Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigalingging, Rahmat
"Gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik sebagian besar adalah hubung singkat dan gangguan tersebut akan meningkatkan arus hubung singkat sampai berlipat ganda dibandingkan arus nominal peralatan yang mengalami gangguan. Subsistem Bekasi-Priok adalah salah satu subsistem yang berasal dari APB DKI Jakarta & Banten yang telah memiliki nilai arus hubung singkat yang tinggi dibandingkan dengan subsistem lainnya dari APB DKI Jakarta & Banten. Seperti yang telah diketahui berdasarkan data yang berasal dari APB DKI Jakarta & Banten terdapat 22 GI di subsistem Bekasi-Priok dan 22 GI yang ada pada subsistem Bekasi-Priok, akan tetapi terdapat 15 GI berada pada nilai arus hubung singkat diatas atau diluar kapasitas breaking capacity (40kA). Oleh sebab itu, harus dilakukan suatu tindakan supaya mengurangi nilai arus hubung singkat agar kerusakan akibat ganguan hubung singkat dapat diminimalkan. Salah satu cara untuk mengurangi arus hubung singkat adalah dengan memisah subsistem Bekasi-Priok menjadi 2 Susbsistem, yaitu subsistem Bekasi 1,2-Priok Blok 1,2 dan susbsitem Cawang 2-Priok Blok 3. Dan berdasarkan hasil simulasi simulasi yang didapat dengan menggunakan Tools Dig Silent, cara pemisahan subsistem tersebut dapat menurunkan nilai arus hubung singkat secara signifikan di subsistem Bekasi-Priok dari 15 GI menjadi 1 GI, dan dari data hasil simulasi yang didapat nilai arus hubung singkat tertinggi di GI Priok Barat dengan nilai 64,21 kA turun menjadi 43,61 kA.

Disruption of the electric power system is largely short circuit and the interference will increase the short-circuit current up to double compared to the nominal current equipment is impaired. Bekasi-Priok subsystem is one of the subsystems derived from APB Jakarta and Banten who have had short-circuit current value which is high compared with other subsystems of the APB Jakarta and Banten. As already known based on data derived from the APB Jakarta and Banten there are 22 GI in subsystem Bekasi-Priok and 22 GIs exist in the subsystem Bekasi-Priok, but there are 15 GI is the value of short circuit current above or beyond the capacity of breaking capacity (40kA). Therefore, to do an act in order to reduce the short circuit current value that the damage caused by a short circuit interruption can be minimized. One way to reduce the short circuit current is the Bekasi-Priok subsystem separates into 2 Susbsistem, namely 1,2-Priok subsystem Bekasi Block 1.2 and susbsitem Cawang-Priok 2 Block 3. From the simulation results of simulation obtained by using Tools Dig Silent, the means of separation subsystems can reduce the value of short circuit current significantly in Bekasi-Priok subsystem GI of 15 to 1 GI, and data simulation results obtained short-circuit current value of the highest in West Priok GI value dropped 64.21 kA be 43.61 kA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dietrich, Manfred, editor
"This book presents the technological, physical, and mathematical fundamentals for a design paradigm shift, from a deterministic process to a probability-orientated design process for microelectronic circuits. Readers will learn to evaluate the different sources of variations in the design flow in order to establish different design variants, while applying appropriate methods and tools to evaluate and optimize their design."
New York: [, Springer], 2012
e20410860
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Pillage, Lawrence T.
New York: McGraw-Hill , 1995
621.381 5 PIL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Teknik pengendalian posisi guna meningkatkan kelurusan plastik ekstrusi dilakukan dengan cara menganalisis terlebih dulu perilaku yang timbul pada tahapan produksi. Setelah mendapatkan besaran-besaran yang 'mempengaruhi sifat sistem maka dibuatkan sistem kontrol yang mampu untuk menyesuaikan diri dengan tahapan proses pembuatan plastik ekstrusi. Sistem kontrol yang dibuat dalam Tugas Akhir ini merupakan sistem kontrol konvensional yang terdiri dari fiber sensor dan sensor controller merupakan bagian utama di dalam mengatasi masalah yang sering timbul selama ini. Sebagai actuator dipakai motor 3 phase 380 V, 50 Hz /950 rpm/ Y dan dihasilkan elemen akhir adalah sekrup yang akan berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan cooling stand (bak pendingin). Oleh karena kelengkungan dapat dijumpai ke atas ataupun ke bawah, maka dipakai 2 buah sensor. Gabungan kedua sensor merupakan elemen nonlinier. Hasil penerapan teknik ini berguna untuk mengatasi masalah kelengkungan produk yang diaplikasikan secara real time dalam perbaikan kelurusan produk yang dihasilkan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusri Setiawan
"Skripsi ini membahas tentang rekonfigurasi jaringan transmisi Island Operation Makassar untuk mendapatkan persentase penurunan level hubung singkat dengan menggunakan metode bus splitting. Selain itu pada jaringan transmisi juga dilakukan pengembangan dengan menambahkan beban pada beberapa gardu induk dengan dua mekanisme pembebanan yaitu pembebanan secara terpisah dan serempak sehingga akan didapatkan kapasitas pembebanan maksimum agar arus hubung singkatnya tidak melebihi breaking capacity dari CB. Jaringan transmisi Island Operation Makassar yang dilakukan penambahan beban dan rekonfigurasi terbatas pada tiga gardu induk yaitu GI Tello, GI Sungguminasa, dan GI Panakukang. Berdasarkan hasil simulasi dan analisa didapatkan persentase pembebanan maksimum secara terpisah pada ketiga GI berturut-turut adalah 78%, 83%, 94 % dari kapasitas beban eksisting Island Operation Makassar sementara total persentase pembebanan maksimum secara serempak pada ketiga GI adalah 345 MVA dengan persentase 91,38 % dari kapasitas beban eksisting Island Operation Makassar. Persentase penurunan arus hubung singkat pada ketiga GI pada pembebanan terpisah berturut-turut adalah 5,75%, 15,5%, dan 17% sementara pada pembebanan serempak adalah 9%, 7,5%, dan 10,3%.

This paper discusses the reconfiguration of the Makassar Island Operation transmission network to get a percentage reduction of the short circuit level by using the method of bus splitting. In addition to the transmission network will also be developed with the added loads on substations with two loading mechanisms are separately and simultaneously loading so that we will get the maximum loading capacity that does not exceed the short-circuit current breaking capacity of the CB. The addition of the load and the reconfiguration of the Makassar Island Operation transmission network is limited to three substations namely GI Tello, GI Sungguminasa and GI Panakukang. Based on simulation results and analysis, percentage of the maximum loading separately on row of three GI is 78%, 83%, 94% of the load capacity of the existing Island Operation Makassar while the total percentage of the maximum loading simultaneously on the three GI is 345 MVA with the percentage of 91, 38% of the load capacity of the existing Island Operation Makassar. The short-circuit current percentage decrease with separate loading on the row of three GI is 5.75%, 15.5%, and 17% while the simultaneous loading is 9%, 7.5%, and 10.3%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rutkowski, George B.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1984
621.3815 RUT i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elliott, David J.
New York: McGraw-Hill, 1982
621.381 ELL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rutkowski, George B.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1984
621.381 535 Rut i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York : IEEE Press, 1978
621.381 73 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elliott, David J.
New York: McGraw-Hill, 1985
621.381 ELL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>