Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190641 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuanita
"Penelitian ini memprediksi kegagalan bank di ASEAN 5 dengan estimasi satu tahun sebelum bank tersebut gagal menggunakan kondisi makroekonomi dan fundamental bank pada periode 1996 ? 2014. Pengolahan data menggunakan model regresi panel logit dan multiple imputation. Hasil penelitian menyatakan bahwa kegagalan perbankan ASEAN 5 secara dominan ditentukan oleh kondisi makroekonomi negara. Meskipun demikian, fundamental bank juga berperan dalam menentukan probabilita kegagalan bank, dimana semakin buruknya manajemen, diukur dengan pengelolaan beban operasional dan beban noninterest, akan semakin meningkatkan probabilita kegagalan bank.

Panel logit and multiple imputation are used to predict bank failures in ASEAN 5 a year before failures using macroeconomic conditions and bank fundamentals within 1996 - 2014. The finding presented that banks in ASEAN 5 are strongly affected by their macroeconomic conditions. Nevertheless, bank fundamentals also have critical role in predicting bank failures, measured by operating expenses and non-interest expenses, we found that worse bank management will increase the likelihood of bank failures.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amallia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor makroekonomi dan faktor spesifik bank terhadap rasio efisiensi bank-bank yang listed di masing-masing negara anggota ASEAN 5, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Dengan mengetahui pengaruh dari tiap faktor diharapakan perbankan domestik dapat meningkatkan efisiennya sehingga siap dalam menghadapi persaingan global, khususnya wilayah ASEAN dalam rangka menyambut AEC tahun 2015. Faktor makroekonomi yang dianalisis pengaruhnya adalah tingkat pertumbuhan produk domestik bruto dan tingkat inflasi. Faktor spesifik bank adalah ukuran bank, risiko kredit, rasio modal, kepemilikan, dan pangsa pasar. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi data panel model pooled least square dengan total sampel sebanyak 66 bank selama periode tahun 2004-2013.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ukuran bank dan rasio modal memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap rasio efisiensi bank, sedangkan kepemilikan dan pangsa pasar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap rasio efisiensi bank. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan produk domestik bruto, tingkat inflasi, dan risiko kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio efisiensi bank.

This study aimed to determine the effect of macroeconomic factors and bank-specific factors on the efficiency ratio of the banks listed in each of the ASEAN 5 member countries, namely Indonesia, Malaysia, Singapore, Philippines, and Thailand. By knowing the expected effect of each factor can improve the efficiency domestic banks to face global competition, especially the ASEAN region in context AEC 2015. Macroeconomic factors which analyzed the impact are gross domestic product growth rate and the inflation rate. Bank-specific factors are the size of banks, credit risk, capital ratios, ownership, and market share. Hypothesis testing is done by using panel data regression model of pooled least squares with a total sample of 66 banks during the period of 2004-2013.
The results of this study found that the size of the banks and the capital ratio has a negative and significant impact on the bank's efficiency ratio, while the ownership and market share have a positive and significant impact on the bank's efficiency ratio. The results of this study also showed that the rate of growth of gross domestic product, inflation rate, and credit risks no significant effect on the ratio of bank efficiency.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hasanah
"Sistem deteksi dini Early Warning System/ EWS pada bank syariah sangat diperlukan. Dengan adanya EWS, bank syariah dapat lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang tepat guna mengantisipasi terjadinya kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio keuangan dan kondisi makroekonomi dalam memprediksi potensi kebangkrutan bank syariah di Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah model regresi logistik logit dengan variabel dependen berupa kategorik bangkrut dan tidak bangkrut. Model prediksi menemukan bahwa Capital Adequacy Ratio CAR dan pertumbuhan jumlah uang beredar secara statistik signifikan dalam memprediksi potensi kebangkrutan bank syariah di Indonesia, sedangkan rasio keuangan dan indikator makroekonomi lainnya dalam penelitian ini menunjukkan tidak signifikan. Ketepatan prediksi model sebesar 33.33 untuk kategori bangkrut dan 95.83 untuk kategori tidak bangkrut. Secara keseluruhan, ketepatan prediksi model dalam penelitian ini sebesar 80.21, artinya dari 96 data terdapat 77 data dimana hasil prediksinya sesuai cut off yang ditentukan.

