Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulaikha Shabrina Samsulhadi
"ABSTRACT
A bridge is a structure connecting separated places. On the one hand, a bridge?s function as connector has given many benefits to human life in many aspects, such as economically, socially and culturally. On the other hand, many bridges also have another function as a place to hang out. Such Bridges have certain potentials so that many people are attracted to hang out on there. Usually, a proper space to hang out is provided in a public space. A successful public space is one that attracts many people to use it. Based on a theory by Ray Oldenburg, Jane Jacob and William H. Whyte, a space is able to attract many people for hanging out because of its third place and place-making characteristics. This thesis will discuss the phenomenon of the use of bridges as places to hang out and the relation to the theory of third place and place making. Also, to identify whether the characteristics of third place and place-making theories are the only reasons for hanging out or not. Three bridges with different condition will be used as case studies to analyze and to know the potentials of bridges as places to hang out.

ABSTRAK
Jembatan adalah struktur yang menghubungan tempat yang terpisah. Di satu sisi, fungsi jembatan sebagai penghubung telah memberikan banyak manfaat pada kehidupan manusia untuk banyak aspek, seperti ekonomi, sosial dan budaya. Namun disisi lain, banyak jembatan yang ternyata memiliki fungsi lain yaitu sebagai tempat nongkrong. Jembatan seperti nya memiliki potensi-potensi tertentu sehingga mampu menarik banyak orang untuk nongkrong di jembatan. Pada umumnya, tempat yang benar/ layak untuk nongkrong adalah di ruang public dan ruang public yang sukses adalah ruang public yang mampu menarik banyak pengguna. Berdasarkan teori dari Ray Oldenburg, Jane Jacob and William H. Whyte, suatu ruang publik mampu menarik banyak pengguna disebabkan oleh karakter Third Place dan Place-Making nya. Skripsi ini akan membahas tentang fenomena penggunaan jembatan sebagai tempat nongkrong dan keterkaitannya dengan teori Third Place dan Place-Making. Juga, untuk mengidentifikasi apakah karakter third place dan place-making adalah satu-satunya alasan atau tidak. Tiga jembatan dengan kondisi yang berbeda akan digunakan sebagai studi kasus untuk dianalisa. "
2016
S63215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beni Rahardianto
"Nongkrong merupakan gejala yang timbul di kalangan remaja sebagai salah satu bentuk apresiasi dalam tahap menuju kedewasaan dan pencarian identitas dirL Tahap remaja merupakan tahap perkembangan manusia yang cenderung ingin bebas dan menghabiskan waktunya berkumpul bersama kelompok dan ternan sebayanya, Pada akhimya banyak tempat yang dapat dijadikan pilihan dalam melakukan kegiatan nongkrong tersebut bersama dengan kelompoknya dan salah satunya adatah tempat parklr.
Skripsi ini membahas tentang gejala nongkrong yang timbul di tampa!parkir dan di tempat yang melibatkan kendaraan sebagai alat bantu da!am melakukan kegiatan nongkrong. Dan juga membahas tentang pelilaku remaja di !uar lingkungan sekolah dan keluarga, Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi dan menarik keberadaan remaja-remaja tersebut untuk nongkrong di tempat parkir dan tempat-tempat umum lainnya, dllihat dari kacamata seorang remaja dan faktor-faktor yang menyebabkan remaja membutuhkan ruang nongkrong dan berkumpuL"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S48524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan
"Berdasarkan data BPS 2020, DKI Jakarta memiliki 5.159 tempat kuliner, dengan 1.424 di Jakarta Selatan. Jakarta Selatan juga memiliki pengguna internet terbanyak, dengan lebih dari 90% menggunakan media sosial. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi karakteristik tempat kuliner sebagai wisata kuliner di Jakarta Selatan dan pengaruh placemaking dari media sosial pada persepsi konsumen. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan spasial menggunakan data dari Twitter, wawancara, observasi, dan data spasial. Hasil penelitian menunjukkan kesamaan karakteristik tempat kuliner di Gultik Blok M dan Sate Sambas karena berada di Kawasan Blok M yang dipengaruhi stasiun MRT dan Terminal Blok M. Taichan Senayan, meskipun di Kebayoran Lama, dipengaruhi kawasan Senayan, pusat perbelanjaan, akomodasi, olahraga, perkantoran, stasiun Palmerah, dan halte transportasi. Persebaran Konsumen dari Jabodetabek hingga luar kota menunjukkan fenomena sosial dan potensi tempat wisata kuliner. Media sosial berperan penting membentuk persepsi Konsumen dan identitas tempat. Analisis word cloud dan sentimen menunjukkan kesan positif terhadap ketiga tempat kuliner. Terbentuklah identitas baru tempat-tempat tersebut sebagai wisata kuliner.

