Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117188 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Very Dwi Vasiani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reiza Yusuf
"Optimisasi Portofolio bertujuan untuk melindungi investor dari segala risiko yang mungkin terjadi. Diversifikasi saham merupakan salah satu solusi untuk mengoptimalkan portofolio saham, dimana portofolio yang terdiversifikasi cenderung memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan yang portofolio yang tidak terdiversifikasi. Agglomerative clustering merupakan salah satu metode hierarchical clustering. Untuk mengaplikasikan konsep diversifikasi, Agglomerative Clustering digunakan untuk mengelompokkan 40 saham berdasarkan pada 7 rasio finansial EPS, PER, PEG, ROE, DER, Current Ratio dan Profit Margin. Genetic algorithm GA adalah metode pencarian berdasarkan prinsip seleksi alam dan genetika. Setelah saham dikelompokkan, Genetic algorithm dengan heuristic crossover diaplikasikan pada tiap klaster untuk menentukan proporsi dari tiap saham. Dalam skripsi ini, model optimisasi possibilistic mean-semi-absolute deviation digunakan dimana kardinalitas, kuantitas, dan biaya transaksi dipertimbangkan sebagai kendala, dimana return dari aset diasumsikan merupakan bilangan fuzzy. Implementasi metode menghasilkan tingkat return 29.77 dan Sharpe Ratio 18.7097 yang lebih tinggi dibandingkan dengan indeks S P 500 pada periode waktu yang sama 12.34 dan 2.7 secara berurutan.

Portfolio optimization aims to protect investors against any risks which they may experience. Stock diversification is one of the solutions to optimize stock portfolio, where a diverse portfolio tends to have less risk then the undiversified one. Agglomerative clustering is one of hierarchical clustering method. To apply diversification concept, Agglomerative Clustering is used to cluster 40 different assets based on their financial ratio scores EPS, PER, PEG, ROE, DER, Current Ratio and Profit Margin. Genetic algorithms GA are search methods based on principles of natural selection and genetics. After the stocks are clustered, Genetic algorithm with heuristic crossover is applied on each cluster alongside to determine the weight of each stock. In this thesis, a possibilistic mean semi absolute deviation optimization model is used where cardinality, quantity, and transaction cost are considered as constraints, where the returns of risky assets are assumed as fuzzy numbers. The implementation shows that the method gave a higher level of return 29.77 and Sharpe ratio 18.7097 compared to S P 500 index in the same period of time 12.34 and 2.7 respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erica
"Diversifikasi portofolio telah dijadikan solusi dalam memitigasi risiko dalam berinvestasi. Tujuan utama diversifikasi portofolio adalah untuk mengurangi variansi return dibandingkan dengan investasi pada satu saham tertentu. Metode Clustering, misalnya Agglomerative Clustering, digunakan untuk mengelompokkan saham-saham ke dalam masing-masing klaster yang homogen berdasarkan risiko. Klaster-klaster yang terbentuk kemudian akan digunakan sebagai acuan diversifikasi portofolio. Objek yang digunakan dalam metode clustering adalah 7 skor rasio finansial PER, EPS, PEG, DER, ROE, Current Ratio dan Profit Margin dari setiap saham. Selanjutnya, proporsi dari setiap saham pembentuk portofolio ditentukan melalui aplikasi Genetic Algorithm ke masing-masing klaster.
Pada penelitian ini, metode Genetic Algorithm dibangun berdasarkan model MVCCPO sehingga membentuk metode Genetic Algorithm Constrained. Performa dari Agglomerative Clustering Genetic Algorithm Constrained yang dievaluasi menggunakan data aktual, menghasilkan portofolio yang mampu mengalahkan return portofolio pasar dan memiliki rata-rata return yang lebih besar dibandingkan dengan portofolio yang dikonstruksi dengan metode Genetic Algorithm saja. Namun, dengan hubungan linear antara risiko dan return, adalah masuk akal bahwa portofolio dengan return yang lebih besar akan memiliki risiko yang lebih besar pula.

