Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Justine Yohana Mardhianti
"ABSTRAK
Sistem pendidikan di Indonesia belum banyak membuka peluang bagi
anak-anak difabel untuk memiliki kesempatan yang sama seperti anak-anak nondifabel
mendapatkan pengalaman belajar di situasi kelas biasa. Keberadaan
sekolah inklusi membuka peluang bagi anak-anak difabel mendapatkan
kesempatan ini. Untuk mendapatkan kondisi inklusif yang kondusif dibutuhkan
sistem sosial yang baik di dalam sekolah, agar anak-anak difabel mendapatkan
kondisi yang penuh toleransi dan nyaman untuk belajar. Teknik pengamatan dan
wawancara digunakan untuk mendapatkan hasil yang deskriptif untuk
menjelaskan keadaan sistem sosial dan relasi yang berjalan antar subsistem di
sekolah. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teori-teori
dan konsep yang relevan untuk mendapatkan pemahaman mengenai interaksi
antar subsistem, relasi yang berjalan, dan sistem sosial yang terbentuk dari relasirelasi
tersebut sehingga tercipta suatu kondisi yang kondusif bagi seluruh anak
untuk belajar di sekolah. jalinan relasi antar subsistem sekolah, seperti pemilik
sekolah, kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua membentuk suatu sistem
sosial yang tidak selalu berjalan mulus tetapi mampu membuat kondisi inklusif
yang menunjang suasanya kondusif saat belajar.

ABSTRACT
Education system in Indonesia still in limited condition for different ability
children to have a chance for studying in regular class situation. School with
inclusion system opens these chances. To get inclusive condition, we need a good
social system in that school, so that children with different ability can get a
condition which full of toleration and comfort for them to study. Observation and
in-depth interviews are used to get much more descriptive results for explaining
the condition about social system and relation between subsystems in school. The
data is then analyzed with relevant theory and concept, to get an understanding
about interaction between subsystem, work of relations, and social system which
constructed from those relations, so that the condusive condition could be
constructed. Relationship which exists between subsystems in school, such as, the
owner of the school, headmaster, teachers, students and parents form a social
system. This system not always runs smoothly, but still can maintain inclusive
condition which support condusive atmosphere while learning."
2016
S64354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai inklusi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusi. Tujuannya yaitu untuk menggambarkan inklusi sosial siswa tunanetra di sekolah inklusi SMAN'X', faktor pendukung dan penghambat siswa tunanetra, nontunanetra, serta guru. Pendekatan penelitan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data, menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tunanetra masih mengalami hambatan di dalam
melakukan inklusi sosialnya terutama oleh karena belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai bagi mereka. Masih adanya ketidaktersediaan sarana dan prasarana bagi siswa tunanetra ini tidak hanya berimplikasi negatif bagi siswa tunanetra saja, melainkan pada guru maupun siswa non-tunanetra selaku teman dari siswa tunanetra.

ABSTRACT
This thesis discusses the social inclusion of students with visual impairments in inclusive schools. The aim is to describe the social inclusion of students with visual impairments in inclusive schools SMAN'X', enabling and inhibiting factors of students with visual impairments, non-visual impairments, as well as teachers. Research approach used is a qualitative approach to the type of descriptive
research. Data collection techniques, using in-depth interviews and observation techniques. Results showed that students with visual impairments still have problems in the conduct of social inclusion mainly because of the unavailability of adequate facilities and infrastructure for them. The persistence of the unavailability of facilities and infrastructure for visually impaired students are not only negative implications for the visually impaired students only, but the teachers
and students of non-visually impaired.
"
[Depok, Depok]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Ramadhani
"Dalam sekolah inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus ditempatkan dalam satu lingkungan pendidikan yang sama dengan anak reguler. Anak Berkebutuhan Khusus mengalami berbagai permasalahan dalam sekolah inklusi, seperti keterbatasan interaksi, penolakan teman sebaya, kesulitan dalam bidang akademis dan non-akademis. Penelitian ini menggunakan teknik pengamatan serta wawancara untuk menghasilkan hasil yang deskriptif untuk menggambarkan bentuk dukungan sosial bagi Anak Berkebutuhan Khusus dalam sekolah inklusi, serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses pemberian dukungan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru Pendamping Khusus (GPK) merupakan pihak yang paling banyak memberikan dukungan sosial kepada anak-anak berkebutuhan khusus baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru Pendamping Khusus memberikan dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif untuk membantu Anak Berkebutuhan Khusus saat menghadapi permasalahan di Sekolah Inklusi. 

