Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152108 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rangga Jhody Alwantio
"September 2015, peristiwa pembantaian massal yang dilakukan Jenderal Soeharto dan rezim Orde Baru di tahun 1965-1966 menjadi ?mimpi buruk? bangsa Indonesia yang ke-50 tahun. Warisan utama dari rezim Orde Baru sekaligus wacana dalam Detik.com yang paling dominan adalah wacana anti-komunisme yang menjadi wacana sentral di tengahtengah masyarakat. Melalui media massa Detik.com, wacana anti-komunisme disebarkan secara luas.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh Detik.com mengenai wacana anti-komunisme. Sejalan dengan upaya pemerintah maupun militer menghancurkan komunisme, Detik.com berusaha membangun sikap dan tindakan khalayak mengenai antikomunisme dengan mengambil sudut pandang dari pemerintah saja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing yang dilakukan Detik.com terhadap berita anti-komunisme sangat berpihak pada kepentingan modal dan atas nama Pancasila, para pemegang kekuasaan memegang legitimasi dengan cara memaksa masyarakat berkesetiaan-tunggal kepada bangsanya melalui empat pilar bangsa Indonesia. Dalam kasus ini dapat dilihat bahwa ideologi menjadi inheren dalam kaitannya dengan kepentingan modal.

September 2015, the mass murder done by General Suharto and New Order regime in 1965-1966 becomes 'nightmare' to the society in Indonesia for 50th year. The main legacy of New Order Regime and the most dominant discourse in Detik.com is discourses of anti-communism who became the central discourse in the midst of the society. Through the mass media, the discourse of Detik.com anti-communism spread widely.
This research aims to describe how Detik.com made framing the proclamation concerning the discourse of anti-communism. In line with the efforts of governments and the military to destroyed communism, Detik.com trying to build audiences about the attitudes and actions of anti-communism by taking the viewpoint only from the Government.
The results showed that the framing by Detik.com towards anticommunism news greatly favors the capital and on behalf of Pancasila, the holder of the holding power of legitimacy by forcing the society to loyal to the nation through the four pillars of the nation of Indonesia. In this case it can be seen that the ideology being inherent in relation to the capital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Laksmitasari
"Tesis ini membahas mengenai objektivitas pemberitaan reshuffle kabinet di dua media online, yaitu Detik.com dan Kompas.com periode 1 April s.d. 30 Mei 2015. Dengan menggunakan konsep obyektivitas yang dikembangkan oleh J. Westerstahl (1983), penelitian ini dilakukan untuk melihat kecenderungan media online dalam memberitakan reshuffle kabinet dilihat dari indikator, kelengkapan unsur berita, nilai berita, pernyataan narasumber, tipe liputan, konteks informasi, pengetahuan dalam berita dan newstone. Penelitian dilakukan terhadap 138 sampel dari kedua media online dengan metode analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Detik.com dan Kompas.com memiliki kecenderungan yang kurang objektif dalam memberitakan reshuffle kabinet. Faktor-faktor yang memicu kecenderungan tersebut adalah kelengkapan unsur berita yang sederhana, konteks informasi yang diperoleh dengan cara wawancara, pengetahuan yang berasal dari sumber sekunder dan tipe liputan satu sisi. Sifat dari media online di mana berita yang ditampilkan serba cepat menimbulkan kecenderungan berita yang dihasilkan tidak akurat, tidak berimbang dan cenderung dangkal. Selain itu, reshuffle kabinet yang merupakan hak prerogatif presiden untuk memperbaiki kinerja pemerintahan lebih ditampilkan sebagai persoalan politik antara presiden dengan partai-partai politik.

