Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusmiyati
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara penghasil batubara
terbesar di dunia. Karakteristik pertambangan yang padat teknologi membuat
industri tambang tidak luput dari risiko kecelakaan kerja yang disebabkan oleh
banyak faktor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyebab
langsung dan penyebab dasar kecelakaan kerja pada kegiatan penambangan
batubara terbuka di divisi Mining Operation PT X Tahun 2015. Penelitian ini
mengacu pada teori Domino dan Loss Causation Model. Desain penelitian yang
digunakan adalah mixed methods research. Data kuantitatif menggunakan data
sekunder berupa laporan investigasi kecelakaan untuk melihat distribusi gambaran
penyebab kecelakaan kerja yang kemudian dilanjutkan dengan studi kualitatif
analisis penyebab kecelakaan kerja pada insiden property damage dan lost time
injury. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah SCAT dan wawancara
mendalam. Hasil penelitian menunjukkan penyebab langsung yang berkontribusi
paling banyak adalah pengambilan keputusan yang tidak tepat dari operator,
pelanggaran, dan kondisi lingkungan yang berbahaya. Sementara penyebab dasar
mencakup: sikap agresif yang tidak tepat, kelelahan dan perilaku selamat yang
penting tidak cukup diidentifikasi. Tindakan perbaikan saat ini telah dilakukan oleh
operator dengan mengetahui dan mematuhi prosedur kerja. Supervisor akan
meningkatkan pengawasan dan manajemen melakukan refreshment terhadap
prosedur kerja untuk mencegah kecelakaan serupa tidak terulang kembali.

ABSTRACT
Indonesia is one of the ten largest coal producing country in the world. Mining
characteristics which complicated and surrounded with high technology make the
risk of workplace accidents in mining industry unavoidable which occur due to
many factors. The purpose of this study is to describe the immediate causes and
basic causes of occupational accidents on surface coal mining activities in Mining
Operation Division PT X in 2015. This study refers to Domino and Loss Causation
Model theory. The design uses a mixed methods research. The quantitative data
using secondary data from the accident investigation reports to get the accident
causes distribution, then followed by a qualitative study which analyzing
occupational accident causes of property damage and lost time injury incidents. The
research tools use SCAT and in-depth interview. The results show that the most
contributing factor as a direct cause are improper decision making, violation, and
hazardous environmental conditions. While the basic causes include: inappropriate
aggression, fatigue and inadequate identification of critical safe behaviors.
Improvement behavior is now performed by operators by obey the work
procedures. Supervisors will upgrade supervision intensively and management will
do the refreshment of working procedures to prevent similar accidents happen again
in the next day"
2016
S63311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alles Sandra Tardeli
"Kegiatan pertambangan merupakan industri yang padat modal dan padat risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3), yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, pengangkutan dan pencucian serta pascatambang, yang pada umumnya dilaksanakan di area yang terpencil (remote area), oleh karena itu kegiatan pertambangan sangat rentan terhadap risiko K3 terutama kecelakaan tambang. Tujuan penelitian ini melakukan kajian analisis gap Human Factors dengan metode HFACS dan Interaksi antar faktor yang berkontribusi terhadap kejadian Kecelakaan Tambang Berakibat Fatal pada tahun 2022. Metode Human Factors Analysis and Classification System (HFACS) dikembangkan oleh Wiegmann dan Shapell pada tahun 2003 yang didasarkan pada model swiss cheese, pada penelitian ini akan secara lebih mendalam mengungkap bahwa faktor kontribusi manusia yang tidak muncul secara tiba-tiba atau akibat pelanggaran individual pekerja namun ada kontribusi dari kegagalan pengelolaan organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain case study terhadap laporan Berita Acara hasil investigasi Kecelakaan Tambang berakibat 8 perusahaan pertambangan mineral dan batubara pada tahun selama periode bulan Januari sampai dengan Desember 2022. Hasil dari penelitian ini terdapat 43 penyebab dari sisi human factors, dengan distribusi terdiri atas skill-based error sebesar 2%, decision error sebesar 14%, perceptual error 2%, exceptional violation 0%, lingkungan fisik 5%, lingkungan teknis 9%, kondisi operator 7%, keterbatasan fisik/mental 0%, kegagalan pengelolaan pekerja 7%, kesiapan personil 2%, supervisi yang tidak memadai 16%, operasi yang tidak sesuai rencana 5%, gagal memperbaiki masalah 0%, pelanggaran kepemimpinan 2% dan proses organisasi sebesar 9%.