In inclusive schools, children with special needs are placed in the same educational environment as regular children. Children with Special Needs experience various problems in inclusive schools, such as limited interaction, peer rejection, difficulties in the academic and non-academic fields. This study uses observation and interview techniques to produce descriptive results to describe the form of social support for Children with Special Needs in inclusive schools, as well as supporting and inhibiting factors in the process of providing social support. The results of the study show that the Shadow Teachers is the party that provides the most social support to children with special needs both in the classroom and outside the classroom. Shadow Teachers provide social support in the form of emotional support, award support, instrumental support, and informative support to help Children with Special Needs when facing problems in the Inclusion School."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panca Diah Hayyu Nuur Utami
"Penelitian ini menjelaskan mengenai gambaran dukungan sosial yang diterima olehPenelitian ini menjelaskan mengenai gambaran dukungan sosial yang diterima oleh Remaja Berkesulitan Belajar Spesifik di Sekolah Talenta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Di dalam penelitian ini dijelaskan mengenai dukungan sosial yang diterima oleh remaja dari pihak sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama menjalani pendidikan di Sekolah Talenta, bentuk-bentuk dukungan sosial yang diterima oleh remaja berkesulitan belajar spesifik di sekolah ini adalah dukungan emosional dan penghargaan, dukungan nyata/instrumental, dukungan informasi, dan dukungan kebersamaan /persahabatan. Bentuk dukungan yang diterima oleh setiap remaja juga tergantung pada situasi-situasi yang dihadapi oleh remaja tersebut.

This study explain about description of social support that be accepted by adolescent with specific learning disabilities in Talenta School. This study is a qualitative research with descriptive design. In this study explained about social support that accepted by adolescent from the school.
The result from this study show that during their study in School, the forms of social support received by the adolescent with specific learning disabilities in this school is emotional and esteem support, tangible support, informational support, and companionship support. Form of social support received by every adolescent also depend on the situations faced by the adolescent."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Augustinus Widyaputranto
"ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana pelaksanaan program subsidi silang di institusi pendidikan swasta menjadi sebuah strategi inklusi sosial dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan menengah di Jakarta. Pelaksanaan program subsidi silang atau fair-share tuition telah menjadi praktik dari institusi pendidikan swasta untuk dapat menyelenggarakan sebuah proses pendidikan yang inklusif, yaitu terbuka untuk mereka yang sulit mendapatkan akses pendidikan karena ketidakmampuan ekonomi. Dengan sistem subsidi silang setiap peserta didik membayar biaya pendidikan sesuai dengan kemampuan ekonominya, dan dengan demikian membuka akses partisipasi bagi mereka yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang baik, dan tidak tereksklusi karena faktor ekonomi. Dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan ecological approach Pierson 2002 , tesis ini hendak memperlihatkan bahwa program subsidi silang menjadi sebuah proses interaksi yang tidak hanya membuka akses pendidikan tetapi juga proses integrasi sosial dan sistem nilai serta habitus yang baru bagi para pemangku kepentingan di sekolah dalam konteks membangun komunitas yang inklusif

