Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125447 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aghnianditya Kresno Dewantari
"ABSTRAK
Arbovirus (arthropode-borne virus) yang timbul dan timbul kembali telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Infeksi arbovirus terbanyak di Indonesia: dengue, Japanese encephalitis (JE) dan chikungunya (CHIK) menyebabkan kasus luar biasa tiap tahun. Ketersediaan metode deteksi JE dan CHIK sangat terbatas di Indonesia. Pengembangan in-house IgM antibody-capture Enzyme Linked Immunosorbent Assay (MAC ELISA) dengan antigen local terinaktivasi akan meningkatkan deteksi dan pemantauan dengan meningkatkan spesifisitas dan sensitivitas. Antigen diproduksi dalam kultur sel dengan sel BHK-21 dan sel Vero kemudian diinaktivasi dengan gamma-irradiasi dan 0,01% beta-propiolakton. Kinerja Antigen dievaluasi dengan uji MAC ELISA dan titer virus dihitung dengan uji plak. Virus Japanese encephalitis dan chikungunya terinaktivasi pada 20 kGy gamma- irradiasi dan 0,01% BPL. In-house MAC ELISA telah dioptimisasi dengan inkubasi 2 jam. Kit in-house MAC ELISA yang telah dikembangkan berguna untuk deteksi dan pemantauan JE dan Chik dengan fasilitas terbatas.

ABSTRACT
The emerging and re-emerging arthropod-borne viruses (arboviruses) have effected many aspects of human existence. Three major arbovirus infection in Indonesia: dengue, Japanese encephalitis (JE) and chikungunya (CHIK) causes numerous outbreaks each year. However, availability of detection methods for JE and CHIK are very limited in Indonesia. Development of in-house IgM antibody-capture Enzyme Linked Immunosorbent Assay (MAC ELISA) with inactivated local antigen will improve detection and surveillance capability across Indonesia by increasing its specificity and sensitivity. Antigens were produced in cell culture using BHK-21 cells and Vero cells then inactivated using gamma-irradiation and 0.01% beta-propiolactone (BPL). Antigen performance was evaluated using MAC ELISA and virus titer were calculated using plaque assay. Japanese encephalitis virus and chikungunya virus was inactivated at 20 kGy with 0.01% BPL. Optimized in-house MAC ELISA protocol using these antigen has been developed. Developed in-house MAC ELISA kit will be beneficial for detection and surveillance of JE and CHIK with limited facility. "
2016
S65193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Virus Japanese encephalitis (JEV) merupakan virus neuropathogen yang dapat menyebabkan penyakit pada sistem syaraf pusat seperti meningitis dan beberapa encephalitis. Meskipun vaksin telah dikembangkan, sampai saat ini belum ada obat yang spesifik dan efektif yang tersedia. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan
skrining terhadap inhibitor RNA helikase JEV, yaitu suatu enzim yang esensial untuk replikasi virus dari isolat Actinomycetes dan ditemukan bahwa Streptomyces chartreusis dapat menghasilkan inhibitor RNA helikase JEV. Pada studi ini, protein ekstraseluler yang dapat menghambat aktivitas ATPase dari RNA helikase JEV dipurifikasi dari kultur supernatan Streptomyces chartreusis menggunakan pengendapan ammonium sulfat dan kromatografi gel filtrasi. Analisis SDS-PAGE
memperlihatkan pita tunggal dengan perkiraan berat molekul 11,4 kDa, sehingga dapat dikatakan inhibitor telah berhasil dipurifikasi menjadi protein tunggal.

Abstract
apanese encephalitis virus (JEV) is a neuropathogenic virus commonly caused central nervous diseases such as meningitis and severe encephalitis. Although vaccine has been developed, no specific and effective drug is available so far. We previously carried out a screening of inhibitor of JEV RNA helicase, an enzyme that essential
for virus replication, from Actinomycetes and found that Streptomyces chartreusis produce the inhibitor of JEV RNA helicase. In this study, an extracellular protein which has inhibition activity on ATPase activity of JEV RNA helicase was purified from supernatant of
Streptomyces chartreusis culture by ammonium sulfate precipitation and size exclusion chromatography. SDS-PAGE analysis showed a single
band with aproximate molecular mass of 11,4 kDa, suggesting that the inhibitor was successfully purified into a single protein."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Japanese encephalitis (JE) merupakan penyakit endemik di Asia,
bahkan telah menjadi penyakit hiperendemik di Bali, Indonesia.