Based on BPS 2020 data, DKI Jakarta has 5,159 culinary places, with 1,424 in South Jakarta. South Jakarta also has the most internet users, with more than 90% using social media. This study aims to evaluate the characteristics of culinary places as culinary tourism in South Jakarta and the influence of placemaking from social media on consumer perceptions. The analysis methods used include descriptive and spatial analysis using data from Twitter, interviews, observations, and spatial data. The results showed similarities in the characteristics of culinary places in Gultik Blok M and Sate Sambas because they are located in the Blok M area which is influenced by the MRT station and Terminal Blok M. Taichan Senayan, although in Kebayoran Lama, is influenced by the Senayan area, shopping centers, accommodation, sports, offices, Palmerah station, and transportation stops. The distribution of visitors from Jabodetabek to outside the city shows the social phenomenon and potential of culinary attractions. Social media plays an important role in shaping visitor perceptions and place identity. Word cloud and sentiment analysis showed a positive impression of the three culinary places. A new identity of these places as culinary tourism is formed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Fitri Mulyanti
"Salah satu kegiatan remaja yang paling terlibat sehubungan dengan interaksi mereka dengan kelompoknya dalam pencarian identitas di sebuah ruang publik adalah kegiatan hang out. Ruang terbuka publik yang dijadikan tempat hang out biasanya merupakan area-area yang dekat dari lingkungan tempat tinggal mereka, area komersial dan/atau area sosial. Karakteristik ruang terbuka publik yang dianalisis terdiri dari ukuran, aksesibilitas dan lokasi, batas serta sifat kontrol. Persamaan dan perbedaan dari karakteristik ruang terbuka publik yang ada membentuk suatu pola penggunaan bila dikaitkan dengan karakteristik remaja berdasarkan psikologis dan sosialnya. Pola penggunaan yang terbentuk dapat berdasarkan kelompok sosial remaja, sebaran tempat tinggal remaja serta sebaran remaja dalam ruang tersebut.

One of the most involving teenage activity in correlation of their relationship between them and their group in a searching of identity at a public space is hang out activity. Public open space that were being a place of hang out is usually the areas close to their neighborhood, commercial area and/or social area. Characteristics of public open space that being analyzed consist of size, accessibility and location, boundary and it's nature of control. Equation and differentiation of public open space characteristics forming some patterns of it's usage when it's associated with teenager characteristics based on their psychological and social aspects. Usage patterns that can be formed are based on teenager's social category, distribution of teenager's dwelling place of origin and teenager's distribution in the public open space area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Arlini
" ABSTRAK
First Place ialah tempat untuk tinggal, second place untuk bekerja dan third place untuk bersosialisasi. Kini, Third place bukan hanya suatu tempat untuk rekreasi tetapi sudah tergabung menjadi bagian gaya hidup banyak orang. Tidak dipungkiri kehadiran third place juga dapat terjadi di second place atau tempat kerja. Dalam penulisan ini akan dibahas mengenai ruang break out di tempat kerja sebagai salah satu tempat interaksi bagi pekerja. Konsep ruang ini hadir untuk memfasilitasi aktivitas break out yaitu aktivitas untuk keluar dari kondisi atau situasi yang menahan diantara waktu bekerja. Dari kajian teori serta pembahasan di kantor Google Office Moscow dan L rsquo;oreal Indonesia terlihat bahwa ruang break out dari segi desain, lokasi dan fasilitas yang disediakan mengundang pekerja untuk datang ke ruang break out sehingga menciptakan sebuah interaksi yang informal maupun formal. Oleh karena itu, ruang break out memiliki peran sebagai tempat untuk berinteraksi bagi para pekerja.
ABSTRACT First place for domestic, second place for work and third place for socialization. Third place is not merely recreational but has became a part of people rsquo s lifestyle. Hence, the existence of third place may happen within the second place or the work place. This thesis will discuss about break out room in the workplace as place for the worker rsquo s interaction. The room rsquo s concept came to existence to facilitate the break out activity which is the situation to take a break during work. From literature and the discussion about Google Office Moscow and L rsquo Oreal Indonesia work place, it can be seen that these break out rooms, from the design, location and provided facilities point of view, can invite the workers to come into the room to generate both formal and informal interaction. Therefore, break out rooms have the role as to provide interaction place for the workers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Widiastuti
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S34352
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar
"Pemborosan merupakan istilah yang tidak diinginkan pada bidang industri konstruksi. Karena keterbatasan waktu dan informasi yang merupakan kendala pada tahap disain maka sering timbul biaya yang tidak berperan dalam proyek konstruksi. Value Engineering (VE) adalah satu teknik manajemen, yang membantu menemukan biaya-biaya yang tidak berperan dalam fungsi atau kebutuhan pencapaian proyek.
Value Engineering bukan sebagai cost reduction / cutting cost yaitu mengurangi biaya dengan mengurangi mutu dan sebagai konsekuensi mengurangi nilai produk. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal dalam proyek gedung perkantoran bertingkat memiliki anggaran sekitar sepertiga dari biaya konstruksi. Hal tersebut memiliki potensi penghematan yang cukup besar tanpa menghilangkan fungsi dasar yang ada.
Penulis menganalisa pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada proyek gedung perkantoran. Dengan teknik-teknik value engineering dapat mengidentifikasi kegiatan pekerjaan mekanikal dan elektrikal yang dapat dihemat pada proyek gedung perkantoran dan menetapkan bahwa pekerjaan listrik, tata udara dan sistem pemadam kebakaran yang berpotensi untuk dilakukan penghematan.