ABSTRACT
The process of making inclusive education to the whole society is becoming increasingly difficult to achieve. Given the situation, there are some schools that are still determined to achieve social inclusion in providing education. The schools enforce a fair share tuition as a subsidy system. This is a a system whereby the amount of tuition fee of each student is determined based on the real financial and economic capabilities of the parents. This system creates opportunities and equality in which students from poor families can still have access to a good quality education, not being excluded based on the financial ability or socioeconomic status of the family. Making use of a qualitative approach to interviewing respondents at a private high school in South Jakarta, and ecological approach theoretical framework Pierson, 2002 this study shows how the practice of fair share tuition fee can be a strategy for social inclusion which is very effective in metropolitan Jakarta. With the system, the school is still maintaining the quality of education as an excellent educational institution. Fair share tution fee as a subsidy system has been creating inclusive school culture, where students can interact and learn together with other students from various background, economically, culturaly and academically. This inclusive culture in the pedagogical process that takes place inside the school eventually has been becoming a culture and habitus of the schools, fostering students maturity and their academic achievement, building their social interaction, solidarity and perception toward diversity and also affecting parental style of the parents and culture in the family."
2018
T51629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destia Anggraini Rahmawati
"Dukungan sosial yang didapatkan dari lingkungan sosial dapat berkontribusi terhadap perilaku belajar yang diterapkan siswa selama proses pembelajaran. Perawat memiliki peran penting dalam membantu siswa mendapatkan dukungan yang maksimal dari keluarga, teman, dan guru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan sosial terhadap perilaku belajar siswa SMP selama melakukan pembelajaran daring. Desain penelitian deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional melibatkan responden sebanyak 500 siswa SMP di Jakarta yang melakukan pembelajaran daring dalam kurun waktu minimal 6 bulan yang dipilih secara cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan mencakup Depression Anxiety and Stress Scale (DASS-21), Multidimensional scale of perceived social support (MSPSS), dan Student Study Behavior Inventory (SSBI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama melakukan pembelajaran daring 61,8% siswa mendapatkan dukungan sosial tinggi dan 41,8% siswa menerapkan perilaku belajar baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dan perilaku belajar siswa selama melakukan pembelajaran daring (ρ=0,000; α=0,05). Peneliti merekomendasikan untuk peneliti selanjutnya melihat faktor lain yang dapat memengaruhi perilaku belajar dan menggunakan metode observasi.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsya Yolanda
"Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk dukungan sosial bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), faktor yang mendukung serta menghambat dalam pemberian dukungan sosial bagi ABK di SDN Depok Baru 8. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan design studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa selama menjalani pendidikan di SDN Depok Baru 8, ABK mendaptkan dukungan sosial dari guru, pendamping dan teman sebaya. Bentuk dukungan sosial yang diterima meliputi dukungan sosial emosional, pengharagaan, instrumental, dan informatif. Selain itu terdapat pula faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghamabat dalam pemberian dukungan tersebut

These thesis aims to describe the types of social support to children with special needs, the factors that support and inhibit the provision of social support for children with special needs in SDN Depok Baru 8. This is a qualitative research with study case design.
The results show that during their education in SDN Depok Baru 8, children with special needs get social support from teachers, shadows and peers. Types of social suppory received is emotional social support, esteem, instrumental, and informative. Addition there are alse factors that support and inhibit to the provision of social suppor.
"
Depok: Universitas Indonesia . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014
S56332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Septiadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan memberikan gambaran umum tentang sistem pertahanan benteng di Sumedang. Objek yang diteliti adalah benteng kolonial pada awal abad ke-20. Benteng di Sumedang menjadi objek penting sebagai sarana pertahanan dalam kaitannya dengan Jalan Pos, Bandung, dan pemerintah pusat Kabupaten Sumedang. Pertahanan tersebut dimotivasi oleh keberadaan Benteng Benteng Palasari, Benteng Koentji, Pintu Air Raga Diem, Bunker Pasir Raja, Bunker Pasir Kolecer, Bunker Darmaga, Bunker Darmaga, Bunker Baterai, dan Bunker Pasir Kiara.

This study aims to explain and provide a general description of the fort defense system in Sumedang. The object under study was the colonial fort at the beginning of the 20th century. The fort in= Sumedang became an important object as a means of defense in relation to Jalan Pos, Bandung, and the central government of Sumedang Regency. The defense was motivated by the presence of Benteng Palasari Fortress, Koentji Fortress, Diem Raga Gates, Sand Raja Bunkers, Kolecer Sand Bunkers, Darmaga Bunkers, Darmaga Bunkers, Battery Bunkers, and Kiara Sand Bunkers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurussafitri Laila Anawati
"Keterampilan sosial sebagai bagian dari perkembangan sosial penting bagi kehidupan sosial anak. Akhir-akhir ini banyak berkembang sekolah yang menerapkan sistem full day dengan lama belajar di sekolah yang lebih lama daripada sekolah konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama belajar di sekolah dengan keterampilan sosial anak usia sekolah di kota Depok. Desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan crosssectional digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan penghitungan cluster sampling, sebanyak 425 anak usia sekolah, baik itu full day dan non-full day yang berpartisipasi dalam penelitian, diminta untuk mengisi kuesioner tentang keterampilan sosial yang merupakan modifikasi dari beberapa kuesioner yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lama belajar di sekolah dengan keterampilan sosial anak usia sekolah di kota Depok (p=0,165). Akan tetapi, dari hasil penelitian ini diketahui bahwa 52% anak menunjukkan keterampilan sosial yang kurang. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan keterampilan sosial pada anak melalui kegiatan belajar dan aktivitas di sekolah.