The purpose of portfolio diversification is to reduce the return rsquo s variance risk compared with a single stock investment or undiversified portfolio. The primary motivation of this research is to investigate the portfolio selection strategies through clustering and genetic algorithm. Clustering serves as a method to cluster assets with similar financial ratio scores the scores of EPS, PER, PEG, ROE, DER, Current Ratio and Profit Margin. By clustering method such as Agglomerative Clustering, stocks with similar risk profile are clustered together and the clusters produced can be used in diversifying portfolio. Genetic Algorithm will then be applied to each resulting cluster to obtain the optimal proportion of each stock in the portfolio.
The Genetic Algorithm used in this study is built from the MVCCPO model hence making it a Constrained Genetic Algorithm. The performance of Constrained Genetic Algorithm refined with Agglomerative Clustering in portfolio optimization, evaluated based on some actual datasets, gives a portfolio that beats the market and has bigger expected return than a portfolio constructed with only Genetic Algorithm. Due to the direct relationship of risk and return, it is logical to expect portfolio with a bigger return would have a bigger risk.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Satria Dinandra
"Pemilihan portofolio adalah salah satu bidang penelitian yang menarik dan penting di bidang keuangan karena masa depan dan ketidak beraturan pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi. Setiap investor berharap mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi untuk portofolio mereka dengan risiko sekecil mungkin dan hal ini sulit dicapai, sehingga investor mencoba menyeimbangkan kinerja dan risiko portofolio melalui diversifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki strategi pemilihan portofolio melalui metode clustering dan Genetic Algorithm. Clustering digunakan untuk diversifikasi portofolio dengan membentuk sekelompok aset homogen berdasarkan karakteristik rasio keuangan mereka. Ada tujuh rasio keuangan yang akan digunakan, yaitu EPS, PER, PEG, ROE, DER, Current Ratio, dan Profit Margin.
Dalam skripsi ini digunakan algoritma Density Based Clustering of Application with Noise sebagai metode clustering DBSCAN. Setelah fase clustering, Genetic Algorithm digunakan untuk membentuk portofolio optimum. Genetic Algorithm secara otomatis memilih portofolio dengan risiko dan pengembalian yang optimal berdasarkan hasil clustering dengan memutuskan aset dan bobot masing-masing yang akan dimasukkan dalam portofolio. Algoritma genetika didasarkan pada model Mean Variance Cardinality Constrained Portofolio Optimization MVCCPO dan disebut metode Genetic Algorithm dengan kendala. Metode ini berhasil memberikan tingkat pengembalian dan Sharpe ratio yang lebih tinggi 25,35 dan 17,20 dibandingkan dengan indeks S P 500 pada periode waktu yang sama dengan tingkat pengembalian dan Sharpe ratio masing-masing 12,34 dan 2,7.

Portfolio selection is one of the interesting and important fields of research in finance because of the unpredictable future and randomness of the financial market. Every investor is hoping to get a high rate of return for their portfolio with as little risk as possible, which is hard to achieve, so investors try to balance the performance and risk of the portfolio through diversification. The motivation of this research is to investigate the portfolio selection strategies through clustering method and application of genetic algorithm. Clustering is used to diversify the portfolio by forming a homogenous cluster of assets with respect to their financial ratios characteristic. There are seven financial ratio characteristics that is used, they are EPS, PER, PEG, ROE, DER, Current Ratio and Profit Margin.
In this thesis, Density Based Clustering Algorithm with Application of Noise used as the clustering method DBSCAN. After the clustering phase, genetic algorithm used for portfolio selection. Genetic Algorithm automatically select the optimum risk and return portfolio based on the clustered asset by deciding which assets and their respective weights included in the portfolio. The genetic algorithm is based on the Mean Variance Cardinality Constrained Portofolio Optimization MVCCPO model and called a Constrained Genetic Algorithm. The method succesfully give a higher level of return 25,35 and Sharpe ratio 17,20 compared to S P 500 index in the same period of time 12.34 and 2.7 respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Ramadhiani
"Permasalahan optimisasi portofolio merupakan topik penelitian yang cukup banyak dibahas dalam bidang keuangan. Model yang biasa digunakan dalam permasalahan tersebut adalah model mean variance yang berfokus pada expected return dan risiko tanpa mempertimbangkan kendala yang terdapat dalam masalah sebenarnya. Pada skripsi ini digunakan model optimisasi portofolio yang mempertimbangkan kendala seperti kendala kardinal dan kendala kuantitas atau biasa dikenal dengan model Mean Variance Cardinality Constrained Portofolio Optimization MVCCPO. Pada skripsi ini menggunakan metode e-New Local Search based Multiobjective Optimization Algorithm yang menonjolkan metode local search dan non dominated sorting didalamnya. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa metode e-NSLS cukup baik digunakan dalam permasalahan optimisasi portofolio.