Early detection system Early Warning System EWS in Islamic banks are indispensable. With the existence of EWS, Islamic banks must be more cautious in determining appropriate policies in order to anticipate financial distress or even bankruptcy. This study aimed to analyze the financial ratios and macroeconomic conditions in predicting the bankruptcy potential of Islamic banks in Indonesia. The analysis technique used is the logistic regression model logit with dependent variable in the form of categorical bankrupt and not bankrupt. The prediction model found that the Capital Adequacy Ratio CAR and money supply growth are statistically significant in predicting the potential bankruptcy of Islamic banks in Indonesia, while the financial ratios and other macroeconomic indicators in this study showed no significant. The accuracy of prediction by the model is 33.33 for the category of bankrupt and 95.83 for the non bankrupt category. Overall, accuracy of the model prediction in this study is 80.21, that means there are 77 of 96 data where the prediction results in accordance with the cut off which is determined."
Lengkap +
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Suci Kirana
"Bank kini tidak hanya fokus pada aktivitas tradisionalnya yang melibatkan peminjam dan pemberi pinjaman, namun juga pada aktivitas terkait dengan pengenaan biaya kepada konsumen atas jasa finansial yang diberikan oleh bank (fee based income). Dengan menggunakan data bank umum yang berasal dari ASEAN 5 periode 2009 - 2013, penelitian ini melihat karakteristik bank dan karakteristik negara yang mempengaruhi fee profitability perbankan.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa karakteristik bank yang mempengaruhi fee profitability adalah ukuran aset, non interest expense, net interest income, solvabilitas, dan likuiditas. Sementara karakteristik negara yang mempengaruhi fee profitability bank adalah konsentrasi industri dan volatilitas nilai tukar pada negara terkait.

In recent years, commercial bank is no longer putting its focus only on traditional activities which involves lender and borrower, but also on non traditional activities by charging fees on customer for the financial services offered. By using commercial bank data in ASEAN 5 for period 2009 - 2013, we examines the influence of bank characteristics and country characteristics towards fee profitability of commercial bank's.
Our findings show that bank characteristics that have influence towards fee profitability are asset size, non interest expense, net interest income, solvability, and liquidity. In addition, country characteristics that have influence towards fee profitability are industry concentration and exchange rate volatility in particular country.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denys Alexandro
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kesehatan bank dan kondisi makroekonomi terhadap profitabilitas (yang diukur dengan ROA) bank domestik, bank campuran dan bank asing di Indonesia, perbedaan signifikan dari profitabilitas dan perbedaan signifikan dari faktor determinan. Variabel yang digunakan adalah ROA, risiko kredit, risiko operasional, GCG, BOPO, CAR, PDB dan inflasi.
Di dalam penelitian ini, dijelaskan bahwa terdapat perbedaan faktor determinan profitabilitas dan perbedaan yang signifikan dari ROA antara bank domestik, bank campuran dan bank asing di Indonesia. Perbedaan faktor determinan yang signifikan terlihat pada determinan GCG, BOPO dan CAR. Meskipun demikian, terdapat kemiripan faktor determinan profitabilitas antara bank domestik dan bank campuran.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa risiko kredit, risiko operasional, GCG, BOPO, PDB dan inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank domestik. Sedangkan untuk bank campuran, semua faktor determinan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Risiko kredit, risiko operasional, GCG, BOPO, PDB dan inflasi memiliki pengaruh negatif, sedangkan CAR berpengaruh positif terhadap ROA. Untuk bank asing faktor determinan yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA adalah risiko kredit dan risiko operasional, dan yang berpengaruh positif dan signifikan adalah CAR.

