Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Midun Imbas
"Batu kalimaya Banten merupakan komoditi bisnis yang dieksploitasi masyarakat di sekitarnya dengan cara ditambang, diolah dan dibentuk menjadi batu permata kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Merosoknya harga batu permata kalimaya Banten karena trend batu akik dan perilaku pedagang yang tidak bertanggung jawab yang mementingkan kepentingan individu tanpa memperhatikan keberlanjutan batu kalimaya Banten. Berdasarkan latar belakang tersebut dibentuk organisasi Kalimaya Banten Indonesia untuk mengembalikan eksistensi dan harga batu kalimaya Banten. skripsi ini akan melihat bagaimana keadaan sistem perdagangan batu kalimaya dan peran, fungsi dan arti penting organisasi sosial Kalimaya Banten Indonesia.

Stone Kalimaya Banten is a commodity business that exploited by the surrounding communities by means mined, processed and formed into a gemstone to be sold to fullfill the needs of their livelihood. The lowering price ofKalimaya gemstone from Banten happens due togems trend and irresponsible traders who put their individual interests without regarding the sustainability of the Kalimaya Banten stone itself. Based on this background Banten Indonesia Kalimaya organization was formed to restore the existence and raising the price of Kalimaya Banten stone. This thesis will highlightthe system of Kalimaya stone in the trading and the role it self, function and the importance of the Kalimaya Banten Indonesia organization itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Gilang Sukmahavi
"Isu pemekaran wilayah di Indonesia muncul kepermukaan pada tahun 1999, pasca turunnya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan pada tahun 1998. Banten yang merupakan wilayah Eks-Keresidenan masa Hindia Belanda muncul sebagai salah satu wilayah yang menuntut otonomi daerah dan terlepas dari Jawa Barat. Gagasan ini muncul setelah dua kali mendapatkan halangan menjadi provinsi pada masa Orde Lama dan masa Orde Baru. Ulama menjadi corong pertama dalam hal gagasan pembentukan provinsi Banten. Lobi politik baik formal ataupun informal dilakukan demi mendukung gagasan otonomi Banten. Gerakan sosial-politik ini dilakukan ulama demi mencapai tujuan otonomi yantu kesejahteraan, keadilan, dan pembangunan yang merata. Bersama dengan komponen sosial yang lain, ulama bergerak menjadi penyeimbang kepentingan dalam proses pembentukan provinsi Banten. Di lain pihak, Jawa Barat merasa terancam dengan pemekaran wilayah yang secara langsung akan mengurangi pendapatan asli daerah.

The region autonomy has appeared in Indonesia since 1999, after Soeharto’s retaired from his position as Indonesia President in 1998. Banten, whiches the eks-Residence in Netherland Indische has appeared as region who required of autonomy and separated from West Java. This idea was formed after Banten had threatment twice from Orde Lama and Orde Baru, when Banten formed to be a province. Ulama to be the first in terms of the idea funnel formation of Banten province. Political lobbying either formal or informal do to support the idea of autonomy Banten. This socio-political movements made ulama in order to achieve the goal of autonomy prosperity, justice, and equitable development. Together with the other social components, to balance the interests of ulama engaged in the process of formation of Banten province. On the other side, West Java felt threatened by the autonomy region because that will directly reduce revenue."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munadi Patmadiwiria
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977
R 499.221 MUN k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Widyanita
"Penelitian ini membahas tentang peran Komunitas Bulutangkis Indonesia (KBI) untuk menghapus diskriminasi institusional terhadap warga keturunan Tionghoa khususnya menghapus praktik Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia (SBKRI). Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran KBI dalam upaya penghapusan diskriminasi institusional terhadap warga keturunan Tioghoa khususnya penghapusan praktik SBKRI dan bagaimana hasilnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teori gerakan sosial baru dan konsep diskriminasi digunakan dalam penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini adalah KBI melakukan tiga cara dalam upaya penghapusan diskriminasi tersebut, yaitu melalui advokasi, melalui framing, serta melalui jejaring. Penelitian ini juga menunjukkan adanya peran yang berbeda dan saling melengkapi antara KBI dan Ornop-Ornop. Dari peran yang dilakukan, KBI berhasil mengangkat isu diskriminasi hingga draft RUU Kewarganegaraan baru diangkat kembali. Sedangkan Ornop-Ornop berperan dalam merumuskan RUU Kewarganegaraan. Penelitian ini berkesimpulan bahwa perjuangan KBI dan Ornop-Ornop berhasil dengan lahirnya UU Kewarganegaraan baru.