Mining activities are a capital-intensive and occupational safety and health (K3) risk-intensive industry, which includes the stages of general investigation, exploration, feasibility studies, construction, mining, processing and/or refining, transportation and washing and post-mining activities, which are generally carried out in remote areas, therefore mining activities are very vulnerable to K3 risks, especially mining accidents. The aim of this research is to study the Human Factors gap analysis using the HFACS method and the interactions between factors that contribute to fatal mining accidents in 2022. The Human Factors Analysis and Classification System (HFACS) method was developed by Wiegmann and Shapell in 2003 which is based on the model swiss cheese, this research will reveal in more depth that the human contribution factor does not appear suddenly or as a result of individual workers' violations but there is a contribution from failure in organizational management. This research uses a qualitative method with a case study design on the Minutes of Mining Accident Investigation Reports affecting 8 mineral and coal mining companies in the period January to December 2022. The results of this research are 43 causes from the human factors side, with a distribution consisting of on skill-based error of 2%, decision error of 14%, perceptual error of 2%, exceptional violation 0%, physical environment 5%, technical environment 9%, operator condition 7%, physical/mental limitations 0%, worker management failure 7%, personnel readiness 2%, inadequate supervision 16%, operations not according to plan 5%, failure to fix problems 0%, leadership violations 2% and organizational processes 9%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesslyn
"ABSTRAK
Cedera jari dan tangan sangatlah umum terjadi pada Divisi Maintenance. Hal ini dikarenakan tipe pekerjaan pada Divisi Maintenance adalah pemasangan dan pelepasan komponen yang bervariasi tahapannya, pekerjaan dilakukan saat berjalannya proses, menggunakan mesin yang rumit dan bekerja dengan tekanan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran kecelakaan kerja dan analisis penyebab kecelakaan kerja pada insiden cedera jari dan tangan di Divisi Maintenance PT X. Penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran (mixed method research) yang diawali dengan pengumpulan 102 data kecelakaan kemudian wawancara mendalam pada 6 orang yang mengalami cedera jari dan tangan, pengawas dan manajemen. Penyebab langsung paling banyak adalah tidak mengetahui adanya potensi bahaya, mengambil keputusan yang tidak tepat dan penggunaan perkakas secara tidak tepat. Penyebab dasar paling banyak adalah pengembangan PSP yang tidak memadai, perilaku aman yang penting tidak cukup diidentifikasi. Pekerja masih kurang memiliki kesadaran terkait kesehatan dan keselamatan kerja. Peran supervisor dalam mencegah kecelakaan adalah dengan mengingatkan pekerja terkait aspek keselamatan. Manajemen berperan dalam membuat dan mengembangkan prosedur kerja dalam mencegah kecelakaan.

ABSTRACT
Hand and finger injuries commonly happen in maintenance division. This happen because type of work in maintenance division have various stage, working alongside a running process, using complicated machinery, and time contraints. The objective of this study was to describe occupational accident and analyze accident causes hand and finger injury in Maintenance Division PT X. This research use mixed method research, that start with collecting accident data and in depth interview to 6 person hand and finger injuried, supervisor and management. The most direct causes were lack of knowledge of hazards present, improper decision making or lack of judgement, and improper use of tools. The underlying causes were inadequate development of policies / standards / procedures and inadequate identification of critical safe behaviors. Workers have inadequate awareness to health and safety. The roles of supervisor are reminder workers about safety issues. Management have made and developed work procedure to prevent accident.
;;"
2016
S64749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Maulana
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis risiko kecelakaan kendaraan alat berat pada jalan hauling tambang batu bara PT. X Tahun 2020 dengan menggunakan metode bowtie. Metode bowtie digunakan untuk mengidentifikasi ancaman, pengendalian, dan konsekuensi pada kronologi kecelakaan yang kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat efektifitas pengendalian berdasarkan data kecelakaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan perlu mengimplementasikan barrier management system, peningkatan teknologi pada pengendalian kecelakaan, pengawasan dan pemeliharaan rutin yang disiplin, serta kebijakan yang menekankan peningkatan kompetensi dan kedisiplinan pekerja sebagai upaya pencegahan kecelakaan.

