Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157999 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanna Balqis Rizal
"Air sebagai sumberdaya yang sangat diperlukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Potensi ketersediaan air pada suatu daerah ditentukan dari faktor kondisi fisiknya yaitu bentuk medan, geomorfologi dan geologi yang kemudian penggabungan dari faktor fisik tersebut menjadi bentuklahan. Iklim yang mempengaruhi intensitas curah hujan serta aktivitas manusia juga mempengaruhi ketersediaan air. Kemarau panjang yang terjadi pada tahun 2015 menyebabkan kekeringan. Kecamatan Babakan Madang merupakan salah satu kecamatan yang merasakan dampak kekeringan dan membuat ketersediaan air berkurang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis spasial deskriptif untuk mengetahui dan mengidentifikasi bentuklahan dan ketersediaan air pada kemarau panjang di Kecamatan Babakan Madang.
Dari hasil pengolahan data yang didapatkan bahwa bentuklahan yang ada di Kecamatan Babakan Madang yaitu bentuklahan vulkan, fluvial, denadusional, strukturan, dan atropogenik. Wilayah dengan ketersediaan air berkurang saat musim kemarau dan mengalami kekeringan yaitu wilayah yang berada pada bentuk medan berbukit hingga bergunung sedangkan wilayah dengan bentuk medan landai tidak mengalami kekeringan. Sehingga hasil dari penelitiaan ini yaitu kekeringan yang terjadi pada kemarau panjang tahun 2015 mempengaruhi ketersediaan air pada bentuklahan vulkan dan denudasional yaitu pada Desa Karang Tengah dan Bojongkoneng.

Water is a resource which needed by humans in fulfilling the needs of everyday life. Potential water availability in a specified area of physical condition factors that shape of the terrain, geomorphology and geology then merging of the physical factors into landforms. The climate affect the intensity of rainfall and human activities also affect water availability. Drought occurred in 2015 caused dryness. Babakan Madang subdistrict is one of the districts that feel the impact of dryness and that water availability is reduced.
From processing the data obtained that the landforms exist in Babakan Madang subdistrict ie volcanic landforms, fluvial, denadusional, structural, and atropogenik. Regions with reduced water availability during the dry season and experiencing dryness that is the area on hilly terrain, while the region with the sloping terrain does not suffer from thedryness. So the result of this analysis, the dryness occurred long dryness in 2015 affected the availability of water in volcanic landforms and denudasional ie in Karang Tengah village and Bojongkoneng.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Daruati
"Penelitian ini mengkaji kekeringan pertanian lahan sawah di Propinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebaran wilayah dan pola kekeringan pertanian lahan sawah yang terjadi di Propinsi Jawa Barat dan untuk mengetahui hubungan kekeringan pertanian lahan sawah dengan karakteristik fisik lahannya. Kekeringan pertanian diperoleh meggunakan model TVI (Thermal Vegetation Index) dari pengolahan citra satelit MODIS Terra tahun 2000-2011. TVI merupakan rasio antara LST (Land Surface Temperature) dan EVI (Enhanced Vegetation Index). Faktor fisik yang dikaji adalah, curah hujan, kemiringan lereng, geomorfologi, drainase tanah, dan wilayah irigasi. Hasil yang didapatkan adalah kekeringan sangat berat tertinggi terjadi pada bulan September 2006 seluas 806.564 ha yang meliputi hampir seluruh Propinsi Jawa Barat karena pengaruh El Nino, sedangkan terendah terjadi pada bulan September 2010 seluas 101.959 ha yang sebagian besar berada di Kabupaten Subang dan Indramayu karena pengaruh La Nina. Sebaran kekeringan pada tahun 2000-2011 memiliki pola yang sama yaitu pada awal musim kering (Mei) kekeringan terjadi di bagian utara (sepanjang pantura) kemudian bertambah luas ke arah timur/selatan pada pertengahan musim kering (Juli-Agustus) lalu bertambah lagi ke arah barat pada akhir musim kering (September). Kejadian kekeringan ada hubungannya dengan kondisi fisik wilayah tetapi yang paling berpengaruh adalah curah hujan berdasarkan uji ststistik Chisquare.

