Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70005 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aji Wicaksono
"ABSTRAK
Delta bersifat dinamis dan selalu berubah bentuk akibat interaksi dari sungai dan
laut. Delta Ci Punagara sejak tahun 1972 selalu bertambah luas, sehingga
berpotensi berubah bentuk secara spasial. Tujuan penelitian untuk menganalisis
perubahan spasial delta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan
overlay peta tahun 1972, 1994, dan 2015 terjadi abrasi dan akresi di delta,
sehingga mengubah bentuk delta dari Irreguler menjadi Bird-Foot. Arus dan
gelombang yang sejajar garis pantai menyebabkan abrasi dan menghasilkan
wilayah akresi. Pasang surut yang kecil cenderung membangun pantai.
Peningkatan debit Ci Punagara diikuti peningkatan sedimentasi akibat perubahan
penggunaan tanah terutama menipisnya hutan menyebabkan daratan delta
bertambah luas.

ABSTRACT
and the sea. Delta Ci Punagara since 1972 become broader, potentially deform
spatially. The aim of research to analyze the spatial changes in the delta and the
factors that influence it. Based overlay maps in 1972, 1994 and 2015 occurred in
the delta erosion and accretion, thereby transforming the delta of the irregular
into Bird-Foot. Currents and waves are parallel to the shoreline causing abrasion
and produce accretion region. Small tidal tends to build up the beach. Increased
discharge of Ci Punagara followed by increased sedimentation due to changes in
land use, especially depletion of forests leads expanding inland delta."
2016
S64649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wibowo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34073
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahad Husen
"Klasifikasi fase pertumbuhan padi sangat berguna untuk memprediksi hasil panen tanaman padi. Saat ini perhitungan produksi padi masih dilakukan dengan menggunakan metode konvensional, yakni dengan cara melakukan pengukuran langsung ke lapangan yang hasilnya masih bersifat subjektif, membutuhkan biaya yang mahal, dan menghabiskan banyak waktu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi penginderaan jarak jauh (remote sensing) menggunakan data citra satelit. Pada penelitian ini, dilakukan pengenalan tahap tumbuh padi pada data pixel citra satelit LANDSAT-8, daerah Karawang, Jawa Barat. Penelitian ini mengusulkan pengembangan sebuah sistem klasifikasi fase pertumbuhan padi di Indonesia. Metode yang diusulkan adalah pemanfaatan informasi dari pixel tetangga dengan pembobotan menggunakan metode attention mechanism.  Dari hasil percobaan, dibandingkan dengan penelitian sebelumnya didapat kenaikan akurasi yang cukup baik. Dan akurasi terbaik pada penelitian ini sebesar 85% untuk data yang digabungkan dengan beberapa fitur index vegetasi.

Classification of paddy growth phase is very useful for predicting the rice plant yields. Recently, rice yields calculation is still measured in the rice field area which is spend a lot of time and cost. It can be reduced by using technology such as remote sensing. In this research, information from pixel neighbor is used as feature by calculate its weight using attention mechanism method. The experiment result get good increase in accuracy value compared to previous study with 85% of accuracy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uji Astrono Pribadi
"Pertanian ladang berpindah oleh Suku Dayak Iban di Desa Mensiau mempunyai beberapa tahapan dalam pengelolaannya, yaitu membakar lahan, kemudian menanam padi dalam beberapa kali musim tanam, lalu di tinggalkan agar menjadi hutan kembali. Tahapan pertumbuhan tanaman dalam satu siklus perladangan berpindah idelanya mulai dari jejak bakar, ladang, semak belukar, belukar muda, belukar tua, kemudian hutan sekunder, sehingga dalam satu wilayah tanam suatu siklus perladangan berpindah dapat berlangsung selama 20 tahun sekali.
Penelitian ladang berpindah bertujuan untuk melihat karakteristik lahan melalui data dari hasil perekaman pesawat tanpa awak, melihat perubahan siklus ladang berpindah menggunakan analisis temporal NDVI Landsat, serta menghitung pengaruh jarak ladang terhadap aksesibilitas terhadap tempat tinggal dengan menggunakan Euclidean Distance Analysis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar perladangan berpindah dilakukan pada lahan yang berbukit kecil dengan kemiringan 15 - 25 dan jenis tanah Ultisol. Analisa NDVI pada beberapa ladang menunjukan peningkatan siklus perladangan berpindah dari sebesar 3 sampai 5 tahun sekali, dan hasil analisis jarak memperilhatkan perladangan berpindah banyak dilakukan pada wilayah di sekitar jalan, dibandingkan dengan sungai atau tempat tinggal.