ABSTRACT
This study analyzes the risk of heavy equipment accidents on coal mining hauling road of PT. X of 2020 using the bowtie method. The bowtie method is used to identify threats, barriers, and consequences on accident chronology which are then analyzed to determine the level of effectiveness based on accident data. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of the study suggest that companies need to implement barrier management system, technological improvements in accident control, routine supervision and maintenance, and policies that emphasize the improvement of employee competency and discipline as an effort to prevent accidents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Febrianto
"Penelitian ini dilaksanakan dikarenakan adanya permasalahan tidak dipatuhinya baku mutu pH air asam tambang oleh PT. X. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan evaluasi kinerja pengelolaan air asam tambang PT. X di Kalimantan Tengah, pengukuran kualitas air keluaran tambang dengan uji Storet, dan wawancara mendalam kepada masyarakat pemanfaat perairan. Hasil penelitian ini menunjukkan komponen pembentuk air asam tambang berupa batuan Potentially Acid Forming PAF diketahui sebesar 50 terdapat pada tambang PT. X dan sudah dikelola dengan baik melalui meminimasi sumber air asam tambang dengan penanganan bahan PAF atau Non Acid Forming NAF secara selektif, pengendalian migrasi air asam tambang, dan pengolahan air asam tambang. Kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-03 termasuk dalam status kualitas air A atau dalam kondisi baik sekali, sedangkan kualitas air keluaran tambang pada titik pantau SP-HJ-04 termasuk dalam status kualitas air B atau dalam kondisi baik. Gatal-gatal yang diderita pada 44 responden hanya 3 keluhan yang tercatat secara resmi di Puskesmas Desa Tumbang Bauh , diduga bukan diakibatkan oleh air keluaran tambang PT. X.

This research conducted due to the problem of non compliance of water quality standard pH of acid mine drainage by PT. X. This research conducted by using performance evaluation approach of acid mine drainage management of PT. X in Central Kalimantan, measuring the quality of mine water effluent by Storet test, and in depth interviews to the water users around the mine site. The results showed that the acid mine drainage components is Potentially Acid Forming PAF rocks was found 50 in the PT. X and is well managed by minimizing acid mine water sources by selectively handling of PAF or Non Acid Forming NAF materials, controlling acid mine drainage migration, and acid mine drainage treatment. The water quality effluent of SP HJ 03 monitoring point is A status meaning that the water quality is in excellent condition and compliaded with the water quality standards, while the water quality effluent of SP HJ 04 monitoring point is B status which means the water quality is in good condition and in the category of mild contamination. Skin health issues of 44 respondents only 3 of complaints are officially recorded at Tumbang Bauh Village Health Center possibly not caused by acid mine water of PT. X.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
T49193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Harun
"ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan menopang pembangunan nasional, pemerintah Indonesia melakukan eksploitasi sumberdaya alam batubara yang ada di Kalimantan Selatan, bekerjasama dengan PT Adaro Indonesia (PTAI). Selain berdampak positif penambangan batubara PTAI yang dilakukan dengan sistem tambang terbuka (open pit), juga dapat menimbulkan dampak negatif - berupa pengurasan sumberdaya alam, kerusakan dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah cair dengan volume 40,6 juta m3 dengan kadar suspended solid (SS) mencapai 30.000 mg/L (di outlet sump pit sebelum diolah).
Pembuangan limbah cair tersebut dapat mengakibatkan pencemaran sungai dan biota akuatiknya. Jika kualitas sungai tercemar, dapat mengakibatkan terganggunya kehidupan, kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat yang ada di sekitamya, pada akhimya dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap PTAI. Oleh karena PTAI itu telah mempersiapkan suatu sistem pengelolaan air limbah, salah satu diantaranya adalah SISPAL SP-20. Temyata, operasional SISPAL tidak efektif untuk mencegah degradasi kualitas lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang komprehensif.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menemukan sistem pengelolaan air limbah tambang batubara terbuka yang efektif untuk mencegah penurunan kualitas lingkungan, (2) mengetahui efektivitas SISPAL SP-20, (3) meningkatkan efektivitas SISPAL SP-20, (4) menemukan jenis dan dosis koagulan-flokulan yang tepat untuk meningkatkan efektivitas SISPAL SP-20, (5) mengetahui upaya minimisasi limbah cair dan menemukan peluang peningkatannya, (6) mengetahui pengaruh operasional PTAI terhadap kualitas sungai dan biota akuatiknya, (7) mengetahui persepsi masyarakat di sekitar tambang terhadap PTAI.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengumpulan data primer dilakukan dengan survei, pengujian sampel air limbah di laboratorium dengan melakukan serangkaian eksperimen terhadap 5 pasang koagulan dan flokulan dan uji lapangan. Pengumpulan data sekunder didapatkan dari literatur, laporan internal PTAI, buku-buku, brosur, bahan kursus, dan intemet.
