. The interaction space and facilities at Pasar Depok Jaya have met most of the criteria set by the Badan Standarisasi Nasional. However, it needs to improve cleanliness, lighting, and shop maintenance to increase comfort in the market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sari Dewi
"Keluarga merupakan relasi pertama dan terpenting, yang berperan krusial dalam menentukan kesehatan mental individu dan kesejahteraan keluarga. Teori Struktur Keluarga meyakini bahwa keluarga utuh merupakan struktur ideal yang menunjang keberfungsian keluarga tersebut. Keberfungsian keluarga yang dapat mengakomodasi kebutuhan dasar dan coping anggotanya dalam melakukan penyesuaian dari tuntutan diri dan lingkungan merupakan indikator kesejahteraan keluarga. Namun realita menunjukkan terjadinya pergeseran tren struktur keluarga hampir di seluruh dunia dalam lima dekade terakhir akibat berkembangnya konsep orang tua tunggal, yang salah satu sebabnya adalah perceraian. Fenomena perceraian di Indonesia setiap tahun terus meningkat, yang berdampak pada peningkatan jumlah keluarga ibu tunggal. Dampak perceraian tidak hanya dirasakan oleh ibu, namun juga diyakini mempengaruhi kesejahteraan anak. Teori Sistem Keluarga memahami perceraian bukan sebagai kondisi patologis pada kehidupan keluarga, namun merupakan transisi dalam perkembangan keluarga. Argumentasi utama disertasi ini adalah bahwa kesejahteraan keluarga tetap dapat diraih oleh keluarga berstruktur tidak utuh akibat perceraian. Kekhasan penelitian ini menunjukkan sudut pandang ibu-anak sebagai unit sistem keluarga yang mengalami perubahan struktur pasca perceraian. Tujuan penelitian ini untuk memahami kesejahteraan keluarga pada keluargaibu tunggal pasca perceraian dan mengembangkan model interaksi keluarga pasca perceraian, yang membantu mereka menghadapi perubahan struktur keluarga. Studi pertama mengungkap gambaran kesejahteraan keluarga pada keluarga ibu tunggal pasca perceraian dan faktor-faktor internal yang mendukung ibu-anak dalam menghadapi tantangan pasca perceraian. Sedangkan pada studi kedua, berfokus pada dinamika interaksi keluarga, dukungan sosial, dan peran ayah pasca perceraian dalam menghadapi tantangan keluarga berstruktur tidak utuh untuk meraih kesejahteraan keluarga. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian, yang pada studi pertama berdesain fenomenologi dengan teknik analisis tematik. Selanjutnya, studi kedua berdesain studi kasus instrumental dengan teknik analisis: categorical aggregation, pattern matching, dan explanation builiding. Partisipan penelitian ini adalah sepuluh ibu (30 – 48 tahun) dan empat anak (18 – 30 tahun). Hasil studi mengungkap kesejahteraan keluarga pada ibu tunggal pasca perceraian dipahami sebagai kebersamaan ibu-anak dalam interaksi yang hangat dan terpenuhinya kebutuhan keluarga. Tidak hanya itu, kebaharuan dari studi ini mengisi celah dalam FST dengan menjelaskan peran interaksi keluarga yang berkualitas merupakan hub antara tahap reorganisasi dan keberfungsian keluarga pasca perceraian dalam proses penyesuaian menuju kesejahteraan keluarga. Keluarga bercerai dapat memperoleh kesempatan mencapai kesejahteraannya ketika memiliki kondisi penyangga protektif berupa kemandirian finansial ibu, keterbukaan dalam interaksi dan relasi positif ayah-anak, proaktif dalam mencari dukungan sosial, serta spiritualitas positif pada ibu. Konsep maternal gatekeeping memegang peran kunci dalam kualitas interaksi keluarga pasca perceraian. Peran ayah pasca perceraian, bukan terlibat dalam co-parenting, namun menyediakan relasi positif bersama anak. Meskipun demikian, perceraian tetap membawa dampak psikologis pada anak terkait dengan makna keluarga, skema gender, perbedaan persepsi terhadap dukungan keluarga besar, dan timbulnya Adverse Childhood Experiences (ACE).