Keterbatasan vaksin dan belum adanya obat anti virus JE telah menjadi
kendala utama dalam mengatasi penyakit tersebut. Salah satu alternatif
adalah penemuan kandidat obat berupa inhibitor RNA helikase virus JE.
Penelitian bertujuan mengisolasi suatu substansi inhibitor aktivitas ATPase
RNA helikase virus JE dari kultur Streptomyces achromogenes (Okami dan
Umezawa, 1953). Protein RNA helikase virus JE berfungsi sebagai substrat
diekspresikan dari plasmid pET-21b yang telah ditransformasi ke dalam
Escherichia coli BL21 (DE3) pLysS. Substansi inhibitor diisolasi dari
supernatan S. achromogenes yang telah dikultur selama 3 hari. Supernatan
medium kultur menghasilkan persentase inhibisi sebesar 26,8%. Protein
inhibitor telah berhasil diisolasi dengan pengendapan amonium sulfat 0--75
%, dialisis, dan kromatografi filtrasi gel menggunakan Sephadex G-50 fine.
Uji aktivitas inhibisi dilakukan dengan uji kolorimetrik ATPase dan dianalisis
dengan SDS-PAGE 12%. Substansi hasil pengendapan amonium sulfat
sebelum dialisis menunjukkan persentase inhibisi sebesar 82,36% dan
setelah dialisis sebesar 87,77%. Hasil kromatografi filtrasi gel menunjukkan
aktivitas inhibisi tinggi mulai dari fraksi 4--11 dengan aktivitas inhibisi berturutturut
78,89%; 78,59%; 78,08%; 74,59%; 69,09%; 65,58%; 65,85%; 55.13%.
Analisis SDS-PAGE hasil isolasi dan pemurnian protein inhibitor menunjukkan substansi protein inhibitor RNA helikase virus JE memiliki berat molekul kurang lebih 37 kDa."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Burni Prasetyowati
"Japanese Encephalitis (JE) merupakan salah satu penyakit zoonosa yang dapat menimbulkan radang akut pada susunan syaraf pusat yang ditularkan oleh hewan melalui gigitan nyamuk terutarna Culex sp. Departemen Kesehatan bekerjasama dengan sektor terkait telah melalukan berbagai upaya untuk mengetahui seberapa besar insiden JE di Indonesia dengan melakukan surveilans terhadap JE diantaranya di Propinsi Bali.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor risiko lingkungan di dalam dan di luar rumah selain faktor individu penderita dan perilaku terhadap pencegahan gigitan nyamuk yang berhubungan dengan kejadian JE pada anak-anak. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol, dengan perbandingan 1 : 2. Kelompok kasus adalah anak-anak dari seluruh kabupaten di Propinsi Bali yang didiagnosa secara klinis dan laboratoris menderita JE, dan sebagai kelompok kontrol adalah anak-anak selain menderita encephalitis. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 76 kasus dan 152 kontrol. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan orang tua responden dan obsrvasi lingkungan tempat tinggal responden. Selanjutnya hasil yang diperoleh dianalisa dengan uji kai kuadrat dan regresi logistik.
Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian JE pada anak-anak dengan derajat kepercayaan 95% meliputi : adanya ternak babi (p=0,002, OR = 2,81), tempat perindukan nyamuk (p=0,005, OR = 2,59), kualitas rumah (p=0,003, 0R= 3,49), umur (p=0,0l7, OR = 2,04), jenis kelamin (p=0,03l, OR=1,84), tingkat pengetahuan ibu (p=0,000, OR=3;59), kebiasaan memakai kelambu (p=0,029, OR = 2,93), kebiasaan memakai obat nyamuk (p=0,007, OR = 2,18), pemakaian kawat kasa (p=0,006, OR = 2,78). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah kelembaban rumah (p=0,201), dan kebiasaan memakai repellent (p=0,6l4). Hasil analisa multivariat menunjukkan bahwa faktor-faktor yang Berhubungan dengan kejadian JE pada anak-anak adalah tingkat pengetahuan ibu (p=0,000, OR=3,48), kualitas rumah (p=0,016, OR=3,40), pemakaian kawat kasa (p=0,014, OR=2,79), adanya ternak babi (p=0,010,0R=2,62), umur (p=0,038, OR=2,01) dan kebiasaan memakai obat nyamuk (p=0,018, 0R=2,15).
Disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu dibawah rata-rata, kualitas rumah yang buruk, adanya ternak babi, tidak memakai kawat kasa, umur kurang dari lima tahun, dau tidak mempunyai kebiasaan memakai obat nyamuk akan berisiko lebih besar untuk menderita JE. Disarankan agar meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang konstruksi rumah sehat, dimana atap dilengkapi dengan plafon, dinding dan lantai rumah tidak berlubang, ventilasi dilengkapi dengan kawat kasa sehingga nyamuk tidak dapat masuk ke dalam rumah, memelihara ternak babi mengikuti standar kandang babi yang baik dan terpisah dari lingkungan pemukiman, kerjasama dengan Dinas Pertanian tentang pemilihan jenis padi yang tidak banyak membutuhkan air sehingga dapat mengurangi tempat perindukan nyamuk, dengan tujuan untuk memutuskan rantai penularan JE. Penelitian lebih Ianjut dengan desain yang lebih sempurna, dan variabel-variabel yang penting secara teori dengan definisi operasional dan cara pengukuran yang lebih baik maupun variabel-variabel yang belum diteliti untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian JE."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gustiani
"Infeksi virus dengue merupakan masalah serius dengan angka kejadian yang terus meningkat setiap tahun dan hampir separuh populasi dunia beresiko terinfeksi. Infeksi sekunder virus dengue seringkali dihubungkan dengan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan. Oleh karenanya sangat penting untuk dapat membedakan infeksi primer dan sekunder virus dengue. Uji Hi merupakan uji serologi yang direkomendasikan oleh badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) untuk membedakan tipe infeksi tersebur. Namun selain secara teknis rnempunyai banyak kekurangan, uji ini juga seringkali kurang tepat dalam mengklasifikasikan antara infeksi primer dengan sekunder. Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi performa uji HI dalam membedakan infeksi primer dan sekunder yaitu dengan membandingkan uji tersebut dengan PRNT. Penelitian ini juga mengeva1uasi performa ELISA lgG sebagai kandidat metode altematif. Dari 19 kasus infeksi primer berdasarkan PRNT, semua kasus (100%) juga ditetapkan sebagai infeksi primer dengan Hi dan ELISA lgG. Namun dari 73 kasus infeksi sekunder. hasil HI yang bersesuaian dengan PRNT hanya 31 5% sementara EUSA lgG sebanyak 98,6%. Dapat dikatakan HI merniliki performa yang baik dalam menentukan infeksi primer tetapi kurang baik pada infeksi sekunder. AnalisB; statistik juga memperkuat perbedaan performa uji HI dan ELISA tersebut dengan nilai p=O (p1280. Tipe infeksi pada titer H1 antara 160-640 tidak dapat didefinisikan.