Studi efektivitas SISPAL SP-20 dilakukan dengan pendekatan teknik, sosio-ekonomi, sumberdaya manusia dan Iingkungan. Penentukan jenis dan dosis koagulan-flokulan yang sesuai dengan karakteristik air limbah tambang PTAI adalah faktor yang besar pengaruhnya untuk meningkatkan efektivitas SISPAL SP-20. Oleh karena itu penentuan jenis dan dosis koagulan-flokulan menjadi prioritas dalam penelitian ini. Dengan penelitian yang komprehensif diharapkan dapat ditemukan suatu sistem pengelolaan air limbah tambang batubara terbuka yang efektif mencegah terjadinya degradasi kualitas Iingkungan.
Hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Sistem pengelolaan air limbah tambang batubara terbuka PTAI (SISPAL SP-20) tidak efektif mencegah degradasi kualitas Iingkungan. Pada penelitian ini telah ditemukan sistem pengelolaan air limbah tambang batubara terbuka yang efektif dengan menemukan jenis dan dosis koagulan-flokulan, mempersiapkan SOP dan strategi operasi yang tepat dan SDM yang kompeten.
2. Pasangan Koagulan Praestol 187-K dan flokulan Praestol 2640 adalah yang terbaik dari 5 (lima) pasang koagulan-flokulan yang diuji.
3. Penggunaan koagulan Praestol 187-K dan flokulan Praestol 2640 dengan dosis yang tepat dapat meningkatkan efektivitasnya untuk rnenurunkan kadar SS, Kekeruhan, Fe, Mn sampai 99 %, Sulfat, COD sampai 80%.
3.1. Dosis efektif koagulan Praestol 187-K adalah 10 ppm dan flokulan Praestol 2640 adalah 1 ppm dengan kadar S5 air limbah 7.550 mg/I. Biaya penggunaannya sebesar Rp 64 per m3, jika kadar SS air limbah 1.500 mg/l.
3.2. Biaya penggunaannya sebesar Rp 64 per m3, jika kadar SS air limbah 1.500 mg/l. Efisiensi yang dapat diperoleh pada SISPAL SP-20 adalah Rp 1,106 milyar per tahun dengan volume air limbah 3,293 juts m3 sedangkan untuk seluruh Tambang Tutupan dapat mencapai Rp 13, 653 milyar per tahun dengan volume air limbah 40, 664 juta m3.
4. PTAI telah melakukan berbagai upaya minimisasi limbah cair, tetapi hasilnya belum optimal. Minimisasi limbah cair didapatkan dengan memisahkan air yang keluar dari seepage dan drainhole dengan air limbah di Sump pit yang mengandung S5 tinggi dan memanfaatkan air tersebut untuk kebutuhan rumah tangga. Volume air yang dapat dimanfaatkan adalah 7, 776 juta liter per hari.
5. Operasional tambang PTAI mengakibatkan pencemaran sungai di sekitar tambang yang ditunjukkan dengan indeks Shannon-Wiener biota akuatik.
6. Operasional PTAI menimbulkan persepsi positif sebesar 64% dan persepsi negatif sebesar 36% oleh masyarakat di sekitar tambang.

ABSTRACT
To cope with the domestic energy demand to support our national development, the government of Indonesia continues to exploit its coal resources in South Kalimantan, under the cooperation between the Government of Republic Indonesia and PT Adaro Indonesia (PTAI). The Coal Exploitation by PTAI with open pit methods does not only have positive impact but can also cause negative impact in the forms of depletion of natural resources, environmental damages and water pollution caused by wastewater which discharges 40,6 million m3 and 30.000 mg/I of SS (at the outlet sump pit before treatment).
The discharge of wastewater consequently will pollute the rivers around the mining and endanger the aquatic life. If the water quality of these rivers decreases or is polluted, this will endanger the life of many people, their social and economic as well as their health life and in the end they will forward negative perception to the mining operations. Therefore, this wastewater should be managed by operating of the Open Pit Coal Mining Wastewater Management Systems (SISPAL). One of them is SISPAL SP-20. Unfortunately, the operation of this SISPAL is not effective to protect the degradation of environmental quality. Therefore, it should be improved by comprehensive research.