Family is the first and most important relationship that influences individual mental health and well-being. According to Family Structure Theory, the intact family is the ideal structure that supports family functioning. Family well-being is indicated by family functioning that can accommodate the basic needs and coping while making adjustments to the demands of themselves and the environment. However, the reality shows that there has been a shift in the trend of family structure over the last five decades as a result of the development of the single parent concept, one of which is divorce. The phenomenon of divorce in Indonesia continues to increase every year, which has an impact on the increasing number of single-mother families. Family System Theory (FST) understands divorce not as a pathological condition in family life but as a transition in family development. The main argument of this dissertation is that family well-being can still be achieved by families with non-intact structures due to divorce. The strength of this study is that it shows the mother-child point of view as a unit of the family system that undergoes structural changes after divorce. The purpose of this study is to understand family well-being in single-mother families post-divorce and to reveal models of post-divorce family interactions that help them deal with changes in family structure. The first study reveals a picture of family well-being in post-divorce single- mothers’ families and the internal factors that support mothers and children in facing post-divorce challenges. The second study focuses on the dynamics of family interactions, social support, and the role of fathers after divorce in facing the challenges of a non-intact structured family to achieve family well-being. A qualitative approach was used in the research, which in the first study had a phenomenological design with thematic analysis techniques. Furthermore, the second study was designed as an instrumental case study using analytical techniques such as categorical aggregation, pattern matching, and explanation building. The participants of this study were ten mothers (30–48 years of age) and four children (18–30 years of age). According to the study's findings, family well-being in single mothers after divorce is defined as mother-child togetherness in warm interactions and the satisfaction of family needs. Furthermore, the study's novelty fills a gap in the FST by explaining the role of quality family interaction as a hub between the reorganization stage and post-divorce family functioning in the adjustment process toward family well-being. Divorced families have a better chance of achieving well-being when they have buffering conditions such as the mother's financial independence, openness in relationships and positive father-child interactions, being proactive in seeking social support, and positive spirituality in mothers. Maternal gatekeeping is an important concept in the quality of post-divorce family interactions. Fathers' roles after divorce, not co-parenting, but in providing a positive father-child relationship. Divorce, on the other hand, continues to have a psychological impact on children in terms of family meaning, gender schemes, different perceptions of extended family support, and the emergence of Adverse Childhood Experiences (ACE)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
D-pdf;D-pdf;D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Setiawan
"Penelitian ini mengkaji tentang fenomena mahasiswa yang menetap di Asrama Universitas Indonesia di tengan kondisi pandemik Covid-19 dan kebijakan pembelajaran secara online. Kajian penelitian mencakup alasan mahasiswa memilih menetap atau kembali lagi ke Asrama UI bagi mereka yang pulang, hambatan yang mereka temui dan strategi adaptasi yang mereka lakukan dalam upaya mengatasi hambatan dan menyesuaikan diri di tengah kondisi pandemik Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan pengumpulan data sekunder. Temuan data menunjukan bahwa mahasiswa yang memilih tinggal atau kembali lagi ke asrama didasarkan pada pilihan rasional mereka atas berbagai pertimbangan yang dilakukan. Strategi koping yang mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan meliputi strategi yang berfokus pada emosi dan strategi yang berfokus pada masalah. Keberhasilan strategi tersebut juga tidak lepas dari beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup kesehatan dan energi, keyakinan positif, tujuan, motiviasi, keterampilan pemecahan masalah, keterampilan sosial, pemahaman tentang situasi dan kondisi, serta terbiasanya dengan lingkungan asrama. Faktor eksternal mencakup dukungan sosial dan sumber daya materi yang kemudian dikelompokkan ke dalam lima bagian yaitu pihak Asrama UI, pihak UI (K3L, PLK, Klinik Satelit), ILUNI UI dan donatur, keluarga serta teman dan pasangan.

This study examines the phenomenon of students living in the dormitory of University of Indonesia (UI) during the Covid-19 pandemic and national online learning policies. The research study includes the reasons why students choose to stay or return to the UI dormitory for those who return home, the obstacles they meet and the adaptation strategies they undertake to overcome obstacles and adjust to the conditions of the Covid19 pandemic. The method used in this study were participant observation, in-depth interviews, and secondary data collection. The data findings show that students who choose to stay or return to the dormitory are base on their rational choice of various considerations to made. The coping strategies they use to overcome problems include strategies that focus on emotions and strategies that focus on problems. The success of this strategy cannot be separated from several internal and external factors. Internal factors include health and energy, positive beliefs, goals, motif, problem solving skills, social skills, understanding of situations and conditions, and getting accustomed to the dorm environment. External factors include social support and material resources which are then grouped into five parts, namely the UI dormitory, the UI (K3L, PLK, Satellite Clinic), ILUNI UI and donors, family and friends and spouses/romantic partners."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suady Husin
"ABSTRAK
Nias, adalah nama pulau atau daerah yang terletak disebelah
barat pulau Sumatera. Daerah ini merupakan salah satu
kabupaten yang termasuk dalam propinsi sumatera Utara. Masyarakat di daerah itu sebagian besar hidup sebagai petani.