Social skill, as part of social development, is important for children social life. Nowadays, there are a lot of schools, called full day school, that develop a system in which their school period is longer than any other conventional school. This study aims to know the relationship of school period with school-age children`s social skill in Depok. A correlational descriptive study and cross sectional method was used as the research design. Based on cluster sampling technique, a total of 425 school-age children of full day and non-full day schools was participated in the study and asked to fulfill a social skill questionnaire. The study yielded no significant relationship between school period and school-age children`s social skill in Depok (p=0,165). This study also showed that 52% of school-age children had less social skill. Therefore, it is important to improve children`s social skill through school activity and learning."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafika Mauldina
"Penelitian ini mengenai peran guru pembimbing khusus (GPK) dalam mengembangkan interaksi sosial anak autis di Sekolah Inklusi yang dibahas dari disipilin ilmu kesejahteraan sosial. Umumnya, anak autis memiliki kesulitan untuk melakukan interaksi sosial. Beberapa penelitian terdahulu mengemukakan bahwa interaksi sosial penting untuk dikembangkan pada anak berkebutuhan khusus, khususnya pada anak autis. GPK merupakan salah satu significant other yang membersamai perkembangan anak autis di sekolah. Lebih lanjut, GPK memiliki peran signifikan dalam mengembangkan pola interaksi sosial anak autis, khususnya di sekolah inklusi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran GPK dalam mengembangkan pola interaksi anak autis di suatu sekolah inklusi yaitu Sekolah Semut-Semut The Natural School. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian didapatkan melalui depth interview bersama 5 narasumber di Sekolah Semut-Semut The Natural School, yaitu 3 GPK, 1 guru kelas, dan 1 guru bidang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa GPK memiliki peran penting dalam mengembangkan interaksi sosial. Peran yang diberikan oleh GPK adalah membimbing anak autis dengan antusias, meningkatkan kepercayaan diri anak autis di sekolah, membimbing dalam kegiatan serta mengingatkan jika salah, sehingga anak autis dapat berinteraksi dan dapat mengikuti pembelajaran menjadi lebih baik. Selain itu, GPK juga melakukan penyelarasan murid autis dengan murid regular di sekolah dengan cara memotivasi anak autis untuk aktif berinteraksi, memberikan edukasi untuk menerima semua teman, melakukan penanganan jika anak tantrum.

This study discusses the role of special guidance teachers (GPK) in developing autistic children's social interactions in the School of Inclusion discussed from the discipline of social welfare. Generally, autistic children have difficulty in social interaction. Some previous studies suggested that social interaction is important for development in children with special needs, especially in autistic children. The GPK is one of the significant others that brings together the development of autistic children in schools. Furthermore, GPK has a significant role in developing patterns of autistic children's social interaction, especially in inclusion schools. The study aims to describe the role of GPK in developing patterns of autistic child interaction in an inclusion school, the Ant-Semut School of The Natural School. This study uses a qualitative approach and a descriptive research type. The research data were obtained through a depth interview with 5 sources at Ant-Semut School The Natural School, namely 3 GPK, 1 class teacher, and 1 field teacher. The results of this study show that GPK plays an important role in developing social interactions. The role given by the GPK is to guide autistic children enthusiastically, increase the confidence of autistic children in school, guide in activities and remind them that they are wrong, so that autistic children can interact and be able to follow learning for the better. In addition, the GPK also harmonizes autistic students with regular students at school by motivating autistic children to actively interact, providing education to accept all friends, handling if children are tantrums."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dam Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>