The objectives of the research are; (1) To formulate an effective open pit coal mining wastewater management systems to protect the degradation of environmental quality, (2) To identify the effectiveness of SISPAL-SP-20, (3) To increase the effectiveness of SISPAL-SP-20 (4) To find the appropriate type and dosage of coagulant-flocculant components to increase the effectiveness of SISPAL¬SP-20, (5) To identify the efforts done by PTAI in minimizing the liquid waste and identify improvement opportunity, (6) To identify the impacts of PTAI operations to the quality of the rivers and their aquatic life, (7) To identify the community perception to PTAI mining operations.
The method being used is experiment. Primary data collection is done through survey, sample testing of waste water conducted in laboratory by executing a number of experimentation of five pairs of coagulant-flocculant and field trial on the SISPAL SP-20. Secondary data collection is done through literature study of PTAI internal reports, books, brochures, magazines, course material and material found in the internet.
This research is conducted by technical, socio-economical, human resources and environmental approaches. The important factors to improve the effectiveness of the SISPAL SP-20 is finding the appropriate types and dosages of the coagulant¬ flocculant components. Therefore, this is the focus of the research. The open pit coal mining wastewater management systems will be found by this comprehensive research.
The research results are;
1. The open pit coal mining wastewater management systems of PTAI (SISPAL SP-20) is not effective to prevent the environment quality degradation. The effective SISPAL can be developed by effective dosage and correct types of coagulant-flocculant, improved SOP and operational strategy, and improved manpower competency.
2. The use of combination of Praestol P-187 coagulant and of Praestol P-2640 flocculant is the best of all 5 (five) combinations of coagulant and flocculant used in this research.
3. The use of combination of Praestol P-187 coagulant and of Praestol P-2640 flocculant with appropriate dosage can increase the effectiveness of the SISPAL SP-20 to decrease the concentration of suspended solid (SS), Turbidity, Iron, Manganese up to 99%, Sulphate and COD up to 80%.
3.1. The effective dosage of coagulant Praestol P-187 is 10 ppm and flocculant Praestol P-2640 is 1 ppm to wastewater which contains 7.550 mg/L of SS. The cost of chemical consumption is about Rp 64 per m3 of wastewater containing of 1.500 mg/L of SS.
3.2. The cost of chemical consumption is about Rp 64 per m3 of wastewater containing of 1.500 mg/L of S5. Total efficiency of SISPAL SP-20 is Rp 1,106 billions per year from 3,293 millions m3 volume of wastewater being processed per year, and the whole efficiency of overall Tutupan mining area with the 40,664 m3 volume of wastewater being processed per year, could reach Rp 13,663 billions.
4. PTAI carries out some efforts to minimize liquid waste, but the result is not optimal yet. There are some opportunities to improve the efforts of liquid waste minimization by segregation of the liquid wastes from drain hole and seepage with wastewater in the Sump pit which contains higher suspended solid. Total volume of water can be conserve and or use for community consumption is 7,776 millions liter/day.
5. The operation of PTAI is pollute the river quality around the mining area shown by Shannon-Wiener index of biota aquatic.
6. The operational of PTAI creates 64% positive perception and 36% negative perception of the community surrounding the mining area.
"
2007
T20770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Bobby Robson
"Penelitian ini berupa analisis penyebab coal dust explosion accident di PLTU X tahun 2011 yang terjadi pada tanggal 14 Desember 2011 mengakibatkan kerugian yang berupa kerusakan coal feeder dan panel instrumen boiler, dan kerugian akibat terhentinya pembangkitan energi listrik selama masa perbaikannya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis data primer dan data sekunder untuk menganalisis penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan penyebab dasar. Penyebab langsung adalah interaksi bahan, alat dan proses sehingga terpenuhinya 5 kriteria dust explosion pentagon dan menciptakan ledakan. Penyebab tidak langsung terdiri dari prilaku tidak aman dan kondisi tidak aman. Prilaku tidak aman yang dilakukan adalah mengoperasikan mill saat terjadi gangguan blocking, membuka damper cold air terlalu cepat sehingga menciptakan terpenuhinya 5 kriteria coal dust explosion diakibatkan oleh pengetahuan akan resiko coal dust explosion, tidak tersedianya SOP, pengaturan mode operasi yang belum sesuai, dan kerusakan damper cold air. Sedangkan kondisi tidak aman terdiri dari gangguan blocking, kerusakan peralatan, dan desain coal feeder. Penyebab dasar adalah komunikasi yang sulit antara operator dan kontraktor EPC, ketidakjelasan mengenai tanggung jawab perbaikan, kurangnya pengalaman personel, dan tidak ada pengawasan mengenai K3 operasi. Risk assessment khusus pengoperasian mill perlu dilaksanakan untuk mendapatkan langkah-langkah pencegahan insiden coal dust explosion yang paling tepat.