Portfolio optimization problem is common research topic in finance. The model that usually used of this problem is Markowitz mean variance model focus in expected returns and risks, without conidering constraints in real life. In this thesis used a more realistic portfolio optimization problem, such as cardinality and quantity constraints, which is called Markowitz mean variance cardinality constrained portfolio optimization problem MVCCPO problem. This thesis used an algorithm which is based on a multiobjective local search schema and non dominated sorting. The result of this is simulation is good enough to use e NSLS in portofolio optimization."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyningtyas Putri Perwitasari
"Seiring dengan perkembangan zaman, gas bumi terus menjadi sumber energi yang penting dalam pergantian dari energi yang bersumber dari minyak bumi. Kebutuhan gas bumi semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga membutuhkan peningkatan produksi gas bumi guna memenuhi kebutuhan di masyarakat. Selain meningkatkan produksi gas bumi, optimisasi infrastruktur gas bumi seperti jaringan pipa transmisi perlu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja infrastruktur gas yang sudah dibangun.
Dalam penelitian ini, optimisasi dilakukan untuk mendapatkan solusi optimum dari dua fungsi obyektif, yaitu laju alir gas dan linepack pada sistem perpipaan dengan keadaan sebelum dan sesudah penambahan titik suplai dan delivery. Optimisasi dilakukan dengan menggunakan permodelan algoritma genetika yang hasilnya dianalisis menggunakan Pareto Optimally Solution sehingga diperoleh beberapa solusi optimum. Penambahan titik suplai dan delivery meningkatkan nilai laju alir optimum tetapi menurunkan nilai linepack optimum pada sistem perpipaan.
Hasil optimisasi dengan permodelan algoritma genetika kemudian dibandingkan dengan uji simulasi pada Pipeline Studio. Hasil optimisasi yang didapatkan dengan permodelan algoritma genetika lebih optimum dibandingkan dengan uji simulasi pada Pipeline Studio.