Daerah Nias, mulanya merupakan daerah yang banyak menghasilkan dan mengeksport kopra. Karet. Beras, biji pala, kopi dan babi ke luar daerah. Ajab tetapi menjelang tahun 1960 an dan sampai sekarang, hasil-hasil itu terus mengalami penurunan. Bahkan beras yang merupakan kebutuhan pokok penduduk, sebagian harus dibantu dengan didatangkan dari luar daerah. Keadaan ini selalu ditimpahkan kesalahan pada sistem kehidupan sosial masyarakatnya, dianggap statis, tidak berkembang, tidak dapat menyesuaikan diri, kolot dan sebagainya.
Akan tetapi mereka sering tidak memahami bahwa perubahan kehidupan sosial masyarakat, juga dapat menjadi penyebab menurnnya hasil produksi pertanian. Misalnya meningkatnya tuntutan terhadap kesejahteraan sosial masyarakat dapat mempengaruhi pola tingkah laku dalam menggunakan sumberdaya alam. Timbulnya upaya dengan maksud menaikkan daya dukung lingkungan, tetapi sering terjadi sebaliknya yakni menurunnya daya dukung lingkungan. Yang pada gilirannya membawa dampak pada sistem lain, dan diantaranya menurunnya hasil produksi pertanian.
Bertitik tolak dari pemikiran itu kami mencoba mengadakan
penelitian pada dinamika kehidupan sosial masyarakat Nias
dalam kaitannya dengan keserasian ekosistem. Yang meniadi
masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Sejauh mana dan
faktor apa yang mendorong terjadinya perkembangan/Perubahan
pada sistem kehidupan sosial masyarakat ; (2) bagaimana
fungsi perubahan terhadap ekosistem.
Penelitian bertujuan : (a) untuk dapat mengidentifikasi
dipertimbangkan untuk mengadakan proyeksi terhadap pola-pola
kehidupan masa mendatang serta (b) dapat mengetahui
kemungkinan kebijaksanaan dan mekanisme pengendalian sosial
untuk membatasi gangguan terhadap ekosistem yang sebaik?
baiknya.
Adapun vaniabel yang diteliti yaitu perkembangan sistem
pencaharian hidup, mulai dari stadium antropòsere I sampai
dengan stadium antroposere V. Dengan indikator : faktor yang
mendorong mereka melakukan dan tidak melakukan sistem
pencaharian itu ; bagaimana dampak sistem pencaharian itu
terhadap unsur ekosistem ( lingkungan alam ); bagaimana
keadaan hasil yang diperoleh dengan keadaan lìngkungan itu ?
Penelitian ini dilakukan di daerah Nias, dengan ernpat
kecamatan sebagai sampel lokasi, setiap kecamatan itu
ditetapkan empatdesa/kelurahan yang menjadi sampel lokasi.
Sampel lokasi ditentukan secara stratifeld sampling
berdasarkan purposive sample. Setiap desa/kelurahan sampel
lokasi ditetapkan dua orang informan puposive sample.
Sedangkan responder, ditetapkan sebanyak 100 orang yang
diambil dari setiap sampel lokasi yang jumlahnya didasarkan
Pada Perentase. jumlah rumah tangga yang terdapat pada
Masing-masing kecamatan dan desa/kelurahan sampel lokasi itu.
Data diperoleh dengan cara ; Wawancara dengan para informan
angket utuk dijawab oleh para responden, pengamatan
lapangan dan menelaah bahan?bahan bacaan yang berkaitan
dengan penelitian.
Adapun hasil penelitian dapat disimpulkan secara ringkas
sebagai berikut :
(1) Dinamika yang terjadi dalam sistem kehidupan sosial
masyarakat Nias dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, pada
saat ini telah berada dan beradaptasi dengan semakin
terkosentrasi pada sitem pencaharian agraris ( tingkat
kehidupan manusia pada stadium antroposere IV ).