Overrun is one of the most detested terms in the construction industry. Because paucity of time and information is constraint at stage of design often get showed unnecessary costs in construction project. Value Engineering (VE) is one such management technique, which helps find out costs that do not contribute to the function or performance requirements of the project.
Value Engineering is not cost reduction / cost cutting is reduce cost by reduces the quality and consequently reduces the value of product. Mechanical and electrical work in the high rise building construction project has budgets around a third from cost construction. The mentioned have big saving cost potency without eliminating basic function.
Writer analyse mechanical and electrical work activity at the officebl_Ck project. With value engineering techniques can identify a mechanical and electrical work activity able to be economized at the officebl_Ck project and contend that electrical work, air conditioning system and fire fighting system is have potency to be conducted by saving.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S8301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Abdurrahman Hilmi
"Penggunaan teknologi yang semakin luas di kalangan masyarakat membuat kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat pula. Sumber daya terbarukan adalah sumber daya yang masih dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia, salah satunya adalah energi matahari yang memiliki potensi sebesar 207,8 GWp di Indonesia sendiri. Solar Dish Stirling adalah suatu terobosan baru yang memanfaatkan energi matahari yang terkonsentrasi untuk menggerakkan mesin konversi energi berupa mesin Stirling. Pada penelitian ini, prototipe mesin Stirling dan parabolic dish concentrator dibuat. Parameter-parameter yang diamati ditangkap sensor-sensor berupa suhu. Data diambil setiap 1 jam dalam sehari di daerah UI Depok mulai dari jam 10 sampai jam 3 sore. Efisiensi dan daya output dari sistem dihitung menggunakan model termodinamika. Hasil dari eksperimen menunjukkan perubahan tekanan dan daya output yang dihasilkan mesin per jamnya. Optimasi juga dilakukan menggunakan perangkat lunak excel dengan variasi variabel tekanan awal fluida atau charged pressure dan perbedaan fluida kerja dengan data suhu maksimum dan minimum dari pengamatan sebagai perbandingan hasil penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini, kenaikan suhu absorber dapat menurunkan efisiensi absorber akibat naiknya heat losses pada permukaan absorber. Akan tetapi, kenaikan suhu absorber dapat meningkatkan suhu panas pada bagian mesin Stirling sehingga meningkatkan efisiensi termal dan daya output mesin Stirling.

The increasingly widespread use of technology in the community makes the need for electrical energy also increasing. Renewable resources are resources that can still be developed to meet electricity needs in Indonesia, one of which is solar energy which has a potential of 207.8 GWp in Indonesia itself. Solar Dish Stirling is a new breakthrough that utilizes concentrated solar energy to drive an energy conversion engine in the form of a Stirling engine. In this research, prototype Stirling engine and parabolic dish concentrator were made. The observed parameters are captured by sensors in the form of temperature. Data is taken every 1 hour a day in the UI Depok area from 10 am to 3 pm. The efficiency and output power of the system are calculated using a thermodynamic model. The results of the experiment show changes in pressure and output power produced by the engine per hour. Optimization is also carried out using excel software with variations in the initial fluid pressure variable or charged pressure and differences in working fluid with maximum and minimum temperature data from observations as a comparison of research results. The conclusion of this study, the increase in the temperature of the absorber can reduce the efficiency of the absorber due to the increase in heat losses on the surface of the absorber. However, an increase in the absorber temperature can increase the heat temperature of the Stirling engine, thereby increasing the thermal efficiency and output power of the Stirling engine."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>