This reaserch examines the role of Indonesian Badminton Community (KBI) to remove institutional discrimination against the people of Chinese descendants in particular removing SBKRI practice. The research focuses on answering how the KBI role in efforts to eliminate institutional discrimination against the people of Chinese descendants and how the results are. This research is an explanatory research that uses qualitative methods. This research employs new social movement theory and the concept of discrimination.
The KBI utilize three ways to eliminate the discrimination, through advocacy, framing, as well as networking. This research showed the diffrerent role and completing between KBI and NGOs. KBI has role on the new Citizenship draft back so then be discussed by the parliament. While NGOs also had role in making the new Citizenship law established. The research concluded that the struggle of KBI and NGOs succeeded with the new Citizenship Act passed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Joko Kristianto
"ABSTRAK
Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut.

ABSTRACT
Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawati
"Skripsi ini membahas peran kiai dan jawara Banten yeng terdapat dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau. Kiai dan jawara merupakan dua entitas yang penting dalam kebudayaan Banten. Peran kiai dan jawara Banten merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas karena keduanya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Banten. Hal tersebut pula yang menjadi benang merah dari novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau. Untuk menganalisis peran kiai dan jawara dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau, penulis menggunakan teori sosiologi sastra.
Melalui pendekatan sosiologi sastra, penulis akan membandingkan peran kiai dan jawara dalam masyarakat Banten dengan peran jawara dan kiai yang terdapat di dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau. Selain itu penulis juga akan menganalisis bentuk pertentangan yang terjadi antara kiai dan jawara dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau. Hasilnya, penulis menemukan adanya kesamaan peran kiai dan jawara dalam masyarakat Banten dengan yang ada di dalam novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau.

This under graduate thesis discusses the role of kiai and jawara in Banten society based on Jawara Angkara di Bumi Krakatau’s novel. Kiai and jawara are two important entities in Banten culture. The role of kiai and jawara in Banten society is an interesting topic todiscuss because they are an inseparable part of Bantenese people. It also became the common thread of the Jawara Angkara di Bumi Krakatau’s novel. To analyze the role of kiai and jawara in Jawara Angkara di Bumi Krakatau’s novel, the author uses the theory of literary sociology.
Authors will compare the role of kiai and jawara in the Banten society with kiai and jawara’s role which are present in the novel through approaching of sociology of literature. As the result, the authors found a common role of kiai and jawara in Banten society with existing in the Jawara Angkara di Bumi Karakatau’s novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Farid Hamzens
"Penelitian disertasi ini dipicu oleh dua keresahan akademik peneliti. Pertama, realitas kasus penyakit TB Paru di Indonesia yang belum pernah teratasi sejak zaman pemerintahan kolonial sampai saat ini. Kedua, sering diabaikannya hasil-hasil penelitian antropologi kesehatan dengan pendekatan sosial dan kebudayaan tentang penyakit TB paru oleh para ahli biomedis.
Oleh karena itu peneliti mencoba keluar dari tema-tema penelitian antropologi kesehatan selama ini (lingkungan, politik ekonomi, ritual) dengan menawarkan tema kekuasaan dalam memahami penyakit TB paru. Penelitian ini fokus tentang proses bekerjanya kekuasaan pada kejadian penyakit TB Paru di Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Propinsi Banten. Kekuasaan bukanlah semata-mata institusi, sebuah struktur, superstruktur, atau yang memiliki daya paksa dalam masyarakat, melainkan kekuasaan ada di mana-mana, karena kekuasaan merupakan sebuah dimensi dari relasi-relasi, (Foucault, 1980).
Kekuasaan dibentuk oleh pengetahuan yang dikonstruksi masyarakat dalam waktu dan tempat tertentu, demikian juga sebaliknya. Kekuasaan terselenggara melalui tindakan-tindakan sosial masyarakat Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Propinsi Banten (proses sosial) memicu terjadinya proses biologi penyakit TB Paru. Melalui penyelenggaraan kekuasaan (proses sosial) itulah terjadinya pemaparan bakteri tuberkulosis secara inhalasi dan terjadi proses biologi diawali dengan masa inkubasi sampai terjadi infeksi. Pada kondisi terinfeksi tindakan-tindakan sosial yang terkait dengan asupan nutrisi dan kondisi psikis mempengaruhi ketahanan tubuh penderita. Ketika ketahanan tubuh menguat maka bakteri akan dorman, tetapi kalau ketahanan tubuh lemah proses lanjut menjadi penyakit TB Paru. Di sini terllihat jelas bahwa proses sosial dan proses biologi penyakit TB Paru adalah proses yang terintegrasi dan tidak bisa dilihat secara terpisah.
Tiga hal penting sebagai temuan penelitian di lapangan yaitu; (1) bagaimana pengetahuan tantang TB Paru dikonstruksi dalam masyarakat Cinangka Serang Banten, (2) bagaimana penyelengaraan kekuasaan dapat menstimulus, mendorong, dan menfasilitasi terjadinya proses biologi penyakit TB Paru, (3) bagaimana isu kekuasaan dibaca dalam perspektif antropologi kesehatan dalam memahami penyakit ? Temuan penelitian ini paling tidak memiliki tiga efek penting yaitu; pertama, dinamisasi teori dan metode dalam perkembangan antropologi kesehatan, kedua, rekonstruksi pemikiran dalam membaca penyakit sebagai realitas sosial, ketiga, kontribusi konseptual dalam penanggulangan penyakit, terutama penyakit TB Paru.