(2) Adaptasi yang dilakukan pada setiap tahap stadium
kehidupan itu ( stadiurn antroposere I, II dan III ),
walaupun telah berada pada sistem pencaharian agraris,
selalu meniadi penyebab dan menyebabkan rnenurunnya
kualitas lìngkungan hidup alam. Seperti menjadi
langkanya berbagai jenis Flora dan fauna, menyempitnya
areal hutan, rusaknya ekosistem pantai dan sebagainya.
(3) Si Dinamika kehidupan sosial masyarakat Nias yang
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan hidup alam
Terutama seperti semakin tingginya pertumbuhan penduduk,
semakin menyebarnya kemiskinan dan ketidak tahuan,
integrasi budaya dan luar. Sehingga hal ini
mempengaruhi sistem interaksi masyarakat itu terhadap
lingkungan hidup alam. Misalnya sikap penggunaan
sumberdaya alam yang tak bijaksana, intensif dan
ekstensifnya penggunaan sumberdaya alam dan sebagainya.
Keadaan ini membawa dampak pada sistem lain, diantaranya
menurunnya hasi produksi pertanian.

ABSTRACT
Nias is an island in the area of west Sumatera. This
districts is part of the province of north Sumatera. Most of
it population are farmers and fisherman. Initially, Nias
products and exports are copra, rubber, rice, nutmeg, coffee
and pigs. As of 1960, results of said products decrease.
Rice, as a primary need, must be imported.
Thus may be caused by the system of its social life which is
not developing and unable to cope with the present situation.
Thus resulting in the decrease of the agricultural product.
Based On this reality, we are trying to make a re.1m12
reserach on the social life of the Nias community, connected
to the dynamics of the adapted interrelated ecosystem. The
question in this research are : (1) What factors are
connected to development of the social life of the community?
(2) what is the impact of the development on the ecosystem?
the purpose of this research are : (a) to identyfy the social
life of the Nias community ; factors that must be considered
for the projections of its life design and (b) the
possibility of common social mechanisme to overcame
disturbances on the ecosystem.
The variable to research is the system of their means of
living, starting from stadium antroposere I till stadium
antroposere V. An indicator : system to perform the means of
living ; how the impact works regarding the ecosystem
( natural environment ) ; and what is the result of the
persent natural enveronment ?
A reserach was made in the Nias area, with fours districts
( kecamatan ) as an example, and each district was chosen as
four country/district ( desa/kelurahan ) as location example.
Then the location was each village/village head was drawn up
by two infromants. While a respondent was drawn up 100
persons based on its total percentage of hauses at each
district and village.
Data werw gathered from ; interviews with informants,
circulation of questionnaires, observation on the spot an
recing materials connected to this research.
Conclution of this research :
(1) The dynamics accured on the system of the social life of
Nias community in fulfilling the needs of life adapted to
agriculture ( human life on stadium antroposere IV ).
(2) Adapted at each stadium of living ( stadium antroposere
I, II, and III ). Although a system on agriculture was
reached always causing a decrease in the quality of
natural environment. For instances flora and fauna,
forest, sea coastr, etc.
(3) Social life of Nias community which its decrease in the
quality of the environment of nature. Mostly, the
increase of its population, poverty and ignorance of
cultural integration from outside. Such effecting the
interaction system on the people towartds the natural
environment. Such as benefinting from natural sources,
and the like, also an un avourable impact on other
systems, like the decrease in the result of agriculture.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noorca Maya Regita
"Arsitektur dalam pandangan umum adalah usaha manusia untuk membangun tempat tinggal yang aman dan nyaman. Proses penciptaan bangunan yang dikenal selama ini selalu melibatkan ukuran matematis, tetapi sesungguhnya keseluruhan rangkaian usaha ini merupakan proses yang sangat kompleks. Arsitektur, secara konseptual, didefinisikan sebagai usaha untuk membangun ruang bagi manusia, yang melibatkan penambahan satu dimensi tertentu, yaitu dimensi kemanusiaan. Penciptaan bangunan didasari oleh relasi kuasa yang terjadi dalam lingkungan sosial. Hal inilah yang melahirkan berbagai gaya arsitektur bangunan secara kultural. Keberadaan bangunan memberi peluang bagi penghuni untuk memacu inteligensi melalui adaptasi dan desain menjadi mediasi bagi intensionalitas penghuni terhadap bangunan.

