Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Narendra Ikhwan Arif Rianto
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas analisis ketidaksesuaian makna interjeksi dalam komik
Q-R-T: der neue Nachbar dengan makna dalam tiga kamus bahasa Jerman, yaitu
Wahrig, Langenscheidt, dan Duden. Terdapat 12 dari 74 macam interjeksi yang
maknanya tidak sesuai dengan makna dalam kamus. Penelitian ini menggunakan
penelitian kepustakaan dan berfokus pada makna semantik, konteks pragmatik,
Rechtschreibregeln dan unsur suprasegmental. Hasil penelitian memperlihatkan
interjeksi-interjeksi dalam komik ini yang dalam penerapannya tidak sesuai dengan
makna dalam kamus.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the unsuitability of interjections meaning in
a comic titled Q-R-T: Der Neue Nachbar by Ferdinand in accordance with three
major German dictionary, they are Wahrig, Langenscheidt, and Duden. There are 12
of the 74 kinds of interjections that their meaning are not identical with their written
meanings in the dictionary. This analysis uses the literature research, and focuses on
the semantic meaning, pragmatic context, spelling rules and suprasegmental. The
result shows some interjections that are used in this comic, in their practice, have
different meanings with major German dictionary."
2016
S65215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Nafara
"Interjeksi merupakan salah satu ciri khas dari komik yang dapat menjelaskan suatu emosi dari tokoh secara singkat dan rinci. Interjeksi ini memiliki bentuk yang berbeda di tiap negara sesuai dengan budayanya masing-masing. Oleh sebab itu, penerjemahan pun perlu dilakukan agar tidak ada penghalang bagi para pembaca di seluruh penjuru dunia dalam memahami dan menikmati komik yang berasal dari negara lain. Dalam penerjemahan suatu karya akan terdapat perubahan-perubahan struktur atau pun makna yang dilakukan karena penyesuaian dengan budaya dan bahasa sasaran. Penelitian ini akan melihat teknik penerjemahan komik bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia, khususnya penerjemahan interjeksi atau kata seru pada komik Lucky Luke. Penelitian ini juga akan melihat perubahan makna apa saja yang terjadi setelah dilakukan proses penerjemahan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik kepustakaan. Teori yang digunakan adalah teori penerjemahan Molina dan Albir (2002), teori interjeksi bahasa Prancis Weinrich (1989) dan teori interjeksi bahasa Indonesia Kridalaksana (2005), serta teori perubahan makna Chaer (2013). Berdasarkan analisis ditemukan 75 interjeksi pada komik Lucky Luke yang terbagi kedalam 6 bentuk interjeksi, yaitu onomatope, nomina, adjektiva, adverbia, verba, dan kalimat lengkap. Interjeksi-interjeksi tersebut diterjemahkan menggunakan 9 teknik yang berbeda. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat 2 interjeksi yang mengalami perubahan makna dalam penerjemahan.

Interjection is one of the key features of a comic that can help explain emotions from the characters in a simple yet detailed way. Interjection has different forms across countries and languages according to their cultures. Therefore, their translation is needed so that there are no barriers for readers all over the world and they can understand and enjoy comics from other countries. Within the translation process, there are shifts in structure and meaning that are done due to differences of the cultural contexts and target languages. This research will dive deeper into interjection translation techniques from a French comic to Bahasa Indonesia, particularly the translation for Lucky Luke comic. This research will also look into the shift in meaning that happened due to the translation process. Methodology for this paper is qualitative with literature study. The theories used to classify this research are the translation techniques by Molina and Albir (2002), types of French interjections by Weinrich (1989), types of Bahasa Indonesia interjections by Kridalaksana (2005), and the shift of meaning theory by Chaer (2013). The result of the analysis found 75 interjections within the Lucky Luke comic, which is divided into 6 types of interjections; onomatopoeia, nouns, adjectives, adverbs, verbs, and complete sentences. These interjections were translated using 9 different techniques. On top of that, the result of the analysis also shows that there are two interjections that underwent a shift in meaning after translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Audria Puspitadewi
"Komik sering ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi sebuah media yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau mengekspresikan perasaan. Di dalam sebuah komik, seringkali tokoh menggunakan interjeksi untuk untuk menunjukkan tindakan tokoh yang spontan dan menarik perhatian lawan bicara untuk melakukan sesuatu. Artikel ini membahas fungsi dan makna interjeksi yang terdapat dalam 4 seri komik Robin Dubois. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan teori Ameka (2006) dan semiotika Barthes (1964) untuk menganalisis interjeksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interjeksi dapat memiliki satu atau lebih dari satu makna. Penentuan makna dan fungsi interjeksi diperoleh dengan mengaitkan tanda yang terdapat dalam gambar. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis komik yang lebih banyak menggunakan gambar sebagai cerita membuat interjeksi lebih banyak berfungsi. Interjeksi berfungsi mendukung gambar dan cerita sebagai respon dari pembicaraan, situasi yang dialami, bentuk emosi pada saat itu, dan ungkapan permintaan kepada lawan bicara untuk melakukan suatu tindakan.