This study examines agricultural drought paddy fields in West Java. The aims of this research are to know the pattern and distribution of paddy field drought in West Java and the correlation between drought and the physical characteristics. The agricultural drought is obtained from TVI (Thermal Vegetation Index) model. TVI is derived from MODIS Terra satellite image which is the ratio between the LST (Land Surface Temperature) and EVI (Enhanced Vegetation Index). Physical factors studied are rainfall slope, geomorphology, soil drainage, and irrigation areas. The most severe drought occurred in September 2006 because of El Nino, covering 806,564 ha, distributed in almost all West Java Province while the lowest occurred in September 2010 because of La Nina, covering 101,959 ha, mostly distributed in Subang and Indramayu district. Spatial distribution of drought in 2000-2011 have the same pattern at the start of the dry season (May) drought occurred in the north (along the coast) then expanded to the east / south in the middle of the dry season (July-August) and then increased further to the west at the end of the dry season (September). Incidence of drought has correlation with the physical condition of the area, but the most influential is the rainfall based on Chi-square test.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T32612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya
"Kecamatan Babakan Madang merupakan salah satu kecamatan sering dilanda kekeringan. Kekeringan yang melanda kecamatan ini cenderung semakin parah apabila terjadi fenomena iklim yang menyebabkan bulan kering semakin panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerentanan wilayah terhadap kekeringan yang ada di Kecamatan Babakan Madang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode logika fuzzy dan metode analisis spasial serta deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah terpapar kekeringan di Kecamatan Babakan Madang membentuk pola semakin ke utara dan ke selatan semakin tinggi indeks keterpaparannya sedangkan pada bagian tengah wilayah indeks keterpaparannya rendah dikarenakan penggunaan tanah pada bagian utara adalah dominan sawah sedangkan pada bagian selatan dominan hutan. Wilayah sensitif kekeringan di Kecamatan Babakan Madang membentuk pola semakin ke selatan semakin tinggi indeks sensitivitasnya dikarenakan jenis batuan yang berada di selatan yaitu andesit dan vulkan tidak bisa menyimpan air. Wilayah kapasitas adaptif di Kecamatan Babakan Madang membentuk pola semakin ke utara semakin tinggi indeks kapasitas adpatifnya dikarenakan tingkat pendidikan yang tinggi tetapi tidak adanya pelatihan bencana. Wilayah rentan terhadap kekeringan di Kecamatan Babakan Madang didominasi oleh tingkat kerentanan sangat tinggi, semakin ke selatan indeks kerentanan wilayahnya pun semakin tinggi dan dominasi dari kelas sangat tinggi mencakup luas 6577.8 ha atau 66.63% dari luas wilayah total.

Babakan Madang subdistrict is one of the districts are often hit by drought. The drought that hit this district tend to be more severe in case of climate phenomenon that causes dry months getting longer. The purpose of this study was to determine the vulnerability of meteorological drought in Subdistrict Babakan Madang. This research method approach, Fuzzy Logic and methods of spatial analysis and descriptive. The results showed that the area exposed to drought in Babakan Madang subdistrict form a pattern of getting to the north and to the south the higher the index whereas exposure to long fetches in the middle area of lower exposure to long fetches index due to the use of land in the northern part is the dominant fields while in the southern part of the dominant forest. Drought sensitive regions in Babakan Madang subdistrict form a pattern of getting to the south the higher the index the sensitivity is due to the type of rock that is located in the southern volcanic andesite and can not store water. Territory adaptive capacities in Babakan Madang subdistrict patterning Further north the higher the index adpatifnya capacity due to high level of education but no disaster training. Region prone to drought in Babakan Madang subdistrict is dominated by a very high degree of vulnerability, the vulnerability of the region to the south of the index was higher and the dominance of very high class covers a total area 6577.8 ha or 66.63% of the total land area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiyanah
"Kekeringan yang dialami Kecamatan Babakan Madang pada tahun 2015 memberikan dampak pada sektor pertanian padi yang mengakibatkan keringnya lahan pertanian hingga petani melakukan pergeseran waktu tanam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan aktivitas petani padi akibat dampak kekeringan yang terjadi pada tahun 2015 sehubungan dengan bentuk medan. Data penelitian diperoleh dari petani dengan menggunakan kuesioner dan FGD. Hasil penelitian berdasarkan analisis deskriptif dan analisis spasial, bahwa kekeringan menyebabkan aktivitas petani untuk tanam padi pertama bergeser 1 sampai 3 dasarian dari kondisi untuk sawah irigasi maupun tadah hujan. Terjadinya diversifikasi mata pencaharian selama musim kemarau tahun 2015 yang dilakukan oleh petani pemilik yaitu dengan berjualan sembako sedangkan petani penggarap dan buruh tani bekerja sebagai buruh perkebunan. Pergeseran waktu tanam yang terjadi pada lahan sawah irigasi untuk wilayah berbukit curam dan terjal mengalami pergeseran yang lebih panjang sebanyak 2 dasarian. Wilayah landai yang hanya mengalami pergeseran 1 dasarian. Lahan sawah tadah hujan di wilayah bentuk medan dataran tinggi, berbukit curam, berbukit terjal dan bergunung curam mengalami pergeseran waktu tanam sekitar 2-3 dasarian, sedangkan pada wilayah landai dan bergelombang hanya mengalami pergeseran waktu tanam sekitar satu dasarian.