Architecture in general is a human’s effort to build a secure and comfort home. The creation of a building as we know, is always involving the mathematical measure, however, the whole sequence of these efforts is a complicated process. In a conceptual understanding, architecture is defined as a matter of making a human space, which is adding a particular dimension, i.e. humanistic dimension. The creation of a building is based on the relation of power, which is happened in a social environment. This is what produce so many different style of architectur in culture. The exsistence of a building gives the probability to the dweller for boosting his/her intelligence through the adaptation and the design stance, which is become a mediation for the dweller’s intentionality to the building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surti Utami Sunanto
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses evaluasi pelanggaran ekspektasi komunikasi dalam negosiasi bisnis internasional di Indonesia. Dengan menggunakan Expectancy Violation Theory EVT oleh Judee K. Burgoon 1976 sebagai rujukan teoritis utama akan dieksplorasi bagaimana proses pembentukan ekspektasi komunikasi negosiator serta proses evaluasi yang dilakukan pada saat ekspektasi komunikasi tersebut dilanggar dalam konteks negosiasi bisnis internasional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami pembentukan ekspektasi dan proses evaluasi pelanggaran ekspektasi dalam konteks negosiasi melalui pengalaman para negosiator berkebangsaan Indonesia yang telah berpengalaman melakukan negosiasi bisnis internasional. Dengan strategi ini diharapkan dapat terungkap detail proses tersebut, sehingga dapat dipahami dan diindentifikasi faktor-faktor baru yang muncul ketika proses evaluasi pelanggaran ekspektasi dilakukan dalam konteks tersebut. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dalam konteks negosiasi bisnis, tujuan negosiasi dan motivasi sosial negosiator menjadi moderator utama dalam proses evaluasi pelanggaran ekspektasi, baik pada saat terjadi prilaku komunikasi yang ambigu, maupun saat terjadi pelanggaran ekspektasi secara negatif. Hal ini berbeda dengan apa yang disebutkan dalam EVT bahwa kadar nilai komunikator menjadi moderator utama dalam proses evaluasi. Dari temuan hasil penelitian ini diajukan juga model evaluasi pelanggaran harapan dalam konteks negosiasi. Kata kunci: ekspektasi komunikasi, pelanggaran ekspektasi, komunikasi interpersonal, negosiasi, negosiasi bisnis internasional.

This study aims to understand the evaluation of communication expectancy violations in international business negotiations in Indonesia. By utilizing the Expectancy Violation Theory EVT coined by Judee K. Burgoon 1976 as the primary theoretical reference, this study will explore the forming of communication expectancy as well as the evaluation process undertaken when those communication expectancies are violated within the context of international business negotiations. This study was conducted using a qualitative approach to understand the formation of expectancies, the process of evaluating expectancy violations and interaction adaptation undertaken within the business negotiation context through the lenses of experiences of Indonesian negotiators of the same industry. This strategy is hoped to provide details of the aforementioned process so then this phenomenon can be understood and new arising factors can be identified. The findings of the research indicate that the goal of negotiation and the negotiator rsquo s social motives have become the main moderator in the evaluation of expectancy violations in the negotiation context, both in the event of ambiguous communication behaviors and when an expectation is negatively violated. This differs to EVT rsquo s proposition stating that communicator reward valence is the main moderator in the evaluation process. This study also proposed a model of expectancy violation evaluation within the negotiation context that was never discussed before in previous literature. Keywords communication expectancy, expectancy violations, interpersonal communication, negotiation, international business negotiations."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2285
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amurwani Dwi Lestariningsih
"Kajian ini mengungkapkan dan menganalisis gejala sosio-historis mengenai suatu identitas yang diperjuangkan oleh kelompok mantan tahanan politik perempuan berkaitan dengan peristiwa G30S tahun 1965. Tidak seperti kelompok lainnya yang segera dapat beradaptasi, kelompok ini melakukan class action penanda mereka tidak merasa bersalah secara hukum. Kegagalan class action dan dukungan dari Lembaga Swadaya Masyarakat mendorong mereka untuk menghimpun dan membentuk suatu organisasi, yang menjadi ruang bagi mereka untuk mengartikulasikan diri yaitu Wanodja Binangkit, Paduan Suara Dialita, dan Kiprah Perempuan. Ruang ini digunakan sebagai tempat untuk mempertahankan identitas dan memperjuangkan nilai-nilai yang mereka yakini, melalui pentasan seni pertunjukan dan lagu-lagu yang dibawakannya. Mereka juga berupaya untuk menghilangkan stigmatisasi dan merekontruksi sejarah terkait dengan identitas, dalam bentuk gerakan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan memory collective melalui merawat ingatan kolektif masa lalu untuk kepentingan masa kini. Pendekatan ini dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan menelusuri dokumentasi dari ketiga organisasi tersebut. Studi ini diharapkan memberikan perspektif baru sumbangan ilmu sejarah kepada ilmu budaya.