Comics are often found in everyday life and become a medium that serves to convey information or express feelings. In comic, characters often use interjection to show their actions of characters which are spontaneous and to attract of other person to do something. This article discusses the functions and meanings of interjection contained in Robin Dubois's 4 comic series. The method of this research is qualitative and this research uses the interjection theory by Ameka (2006) and the semiotics theory by Barthes (1964) to analyze interjection. The results of this study indicate that interjection can have one or more than one meaning. Determination of the meaning and function of interjection is obtained by linking the signs contained in the image. The results of the analysis shows that the types of comics that use images as stories make interjection has more functions. Interjection works to support images and stories in response to conversation, situations that are experienced by someone, forms of emotion at that time, and requests to the other person to take action.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasya Surya Andjaswari
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan penelitian mengenai penerjemahan padanan interjeksi dalam buku komik Le Cosmoschtroumpf Bahasa Prancis BP ke Bahasa Indonesia BI . Data dari penelitian ini adalah seluruh kata dan kalimat yang mengandung interjeksi dalam komik Bahasa Prancis Le Cosmoschtroumpf dan buku terjemahannya dalam Bahasa Indonesia dengan judul Astrosmurf. Penelitian ini membagi interjeksi Bahasa Prancis menjadi tiga golongan makna secara garis besar, yakni interjeksi yang menyatakan perasaan, interjeksi yang menyatakan tindakan dan interjeksi yang menyatakan sikap. Berdasarkan hasil analisis padanan yang dilakukan menggunakan teori penerjemahan Newmark 1988 dan analisis makna menggunakan teori Nida dan Taber 1982 , pada penerjemahan interjeksi dalam komik ini ditemukan kesepadanan interjeksi dalam Bahasa Sumber Bsu dengan interjeksi dalam Bahasa Sasaran Bsa , padanan zero dan pergeseran makna.

ABSTRACT
This article is a research on translation of interjections in comic book Le Cosmoschtroumpf in French BP to Bahasa Indonesia BI . The subjects of the analysis are all words and sentences containing interjections in the French comic Le Cosmoschtroumpf and its translation in Indonesian language comic book Astrosmurf. This study divides the French interjections into three broad categories of meaning interjections that express feelings, interactions that express actions and interjection that states attitude. Based on the results of equivalent analysis using Newmark 39 s translation theory 1988 and meaning analysis using Nida and Taber 39 s theory 1982 , the translation of interjection in this comic found the correspondence of interjections in Source Language SL with interjection in Target Language TL , equivalent Zero and shifting meanings."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Putri, auhtor
"Skripsi ini membahas komponen makna kembang dan bunga dalam bahasa Indonesia. Kamus BesarBahasa Indonesia digunakan sebagai korpus utama, sedangkan Majalah Ayah Bunda, Majalah Sindo, dan Majalah Trubus digunakan sebagai korpus tambahan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen makna kembang dan bunga, menguraikan bentuk turunan bunga dan kembang dari penggunaannya dalam konteks, dan menemukan etimologi kata bunga dan kembang. Teori makna yang berdekatan dari satuan leksikal yang berbeda, teori komponen makna, dan teori relasi makna digunakan untuk tercapainya tujuan tersebut. Hasil dari penelitian ditentukan bahwa bunga memiliki lima komponen makna, sedangkan kembang memiliki dua komponen makna. Dari komponen makna ini diperoleh hubungan taksonomi, bunga sebagai superordinat dan kembang sebagai subordinat. Bentuk turunan yang muncul dalam konteks dipengaruhi oleh etimologi kembang dan bunga.

This thesis discusses component meaning of kembang and bunga in Indonesian literature. The writer used Kamus Besar Bahasa Indonesia as the main reference, and Majalah Ayah Bunda, Majalah Sindo, and Majalah Trubus as the additional references. The objectives of this study are to determine component meaning of kembang and bunga, outline the derivative forms of kembang and bunga from their usages in context, and find the etymology of kembang and bunga. Theory of simillar meaning from different lexical units, theory of component meaning, and theory of relative meaning were used to fulfill the objectives. The result of this study shows that ?bunga? has five component meanings while ?kembang? has two. Taxonomic relation is obtained from the component meaning, bunga as the superordinate and kembang as the subordinate. The derivative forms in context are affected by the etymology of kembang and bunga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59367
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cokorda Gde Angga Indra Pratama
"Penelitian ini membahas komponen makna cerdas dan pintar dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komponen makna cerdas dan pintar, dan relasi makna dari cerdas dan pintar. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain teori makna yang berdekatan, teori komponen makna, dan teori relasi makna digunakan untuk tercapainya tujuan tersebut. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa cerdas memiliki 25 komponen makna, sedangkan pintar memiliki 39 komponen makna. Dari komponen makna ini diperoleh relasi makna antara cerdas dan pintar, yaitu relasi makna sinonim dekat.