The thesis discusses about objectivity of the news of cabinet reshuffle on two online news media, detik.com and kompas.com during the period of 1 April to 30 May 2015. Using the concept of objectivity that are constructed by J. Westerstahl (1983), this thesis is conducted to identify the tendency of online news media in making a news about cabinet?s reshuffle, therefore it adopts several indicators that are also use by Westerstahl: completeness of news element, news values, news resource statement, type of coverage, context of information, knowledge of the news and newstone. The research is conducted to 138 data sample from both online news media using content analysis method.
The result of this thesis shows that both Detik.com and Kompas.com have the same tendency which is less objective in making news about cabinet reshuffle. Factors behind the result are both online news media not using the most complete news element, context of information is gathered by interview, knowledge of the news is coming from secondary resource, and it uses only one part information coverage. Moreover, the characteristic of online news media which is fast in making news, make the online news less accurate, imbalance and not comprehensive. Other than that, cabinet reshuffle is an authority of the President to fix and improve the cabinet performance runs better, but this matters sometime is showed as political problem between the President and Political Parties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T45214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tribuana Sari
"Pada masa awal pemerintahannya, Harry S. Truman adalah presiden dengan pengakuan yang rendah dari masyarakat. Hal itu disebabkan karena naiknya dia sebagai presiden bukan hasil pemilihan umum sementara masyarakat meragukan kemampuannya untuk membawa Amerika pada masa transisi pasca perang. Hal itu ditambah dengan tentangan dari para politisi partai Republik. Perang Dingin sebagai akibat dari perang dunia kedua memberikan kesempatan sekaligus tantangan bagi Truman untuk menunjukkan kemampuannya. Melalui langkahnya meledakkan bom atom di Jepang dan membendung ekspansi ideologi komunisme di luar negeri dalam bentuk bantuan militer dan ekonomi kepada negara-negara yang terancam oleh kekuatan bersenjata, dan sejalan dengan kepentingan Amerika, telah menjadikan Truman sebagai aktor utama dalam proses perubahan politik Luar Negeri Amerika yang semula menganut universalisme. Dengan langkah itu Truman menyatakan Amerika sebagai pemimpin dunia merdeka melawan dunia totalitarian, dengan Uni Soviet sebagai pemimpinnya.
Keberhasilan di luar negeri tersebut tidak bisa dipisahkan dari dukungan dalam negeri. Oleh karena itu maka Truman melaksanakan kampanye anti-komunisme Dalam Negerinya. Strategi kampanye ini adalah dengan menggunakan kebijakan Federal Employee Loyalty Program serta pidato dan pesan-pesan tertulisnya. Yang pertama merupakan langkah strategisnya, sementara yang kedua adalah sarana penciptaan wacana antikomunisme yang Truman inginkan. Masalah yang menjadi pembahasan dalam tesis ini adalah bagaimana Truman menciptakan wacana anti-komunismenya melalui teks-teks pidato dan pesan tertulisnya dan bagaimana Federal Employee Loyalty Program diterapkan sebagai langkah strategis dalam kampanye anti-komunismenya. Dengan teori Repressive State Apparatuses/RSA dan Ideological State Apparatuses/ISA milik Althuser, ditemukan bahwa Federal Employee Loyalty Program berfungsi sebagai aparatus represi, melalui ancaman, pemecatan, investigasi oleh FBI dan legalitas yang diberikan oleh Truman kepada masyarakat Amerika untuk turut melaporkan siapa saja yang dicurigai terlibat dalam organisasi-organisasi yang dinyatakan terlarang oleh pemerintah. Sementara teks pidato dan pesan tertulis berfungsi sebagai aparatus ideologis, melalui penciptaan representasi-representasi negatif tentang komunisme. Komunisme distereotipkan sebagai pihak yang anti kemakmuran ekonomi dan anti demokrasi. Masyarakat Amerika yang menjadikan nilai kemakmuran ekonomi dan demokrasi sebagai acuan dalam hidupnya akan menempati posisi melawan jika berhadapan dengan komunisme. Dengan cara ini, Truman bermaksud menciptakan subyek/pelaku dari ideologi antikomunismenya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Daud Hadi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas propaganda Anti-Komunisme yang terdapat dalam film-film Hollywood pada masa awal Perang Dingin, tahun 1947 ? 1954. Propaganda adalah alat untuk mempengaruhi dan menyetir jalan pikiran seseorang melalui berbagai media, salah satunya adalah film. Pemerintah Amerika Serikat telah menggunakan film sebagai alat propaganda pada masa Perang Dunia 1 dan 2. Setelah dimulainya kebijakan Pembendungan Truman pada tahun 1947, yang kemudian disusul oleh pemeriksaan House of Un-American Activities Committee (HUAC) serta dimulainya era McCarthyisme, film-film propaganda Anti-Komunisme segera diproduksi oleh Hollywood pada tahun 1947 hingga tahun 1954. Film-film propaganda Anti-Komunisme itu diproduksi untuk mendukung kepentingan pemerintah Amerika Serikat selama masa Perang Dingin.