Drought in Babakan Madang sub-district on 2015 impacted on rice farming's field dryness which changed the farmers planting time. The aims of the research is to examine changes in the activity of paddy rice farmers due to the effects of 2015 drought under the influences of area landforms. Data for this research is gotten from farmers for data gathering though questioner and FGD (Focus Group Discussion). According to descriptive analysis and spatial analysis, Drought that occurred has delayed first paddy planting season for 10-30 days in irrigated and rainfed paddy field. On the other hand, the land ownershifted work to grocer and the peasants shifted work to become plantation laborer. Planting season shift in irrigated paddy fields of steep and precipitious hills regions experienced longer shifts of 20 days. Flat terrain regions only experienced 10 days shift. Rainfed paddy field in high elevation regions, steep mountain regions experienced 20-30 days, meanwhile in flat and rugged regions only experienced 10 days shift in planting season.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Aghnia Mirrah
"Ketersediaan air pada suatu DAS dapat dilihat dari ekosistem dan aktivitas di daerah tersebut. Hubungan keduanya akan mempengaruhi respon hidrologi pada DAS. Penelitian ini dilakukan di DA Ci Anten, Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keseimbangan air hasil dari ketersediaan dan kebutuhan air secara spasial sebagai hasil interaksi faktor-faktor hidrologi yang telah dibuat berdasarkan karakteristik fisik unit respon hidrologi URH di DA Ci Anten. Penelitian ini menggunakan aplikasi model SWAT, metode Meijerink dan Cook untuk menghitung ketersediaan air. Luas setiap sub-DAS dan penggunaan lahan diketahui untuk perhitungan kebutuhan air. Karakteristik fisik DA Ci Anten terbagi menjadi 16 sub-DAS dengan URH dominan berupa kebun campuran pada kemiringan lereng 10-30 . Keberagaman kondisi URH pada setiap sub-DAS mempengaruhi koefisien limpasan dan perhitungan ketersediaan air. Pada musim kemarau terjadi defisit air pada semua sub-DAS kecuali sub-DA Ci Kaniki 1, sedangkan keseimbangan air tahunan mengalami defisit air tertinggi pada sub-DA Ci Sadane 1 dan sub-DA Ci Sadane 2. Penyebab defisit air tersebut dikarenkan karakteristik fisik sub-DAS dan banyaknya penduduk yang bermukim di sekitar sub-sub DAS tersebut.