This research analyze component meaning of cerdas and pintar in Indonesian language. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI is used as corpus data in this research. The aim of this research is to determine component meaning of cerdas and pintar, and to determine semantic relation between cerdas and pintar. To reach the objectives of the research, the researcher used component meaning theory, and semantic relation theory. The result of this research showed that cerdas has 25 component meaning while pintar has 39 component meaning. The result also showed that semantic relation between cerdas and pintar is a close synonym relation. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S67391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ivana Dhea
"Komik atau dalam bahasa Belanda disebut ‘stripverhalen’ merupakan karya seni rupa dua dimensi yang identik dengan gambar dan teks. Interjeksi menjadi kelas kata yang paling umum digunakan dalam komik untuk mendeskripsikan suasana atau perasaan pada sebuah gambar. Salah satu komik berbahasa Belanda yang menggunakan interjeksi yaitu Rampokan Java (1998) karya Peter van Dongen. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan interjeksi dalam komik tersebut berdasarkan bentuk dan maknanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif studi pustaka. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan sebanyak 126 interjeksi dalam komik ini. Berdasarkan bentuknya, interjeksi eenlettergrepig (satu suku kata) ditemukan sebanyak 86 interjeksi dan interjeksi meerlettergrepig (dua atau lebih suku kata) 43 interjeksi. Sementara berdasarkan maknanya, interjeksi tidak mengandung makna atau onomatope sebanyak 50 interjeksi dan mengandung makna sebanyak 79 interjeksi. Dapat disimpulkan, selain untuk membangun penceritaan dan komunikasi yang baik, beberapa penggunaan interjeksi dalam komik ini juga berkaitan dengan latar sejarah dan tema yang diadopsi oleh sang komikus.

Comics or 'stripverhalen' in Dutch is a two-dimensional work of art synonymous with images and text. Interjection is the most common word class used in comics to describe the mood or feeling in an image. One of the Dutch comic languages that used interjections is Rampokan Java (1998) by Peter van Dongen. The purpose of this study is to describe the use of interjections in the comic based on their form and meaning. This study uses a descriptive qualitative library research method. From the research conducted, it was found that there were 126 interjections in this comic. Based on the form, there were 86 interjections of eenlettergrepig (one syllable) and 43 interjections of meerlettergrepig (two or more syllables). Meanwhile, based on the meaning, there are 50 meaningless interjections or onomatopoeias and 79 meaningful interjections. It can be concluded, apart from building good storytelling and communication, some of the uses of interjection in this comic are also related to the historical setting and the theme adopted by the comic artist."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Finoria Kurniawati
"Kata yang kita temui dan gunakan dalam berkomunikasi memiliki makna leksikal dan kontekstual. Makna leksikal merupakan makna kata yang sebenarnya yang belum mengalami penyesuaian dengan konteks, sedangkan makna kontekstual adalah makna kata yang yang terikat dengan konteks situasi dalam suatu peristiwa bahasa. Ada kata-kata khusus yang digunakan pada satu topik, kegiatan, dan bidang tertentu tetapi juga dapat digunakan pada topik, kegiatan, atau bidang lainnya sehingga makna leksikal dan kontekstual kata tersebut menjadi berbeda-beda.
Jurnal ini membahas mengenai makna leksikal dan makna kontekstual pada kata-kata khusus yang digunakan dalam artikel tentang make-up mata di situs Rubriek.nl, serta bagaimana penggunaan kata-kata khusus tersebut pada topik, kegiatan, dan bidang lain. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah dari sembilan kata khusus yang digunakan pada artikel make-up mata, terdapat lima kata yang juga digunakan pada konteks atau bidang lain. Kata-kata tersebut memiliki makna leksikal dan kontekstual yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Makna leksikal pada kata khusus dalam topik make-up mata dan topik lain berbeda disesuaikan dengan konteks, bentuk dan peruntukannya sehingga menghasilkan makna kontekstual.