This study reveals and analyzes socio-historical phenomenon regarding an identity that was fought for by a group of former female political prisoners in connection with the G30S-1965 incident. Unlike other groups that quickly adapted, this group carried out class action as a sign that they did not feel legally guilty. The failure of class action and support from Non-Governmental Organizations encouraged them to gather and form an organization, which became a space for them to articulate themselves, namely Wanodja Binangkit, Dialita Choir, and Kiprah Perempuan. This space is used as a place to maintain their identity and fight for the values ​​they believe in, through performing arts performances and the songs they perform. They also seek to eliminate stigmatization and reconstruct history related to identity, in the form of cultural movements. This study uses a collective memory approach through caring for past collective memories for the benefit of the present. This approach is carried out by using in-depth interviews and tracing documentation from the three organizations. This study is expected to provide a new perspective on the contribution of historical science to cultural science."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Widodo Wahyuni Sambodo
"RINGKASAN
Cirimekar adalah sebuah desa tradisional yang dihuni masyarakat suku Jawa yang kehidupan sehari-harinya bertumpu pada usaha pertanian. Seperti pada umumnya masyarakat tradisional yang masih menjunjung tinggi adat istiadat yang berlaku, masyarakat Cirimekar pun merupakan masyarakat yang masih mampu mempertahankan nilai-nilai tradisional sebagai tuntunan bagi masyarakatnya yang sedang beranjak mengalami perubahan untuk tidak larut dalam perkembangan jaman.
Dengan masuknya unsur teknologi seperti makin banyaknya pabrik yang berdiri di sekitar Cirimekar dan masuknya pengaruh budaya dari luar, mengakibatkan dimilikinya sarana informasi yang makin banyak oleh penduduk. Dengan demikian keadaan masyarakat yang semula sangat erat dengan sumber daya alam setempat dan taat terhadap norma-norma yang berlaku di desa, kemudian mewngalami perubahan.
Perubahan itu terjadi terutama akibat dari makin menyempitnya luas desa baik yang berupa lahan pertanian maupun pemukiman karena berdirinya pabrik-pabrik dan pertambahan penduduk yang tidak mudah dihambat. Luas lahan pertanian berkurang, sementara kebutuhan pangan penduduknya makin bertambah.
Di samping itu pengaruh terbukanya hubungan desa dengan daerah lain, juga mengakibatkan mobilitas penduduk menjadi bertambah tinggi. Terjadinya persinggungan dan saling bertemunya antara penduduk desa Cirimekar dengan warga desa lain baik di tempat bekerja yaitu pabrik maupun jalan raya, menjadi salah satu faktor terjadinya perubahan.
Menurut Hardasty, dalam melihat terjadinya perubahan kebudayaan yang berkaitan dengan berubahnya keadaan lingkungan, metodologi Steward dengan model pendekatan ekologi budaya mengatakan, antara lingkungan dengan budaya tidak merupakan lapisan (efera) yang terpisah, melainkan antara lingkungan dan kebudayaan merupakan komponen yang terkait secara dialektik.
Teori Steward maupun Hardasty di atas yang mendasari penelitian ini untuk mencari jawab apakah perubahan adat istiadat masyarakat Cirimekar yang terkena akibat perubahan lingkungannya, adalah merupakan suatu proses perubahan yang terjadi saling berkaitan satu dengan yang lain.
Penelitian tesis ini akan membuktikan adanya hubungan antara masuknya unsur teknologi seperti informasi dan teknologi produksi sebagai variabel bebas dengan pandangan masyarakat terhadap kerja, keadaan sosial ekonomi atau pola pendapatan dan renggangnya kekerabatan sebagai variabel terikat yang kesemuanya itu berubah karena terjadinya perubahan lingkungan fisik.
Baik perubahan itu terjadi karena adanya hubungan variable di atas atau perubahan itu terjadi walau tidak ada hubungan antara dua variabel tersebut. Soerjadi mengatakan, bahwa semua perubahan itu berlangsung dalam suatu proses yang mengikuti tatanan, prinsip dan ketentuan alam yang rumit, tetapi cukup teratur dan melalui ekologi kita dapat memahami perubahan warga desa Cirimekar tersebut.