This study analyzes the causes of a coal dust explosion accident at Steam Power Plant ?X? in 2011 which occurred on December 14, 2011 caused in losses such as damage to the instrument panel coal boiler feeder, and losses due to interruption of electric energy generation during repairs. The study was conducted with a qualitative approach to analyze primary data and secondary data to analyze the direct cause, indirect cause and basic cause. The direct cause is the interaction of materials, tools and processes that fulfill 5 criteria and creating a dust explosion pentagon explosion. Indirect causes consist of unsafe actions and unsafe conditions. Unsafe action consisted of operate mill during disturbances blocking, open the damper cold air too fast, creating the five criteria of coal dust explosion caused by the knowledge of the risks of coal dust explosion, unavailability of SOP, the setting is not appropriate mode of operation, and damage damper cold air. While unsafe conditions consisted of interference blocking, damage to equipment, and design of coal feeder. The basic cause consisted of a difficult communication between the operator and EPC contractors, uncertainty regarding the repair responsibilities, lack of personnel experience, and there is no oversight of the safety operation. Risk assessment should be carried out special operation of the mill to get the preventive measures coal dust explosion incidents are most appropriate."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Aulia
"Saat ini, industri pertambangan batubara memiliki peran yang besar dalam pembangunan nasional karena batubara merupakan sumber energi potensial yang sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan. Industri pertambangan ini memiliki karakteristik sebagai industri yang padat modal, padat teknologi, dan memiliki risiko yang tinggi. Apabila produksi batubara menurun, maka dapat mempengaruhi sektor ekonomi Indonesia yang merupakan salah satu penghasil batubara terbesar di dunia. Oleh karena itu, diperlukan manajemen risiko untuk keselamatan kerja, mengatasi berbagai masalah yang muncul, maupun penanggulangan bahaya di area tambang demi menunjang terealisasinya target produksi batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis risiko, dan merancang strategi mitigasi risiko pada aktivitas penambangan batubara dengan menggunakan metode FMECAFuzzy TOPSIS. Dari penelitian ini, teridentifikasi 76 risiko yang telah dilakukan penilaian risiko dengan 8 risiko kecelakaan prioritas yang potensial, serta mitigasi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi risiko ini.

Currently, the coal mining industry has a major role in national development because coal is a potential energy source that is very promising to continue to be developed. The mining industry has the characteristics of being a capitalintensive, technology-intensive, and high-risk industry. If there is a decrease in coal production, it can affect the Indonesian economic sector which is one of the largest coal producers in the world. Therefore, risk management is needed to work safety, as well as to overcome hazards in the mining area in order to support the realization of coal production targets. This paper aims to identify, analyze risks, and design risk mitigation strategies in coal mining activities using the FMECA (Failure Modes, Effect, and Criticality Analysis) - Fuzzy TOPSIS (Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution) method. From this research, obtained 76 risks that have been assessed with 8 potential risk of priority accidents, as well as mitigation strategies that can be applied to overcome these risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Damayanti
"Material Potential Acid-Forming (PAF) mine waste batubara yang digunakan sebagai material backfill saat reklamasi tambang dapat membentuk Ait Asam Tambang (AAT) yang memudahkan mobilisasi logam berat dan dapat mencemari air tanah. Abu layang yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dikenal dengan kemampuan mentralisasi asam sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sebagai chemical liner pada kegiatan reklamasi untuk mencegah pembentukan AAT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas lindi yang dihasilkan mine waste dengan penambahan abu layang melalui simulasi column leaching test. Penelitian ini menggunakan variasi persentase berat abu layang sebesar 0% (kontrol); 20%; 25%; dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan mine waste tanpa penambahan abu layang menghasilkan lindi dengan pH ±3. Nilai pH lindi meningkat dengan penambahan abu layang, dimana persentase abu layang 30% menunjukkan rata-rata nilai pH tertinggi yaitu 6,68. Penambahan abu layang menunjukkan konsentrasi logam Fe, Mn, Zn, Cu, dan Pb pada lindi yang lebih rendah dibadingkan lindi yang berasal dari mine waste saja. Maka berdasarkan hasil penelitian ini abu layang dapat digunakan sebagai material backfill untuk mencegah pembentukan AAT.