Shifting cultivation by Dayak Iban Tribe on Mensiau village have several stages, burn the land, rice cultivating for two or three planting season, then abandoned for reforestation. Vegetation growth trough several stages on one cycle, ideally strated from burn scar, rice field, bushes, young secondary regrowth, old secondary regrowth, then become secondary forest, so that cycle needs 20 years.
The aim of this research is to identify the spatial charactheristic of shifting cultivation from UAV data, calculating the change on cycle from Landsat NDVI temporal analysis, also calculating the distance from home and access to the field using Euclidean Distance Analysis.
The result shows most of shifting cultivation happen on hilly area with 15 25 slopes and Ultisol soil type. NDVI analysis for some field shown increasing of cycle time from 3 to 5 year, and distance analysis reveal that shfting cultivation mostly take place near the roads.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid A. Palupi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S33687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Dwi Pamungkas
"Daerah Aliran Ci Manuk adalah salah satu daerah aliran di Jawa. Delta Ci Manuk cenderung mengalami perubahan dari tahun 1963 hingga 2002. Perubahan dalam delta Ci Manuk didominasi oleh pertambahan dalam periode studi 1963-2002. Alasan DAS Ci Manuk dipilih sebagai lokasi penelitian adalah karena aliran Ci Manuk memiliki tingkat sedimentasi yang tinggi dibandingkan dengan Daerah Aliran Sungai lainnya, selain itu di Kabupaten Sumedang dibangun bendungan untuk menahan laju endapan dan meminimalkan bencana banjir. Jadi itu Hal ini menimbulkan masalah yang dapat dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk delta dan perubahan area delta yang terjadi secara temporal dari tahun 2002 hingga 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis spasial digunakan untuk menggambarkan daerah dan deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan hasil perhitungan perubahan luas. Hasil penelitian ini adalah dinamika perubahan delta yang terjadi di wilayah delta barat didominasi oleh proses akresi dalam rentang waktu studi, sedangkan di wilayah delta timur ada proses abrasi dan pertambahan dalam rentang waktu studi. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika perubahan di daerah delta adalah faktor internal di delta barat dan faktor secara eksternal di delta timur

Ci Manuk Flow Area is one of the flow areas in Java. The Ci Manuk Delta tended to experience changes from 1963 to 2002. Changes in the Ci Manuk delta were dominated by accretion in the 1963-2002 study period. The reason the Ci Manuk watershed was chosen as the research location was because the Ci Manuk flow had a high sedimentation rate compared to with other Stream Areas, besides that in the Sumedang District a dam was built to hold the sediment rate and minimize flood disasters. So that thing This raises a problem that can be done research to find out the factors forming the delta and delta area changes that occur temporally from 2002 to 2018. The method used in this study was spatial analysis and quantitative descriptive analysis. Spatial analysis is used for describing regions and quantitative descriptive to explain the results of the calculation of broad changes. The results of this study are the dynamics of delta change which occurred in the western delta region is dominated by the accretion process in the study time span, while in the eastern delta region there is an abrasion process and accretion in the study time span. The factors that influence the dynamics of changes in the delta area are internal factors in the western delta and factors externally in the eastern delta.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Tria Pranandari
"Informasi keberadaan basement menjadi hal penting dalam eksplorasi migas. Hal tersebut dikarenakan dalam bentuknya sebagai sebuah cekungan yang dapat berfungsi sebagai alas pembentukan petroleum system. Metode gayaberat dipilih karena informasi tentang keberadaan basement ini tidak didapat dari beberapa data seismik. Daerah yang menjadi penilitian ini terletak dari daratan hingga ke lautan. Data gayaberat lokal adalah data hasil akuisisi di darat, sedangkan data gayaberat citra satelit adalah data yang digunakan untuk melihat ekstrapolasi dari data gayaberat lokal hingga ke laut. Kedua data ini diolah hingga menghasilkan anomali Bouguer. Dalam hal ini, metode analisa spektrum mencoba dikembangkan, sehingga dapat digunakan untuk membantu mencari kedalaman basement yang merupakan anomali regional pada daerah tertentu. Untuk pemisahan anomali regional dan residual dari kedua data tersebut menggunakan metode Moving Average. Gambaran bawah permukaan diperoleh dengan menggunakan proses 2D Forward Modeling terhadap suatu lintasan pada peta anomali gayaberat yang sesuai dengan lintasan seismik. Hal tersebut dilakukan untuk memodelkan bawah permukaan yang dikontrol oleh data seismik dan dibantu dengan kondisi geologi regional. Hasil analisis dari Forward Modeling menyatakan bahwa basement dari barat laut ke arah tenggara. Basement tersebut menunjukkan adanya cekungan dengan kedalaman basement bervariasi dari 2000 m sampai 5100 m.