Dengue infections have become a global concern since its increasing incidence with almost half of world's population at risk. Secondary or multiple dengue virus infection is often implicated in the severity of the diseases. Therefore, discriminating dengue infection between primary versus secondary is very important. World Health Organization recommends hem-agglutination inhibition (HI) assay as the reference test to distinguish the infection. But besides its technical drawbacks, HI interpretations often misclassified between primary and secondary. In this study, we try to evaluate HI performance by comparing the assay with Plaque Reduction Neutralization Test (PRNT). We also evaluate enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) lgG perfonnance as suggested alternative method. Of 19 primary infection cases determined by PRNT, all of them (100"/o) also defined as primary infection by both HI and ELISA lgG. From 72 of secondary infection cases, only 31.5 % of HI result that had agreement with PRNT, meanwhile ELISA lgG 98.6%. In this case, we found that HI is good in determination of primary but poor in secondary infection. Statistical analysis revealed that HI and ELISA IgG performance is significantly different with p O (p"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32370
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vanny Narita
"ABSTRACT
Dengue is an infectious disease caused by dengue virus. Dengue endemic region includes America, Western Pacific,
Africa, East Mediterranian, and South East Asia including Indonesia. An early diagnostic system specific for Indonesia
is needed to control dengue in Indonesia. In this research, cloning of Non Structural 1 (NS1) gene from dengue virus
type 3 (Indonesian strain D3-1703) into pYES2/CT vector was performed. In the long run, NS1 recombinant protein
will be expressed in
Saccharomyces cerevisiae
for diagnostic materials. Polymerase Chain Reaction (PCR)
amplification of NS1 gene fragments were done with optimal annealing temperature at 55 ºC. NS1 gene fragment and
pYES2/CT were cut by Bam H I and Not I enzymes. The digested pYES2/CT was dephosphosrylated using Calf Intestine Alkaline Phospatase enzyme. Ligation with the vector:insert
ratio of 1:12 and 1:20 resulted in 6 and 5 recombinant colony candidates respectively. Restriction enzyme and PCR verifications showed that 5 recombinant plasmids contained NS1 gene. Sequencing of the first 600 bp of one recombinant plasmid was performed. The blastn
analysis showed that it had a 99% identity with dengue virus type 3 strain FW06. Finally, it was shown that NS1 clone
within pYES2/CT was in the correct Open Reading Frame and ready to be expressed in S. cerevisiae.
"
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. ;Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. , Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. ], 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Yasmon
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
D1732
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Addin Fitri Annisa
"ABSTRAK
Kasus infeksi measles baik individu maupun kejadian luar biasa KLB di Indonesia masih banyak ditemui. Konfirmasi infeksi measles klinis hanya dapat dilakukan di Laboratorium Nasional. Keterbatasan kit komersial yang rutin digunakan menyebabkan pemeriksaan menjadi terhambat. Pengembangan in house plate coating spesifik IgM measles dengan indirect ELISA dilakukan dengan memodifikasi dan mengoptimasi microtiter plate dengan kultur virus measles. Kultur virus measles didapat dengan menumbuhkannya pada kultur sel vero/hSLAM. Optimasi plate coating dilakukan menggunakan kultur virus measles dengan isolat MO/38/V/07 dan J/10/358/Riau dalam pengenceran 1:1 mdash;1:2.048 dan inaktif atau tidaknya virus pada saat coating dilakukan. Optimasi pemeriksaan indirect ELISA untuk in house plate coating dilakukan dengan konsentrasi konjugat 1:10, 1:25, dan 1:50. In house plate coating telah dioptimasi dan menunjukkan hasil optimum untuk mendeteksi IgM measles pada pengenceran 1:16 dengan isolat MO/38/V/07 dalam keadaan inaktif dan pemeriksaan menggunakan konsentrasi konjugat 1:25.

ABSTRAK
Cases of infection measles both individuals and extraordinary events outbreak in Indonesia are still widely encountered. Confirmation of measles clinical infection can only be done at the National Laboratory. The limitations of commercial kits that are routinely used cause the examination to be inhibited. The development of a specific IgM measles in house plate coating with indirect ELISA is done by modifying and optimizing the microtiter plate with measles virus culture. Viral culture measles obtained by growing it on cell culture vero hSLAM. Optimization of plate coating was done using culture of measles virus with MO 38 V 07 and J 10 358 Riau isolates in dilution of 1 1 mdash 1.2048 and inactivation or active of virus at the time of coating. Optimization of indirect ELISA examination for in house plate coating is done with conjugate concentration 1 10, 1 25, and 1 50. In house plate coating was optimized and showed optimum results for detecting IgM measles at 1 16 dilution with MO 38 V 07 isolates in inactivation and examination indirect ELISA using a 1 25 conjugate concentration."