ABSTRACT
The focus of this study is the Anti-Communism propagandas in Hollywood movies during the beginning of Cold War, 1947?1954. Propaganda is a tool to influence and steer other people?s mind by using the various media, film is one of them. The Government of United States used propaganda Movies during World War I and II. After the Truman?s Containment Policy on 1947, followed by House of Un-American Activities Committee (HUAC) hearings and the start of McCarthyism era, anti-Communism movies were immediately produced by Hollywood from year 1947 to 1954. Those Anti-Communism Propaganda movies were produced to support the interests of United States Government during the Cold War."
2015
S59451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eduard Lazarus Tjiadarma
"ABSTRAK
Menggunakan perspektif psikoanalisis Slavoj i ek yang menyatakan bahwa wacana mengenai hantu merupakan kembalinya sebuah hal yang direpresi karena mengkontradiksi ideologi dominan, penelitian ini menganalisis cara kerja ideologi dalam tayangan dengan genre infotainment horor yang berhubungan dengan wacana anti-komunisme di Indonesia. Tayangan yang dipilih merupakan dua episode program televisi Mister Tukul Jalan-Jalan mengenai hantu korban pembantaian yang dilakukan Partai Komunis Indonesia di Madiun serta pembantaian terhadap anggota Partai Komunis Indonesia di Kediri pada tahun 1965. Untuk menganalisis teks secara metodologis, penelitian ini menggunakan kerangka tiga aspek order of discourse yang dicetuskan Norman Fairclough berupa genre, Discourse, dan style.

ABSTRACT
Using Slavoj i ek rsquo s psychoanalysis perspective that postulates spectres as the return of an information that was repressed as it contradicts a dominant ideology, this research analyzes the mechanisms of ideology within television shows with the lsquo infotainment horror rsquo genre that contains anti communism discourse. The texts that were chosen are two episodes of a television program titled lsquo Mister Tukul Jalan Jalan rsquo about the spirits of victims who were murdered by Indonesia rsquo s Communist Party PKI at Madiun and the mass murder of PKI members at Kediri in 1965. To analyze the texts methodically, this research utilizes the three orders of discourse coined by Norman Fairclough, namely genre, Discourse, and style."
[;, ]: 2017
S67775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arsendi Kasenda
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk representasi perempuan kolom “Nah, Ini Dia!” pada Harian Pos Kota dengan menganalisis tanda yang terdapat dalam kolom berita tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi untuk mengkategorisasikan dan mengkaji dikotomi konotasi, denotasi, dan juga mitos semiotika Roland Barthes. Analisis Roland Barthes diaplikasikan untuk mengkaji tanda-tanda dari setiap kalimat dan kata yang terdapat pada kolom “Nah, Ini Dia!”. Adapun hasil penelitian ini peneliti memperoleh 122 makna konotasi dan denotasi sebagai salah satu proses representasi. Hasil 122 makna konotasi dan denotasi yang diperoleh dikategorisasikan menjadi tiga pembahasan utama yaitu penggambaran tubuh perempuan, penggambaran perempuan sebagai objek seksual laki-laki, dan penggambaran penindasan perempuan Selain itu peneliti juga memperoleh mitos representasi patriarki dalam bentuk objektifikasi tubuh perempuan secara seksual pada media massa dalam kolom “Nah, Ini Dia!”.