This research aims to reveal the influence of bank soundness and macroeconomic conditions on the profitability (measured by ROA) of domestic, mix-owned and foreign commercial banks in Indonesia, significant different on the ROA, and significant different on the determinant factors of profitability. Determinant factors tested in this research are, credit risk, operational risk, GCG, BOPO, CAR, GDP and inflation.
In this study, there are significant different on the determinant factors of profitability and significant different on the ROA of domestic banks, mix-owned banks and foreign banks in Indonesia. Significant different of the determinant factors are appear on GCG, BOPO and CAR. Nevertheless, there are some similarities between the determinant factors of profitability of domestic banks and mix-owned banks.
Also, the results of this study explain that credit risk, operational risk, GCG, BOPO, GDP and inflation negatively significant influence the ROA of domestic banks. As for the mix-owned banks, all determinant factors have significant influence on the ROA. Credit risk, operational risk, GCG, BOPO, GDP and inflation are negatively significant influence the ROA, while the CAR positively significant influences the ROA. For the foreign banks, determinant factors that negatively significant influences the ROA are credit risk and operational risk, and the positive significant influence is only for the CAR.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andromeda Wisnu Wardhana
"Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank di 5 negara ASEAN selama periode 2004 ndash; 2015. Khususnya di 5 negara ASEAN : Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, dan Filipina. Dengan metode regresi liner dan panel data, Kami menemukan bahwa faktor internal non interest income, non interest expense, dan share holders ratio secara signifikan berpengaruh terhadap karakteristik perusahaan. Sementara itu kesenjangan ekonomi, tingkat harapan hidupdan pendidikan di tingkat menengah merupakan faktor external yang berpengaruh dalam profitabilitasperbankan. Dari 5 negara ASEAN, Bank yang beroperasi di Indonesia secara signifikan lebih tinggi profitnya. Peningkatan profitabilitas bank dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya tetap, dan memaksimumkan efisiensi.

This paper analyze the determinant of profitability of bank in 5 ASEAN countries during 2004 2015. Particularly in ASEAN 5 countries Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, dand Philippines. We find that internal factors which consist of non interest income, non interest expense, and shareholders ratiosignificantlycorrelated to the bank profitability. Meanwhile, life expectancy, gini coefficient and secondary enrollment are the staticaly external factors. Among 5 ASEAN countries, Indonesia is the most profitable country for banks to operate. Increased bank profitability can be done by increasing revenue, reduce fixed costs, and maximized efficiency."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penetrasi bank asing terhadap
transmisi kebijakan moneter di ASEAN-5 pada periode 2005-2014, khususnya
pada periode krisis 2008-2009. Penelitian ini menggunakan data panel dan
estimasinya menggunakan teknik fixed effect dan random effect. Penelitian ini
menemukan bahwa bank asing dapat memiliki peran penghambat terhadap
transmisi kebijakan moneter karena dilaksanakannya mekanisme internal capital
market antara bank asing di host country dengan parent bank di home country.
Peran penghambat ini lebih nampak pada periode krisis. Penelitian ini juga
menemukan peran penghambat terhadap transmisi kebijakan moneter pada
periode krisis lebih besar dilakukan oleh bank asing yang berasal dari parent bank
yang lebih terkena dampak krisis, bergantung pada wholesale funding, memiliki
orientasi global dan jika bank asing tersebut masuk ke host country dengan cara
greenfield. Sedangkan pada periode non-krisis ditemukan peran penghambat
terhadap transmisi kebijakan moneter signifikan nampak pada bank asing yang
berasal dari parent bank yang kurang terkena dampak krisis.

ABSTRACT
This research aims to analyze the effects of foreign bank penetration on monetary
policy transmission in ASEAN-5 during 2005-2014, especially in 2008-2009
crisis. This research use panel data and estimated by using fixed effect and
random effect. This research finds that foreign bank could have hampering role on
monetary policy transmission because of internal capital market mechanism
conducted between foreign bank in host country and parent bank in home country.
The hampering role is mainly found in crisis period. This research also finds that
the bigger dampening effect on monetary policy transmission during crisis period
comes from foreign banks whose parent bank is more affected by the crisis, has
global orientation, depends more on wholesale funding and if the foreign banks
enter the host country via greenfield entry mode. Meanwhile, in tranquil (noncrisis)
period, the hampering role on monetary policy transmission is only
significantly shown from foreign banks whose parent is less affected by the crisis."
Lengkap +
2016
S64700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Wahyu Intan Maris
"Tesis ini membahas pengaruh kompetisi terhadap stabilitas perbankan di
beberapa negara ASEAN, diantaranya: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,
dan Filipina. Temuan utama tesis ini adalah seluruh negara ASEAN 5 memiliki
tingkat persaingan yang terkonsentrasi dengan ditandai oleh nilai Boone yang
positif. Namun demikian, peneliti tidak menemukan pengaruh kompetisi yang
signifikan terhadap stabilitas. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat stabilitas
negara ASEAN 5 lebih dimotivasi oleh kebijakan bank sentral masing-masing
negara yang cenderung memproteksi pasar perbankan dalam negeri.
Namun demikian, peneliti menemukan pengaruh kompetisi yang
signifikan terhadap stabilitas ketika peneliti mempertimbangkan variabel
likuiditas. Bank dengan level likuiditas yang tinggi dan rendah dapat memperkuat
pengaruh kompetisi terhadap stabilitas secara negatif signifikan, yaitu dimana
semakin kompetitif suatu sistem perbankan, maka semakin tidak stabil lingkungan
perbankannya. Hal ini berimplikasi penting bagi regulator untuk mengembangkan
aturan mengenai tingkat likuiditas bank yang tepat sehingga mendorong kondisi
perbankan yang stabil.