The availability of water in watershed can be seen from ecosystem and activities in that area. The relationship between those will affect the hydrological responses in the watershed. This research take place in Anten watershed, Bogor Regency. The aim of this research is to analyze the water availability and water demand as a result of the interaction of hydrological factors that have been made based on physical characteristic hydrological response unit HRU in Anten watershed. This study use hydrological application of SWAT model to generate HRU and Meijerink and Cook formula to calculate water availability. The width of each sub watershed and land use is known for calcutae water demand. The physical characteristics of Cianten watershed is devided into 16 sub watersheds with dominant HRU in the form of mixed garden on slope of 10 30 . The diversity of HRU conditions in each sub watersehed affects the runoff coefficient and water availability. In the dry season water deficit occurs in all sub watershed except Kaniki 1 sub watershed, while in annual water balance has the highest water deficit in Sadane 1 sub watershed and Sadane 2 sub watershed. The cause of water deficit is due to the physical characteristic of each watershed and the nmber of residents who live around sub watershed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pratita Sari
"ABSTRAK
Kekeringan perkotaan merupakan dampak yang diakibatkan oleh adanya perubahan iklim. Akibat yang ditimbulkan dari kekeringan di perkotaan yaitu terganggunya kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pola pemanfaatan air dan pola adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat dalam memanfaatkan air saat kondisi kering. Teknik perhitungan yang digunakan untuk menghitung jumlah pemanfaatan air dan analisis crosstab. Berdasarkan hasil analisis terdapat pola pemanfaatan air pada permukiman teratur dan permukiman tidak teratur pada wilayah kering berdasarkan frekuensi kegiatan dan sumber air utama. Sesuai dengan jenis permukiman teratur dan tidak teratur pada wilayah memiliki tingkat frekuensi tertinggi untuk kegiatan mandi, cuci, dan kakus, serta dominasi pemanfaatan air tanah lebih tinggi dibandingkan air PDAM. Kondisi tersebut mendorong masyarakat untuk beradaptasi apabila terjadi kekeringan, sehingga terdapat tiga jenis wilayah kering yang terdiri dari wilayah sangat kering, wilayah kering, dan wilayah tidak kering. Pola adaptasi masyarakat pada wilayah sangat kering di permukiman teratur dan permukiman tidak teratur berupa pengurangan frekuensi kegiatan mandi, cuci, dan kakus, membeli sumber air kemasan untuk kegiatan makan dan minum, serta melakukan penampungan air. Sedangkan pola adaptasi masyarakat pada wilayah tidak kering di permukiman teratur berupa pengurangan frekuensi kegiatan mandi, cuci, dan kakus, melakukan pembelian air kemasan dan tidak melakukan perubahan sumber air utama.

ABSTRACT
Urban drought is an impact from climate change. The impacts in urban area are disturbed some daily activities. The purposes from this research are to analize the water usage and adaptation on dry condition in settlements regular and irregular . There are some methods to analyses water usage in normal condition and drought condition. To find relation each variables are use crosstab and calculates the water usage for each condition. Based on results, there are differences water usages in normal condition and drought condition. There are some type of water usage in regular settlement and irregular settlement on dry area. Based on frequency and water usage in regular and irregular settlement, the highest amount for frequency of water usage are for shower and wash. But, based on the water resouces usually people in regular and irregular settlement are use groundwater. Based on that condition, people in regular and irregular settlement in dry area must adapt to release stress from decreasing water sources. People who lived in dry area should minimize the water usage especially for bath, wash, dish and drink, they add bottle water for dish and drink and also they manage amount of water each day. But people who lived on regular settlement and not dry condition are minimizing water usage and add some water sources for dish and drink. "
2017
S69815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Darmoro
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farena Fifenka
"Air merupakan kebutuhan esensial kedua yang paling banyak dibutuhkan manusia setelah oksigen. Namun, penggunaan air kian meningkat enam kali lipat selama 100 tahun terakhir dan akan terus tumbuh sekitar 1% per tahun sejak 1980-an. Dengan begitu, sumber daya air semakin dieksploitasi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Pada saat kebutuhan air yang terus meningkat, BMKG menginformasikan bahwa wilayah Jawa Barat berpotensi mengalami kemarau panjang yang disertai El Nino. Kemarau panjang itu sendiri dapat menyebabkan krisis air. Kabupaten Majalengka Kabupaten Majalengka menjadi salah satu wilayah yang memiliki riwayat kemarau panjang yang mengakibatkan krisis air. Sebagai salah satu sumber air di Kabupaten Majalengka, maka perlu dilakukan analisis ketersediaan air terhadap DAS Cilutung. Analisis ketersediaan air menggunakan persamaan Meijerink (1994), dimana persamaan ini menghitung air yang meresap ke dalam tanah dengan memanfaatkan data iklim, karakteristik fisik, dan luas wilayah.