The objective of this research is to find out the form of woman representation on Pos Kota’s “Nah, Ini Dia!” news section by analyzing the sign on its section. This research used content analysis method to categorize and analyze the dichotomy of connotation, denotation, as well as Roland Barthes’ semiotic myth. Roland Barthes’ analysis were used to analyze every signs in every sentence and word on “Nah, Ini Dia!” news section. Regarding the research, researcher found 122 connotations and denotations meaning as part of the representation process. Those 122 findings were categorized into three main discussions, such as portrayal of women’s body, portrayal of women as men’s sexual object, and portrayal of women’s suppression. Furthermore, researcher also acquired myth on this research which is about representation of patriarchy media in a form of sexual objectification over women on mass media, on “Nah, Ini Dia!” news section. In patriarchal culture myth, researcher understands that on “Nah, Ini Dia!” news section, there are patriarchal practices such as sexual objectification, exploitation, gender inequality, discrimination, and sexual harassment towards women. On feminist perspective, patriarchy provides an easy way to women’s harassment. Patriarchal practices on Pos Kota Daily News reflected by their news content which bias and discriminative by making women as a sexual object on “Nah, Ini Dia!” news section.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriawan
"Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau termasuk pelayanan farmasi klinik. Apoteker merupakan tenaga kefarmasian yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Apoteker tidak hanya bertugas dalam manajemen perbekalan farmasi yakni mengelola obat yang benar dan rasional tetapi juga berperan dalam pelayanan farmasi klinik yakni monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhir serta kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan pada pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.

Pharmaceutical service in hospital is an integral part of the health care system which oriented to patient care, the provision of pharmaceutical, medical devices, and medical consumable material quality and affordable including clinical pharmaceutical services. A Pharmacist is a pharmaceutical worker who has the authority and responsibility to carry out the work of pharmacy. Pharmacists are not only in charge of the management of pharmaceuticals which administer the correct medication and rational but also plays a role in clinical pharmacy services namely monitoring the use of the drug to determine the final destination as well as the possibility of medication errors in the outpatient or inpatient."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniah Anisah
"Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati yang bertempat di Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan. Kegiatan praktek kerja profesi berlangsung selama enam minggu dari tanggal 1 September ? 14 Oktober 2015. Tujuan dari kegiatan ini agar mahasiswa dapat memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam di rumah sakit, memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di rumah sakit. Mahasiswa pada kegiatan ini memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di RSUP Fatmawati yaitu pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Wawasan, pengetahuan, ketrampilan, sikap dan pengalaman praktis yang diperoleh pada kegiatan PKP ini meliputi pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, pendistribusian, pengendalian, administrasi serta farmasi klinik meliputi pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling, visite, pemantauan terapi obat dan monitoring efek samping obat. Permasalahan kefarmasian yang ada di RSUP Fatmawati adalah kurangnya sarana dan prasarana yang memadai untuk dilakukannya pelayanan konseling pada pasien.

Profession Internship Program at the Fatmawati General Hospital Center located at Jl. RS Fatmawati Cilandak, South Jakarta. Profession Internship Program activity lasted for six weeks from the date of September 1 to October 14, 2015. The purpose of this program allow students to understand the duties and responsibilities of pharmacists in hospital, insight, knowledge, skills and practical experience to pharmacy services in hospitals, having real picture about the problems of pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done for developing of pharmacy practice in hospitals. Students on these activities can understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy services at Fatmawati Hospital that is management of pharmaceutical product, medical devices and medical materials consumables and clinical pharmacy services. Insight, knowledge, skills, attitudes and practical experience on the activities include the selection, planning, supplying, reception, distribution, control, administration and pharmacy clinics include assessment and care prescription drugs information service, counseling, visit, monitoring drug therapy and monitoring drug side effects. Problems in the practice at Fatmawati Hospital is the lack of adequate facilities and infrastructure to undertake counseling services for patients."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Nurdiana
"Praktek kerja profesi di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati periode bulan September- Oktober tahun 2015 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi pada khususnya dan pelayanan kesehatan pada umumnya, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka perkembangan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Praktek kerja profesi dilakukan selama dua bulan dengan tugas khusus Pemantauan Terapi Obat (PTO) pada pasien Rawat Inap Ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.

The aims of apothecary profession internship program at Fatmawati Hospital on September- October 2015 are to understand the duties and responsibilities clinical pharmacists in accordance with the provisions and ethics in particular the pharmaceutical and healthcare service in general, have insight, knowledge, skill and experience the practical for doing pharmaceutical care in hospitals and having an example about pharmaceutical care and learning strategy and activities can be implemented in pharmaceutical care to the hospital.The apothecary profession internship program held during two months in a special task that is Therapeutic Drug Monitoring in Pediatric Intensive Care Unit ( PICU) Fatmawati Hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>