Untuk itu, setelah melalui uji ada tidaknya hubungan variabel dengan menggunakan perhitungan statistik model T (Tau Kendal), ternyata bahwa hubungan yang terjadi sangat lemah, yaitu Tb = 0,0051 yang berarti mendekati nol. Ini menunjukkan tidak ada hubungan antara kedua variabel disebut di atas.
Dengan tidak adanya hubungan dari kedua variabel tersebut, kemudian diketahui penyebabnya karena tak dimasukkannya pimpinan nonformal semacam ustad dan lurah tua yang masih mampu mempengaruhi kehidupan masyarakat desa Cirimekar. Di samping itu, ternyata penduduk Cirimekar mempunyai kemampuan yang tinggi beradaptasi untuk menyesuaikan kehidupannya pada lingkungan yang telah berubah. Hal tersebut tampak pada ketidaktergantungan penduduknya lagi terhadap sumber daya alam setempat seperti hasil pertanian maupun perikanan. Sementara itu pergeseran adat istiadat yang terjadi justru karena budaya yang melekat pada pekerja pabrik maupun pedagang pendatang dan budaya ini mempengaruhi budaya penduduk Cirimekar.
Dengan demikian, dari penelitian dapat disarikan bahwa: Perubahan prilaku, sikap dan tatacara berpikir penduduk desa Cirimekar yang terjadi, bukan semata karena terjadinya perubahan lingkungan akibat masuknya unsur-unsur teknologi.
Meskipun sumber daya alam sudah tidak lagi mampu memberikan kebutuhan hidup penduduknya, akan tetapi dengan terbukanya desa dan adanya kesempatan baru untuk penduduk bekerja di luar bidang pertanian, maka penduduk mampu mempertahankan eksistensi dan memperbaiki kualitas hidupnya.
Masuknya teknologi ternyata tidak banyak menggeser atau mempengaruhi adat istiadat maupun budaya masyarakat setempat, karena ternyata para tokoh masyarakat yang menjadi panutan penduduk mampu meredam dan menciptakan suasana yang tetap menjaga kebiasaan adat istiadat desa, sehingga perubahan prilaku itu maaih dapat diarahkan atau dikendalikan.

SUMMARY
Cirimekar is a traditional village, located 29 Km south of Jakarta. The people in this village receive very little education. With part of the population working in agriculture and part working at a very income, they have very little capital resources. The population is facing a sudden shift in traditions and values from the influence of industries in the area of Cirimekar.
A population of 5,460 lives in this area of 17,818 Ha, has seen various impacts of the industries established in around Cirimekar from the bursting of industrial waste dumps into the agricultural land to the changes of the people in working their land.
Industries in the area of Cirimekar have influenced the traditional patterns and customs the village has always used to work their land. Studying the shift that is taking place in Cirimekar village reveals the impact of technology and industry on culture, environment, and villager?s perceptions of ecology.
This research is based on the Haerdasty and Steward Theory. Approximation on ecology and culture, which says that culture and environment are dialectic, that forms together in layers. The research intends to show that the change in customs occurring in Cirimekar village is the result of the environmental impact of these industries.
For this proof, the researchers have used the variable and model statistic of Thau Kendal. The variable used for technology was a free variable. The views of people's work-patterns were formed on the economic and distance principles.
Result of this research showed there is no connection of to the second variable. The connection is not the reason for the changes occurring in influence of the industries work-pattern, income-patterns, and other customs.
The conclusion this research determines is that the population of Cirimekar village has a high capacity for adapting to the present environmental situation. For this matter the population of Cirimekar village is not dependent on the natural resources of this area.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darsya Khohamzah
"Deskripsi etnografi ini menjelaskan interaksi sosial para pedagang di Pasar Mester Jatinegara. Saya mengamati interaksi sosial di antara para pedagang Cina di Pasar Mester dan hubungan sosial dengan para aktor pasar lainnya. Hasilnya mengantarkan kepada sebuah kesimpulan bahwa aktivitas ekonomi di Pasar Mester ini terdapat strategi, kerjasama ekonomi, dan persaingan di antara para pedagang. Latar belakang etnik para pedagang yang beragam memunculkan stereotip etnik di dalam aktivitas-aktivitas ekonomi di pasar. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan pengamatan partisipasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S61287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>