This study explores the impact of bank competition on banks’ stability in
fiveSouth East Asia countries, such as Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand,
and Philippines. The main finding of this study is that all of those countries have
concentrated competition level which indicated by the positive value of Boone
indicator.However, this study did not find significant impact of competition to
stability. That is caused by central bank’s regulations which protect the domestic
banking instead of the competition itself.
On the other hand, researcher found significant impact of competition to
stability when liquidity level is considered. High and low liquidity banks enhance
competition impact significantly negative to stability. It shows that the more
competitive banking system the more unstable banking environment. These leadto
an important implication that regulator need to develop policies related to
liquidity level stabilizing the banking system
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Khanza Andarina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dari perbedaan jenis kepemilikan bank terhadap pertumbuhan pinjaman bank di kawasan ASEAN-5 saat krisis keuangan global periode 2008-2009 dan krisis sovereign debt di Eropa periode 2010-2013. Terdapat 3 jenis kepemilikan bank yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kepemilikan pemerintah, kepemilikan swasta domestik, dan kepemilikan asing. Peneliti menemukan bahwa dikedua periode krisis, bank milik pemerintah cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi daripada bank swasta domestik. Sedangkan, bank asing memiliki pertumbuhan pinjaman yang lebih rendah dibandingkan bank-bank domestik di kawasan ASEAN-5 saat terjadi krisis sovereign debt di Eropa. Akan tetapi, pada saat krisis keuangan global 2008-2009, pertumbuhan pinjaman bank asing di ASEAN-5 lebih tinggi dibandingkan bank milik pemerintah maupun bank swasta domestik Terdapat perbedaan perilaku antara bank asing dan bank domestik di ASEAN-5 selama periode krisis.

This study aims to identify the impact of bank ownership types on the growth of bank lending in ASEAN 5 region during the 2008 2009 global financial crisis and the European sovereign debt crisis 2010 2013. There are three types of bank ownership that used in this study state owned, private domestic owned, and foreign owned. This study found that the government owned banks had higher lending growth than domestic private owned banks during the crisis period. Meanwhile, foreign banks had lower bank lending growth than domestic banks in ASEAN 5 during the European sovereign debt crisis. However, during the global financial crisis, foreign owned banks in ASEAN 5 tend to lend more and had higher lending growth than government owned banks and domestic private banks. There are differences in the behavior of foreign and domestic banks in ASEAN 5 during the crisis."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandra Claudia
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh hipotesis income smoothing dengan menggunakan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP . Dengan menggunakan sampel 35 bank konvensional di negara-negara ASEAN 5 selama periode 2001-2015, penelitian ini tidak menemukan bukti kuat terhadap perilaku income smoothing dengan PPAP. Selain itu, praktik income smoothing dengan PPAP oleh bank cenderung tidak terpengaruh oleh peraturan minimum bank, periode resesi dan profitabilitas bank. Ketiadaan pengaruh tersebut dapat dikarenakan penetapan standar PPAP yang lebih konservatif, dimana ASEAN telah mengadopsi ketentuan PPAP yang lebih ketat dan manajemen risiko yang lebih kuat, sehingga hal ini tidak memberikan celah bagi manajer untuk melakukan praktik income smoothing dengan PPAP.

This study aims to examine the effect of income smoothing hypothesis using loan loss provisions. Using a sample of 35 conventional banks in ASEAN 5 countries during the period 2001 2015, this study found no strong evidence of income smoothing behavior using loan loan provisions. In addition, the practice of income smoothing with loan loss provosions by banks is less likely to be affected by minimum bank regulation, recession period and bank profitability. The absence of these effects could be due to the establiment of more conservative loan loss provision standards, which ASEAN has adopted stricter provisioning requirements and stronger risk management, so this does not provide a gap for managers to do income smoothing using loan loss provisions."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>