2017
S68526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulina Livia Tandijono
"ABSTRAK
Tingginya angka infeksi virus dengue (DENV) di Indonesia merupakan masalah
kesehatan yang masih belum tertangani. Pengobatan infeksi DENV hingga saat ini
masih mengandalkan imunitas penderita. Berbagai jenis antiviral DENV sedang
dikembangkan, salah satunya menggunakan rekayasa genetika berbasis sekuens
untranslated region (UTR). Namun data mengenai UTR DENV masih sedikit. Oleh
karena itu, penulis melakukan penelitian untuk menganalisa sekuens dan
filogenetik UTR DENV-1. Dalam penelitian ini, dua strain Indonesia dibandingkan
dengan 25 strain dari GenBank menggunakan program Genetyx 5.1. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa sekuens yang lestari, sehingga
memenuhi kriteria sebagai target siRNA, yaitu 3’UAR, CS1, CS2, dan RCS2.
Sementara sekuens 5’ UTR tidak memenuhi syarat siRNA karena ditemukan
perubahan pada beberapa strain, termasuk strain Indonesia. Filogenetik
menggunakan UTR tidak sesuai dengan filogenetik envelope dan tidak dapat
digunakan untuk menjelaskan pola penyebaran DENV-1.

ABSTRACT
High prevalence of dengue virus (DENV) infection still become an unresolved issue
in Indonesia. Treatment for DENV infection relies heavily on natural immunity.
Various DENV antivirals are on development, one of them is untranslated region
(UTR)-sequence-based. However, there is only a few number of data available on
UTR DENV. Therefore, this research was done to analyze the sequence and
phylogenetic of UTR DENV-1. Two Indonesia strains were compared with 25
strains from GenBank using the Genetyx 5.1 program. There are four conserved
sequences that fill criteria as siRNA targets, which are 3’UAR, CS1, CS2, and
RCS2. 5’UTR sequence does not fill the siRNA criteria because mutations were
found within some strains, including Indonesia strains. Phylogenetic using UTR
does not fit envelope phylogenetic and can not be used to explain the DENV-1
pattern."
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Pramudita
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus dengue terbanyak dan terparah di Asia Tenggara Studi filogenetik virus dengue DENV diperlukan sebagai dasar pengembangan struktur vaksin yang cocok Meskipun demikian data sekuens DENV masih terbatas Penelitian ini bertujuan menganalisis sekuens dan filogenetik keseluruhan gen envelope DENV 1 dibandingkan dengan domain III saja Data didapatkan dari GenBank dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berupa whole genome DENV 1 sebanyak 30 sekuens yang diolah dengan Genetyx 5 1 Hasil analisis nukleotida gen envelope DENV 1 menunjukan strain Indonesia termasuk genotipe I dan IV Sedangkan analisis nukleotida dengan hanya domain III menunjukan adanya perbedaan cluster antar strain namun tetap dalam genotipe yang sama Dengan demikian studi filogenetik penentuan genotipe dapat dilakukan dengan hanya menggunakan domain III saja Analisis homologi asam amino domain III menunjukan epitope utama dilestarikan dan dapat menjadi landasan penting dalam pembuatan vaksin dengue berbasis domain III

Phylogenetic study of dengue virus DENV is required as a basis to develop a suitable structure for vaccine development Nonetheless DENV sequence data is limited This study aims to analyze and compare the sequence and phylogenetic of DENV 1 envelope gene with domain III The data is obtained from GenBank and Laboratory of Microbiology Faculty of Medicine Universitas Indonesia Thirty sequences of DENV 1 whole genome were processed using Genetyx 5 1 Analysis using DENV 1 envelope nucleotide showed that strain Indonesia has genotype I and IV Analysis using only the nucleotide of domain III showed the same genotype with difference of clusters between strains Thus phylogenetic studies determining the genotype can be done using domain III alone Homology analysis of amino acid of domain III showed that the main epitope is well reserved This finding can be an important cornerstone in the development of domain III based dengue vaccine.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>