Potential Acid-Forming (PAF) material in coal mine waste is used as backfill material during mine reclamation and could form Acid Mine Drainage (AMD) which facilitates the mobilization of heavy metals and pollutes groundwater. Fly ash sourced from the Coal-Fired Power Plant (CFPP) is known for its ability to neutralize acids. Therefore, fly ash potential to be used as a chemical liner in reclamation activities to prevent AAT formation. The purpose of this study was to determine the quality of the leachate produced by mine waste with the addition of fly ash through a column leaching test. This study used variations of fly ash weight of 0 w/w% (control); 20% w/w; 25%; and 30% w/w. The results showed that mine waste without the addition of fly ash produced leachate with a pH of ±3. The pH value of leachate increased with the addition of fly ash, where the fly ash 30% w/w showed the highest average pH value (6.68). The addition of fly ash showed that the concentration of Fe, Mn, Zn, Cu, and Pb metals in the leachate was lower than that of the leachate from mine waste alone. Based on the results of this study fly ash could be used as a backfill material to prevent AAT formation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Juniah
"Keberlanjutan lingkungan pertambangan menjadi isu utama pertambangan batubara secara terbuka, karena dampak yang ditimbulkannya terhadap nilai jasa lingkungan yaitu terjadinya deplesi sumberdaya alam dan hilangnya jasa lingkungan. Penelitian yang dilakukan di PTBA Tanjung Enim tahun 2011 ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen manfaat dan biaya atas hilang dan pulihnya nilai jasa lingkungan, dan air void tambang untuk menguji model umum extended NPV KLPBB yang dikaji. Penelitian ini merupakan exploratory research dengan model pengembangan extended net present value berdasarkan nilai jasa lingkungan, air void pada tambang batubara. Dengan memasukkan nilai jasa lingkungan, dan air void tambang untuk air baku ke dalam model manfaat dan biaya Munasinghe diperoleh nilai KLPBB (extendedNPVba) sebesar Rp 10.967.124.692.166,- atau 11 triliun rupiah dengan rasio manfaat biaya lebih besar 0,06 yang merupakan manfaat jasa lingkungan air void tambang untuk air baku sehingga dapat memperkecil nilai jasa lingkungan sebesar 6,5 triliun rupiah
Hasil ini menjawab hipotesis penelitian dimana nilai jasa lingkungan, air void tambang untuk air baku memberi manfaat lingkungan untuk keberlanjutan sumberdaya air, manfaat ekonomi langsung terhadap perusahaan tambang, dan masyarakat. Hasil validasi terhadap model umum extended NPV KLPBB di PT JBG menemukan kesamaan hasil dengan PTBA yaitu sama sama memberikan keberlanjutan bagi KLPBB.

Mining environmentally sustainability is a major issue in open coal mining because of its impact on the value of ecosystem services is the depletion of natural resources and the loss of environmental services. Research conducted on the Tanjung Enim PTBA in 2011 aims to identify the components of the benefits and costs of loss and recovery in the value of environmental services, and the mine void water to test the general model extended NPV KLPBB studied. This study is an exploratory research with the development of the model extended net present value based on the value of environmental services, mine voids water in the coal mine. By including the enviromental services value, mining void water as raw water into the extended NPV values ??obtained Munasinghe, the KLPBB value gained is Rp 10,967,124,692.,166 ,-, with higher ratio of cost and benefit as 0.04 as the environmental services value benefit of mining void water as raw water so it can decrease the environmental services value loss until 6.5 trilion rupiah.
These results answer the research hypothesis where the value of environmental services, the mine void water to raw water for the environmental benefits of sustainability of water resources, the direct economic benefits of the mining companies, and communities. The results validate the general model extended NPV KLPBB in PT JBG indicates similarity with PTBA the result is provided the sustainability for KLPBB.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>