As the time flies, natural gas continues to be an important energy source in the turnover from energy sourced from petroleum. The need for natural gas is increasing from year to year so it requires an increase in natural gas production to meet the natural gas demand. In addition to increasing natural gas production, optimization of gas infrastructure such as the natural gas transmission pipeline network need to be done to optimize the performance of the gas infrastructure that has been built.
In this research, optimization has been done by multi-objective optimization to get optimum solutions for gas flowrate and linepack for pipeline system before and after additional supply and delivery points. Optimization has been done by genetic algorithm modelling and the result was analyzed by Pareto Optimally Solution so there are several optimum solutions. An additional supply and delivery points increase the optimum flowrate but decrease the linepack.
The result of optimization by genetic algorithm modelling then compared with simulation in Pipeline Studio. The result of this comparison is optimum solution from genetic algorithm modelling is better than simulation in Pipeline Studio.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Suryani
"Penempatan posisi Access Point pada Jaringan Wifi.id yang tepat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kekuatan sinyal yang diterima dari transmitter ke receiver. Parameter yang paling mempengaruhi dalam menentukan performa posisi Access Point adalah nilai kekuatan sinyal, karena nilai inilah yang akan digunakan untuk menentukan coverage area (cakupan sinyal) dari sebuah transmitter (Access Point).
Pada penelitan ini telah dilakukan pengukuran terhadap kekuatan sinyal access point terhadap penerima di ruang EBIS WITEL Yogyakarta yang diukur menggunakan InSSIDER dan dihasilkan RSSI (Receive Signal Strength Indicator) dari sebuah transmitter terhadap receiver. Dalam pengukuran juga digunakan propagasi Line Of Sight (LOS) dan propagasi Non Line Of Sight (NLOS). Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dilapangan digunakan untuk melakukan pemodelan penempatan posisi Acces Point menggunakan metode algoritma genetika. Kekuatan sinyal RSSI yang diterima oleh receiver tidak hanya bergantung pada jarak antara transmitter dan receiver, akan tetapi menunjukkan variasi yang besar terhadap fading dan shadowing pada sebuah lokasi, juga pengaruh interferensi dapat menyebabkan penurunan sinyal (RSSI) yang diterima oleh receiver.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat menghasilkan pemodelan yang sesuai dan tepat guna dalam melakukan optimisasi penempatan posisi Access Point pada jaringan Wifi.Id menggunakan metode algoritma genetika.

Positioning of access point on wifi.id?s network on the right place is needed to optimize the signal strength received from the transmitter to the receiver . The parameters that most influence in determining the performance of the position of the access point is the value of the signal strength, because the value that will be used to determine the coverage area (signal coverage) of a transmitter (access point).
In this research has been done measuring the signal strength of the access point to the receiver in the room EBIS Witels Yogyakarta measured using inSSIDer and generated RSSI (Receive Signal Strength Indicator) from a transmitter to a receiver. Measurements were also used in the propagation of Line Of Sight (LOS) and propagation Non Line Of Sight (NLOS). Data obtained from field measurements are used for modeling the placement of the access point using genetic algorithm. RSSI signal strength received by the receiver does not only depend on the distance between transmitter and receiver, but showed a large variation against fading and shadowing at a location, also influence the interference can cause a decrease in the signal (RSSI) received by the receiver.
From the research conducted, is expected to generate appropriate modeling and effective in optimizing the placement of the access point on the wifi.id?s network using genetic algorithm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Ferawaty
"Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jadwal mata kuliah pada perguruan tinggi yang optimal, sehingga jumlah mata kuliah yang bentrok dapat dikurangi, beban mahasiswa lebih merata, serta penggunaan ruang kelas lebih optimal. Hal ini dilakukan dengan optimasi yaitu melalui penentuan jadwal mata kuliah. Optimasi jadwal dilakukan dengan menggunakan algoritma genetika.
Algoritma genetika adalah salah satu algoritma yang tepat digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam skala besar dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi sehingga cocok untuk digunakan memecahkan masalah penjadwalan mata kuliah pada perguruan tinggi yang terkenal rumit dan memiliki banyak sekali variabel kendala yang harus dipenuhi dalam pembuatan jadwal yang baik.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebuah jadwal mata kuliah yang optimal berdasarkan jumlah mata kuliah yang bentrok, beban mahasiswa, dan penggunaan ruang kelas. Setelah penelitian dilakukan diperoleh jadwal baru yang optimal.