Words that we find and use to communicate have lexical and contextual meanings. Lexical meaning is the meaning of the word that has not been adjusted to the context, while the contextual meaning is the meaning of the word that is bound to the context of the situation in a language event. There are special words that are used on a topic, activity, and certain field but also can be used on the other topic, activity, or field so that the lexical and contextual meaning of the word becomes different.
This journal discusses lexical and contextual meaning of the specific words used in eye make-up article on the site Rubriek.nl, as well as how to use these special words on the other topic, activities, and fields. The method used is qualitative.
The result of this study is nine of specific words used in eye make-up article, there are five words that are also used in the another context or field. These words have different lexical and contextual meaning from one another. Lexical meaning of any particular word in the eye make-up topic and other different topics is adapted to the context, forms and designation so it will create contextual meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadillah Kharisma Guzaini
"Interjeksi adalah kata-kata yang menggambarkan ungkapan perasaan dari penuturnya dan juga onomatope atau tiruan dari suara makhluk hidup dan benda-benda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang membahas tentang penggunaan interjeksi dalam komik Mirakelman en De Goochelaar #1501 Karya Juan Llarch dan Emilio Giralt Fernando. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan jenis-jenis interjeksi apa saja yang ada dalam komik Mirakelman en De Goochelaar #1501 Karya Juan Llarch dan Emilio Giralt Fernando serta mengungkapkan interjeksi apa saja yang dominan digunakan dalam komik Mirakelman en De Goochelaar #1501 Karya Juan Llarch dan Emilio Giralt Fernando. Interjeksi-interjeksi yang ditemukan antara lain adalah interjeksi tidak bermakna dari suara manusia dan suara benda lain, interjeksi bermakna dari jenis interjeksi emosional yang dapat dihindari (fatis, komunikasi, perintah, nasihat, teguran, melontarkan pertanyaan) dan interjeksi emosional yang tidak dapat dihindari (interjeksi spesifik, interjeksi tidak spesifik). interjeksi yang paling banyak ditemukan adalah jenis interjeksi emosional yang tidak dapat dihindari, lebih khususnya lagi interjeksi spesifik yang berjumlah sebanyak 39 interjeksi.

Interjections are words that describe the expression of the speaker's feelings as well as onomatopoeia or imitation of the sounds of living organism and other objects. This research is a descriptive qualitative research that discusses the use of interjection in the comic Mirakelman en De Goochelaar #1501 by Juan Llarch and Emilio Giralt Fernando. This study aims to describe what types of interjections are in the comic Mirakelman en De Goochelaar #1501 by Juan Llarch and Emilio Giralt Fernando and to reveal what interjections are dominantly used in the comic Mirakelman en De Goochelaar #1501 by Juan Llarch and Emilio Giralt Fernando. The results of this study showed that interjections were found, including meaningless interjections of human voices and the sounds of other objects, meaningful interjections of types of emotional interjections that could be avoided (fatis, communication, orders, advice, reprimands, asking questions) and unavoidable emotional interjections (specific interjection, non-specific interjection). The most common type of interjection found was the type of unavoidable emotional
interjection, more specifically specific interjections which amounted to 39 interjections.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilma Erfiani Baroroh
"Penelitian ini adalah penelitian semantik leksikal yang bertujuan untuk menemukan persamaan dan perbedaan makna kosakata ranah emosi takut dalam bahasa Arab Al-Qur?an. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut
adalah teori komponen makna Nida (1975), teori relasi makna dan konfigurasi leksikal (Cruse, 1986, 2004), dan teori komponen esensial emosi dari para ahli
Psikologi, yaitu Mesquita, Frijda, dan Scherer (2000), serta Berry et. al (2011). Dari tujuh kosakata ranah emosi takut dalam Al-Qur?an yang dianalisis, dihasilkan relasi hiponimi, sinonimi, dan oposisi. Leksem  /al-khauf/ menjadi hiperonim dari keenam leksem lainnya. Takut kepada Allah menjadi salah satu komponen makna penyebab emosi takut yang sangat berpengaruh hebat
bagi kehidupan manusia. Hal ini karena dalam perspektif Al-Qur?an, takut yang sebenarnya adalah takut yang dirasakan oleh orang beriman yang berpengaruh
positif bagi kehidupannya baik di dunia dan akhirat;The research is a lexical semantic one that aims to figure out similiarities and differences of the meaning of emotional domain vocabulary of fear in Qur?anic
Arabic. The theory used to achieve such an objective is Nida?s theory of meaning component (1975), meaning relation and lexical configuration (Cruse, 1986,
2004), and essential emotion component theory by experts in psychology, respectively Mesquita, Frijda, and Scherer (2000), and Berry et. al. (2011). From
the seven emotional domain vocabularies of fear in the Qur?an that are analyzed, hyponym, synonym, and oppositional relation are generated. Lexeme  /alkhauf/ becomes the hyperonim of the other six lexemes. Fear of Allah becomes one of the meaning components that trigger the emotion of fear which is
tremendously influential to human?s life. This is because in Qur?anic perspective, the real fear is the one experienced by the faithful that would bring about positive impact in his/her life in this world and in the afterlife."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>