Water is the second most essential need for humans after oxygen. However, water use has increased sixfold over the past 100 years and has continued to grow at around 1% per year since the 1980s. That way, water resources are increasingly being exploited to meet the ever-increasing demand. At a time when the need for water continues to increase, the BMKG informed the public that the West Java region has the potential to experience a long dry season accompanied by El Nino. The long drought itself can cause a water crisis. Majalengka Regency Majalengka Regency is one of the areas that has a long history of drought, which has resulted in a water crisis. As one of the water sources in Majalengka Regency, it is necessary to analyze the water availability of the Cilutung Watershed. Analysis of water availability uses the Meijerink equation (1994), where this equation calculates the amount of water that seeps into the ground by utilizing climate data, physical characteristics, and area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengaplikasikan metode perhitungan daya dukung sumber daya air untuk kasus daerah perkotaan padat penduduk dan daerah pedesaan. Metode daya dukung sumber daya air yang digunakan adalah metode rasional dan metode kesetimbangan air. Status daya dukung sumber daya air ditentukkan dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan sumber daya air.
Hasil penelitian menunjukan bahwa status daya dukung sumber daya air berdasarkan kedua metode tersebut menunjukan status defisit pada daerah perkotaan, namun surplus pada daerah perdesaan. Dalam skala yang lebih kecil status ini bervariasi secara spasial. Verivikasi di lapangan menunjukan status daya dukung sumber daya air bertolak belakang dengan hasil perhitungan dengan kedua metode. Daerah perdesaan yang surplus ternyata di lapangan mengalami defisit, dan juga sebaliknya pada daerah perkotaan.

The purpose of this research is to apply the method of calculation capacity of water resources for cases urban areas high populated and rural areas. This research used rational method and water balance method. Status of capacity of water resources determained by comparing the availability and commodity of water resoources.
The results of the study showed that status of capacity of water resources base on both method showed status the deficit in the urban areas, but there was a surplus for rural areas. On a smaller scale this status varying in spatial. Field verification shown status capacity water resources in contrast with the calculation on with both method. Rural areas that surplus it appeared in the field suffered a deficit, and also in urban areas.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryaldi Aries
"Air merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi karena fungsinya yang utama yaitu untuk kelangsungan hidup manusia. Bertambahnya jumlah penduduk namun tidak disertai dengan bertambahnya supply air minum, adanya tuntutan hidup sehat, serta pertumbuhan ekonomi mendorong pertumbuhan industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sehingga menciptakan persaingan. Kecamatan Pademangan merupakan wilayah yang rawan akan penyediaan air bersih. Memicu masyarakat sekitar untuk beralih menggunakan AMDK sebagai kebutuhan akan air minum yang bersih dan higienis. Penelitian ini ingin mengkaji persaingan AMDK yang berlangsung di tingkat retail dalam Kecamatan Pademangan. Penggunaan teknik overlay peta dan skoring adalah untuk menghasilkan wilayah persaingan di Kecamatan Pademangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Kecamatan Pademangan merupakan wilayah dengan tingkat persaingan sedang yang mencakup sebagian besar wilayah di Kecamatan Pademangan yaitu wilayah industri, pemukiman teratur, pemukiman tidak teratur serta wilayah perdagangan. Wilayah dengan tingkat persaingan sedang, sangat didominasi oleh ketersediaan AMDK merk baru, variasi merk dan keragaman kemasan AMDK dengan kelas sedang.

Abstract
Water is a fundamental requirement to be met because the main function is to human survival. Increase of population but is not accompanied by increased supply of drinking water, the demands of a healthy life, and encourage economic growth in industrial growth in Package Drinking Water (bottled drinking water) so as to create competition. Subdistrict Pademangan is a region prone to water supply. Triggering the surrounding community to switch to using bottled drinking water as the need for clean drinking water and hygienic. This study wanted to assess the competition that took place in bottled drinking water in Sub Pademangan retail level. The use of map overlay techniques and scoring is to generate competition in the Sub-region Pademangan. Based on the research results can be seen that Pademangan District is a region with a level of medium competition are covering most areas of the District Pademangan ie industrial areas, residential regular, irregular settlements and trade areas. Areas with the level of competition is, very much dominated by the availability of a new brand bottled drinking water, variety and diversity of packaging brand bottled drinking water with the class being."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S639
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>