Information of presence basement is important thing in the oil and gas exploration. That is because the shape as a basin that can serve as the base of the formation petroleum system. Gravity method chosen because of the existence of the basement is not obtained from a seismic data. This research area is to be located on land to the ocean. Local gravity data is the result of data acquisition on land, while the Satellite Imagery gravity data is used to view the data extrapolation from local gravity data to the sea. Both of these data are processed to produce a Bouguer anomaly. In this case, spectrum analysis method trying developed, so it can be used to help find the depth of the basement, which is a regional anomaly in certain areas. For the separation of regional and residual anomalies of both the data using the Moving Average method. Picture of the subsurface is obtained by using the 2D Forward Modeling on a track on the corresponding gravity anomaly map with seismic trajectory. This is done to model the subsurface is controlled by seismic data and assisted with the regional geological conditions. Analysis of Forward Modeling result stating that the basement from the northwest to the southeast. The basement shows basin with basement depths varying from 2000 m to 5100 m."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lauranthasa Aprilia Irawadi
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik hutan mangrove dan pola distribusinya di wilayah pesisir Brebes pada tahun 2013-2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks vegetasi dan Random Forest. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan luas yang signifikan selama periode penelitian dan hutan mangrove di wilayah pesisir Brebes memiliki persebaran yang luas, serta tingkat kerapatan yang cukup tinggi. Meskipun telah mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh bencana banjir Rob di tahun 2014 dan dampak dari aktivitas manusia, seperti pengalih fungsi lahan serta penebangan ilegal, hutan mangrove di lokasi penelitian terus berkembang karena adanya program rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh komunitas setempat dalam menjaga keasrian hutan mangrove di wilayah pesisir Brebes.

The purpose of this study was to determine the characteristics of mangrove forests and their distribution pattern at the Coast of Brebes in 2013-2022. The method used in this study are the Vegetation Index and Random Forest. The results indicate that there were significant changes in area during the study period and the mangrove forests in the coastal area of Brebes have a wide distribution, and a fairly high level of density. Despite the damage caused by the 2014 tidal flood disaster and the impact of human activities, such as land conversion and illegal logging, the mangrove forests in the study area continue to grow due to the mangrove rehabilitation program carried out by the local community in maintaining the beauty of the mangrove forests in Brebes coastal area."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oemar Syarief Wibisono
"Beras merupakan makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia. Jika dibandingkan dengan konsumsi tahun 2019, konsumsi beras nasional meningkat sekitar 4,67 persen pada tahun 2021. Hal ini menunjukan bahwa setiap tahun konsumsi beras nasional akan meningkat karena seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Sehingga dibutuhkan data produksi beras yang akurat dan tepat waktu untuk dapat menjaga ketersediaan stok beras nasional. Data citra satelit bisa menjadi alternatif untuk memprediksi produksi padi dikarenakan kekurangan yang dimiliki oleh metode survei yang dilakukan oleh BPS yaitu biaya yang cukup tinggi dan terdapat tenggang waktu diseminasi data. Gabungan citra SAR dan Optik dapat meningkatkan akurasi dari model yang dibangun. Selain itu penggunaan model deep learning memiliki akurasi yang lebih baik jika dibandingkan metode machine learning konvensional salah satunya kombinasi CNN dan Bi-LSTM yang mampu mengekstraksi fitur serta memiliki kemampuan untuk memodelkan data temporal dengan baik. Output yang diperoleh dengan menggunakan metode CNNBiLSTM untuk mengklasifikasikan fase pertumbuhan padi, menghasilkan akurasi yang terbaik dengan nilai akurasi 79,57 pada data testing dan 98,20 pada data training serta F1-score 79,78. Dengan menggunakan kombinasi data citra sentinel 1 dan 2 akurasi dari model LSTM dapat ditingkatkan. Selanjutnya akurasi yang didapatkan untuk model regresi produktivitas padi masih kurang baik. Akurasi terbaik dihasilkan oleh model random forest dengan nilai MAPE 0.1336, dan RSME 0,6871.