The backgrounds of this research are two academic unrest of researcher. First, the reality of lung tuberculosis case in Indonesia has never been overcome since colonial governance era until now. Second, Biomedical experts often disregard the results of medical anthropology research with the social and culture approach on lung tuberculosis.
Thus, I try to go out from usual medical anthropological research themes (medical ecology, political economic, and ritual) and offer "power" as a new theme in medical anthropological research on lung tuberculosis. This study focused on the working process of power in emerge and transmission of lung tuberculosis in Cinangka Subdistrict Serang Regency Banten Province. Power is not only institution, or a structure, or superstructure, or the force in society, but power is in everywhere because power is a dimension of relations or networks (Foucault, 1980).
Power is shaped by knowledge that constructed by society in special space and time, and other way around. Power held through social action of Cinangka Subdistrict society (social process) that trigger biological process of disease as lung tuberculosis. Through social action of society (social process) mycobacterium tuberculosis attack person through inhalation and steps to biological process started by incubation period until infection period. At infection period, social action that related to nutrition supply and psychological condition influences the resilience of patient body. When body resilience more powerful, mycobacterium tuberculosis will be dorm, but if body resilience weak, it will be proceed to become the disease of lung tuberculosis. Here progressively clear that social process and biological process of lung tuberculosis is integrated process and cannot be viewed separately.
There are three Important things as research finding are; (1) how knowledge about lung tuberculosis is constructed in Cinangka Serang Banten society ?, (2) how the implementation of power can stimulate, push, or even facilitate the biological process of lung tuberculosis ?, (3) how power issue is used in medical anthropology perspective for understanding disease ? These research findings have three important effects are; first, dynamic of theory and method in medical anthropology development; second, reconstruct the way of thought in view and study disease as social reality; third, conceptual contribution in tackling and prevention of disease, especially lung tuberculosis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1924
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judi Wahjudin
"Tesis ini membahas tentang konsep new museum, teori pendidikan, dan model eksibisi di museum. Penelitian dilakukan di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (MSKBL) yang terletak di Kawasan Cagar Budaya Banten Lama, Serang. Mengacu kepada konsep dan teori tersebut, maka untuk meningkatkan peran MSKBL dalam pendidikan sejarah dan kebudayaan Kesultanan Banten Lama sebagai identitas masyarakat Banten, museum ini secara kelembagaan harus mengubah tujuan, visi, misi, dan struktur organisasinya. Adapun teori pendidikan yang tepat adalah kontruktivisme, dengan pendekatan eksibisi tematis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan dengan melakukan studi literatur dan observasi di lapangan. Hasil penelitian berupa penerapan konsep new museum di MSKBL.

The focus of this study is new museum concept, education theory, and exhibition model in museum. This study conducted in Old Banten Archaeological Site Museum's, Serang. Based on new museum concept, education theory, and exhibition model in museum, to enchane Old Banten Archaeological Site Museum's role in The Historical and Cultural Education of Old Banten Empire as Identity of Banten People, these institution must change vision, mission organizational structure. As for the theory that proper education is constructivism , with a thematic approach to exhibition. This research is qualitative descriptive interpretative. The data were collected by means of literature study and observation. Conclusion of research are application of new museum concept in Old Banten Archaeological Site Museum's."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29221
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Harsuki
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003
927.96 HAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>