The aim of this research is to gain an optimum schedule for university course timetabling problem, in order to decrease the number of clashed courses, even distribute student's study burden, and optimize class utilization. Schedule optimization were achieved using genetic algorithm.
Genetic algorithm is one kind of algorithms that appropiate to be used for solving large scale problem with high complexity so it suitable to be used for solving university course timetabling problem which is an NP-hard problem and many constraints variable that has to be fulfilled in order to make a good schedule.
The result of this research is an optimum schedule based on number of clashed courses, student's study burden, and class utilization. After the research is completely done, the result is a new optimum schedule.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51759
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Andrew Lampatar
"Permasalahan penjadwalan karyawan secara umum adalah masalah untuk menentukan berapa banyak pekerja yang dibutuhkan untuk ditugaskan terhadap setiap periode waktu kerja yang direncanakan oleh sebuah organisasi dengan tujuan mengcover seluruh penugasan dengan biaya minimum. Permasalahan penjadwalan karyawan mempunyai kompleksitas tinggi karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan seperti aturan yang berlaku serta biaya yang ditimbulkan. Metode yang digunakan untuk optimasi penjadwalan karyawan dalam penelitian ini adalah Algoritma Genetika. Solusi melalui metode ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengoptimal jadwal karyawan pengawas pembangunan kapal.

Crew scheduling problem is in general, the problem of determining how many workers must be assigned to each of the planning periods of work time for an organization in order to cover all assignments at minimum cost. Crew scheduling has a high complexity because of many aspects must be considered, such as work-rule agreements and cost of individual assignment. The method to optimize the crew scheduling problem is Genetic Algorithm. The solution through this method could help the organization to optimize workforce scheduling of ship building surveyor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43056
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thasya Dwiayu Maydina
"Optimisasi portofolio adalah masalah fundamental pada lingkungan keuangan, dimana investor membentuk portofolio yang sesuai dengan yang diharapkan dengan mendapatkan return optimal dan risiko minimal. Pada skripsi ini, membahas masalah optimisasi portofolio dengan kendala di bidang keuangan seperti biaya transaksi, kardinalitas, dan kuantitas dibawah asumsi bahwa return dari aset berisiko adalah bilangan fuzzy. Karena hal tersebut, digunakan model optimisasi portofolio yaitu, mixed integer model nonlinear programming problem. Pertama, data saham di diversifikasi berdasarkan 7 skor rasio finansial EPS, PER, PEG, ROE, DER, Current Ratio dan Profit Margin dengan Agglomerative Clustering untuk menghasikan klaster yang homogen berdasarkan risiko. Selanjutnya, setiap klaster dicari proporsi dalam portofolio dengan menggunakan algoritme heuristik yaitu modified artificial bee colony MABC algorithm, dimana pada algoritme tersebut terdapat proses inisialisasi populasi yang dibangun berdasarkan pendekatan chaotic initialization. Pada akhirnya, return yang dihasilkan dibandingkan dengan S P 500 index return 12,34 dan Sharpe ratio 2,7 . Hasil dari performa Agglomerative Clustering Modified Artificial Bee Colony Algoritm yang dievaluasi menggunakan data aktual, menghasilkan nilai tertinggi dari rata-rata return sebesar 29,96 dan Sharpe ratio sebesar 17,562.

Portfolio optimization problem is a fundamental matter in the financial environment, where the investors form a satisfactory portfolio by obtaining optimal return and minimal risk. In this undergraduate thesis, we discuss the portfolio optimization problem with real world constraints such as transaction costs, cardinality, and quantity under the assumption that the returns of risky assets are fuzzy numbers. Thus, a mixed integer model nonlinear programming problem is discussed. At first, stock data is diversified based on their financial ratio scores the scores of EPS, PER, PEG, ROE, DER, Current Ratio and Profit Margin by using agglomerative clustering to produce a homogeneous cluster. Next, weight of each stock in the stock portfolio are determined using a modified artificial bee colony MABC algorithm, where in the algorithm there is a process of chaotic initialization approach. Finally, the obtained return will be compared to both the S P 500 index return 12,34 and Sharpe ratio 2,7. The results form the performance of Modified Artificial Bee Colony Algoritm with Agglomerative Clustering in portfolio optimization, evaluated based on some actual dataset show that the higher level of return is 29,96 and Sharpe ratio is 17,562."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>