Rice is the staple food of the majority of Indonesian people. When compared to consumption in 2019, national rice consumption will increase by around 4.67 percent in 2021. This shows that every year rice consumption will increase in line with the growth of Indonesia's population. So that accurate and timely rice production data is needed to be able to maintain the availability of national rice stocks. Satellite imagery data can be an alternative for predicting rice production due to the drawbacks of the survey method conducted by BPS, which relatively high cost and the time span for data dissemination. The combination of SAR and Optical images can increase the accuracy of the model built. In addition, the use of deep learning models has better accuracy when compared to classical machine learning methods, one of them is the combination of CNN and Bi-LSTM which are able to extract features and have the ability to model temporal data properly. The output obtained using the CNNBiLSTM method to classify rice growth phases, produces the best accuracy with an accuracy value of 79.57 on testing data and 98.20 on training data and an F1-score of 79.78. By using a combination of sentinel 1 and 2 image data, the accuracy of the LSTM model can be improved. Furthermore, the accuracy obtained for the rice production regression model is still not good. The best accuracy was produced by the random forest model with a MAPE value of 0.1336 and RSME of 0.6871."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agie Maliki Akbar
"Prospek Panasbumi Gunung Endut terletak di kabupaten Lebak, Provinsi Banten, 40 km arah selatan Kota Rangkasbitung, dengan letak geografis antara 9261000-9274000 N dan 639000-652000 E. Survei pendahuluan berupa survei geologi- geokimia, resistivitas dan MT yang telah dilakukan PSDG pada 2006 menunjukkan Gunung Endut di dominasi oleh batuan vulkanik kuarter yang berasal dari Gunung Endut, yang memotong lapisan sedimen. Sesar normal berarah NE ndash; SW menghasilkan manifestasi yaitu mata air panas Cikawah T=53-88?C, pH=7.74-7.98 dan mata air panas Handeuleum T=57?C, pH=7.7. Berdasarkan geotermometer NaK dan SiO2 suhu bawah permukaan berkisar antara 162-180?C.
Analisa lineament density menunjukkan daerah lereng sebelah barat G. Endut mempunyai nilai lineament density paling besar, yang selanjutnya mengecil ke arah timur. Hasil pengolahan dan analisa data MT menunjukkan area outflow dari daerah penelitian berada pada kontras anomali tinggi yang disebabkan oleh batuan beku yang berada di lingkungan sedimen yang konduktif. Pusat sistem panasbumi G. Endut diperkirakan berada di sebelah timur dari area survey.

Rangkasbitung City, with geographic UTM position between 9261000 9274000 N and 639000 652000 E. Preliminary survey which have been made at Mt. Endut is Geological and Geochemical Survey in 2006, resistivity survey and MT survey in2007 with 27 measurement point. All survey conducted by Pusat Data dan Studi Geologi PSDG . According to result of premilinary survey, Mt. Endut is dominated by quartenary volcanic rock produced by Mt. Endut, which breakthrough tertiary sediment layer. NE to SW normal fault produced surface manifestation, namely Cikawah hot spring T 53 88 C, pH 7.74 7.98 and Handeleum hot spring T 57 C, pH 7.7. According to SiO2 and NaK geothermometer, subsurface temperature of Mt Endut is ranging from 162 to 180.
Apparent resistivity maps show that thermal manifestation areas coincide with pronounced high anomaly due to resistive intrusion bodies contrast to conductive sedimentary basements. Result from integrated interpretation of MT and gravity method shows survey is an outflow zone. In manifestation area theres no clay cap, which main part of geothermal system. Therefore the geothermal system presumably located beneath Mt. Endut Peak.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>